A. PENDAHULUAN
Disaster / bencana adalah suatu rangkaian peristiwa yang tejadi secara mendadak
akibat fenomena alam atau akibat ulah manusia yang menimbulkan dampak terhadap
pola kehidupan normal beserta lingkungan, sehingga diperlukan tindakan darurat dan
luar biasa untuk menyelamatkan korban.
Perencanaan yang dibuat untuk mencegah dan menghadapi suatu keadaan bencana
atau darurat di lingkungan PUSKESMAS dan sekitarnya, dilakukan secara efektif dan
efisien sehingga dapat meminimalisasi dampak dari bencana tersebut.
Perencanaan terdiri dari:
a. Internal Disaster Plan : Bila korban berasal dari bencana yang terjadi di
lingkungan Puskesmas
b. Eksternal Disaster Plan : Bila korban berasal dari bencana yang terjadi diluar
lingkungan Puskesmas
Perencanaan penanganan bencana / musibah massal di puskesmas perlu suatu
identifikasi risiko bencana di puskesmas (Hazzard Vulnerability Assesment). Puskesmas
Langsat menggunakan suatu tools untuk melakukan Hazzard Vulnerability Assesment
menggunakan pedoman Hazzard Vulnerability Assesment dari Kaisser.
1
C. JENIS MASING-MASING BENCANA DI DALAM KAISSER HAZZARD
VULNERABILITY ASSESMENT TOOLS
2
HAZARD AND VULNERABILITY ASSESSMENT TOOL
3
E. PENILAIAN RISIKO BENCANA KARENA TEHNOLOGI
5
G. PENILAIAN RISIKO BENCANA KARENA BAHAN BERBAHAYA
6
H. PENENTUAN PRIORITAS PERENCANAAN PENANGANAN BENCANA
Berdasarkan hasil identifikasi risiko bencana dengan kaiser Hazard Vulnerability
Assesmen Tools didapatkan prosentase rellative threat untuk risiko terjadinya
bencana sebagai berikut :
1. Ancaman bencana Kebakaran dengan risiko 33%
2. Ancaman bencana alam banjir dengan risiko 19%
3. Ancaman bencana musibah massal karena trauma dengan risiko 13 %
4. Ancaman bencana musibah massal karena infeksi (wabah) dengan risiko 13%
5. Ancaman bencana karena tumpahan bahan berbahaya kecil dengan risiko 11%
6. Ancaman bencana karena tumpahan bahan berbahaya besar dengan risiko 11 %
Ancaman Risiko tertinggi untuk bencana yang mungkin terjadi di Puskesmas
Langsat adalah bencana kebakaran.
7
3. Menjalin kerjasama dengan PUSKESMAS lain di sekitar lokasi
4. Menjalin kerjasama dengan PUSKESMAS pusat rujukan
5. Melakukan kerjasama lintas sektoral ( Dinas Kesehatan, Polisi, PMK, PMI
masayarakat setempat, dsb)
J. PENUTUP
Demikian hasil laporan identifikasi risiko bencana yang telah dilakukan pada
pertemuan Panitia K3 tanggal 29 Agustus 2022.
8
10
11