Anda di halaman 1dari 18

INDONESIAN TREASURY REVIEW

JURNAL PERBENDAHARAAN, KEUANGAN NEGARA DAN KEBIJAKAN PUBLIK

ANTESEDEN KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH

Tri Haryati
Kantor Wilayah Ditjen Perbendaharaan Provinsi Jawa Tengah
Alamat Korespondensi: tri.haryati@kemenkeu.go.id

INFORMASI ARTIKEL ABSTRAK


This study investigates factors in the quality of local government
Diterima Pertama financial reports, extending a previous study using five exogenous
13 Juni 2016 variables, namely commitment of management, human resources
competencies, effectiveness of the internal auditor, quality of
Dinyatakan Diterima accounting system and the follow-up of audit findings from the
14 November 2016 Supreme Auditor (BPK). The research data population comprised 50
Spending Units in the area of Semarang local government. The data
KATA KUNCI: was collected by distributing questionnaires to all Spending Units, of
Quality of Local Government Financial Reports, whom 49 responded to questionnaires within the prescribed time.
Commitment of Management, Human Resources Partial Least Square (PLS) technique was used to analyze data
Competencies, Effectiveness of the Internal processed using Smart PLS 3.0. The results show that the quality of
Auditor, Quality of Accounting System, Follow-Up the accounting system and follow-up the audit findings from the BPK
of Audit Findings. have positive and significant impacts on the quality of local
government financial reports. Other variables such as the
KLASIFIKASI JEL: commitment of management, human resources competencies and
H83. effectiveness of the internal auditor do not significantly affect the
quality of local government financial reports.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang


mempengaruhi kualitas laporan keuangan pemerintah daerah.
Penelitian ini merupakan pengembangan dari penelitian
sebelumnya dengan menggunakan lima variabel eksogen yaitu
komitmen manajemen, kompetensi sumber daya manusia,
efektivitas auditor internal, kualitas sistem akuntansi dan
penyelesaian tindak lanjut temuan BPK. Populasi penelitian
berjumlah 50 yang merupakan Satuan Kerja Perangkat Daerah pada
pemerintah Kota Semarang. Pengambilan sampel dilakukan dengan
menyebarkan kuesioner kepada seluruh satuan kerja perangkat
daerah. Jumlah sampel yang terkumpul setelah batas waktu yang
ditentukan sebanyak 49 responden. Teknik analisis yang digunakan
adalah Partial Least Square (PLS) dan pengolahan data dengan
menggunakan alat bantu Smart PLS 3.0. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa kualitas sistem akuntansi dan penyelesaian
tindak lanjut temuan BPK berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah. Sedangkan
variabel lain meliputi komitmen manajemen, kompetensi sumber
daya manusia dan efektivitas auditor internal tidak signifikan
mempengaruhi kualitas laporan keuangan pemerintah daerah.

Halaman 1
ANTESEDEN KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH
DAERAH Indonesian Treasury Review Vol.1 No.3, 2016, Hal.1-18

Halaman 2 Tri Haryati

1. PENDAHULUAN daerah provinsi/ kabupaten/ kota yang wajib


menyusun laporan keuangan tahun 2013. Tabel di
1.1. Latar Belakang bawah ini menyajikan perkembangan opini LKPD
Undang-Undang Keuangan Negara tahun 2009 sampai dengan 2013.
menyebutkan bahwa salah satu upaya konkrit Tabel 1. Perkembangan Opini LKPD
untuk mewujudkan transparansi dan akuntabilitas Tahun 2009 s.d. 2013
pengelolaan keuangan negara adalah penyampaian
laporan pertanggungjawaban keuangan LKPD
(Tahun)
OPINI JUMLAH

pemerintah yang memenuhi prinsip tepat waktu WTP % WDP % TW % TMP %

dan disusun sesuai standar akuntansi 2009 15 3 330 65 48 10 111 22 504


pemerintahan. Berdasarkan undang-undang ini 2010 34 7 341 65 26 5 121 23 522
pemerintah wajib menyusun laporan keuangan 2011 67 13 349 67 8 1 100 19 524
sebagai bentuk pertanggungjawaban atas
2012 120 23 319 61 6 1 79 15 524
pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja
2013
Negara (APBN) dan/ atau Anggaran Pendapatan 156 30 311 59 11 2 46 4 524

dan Belanja Daerah (APBD). Sumber: www.bpk.go.id-IHPS II Tahun 2014

Undang-Undang Perbendaharaan Negara Hasil evaluasi BPK dalam Ikhtisar Hasil


menyatakan bahwa laporan keuangan pemerintah Pemeriksaan Semester (IHPS) I dan II tahun 2014
dihasilkan melalui proses akuntansi. Laporan menyatakan bahwa kasus-kasus kelemahan Sistem
keuangan disampaikan kepada Dewan Perwakilan Pengendalian Internal (SPI) sebagai salah satu
Rakyat/ Dewan Perwakilan Rakyat Daerah faktor penyebab belum memperoleh opini WTP,
(DPR/DPRD) selambat-lambatnya 6 (enam) bulan pada umumnya terjadi karena: pejabat/ pelaksana
setelah tahun anggaran yang bersangkutan yang bertanggung jawab lalai dan tidak cermat
berakhir setelah terlebih dahulu diperiksa oleh dalam menyajikan laporan keuangan, belum
Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Pelaksanaan optimal dalam melaksanakan tugas dan tanggung
audit merupakan sesuatu hal yang penting dalam jawabnya sesuai tupoksi masing-masing, belum
rangka memberikan keyakinan bahwa laporan sepenuhnya memahami ketentuan yang berlaku,
pertanggungjawaban yang menyangkut aspek lemah dalam melakukan pengawasan dan
keuangan dan operasional, kredibilitasnya dapat pengendalian kegiatan, kurangnya koordinasi
dipertanggungjawabkan. dengan pihak-pihak terkait, serta kelemahan pada
sistem aplikasi yang digunakan. Selain itu, kasus
Hasil pemeriksaan atas Laporan Keuangan
kelemahan SPI juga terjadi karena pejabat yang
Pemerintah Daerah (LKPD) berupa pendapat/
berwenang belum menyusun dan menetapkan
opini. Opini merupakan pernyataan profesional
kebijakan yang formal untuk suatu prosedur atau
pemeriksa mengenai kewajaran informasi
keseluruhan prosedur, kurang cermat dalam
keuangan yang disajikan dalam laporan keuangan
melakukan perencanaan dan pelaksanaan kegiatan,
yang didasarkan pada, (a) kesesuaian dengan
serta belum optimal dalam menindaklanjuti
standar akuntansi pemerintahan; (b) kecukupan
rekomendasi BPK RI atas Laporan Hasil
pengungkapan (adequate disclosure); (c)
Pemeriksaan (LHP) sebelumnya.
kepatuhan terhadap peraturan perundang-
undangan; dan (d) efektivitas Sistem Pengendalian Secara konseptual terdapat berbagai faktor
Intern (SPI). Terdapat 4 (empat) jenis opini yang yang menentukan kualitas pelaporan keuangan.
dapat diberikan oleh BPK, yaitu: (i) opini wajar Menurut Rezaee (2003), ada enam faktor yang
tanpa pengecualian (unqualified opinion), (ii) opini menentukan kualitas pelaporan keuangan yaitu:
wajar dengan pengecualian (qualified opinion), (iii) board of directors, internal auditor, audit commitee,
opini tidak wajar (adversed opinion), dan (iv) external auditor, top management team, governing
pernyataan menolak memberikan opini (disclaimer bodies. 1 Sedangkan Bauwhede (2001)
of opinion). mengemukakan bahwa faktor potensial yang
mempengaruhi kualitas laporan keuangan, yaitu:
Penyajian suatu laporan keuangan yang wajar
management’s decisions, quality of external
merupakan gambaran dan hasil dari pengelolaan
governance mechanisms (i.e. audit quality), quality
keuangan yang lebih baik. Hasil audit BPK atas
of internal governance mechanisms (ie. quality of
LKPD menunjukkan kualitas laporan keuangan
the board of directors), regulation as to financial
tersebut. Namun demikian opini BPK terhadap
LKPD, masih belum mencerminkan kondisi yang
ideal. Publikasi BPK, Ikhtisar Hasil Pemeriksaan
Semester (IHPS) I dan II tahun 2014, sampai 1 Zabihollah Rezaee, High-Quality Financial
dengan LKPD tahun 2013 jumlah pemerintah Reporting: The Six-Legged Stool. Strategic
daerah yang mendapatkan opini Wajar Tanpa Finance, 2003, Vol. 84, No. 8; ABI/INFORM
Pengecualian baru 156 (30%) dari 524 pemerintah Research.
ANTESEDEN KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH Indonesian Treasury Review Vol.1 No.3, 2016, Hal.1-18
DAERAH
Halaman 3
Tri Haryati

reporting, and external and internal governance periode sebelumnya, tindak lanjut temuan BPK dan
mechanism. 2 kompetensi sumber daya manusia. Variabel
independen dalam penelitian ini meliputi
Laporan keuangan pemerintah daerah pada
komitmen manajemen, kompetensi sumber daya
dasarnya merupakan asersi atau pernyataan dari
manusia, efektivitas auditor internal, kualitas
pihak manajemen pemerintah daerah yang
sistem akuntansi, dan penyelesaian tindak lanjut
menginformasikan kepada pihak lain, yaitu
temuan BPK. Variabel kualitas sistem akuntansi
pemangku kepentingan yang ada tentang kondisi
diadopsi dari penelitian Widyaningsih, dkk
keuangan pemerintah daerah. Pemeriksaan atas
(2011). 5 Sedangkan variabel komitmen
laporan keuangan dimaksudkan untuk menilai
manajemen adalah variabel baru yang
kewajaran laporan keuangan berdasarkan prinsip
ditambahkan dalam penelitian ini untuk diuji
akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Untuk
pengaruhnya terhadap kualitas laporan keuangan
melindungi para pengguna laporan keuangan,
pemerintah daerah.
maka diperlukan pihak ketiga, yaitu auditor yang
independen dalam menilai kualitas laporan Teori yang mendasari penelitian ini adalah
keuangan pemerintah daerah (Mardiasmo, 2006). 3 stewardship theory yang memandang bahwa
BPK RI adalah institusi yang berwenang manajemen organisasi sebagai “stewards/
melakukan pemeriksaan atas pengelolaan dan penatalayanan”, akan bertindak dengan penuh
tanggung jawab keuangan negara. kesadaran, arif dan bijaksana bagi kepentingan
organisasi. Penelitian dilakukan pada pemerintah
Melihat fenomena masih sedikitnya LKPD
Kota Semarang. Pemerintah Kota Semarang telah
yang memperoleh opini WTP (±30%), dan
menerapkan basis akrual sejak pertama kali
mengingat bahwa di tahun 2015 seluruh entitas
menyusun laporan keuangan dan merupakan satu-
pelaporan wajib menerapkan basis akrual yang
satunya entitas pelaporan di Indonesia yang telah
cenderung lebih sulit dibandingkan basis kas
menerapkan basis akrual sehingga menjadi tujuan
menuju akrual maka menarik untuk dikaji lebih
studi banding bagi pemerintah daerah lainnya.
lanjut faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas
Kota Semarang juga mengelola APBD yang cukup
laporan keuangan pemerintah daerah. Mengacu
besar jika dibandingkan pemerintah daerah
pada hasil evaluasi BPK dalam IHPS tahun 2014,
lainnya di Jawa Tengah. Kota Semarang juga telah
faktor-faktor yang secara konseptual
meraih opini WTP dalam 2 (dua) tahun terakhir
mempengaruhi kualitas laporan keuangan serta
yaitu pada tahun 2012 dan 2013.
berbagai penelitian sebelumnya yang sejenis, maka
penelitian ini menguji pengaruh komitmen 1.2. Tujuan dan Manfaat Penelitian
manajemen, kompetensi sumber daya manusia,
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
efektivitas peran auditor internal, kualitas sistem
mengetahui dan menganalisis pengaruh:
akuntansi dan tindak lanjut atas temuan dan
rekomendasi BPK terhadap kualitas laporan 1. Komitmen manajemen terhadap kualitas
keuangan pemerintah daerah. laporan keuangan pemerintah daerah.
2. Kompetensi sumber daya manusia terhadap
Penelitian ini dikembangkan dari penelitian
kualitas laporan keuangan pemerintah daerah.
yang dilakukan Nurdiono (2014). 4 Nurdiono
menggunakan lima variabel independen yaitu: 3. Efektivitas auditor internal terhadap kualitas
proporsi anggaran, efektivitas audit internal, opini laporan keuangan pemerintah daerah.
4. Kualitas sistem akuntansi terhadap kualitas
laporan keuangan pemerintah daerah.
2 Heidi Vander Bauwhede, “What Factors 5. Penyelesaian tindak lanjut temuan BPK
Influence Financial Statement Quality a Frame terhadap kualitas laporan keuangan
and Some Empirical Evidence”, Disampaikan pemerintah daerah.
pada The Euroconference on Financial Reporting
and Regulatory Practices in Europe, Parlermo, Penelitian ini diharapkan dapat memberi
Italy, 2001. kontribusi terhadap pengembangan ilmu
pengetahuan di bidang sektor publik khususnya
3 Mardiasmo, Perwujudan Transparansi dan pada akuntansi pemerintahan. Selain itu, penelitian
Akuntabilitas Publik Melalui Akuntansi Sektor
Publik: Suatu Sarana Good Governance, Jurnal
Akuntansi Pemerintah, 2006, Vol. 2 No. 1, hlm. 1- 5 Aristanti Widyaningsih, et al., “Hubungan
17.
Efektivitas SAKD dan Pengendalian Intern
4 Nurdiono, Analisis Hasil Audit Laporan Dengan Kualitas Akuntabilitas Keuangan
Keuangan Pemerintah Daerah di Seluruh Melalui Kualitas Informasi Laporan Keuangan
Indonesia, Disertasi tidak dipublikasikan, 2014, Sebagai Variabel Intervening”, Simposium
(Yogyakarta: FEB-UGM). Nasional Akuntansi XIV, 2011.
ANTESEDEN KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH
DAERAH Indonesian Treasury Review Vol.1 No.3, 2016, Hal.1-18

Halaman 4 Tri Haryati

ini diharapkan juga dapat memberikan informasi 2.2 Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah
bagi praktisi akuntansi pemerintah mengenai Daerah
peran komitmen manajemen, kompetensi sumber
Salah satu upaya konkrit untuk mewujudkan
daya manusia, efektivitas auditor internal, kualitas
transparansi dan akuntabilitas pengelolaan
sistem akuntansi dan penyelesaian tindak lanjut
keuangan negara adalah penyampaian laporan
temuan BPK terhadap kualitas laporan keuangan
pertanggungjawaban keuangan pemerintah yang
pemerintah daerah.
memenuhi prinsip tepat waktu dan disusun sesuai
standar akuntansi pemerintah yang telah diterima
2. KERANGKA TEORI DAN PENGEM- secara umum. Pasal 31 UU Keuangan Negara
BANGAN HIPOTESIS menyatakan bahwa:
2.1 Stewardship Theory 1. Gubernur/ Bupati/ Walikota menyampaikan
rancangan peraturan daerah tentang
Penelitian ini mendasarkan pada stewardship pertanggungjawaban pelaksanaan APBD
theory (Donaldson dan Davis, 1991), yang kepada DPRD berupa laporan keuangan yang
menggambarkan situasi dimana para manajemen telah diperiksa oleh BPK, selambat-lambatnya
tidaklah termotivasi oleh tujuan-tujuan individu 6 (enam) bulan setelah tahun anggaran
tetapi lebih ditujukan pada sasaran hasil utama berakhir.
mereka untuk kepentingan organisasi. 6 Teori
tersebut mengasumsikan bahwa adanya hubungan 2. Laporan keuangan dimaksud setidak-tidaknya
yang kuat antara kepuasan dan kesuksesan meliputi Laporan Realisasi APBD, Neraca,
organisasi. Kesuksesan organisasi menggambarkan Laporan Arus Kas, dan Catatan atas Laporan
maksimalisasi utilitas kelompok principals dan Keuangan, yang dilampiri dengan laporan
manajemen. Maksimalisasi utilitas kelompok ini keuangan perusahaan daerah.
pada akhirnya akan memaksimumkan kepentingan Melihat peranan laporan keuangan, penting
individu yang ada dalam kelompok organisasi bagi pemerintahan untuk memperhatikan kualitas
tersebut. dari laporan keuangan tersebut. Kualitas
Teori stewardship sering disebut sebagai teori merupakan sesuatu yang memenuhi atau melebihi
pengelolaan (penatalayanan), memandang harapan ataupun kriteria yang telah ditetapkan.
manajemen sebagai stewards (pelayan/ penerima Kriteria untuk menilai kualitas laporan keuangan
amanah/ pengelola) akan bertindak dengan penuh menurut PP No. 71 Tahun 2010 tentang Standar
kesadaran, arif dan bijaksana bagi kepentingan Akuntansi Pemerintah adalah dapat dipahami,
organisasi. Implikasi teori stewardship terhadap relevan, andal dan dapat diperbandingkan yang
penelitian ini, dipertimbangkan dapat menjelaskan disebut sebagai karakteristik kualitatif laporan
hubungan antara variabel, dengan asumsi bahwa keuangan pemerintah. Karakteristik kualitatif
untuk melaksanakan amanah tersebut maka laporan keuangan pemerintah merupakan ukuran-
stewards (manajemen) akan mengalokasikan ukuran normatif yang perlu diwujudkan dalam
sumber daya dana serta strategi yang diperlukan informasi laporan keuangan sehingga dapat
untuk mendukung pengelolaan keuangan yang baik memenuhi kualitas yang dikehendaki.
dan menyajikan pertanggungjawaban yang 2.3 Komitmen Manajemen
diperlukan dengan baik pula.
Guna menciptakan organisasi dengan kinerja
Tersedianya sumber daya manusia yang yang tinggi diperlukan komitmen manajemen yang
kompeten dan sistem akuntansi yang baik tinggi dari pimpinan dan stafnya untuk mencapai
merupakan faktor penting guna mendukung hasil yang diinginkan (GAO, 2001). 7 Bansal, et al.
steward dalam melaksanakan amanah yang (2004) 8 mendefinisikan komitmen sebagai
menjadi tanggung jawabnya. Kemudian peran kekuatan yang mengikat seseorang pada suatu
auditor internal yang efektif serta komitmen untuk tindakan yang memiliki relevansi dengan satu atau
menindaklanjuti saran dan rekomendasi BPK juga lebih sasaran. Dalam konteks akuntabilitas
akan membantu steward dalam pengelolaan
keuangan dan penyajian laporan keuangan yang
berkualitas sebagai bentuk pertanggungjawaban 7 General Accounting Office, Managing For
yang diamanahkan oleh undang-undang. Results: Federal Managers’ Views on Key
Management Issues Vary Widely Across
Agencies, 2001, MD: General Accounting Office,
Gaithersburg, GAO-01-592.
6 L. Donaldson dan J.H. Davis, Stewardship 8 H.S. Bansal, et al., A Three Component Model of
Theory or Agency Theory: CEO Governance and Customer Commitment to Service Providers,
Shareholder Return. Australian Journal of 2004, Academy of Marketing Science, Vol. 32,
Management, 1991, Vol. 1, hlm. 49-65. No.3.
ANTESEDEN KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH Indonesian Treasury Review Vol.1 No.3, 2016, Hal.1-18
DAERAH
Halaman 5
Tri Haryati

keuangan pemerintah daerah, komitmen Menurut Griffin (2004), sumber daya manusia
manajemen merupakan hal yang penting karena dapat diukur melalui rata-rata pendidikan,
proses pengelolaan keuangan dan penyajian pelatihan dan tingkat pengalaman. 12 Pendidikan
laporan keuangan yang berkualitas tidak akan merupakan suatu kegiatan yang universal dalam
berhasil tanpa komitmen yang kuat dari para kehidupan manusia. Pelatihan adalah proses
pejabat terkait. sistematis mengubah tingkah laku sesorang untuk
mencapai tujuan organisasi. Pelatihan yang baik,
Shields (1995) menyatakan bahwa komitmen
harus berkaitan dengan keahlian dan kemampuan
manajemen dapat dicerminkan dengan
untuk melaksanakan pekerjaanya. Pengalaman
mengalokasikan sumber daya, tujuan, dan strategi
dilihat dari lamanya seseorang bekerja. Dengan
pada berbagai rencana yang dianggap bernilai;
pengalaman, seseorang akan terbiasa melakukan
menolak sumberdaya yang menghambat inovasi;
suatu pekerjaan dan mempunyai wawasan yang
dan memberikan dukungan politis yang diperlukan
luas serta mudah beradaptasi dengan lingkungan.
untuk memotivasi atau menekan para individu
atau pihak lain yang menolak keberadaan inovasi. 9 Lebih lanjut, kompetensi merupakan suatu
Dengan demikian, keberadaan komitmen karakteristik dari seseorang yang memiliki
manajemen yang tinggi akan meningkatkan keterampilan (skill), pengetahuan (knowledge), dan
akuntabilitas kinerja (Artley, 2001). 10 kemampuan (ability) untuk melaksanakan suatu
pekerjaan (Hevesi, 2005). 13 Keterampilan,
Hal ini sejalan dengan teori stewardship yang
pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki oleh
memandang bahwa manajemen organisasi sebagai
sumber daya manusia sangat penting karena ketiga
stewards akan bertindak dengan penuh kesadaran,
hal ini merupakan hal pokok yang harus dimiliki
arif dan bijaksana bagi kepentingan organisasi.
agar seseorang dapat melaksanakan pekerjaannya
Dalam hal ini maka manajemen pemerintah daerah
dengan baik.
akan memiliki komitmen yang kuat terhadap
pengelolaan keuangan daerah yang baik. Berdasarkan uraian di atas, maka hipotesis
Berdasarkan uraian di atas maka dirumuskan kedua untuk penelitian ini adalah:
hipotesis penelitian sebagai berikut: H2: Kompetensi sumber daya manusia
H1: Komitmen manajemen berpengaruh positif berpengaruh positif terhadap kualitas
terhadap kualitas laporan keuangan laporan keuangan pemerintah daerah.
pemerintah daerah.
2.5 Efektivitas Auditor Internal
2.4 Kualitas Sumber Daya Manusia
Auditor internal dalam suatu instansi
Kualitas sumber daya manusia adalah pemerintah berfungsi untuk menilai apakah sistem
kemampuan sumber daya manusia untuk pengawasan internal yang telah ditetapkan
melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang berjalan dengan akurat serta setiap bagian benar-
diberikan kepadanya dengan bekal pendidikan, benar melaksanakan kebijakan sesuai dengan
pelatihan, dan pengalaman yang cukup memadai rencana dan prosedur yang telah ditetapkan.
(Widodo, 2001). 11 Jika dikaitkan dengan teori Auditor internal adalah pegawai negeri sipil (PNS)
stewardship, maka manajemen pemerintah daerah yang mempunyai jabatan fungsional auditor dan/
akan terdorong untuk meningkatkan kompetensi atau pihak lain yang diberi tugas, wewenang,
sumber daya manusia yang dimilikinya termasuk tanggung jawab dan hak secara penuh oleh pejabat
dalam hal ini sumber daya pengelolaan keuangan yang berwenang melaksanakan pengawasan pada
dan penyusun laporan keuangan. instansi pemerintah untuk dan atas nama Aparat
Pengawasan Internal Pemerintah (APIP).
Pengawasan intern adalah seluruh proses
kegiatan audit, reviu, pemantauan, evaluasi, dan
9 M. Shields, An Empirical Analysis of Firm’s kegiatan pengawasan lainnya berupa asistensi,
Implementation Experiences With Activity- sosialisasi dan konsultansi terhadap
Based Costing, Journal of Management penyelenggaraan tugas dan fungsi organisasi.
Accounting Research, 1995, No. 7, hlm. 1–28. Pengawasan yang dilaksanakan APIP diharapkan
10 Will Artley, The Performance Management dapat memberikan masukan atau rekomendasi
Handbook Volume 3: Establisihing Accountability
for Performance, (USA: Performance-Based
Management Special Interest Group, 2001). 12 Ricky W. Griffin, Manajemen, Edisi Ketujuh, Jilid
2, Terj. Gina Gania (Jakarta: Penerbit Erlangga,
11 Joko Widodo, Good Governance, Telaah dari
2004).
Dimensi Akuntabilitas dan Kontrol Birokrasi
Pada Era Desentralisasi dan Otonomi Daerah 13 G. Alan Hevesi, Standards for Internal Control in
(Surabaya: Insan Cendekia, 2001). New York State Government, 2005.
ANTESEDEN KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH Indonesian Treasury Review Vol.1 No.3, 2016, Hal.1-18
DAERAH
Halaman 6 Tri Haryati

kepada pimpinan penyelenggara pemerintahan Hall (2004) mengungkapkan bahwa, “The


mengenai hasil, hambatan, ketidaksesuaian quality of information generated by the accounting
prosedur dan indikasi penyimpangan yang terjadi information system impacts management’s ability to
atas jalannya pemerintahan yang menjadi take actions and make decisions in connection with
tanggung jawab para pimpinan penyelenggara the organization’s operations and to prepare
pemerintahan tersebut. Dengan demikian pada reliable financial statements”. 16 Sedangkan Mulyadi
saat BPK melakukan pemeriksaan, indikasi (2001) mengkaitkan tujuan pengembangan sistem
penyimpangan tersebut telah diperbaiki. akuntansi tidak lain adalah untuk memperbaiki
pengendalian akuntansi dan pengecekan intern,
Meigs, et al. (1989) menyatakan bahwa fungsi
yaitu untuk memperbaiki tingkat keandalan
utama seorang auditor internal selain mengadakan
(reliability) informasi akuntansi dan untuk
penyelidikan dan penilaian pengendalian intern
menyediakan catatan lengkap mengenai
yang diselenggarakan organisasi, juga memberikan
pertanggungjawaban dan perlindungan kekayaan
rekomendasi berdasarkan temuan-temuan serta
perusahaan. 17 Sistem akuntansi yang lemah
perbaikan untuk menghasilkan informasi laporan
menyebabkan pengendalian intern lemah dan pada
keuangan yang berkualitas. 14 Hal senada
akhirnya laporan keuangan yang dihasilkan juga
disampaikan oleh Mulyadi dan Puradiredja (2003)
kurang handal dan kurang relevan untuk
yang menyatakan bahwa auditor internal
pembuatan keputusan (Mardiasmo, 2007). 18
melaksanakan kegiatan-kegiatan untuk
menentukan kualitas kehandalan informasi yang Teori stewardship mengasumsikan bahwa
disajikan dalam laporan keuangan, dengan tujuan, kepentingan manajer dan principal adalah
agar laporan keuangan yang dihasil handal, konvergensi, artinya keduanya mempunyai tujuan
berkualitas dan dapat dipercaya oleh yang sama menuju satu titik, yaitu untuk
masyarakat. 15 kepentingan organisasi. Dalam konteks ini, maka
pemerintah daerah akan membangun sistem yang
Teori stewardship menggambarkan
berkualitas guna mewujudkan penyajian laporan
manajemen sebagai stewards, dapat termotivasi
keuangan yang berkualitas. Berdasarkan uraian di
untuk bertindak sesuai keinginan principal dan
atas maka hipotesis keempat dirumuskan sebagai
organisasi. Dalam hal ini pemerintah daerah akan
berikut:
mengoptimalkan peran auditor internal dalam
proses penyajian laporan keuangan yang H4: Kualitas sistem akuntansi berpengaruh positif
berkualitas. Mengacu pada pernyataan di atas, terhadap kualitas laporan keuangan
penelitian ini dimaksudkan untuk menguji kembali pemerintah daerah.
hubungan antara efektivitas auditor internal 2.7 Tindak Lanjut Temuan BPK
dengan kualitas laporan keuangan, sehingga
hipotesis ketiga dari penelitian ini adalah: Hasil pemeriksaan BPK dituangkan dalam
LHP yang memuat opini, temuan, kesimpulan, dan
H3: Efektivitas auditor internal berpengaruh positif rekomendasi. Rekomendasi adalah saran dari
terhadap kualitas laporan keuangan pemeriksa berdasarkan hasil pemeriksaannya,
pemerintah daerah. yang ditujukan kepada orang dan/ atau badan yang
2.6 Kualitas Sistem Akuntansi Pemerintah berwenang untuk melakukan tindakan dan/ atau
Daerah perbaikan. Pejabat pada entitas yang diperiksa
wajib menindaklanjuti rekomendasi dalam LHP
Sistem akuntansi pada pemerintah daerah dan memberikan jawaban atau penjelasan kepada
lebih dikenal dengan nama sistem informasi BPK tentang tindak lanjut atas rekomendasi
keuangan daerah (SIKD). SIKD merupakan sistem tersebut. Jawaban atau penjelasan tersebut
yang mendokumentasikan, mengadministrasikan disampaikan kepada BPK selambat-lambatnya 60
serta mengolah data pengelolaan keuangan daerah (enam puluh) hari setelah LHP diterima.
serta data terkait lainnya untuk disajikan sebagai
informasi kepada masyarakat dan sebagai bahan BPK memantau pelaksanaan tindak lanjut
pengambilan keputusan dalam rangka rekomendasi hasil pemeriksaan dan
perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan memberitahukan hasil pemantauan tindak lanjut
pertanggungjawaban pemerintah daerah.

16 James A. Hall, Accounting Information Systems,


(South-Western: Thomson, 2004).
14 Walter B. Meigs, et al., Principles of Auditing,
Seventh Edition, (USA: Richard D. Irwin, Inc, 17 Mulyadi, Sistem Akuntansi, (Jakarta: Salemba
1989). Empat, 2001).
15 Mulyadi dan Kanaka Puradireja, Auditing, 18 Mardiasmo, Otonomi dan Manajemen Keuangan
(Jakarta: Salemba Empat, 2003). Daerah, (Yogyakarta: Penerbit Andi, 2007).
ANTESEDEN KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH Indonesian Treasury Review Vol.1 No.3, 2016, Hal.1-18
DAERAH
Halaman 7
Tri Haryati

kepada lembaga perwakilan dalam hasil 3. METODOLOGI PENELITIAN


pemeriksaan semester. Menurut BPK, pemantauan
tindak lanjut rekomendasi hasil pemeriksaan dan 3.1. Populasi dan Sampel Penelitian
pemantauan penyelesaian kerugian negara adalah Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
bagian dari upaya BPK untuk mendorong Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di
perbaikan pengelolaan dan tanggung jawab lingkungan Pemerintah Kota Semarang yang
keuangan negara. Dalam konteks pemeriksaan seluruhnya berjumlah 50 SKPD. Pemilihan populasi
LKPD, tindak lanjut hasil pemeriksaan bertujuan tersebut didasarkan pada pertimbangan bahwa
terciptanya peningkatan opini atas LKPD. SKPD merupakan entitas pelaporan yang
Teori stewardship menggambarkan berkewajiban menyusun laporan keuangan atas
manajemen sebagai stewards, dapat termotivasi anggaran yang dikelolanya. Penelitian ini
untuk bertindak sesuai keinginan principal dan menggunakan pendekatan sensus sehingga sampel
organisasi. Dalam hal ini pemerintah daerah akan adalah seluruh populasi yang berjumlah 50
termotivasi untuk menindaklanjuti temuan dan tersebut.
rekomendasi BPK secara optimal. Berdasarkan 3.2. Variabel Penelitian dan Definisi
uraian di atas, maka hipotesis kelima penelitian ini Operasional Variabel
adalah:
Definisi operasional variabel, indikator-
H5: Penyelesaian tindak lanjut temuan BPK indikator yang digunakan dan skala pengukuran
berpengaruh positif terhadap kualitas laporan yang digunakan, disajikan dalam Tabel 2 berikut
keuangan pemerintah daerah. ini:
2.8 Kerangka Pemikiran Teoritis Tabel 2. Definisi Operasional Variabel
Kerangka pemikiran untuk penelitian ini dan Indikator Penelitian
disusun seperti Gambar 2.1 berikut ini: Definisi
Indikator
Operasional
Gambar 1. Kerangka Pemikiran Komitmen Manajemen (X1)
Komitmen manajemen 1. Komitmen pengelolaan keuangan
pemerintah daerah dan penyajian laporan keuangan
Diukur 5 indikator Diukur 10 indikator untuk mengalokasikan yang baik.
Sumber: Indrisari dan Sumber: Cavaluzzo dan Ittner, sumber daya dalam 2. Alokasi sumber daya.
Nahartyo, 2008 2003; Nurkhamid, 2008
proses pengelolaan 3. Mekanisme evaluasi internal.
keuangan daerah dan 4. Pimpinan menuntut adanya
Diukur 11 indikator penyajian laporan komitmen pengelolaan keuangan
Sumber: Haliah, 2011
keuangan. dan penyajian laporan keuangan
Komitmen
Manajemen (X1) yang baik.
Kompetensi Sumber Daya 5. Menindaklanjuti rekomendasi
Manusia (X2) H1 (+) pihak eksternal.
H2 (+)
6. Pengaruh kurangnya komitmen/
dukungan pimpinan.
H3 (+)
Efektifitas Auditor
Internal (X3) Kualitas LKPD (Y)
Kompetensi Sumber Daya Manusia (X2)
Kemampuan pegawai 1. Latar belakang pendidikan yang
H4 (+) bagian akuntansi dan sesuai.
Kualitas Sistem
H5 (+)
keuangan dalam 2. Pelatihan dan pengembangan
Akuntansi (X4) melaksanakan tugas dan secara periodik.
fungsinya. 3. Sumber daya manusia mampu
mengelola keuangan dan
Penyelesaian Tindak Lanjut Diukur 7 indikator menyajikan laporan keuangan.
Temuan BPK (X5) Sumber: PP 71 Tahun 2010
Diukur 5 indikator
Efektivitas Auditor Internal (X3)
Sumber: Yuliani, 2010 Kemampuan auditor 1. Independensi auditor internal.
internal untuk 2. Keahlian dan kecakapan auditor
memenuhi harapan atau internal.
Diukur 4 indikator standar yang telah 3. Pengawasan internal secara
Sumber: Diana Sari, 2012 ditetapkan. berkala.
4. Koordinasi dan komunikasi
dengan audetee.
5. Penyampaian laporan hasil
pengawasan internal secara tepat
waktu.
6. Saran dan rekomendasi mudah
dipahami dan dilaksanakan.
7. Saran dan rekomendasi dari
auditor internal selalu
ditindaklanjuti.
8. Audit internal berperan dalam
menunjang pengendalian
internal.
ANTESEDEN KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH Indonesian Treasury Review Vol.1 No.3, 2016, Hal.1-18
DAERAH
Halaman 8 Tri Haryati

Kualitas Sistem Akuntansi (X4) 4. HASIL PENELITIAN


Rangkaian sistematik 1. Penggunaan sistem akuntansi
dari prosedur, dalam pengelolaan keuangan. 4.1. Data Penelitian
penyelenggara, 2. Aplikasi komputer/ sistem
peralatan dan elemen informasi yang membantu tugas- Pemerintah Kota Semarang memiliki 50 SKPD
lain untuk mewujudkan tugas Bendahara. yang berkewajiban untuk menyusun laporan
fungsi akuntansi sejak 3. Aplikasi komputer/ sistem
analisis transaksi informasi yang membantu tugas-
keuangan. Dari 50 SKPD yang menjadi responden
sampai dengan tugas PPK-SKPD. tersebut, 49 responden bersedia mengisi kuesioner
pelaporan keuangan di 4. Aplikasi komputer/ sistem yang dibagikan. Dari jumlah tersebut 46 kuesioner
lingkungan organisasi informasi yang membantu tugas- diterima kembali sebelum tanggal cut off dan
pemerintahan daerah. tugas PPTK.
5. Aplikasi komputer/ sistem
sisanya 3 kuesioner diterima kembali setelah
informasi yang memudahkan tanggal cut off. Demografi obyek penelitian yang
SKPD dalam menyusun laporan telah dikumpulkan disajikan pada Tabel 3 dan
keuangan. Tabel 4 berikut ini:
Penyelesaian Tindak Lanjut Temuan BPK (X5)
Kegiatan dalam 1. Rencana aksi (action plan) Tabel 3. Kursus/ Diklat/ Bimtek di Bidang
melaksanakan ditandatangani oleh Kepala Pengelolaan Keuangan
rekomendasi hasil Daerah.
pemeriksaan BPK. 2. Adanya tindak lanjuti atas Kursus/ Diklat/ Bimtek
temuan audit. Persentase
No. dalam 1 (satu) tahun Responden
(%)
Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (Y) Terakhir
Kualitas laporan 1. Berguna untuk mengoreksi 1 Tidak Pernah 4 8,16
keuangan pemerintah ekspektasi (harapan) di masa 2 Minim Sekali (1-2 kali) 31 63,27
daerah adalah taraf lalu. 3 Pernah (3-5 kali) 10 20,41
(mutu) atau 2. Dapat digunakan untuk 4 Sering (6-10 kali) 4 8,16
terpenuhinya kriteria memprediksi masa yang akan 5 Sangat Sering (11-20 kali) 0 0,00
atau harapan yang datang.
Jumlah 49 100
melekat pada informasi 3. Dapat segera diperoleh jika akan
laporan keuangan digunakan. Sumber: Data primer diolah (2015).
4. Informasi dalam laporan
keuangan cukup lengkap. Tabel 4. Kursus/ Diklat/ Bimtek tentang Penyusunan
5. Memberi gambaran kondisi Laporan Keuangan
keuangan.
6. Jika diuji oleh pihak lain akan Kursus/ Diklat/ Bimtek Persentase
No. Responden
memberikan informasi yang dalam 1 (satu) tahun (%)
sama/ hampir sama. 1 Tidak Pernah 5 10,20
7. Informasi diarahkan pada 2 Minim Sekali (1-2 kali) 33 67,35
kebutuhan umum.
3 Pernah (3-5 kali) 10 20,41
Sumber: Dari berbagai literatur, dikembangkan untuk penelitian 4 Sering (6-10 kali) 1 2,04
ini (2015). 5 Sangat Sering (11-20 kali) 0 0
Jumlah 49 100
3.3. Metode Pengumpulan Data Sumber: Data primer diolah (2015).
Metode pengumpulan data dalam penelitian 4.2. Analisis Data
menggunakan teknik survei dimana metode survei
ini digunakan untuk memperoleh data primer. 4.2.1 Statistik Deskriptif
Pengumpulan data pada penelitian ini Analisis statistik deskriptif merupakan teknik
menggunakan kuesioner. analisis data yang digunakan untuk memberikan
3.4. Teknik Analisis gambaran tentang karakteristik sampel. Statistik
deskriptif untuk keseluruhan variabel meliputi
Teknik analisis yang digunakan dalam kisaran nilai minimum dan maksimum baik secara
penelitian ini meliputi uji non response bias, teoritis maupun aktual, nilai rata-rata (mean), dan
statistik deskriptif, pengujian outer model, simpangan baku (standard deviation) dari
pengujian inner model dan uji hipotesis (path tanggapan responden terhadap variabel-variabel
coefficients). Data dalam penelitian ini dianalisis dalam instrumen penelitian (kuesioner). Nilai
dengan menggunakan metode Structural Equation kisaran teoritis, kisaran aktual, mean dan standard
Modelling (SEM) dari paket software PLS. Software deviation setiap variabel disajikan pada Tabel 5.
yang digunakan adalah software Smart PLS versi
3.0.
ANTESEDEN KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH Indonesian Treasury Review Vol.1 No.3, 2016, Hal.1-18
DAERAH
Halaman 9
Tri Haryati

Tabel 5. Statistik Deskriptif Tabel 6. Nilai Outer Loading


Teoritis Aktual Standar
Variabel Deviasi
Kisaran Mean Kisaran Mean
Komitmen Manajemen 4 – 20 12.0 4 – 20 15,94 2,617

Kompetensi SDM 4 – 20 12.0 4 – 20 15,82 2,455

Efektifitas Auditor Internal 3 – 15 9.0 4 – 15 12,22 1,636

Kualitas Sistem Akuntansi 4 – 20 12.0 4 – 20 16,27 2,361

Penyelesaian TLBPK 2 – 10 6.0 5 – 10 8,18 0,993


Kualitas LKPD 4 – 20 12.0 4 – 20 16,41 2,483

Sumber: Data primer diolah (2015).


4.2.2 Uji Non-Respon Bias (T-Test)
Uji non-response bias dilakukan dengan cara
membandingkan jawaban untuk setiap konstruk
antara responden yang berpartisipasi dengan
responden yang tidak berpartisipasi. Responden
yang mengembalikan kuesioner setelah batas akhir
yang telah ditentukan yaitu 2 minggu (late
response), dianggap mewakili responden yang
tidak menjawab atau tidak berpartisipasi. Sumber: Data primer diolah (2015).
Pengujian non-response bias dilakukan dengan
menggunakan alat analisis uji beda yaitu Konstruk dikatakan memiliki reliabilitas yang
independen t-test. Hasil t-test semua variabel tinggi jika nilai AVE berada di atas 0,50.
menunjukkan bahwa nilai p-value > 0,05, sehingga Selanjutnya nilai AVE untuk variabel komitmen
dapat disimpulkan tidak terdapat perbedaan manajemen, kompetensi SDM, efektivitas auditor
jawaban yang diberikan oleh kedua kelompok internal, kualitas sistem akuntansi, penyelesaian
responden (sebelum dan setelah cut-off). TLBPK dan variabel kualitas LKPD menunjukkan
nilai lebih besar 0,50 sebagaimana tersaji pada
4.2.3 Evaluasi Model Pengukuran/ Tabel 7.
Measurement (Outer) Model
Tabel 7. Nilai AVE Masing-Masing Variabel
4.2.3.1 Validitas Konvergen (Convergent
Validity) Variabel Average Variance Extracted Kriteria
(AVE)
Pengukuran validitas konvergen bertujuan Komitmen Manajemen 0.672 Baik
untuk mengetahui validitas setiap hubungan Kompetensi SDM 0.766 Baik
antara indikator dengan variabel latennya. Efektifitas Auditor Internal 0.810 Baik
Validitas konvergen dari model pengukuran Kualitas Sistem Akuntansi 0.772 Baik
dengan reflektif indikator dinilai berdasarkan Penyelesaian TLBPK 0.774 Baik
korelasi antara skor item atau component score Kualitas LKPD 0.676 Baik
dengan skor variabel laten atau construct score Sumber: Data primer diolah (2015).
yang dihitung dengan PLS. Validitas konvergen 4.2.3.2 Validitas Diskriminan (Discriminant
dalam penelitian ini menggunakan nilai loading Validity)
faktor dan nilai Average Variance Extracted (AVE).
Model memiliki validitas diskriminan yang
Nilai loading memiliki tingkat validitas tinggi baik jika akar kuadrat AVE untuk setiap konstruk
apabila memiliki nilai faktor loading lebih besar lebih besar dari korelasi antara dua konstruk di
dari 0,70 (Ghozali 2015). 19 Indikator yang dalam model. Nilai akar kuadrat AVE yang
digunakan dalam penelitian ini memiliki nilai diperoleh dari hasil pengujian atas semua variabel
faktor loading lebih besar dari 0,70 sebagaimana menunjukkan nilai yang lebih tinggi dari nilai
disajikan pada Tabel 6. korelasi sebagaimana tersaji pada Tabel 8.

19 Imam Ghozali dan Hengky Latan, Partial Least


Square Konsep, Teknik dan Aplikasi
Menggunakan Program SmartPLS 3.0, edisi 2,
(Semarang: Badan Penerbit Universitas
Diponegoro, 2015).
ANTESEDEN KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH
DAERAH Indonesian Treasury Review Vol.1 No.3, 2016, Hal.1-18

Halaman 10 Tri Haryati

Tabel 8. Nilai Discriminant Validity variabel endogen tersebut lebih besar dari nol (Q2
Efektivitas Komitmen Kompetensi Kualitas Kualitas Penyelesaian > 0) yang menunjukkan bahwa model mempunyai
Auditor Manajemen SDM LKPD Sistem
Internal Akuntansi
TLBPK
predictive relevance.
Efektifitas 0.900
Auditor Tabel 10. Nilai Q2 Variabel Endogen
Internal
Q2 (=1-
Komitmen 0.795 0.820
Variabel SSO SSE SSE/SSO)
Manajemen
Kompetensi 0.759 0.746 0.875 Komitmen Manajemen 196.000 196.000
SDM Kompetensi SDM 196.000 196.000
Kualitas 0.743 0.674 0.695 0.822
Efektivitas Auditor Internal 147.000 147.000
LKPD
Kualitas 0.746 0.690 0.832 0.762 0.879 Kualitas Sistem Akuntansi 196.000 196.000
Sistem Penyelesaian TLBPK 98.000 98.000
Akuntansi
Kualitas LKPD 196.000 196.000 0.342
Penyelesaian 0.749 0.696 0.706 0.736 0.710 0.880
TLBPK Sumber: Data primer diolah (2015).
Sumber: Data primer diolah (2015).
4.3. Pengujian Hipotesis
4.2.3.3 Uji Reliabilitas Pengujian hipotesis mengenai hubungan yang
Uji reliabilitas pada penelitian ini dilakukan dikembangkan dalam model penelitian
dengan melihat nilai cronbach alpha dan composite menggunakan besaran nilai t-statistics dan p-value
reliability. Reliabilitas dikatakan baik jika nilai sebagai dasar dari signifikansi hubungan antara
cronbach alpha dan composite reliability lebih variabel laten eksogen dan endogen. Penelitian ini
besar dari 0,70. Nilai cronbach alpha dan composite menggunakan tingkat signifikansi 5% karena jenis
reliability masing-masing variabel dalam penelitian data yang diolah adalah data primer serta dianggap
ini menunjukkan nilai lebih besar 0,70 tidak memiliki ketelitian yang tinggi. Nilai t-
sebagaimana disajikan pada Tabel 9. statistics > 1.671 dan p-value < 0.05 dikatakan
signifikan pada alpha 5% yang berarti hipotesis
Tabel 9. Nilai Cronbach Alpha diterima pada alpha 5%. Nilai t-statistik dan p-
dan Composite Reliability value pada penelitian ini dengan menggunakan
SmartPLS, dilihat dari output Path Coefficients
Variabel Cronbachs Alpha Composite Reliability
sebagaimana disajikan pada pada Tabel 11.
Komitmen Manajemen 0.835 0.891
Kompetensi SDM 0.899 0.929 Tabel 11. Hasil Output Path Coefficients
Efektifitas Auditor Internal 0.885 0.928 dan P-Value
Kualitas Sistem Akuntansi 0.901 0.931 Hipotesis Original Sample Standard T Statistics P
Sample Mean Error (O/STERR) Values
Penyelesaian TLBPK 0.746 0.872 (O) (M) (STERR)
Kualitas LKPD 0.836 0.892 Komitmen Manajemen → 0.068 0.071 0.176 0.384 0.351
Sumber: Data primer diolah (2015). Kualitas LKPD
Kompetensi SDM → -0.044 -0.031 0.189 0.232 0.408
4.2.4 Pengujian Model Struktural (Inner Kualitas LKPD
Model) Efektifitas Auditor 0.229 0.208 0.176 1.301 0.097
Internal → Kualitas LKPD
Menilai model struktural dengan PLS dimulai Kualitas Sistem Akuntansi 0.386 0.345 0.203 1.904 0.029
dengan melihat R-squared untuk setiap variabel → Kualitas LKPD

endogen. Hasil pengujian menunjukkan nilai Penyelesaian TLBPK → 0.274 0.292 0.151 1.821 0.035
Kualitas LKPD
adjusted R-squared untuk kualitas LKPD sebesar Sumber: Data primer diolah (2015).
0,6438 atau 64,38%. Hasil tersebut menunjukkan
bahwa variabel eksogen yang meliputi komitmen Dari tabel terlihat bahwa variabel kualitas
manajemen, kompetensi sumber daya manusia, sistem akuntansi dan penyelesaian tindak lanjut
efektivitas auditor internal, kualitas sistem temuan BPK berpengaruh positif terhadap variable
akuntansi dan penyelesaian tindak lanjut temuan kualitas LKPD masing-masing sebesar 0,386 dan
BPK berpengaruh terhadap variabel kualitas LKPD 0,274 dengan nilai t-statistics > 1,671 dan p-value <
sebesar 0,6438 atau 64,38% sedangkan sebesar 0,05 yang artinya signifikan pada alpha 5 %.
0,3562 atau 35,62% dipengaruhi oleh variabel Namun demikian variabel komitmen manajemen,
lainnya. Nilai adjusted R-squared ini termasuk kompetensi sumber daya manusia dan efektivitas
dalam kategori moderat. auditor internal tidak signifikan mempengaruhi
kualitas LKPD pada alpha 5%.
Nilai Stone-Geisser Q2 dengan menggunakan
SmartPLS didapat dengan melalui prosedur Hipotesis pertama (H1) menyatakan bahwa
blindfolding. Nilai Q2 variabel endogen kualitas komitmen manajemen berpengaruh positif
LKPD sebesar 0,342 tersaji pada Tabel 10. Nilai Q2 terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah
ANTESEDEN KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH Indonesian Treasury Review Vol.1 No.3, 2016, Hal.1-18
DAERAH
Halaman 11
Tri Haryati

daerah. Hasil pengujian ditunjukkan pada Tabel 11 Hipotesis keempat (H4) menyatakan bahwa
baris pertama. Berdasarkan tabel tersebut, hasil uji kualitas sistem akuntansi berpengaruh positif
terhadap koefisien parameter beta pada original terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah
sample dan sample mean antara komitmen daerah. Hasil pengujian disajikan pada Tabel 11
manajemen dengan kualitas LKPD terdapat baris keempat. Berdasarkan tabel tersebut, hasil uji
pengaruh positif masing-masing sebesar 0,068 dan terhadap koefisien parameter beta pada original
0,071 dengan nilai t-statistisc sebesar 0,384 sample dan sample mean antara kualitas sistem
(<1.671) dan nilai p-value sebesar 0,351 (p > 0.05) akuntansi dengan kualitas LKPD terdapat
yang berarti tidak signifikan pada alpha 5%. pengaruh positif masing-masing sebesar 0,386 dan
Dengan demikian hipotesis pertama (H1) ditolak. 0,345 dengan nilai t-statistisc sebesar 1,904
Hal ini dapat disimpulkan bahwa komitmen (>1.671) dan nilai p-value sebesar 0,029 (p < 0.05)
manajemen tidak cukup signifikan mempengaruhi yang berarti signifikan pada alpha 5%. Dengan
kualitas LKPD yang disajikan pada tingkat demikian hipotesis empat (H4) tersebut diterima.
signifikansi 5%. Hal ini dapat disimpulkan bahwa kualitas sistem
akuntansi yang digunakan dalam proses
Hipotesis kedua (H2) menyatakan bahwa
penyusunan laporan keuangan pada Pemerintah
kompetensi sumber daya berpengaruh positif
Kota Semarang memberikan pengaruh yang
terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah
signifikan terhadap kualitas LKPD yang disajikan
daerah. Hasil pengujian ditunjukan pada Tabel 11
pada tingkat signifikansi 5%.
baris kedua. Sesuai tabel tersebut terlihat bahwa
hasil uji terhadap koefisien parameter beta pada Hipotesis kelima (H5) menyatakan bahwa
original sample antara sumber daya manusia penyelesaian tindak lanjut temuan BPK
dengan kualitas LKPD terdapat pengaruh negatif berpengaruh positif terhadap kualitas LKPD. Hasil
sebesar 0,044 dengan nilai t-statistisc sebesar pengujian ditunjukan pada Tabel 11 baris kelima.
0,232 (<1.671) dan p-value sebesar 0,408 (p>0.05) Berdasarkan tabel tersebut, bahwa hasil uji
yang berarti tidak signifikan pada alpha 5%. Nilai terhadap koefisien parameter beta pada original
koefisien parameter beta sample mean (500 sample dan sample mean antara sistem sanksi
resampling) antara sumber daya manusia dengan dengan penganggaran berbasis kinerja terdapat
kualitas LKPD juga tetap bertanda negatif sebesar pengaruh positif masing-masing sebesar 0,274 dan
0,031. Hal ini menandakan bahwa apabila dengan 0,292 dengan nilai t-statistisc sebesar 1,821
resampling 500 sampel koefisien parameter beta (>1.671) dan nilai p-value sebesar 0,035 (p < 0.05)
juga akan tetap negatif dan tidak signifikan. yang berarti tidak signifikan pada alpha 5%.
Dengan demikian hipotesis kedua (H2) ditolak. Dengan demikian hipotesis kelima (H5) ditolak.
Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa Hal ini dapat disimpulkan bahwa komitmen dalam
kompetensi sumber daya manusia pada penyelesaian tindak lanjut temuan BPK
Pemerintah Kota Semarang baik berupa sumber memberikan dampak yang signifikan terhadap
daya manusia pengelola keuangan maupun kualitas laporan keuangan yang disajikan pada
penyusun pertanggungjawabannya tidak tingkat signifikansi 5%.
memberikan dampak yang signifikan dalam proses
4.4. Pembahasan
penyusunan laporan keuangan.
Ringkasan hasil pengujian disajikan pada
Hipotesis ketiga (H3) menyatakan bahwa
Tabel 12.
efektivitas auditor internal berpengaruh positif
terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah Tabel 12. Ringkasan Hasil Pengujian Hipotesis
daerah. Hasil pengujian ditunjukan pada Tabel 11 Koefisien Koefisien Hasil
baris ketiga. Berdasarkan tabel tersebut, bahwa No. Hipotesis β Original β Sample p-value Pengujian
Sample Mean
hasil uji terhadap koefisien parameter beta pada
original sample dan sample mean antara efektivitas H1 Komitmen manajemen 0.068 0.068 0.351 Ditolak
auditor internal dengan kualitas LKPD terdapat berpengaruh positif terhadap
kualitas LKPD
pengaruh positif masing-masing sebesar 0,229 dan H2 Kompetensi sumber daya -0.044 -0.031 0.408 Ditolak
0,208 dengan nilai t-statistisc sebesar 1,301 manusia berpengaruh positif
(<1.671) dan nilai p-value sebesar 0,097 (p > 0.05) terhadap kualitas LKPD

yang berarti tidak signifikan pada alpha 5%. H3 Efektifitas auditor internal 0.229 0.208 0.097 Ditolak
berpengaruh positif terhadap
Dengan demikian hipotesis ketiga tersebut (H3) kualitas LKPD
ditolak. Hal ini dapat disimpulkan bahwa peran H4 Kualitas Sistem Akuntansi 0.386 0.345 0.029 Diterima
auditor internal dalam melakukan review atas berpengaruh positif terhadap
kualitas LKPD
penyajian laporan keuangan tidak signifikan
H5 Penyelesaian tindak lanjut 0.274 0.292 0.035 Diterima
mempengaruhi kualitas laporan keuangan yang temuan BPK berpengaruh
disajikan pada tingkat signifikansi 5%. positif terhadap kualitas
LKPD
Sumber: Data primer diolah (2015).
ANTESEDEN KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH Indonesian Treasury Review Vol.1 No.3, 2016, Hal.1-18
DAERAH
Halaman 12 Tri Haryati

4.4.1 Komitmen Manajemen Berpengaruh yang menyatakan bahwa komitmen kepala daerah
Positif terhadap Kualitas LKPD berpengaruh positif secara signifikan terhadap
kualitas LKPD. Hasil penelitian ini juga tidak
Hasil pengujian hipotesis menunjukkan
sejalan dengan penelitian Cavalluzzo dan Ittner
bahwa hipotesis ke-1 komitmen manajemen
(2003) 21, Nurkhamid (2008) 22, Akbar et al.
berpengaruh positif terhadap kualitas LKPD
(2012) 23 yang menyatakan bahwa komitmen
ditolak. Komitmen manajemen berpengaruh positif
manajemen berpengaruh positif secara signifikan
tetapi tidak signifikan terhadap kualitas LKPD
terhadap akuntabilitas kinerja.
dengan koefisien jalur 0,068.
4.4.2 Kompetensi Sumber Daya Manusia
Berdasarkan jawaban responden komitmen
Berpengaruh Positif terhadap Kualitas
pimpinan untuk mewujudkan laporan keuangan
LKPD
yang berkualitas masih belum optimal. Nilai
loading factor variabel komitmen manajemen Hasil pengujian hipotesis menunjukkan
berada dalam kisaran 0,740 sampai dengan 0,875, bahwa hipotesis ke-2 kompetensi sumber daya
dimana indikator SKPD mempunyai mekanisme manusia berpengaruh positif terhadap kualitas
evaluasi internal dalam mewujudkan laporan laporan keuangan pemerintah daerah ditolak.
keuangan yang berkualitas dan pimpinan selalu Kompetensi sumber daya manusia berpengaruh
menunjukkan komitmen yang kuat untuk negatif tetapi tidak signifikan terhadap kualitas
mewujudkan laporan keuangan yang berkualitas, LKPD dengan koefisien jalur 0,044.
menunjukkan loading factor sebesar 0,740 dan
Berdasarkan jawaban responden, sumber
0,796. Sedangkan indikator pimpinan
daya manusia bidang pengelolaan keuangan dan
mengalokasikan sumber daya yang memadai
penyajian laporan keuangan pada pemerintah
seperti dana, SDM, dan sistem/ aplikasi dalam
daerah Kota Semarang belum sepenuhnya
proses pengelolaan keuangan yang baik, dan
memiliki kompetensi yang memadai. Nilai loading
pimpinan mengalokasikan sumber daya yang
factor variabel kompetensi sumber daya manusia
memadai seperti dana, SDM, dan sistem/ aplikasi
berada dalam kisaran 0,861 sampai dengan 0,894,
dalam mewujudkan laporan keuangan yang
dimana indikator SKPD memiliki sumber daya
berkualitas menunjukkan loading factor sebesar
manusia yang mampu mengelola keuangan dengan
0,860 dan 0,875.
baik dan SKPD memiliki sumber daya manusia
Komitmen manajemen di lingkungan yang mampu mengelola keuangan dengan baik
Pemerintah Kota Semarang yang masih belum menyusun laporan keuangan yang berkualitas
optimal tidak mempengaruhi kualitas LKPD yang menunjukkan loading factor sebesar 0,861 dan
disajikan. Kualitas LKPD pemerintah Kota 0,863. Sedangkan indikator pelatihan untuk
Semarang sudah relatif baik. Hal ini ditunjukkan membantu penguasaan dan pengembangan
dengan jawaban responden dimana nilai rata-rata keahlian dalam tugas pengelolaan keuangan dan
aktual kualitas LKPD sebesar 16,41 yang lebih penyusunan laporan keuangan dilakukan secara
tinggi dibandingkan dengan rata-rata teoritisnya periodik menunjukkan loading factor sebesar
sebesar 12,00 (Tabel 5). 0,883 dan 0,894.
Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan teori Pendidikan dan pelatihan terkait pengelolaan
stewardship yang mengasumsikan bahwa keuangan dan penyajian laporan keuangan telah
manajemen organisasi sebagai “stewards”, akan dilakukan namun intensitasnya sangat sedikit
bertindak dengan penuh kesadaran, arif dan sehingga tidak cukup memadai untuk mendukung
bijaksana bagi kepentingan organisasi. Mengacu peningkatan kompetensi pegawai. Statistik
pada jawaban responden gagalnya penelitian ini deskriptif menunjukkan 63,27% responden
mendukung hipotesis ke-1 kemungkinan menyatakan kursus/ pendidikan dan pelatihan/
disebabkan kurang kuatnya komitmen pimpinan bimbingan teknis di bidang pengelolaan keuangan
SKPD di lingkungan Pemerintah Kota Semarang yang diikuti oleh pegawai pada unit kerja
untuk mewujudkan laporan keuangan yang
berkualitas dan masih lemahnya mekanisme
evaluasi internal guna mendukung terwujudnya
21 Ken S. Cavalluzzo dan Christopher D. Ittner,
laporan keuangan yang berkualitas. Implementing Performance Measurement
Innovations: Evidence from Government, 2003,
Hasil penelitian tidak sejalan dengan diakses dari www.ssrn.com, hlm. 1-54.
penelitian yang dilakukan oleh Silviana (2011) 20
22 M. Nurkhamid, Implementasi Inovasi Sistem
Pengukuran Kinerja Instansi Pemerintah. Jurnal
Akuntansi Pemerintah, 2008, Vol. 3 No. 1.
20 Silviana, Pengaruh Komitmen Kepala Daerah
terhadap Kualitas Laporan Keuangan 23 R. Akbar, et al., Performance Measurement in
Pemerintah Daerah, 2011. Indonesia: the Case of Local Goverment, 2012.
ANTESEDEN KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH Indonesian Treasury Review Vol.1 No.3, 2016, Hal.1-18
DAERAH
Halaman 13
Tri Haryati

responden dalam satu tahun terakhir hanya 4.4.3 Efektivitas Auditor Internal Berpengaruh
sebanyak (1-2) kali. Begitu pula dengan kursus/ Positif terhadap Kualitas LKPD
pendidikan dan pelatihan/ bimbingan teknis
Hasil pengujian hipotesis menunjukkan
tentang penyusunan laporan keuangan yang diikuti
bahwa hipotesis ke-3 efektivitas auditor internal
oleh pegawai pada unit kerja responden dalam satu
berpengaruh positif terhadap kualitas LKPD
tahun terakhir, sebanyak 67,35% responden
ditolak. Efektivitas auditor internal berpengaruh
menyatakan hanya sebanyak (1-2) kali. Dengan
positif tetapi tidak signifikan terhadap kualitas
demikian hasil penelitian ini tidak sejalan dengan
LKPD dengan koefisien jalur 0,229.
asumsi-asumsi dasar (fundamental assumptions of
stewardship theory) yang menggambarkan bahwa Berdasarkan jawaban responden, auditor
para pimpinan tidak termotivasi oleh tujuan-tujuan internal yang melakukan pengawasan baik berupa
individu tetapi lebih ditujukan pada sasaran utama audit, reviu, pemantauan dan evaluasi belum
untuk kepentingan organisasi sehingga steward memiliki pengetahuan dan keahlian yang memadai
(manajemen) bertindak sesuai keinginan principal. dalam melaksanakan tugasnya. Nilai loading factor
variabel efektivitas auditor internal berada dalam
Pengembangan kompetensi sumber daya
kisaran 0,866 sampai dengan 0,915, dimana
manusia yang belum optimal di lingkungan
indikator auditor internal yang melakukan
Pemerintah Kota Semarang tidak mempengaruhi
pengawasan memiliki pengetahuan dan keahlian
kualitas LKPD yang disajikan. Hal ini ditunjukkan
yang memadai dalam melaksanakan tugasnya
dengan jawaban responden atas kualitas LKPD
menunjukkan loading factor sebesar 0,886.
yang sudah relatif baik dimana nilai rata-rata
Sedangkan indikator audit internal berperan dalam
aktual kualitas LKPD sebesar 16,41 yang lebih
menunjang pengendalian internal serta saran dan
tinggi dibandingkan dengan rata-rata teoritisnya
rekomendasi yang diberikan oleh auditor internal
sebesar 12,00 (Tabel 5).
mudah dipahami dan dilaksanakan menunjukkan
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian loading factor sebesar 0,899 dan 0,915.
yang dilakukan oleh Indriasari dan Ertambang
Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan salah
(2008) 24 dan Nurdiono (2014) 25, tetapi tidak
satu dari asumsi dasar (fundamental assumptions of
sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Xu,
stewardship theory) yang menggambarkan bahwa
et al. (2003) 26, Choirunisah (2008) 27 dan
para pimpinan tidak termotivasi oleh tujuan-tujuan
Subadriyah (2014) 28 yang menyatakan bahwa
individu tetapi lebih ditujukan pada sasaran utama
kompetensi sumber daya manusia berpengaruh
untuk kepentingan organisasi sehingga steward
positif secara signifikan terhadap kualitas laporan
(manajemen) bertindak sesuai keinginan principal.
keuangan pemerintah daerah.
Gagalnya penelitian ini mendukung hipotesis ke-3
kemungkinan disebabkan karena belum
memadainya pengetahuan dan keahlian auditor
24 Desi Indriasari dan Ertambang Nahartyo, internal yang melakukan pengawasan dan reviu
Pengaruh Kapasitas Sumberdaya Manusia, terhadap laporan keuangan.
Pemanfaatan Teknologi Informasi, dan Pengetahuan dan keahlian auditor internal
Pengendalian Intern Akuntansi terhadap Nilai yang masih belum memadai di lingkungan
Informasi Pelaporan Keuangan Pemerintah Pemerintah Kota Semarang tidak mempengaruhi
Daerah (Studi pada Pemerintah Kota Palembang kualitas LKPD yang disajikan. Hal ini ditunjukkan
dan Kabupaten Ogan Ilir), 2008. dengan jawaban responden atas kualitas LKPD
25 Ibid., hlm. 3. yang sudah relatif baik dimana nilai rata-rata
aktual kualitas LKPD sebesar 16,41 yang lebih
26 Hongjiang Xu, et al., Key Issues of Accounting tinggi dibandingkan dengan rata-rata teoritisnya
Information Quality Management: Australian sebesar 12,00 (Tabel 5).
Case Studies, 2003.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian
27 Fariziah Choirunisah, Faktor-Faktor yang yang dilakukan oleh Nurdiono (2014) yang
Mempengaruhi Kualitas Informasi Laporan membuktikan bahwa efektivitas auditor internal
Keuangan yang Dihasilkan Sistem Akuntansi tidak berpengaruh signifikan terhadap kualitas
Instansi (Studi pada Satuan Kerja di Wilayah LKPD. 29 Namun, hasil penelitian ini tidak sejalan
Kerja KPPN Malang Tahun 2008), 2008. dengan penelitian yang dilakukan oleh Haliah
28 Subadriyah, Analisis Hubungan Dukungan (2012) yang menyatakan bahwa kualitas auditor
Pimpinan, Kualitas Sumber Daya Manusia dan internal berpengaruh positif secara signifikan
Kualitas Sistem Akuntansi Keuangan Daerah
dengan Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah
Daerah, Tesis tidak dipublikasikan, 2014,
(Semarang: FEB Universitas Diponegoro). 29 Nurdiono, Op.Cit., hlm. 3.
ANTESEDEN KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH
DAERAH Indonesian Treasury Review Vol.1 No.3, 2016, Hal.1-18

Halaman 14 Tri Haryati

terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah penelitian dari Xu et al. (2003) 31, Widyaningsih, et
daerah. 30 al. (2011) 32 dan Subadriyah (2014) 33 yang
membuktikan bahwa sistem akuntansi yang
4.4.4 Kualitas Sistem Akuntansi Berpengaruh
berkualitas akan mendorong dihasilkannya
Positif terhadap Kualitas LKPD
laporan keuangan yang berkualitas.
Hasil pengujian hipotesis menunjukkan
4.4.5 Penyelesaian Tindak Lanjut Temuan BPK
bahwa hipotesis ke-4 kualitas sistem akuntansi
Berpengaruh Positif terhadap Kualitas
berpengaruh positif terhadap kualitas LKPD
LKPD
diterima. Kualitas sistem akuntansi berpengaruh
positif dan signifikan terhadap kualitas LKPD Hasil pengujian hipotesis menunjukkan
dengan koefisien jalur 0,386. bahwa hipotesis ke-5 penyelesaian tindak lanjut
temuan BPK berpengaruh positif terhadap kualitas
Berdasarkan jawaban responden, sistem
LKPD diterima. Penyelesaian tindak lanjut temuan
akuntansi yang digunakan telah menunjukkan
BPK berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kualitas yang baik. Indikator aplikasi komputer
kualitas LKPD dengan koefisien jalur 0,274.
atau sistem informasi pengelolaan keuangan
daerah yang ada telah memudahkan SKPD dalam Berdasarkan jawaban responden, tindak
menyusun laporan keuangan, pengelolaan lanjut temuan audit laporan keuangan atas hal-hal
keuangan SKPD sudah menggunakan alat bantu yang berkaitan dengan pengendalian intern telah
(sistem aplikasi) atau sistem informasi pengelolaan dilakukan dengan baik. Indikator SKPD telah
keuangan daerah yang mempermudah dan menindaklanjuti semua temuan audit laporan
mendukung proses pengolahan data keuangan keuangan atas hal-hal yang berkaitan dengan
yang baik dan aplikasi komputer atau sistem pengendalian intern menunjukkan loading factor
informasi pengelolaan keuangan daerah yang ada sebesar 0,964. Sedangkan indikator SKPD telah
telah membantu tugas-tugas Bendahara menindaklanjuti semua temuan audit laporan
menunjukkan loading factor sebesar 0,905 dan keuangan atas hal-hal yang berkaitan dengan
0,916. Sedangkan variabel aplikasi komputer atau kepatuhan terhadap ketentuan peraturan
sistem informasi pengelolaan keuangan daerah perundang-undangan menunjukkan loading factor
yang ada telah membantu tugas-tugas Pejabat sebesar 0,787.
Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) menunjukkan
Hasil penelitian ini sejalan dengan teori
loading factor sebesar 0,776. Nilai loading factor
stewardship dimana para pimpinan tidak
variabel kualitas sistem akuntansi berada dalam
termotivasi oleh tujuan-tujuan individu tetapi lebih
kisaran 0,776 sampai dengan 0,916.
ditujukan pada sasaran utama untuk kepentingan
Hasil penelitian ini sejalan dengan teori organisasi sehingga steward (manajemen)
stewardship mengasumsikan bahwa kepentingan bertindak sesuai keinginan principal. Dalam hal ini
manajer dan principal adalah konvergensi, dimana manajemen pada pemerintah daerah Kota
keduanya mempunyai tujuan yang sama yaitu Semarang telah menindaklanjuti temuan dan
kepentingan organisasi. Dalam konteks penelitian rekomendasi yang disampaikan BPK guna
ini, pemerintah daerah Kota Semarang telah memperbaiki pengelolaan keuangan dan penyajian
membangun sistem yang berkualitas guna laporan keuangan.
mewujudkan penyajian laporan keuangan yang
Laporan keuangan pemerintah daerah Kota
berkualitas.
Semarang telah memiliki kualitas yang baik. Hal ini
Laporan keuangan pemerintah daerah Kota dapat dilihat berdasarkan jawaban responden
Semarang telah memiliki kualitas yang baik. Hal ini dimana nilai rata-rata aktual variabel kualitas
dapat dilihat berdasarkan jawaban responden LKPD sebesar 16,41 yang lebih tinggi dibandingkan
dimana nilai rata-rata aktual variabel kualitas dengan rata-rata teoritisnya sebesar 12,00 (Tabel
LKPD sebesar 16,41 yang lebih tinggi dibandingkan 5).
dengan rata-rata teoritisnya sebesar 12,00 (Tabel
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian
5).
yang dilakukan oleh Silviana (2011) yang
Hasil penelitian ini mendukung berbagai menyatakan bahwa komitmen kepala daerah untuk
penelitian terdahulu yang pernah dilakukan yaitu menindaklanjuti tindak lanjut hasil temuan BPK

30 Haliah, Kualitas Informasi Laporan Keuangan


Pemerintah Daerah dan Faktor-Faktor yang 31 Hongjiang Xu, et al., Op.Cit., hlm. 10.
Mempengaruhinya, Disertasi tidak 32 Aristanti Widyaningsih, et al., Op.Cit., hlm. 3.
dipublikasikan, 2012, (Makassar: FEB
Universitas Hasanuddin). 33 Subadriyah, Op.Cit., hlm. 10.
ANTESEDEN KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH Indonesian Treasury Review Vol.1 No.3, 2016, Hal.1-18
DAERAH
Halaman 15
Tri Haryati

berpengaruh positif terhadap kualitas LKPD. 34 keuangan pemerintah daerah kemungkinan


Namun, hasil penelitian ini tidak sejalan dengan disebabkan karena belum memadainya
penelitian yang dilakukan oleh Nurdiono (2014) pengetahuan dan keahlian auditor internal yang
yang membuktikan tindak lanjut temuan BPK tidak melakukan pengawasan dan reviu terhadap
berpengaruh signifikan terhadap kualitas LKPD. 35 laporan keuangan di lingkungan Pemerintah Kota
Semarang.
5. KESIMPULAN DAN SARAN Kualitas sistem akuntansi berpengaruh positif
5.1 Kesimpulan dan signifikan terhadap kualitas LKPD. Hasil ini
menunjukkan bahwa semakin baik kualitas sistem
Penelitian ini dilakukan berdasarkan akuntansi yang digunakan maka akan mendorong
kerangka pemikiran yang kemudian diadakan peningkatan kualitas LKPD. Sebaliknya apabila
pengujian mengenai pengaruh komitmen kualitas sistem akuntansi yang digunakan kurang
manajemen, kompetensi sumber daya manusia, baik maka akan menurunkan kualitas laporan
efektivitas auditor internal, kualitas sistem keuangan yang disajikan. Sistem akuntansi yang
akuntansi dan penyelesaian tindak lanjut temuan digunakan di lingkungan Pemerintah Kota
BPK terhadap terhadap kualitas laporan keuangan Semarang telah memudahkan SKPD dalam
pemerintah daerah. Rumusan masalah pada menyusun laporan keuangan serta mempermudah
penelitian ini dijabarkan dalam 5 (lima) hipotesis. dan mendukung proses pengolahan data keuangan
Berdasarkan hasil penelitian, dari lima yang baik.
hipotesis sebanyak dua hipotesis diterima Penyelesaian tindak lanjut temuan BPK
sedangkan tiga hipotesis lainnya ditolak. Hasil berpengaruh positif dan signifikan terhadap
penelitian tersebut dapat menjawab rumusan kualitas LKPD. Hasil ini menunjukan bahwa
masalah dan tujuan penelitian ini dimana dapat pemerintah daerah Kota Semarang telah
disimpulkan bahwa komitmen manajemen dan menindaklanjuti dengan baik temuan dan
efektivitas auditor internal berpengaruh positif rekomendasi yang disampaikan BPK guna
tapi tidak signifikan terhadap kualitas LKPD. memperbaiki pengelolaan keuangan dan penyajian
Kompetensi sumber daya manusia berpengaruh laporan keuangan.
negatif tetapi tidak signifikan terhadap kualitas
LKPD. Sedangkan dua variable lainnya yaitu 5.2 Saran
kualitas sistem akuntansi dan penyelesaian tindak Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan
lanjut temuan BPK memiliki pengaruh positif dan dapat diketahui bahwa kualitas sistem akuntansi
signifikan terhadap kualitas laporan keuangan dan penyelesaian tindak lanjut temuan BPK
pemerintah daerah. berpengaruh positif dan signifikan terhadap
Komitmen manajemen berpengaruh positif kualitas laporan keuangan pemerintah daerah.
tapi tidak signifikan terhadap kualitas LKPD. Tidak Sedangkan variabel lain meliputi komitmen
signifikannya pengaruh komitmen manajemen manajemen, kompetensi sumber daya manusia dan
terhadap kualitas LKPD kemungkinan disebabkan efektivitas auditor internal tidak signifikan
karena komitmen manajemen di lingkungan mempengaruhi kualitas laporan keuangan
pemerintah Kota Semarang belum sepenuhnya pemerintah daerah.
optimal. Dalam hal ini menjadi penting bagi
Kompetensi sumber daya manusia pemerintah daerah untuk membangun sistem
berpengaruh negatif tetapi tidak signifikan akuntansi yang baik dan memudahkan pengguna
terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah dalam mengelola dan menyajikan laporan
daerah. Pengaruh negatif tetapi tidak signifikan ini keuangan. Kesungguhan untuk menindaklanjuti
kemungkinan disebabkan karena kurangnya temuan dan rekomendasi BPK oleh pimpinan
pengembangan kompetensi terhadap sumber daya entitas dan atau pihak yang berkompetensi
manusia bidang pengelolaan keuangan dan melaksanakan rekomendasi hasil pemeriksaan
penyajian laporan keuangan yang ada pada BPK menjadi faktor penting berikutnya guna
pemerintah Kota Semarang. mendukung penyajian laporan keuangan yang
berkualitas.
Efektivitas auditor internal berpengaruh
positif tetapi tidak signifikan terhadap kualitas
LKPD. Tidak signiifikannya pengaruh efektivitas
auditor internal terhadap kualitas laporan

34 Silviana, Op.Cit., hlm. 9.


35 Nurdiono, Op.Cit., hlm. 3.
ANTESEDEN KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH Indonesian Treasury Review Vol.1 No.3, 2016, Hal.1-18
DAERAH
Halaman 16 Tri Haryati

6. IMPLIKASI DAN KETERBATASAN penelitian di bidang akuntansi pemerintahan


dalam rangka menganalisis lebih lanjut mengenai
6.1 Implikasi faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas laporan
Hasil penelitian ini mempunyai dua implikasi keuangan pemerintah daerah.
yang meliputi implikasi praktis terhadap 6.2 Keterbatasan
pemerintah daerah Kota Semarang dan implikasi
teoritis terhadap pengembangan ilmu pengetahuan Penelitian ini tidak terlepas dari
khususnya bidang akuntansi pemerintahan. keterbatasan-keterbatasan yang diharapkan dapat
Implikasi praktis, hasil penelitian membuktikan diatasi pada penelitian selanjutnya. Berikut
bahwa kualitas sistem akuntansi dan penyelesaian beberapa keterbatasan yang ada dan saran-saran
tindak lanjut temuan BPK merupakan faktor yang bagi penelitian selanjutnya:
berpengaruh signifikan terhadap kualitas LKPD. 1. Penelitian ini hanya menggunakan metode
Hal ini dimungkinkan karena semakin baik kuesioner sehingga data dalam penelitian ini
kualitas sistem akuntansi yang digunakan maka merupakan hasil dari instrumen yang
akan mendorong peningkatan kualitas LKPD. berdasarkan pada persepsi responden. Oleh
Sebaliknya apabila kualitas sistem akuntansi yang karena itu jika responden memberikan
digunakan kurang baik maka akan menurunkan jawaban tidak sesuai kenyataan maka akan
kualitas laporan keuangan yang disajikan. Kualitas berpengaruh pada hasil penelitian.
sistem akuntansi merupakan salah satu faktor Diharapkan penelitian berikutnya
penting bagi organisasi pemerintahan untuk bisa menambahkan metode wawancara langsung
mewujudkan pengelolaan keuangan yang baik dalam pengumpulan data, agar dapat
serta menyajikan laporan keuangan yang mengurangi adanya kelemahan internal
berkualitas. Sistem akuntansi yang baik bisa validity.
menjadi filter terhadap penyimpangan dalam 2. Obyek penelitian hanya meliputi satu
pengelolaan keuangan, serta meningkatkan pemerintah daerah yaitu pemerintah Kota
kualitas laporan keuangan. Sistem akuntansi yang Semarang. Oleh karena itu hasil penelitian ini
baik akan mendukung terwujudnya laporan kurang bisa digeneralisir. Penelitian
keuangan yang sesuai dengan standar akuntansi, selanjutnya disarankan agar dilakukan pada
bahkan ketika laporan keuangan tersebut disusun beberapa pemerintah daerah sehingga hasil
oleh pegawai yang tidak/ belum memiliki keahlian penelitian lebih dapat digeneralisasi dan bisa
yang memadai di bidang pengelolaan keuangan menjadi perbandingan terkait faktor-faktor
daerah maupun keahlian di bidang akuntansi. yang mempengaruhi kualitas laporan
Tindak lanjut rekomendasi BPK yang makin keuangan pemerintah daerah.
efektif akan mengurangi terjadinya temuan
berulang serta meningkatkan kualitas pengelolaan
dan tanggung jawab keuangan daerah. Kualitas DAFTAR PUSTAKA (REFERENCES)
sistem akuntansi yang baik didukung dengan Akbar, R., Pilcher, R., & Perrin, B. (2012).
komitmen untuk menindaklanjuti temuan dan Performance Measurement in Indonesia: the
rekomendasi BPK menjadi faktor penting yang Case of Local Goverment. Retrieve from
mendukung kualitas LKPD yang disajikan. Emerald Insight website:
Hasil ini diharapkan bisa menjadi acuan bagi www.emeraldinsight.com.
pihak-pihak yang terkait dengan pemerintah Artley, W. (2001). The Performance Management
daerah untuk memperhatikan pentingnya Handbook Volume 3: Establisihing
membangun/ menggunakan sistem akuntansi yang Accountability for Performance. USA:
berkualitas dan komitmen untuk menindaklanjuti Performance-Based Management Special
temuan dan rekomendasi BPK. Melalui kedua hal Interest Group (PBMSIG).
tersebut diharapkan penyajian laporan keuangan
pemerintah daerah yang berkualitas dapat Badan Pemeriksa Keuangan RI. (2014). Ikhtisar
terwujud. Hasil Pemeriksaan Semester I Tahun 2014.
Jakarta, September 2014.
Implikasi teoritis terhadap pengembangan
ilmu pengetahuan khususnya bidang akuntansi Badan Pemeriksa Keuangan RI. (2014). Ikhtisar
pemerintahan juga memberikan referensi Hasil Pemeriksaan Semester II Tahun 2014.
tambahan yang sama bahwa kualitas sistem Jakarta, Mei 2015.
akuntansi dan penyelesaian tindak lanjut temuan Bansal, H.S., et al. (2004). A Three Component
BPK merupakan faktor yang berpengaruh terhadap Model of Customer Commitment to Service
kualitas LKPD. Hasil penelitian ini diharapkan akan Providers. Academy of Marketing Science, 32
berimplikasi untuk mendorong bagi adanya (3).
ANTESEDEN KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH Indonesian Treasury Review Vol.1 No.3, 2016, Hal.1-18
DAERAH
Halaman 17
Tri Haryati

Bauwhede, H.V. (2001). What Factors Influence Pemanfaatan Teknologi Informasi, dan
Financial Statement Quality a Frame and Pengendalian Intern Akuntansi terhadap
Some Empirical Evidence. Disampaikan pada Nilai Informasi Pelaporan Keuangan
The Euroconference on Financial Reporting Pemerintah Daerah (Studi pada Pemerintah
and Regulatory Practices in Europe, Kota Palembang dan Kabupaten Ogan Ilir),
Parlermo, Italy. Retrieve from Wordpress website:
https://smartaccounting.files.wordpress.com.
Cavalluzzo, K.S. & Ittner, C.D. (2003). Implementing
Performance Measurement Innovations: Mardiasmo. (2006). Perwujudan Transparansi dan
Evidence from Government. Retrieve from Akuntabilitas Publik Melalui Akuntansi
SSRN website: www.ssrn.com, hlm. 1-54. Sektor Publik: Suatu Sarana Good
Governance. Jurnal Akuntansi Pemerintah,
Choirunisah, F. (2008). Faktor-Faktor yang
Vol. 2 No. 1, Mei 2006, hlm. 1-17.
Mempengaruhi Kualitas Informasi Laporan
Keuangan yang Dihasilkan Sistem Akuntansi Mardiasmo. (2007). Otonomi dan Manajemen
Instansi (Studi pada Satuan Kerja di Wilayah Keuangan Daerah, Yogyakarta: Penerbit
Kerja KPPN Malang Tahun 2008), Retrieve Andi.
from google website www.google.com.
Meigs, W.B., Whittington, O.R & Meigs, R.F. (1989).
Donaldson, L & Davis, J.H. (1991). Stewardship Principles of Auditing, Seventh Edition. USA:
Theory or Agency Theory: CEO Governance Richard D. Irwin, Inc.
and Shareholder Return. Australian Journal
Mulyadi. (2001). Sistem Akuntansi. Jakarta:
of Management, 1, June 1991, hlm. 49-65.
Salemba Empat.
GAO. (2001). Managing For Results: Federal
Mulyadi & Kanaka Puradireja. (2003). Auditing.
Managers’ Views on Key Management Issues
Jakarta: Salemba Empat.
Vary Widely Across Agencies. MD: General
Accounting Office, Gaithersburg, GAO-01- Nurdiono. (2014). Analisis Hasil Audit Laporan
592. Keuangan Pemerintah Daerah di Seluruh
Indonesia. Disertasi, Tidak dipublikasikan.
Governmental Accounting Standards Board (GASB).
FEB UGM.
(1999). Concepts Statement No.1, Objectives
of Financial Reporting. Nurkhamid, M. (2008). Implementasi Inovasi
Sistem Pengukuran Kinerja Instansi
Ghozali, I. & Latan, H. (2015). Partial Least Square
Pemerintah. Jurnal Akuntansi Pemerintah,
Konsep, Teknik dan Aplikasi Menggunakan
Vol. 3, No. 1.
Program SmartPLS 3.0, edisi 2, Semarang:
Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Rezaee, Z. (2003). High-Quality Financial
Reporting: The Six-Legged Stool. Strategic
Griffin, R.W. (2004). Manajemen, Edisi Ketujuh, Jilid
Finance; ABI/INFORM Research, Feb 2003.
2, (Alih Bahasa, Gina Gania). Jakarta:
Penerbit Erlangga. Shields, M. (1995). An empirical analysis of firm’s
implementation experiences with activity-
Haliah. (2012), Kualitas Informasi Laporan
based costing. Journal of Management
Keuangan Pemerintah Daerah dan Faktor-
Accounting Research, 7, hlm. 1–28.
Faktor yang Mempengaruhinya. Disertasi,
Tidak Dipublikasikan, FEB Universitas Silviana, (2011). Pengaruh Komitmen Kepala
Hasanuddin. Daerah terhadap Kualitas Laporan Keuangan
Pemerintah Daerah.
Hall, J.A. (2004). Accounting Information Systems.
South-Western: Thomson. Steccolini, I. (2002). Local Government Annual
Report: an Accountability Medium. EIASM
Hevesi, G.A. (2005). Standards for Internal Control
Conference on Accounting and Auditing in
in New York State Government. Retrieve from
Public Sector Reforms, Dublin, September
New York State Government website:
2002. Retrieve from website:
www.osc.state.ny.us.
http://www.cergas.info.
Hongjiang X., Jeretta H.N., Nord, G.D & Lin, B.
Subadriyah. (2014). Analisis Hubungan Dukungan
(2003) Key Issues of Accounting Information
Pimpinan, Kualitas Sumber Daya Manusia
Quality Management: Australian Case
dan Kualitas Sistem Akuntansi Keuangan
Studies. Retrieve from Emerald Insight
Daerah dengan Kualitas Laporan Keuangan
website: http://www.emeraldinsight.com.
Pemerintah Daerah. Tesis, Tidak
Indriasari, D. & Nahartyo, E. (2008). Pengaruh Dipublikasikan, FEB Universitas Diponegoro.
Kapasitas Sumberdaya Manusia,
ANTESEDEN KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH
DAERAH Indonesian Treasury Review Vol.1 No.3, 2016, Hal.1-18

Halaman 18 Tri Haryati

Widodo, J. (2001). Good Governance, Telaah dari


Dimensi Akuntabilitas dan Kontrol Birokrasi
Pada Era Desentralisasi dan Otonomi Daerah.
Surabaya: Insan Cendekia.
Widyaningsih, A., Triantoro, A., & Wiyantoro, L.S.
(2011). Hubungan efektivitas SAKD dan
pengendalian intern dengan kualitas
akuntabilitas keuangan melalui kualitas
informasi laporan keuangan sebagai variabel
intervening, Simposium Nasional Akuntansi
XIV, Aceh 2011.
Wilkinson, W.J., Michael, J.C., Raval, V., & Wong-On-
Wing, B. (2000). Accounting Information
Systems: Essential Concepts and Applications.
Fourth Edition. John Wiley and Sons. Inc.
Yudianta, I.G.A. & Erawati, N.M.A. (2012). Pengaruh
Sumber Daya Manusia, Teknologi Informasi
dan Pengendalian Intern Terhadap Kualitas
Laporan Keuangan. Fakultas Ekonomi
Universitas Udayana Bali.
Yuliani, dkk. (2010). Pengaruh Pemahaman
Akuntansi, Pemanfaatan Sistem Informasi
Akuntansi Keuangan Daerah dan Peran
Internal Audit Terhadap Kualitas Laporan
Keuangan Pemerintah Daerah (Studi Pada
Pemerintah Kota Banda Aceh). Jurnal Telaah
dan Riset Akuntansi, Vol. 3, No. 2, Juli 2010,
hlm. 206-220.

Anda mungkin juga menyukai