SPESIFIKASI TEKNIS
PROGRAM:
KEGIATAN:
DUKUNGAN DAN MANAJEMEN DAN TEKNIK SARPRAS
PEKERJAAN:
PENGADAAN PEMELIHARAAN GEDUNG POLRES SIGI
TAHUN ANGGARAN:
2022
Kata Pengantar
Spesifikasi teknis ini merupakan salah satu alat pengendalian mutu bagi
penyedia jasa yang berperan dari awal proses pembangunan hingga selesai
dengan baik. Spesifikasi teknis ini juga merupakan penjelasan teknis mengenai
spesifikasi bahan-bahan yang digunakan dan metode pelaksanaannya yang
mengacu pada beberapa standar-standar yang ditetapkan pemerintah dan juga
standar-standar yang dikeluarkan oleh pihak produsen bahan.
Spesifikasi teknis ini bertujuan menuntun para penyedia jasa yang terkait
agar pada saat pelaksanaan pembangunan dapat berjalan dengan baik sehingga
diperoleh hasil pekerjaan yang sesuai dengan perencanaan awal baik dari segi
keamanan, bentuk arsitektur, mutu maupun kualitas.
Dengan Penulisan dan Pemaparan Spesifikasi teknis, diharapkan dapat
bermanfaat bagi pekerjaan selanjutnya, sehingga hasil pekerjaan dapat
memenuhi sasaran sesuai dengan maksud dan tujuan dari pekerjaan yang akan
dilaksanakan.
Kepada semua pihak yang telah membantu dalam proses persiapan,
survey, perhitungan hingga penyusunan spesifikasi ini kami sampaikan
ucapan terima kasih.
Kata Pengantar i
Daftar Isi ii
PASAL 5 35
A. BETON BERTULANG 35
1.0 Lingkup Pekerjaan 35
2.0 Standar/ Rujukan 35
3.0 Prosedur Umum 36
4.0 Bahan-Bahan 39
5.0 Pelaksanaan Pekerjaan 42
PASAL 15 PENGECATAN 80
1.0 Lingkup Pekerjaan 80
2.0 Standar/ Rujukan 80
3.0 Prosedur Umum 80
4.0 Bahan-Bahan 81
5.0 Pelaksanaan Pekerjaan 82
PASAL 1
PEKERJAAN PERSIAPAN
Page 1 o 134
SPESIFIKASI TEKNIS
PEMELIHARAAN GEDUNG POLRES SIGI
POLDA SULAWESI TENGAH
TAHUN ANGGARAN 2022
2.3 Sebelum dipasang papan untuk bouwplank harus diserut rata dan lurus.
2.4 Patok-patok utama hendaknya ditanam/ditancapkan sedalam/sekuat
mungkin agar tidak terjadi pergeseran. Dan pada saat semua patok sudah
terpasang titik yang telak ditentukan, dianggap perlu untuk dicek kembali
terhadap orientasi sudut rencana.
Page 2 o 134
SPESIFIKASI TEKNIS
PEMELIHARAAN GEDUNG POLRES SIGI
POLDA SULAWESI TENGAH
TAHUN ANGGARAN 2022
Page 3 o 134
SPESIFIKASI TEKNIS
PEMELIHARAAN GEDUNG POLRES SIGI
POLDA SULAWESI TENGAH
TAHUN ANGGARAN 2022
Page 4 o 134
SPESIFIKASI TEKNIS
PEMELIHARAAN GEDUNG POLRES SIGI
POLDA SULAWESI TENGAH
TAHUN ANGGARAN 2022
Page 5 o 134
SPESIFIKASI TEKNIS
PEMELIHARAAN GEDUNG POLRES SIGI
POLDA SULAWESI TENGAH
TAHUN ANGGARAN 2022
Page 6 o 134
SPESIFIKASI TEKNIS
PEMELIHARAAN GEDUNG POLRES SIGI
POLDA SULAWESI TENGAH
TAHUN ANGGARAN 2022
Page 7 o 134
SPESIFIKASI TEKNIS
PEMELIHARAAN GEDUNG POLRES SIGI
POLDA SULAWESI TENGAH
TAHUN ANGGARAN 2022
Page 8 o 134
SPESIFIKASI TEKNIS
PEMELIHARAAN GEDUNG POLRES SIGI
POLDA SULAWESI TENGAH
TAHUN ANGGARAN 2022
Page 9 o 134
SPESIFIKASI TEKNIS
PEMELIHARAAN GEDUNG POLRES SIGI
POLDA SULAWESI TENGAH
TAHUN ANGGARAN 2022
Page 10 o 134
SPESIFIKASI TEKNIS
PEMELIHARAAN GEDUNG POLRES SIGI
POLDA SULAWESI TENGAH
TAHUN ANGGARAN 2022
Page 11 o 134
SPESIFIKASI TEKNIS
PEMELIHARAAN GEDUNG POLRES SIGI
POLDA SULAWESI TENGAH
TAHUN ANGGARAN 2022
Page 12 o 134
SPESIFIKASI TEKNIS
PEMELIHARAAN GEDUNG POLRES SIGI
POLDA SULAWESI TENGAH
TAHUN ANGGARAN 2022
Page 13 o 134
SPESIFIKASI TEKNIS
PEMELIHARAAN GEDUNG POLRES SIGI
POLDA SULAWESI TENGAH
TAHUN ANGGARAN 2022
13.2.9 Pencegahan terhadap bahaya jatuh ke dalam air Bila pekerja dalam
keadaan bahaya jatuh ke dalam air dan tenggelam, mereka harus
memakai pelampung/baju pengaman dan/atau alat-alat lain yang
sejenis ban pelampung (mannedboat dan ring buoys).
13.2.10Utilitas umum
Utilitas umum seperti jaringan listrik, pipa gas, air, telepon dan
lainnya yang akan terganggu terkait dengan rencana kontruksi jalan
dan jembatan sebelumnya harus dilakukan koordinasi dengan instansi
terkait dan untuk kepastian tentang letak dan posisi utilitas tersebut,
maka harus dilakukan pemeriksaan, pengecekan serta peninjauan
lapangan bersama dengan instansi terkait tersebut.
13.2.12 Menghindari terhadap orang yang tidak berwenang Orang yang tidak
berwenang tidak diizinkan memasuki daerah konstruksi, kecuali jika
disertai oleh orang yang berwenang dan diperlengkapi dengan alat
pelindung diri. Di daerah konstruksi yang sedang dilaksanakan dan di
samping jalan raya harus dipagari.
Page 14 o 134
SPESIFIKASI TEKNIS
PEMELIHARAAN GEDUNG POLRES SIGI
POLDA SULAWESI TENGAH
TAHUN ANGGARAN 2022
13.3.2 Pedoman untuk manajer dan pengawas Untuk para manajer dan
pengawas, hal-hal berikut ini dapat diterapkan untuk mengurangi
kecelakaan dan gangguan kesehatan dalam pelaksanan pekerjaan
bidang konstruksi :
1) Manajer berkewajiban untuk melindungi keselamatan dan
kesehatan pekerja konstruksi sehingga harus menerapkan
berbagai aturan, standar untuk meningkatkan K3, juga harus
mendorong personil untuk memperbaiki sikap dan kesadaran
Page 15 o 134
SPESIFIKASI TEKNIS
PEMELIHARAAN GEDUNG POLRES SIGI
POLDA SULAWESI TENGAH
TAHUN ANGGARAN 2022
Page 16 o 134
SPESIFIKASI TEKNIS
PEMELIHARAAN GEDUNG POLRES SIGI
POLDA SULAWESI TENGAH
TAHUN ANGGARAN 2022
Page 17 o 134
SPESIFIKASI TEKNIS
PEMELIHARAAN GEDUNG POLRES SIGI
POLDA SULAWESI TENGAH
TAHUN ANGGARAN 2022
Page 18 o 134
SPESIFIKASI TEKNIS
PEMELIHARAAN GEDUNG POLRES SIGI
POLDA SULAWESI TENGAH
TAHUN ANGGARAN 2022
PASAL 2
PEKERJAAN TANAH
2.1. Penggalian
2.1.1. Penggalian harus dikerjakan sesuai garis dan kedalaman seperti
yang ditunjukkan dalam Gambar Kerja atau sesuai petunjuk
Konsultan Pengawas. Areal galian harus dibuat cukup untuk
memberikan ruang gerak dalam melaksanakan pekerjaan.
2.1.2. Elevasi yang tercantum dalam Gambar Kerja merupakan
perkiraan saja dan Konsultan Pengawas dapat menginstruksikan
perubahan-perubahan bila dianggap perlu.
2.1.3. Setiap kali pekerjaan galian selesai, Kontraktor wajib
melaporkannya kepada Konsultan Pengawas untuk diperiksa
pekerjaan selanjutnya.
2.1.4. Semua lapisan keras atau permukaan keras lainnya yang digali
harus dipotong mendatar atau miring sesuai Gambar Kerja atau
sesuai petunjuk Konsultan Pengawas.
2.1.5. Bila bahan yang tidak sesuai terlihat pada elevasi penggalian
rencana, Kontraktor harus melakukan penggalian tambahan
sesuai petunjuk Konsultan Pengawas, sampai kedalaman dimana
daya dukung yang sesuai tercapai.
2.1.6. Untuk lapisan lunak, permukaan akhir galian tidak boleh
diselesaikan sebelum pekerjaan berikutnya siap dilaksanakan,
Page 19 o 134
SPESIFIKASI TEKNIS
PEMELIHARAAN GEDUNG POLRES SIGI
POLDA SULAWESI TENGAH
TAHUN ANGGARAN 2022
Page 20 o 134
SPESIFIKASI TEKNIS
PEMELIHARAAN GEDUNG POLRES SIGI
POLDA SULAWESI TENGAH
TAHUN ANGGARAN 2022
2.3. Pemadatan
Pemadatan dengan menyiram dan menyemprot tidak diijinkan.
Kontraktor harus menyediakan peralatan pemadatan yang memadai (Ex.
Stamper kuda 17 KN) untuk memadatkan ukuran maupun daerah galian.
Bila tingkat pemadatan tidak memenuhi, perbaikan harus dilakukan
sampai tercapai nilai pemadatan yang disyaratkan. Bahan yang
ditempatkan di atas lapisan yang tidak dipadatkan dengan baik harus
disingkirkan dan harus dipadatkan kembali sesuai Konsultan Pengawas.
3.0. BAHAN-BAHAN
Lihat butir 5.0. Pelaksanaan Pekerjaan dari Spesifikasi Teknis ini.
Page 21 o 134
SPESIFIKASI TEKNIS
PEMELIHARAAN GEDUNG POLRES SIGI
POLDA SULAWESI TENGAH
TAHUN ANGGARAN 2022
4.2.2. Persiapan
Sebelum penempatan bahan urugan, pekerjaan-pekerjaan
berikut harus sudah dikerjakan sebelumnya.
- Pembersihan lokasi dan/atau penggalian sesuai petunjuk
Gambar Kerja dan Spesifikasi Teknis.
- Kontraktor harus memberitahu Konsultan Pengawas sebelum
memulai penempatan bahan urugan dan Konsultan Pengawas
akan memeriksa kondisi lokasi yang telah disiapkan untuk
maksud tersebut.
- Lokasi yang akan diberi bahan urugan/timbunan harus
dikeringkan dahulu dari genangan air menggunakan pompa
alat lain yang disetujui Konsultan Pengawas.
Page 22 o 134
SPESIFIKASI TEKNIS
PEMELIHARAAN GEDUNG POLRES SIGI
POLDA SULAWESI TENGAH
TAHUN ANGGARAN 2022
4.3. Pemadatan
4.3.1. Umum
- Jika diperlukan, setiap lapisan sebelum dipadatkan harus
memiliki kadar air yang sesuai dengan ketentuan agar dihasilkan
pemadatan dengan nilai kepadatan yang sesuai. Bahan harus
memiliki kadar air yang seragam pada seluruh lapisan bahan
yang akan dipadatkan.
Setiap lapisan harus dipadatkan dengan merata menggunakan
alat pemadatan yang disetujui seperti stamper kuda 17 KN
atau menggunakan peralatan sesuai rencana teknis yang tertera
pada kontrak.
- Apabila Penggilasan harus perlu dilakukan, maka pelaksanaan
harus dilakukan pada arah memanjang sepanjang timbunan
dan biasanya dimulai dari sisi terluar dan menuju ke arah
Page 23 o 134
SPESIFIKASI TEKNIS
PEMELIHARAAN GEDUNG POLRES SIGI
POLDA SULAWESI TENGAH
TAHUN ANGGARAN 2022
Page 24 o 134
SPESIFIKASI TEKNIS
PEMELIHARAAN GEDUNG POLRES SIGI
POLDA SULAWESI TENGAH
TAHUN ANGGARAN 2022
pemadatan (%)
Timbunan di bawah Tidak ada pernyaratan khusus
lapisan drainase cukup digilas dengan bulldoezer
(misalnya D-6)
Timbunan pengisi di 10
bawah pelat laintai Bila juga diperiksa dengan
beberapa kali lintasa roller sesuai
Konsultan Pengawas
Dasar Jalan 60
Pematan saluran 40
Page 25 o 134
SPESIFIKASI TEKNIS
PEMELIHARAAN GEDUNG POLRES SIGI
POLDA SULAWESI TENGAH
TAHUN ANGGARAN 2022
PASAL 3
UJI BETON
Page 26 o 134
SPESIFIKASI TEKNIS
PEMELIHARAAN GEDUNG POLRES SIGI
POLDA SULAWESI TENGAH
TAHUN ANGGARAN 2022
3.1. Contoh adukan beton diambil sesuai dengan prosedur ASTM C 172
dan/atau SNI 2847-2019 atau seperti ditentukan dalam spesifikasi ini
yang memenuhi standar ASTM 1972.
3.2. Contoh adukan beton harus mewakili setiap kelompok pencampuran
dan terdiri dari berbagai perbandingan dari tempat yang berbeda dalam
kelompok pencampuran.
3.3. Contoh harus diaduk menyeluruh dengan sekop untuk memperoleh
keseragaman. Uji slump contoh harus dilakukan segera setelah
pengambilan contoh.
4.0. BAHAN-BAHAN
Lihat butir 5.0. Pelaksanaan dari Spesifikasi Teknis ini.
Page 27 o 134
SPESIFIKASI TEKNIS
PEMELIHARAAN GEDUNG POLRES SIGI
POLDA SULAWESI TENGAH
TAHUN ANGGARAN 2022
5.5. Pengujian
5.5.1. Pemeriksaan dan pengujian harus dilaksanakan oleh lembaga
yang dikontrak oleh Kontraktor dan sudah disetujui konsultan
pengawas.
5.5.2. Kontraktor harus bekerja sama dengan Laboratorium Penguji
untuk kelancaran pekerjaan. Kontraktor harus memberitahu
Laboratorium dan Konsultan pengawas minimal 24 jam sebelum
pengecoran beton dimulai untuk pemeriksaan dan pengujian
beton di tempat percampuran dan di lapangan, dan pemeriksaan
acuan dan penulangan. Kontraktor harus menyediakan gudang
kotak berisolasi yang dapat dikunci dalam ukuran yang memadai
untuk menyimpan peralatan dan contoh benda uji di lokasi
proyek, dan beberapa pekerja untuk menyiapkan contoh benda uji.
5.5.3. Pembuatan, penanganan, pengangkutan dan perawatan contoh
harus dilakukan oleh staf Laboratorium Penguji saja.
5.5.4. Pengawasan dan pemeriksaan harus meliputi persyaratan
minimal:
- Pengambilan contoh dan pengujian campuran beton.
Page 28 o 134
SPESIFIKASI TEKNIS
PEMELIHARAAN GEDUNG POLRES SIGI
POLDA SULAWESI TENGAH
TAHUN ANGGARAN 2022
Page 29 o 134
SPESIFIKASI TEKNIS
PEMELIHARAAN GEDUNG POLRES SIGI
POLDA SULAWESI TENGAH
TAHUN ANGGARAN 2022
Page 30 o 134
SPESIFIKASI TEKNIS
PEMELIHARAAN GEDUNG POLRES SIGI
POLDA SULAWESI TENGAH
TAHUN ANGGARAN 2022
PASAL 4
BAJA TULANGAN
2.0. STANDAR/RUJUKAN
2.1. Standar nasional Indonesia SNI 2847-2019 dan 2052-2017
2.2. British Standar (BS)
2.3. American Society for Testing and Materials (ASTM)
2.4. American Concrete Institute (ACI)
2.5. Standar Industri Indonesia (SII)/ Standar Nasional Indonesia (SOI)
2.6. Spesifikasi Teknis - Beton Cor di Tempat
Page 31 o 134
SPESIFIKASI TEKNIS
PEMELIHARAAN GEDUNG POLRES SIGI
POLDA SULAWESI TENGAH
TAHUN ANGGARAN 2022
4.0. BAHAN-BAHAN
4.1. Umum
Semua baja tulangan lunak harus dalam keadaan baru, tidak berkarat atau
memiliki cacat lainnya serta harus memenuhi ketentuan dalam Spesifikasi
Teknis ini.
Page 32 o 134
SPESIFIKASI TEKNIS
PEMELIHARAAN GEDUNG POLRES SIGI
POLDA SULAWESI TENGAH
TAHUN ANGGARAN 2022
5.2. Pemotongan
Panjang baja tulangan yang melebihi Gambar Kerja (kecuali lewatan)
harus dipotong dengan alat pemotong besi atau alat pemotong yang
disetujui Konsultan pengawas. Pada bagian yang membutuhkan bukaan
untuk dudukan mesin, peralatan dan alat utilitas lainnya, baja tulangan
harus dipotong sesuai dengan besar atau ukuran bukaan.
Page 33 o 134
SPESIFIKASI TEKNIS
PEMELIHARAAN GEDUNG POLRES SIGI
POLDA SULAWESI TENGAH
TAHUN ANGGARAN 2022
Page 34 o 134
SPESIFIKASI TEKNIS
PEMELIHARAAN GEDUNG POLRES SIGI
POLDA SULAWESI TENGAH
TAHUN ANGGARAN 2022
PASAL 5
A. BETON BERTULANG
Page 35 o 134
SPESIFIKASI TEKNIS
PEMELIHARAAN GEDUNG POLRES SIGI
POLDA SULAWESI TENGAH
TAHUN ANGGARAN 2022
Page 36 o 134
SPESIFIKASI TEKNIS
PEMELIHARAAN GEDUNG POLRES SIGI
POLDA SULAWESI TENGAH
TAHUN ANGGARAN 2022
Page 37 o 134
SPESIFIKASI TEKNIS
PEMELIHARAAN GEDUNG POLRES SIGI
POLDA SULAWESI TENGAH
TAHUN ANGGARAN 2022
3.5 Bahan-Bahan
Beton
1. Komposisi beton, baik berat atau hal volume, harus
ditentukan oleh Konsultan pengawas dan harus
memenuhi kondisi berikut:
- Slump harus ditentukan sesuai ketentuan Spesifikasi
Teknis.
- Campuran alternatif tidak boleh digunakan sebelum
disetujui Konsultan pengawas.
2. Mutu Beton Pada pekerjaan ini menggunakan mutu
beton K-300 dengan nilai Slump (12 ± 2) cm, w/c = 0,52
untuk struktur atas. Untuk struktur bawah menggunakan
mutu beton K-300 dengan nilai slump (12 ± 2) cm, w/c =
0,52
3. Semen
Page 38 o 134
SPESIFIKASI TEKNIS
PEMELIHARAAN GEDUNG POLRES SIGI
POLDA SULAWESI TENGAH
TAHUN ANGGARAN 2022
Page 39 o 134
SPESIFIKASI TEKNIS
PEMELIHARAAN GEDUNG POLRES SIGI
POLDA SULAWESI TENGAH
TAHUN ANGGARAN 2022
Page 40 o 134
SPESIFIKASI TEKNIS
PEMELIHARAAN GEDUNG POLRES SIGI
POLDA SULAWESI TENGAH
TAHUN ANGGARAN 2022
95-
3,81 - - - 10-30 0-5 - -
100
10
1,905 - 90-100 - 20-55 0-10 0-5 -
0
85- 10-
0,952 - - - 100 0-10 0-5
100 30
4.1.3. Agregat kasar dari ukuran yang berbeda harus digabung den gan
ukuran lain dengan perbandingan berat atau halolume untuk
menghasitkan batuan yang memenuhi persyaratan gradasi yang
ditentukan.
Page 41 o 134
SPESIFIKASI TEKNIS
PEMELIHARAAN GEDUNG POLRES SIGI
POLDA SULAWESI TENGAH
TAHUN ANGGARAN 2022
Page 42 o 134
SPESIFIKASI TEKNIS
PEMELIHARAAN GEDUNG POLRES SIGI
POLDA SULAWESI TENGAH
TAHUN ANGGARAN 2022
Page 43 o 134
SPESIFIKASI TEKNIS
PEMELIHARAAN GEDUNG POLRES SIGI
POLDA SULAWESI TENGAH
TAHUN ANGGARAN 2022
Page 44 o 134
SPESIFIKASI TEKNIS
PEMELIHARAAN GEDUNG POLRES SIGI
POLDA SULAWESI TENGAH
TAHUN ANGGARAN 2022
Page 45 o 134
SPESIFIKASI TEKNIS
PEMELIHARAAN GEDUNG POLRES SIGI
POLDA SULAWESI TENGAH
TAHUN ANGGARAN 2022
3.0 Material
Mengacu pada standar material Beton bertulang yg dijelaskan di atas
sebelumnya.
Page 46 o 134
SPESIFIKASI TEKNIS
PEMELIHARAAN GEDUNG POLRES SIGI
POLDA SULAWESI TENGAH
TAHUN ANGGARAN 2022
PASAL 6
BATU PONDASI
Pekerjaan ini meliputi semua pekerjaan pasangan batu kali untuk pondasi batu
pondasi dan item lainnya seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja.
Pekerjaan ini meliputi, tetapi tidak terbatas pada pengadaan bahan, tenaga
kerja dan semua pekerjaan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan
pasangan batu kali, sesuai batas, tingkat, bagian dan dimensi seperti
ditunjukkan dalam Gambar Kerja.
Page 47 o 134
SPESIFIKASI TEKNIS
PEMELIHARAAN GEDUNG POLRES SIGI
POLDA SULAWESI TENGAH
TAHUN ANGGARAN 2022
- Tata letak,
- Penggalian
- Bahan di lokasi termasuk alat dan peralatan,
- Penempatan pasir,
- Setiap tinggi pemasangan batu kali 1200 mm.
Selama pengujian, Kontraktor harus menyediakan tenaga pengawas
mutu dan fasilitas untuk Konsultan Pengawas tanpa biaya tambahan
kepada Pemilik proyek.
4.0. BAHAN-BAHAN
4.2. Adukan
Adukan dan plesteran harus memenuhi ketentuan Spesifikasi Teknis
seperti pada Pasal berikutnya (Spesifikasi Teknis Adukan dan Plesteran).
Page 48 o 134
SPESIFIKASI TEKNIS
PEMELIHARAAN GEDUNG POLRES SIGI
POLDA SULAWESI TENGAH
TAHUN ANGGARAN 2022
5.5. Perawatan
Pasangan batu kali harus dilindungi dari cahaya matahari dan secara
terus menerus harus dibasahi dengan cara yang disetujui selama 3 (tiga)
hari setelah pekerjaan selesai.
Page 49 o 134
SPESIFIKASI TEKNIS
PEMELIHARAAN GEDUNG POLRES SIGI
POLDA SULAWESI TENGAH
TAHUN ANGGARAN 2022
PASAL 7
BATU BATA DAN BATU ALAM
Page 50 o 134
SPESIFIKASI TEKNIS
PEMELIHARAAN GEDUNG POLRES SIGI
POLDA SULAWESI TENGAH
TAHUN ANGGARAN 2022
200 cm. Semen harus dikirim dalam kemasan aslinya yang tertutup rapat
dimana tertera nama pabrik merek dagangnya.
Penyimpanan semen atau campuran mortar harus dilaksanakan sesuai
ketentuan Spesifikasi Teknis seperti pada Pasal mengenai Spesifikasi
Teknis Beton Cor di Tempat.
4.0. BAHAN-BAHAN
Page 51 o 134
SPESIFIKASI TEKNIS
PEMELIHARAAN GEDUNG POLRES SIGI
POLDA SULAWESI TENGAH
TAHUN ANGGARAN 2022
5.2. Pemasangan
5.2.1. Sebelum pelaksanaan pekerjaan ini, Kontraktor wajib memeriksa
dengan seksama Gambar Kerja dan melihat keadaan tempat
pekerjaan tersebut di atas yang akan dilaksanakan. Sebelum
digunakan, batu bata harus direndam dalam air menggunakan
bak air/drum hingga jenuh. dinding harus dipasang dan didirikan
menurut masing-masing ukuran, ketebalan dan ketinggian yang
disyaratkan seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja.
5.2.2. Tidak diperkenankan memasang batu-bata, batako dan bata
ringan yang patah dua melebihi 5% dan yang patah lebih dari
dua.
5.2.3. Pasangan dinding batu-bata, batako dan bata ringan yang luasnya
lebih besar dari 12 m2 harus ditambahkan kolom dan balok
penguat dengan ukuran minimal 120 mm x 120 mm, sesuai
dengan lebar bata, dengan tulangan pokok minimal 4 Ø 10 mm,
sengkang Ø 8 mm - 200 mm (Tergambar atau tidak tergambar
pada Gambar Kerja).
5.2.4. Pasangan dinding batu-bata, batako dan bata ringan dengan Luas
setiap 6 m2 yang terletak diluar bangunan yang langsung
mendapat beban angin harus diberi kotom praktis ukuran
minimum 120 mm x 120 mm dengan tulangan dan beugeul
seperti diatas. (Tergambar atau tidak tergambar pada Gambar
Kerja).
5.2.5. Pemasangan dinding batu-bata, batako dan bata ringan yang
dilaksanakan bertahap dalam jeda waktu lebih dari 1 bulan,
setiap tahap terdiri maksimal 24 lapis setiap hari, dan kemudian
diikuti dengan pengecoran kolom praktis. (Tergambar atau tidak
tergambar pada Gambar Kerja).
5.2.6. Tebal adukan pengikat tidak kurang dari 10 mm dan adukan harus
padat sedemikian rupa sehingga membentuk sambungan yang
lurus / menerus dan rata.
Page 52 o 134
SPESIFIKASI TEKNIS
PEMELIHARAAN GEDUNG POLRES SIGI
POLDA SULAWESI TENGAH
TAHUN ANGGARAN 2022
5.4. Plesteran
Bahan plesteran harus memenuhi ketentuan Spesifikasi Teknis seperti
pada BAB 8 (Spesifikasi Teknis Adukan dan Plesteran).
Page 53 o 134
SPESIFIKASI TEKNIS
PEMELIHARAAN GEDUNG POLRES SIGI
POLDA SULAWESI TENGAH
TAHUN ANGGARAN 2022
PASAL 8
ADUKAN DAN PLESTERAN
Pekerjaan ini meliputi semua pekerjaan adukan dan plesteran (kasar dan
halus), seperti penjelasan dalam Gambar Kerja atau disyaratkan dalam
Spesifikasi Teknis ini.
4.0. BAHAN-BAHAN
4.1. Semen
Page 54 o 134
SPESIFIKASI TEKNIS
PEMELIHARAAN GEDUNG POLRES SIGI
POLDA SULAWESI TENGAH
TAHUN ANGGARAN 2022
Page 55 o 134
SPESIFIKASI TEKNIS
PEMELIHARAAN GEDUNG POLRES SIGI
POLDA SULAWESI TENGAH
TAHUN ANGGARAN 2022
5.4. Pemasangan
5.4.1. Plesteran Batu Bata dan atau Batako
- Pekerjaan plesteran dapat dimulai setelah pekerjaan
persiapan dan pembersihan selesai.
- Untuk memperoleh permukaan yang rapi dan sempuma,
bidang plesteran dibagi-bagi dengan kepala plesteran yang
dipasangi sementara dari bambu.
- Kepala plesteran dibuat pada setiap jarak 100 cm, dipasang
tegak dengan menggunakan kepingan kayu lapis tebal 6 mm
untuk patokan kerataan bidang.
- Setelah kepala plesteran diperiksa kesikuannya dan
kerataannya, permukaan dinding baru dapat ditutup dengan
plesteran sampai rata dan tidak ada kepingan-kepingan kayu
yang tertinggal dalam plesteran.
- Seluruh permukaan plesteran harus rata dan rapi, kecuali bila
pasangan akan ditapis dengan bahan lain. Sisa-sisa pekerjaan
yang telah selesai harus segera dibersihkan.
- Tali air (naad) selebar 4 mm digunakan pada bagian-bagian
permukaan dengan bukaan dinding atau bagian lain yang
ditentukan dalarn Gambar Kerja, dibuat dengan
menggunakan profil kayu khusus untuk itu yang telah diserut
Page 56 o 134
SPESIFIKASI TEKNIS
PEMELIHARAAN GEDUNG POLRES SIGI
POLDA SULAWESI TENGAH
TAHUN ANGGARAN 2022
5.6. Pengacian
Pengacian dilakukan setelah plesteran disiram air sampai jenuh sehingga
plesteran menjadi rata, harus tidak ada bagian yang bergelombang, tidak
ada bagian yang retak dan setelah plesteran berumur 8 (delapan) hari atau
sudah kering sempurna.
Selama 7 (tujuh) hari setelah pengacian selesai dilakukan, Kontraktor
harus selalu meyirami bagian permukaan yang di aci dengan air sampai
jenuh, sekurang-kurangnya dua kali setiap harinya.
Page 57 o 134
SPESIFIKASI TEKNIS
PEMELIHARAAN GEDUNG POLRES SIGI
POLDA SULAWESI TENGAH
TAHUN ANGGARAN 2022
PASAL 9
BERBAGAI JENIS UBIN/TEGEL
Page 58 o 134
SPESIFIKASI TEKNIS
PEMELIHARAAN GEDUNG POLRES SIGI
POLDA SULAWESI TENGAH
TAHUN ANGGARAN 2022
3.4. Adukan
3.4.1 Adukan terdiri dari campuran semen dan pasir yang diberi bahan
tambahan penguat dalam jumlah penggunaan sesuai petunjuk
dari pabrik pembuat.
3.4.2 Adukan perekat khusus untuk memasang ubin keramik, jika
ditunjukkan dalam Gambar Kerja atau sesuai petunjuk Konsultan
pengawas, harus memenuhi ketentuan AS 2358, ANSI 118.1,
118,4 dan BS 5385, seperti produk AM 30 Mortarflex atau yang
setara.
5.1. Persiapan
5.1.1. Pekerjaan pasangan ubin baru boleh dilakukan setelah pekerjaan
lainnya benar-benar selesai.
5.1.2. Pemasangan ubin harus menunggu sampai semua alat
penggantung, pengunci pintu/jendela dan semua pekerjaan
perpipaan air bersih/air kotor atau pekerjaan lainnya yang
terletak di belakang atau di bawah pasangan ubin ini telah
diselesaikan terlebih dahulu.
5.2. Pemasangan
5.2.1. Sebelum pemasangan ubin pada dinding dimulai, plesteran harus
dalam keadaan kering, padat, rata dan bersih.
5.2.2. Sebelum dipasang, ubin harus direndam air terlebih dahulu.
5.2.3. Adukan untuk pasangan ubin pada lantai, dinding luar dan bagian
lain yang harus kedap air harus terdiri dari campuran 1 semen, 2
pasir. Adukan untuk pasangan ubin pada tempat-tempat lainnya
menggunakan campuran I semen dan 4 pasir.
Tebal Adukan untuk semua pasangan tidak kurang dari 25mm,
kecuali bila ditentukan lain dalam Gambar Kerja.
5.2.4. Adukan untuk pasangan ubin pada dinding luar harus diberikan
pada permukaan plesteran dan permukaan belakang ubin,
kemudian dilekatkan pada tempat yang sesuai dengan
direncanakan atau sesuai petunjuk Gambar Kerja.
Page 59 o 134
SPESIFIKASI TEKNIS
PEMELIHARAAN GEDUNG POLRES SIGI
POLDA SULAWESI TENGAH
TAHUN ANGGARAN 2022
Page 60 o 134
SPESIFIKASI TEKNIS
PEMELIHARAAN GEDUNG POLRES SIGI
POLDA SULAWESI TENGAH
TAHUN ANGGARAN 2022
Page 61 o 134
SPESIFIKASI TEKNIS
PEMELIHARAAN GEDUNG POLRES SIGI
POLDA SULAWESI TENGAH
TAHUN ANGGARAN 2022
PASAL 10
PINTU DAN JENDELA ALUMINIUM
Page 62 o 134
SPESIFIKASI TEKNIS
PEMELIHARAAN GEDUNG POLRES SIGI
POLDA SULAWESI TENGAH
TAHUN ANGGARAN 2022
3.4. Garansi
Kontraktor harus memberikan kepada Pemilik Proyek, garansi tertulis
yang metiputi kesempumaan pemasangan, pengoperasian dan kondisi
semua pintu, jendela dan lainnya seperti ditunjukan dalam Spesifikasi
Teknis untuk periode selama 1 tahun setelah tanggal penerimaan.
Selama periode ini, Kontraktor wajib memperbaiki dan mengganti
pekerjaan yang rusak atas biaya Kontraktor.
Page 63 o 134
SPESIFIKASI TEKNIS
PEMELIHARAAN GEDUNG POLRES SIGI
POLDA SULAWESI TENGAH
TAHUN ANGGARAN 2022
4.0. BAHAN-BAHAN
4.1. Aluminium
4.1.1. Aluminium untuk kusen pintu/jendela/lower dan untuk daun
jendela/Louver adalah dari jenis aluminium alloy yang memenuhi
ketentuan S11-0695- 1982/SNI.07-0603-1989 dan ASTM B 221 M,
dalam bentuk profil jadi yang dikerjakan di pabrik, dengan lapisan
clear anodized minimal 10 mikron yang diberi warna lapisan akhir
dari pabrik, dengan warna sesuai Skema Warna yang ditentukan
kemudian. (Dalam hal ini allumunium yang digunakan adalah type
white coating dengan kualitas baik atau setara merk Alexindo)
Tebal profil minimal 1,5 mm, seperti merek Alexindo) dan, Indeks
atau yang setara dengan ukuran dan bentuk sesuai Gambar Kerja.
Dimensi profil dapat berubah tergantung jenis profil yang
disetujui.
4.1.2. Kecuali ditentukan lain, semua Louver dan jendela harus
dilengkapi dengan perlengkapan standar dari pabrik pembuatnya.
Page 64 o 134
SPESIFIKASI TEKNIS
PEMELIHARAAN GEDUNG POLRES SIGI
POLDA SULAWESI TENGAH
TAHUN ANGGARAN 2022
4.5. Louver
4.5.2. Kusen/rangka Louver terutama bagian bawah harus mempunyai
tanggulan / bagian yang dapat menahan air hujan. Seperti profil
tipe 11767 dari produk indeks atau yang setara.
4.5.3. Daun Louver harus mempunyai profil sedemikian rupa sehingga
air hujan tidak tampias ke bagian dalam bangunan. Seperti tipe
5262 dari produk indalek atau yang setara.
4.5.4. Pemasangan daun Louver harus sedemikian rupa sehingga
membentuk sudut kurang lebih 30 derajat terhadap bidang
vertikal.
4.5.5. Pemasangan louver harus dilengkapi dengan fly screen yang
terbuat dari bahan aluminium.
5.1. Pabrikasi
5.1.1. Pekerjaan pabrikasi atau pemasangan tidak boleh dilaksanakan
sebelum Gambar Detail Pelaksanaan yang diserahkan Kontraktor
disetujui Konsultan pengawas.
5.1.2. Semua komponen harus dipabrikasi dan dirakit secara tepat
sesuai bentuk dan ukuran yang telah ditentukan dalam Gambar
Kerja dan ukuran di lokasi serta dipasang pada lokasi seperti
ditunjukkan.
5.2. Pemasangan
5.2.1. Bagian pertama yang terpasang harus disetujui Konsultan
pengawas sebagai acuan dan contoh untuk pemasangan
berikutnya.
5.2.2. Kontraktor bertanggung jawab atas kualitas konstruksi
komponen-komponen. Bila suatu sambungan tidak digambarkan
dalam Gambar Kerja, sambungan-sambungan tersebut harus
ditempatkan dan dibuat sedemikian rupa sehingga sambungan-
sambungan tersebut dapat meneruskan beban dan menahan
tekanan yang harus diterima.
5.2.3. Bila dipasang langsung ke dinding atau beton, kusen atau bingkai
harus dilengkapi dengan angkur pada jarak setiap 50 cm.
5.2.4. Semua bagian aluminium yang berhubungan dengan semen atau
adukan harus dilindungi dengan cat transparan atau lembaran
plastik. Semua bagian aluminium yang berhubungan dengan
elemen baja harus dilapisi dengan cat khusus yang
Page 65 o 134
SPESIFIKASI TEKNIS
PEMELIHARAAN GEDUNG POLRES SIGI
POLDA SULAWESI TENGAH
TAHUN ANGGARAN 2022
Page 66 o 134
SPESIFIKASI TEKNIS
PEMELIHARAAN GEDUNG POLRES SIGI
POLDA SULAWESI TENGAH
TAHUN ANGGARAN 2022
PASAL 11
PEKERJAAN KACA
2.0. BAHAN-BAHAN
2.1 Kaca yang digunakan pada pekerjaan ini bervariasi sesuai petunjuk
gambar kerja diantaranya kaca rayben tebal 5 mm, Kaca clear tempered
tebal 12mm, dan kaca acrylic 5mm.
2.2 Kaca yang digunakan adalah kaca setara merk Magyglass dan acrylic
merk astariglass tidak cacat dan tidak retak.
3.1. Ukuran dan ketebalan kaca yang akan dipasang dilaksanakan mengikuti
petunjukpetunjuk yang ditentukan dalam gambar.
3.2. Kaca harus dipasang sedemikian rupa sehingga dengan lubang sponing
yang sesuai dengan ketebalan kaca, serta dipasang list dengan rapi
sehingga tidak goyang/longgar.
3.3. Pada saat pekerjaan diserahkan, kaca yang terpasang dalam keadaan
utuh dan tidak pecah/retak. Apabila berdasarkan pemeriksaan terdapat
kaca yang retak, Kontraktor harus segera mengganti.
Page 67 o 134
SPESIFIKASI TEKNIS
PEMELIHARAAN GEDUNG POLRES SIGI
POLDA SULAWESI TENGAH
TAHUN ANGGARAN 2022
PASAL 12
ALAT PENGGANTUNG DAN PENGUNCI
4.0. BAHAN-BAHAN.
4.1. Umum
Semua bahan/alat yang tertulis di bawah ini harus seturuhnya baru,
kualitas baik buatan pabrik yang dikenal dan disetujui.
Semua bahan harus anti karat untuk semua tempat yang memiliki nilai
kelembaban lebih dari 70%.
Kecuali ditentukan lain, semua alat penggantung dan pengunci yang
didatangkan harus sesuai dengan tipe-tipe tersebut di bawah.
Page 68 o 134
SPESIFIKASI TEKNIS
PEMELIHARAAN GEDUNG POLRES SIGI
POLDA SULAWESI TENGAH
TAHUN ANGGARAN 2022
4.2.2. Slot/Grendel
Beberapa pintu dilengkapi dengan pengunci tipe slot/Grendel
Flush Bolt Type FB 508, seperti merk Dekkson atau setara.
5. 1. Umum
5.1.1. Pemasangan semua alat penggantung dan pengunci harus sesuai
dengan perayaratan serta sesuai dengan petunjuk dari pabrik
pembuatnya. Semua peralatan tersebut harus terpasang dengan
kokoh dan rapih pada tempatnya, untuk menjamin kekuatan
serta kesempurnaan fungsinya.
Page 69 o 134
SPESIFIKASI TEKNIS
PEMELIHARAAN GEDUNG POLRES SIGI
POLDA SULAWESI TENGAH
TAHUN ANGGARAN 2022
5.1.3. Semua pintu memakai kunci tanam lengkap dengan badan kunci,
silinder, handel/pelat.
Page 70 o 134
SPESIFIKASI TEKNIS
PEMELIHARAAN GEDUNG POLRES SIGI
POLDA SULAWESI TENGAH
TAHUN ANGGARAN 2022
PASAL 13
PENUTUP DAN PENGISI CELAH
4.0. BAHAN-BAHAN
Bahan penutup dan pengisi celah harus terbuat dari bahan formula silicon,
yang sesuai Untuk daerah tropis dengan kelembaban tinggi dan dapat
diaplikasikan pada berbagal jenis bahan, seperti produk Dow Corning 795
Silicone Building Sealant, Ge Silglaze N, atau yang setara.
Untuk permukaan yang berpori harus digunakan pelapis dasar yang
direkomendasikan oleh pabtik pembuat bahan penutup dan pengisi celah.
Page 71 o 134
SPESIFIKASI TEKNIS
PEMELIHARAAN GEDUNG POLRES SIGI
POLDA SULAWESI TENGAH
TAHUN ANGGARAN 2022
Page 72 o 134
SPESIFIKASI TEKNIS
PEMELIHARAAN GEDUNG POLRES SIGI
POLDA SULAWESI TENGAH
TAHUN ANGGARAN 2022
PASAL 14
PANEL GYPSUM, GRC BOARD DAN AKSESORIS
Page 73 o 134
SPESIFIKASI TEKNIS
PEMELIHARAAN GEDUNG POLRES SIGI
POLDA SULAWESI TENGAH
TAHUN ANGGARAN 2022
3.3. Ketidaksesuaian
3.3.1. Kontraktor wajib memeriksa Gambar Kerja yang ada terhariap
kemun&nan kesalahm/ketidaksesuaian, baik dari segi dimensi,
jumlah maupun pemasangan dan lainnya.
4.0. BAHAN-BAHAN.
4.1. Panel Gypsum Dan GRC Board
4.1.1. Panel
- Panel Gypsum harus dari produk yang memiliki teknologi
control density dan memiliki ketebalan 9mm dan ukuran
model sesuai petunjuk dan Gambar Kerja seperti produk A Plus
atau yang setara.
- Panel GRC Board harus dari produk yang memiliki teknologi
control density dan memiliki ketebalan 3,5mm dan ukuran
model sesuai petunjuk dan Gambar Kerja seperti produk
Jayabrix atau yang setara.
- Panel Gypsum dan GRC Board harus dari normal/standar
yang memenuhi ketentuan AS 2588-1983, dengan bentuk
tepi khusus untuk penyambungan rata (flush joint), kecuali bila
ditentukan lain dalam Gambar Kerja.
Page 74 o 134
SPESIFIKASI TEKNIS
PEMELIHARAAN GEDUNG POLRES SIGI
POLDA SULAWESI TENGAH
TAHUN ANGGARAN 2022
5.1. Umum
5.1.1. Sebelum panel Gypsum dan GRC Board dipasang, Kontraktor
halus memeriksa kesesuaian tinggi/kerataan pamukaan,
pembagian bidang, ukuran dan waterpas pada tempat
pemasangan terhadap ketentuan Gambar Kerja, serta lurus dan
waterpas pada tempat yang sama.
5.1.2. Pemasangan, panel Gypsum dan GRC Board serta
kelengkapannya harus sesuai dengan petunjuk pemasangan dari
pabrik pembuatnya.
5.1.3. Jenis/bentuk tepi panel Gypsum dan GRC Board harus dipilih
berdasarkan jenis pemasangan seperti ditunjukkan dalam
Gambar Kerja.
5.2. Pemasangan
5.2.1 Rangka panel Gypsum dan GRC Board untuk pemasangan di
dinding dan langit-langit, partisi atau tempat-tempat lainnya
berupa rangka yang terbuat dari bahan baja lapis seng dalam hal
ini rangka metal furing kombinasi top cross runner dan main
chanel runner dan harus sesuai dengan standar dari pabrik
pembuatnya. yang dibuat khusus untuk pemasangan panel
Kalsiboard dan GRC Board.
5.2.2 Panel Gypsum dan GRC Board dipasangkan ke rangkanya dengan
paku, sekrup atau alat pengencang dengan diameter dan panjang
yang sesuai.
5.2.3 Sambungan antar panel Gypsum harus menggunakan pita
penyambung dan perekat dikerjakan sesuai petunjuk
pelaksanaan dari pabrik pembuat panel Gypsum.
Page 75 o 134
SPESIFIKASI TEKNIS
PEMELIHARAAN GEDUNG POLRES SIGI
POLDA SULAWESI TENGAH
TAHUN ANGGARAN 2022
5.3. Pengecatan
5.3.1 Permukaan Gypsum dan GRC Board harus kering, bebas dari
debu, oli atau gemuk dan permukaan yang cacat telah diperbaiki
sebelum pengecatan dimulai.
5.3.2 Kemudian permukaan panel Gypsum dan GRC Board tersebut
harus dilapisi dengan cat dasar khusus untuk panel Kalsiboard
untuk menutup permukaannya yang berpori.
5.3.3 Setelah cat dasar panel Gypsum dan GRC Board kering kemudian
dilanjutkan dengan pengaplikasian cat dasar dan/atau cat akhir
sesuai ketentuan Spesifikasi Teknis seperti pada Spesifikasi Teknis
Pengecatan dalam warna akhir sesuai ketentuan Skema warna
yang akan ditentukan kemudian.
Page 76 o 134
SPESIFIKASI TEKNIS
PEMELIHARAAN GEDUNG POLRES SIGI
POLDA SULAWESI TENGAH
TAHUN ANGGARAN 2022
PASAL 15
PENGECATAN
Page 77 o 134
SPESIFIKASI TEKNIS
PEMELIHARAAN GEDUNG POLRES SIGI
POLDA SULAWESI TENGAH
TAHUN ANGGARAN 2022
4.0. BAHAN-BAHAN
4.1. Umum
4.1.1. Cat harus dalam kaleng/kemasan yang masih tertutup
pabrik/segel, dan masih jelas menunjukkan nama/merek dagang,
nomor formula atau spesifikasi cat, nomor takaran pabrik, warna,
tanggal pembuatan pabrik, petunjuk dari pabrik dan Nama pabrik
pembuat, yang kesemuanya harus masih absah pada saat
pemakalannya. Semua bahan harus sesuai dengan spesifikasi
yang disyaratkan pada daftar cat.
4.1.2. Cat dasar yang dipakai dalam pekerjaan ini harus berasal dari satu
pabrik/merek dagang dengan cat akhir yang akan digunakan.
Untuk menetapkan suatu standar kualitas, disyaratkan bahwa
semua cat yang dipakai harus berdasarkan/mengambil acuan
pada cat-cat hasil produksi.
Page 78 o 134
SPESIFIKASI TEKNIS
PEMELIHARAAN GEDUNG POLRES SIGI
POLDA SULAWESI TENGAH
TAHUN ANGGARAN 2022
Page 79 o 134
SPESIFIKASI TEKNIS
PEMELIHARAAN GEDUNG POLRES SIGI
POLDA SULAWESI TENGAH
TAHUN ANGGARAN 2022
Page 80 o 134
SPESIFIKASI TEKNIS
PEMELIHARAAN GEDUNG POLRES SIGI
POLDA SULAWESI TENGAH
TAHUN ANGGARAN 2022
Page 81 o 134
SPESIFIKASI TEKNIS
PEMELIHARAAN GEDUNG POLRES SIGI
POLDA SULAWESI TENGAH
TAHUN ANGGARAN 2022
Page 82 o 134
SPESIFIKASI TEKNIS
PEMELIHARAAN GEDUNG POLRES SIGI
POLDA SULAWESI TENGAH
TAHUN ANGGARAN 2022
Cat dasar untuk permukaan panel PVC diberikan dengan kuas dan
lapisan berikutnya, dengan Kuas atau rol.
Cat dasar untuk permukaan kayu lapis diberikan dengan Kuas dan
lapisan berikutnya dengan Kuas atau rol.
Cat dasar untuk permukaan barang besi/baja diberikan dengan
Kuas atau disemprolkan dan lapisan berikutnya boleh
menggunakan semprolan.
Page 83 o 134
SPESIFIKASI TEKNIS
PEMELIHARAAN GEDUNG POLRES SIGI
POLDA SULAWESI TENGAH
TAHUN ANGGARAN 2022
PASAL 16
PIPA BESI GALVANIS DAN BESI HOLLOW
Lingkup Pekerjaan penggunaan Pipa Besi Galvanis dan besi hollow mencakup
Railing area tangga utama dan tangga darurat serta rangka atap kanopi dan
acp.
4.0. BAHAN-BAHAN
Bahan harus mempunyai kualitas yang baik, tahan lama terhadap goresan,
hygienis, mudah dibersihkan dan mudah dalam perawatan
Page 84 o 134
SPESIFIKASI TEKNIS
PEMELIHARAAN GEDUNG POLRES SIGI
POLDA SULAWESI TENGAH
TAHUN ANGGARAN 2022
Marking AS dan elevasi untuk posisi railing pembatas dan pagar dan tentukan
letak railing pembatas.
Pasang tiang railing pada awal sisi area dan ujung area lain.
Tarik benang antar kedua tiang railing.
Pasang tiang railing pembatas sesuai dengan jarak desain dan kunci dudukan
tiang railing pembatas.
Pasang railing horizontal dengan menumpu pada tiang.
Sambung railing horizontal untuk area berikutnya.
Ratakan dan haluskan sambungan serta bersihkan railing pembatas yang
telah terpasang.
Pasang master tiang railing untuk memberikan perkuatan kepada
keseluruhan tiang railing.
Pengelasan harus berdasarkan standar yang berlaku.
Poles seluruh hasil pengelasan, agar kelihatan bersih dan rapi. Tonjolan
akibat pengelasan, sebisamungkin dikamuflase agar tidak terlihat.
Lakukan pengecetan dengan system semprot/spray.
Pengecetan dilakukan hingga warna yang diinginkan sesuai spesifikasi.
Page 85 o 134
SPESIFIKASI TEKNIS
PEMELIHARAAN GEDUNG POLRES SIGI
POLDA SULAWESI TENGAH
TAHUN ANGGARAN 2022
PASAL 17
BACKDROP DAN PAPAN NAMA
Page 86 o 134
SPESIFIKASI TEKNIS
PEMELIHARAAN GEDUNG POLRES SIGI
POLDA SULAWESI TENGAH
TAHUN ANGGARAN 2022
3.3. Ketidaksesuaian
3.3.1. Kontraktor wajib memeriksa Gambar Kerja yang ada terhadap
kemunngkinan kesalahan/ketidaksesuaian, baik dari segi dimensi,
jumlah maupun pemasangan dan lainnya.
3.3.2. Bila bahan-bahan yang didatangkan atau pabrikasi ternyata
menyimpang atau tidak sesuai dengan yang telah disetujui, maka
akan ditolak dan Kontraktor wajib menggantinya dengan yang
sesuai.
3.3.3. Biaya yang ditimbulkan karena hal di atas menjadi tanggung
jawab kontraktor sepenuhnya dan tanpa tambahan waktu.
4.0. BAHAN-BAHAN.
4.1. Backdrop
- Backdrop merupakan bahan pelapis dinding dengan material
plywood ukuran 18mm dan 9mm ex. Tunas finishing hpl ex.
Taco dengan kombinasi list aluminium u stainless.
4.2. Papan Nama
- Papan nama Gedung merupakan material berbahan acrylic
tebal 3mm warna putih susu dengan diukir berdasarkan nama
Gedung sebagai peruntukkan. Papan nama Gedung
dipasangkan lampu LED strip. Peruntukannya pada fasade dan
area hall front office.
Page 87 o 134
SPESIFIKASI TEKNIS
PEMELIHARAAN GEDUNG POLRES SIGI
POLDA SULAWESI TENGAH
TAHUN ANGGARAN 2022
PASAL 18
PEKERJAAN ELEKTRIKAL
a. PERSYARATAN UMUM
1) Umum
Dokumen ini berisi spesifikasi umum instalasi listrik untuk proyek
Tersebut diatas. Segala persyaratan dan ketentuan instalasi listrik
akan dijelaskan pada bagian–bagian berikutnya.
2) Peraturan Pemasangan
Pemasangan instalasi ini pada dasarnya harus memenuhi peraturan-
peraturan sebagai berikut :
a) PUIL 2000.
b) Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi
No. Per.05/MEN/1982
c) National Fire Protection Association (NFPA)
d) Petunjuk dari Pabrik Pembuat Peralatan.
e) Peraturan lainnya yang dikeluarkan oleh instalasi yang berwenang,
seperti PLN, dan Assosiasi terkait.
3) Gambar – gambar
a) Gambar – gambar rencana dan persyaratan-persyaratan ini serta
risalah rapat penjelasan merupakan suatu kesatuan yang saling
melengkapi dan mengikat dan tidak dapat dipisahkan satu dengan
lainnya.
Page 88 o 134
SPESIFIKASI TEKNIS
PEMELIHARAAN GEDUNG POLRES SIGI
POLDA SULAWESI TENGAH
TAHUN ANGGARAN 2022
Detail panel
Detail pemasangan panel
Detail pemasangan peralatan
Detail-detail lain yang diperlukan.
Page 89 o 134
SPESIFIKASI TEKNIS
PEMELIHARAAN GEDUNG POLRES SIGI
POLDA SULAWESI TENGAH
TAHUN ANGGARAN 2022
4) Koordinasi
a) Kontraktor instalasi hendaknya bekerja sama dengan kontraktor
instalasi lainnya, agar seluruh pekerjaan dapat berjalan dengan
lancar sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan.
b) Koordinasi yang baik perlu ada, agar instalasi yang satu tidak
menghalangi kemajuan instalasi lain.
5) Pelaksanaan Pemasangan
a) Sebelum pelaksanaan pemasangan instalasi dimulai, Kontraktor
harus menyerahkan gambar kerja dan detailnya kepada Pengawas
Proyek dalam rangkap 3 (tiga) untuk disetujui.
Page 90 o 134
SPESIFIKASI TEKNIS
PEMELIHARAAN GEDUNG POLRES SIGI
POLDA SULAWESI TENGAH
TAHUN ANGGARAN 2022
8) Laporan – laporan
a) Laporan Harian dan Mingguan
Kontraktor wajib membuat la poran harian dan laporan
mingguan yang memberikan gambaran mengenai :
- Kegiatan fisik
- Catatan dan perintah Pengawas proyek yang disampaikan
secara lisan maupun secara tertulis.
- Jumlah material /ditolak
- Jumlah Tenaga Kerja
Page 91 o 134
SPESIFIKASI TEKNIS
PEMELIHARAAN GEDUNG POLRES SIGI
POLDA SULAWESI TENGAH
TAHUN ANGGARAN 2022
Page 92 o 134
SPESIFIKASI TEKNIS
PEMELIHARAAN GEDUNG POLRES SIGI
POLDA SULAWESI TENGAH
TAHUN ANGGARAN 2022
b. LINGKUP PEKERJAAN
1) Umum
Page 94 o 134
SPESIFIKASI TEKNIS
REHABILITASI GEDUNG MAKO POLRES SIGI
POLDA SULAWESI TENGAH
TAHUN ANGGARAN 2022
j) Semua kabel yang berada didalam trench kabel harus diletakkan /
disusun dalam kabel ladder (Fabricated, hot deep galvanized) kabel
ladder harus disupport setiap jarak 100 cm.
k) Untuk kabel feeder yang dipasang didalam trench harus
mempergunakan kabel ladder kecuali dalam Cable Pitch.
l) Pada route kabel setiap 25 m dan disetiap belikan harus ada tanda
arah jalannya kabel dan dilengkapi dengan Cable Mark.
m) Kabel yang ditanam dan menyeberangi selokan atau jalan instalasi
lainnya harus ditanam lebih dalam dari 60 cm dan diberikan
pelindung pipa galvanis medium dengan diameter minimum 2 ½ kali
penampang kabel.
n) Semua kabel yang akan dipasang diatas langit-langit harus
diletakkan pada suatu trunking kabel.
o) Kabel penerangan yang terletak diatas rak kabel tidak menggunakan
PVC High Impact. Setiap kabel yang keluar dari Cable Tray harus
dipasang dalam PVC High Impact. Yang pada bagian pertemuan
antara Conduit dan Cable Tray dipasang Joining Coupling.
p) Semua kabel yang akan dipasang menembus dinding atau beton
harus dibuatkan sleeve dari pipa galvanis medium dengan diameter
minimum 2 ½ kali penampang kabel.
q) Penyambungan kabel untuk penerangan dan kotak-kontak harus
didalam kotak terminal yang terbuat dari bahan yang sama dengan
bahan konduitnya dan dilengkapi dengan skrup untuk tutupnya
dimana tebal kotak terminal tersebut minimum 4 cm.
r) Setiap pemasangan kabel daya harus diberikan cadangan kurang
lebih 1m disetiap ujungnya.
s) Penyusunan konduit diatas trunking kabel harus rapi dan tidak saling
menyilang.
t) Penyambungan kabel untuk penerangan dan kotak – kontak harus
didalam kotak penyambung dan memakai alat penyambung berupa
las-dop.
u) Semua kabel yang menuju/keluar dari panel-panel type outdoor
harus didalam pipa Sleeve GIP Medium / PVC Conduit dia. 2 ½ x dia.
kabel.
v) Kabel yang keluar dari trench yang menembus permukaan tanah,
yang menuju kabel ladder harus dilengkapi / dilindungi dengan
Medium sepanjang lebih kurang 1 m dengan ketentuan ± 50 cm
bagian yang berada dibawah permukaan tanah sampai 50 cm dari
permukaan tanah.
w) Semua kabel instalasi motor yang berada didaerah utility harus
dipasang dalam metal conduit, yang penampangnya minimum 1,5
penampang kabel dan lengkap dengan Flexible Metal Conduit.
x) Setiap kabel dalam PVC High Impact Conduit yang dipasang pada
Page 95 o 134
SPESIFIKASI TEKNIS
REHABILITASI GEDUNG MAKO POLRES SIGI
POLDA SULAWESI TENGAH
TAHUN ANGGARAN 2022
Slap harus diberi Saddle Spacers setiap jarak 150 cm.
y) Untuk insatalasi kabel yang menggunakan PVC High Impact Conduit
tidak diperbolehkan melintas diatas balok, harus menembus balok
dengan jarak minimum 10 Cm dari atas balok yang ditembus.
3) Kotak-kontak dan Saklar
a) Kotak-kontak dan Saklar yang akan dipakai adalah type tanam dalam
dinding dan dipasang pada ketinggian 300 mm dari permukaan
lantai untuk kotak-kontak dan 1500 mm untuk saklar atau sesuai
gambar detail. Bila tidak terdapat gambar detail, pihak Kontraktor
harus meminta persetujuan dari pihak Pengawas proyek dan pihak
Interior atau Arsitektur.
b) Kotak kontak dan saklar yang dipasang pada tempat yang lembab
harus water Tight.
4) Lampu Penerangan
a) Pemasangan lampu penerangan harus disesuaikan dengan rencana
plafond dari Arsitek dan disetujui oleh Pengawas proyek.
b) Lampu tidak diperkenankan memberikan beban kepada rangka
plafond yang terbuat dari bahan aluminium.
c) Tiang lampu penerangan untuk diluar bangunan harus dipasang
tegak lurus.
d) Semua lampu penerangan type Flourensscent harus digantung
dengan menggunakan adjustable hanger.
e) Flexible Conduit digunakan antara terminasi titik lampu dengan PVC
High Impact Conduit.
5) Pembumian
a) Semua bagian dari sistem listrik harus dibumikan
b) Elektrode pembumian harus ditanam sedalam minimum 5 m dan
mencapai permukaan air tanah.
c) Tahanan pembumian maximum adalah 5 ohm.
d) Jarak minimum dari elektrode pembumian adalah 6 m dan
disesuaikan dengan sifat tanahnya.
e) Elektrode pembumian harus menggunakan massive copper pipe
dengan penampang 1”.
e. PENGUJIAN
1) U m u m
Sebelum semua peralatan utama dari sistim dipasang harus
diadakan pengujian secara individual parsial (Partial Test).
Peralatan tersebut baru dapat dipasang setelah dilengkapi dengan
sertifikat pengujian yang bai k dari pabrik yang bersangkutan dari
LMK / PLN serta instalasi lain yang berwenang untuk itu. Setelah
peralatan tersebut dipasang, harus diada kan pengujian secara
menyeluruh dari sistim, untuk menjamin bahwa sistem berfungsi
Page 96 o 134
SPESIFIKASI TEKNIS
REHABILITASI GEDUNG MAKO POLRES SIGI
POLDA SULAWESI TENGAH
TAHUN ANGGARAN 2022
dengan baik. Semus biaya untuk mendapatkan sertifikat lulus
pengujian dan peralatan untuk pengujian yang perlu disediakan
oleh Kontraktor menjadi tanggung jawab Kontraktor sendiri.
2) Peralatan dan Bahan
Peralatan dan Bahan Instalasi Listrik yang harus diuji.
a) Panel-panel Tegangan Rendah
Panel-panel tersebut harus dilengkapi dengan sertifikat lulus
pengujian dari pembuat panel yang menjamin bahwa setiap
peralatan dalam panel tersebut berfungsi baik dan bekerja
sempurrna dalam keadaan operasi maupun gangguan berupa
undervoltage, over current, overthermis, short circuit dan
lain-lain serta megger antara fasa, fasa netral, fasa nol.
b) Kabel-kabel Tegangan Rendah
Untuk kabel tegangan rendah sertifikat lulus pengujian harus
dari PLN yang terutama menjamin bahan isolasi kabel baik
serta melanggar ketentuan-ketentuan PLN tentang isolasi
kabel tegangan renah, pengujian dengan megger tetap harus
dilaksanakan, dengan nilai tahan isolasi minimum 50 mega
Ohm.
c) Lighting Fixtures
Setiap lighting fixtures yang menggunakan Ballast dan
kapasitor harus dilakukan pengujian / pengukuran faktor daya.
Dalam hal ini faktor daya yang diperbolehkan minimal 0,85.
d) Motor-motor Listrik
Pengukuhan tahanan isolasi motor-motor listrik harus
dilakukan. Pemasangan motor -motor listrik bisa dilaksanakan
setelah hasil pengukuran tidak melanggar ketentuan-
ketentuan PUIL 2000
e) Pentanahan / Grounding
Semua pentanahan dan sistim harus dilakukan pengukuran tahanan
dengan maximum 5Ohm pada masing-masing pentanahan dan
dilakukan pada keadaan cuaca tidak turun hujan selama minimal 3
hari berturut-turut.
f) Shaft
Semua shaft harus ditutup/diisolasi antara lantai yang satu
dengan yang lainnya dengan memakai light concrete.
Page 97 o 134
SPESIFIKASI TEKNIS
REHABILITASI GEDUNG MAKO POLRES SIGI
POLDA SULAWESI TENGAH
TAHUN ANGGARAN 2022
PASAL 19
PEKERJAAN MEKANIKAL DAN PLUMBING
a. PERATURAN UMUM
1) Peraturan Dan Acuan
Pemasangan instalasi ini pada dasarnya harus memenuhi
peraturan peraturan sebagai berikut:
a) Peraturan Umum Instalasi Perpipaan (PUIP)
b) Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No.
Per.05/MEN/1982
c) Keputusan Menteri P.U. No.02/KPTS/1985
d) Peraturan lainnya yang dikeluarkan oleh instansi yang berwenang,
seperti PLN, PGN, PERUMTEL, Dit.Jen.Bina Lindung dari Pusat
maupun daerah.
e) Pedoman Plambing Indonesia
Pekerjaan Instalasi ini harus dilaksanakan oleh :
a) Perusahaan yang memiliki Surat Ijin Instalasi dari Instalasi yang
berwenang dan telah biasa mengerjakannya.
b) Khusus untuk izin dari Instalasi Perpipaan (PAS Dinas Terkait dengan
kelas yang sesuai) diperkenankan bekerja sama dengan perusahaan
lain yang telah memiliki PAS yang dimaksud.
2) Gambar-Gambar
a) Gambar-gambar rencana dan persyaratan-persyaratan ini merupakan
suatu kesatuan yang saling melengkapi dan sama mengikatnya.
b) Gambar-gambar sistem ini menunjukkan secara umum tata letak dri
peralatan, sedangkan pemasangan harus dikerjakan dengan
memperhatikan kondisi dari bangunan yang ada dan
mempertimbangkan juga kemudahan service/ maintenance jika
perlatan-peralatan sudah dioperasikan.
c) Gambar-gambar arsitek dan struktur / sipil harus dipakai sebagai
referensi untuk pelaksanaan dan detail finishing instalasi.
d) Sebelum pekerjan dimulai, kontraktor harus mengajukan gambar
kerja dan detail kepada MK untuk dapat diperiksa dan disetujui
terlebih dahulu. Dengan mengajukan gambar-gambar tersebut,
kontraktor dianggap telah mempelajari situasi dari instalasi lain
yang berhubungan dengan instalasi ini.
e) Kontraktor instalasi ini harus membuat gambar-gambar instalasi
terpasang yang disertai dengan operating dan Maintenace
Instruction serta harus diserahkan kepada pengawas proyek pada
Page 98 o 134
SPESIFIKASI TEKNIS
REHABILITASI GEDUNG MAKO POLRES SIGI
POLDA SULAWESI TENGAH
TAHUN ANGGARAN 2022
3) Koordinasi
a) Kontraktor Instalasi ini hendaknya bekerja sama dengan Kontraktor
instalasi lainnya, agar seluruh pekerjaan dapat berjalan dengan
lancar sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan.
b) Koordinasi yang baik perlu ada, agar instalasi yang satu tidak
menghalangi kemajuan instalasi yang lain.
c) Kontraktor Instalasi ini hendaknya bekerja sama dengan Kontraktor
instalasi lainnya, agar seluruh pekerjaan dapat berjalan dengan
lancar sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan.
4) Pelaksanaan Pemasangan
a) Sebelum pelaksanaan pemasangan instalasi ini dimulai, kontraktor
harus menyerahkan gambar kerja dan detailnya kepada Pengawas
proyek dalam rangkap 3 (tiga) untuk disetujui.
b) Kontraktor harus mengadakan pemeriksaan ulang atas segala
ukuran dan kapasitas peralatan yang akan dipasang. Apabila ada
sesuatu yang diragukan, Kontraktor harus segera menghubungi
Pengawas proyek.
Page 99 o 134
SPESIFIKASI TEKNIS
REHABILITASI GEDUNG MAKO POLRES SIGI
POLDA SULAWESI TENGAH
TAHUN ANGGARAN 2022
7) Laporan-Laporan
- Dan lain-lainnya.
Semua pengetesan dan pengukuran yang akan dilaksanakan
harus disaksikan oleh pihak Pengawas proyek.
9) Penambahan/Pengurangan/Perubahan Instalasi
a) Pelaksanaan instalasi yang menyimpang dari rencana yang
disesuaikan dengan kondisi lapangan, harus mendapat persetujuan
tertulis dahulu dari pihak pengawas proyek.
b) Kontraktor instalasi ini harus menyerahkan setiap gambar perubahan
yang ada kepada pihak Pengawas proyek dalam rangkap 3 (tiga).
c) Perubahan material, dan lain-lainnya, harus diajukan oleh Kontraktor
kepada pengawas proyek .secara tertulis dan pekerjaan
tambah/kurang/perubahan yang ada harus disetujui oleh pengawas
proyek secara tertulis
10) Ijin-Ijin
Pengurusan ijin-ijin yang diperlukan untuk pelaksanaan instalasi
ini serta seluruh biaya yang diperlukannya menjadi tanggung
jawab kontraktor, sedangkan biaya pemasangan sambungan air
bersih, ijin penggunaan air tanah menjadi tanggung jawab pemilik
proyek.
1) Umum
Yang dimaksud disini dengan pekerjaan instalasi mekanikal
plumbing secara keseluruhan adalah pengadaan, transportasi,
pembuatan, pemasangan, peralatan-peralatan bahan -bahan
utama dan pembantu serta pengujian, sehin gga diperoleh
instalasi yang lengkap dan baik sesuai dengan spesifikasi, gambar
dan bill of quality.
2) Uraian Pekerjaan
Lingkup pekerjaan secara garis besar sebagai berikut :
a) Sistem Air Bersih
b) Sistem Air Limbah
c) Sistem Penghawaan
3) Gambar Kerja
Sebelum kontraktor melaksanakan suatu bagian pekerjaan
lapangan, harus menyerahkan gambar kerja antara lain sebagai
berikut :
- Denah tata ruang dan detail pemasangan dari peralatan utama,
perlengkapan dan fixtures.
- Detail denah perpipaan.
- Detail denah perkabelan.
- Detail penempatan sparing, sleeve yang menembus lantai, atap,
tembok dll.
- Detail lain yang diminta oleh Pemberi Tugas
c. SPESIFIKASI PERPIPAAN
1) Umum
Lingkup pekerjaan sistem perpipaan meliputi :
a) Pipa
b) Sambungan
c) Katup
d) Strainer
e) Sambungan Ekspansi
f) Sambungan fleksibel
g) Penggantung dan penumpu
h) Sleeve
i) Lubang pembersihan
j) Bak kontrol
k) Blok Beton
l) Galian
m) Pengecatan
n) Pengakhiran
o) Pengujian
p) Peralatan Bantu
2) Spesifikasi dan gambar menunjukkan diameter minimal dari p ipa
dan letak serta arah dari masing-masing sistem pipa.
3) Seluruh pekerjaan, terlihat pada gambar dan/ atau spe sifikasi
dipasang terintegrasi dengan kondisi bangunan dan menghindari
gangguan dengan bagian lainnya.
4) Bahan pipa maupun perlengkapan harus terlindung dari kotoran,
air karat dan stress sebelum, selama dan sesudah pemasangan.
5) Khusus pipa dan perlengkapan dari bahan plastik, selain disebut
diatas harus juga terlindung dari cahaya matahari.
6) Semua barang yang dipergunakan harus jelas menunjukkan
identitas pabrik pembuat.
7) Spesifikasi Bahan Peripaan
a) Spesifikasi PVC
Penggunaan : Venting
Tekanan standard 5 bar
URAIAN KETERANGAN
c) Spesifikasi Ducting
Penggunaan : Tata Udara
Tekanan standard 10 bar
URAIAN KETERANGAN
Ducting PIR
URAIAN KETERANGAN
Pipa Refrigerant
Sambungan/fiting Y Joint
d) PERSYARATAN PEMASANGAN
a) Umum
(3) Ukuran baja bulat untuk penggantung pipa datar adalah sebagai
berikut
Sampai 20 mm 1M 0,5 M
25 mm s/d 40 mm 2M 1 M
50 mm s/d 80 mm 3M 1,5 M
(4) Penggapit pipa baja yang digalvanis harus disediakan untuk pipa
tegak.
(5) Semua gantungan dan penumpu harus dicat dengan cat dasar
zinchromat sebelum dipasang
(3) Membuat tanda letak dasar pipa setiap interval 2 meter pada
dasar galian dengan adukan semen
Sampai 75 mm 20 mm
(2) Pipa harus masuk sepenuhnya pada fitting, maka untuk ini harus
dipergunakan alat press khusus. Selain itu pemotongan pipa
harus menggunakan alat pemotong khusus agar pemotongan
pipa dapat tegak lurus terhadap batang pipa.
n) Sleeves
(1) Sleeves untuk pipa- pipa harus dipasang dengan baik setiap kali
pipa tersebut menembus konstruksi beton
(2) Sleeves harus mempunyai ukuran yang cukup untuk
memberikan kelonggaran di luar pipa ataupun isolasi
(3) Sleeves untuk dinding dibuat dari pipa besi tuang ataupun baja.
Untuk yang mempunyai kedap air harus digunakan sayap.
(4) Untuk pipa - pipa yang akan menembus konstruksi bangunan
yang mempunyai lapisan kedap air (water proofing) harus dari
jenis “Flushing Sleeves”
(5) Rongga antara pipa dan sleeve harus dibuat kedap air dengan
rubber sealed atau “Caulk”
0) Pembersihan
Setelah pemasangan dan sebelum uji coba pengoperasian
dilaksanakan, pemipaan di setiap service harus dibersihkan dengan
seksama, menggunakan cara-cara / metoda-metoda yang disetujui
sampai semua benda-benda asing disingkirkan.
e. PENGUJIAN
a) Pelaksanaan Pengetesan.
Instalasi pipa air bersih harus dideteksi terhadap adanya kebocoran
dengan tekanan 1,5 x tekanan kerja maximum atau sama dengan 10
c) Tags untuk katup harus terbuat dari plat mental dan diikat dengan
rantai atau kawat.
1) Lingkup Pekerjaan
2) Ketentuan Teknis
1) Sumur Periksa
a) Sumur periksa harus dipasang pada setiap perubahan arah maupun
setiap jarak maksimum 20 meter pada pipa air limbah utama dalam
tanah.
b) Sumur periksa harus dibuat dari konstruksi beton
c) Dasar sumur bagian dalam berukuran minimal 500 x 1000 mm serta
harus dibuat beralur sesuai fungsi saluran yaitu, lurus, cabang atau
belokan
d) Sumur periksa harus dilengkapi dengan tangga monyet, manhole dan
pipa ven
2) Man Hole
a) Menhole terdiri dari rangka dan tutup dibuat dari besi tuang serta
dilapis cat bitumen
b) Rangka dan tutup harus membentuk perangkap, sehingga setelah
diisi grease akan terbentuk penahan bau
c) Diameter lubang untuk laluan orang sebesar minimum 500 mm
sedangkan untuk laluan peralatan harus sesuai dengan besaran
peralatan tersebut
d) Finishing permukaan manhole harus disesuaikan dengan peruntukan
lokasi.
drain dan clean out terbuat dari stainless steel eks American
Standart, Kakudai, San – ei.
b) Semua sparing pipa yang dipasang pada waktu pengecoran beton,
harus dilengkapi dengan flens/sirip yang terbuat dari bahan yang
sama dengan bahan pipa.
c) Penggantung pipa Plumbing dapat dilihat pada table
TABEL PENGGANTUNG
NO DIAMETER JARAK MAKSIMUM
1 40 mm 1,00 m
2 50 mm 1,20 m
3 65 - 125 mm 1,50 m
a) Umum
c) Syarat Bahan
2.4 PEMIPAAN
2.4.1 Pendahuluan
2.4.1 Kontraktor harus menyediakan dan memasang seluruh sistem pemipaan
sebagaimana tampak pada gambar dan dispesifikasikan dalam dokumen ini,
untuk instalasi :
a. Chilled Water Piping System
b. Condensate Drain Piping System
c. Refrigerant.
2.4.2 Yang dimaksud dengan "pemipaan" harus sudah termasuk pipa, semua jenis
valve, tee, elbow, reducer, expanders, sleeves, strainers, connector, adaptor,
plug cock, peggantung pipa, penyangga pipa, expansion joint dan semua
perlengkapan yang diperlukan untuk membentuk suatu sistem pemipaan
secara lengkap sehingga dapat bekerja dengan sempurna.
½” 2,77 4” 6,02
¾” 2,87 5” 6,55
1” 3,38 6” 7,11
1 ¼” 3,56 8” 8,18
1 ½” 3,68 10” 9,27
2” 3,91 12” 10,31
2 ½” 5,16 14” 11,13
3” 5,49 16” 12,70
2.4.2.2 Pipa untuk sistem pemipaan Condensate Drain menggunakan PVC kelas 10
kg/cm2 dan dilengkapi isolasi pipa thickness 9 mm.
2.4.3.1 Jenis fitting harus sesuai dengan jenis pipa dan mempunyai kelas tekanan
sama dengan pipa, baik untuk steel pipe atau chopper pipe
2.4.3.2 Untuk galvanized steel pipe, fitting berulir dipakai sampai dengan ukuran
2,5 inch (65 mm) dan ukuran 3 inch (75 mm) keatas menggunakan sistem
flange.
2.4.3.3 Penyambungan pipa steel dengan sistem las, sedang untuk pipa PVC
dengan fitting dan lem perekat sesuai dengan rekomendasi pabrik
pembuat pipa.
2.4.4 Flanges
2.4.4.1 Flange harus dipasang pada titik sambungan ke pompa, unit AC dan
tempat-tempat dimana pembongkaran pemipaan diperlukan untuk service.
2.4.4.2 Kelas tekanan dari flange harus sesuai dengan kelas tekanan dari pipa
dimana dipasang flange tersebut.
2.4.4.3 Gasket harus dipasang pada semua sambungan sistem flange, untuk
mencegah kebocoran.
2.4.5.2 Semua penggantung, penyangga, penguat dari pipa harus terbuat dari
bahan besi baja yang dilapis galvanis dengan design dan pembuatan yang
telah disetujui dan sesuai dengan standard praktis yang telah umum
dilaksanakan.
2.4.5.4 Jarak maksimum dari penggantung dan penyangga untuk steel pipe,
adalah:
- sampai dengan diameter 1" (25 mm) : 200 cm
- 1 1/4" (32 mm) s/d 2 1/2" (65 mm) : 300 cm
- lebih besar dari 2 1/2" (65 mm) : 350 cm
2.4.5.5 Setiap penggantung dan penyangga dari pipa chilled water dan pipa drain
harus dapat diatur pada arah tegak sebesar 5 cm.
2.4.5.6 Tiang penggantung (hanger rod) harus terbuat dari besi berbentuk bulat
berlapis galvanis, berulir diujungnya, dengan baut untuk menyetel
ketinggian penggantung pipa.
2.4.5.6 Pipa tidak boleh digantung atau didukung dengan menggunakan kawat,
kabel, kayu, tali, rantai, atau sejenisnya.
2.4.5.7 Jika ada pipa chiller yang ditanam di dalam tanah harus diberi pelindung
terhadap beban permukaan tanah dari dusaspun u-ditch. Pipa chiller
tersebut harus dilindungi dengan bahan anti karat (Densotape Bitumen)
dengan over lapping 50% sebelum dilapis dengan isolasi panas sejenis
thermaflex dan metal jacketing zinc alumn.
2.4.6 Valves
2.4.7.1 Semua jenis valves, check valves, modutrol valve dan pressure defferential
valves harus mempunyai kelas tekanan minimal 12 kg/cm2.
2.4.7.2 Valves berukuran sampai dengan 2.5" (65 mm) menggunakan ulir
(screwed) sedang ukuran diatas 2.5" (65 mm) menggunakan flange.
2.4.7.4 Globe valve sampai dengan 2.5" : Bronze, regrin-ding renewable seat ring
and plug, union bonnet.
Globe valve lebih besar dari 2.5" : Cast Iron, OS & Y.
3.1.1 Pendahuluan
Di basement dekat lokasi chiller dan diatap bangunan dekat lokasi setiap
cooling tower, Kontraktor listrik akan menyediakan satu kabel dengan ujung
terbuka dengan kapasitas cukup untuk unit chiller, cooling tower dan
pompa. Kontraktor Mekanikal harus menyediakan seluruh perlengkapan
listrik termasuk panel distribusi sampai unit chiller, cooling tower dan
pompa dapat bekerja dengan baik.
3.1.2.2 Kontraktor bertugas menyambung terminal/ujung kabel/panel yang
tersedia tersebut, dan menghubungkan ke unit-unit yang dipasangnya
secara lengkap.
3.1.2.5 Didekat setiap unit AC, fan dan pompa harus dipasang suatu alat pemutus
arus, baik berupa isolating switch atau sakelar.
3.1.3.2 Pemasangan instalasi listrik didalam ruang mesin, atau diatas plafond
dilaksanakan secara opbouw (surface-mounted), kecuali dinyatakan lain
didalam gambar.
3.1.4.1 Sistem tegangan yang ada adalah 380 Volt, 3 Phase, 50 Hz, atau 220 Volt, 1
phase, 50 Hz.
3.1.4.2 Semua equipment listrik harus sanggup menahan arus hubung singkat
sampai 35 kA.
3.1.5.1 Semua motor yang disupply dan dipasang adalah jenis squirrell cage
induction motor, kecuali dinyatakan lain.
3.1.5.3 Motor dengan kapasitas 5 HP atau lebih besar harus mempunyai starter
jenis "Star Delta", sedang motor dibawah 5 HP dapat dijalankan langsung ke
jaringan listrik.
3.1.5.4 Semua motor harus dipilih sesuai dengan kebutuhan, dengan torsi
yang cukup besar untuk dapat memutar beban yang tersambung sampai
putaran normal dengan waktu sesingkat mungkin dan tidak menarik arus
listrik yang berlebihan.
3.1.5.5 Motor harus direncanakan untuk bekerja terus menerus dan dapat bekerja
pada power factor dan effisiensi yang tinggi pada semua kondisi beban yang
mungkin ada.
3.1.5.6 Motor harus dipilih dari jenis yang dapat bekerja didalam ruangan dengan
suhu sampai 40 derajat C atau di udara luar.
3.1.5.7 Motor harus dipilih dengan noise level yang rendah, sehingga tidak
terdengar dari luar ruangan dimana motor terpasang.
3.1.5.8 Motor yang memutar beban dengan bantuan tali karet (belt) harus disupply
lengkap dengan rel pengatur kekencangan tali karet, kecuali apabila telah
disediakan alat khusus untuk mengatur kekencangan tali karet tersebut
3.1.5.9 Semua motor harus dilengkapi dengan box tertutup untuk terminal
kabel listrik yang terbuat dari cast iron atau cast aluminium.
Terminal box tersebut harus mudah dibuka untuk pemeliharaan dan service.
3.1.5.10 Motor harus mampu bekerja secara terus menerus (type heavy duty),
mempunyai kelas isolasi B dan mampu bekerja sampai temperatur 40 C.
pada kelembaban relatif sampai 95 % serta mempunyai Index Protection 55.
3.4.1 Semua kabel, kawat, saluran kabel (cable trays & ducts), conduit, dan semua
perlengkapan baik yang dispesifikasikan atau tidak, dan dimana diperlukan
untuk menjamin bekerjanya sistem dengan sempurna, harus disediakan dan
dipasang oleh Kontraktor.
3.4.2 Kabel
a. Kabel jenis NYA, NYMHY dan NYM harus ditarik didalam konduit atau cable-
duct, sedangkan kabel NYY dan NYFGbY dapat ditarik dengan klem, dalam
cable duct atau dipasang di cable tray/rak kabel.
b. Kabel yang dipasang harus telah lulus uji dengan bukti sertifikat dari PLN dan
dikirim ke proyek masih dalam gulungan lengkap dengan tanda-tanda pabrik
pembuatnya dan disertai salinan sertifikat dari PLN.
c. Warna kabel harus sesuai dengan Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL)
dan instalasi dilaksanakan sesuai dengan peraturan yang dikeluarkan PLN.
Apabila warna kabel harus dirubah sesuai dengan keseimbangan beban yang
ada, maka Kontraktor harus mengganti seluruh kabel tersebut sesuai dengan
warna phasenya, atas biaya Kontraktor.
Pemberian warna menggunakan adhesive tape tidak dibenarkan.
d. Semua kabel harus dipasang tanpa adanya kerusakan pada isolasinya dan
tanpa melintir atau melekuk.
Kabel yang terpasang dengan isolasi yang rusak harus diganti atas biaya
Kontraktor.
e. Pada ujung dari kabel harus dipersiapkan untuk pemasangan pada terminal
tanpa merusak penghantarnya.
Penggunaan sepatu kabel harus sesuai dengan persyaratan.
3.4.3 Konduit
a. Diameter konduit tidak boleh lebih kecil dari 20 mm dan harus mempunyai
diameter sesuai dengan peraturan PLN dan dipilih sedemikian sehingga
memudahkan pemasangan atau penarikan kembali setiap kabel tanpa harus
melepas kabel yang lain.
b. Konduit harus dari bahan heavy duty berlapis Galvani, lengkap dengan
Junction box, adaptor, konduit flexible yang semua berlapis Galvani.
d. Kecuali didalam ruang mesin, maka semua konduit harus ditarik secara
tersembunyi di atas plafond atau ditarik di dalam tembok.
e. Konduit yang dipasang secara opbouw dan terlihat mata harus dipasang
paralel dengan struktur bangunan, yaitu paralel dengan dinding, paralel
dengan kolom, paralel dengan balok dan vertikal di tembok.
f. Konduit harus diberi klem yang cukup, pada jarak antara tidak lebih dari 120
cm dengan jenis klem yang disetujui.
3.3. Penyimpanan
Semua perlengkapan sanitasi harus disimpan dalam tempat yang bersih
dan kering serta terlindung dari kerusakan, sebelum dan sesudah
pemasangan.
3.4. Garansi
Kontraktor harus menyerahkan kepada Pemilik Proyek Surat garansi untuk
barang dan pemasangan semua perlengkapan sanitasi selama 1 (satu)
tahun, dimulai sejak penyerahan terakhir.
4.0 BAHAN-BAHAN
4.1. Kran Dan Kran Wastafel
Kran Biasa dan lainnya sesuai ketentuan Spesifikasi Teknis dan setara
merk ex. Toto T23B13 dan kran air wastafel dengan merk setara Toto
Tx115LVdan kran air wastafel type automatic ex toto DSE 101 KP
4.2. Kloset Dan Wastafel
4.3.1. Kloset Duduk dengan tipe pemasangan di atas tegel harus sesuai
atau setara dengan ex. TOTO CW660NJ, warna putih, dilengkapi
dengan aksesori standar TOTO setara
4.3.2. Wastafel harus sesuai atau setara dengan ex. TOTO Type LW 509
J warna putih, dilengkapi dengan aksesori standar TOTO.
4.3. Floor Drain
Kran untuk Wastafel dan lainnya sesuai ketentuan Spesifikasi Teknis dan
setara merk Ex. Toto TX1AV1N
4.4 Jet Washer Kloset
Jet Washerr kloset dengan tipe atau setara merk TOTO Type THX20MB
4.5 Towel
Towel Bar dengan tipe atau setara merk TOTO Type SS02.
4.6 Head Shower
Head Shower dengan tipe atau setara merk TOTO Type TX488 SIZ.
4.7 Sink Standing Wastafel Stainles
Wastafel ex. Geostainless atau setara dan keran air wastafel type
automatic ex toto DSE 101 KP.
4.8 Air Shower Emergency
Air Shower Emergency ex. HEBEI RUNGWANGDA type WJH 0786 atau
setara.
5.2. Pemasangan
5.2.1. Semua sambungan harus kedap air dan udara. Bahan penutup
sambungan tidak diijinkan.
Cat, vernis, dempul dan lainnya tidak diijinkan dipasang pada
bidang-bidang pertemuan sambungan sampai semua sambungan
dipasang kuat dan diuji. Semua saturan ekspos ke perlengkapan
sanitasi harus diselesaikan sedemikian rupa sehingga tampak
bersih dan rapih dan sesuai ketentuan Gambar Kerja dan
petunjuk pemasangan dari pabrik pembuat.
5.2.2. Perpipaan dari perlengkapan sanitasi ke pipa distribusi utama
harus ditaksanakan sesuai ketentuan Spesifikasi Teknis
Mekanikal.
5.2.3. Sistem penumpu dan penopang harus sesuai dengan
rekomendasi dari pabrik pembuat perlengkapan sanitasi atau
sesuai persetujuan Pengawas Lapangan.
5.3. Pengujian
Pengujian seluruh perlengkapan sanitasi harus dilaksanakan bersamaan
dengan pengujian System Plumbing seperti disebutkan dalam Spesifikasi
Teknis Mekanikal, kecuali bila ditentukan lain oleh Pengawas Lapangan.
PASAL 21
LAPISAN KEDAP AIR (WATER PROOFING)
Pekerjaan ini meliputi penyediaan secara lengkap tenaga, peralatan bantu dan
pengerjaan pelapisan kedap air pada tempat-tempat seperti ditunjukan dalam
Gambar Kerja. Pekerjaan ini akan mencakup hal-hal berikut, tetapi tidak
terbatas pada :
- Lapisan kedap air pada bagian exterior dan interior seperti ditunjukan
dalam Gambar Kerja seperti pekerjaan Waterproofing coating dan
membrane asphalt.
- Mengisi celah dan memberi lembaran lapisan pelindung (flashing) seperti
proses injeksi beton dan grouting.
- Penyelesaian penembusan lapisan kedap air oleh pipa, struktur dan
lainnya seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja.
Contoh berikut data teknis bahan yang akan dipakai harus diserahkan
kepada Pengawas Lapangan untuk mendapat persetujuan dan diuji
kebenarannya terhariap standar atau ketentuan yang disyaratkan.
3.2.2. Bila ada perberiaan antara Gambar Kerja yang satu dengan yang
lain atau Gambar Kerja dengan Spesifikasi Teknis ini, Kontraktor
harus memberitahukan perberiaan ini kepada Pengawas
Lapangan untuk dicari pemecahannya.
4.0. BAHAN-BAHAN
5.5. Temperatur.
Pemasangan lapisan kedap air dilakukan hanya pada cuaca cerah ketika
udara dan temperatur permukaan di atas 5°C.
PASAL 22
PEKERJAAN AKHIR
1.0 PENGAWASAN
1.1 Pengawasan setiap hari terhadap pelaksanaan pekerjaan akan dilakukan
oleh Direksi/Pengawas.
1.2 Setiap saat Direksi/Pengawas atau petugas-petugasnya harus dapat
mengawasi, memeriksa atau menguji setiap bagian pekerjaan, bahan dan
peralatan. Untuk itu Kontraktor harus mengadakan fasilitas-fasilitas yang
diperlukan.
1.3 Bagian-bagian pekerjaan yang telah dilaksanakan tetapi luput dari
pengamatan Direksi/Pengawas adalah menjadi tanggung jawab
Kontraktor. Pekerjaan tersebut bila diperlukan harus dapat diperiksa
sebagian atau seluruhnya untuk keperluan/kepentingan pemeriksaan.
1.4 Jika diperlukan pengawasan oleh Pengawas Harian diluar jam kerja yang
resmi, maka segala biaya yang diperlukan untuk hal tersebut menjadi
beban Kontraktor. permohonan untuk mengadakaan pemeriksaan
tersebut harus dengan surat yang disampaikan kepada Direksi/pengawas.
dokumentasi harus selalu diambil pada posisi yang sama untuk setiap
kemajuan (tampak depan,samping dan belakang) dan setiap bagian yang
penting antara lain penulangan, pondasi dan lain-lain. Foto-foto tersebut
dimasukan kedalam album dan diserahkan kepada Kuasa Pengguna
Anggaran atau (Direksi/Pengawas) sebanyak 2 (dua) set.
4.2 Kontraktor wajib menugaskan beberapa tenaga khusus untuk membuat
laporan harian sesuai pelaksanaan dilapangan yang berisikan jumlah
pekerja,peralatan yang digunakan, material yang digunakan dan
persentase volume item pekerjaan yang terlaksana serta kendala-kendala
yang dihadapi selama pelaksanaan pekerjaan per satuan hari.
4.3 Kontraktor juga wajib membuat laporan mingguan yang merupakan
rangkuman laporan harian yang berisi rekap pekerjaan terlaksana seperti
yang terlampir pada kerangka laporan harian.
4.4 Laporan harian dan mingguan dibuat menjadi arsip minimal 2 rangkap
dengan dukungan foto pelaksanaan lapangan,kemudian diserahkan
kepada konsultan pengawas untuk di setujui dan dilegalkan.
4.5 Laporan harian dan mingguan yang dibuat oleh kontraktor merupakan
acuan dasar administrasi konsultan pengawas dalam mengidentifikasi
tingkat kemajuan pekerjaan kontraktor.
5.0 PENUTUP
5.1 Pekerjaan-pekerjaan yang belum/tidak tercantum/dijelaskan dalan
Spesifikasi Teknis ini dapat dilihat pada gambar atau di tanyakan pada saat
Rapat Penjelasan Pekerjaan (Aanwijzing)
5.2 Perubahan-perubahan yang terjadi terhadap Spesifikasi Teknis ini pada
saat Rapat Penjelasan Pekerjaan akan dibuat suatu Berita Acara
Penjelasan Pekerjaan yang mengikat, dan merupakan satu kesatuan
dengan spesifikasi teknis ini.