PUSKESMAS ARIODILLAH
Jl. Ariodillah no.2102 Telp. 0711-317308 Palembang E-mail pkm_ariodillah@yahoo.co.id
I. Pendahuluan
Dalam rangka menurunkan angka kebutaan ini, WHO telah mencanangkan program
Vision 2020: The Right to Sight pada tanggal 30 September 1999, yang kemudian
ditindaklanjuti dengan pencanangan Vision 2020: The Right to Sight di Indonesia pada
tanggal 15 Februari 2000 oleh Ibu Megawati Soekarnoputri. Dalam sidang world Health
Assembly ke 59 di Geneva, Mei 2006 dibahas berbagai isu penting diantaranya
pemberantasan kebutaan yang masih menjadi masalah dunia, dengan penyebab terbanyak
adalah katarak dan trachoma. Di Indonesia xeroftalmia masih menjadi penyebab kebutaan
yang disebabkan kekurangan vitamin A.
Sebagai tindak lanjut atas pencanangan Vision 2020 ini Departemen Kesehatan telah
menyusun kebijakan-kebijakan di bidang Kesehatan Indera Penglihatan yaitu: Rencana Strategi
Nasional Penanggulangan Gangguan Penglihatan dan Kebutaan (Renstranas PGPK) untuk
mencapai Vision 2020 dan Pedoman Manajemen Kesehatan Indera Penglihatan dan
Pendengaran. Kegiatan penanggulangan gangguan penglihatan dan kebutaan di Provinsi dan
Kabupaten/Kota akan difokuskan pada 4 penyebab utama kebutaan yaitu katarak, kelainan
refraksi, xeroftalmia, dan glaucoma. Namun demikian adanya focus penanggulangan tersebut
tidak menutup kemungkinan untuk mengangkat penyebab kebutaan yang spesifik yang ada di
wilayah tersebut. Kegiatan pelayanan kesehatan Indera dilaksanakan oleh Puskesmas sebagai
sarana pelayanan kesehatan strata pertama dan Balai Kesehatan Mata Masyarakat (BKMM)/
Balai Kesehatan Indera Masyarakat (BKIM) dan Rumah Sakit Umum (RSU) sebagai sarana
rujukan.
Umum :
Khusus :
1. Meningkatmya pengetahuan dan ketrampilan petugas kesehtan dan kader
2. Meningkatnya kesadaran, sikap dan perilaku masyarakat untuk memelihara
kesehatan dalam menanggulangi gangguan penglihatan dan kebutaan
3. Meningkatnya jangkauan pelayanan Kesehatan Indera Penglihatan kepada
masyarakat
4. Meningkatnya cakupan pelayanan Kesehatan Indera Penglihatan masyarakat melalui
deteksi dini
VII. Sasaran
Kegiatan ini ditunjukkan pada masyarakat kelurahan D III dan Sungai Pangeran
terutama RT yang ada pasien Katarak dengan jumlah sasaran sebanyak enam pasien dari
bulan Januari ke bulan Juni
X. Evaluasi
Evaluasi merupakan salah satu fungsi manajemen untuk menilai keberhasilan
pelaksanaan program. Pemantauan dilaksanakan secara berkala dan terus menerus
untuk dapat mendeteksi bila ada masalah dalam melaksanakan kegiatan yang telah
direncanakan supaya dapat melakukan tindakan perbaikan
Evaluasi berguna untuk menilai sejauh mana tujuan dan target yang telah
ditetapkan evaluasi dilakukan satu periode waktu tertentu dan biasanya 6 bulan hingga
1 tahun
Kegiatan Keterangan
Pencatatan Hasil kegiatan dicatat dan diarsipkan di buku
kegiatan
Pelaporan dan Dokumentasi Laporan dibuat dalam bentuk SPJ yang
kegiatan dilengkapi dengan :
1. Arsip Undangan
2. Arsip Peminjaman Kelas
3. Arsip absen hadir, absen konsumsi,
absen uang transport
4. Dokumentasi kegiatan berupa foto-foto
kegiatan.
Mengetahui
Plt. Kepala Puskesmas Ariodillah Pengelola Program