Anda di halaman 1dari 11

PENGANTAR E-BUSINESS

SOCIAL AND POLITICAL ISSUES IN E-BUSINESS

DISUSUN OLEH :
KELAS PARALEL B
KELOMPOK 9

Muhammad Aji Dharma (130318239)


Anthonius Enrico (130218209)
Muhammad Rizky Rismarwanda I (130218300)
Abimanyu Bagas P (130218339)
Ilham Saputra (130218170)
STATEMENT OF AUTHORSHIP

“Kami yang bertandatangan dibawah ini menyatakan bahwa


makalah/tugas terlampir adalah murni hasil pekerjaan saya/kami sendiri. Tidak
ada pekerjaan orang lain yang saya gunakan tanpa menyebutkan sumbernya.

Materi ini tidak/belum pernah disajikan/digunakan sebagai bahan untuk tugas


pada mata ajaran lain kecuali saya/kami menyatakan dengan jelas
menggunakanya.
Saya/kami memahami bahwa tugas yang saya/kami kumpulkan ini dapat
diperbanyak dan atau dikomunikasikan untuk tujuan mendeteksi adanya
plagiarisme.”

Nama Mahasiswa NRP


Muhammad Aji Dharma 130318239
Anthonius Enrico 130218209
Muhammad Rizky Rismarwanda I 130218300
Abimanyu Bagas P 130218339
Ilham Saputra 130218170

Mata Kuliah : Pengantar E-Business


Kelas :B
Dosen : Tim Dosen Pengantar E-Business

Surabaya, 30 April 2019


Tanda Tangan

(Muhammad Aji Dharma)


BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


E-Business merupakan salah satu bentuk perkembangan sosial masyarakat
sejak adanya internet. Karena internet telah menjadi kebutuhan sosial
masyarakat dunia, hal ini mendorong terbuka nya lapangan pekerjaan baru
yakni E-Business. Seiring peningkatan fungsi internet sebagai kebutuhan
sosial masyarakat, bukan hanya bisnis saja yang telah berkembang.
Pendidikan dan Komunikasi pun telah berkembang pesat dengan adanya
internet.
Internet pun telah sangat mempengaruhi baik dari dunia politik hingga
kehidupan sosial masyarakat. Kedua hal ini sangat erat kaitannya dengan
internet karena kebanyakan masyarakat saat ini kehidupannya sudah sangat
terikat dengan internet. Seperti hasil pemilihan di dunia politik yang terkadang
sudah dapat terlihat dari berbagai aspirasi dan komentar yang ada di sosial
media.
Saat ini internet bahkan sudah menjadi kebutuhan primer bagi segala
kalangan, dari anak kecil hingga orang dewasa. Tetapi walaupun demikian
masih ada kendala untuk pemerataan internet, hal ini di sebut “digital divide”.
Kendala tersebut adalah belum mampunya semua lapisan masyarakat
membeli gadget atau alat untuk mengakses internet.

1.2 Rumusan masalah


1. Bagaimana perusahaan fashion bags ketika menghadapi Social and
Political Issue ?
2. Apa saja yang harus di perhatikan perusahaan fashion bags ketika
menghadapi Social and Political Issue?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui bagaimana Social and Political Issue yang di hadapi
perusahaan fashion bags.
2. Untuk mengetahui apa saja yang harus di perhatikan perusahaan fashion
bags ketika menghadapi Social and Political Issue.
3. Menganalisis bagaimana tindakan perusahaan ketika menghadapi Social
and Political Issue.

1.4 Manfaat Penulisan


1. Agar pembaca mengetahui Social and Political Issue dalam E-Business
yang dihadapi perusahaan fashion bags.
2. Menambah wawasan pembaca dan penulis tentang Social and Political
Issue yang ada saat ini berkaitan dengan perkembangan teknologi
internet.
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Health, Social Interaction and the Internet


Banyak sosiolog mengatakan bahwa hidup menjadi terlalu bergantung
pada internet, penelitian juga menunjukkan bahwa banyak sekali pengguna
menghabiskan lebih banyak waktu di internet yang mengakibatkan sedikitnya
waktu komunikasi yang dikhususkan untuk antar pribadi.
2.1.1 Social Health
Pada bulan Februari 2000, Universitas Stanford merilis sebuah
studi yang menunjukkan bahwa internet menyebabkan penggunanya
menjadi terisolasi secara sosial, statistik dari penelitian juga
mengungkapkan bahwa 34% orang Amerika menghabiskan waktu
membaca koran, 25% bekerja lebih lama saat dirumah, 25%
menghabiskan lebih sedikit waktu di toko dan 13% kembali mengurangi
waktu yang dihabiskan bersama teman dan keluarga mereka. Studi ini
menerima banyak perhatian dan penelitian lebih lanjut menyarankan bahwa
pool sampling dan metode bertanya.

2.2 Socio-Economic Segregation


“Devide digital” istilah umum untuk segregasi sosio-ekonomi yang
diciptakan oleh internet, adalah masalah yang terus berkembang, dan melibatkan
biaya untuk memperoleh akses ke internet sehingga para pengguna terbatas
dalam mengakses internet. contohnya seperti AS, bagi rumah tangga yang
tidak memiliki kartu kredit bentuk pembayaran utama adalah melalui web.
Dampak dari digital devide sangat besar, mulai dari kurangnya akses internet dan
kurangnya konsekuensi terhadap keterampilan jaringan untuk membatasi
jumlah pelamar yang dikarenakan oleh banyaknya posisi teknologi, dan
ketidakmampuan perusahaan untuk mengisi posisi ini dapat mempengaruhi
pertumbuhan ekonomi nantinya.
2.3 New Economic Work Place
Munculnya internet telah menciptakan persyaratan pekerjaan baru. Dalam
beberapa kasus ada orang lebih banyak fleksibel dalam pekerjaan. Namun, dalam
memulai e-bisnis sangat menuntut – mungkin lebih dari bisnis lainnya,
mengingat akan persaingan yang sangat ketat. Selain itu, karyawan yang cerdas
dalam teknologi sering dimintai untuk bekerja lebih lama, dikarenakan mencari
karayawan untuk mengisi posisi teknis sangat sulit. Perumbuhan internet
dan penggunaan transmisi digital mengubah tempat kerja. Seiring dengan
meningkatnya pengguna internet, karyawan tidak lagi diharuskan untuk
menghabiskan waktu mereka dikantor.

2.4 Online Communities


Di internet, komunitas tidak dibentuk oleh batas – batas geografis,
melainkan dibentuk oleh kepentingan bersama. Dengan memungkinkan orang
untuk membentuk komunitas diluar pengaturan geografis, web memungkinkan
bagi kelompok yang lebih besar untuk berkomunikasi, berbagi informasi, dan
bertukar pendapat.
2.1.2 Children and the Internet
Cara internet mempengaruhi perkembangan anak – anak adalah
masalah yang diperdebatkan, para pendukung menyarankan bahwa
memberi anak akses ke internet adalah pemberian pendidikan awal
mereka. Seperti perusahaan JumpStart yang menawarkan game
pembelajaran dan tes peniliaian yang sudah disesuaikan untuk berbagai
kelompok umur. Sedangkan lainnya tidak setuju dan mempertanyakan
manfaat ketergantungan di internet sebagai pembelajaran apalagi ketika
anak - anak sedang belajar keterampilan berkomunikasi, seperti yang kita
ketahui juga banyak sekali konten web yang sangat tidak cocok untuk anak
– anak. Apabila anak – anak mengakses web tanpa pengawasan dari orang
dewasa akan mempengaruhi pertumbuhan dari sang anak.
2.4.1 Online Communities : Defining the Difference
Internet mengubah cara orang bertemu dan berinteraksi. Didunia
maya kita tidak melihat penampilan orang lain dahulu, kecuali mereka
telah memposting gambar atau berkomunikasi melalui kamera video. Di
dunia maya, bukan penampilan kita yang menarik orang kepada kita, tetapi
tentang satu sama lain melalui komunikasi teks.
2.4.2 Communication Rules
beberapa teknologi yang menyediakan alat komunikasi dengan
orang – orang, sehingga membuat chatting menjadi populer dalam
komunikasi online.
2.4.3 Online Activism
Melalui internet, kami dapat mempelajari lebih lanjut tentang
masalah – masalah yang menjadi perhatian. Ada beberapa kounitas
mengatur aksi politik dan sosial untuk dapat mengeksplorasi aktivisme
online dan memberikan kesadaran sosial untuk mampu dalam membangun
komunitas online lainnya.

2.5 Online Charities and Non Profit Organization on the Web


Jangkauan internet memiliki dampak besar pada semua jenis bisnis, karena
itu relatif mudah dalam merancang dan memelihara situs web berbasis konten.
Organisasi non laba juga dapat memanfaatkan media ini juga, dimana mereka
dapat mengeksplorasi beberapa organisasi dan mempromosikan tujuan mereka.
BAB III
PEMBAHSAN

3.1 Zara
Sebagai salah satu perusahaan bertaraf internasional zara melakukan
berbagai program CSR, salah satunya ialah zara mengurangi penggunaan 20%
energy listrik di setiap tokonya, selain itu zara juga melakukan daur ulang
terhadap sisa-sisa limbah dari hasil produksinya

3.2 Exsport
Dalam kegiatan socialnya exsport memberika reward kepada para pelajara
yang akan memasuki tahun ajaran baru di sekolahnya dengan memberikan diskon
terhadap setiap pelajar yang membeli tasnya di waktu sebelum tahun ajaran baru.
Hal ini dilakukan exsport untuk mendukung para pelajar agar bisa lebih giat lagi
untuk belajar dan berperestasi, dengan program ini exsport berharap agar bisa
membantu untuk mencerdaskan para pelajar.
3.3 Nike
Sebagai perusahaan besar yang bermarkas di Amerika Serikat nike
melakukan program tentang kesetaraan ras, terutama tentang penyetaraan ras kulit
hitam dan kulit putih yang sekarang sedang sangat ramai dibicarakan di amerika,
terutama setelah presiden Donald trump dilantik. Kampanye penyetaraan ras yang
dilakukan untuk melawan Donald trump yang membuat kebijakan tentang tidak
bolehnya imigran berkulit hitam untuk masuk ke amerika, oleh sebab itu nike
membuat video berdurasi 90 detik yang menolak tentang deskriminasi warna kulit
di amerika.
BAB IV
PENUTUP

4.1. Kesimpulan
Walaupun sebagai perusahaan fashion bags, Nike, Zara dan Exsport
memiliki tanggung jawab sosial yang harus dilaksanakan. Ini menunjukan
permasalahan sosial bukan hanya masalah suatu pemerintah atau golongan saja,
melainkan seluruh orang yang ada di dunia. Perusahaan fashion bags pun ikut
berpartisipasi aktif dalam mengatasi permasalahan sosial yang ada di masyarakat.
Bukan hanya tanggung jawab sosial kepada internal, tetapi ke tiga perusahaan ini
juga menunjukan tanggung jawab sosial kepada pihak internal. Mulai dari
menyuarakan penyetaraan ras, pengelolaan limba agar tidak berdampak ke
masyarakat, dan juga program yang membantu para pelajar.
BAB V
DAFTAR PUSTAKA

 http://marketeers.com/kampanye-nike-suarakan-kesetaraan/
 https://www.malang-post.com/ekonomi/promo-bag-s-to-school-export
 https://www.europeanceo.com/business-and-management/fashion-
industry-seeks-to-shake-bad-reputation-with-csr-initiatives/

Anda mungkin juga menyukai