Anda di halaman 1dari 2

Date 27 Agustus 2022

Minutes of Meeting Time


Place
07.30 - 09.30 WIB
LT 3 SDIT Harapan Bunda

Attendees : (daftar hadir terlampir) Note taker Ummu Hanan

Agenda Parenting Perdana Level 3 & 4 Presenter Ustadz Tafsir Rohadi

Discussion : Komunikasi Efektif Orang Tua dan Anak di Era Digital

1. Peserta yang hadir sebagai berikut :


a. Ustadz/ah pengampu level 3 & 4
b. Ayah/Bunda wali siswa level 3 dan 4
2. Acara dimulai pada pukul 08.00. Dibuka oleh MC, Bunda Noura, dengan Bacaan Basmallah
3. Dilanjutkan Tasmi’ Q.S. An-Naba’ Ayat 1 sd 25, oleh Ananda Jeslyn, Manda, Hafiza, Najwa, Hanna
4. Penyampaian Materi oleh Ustadz Tafsir Rohadi :

Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya
engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu
maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan
mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah
kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal ( QS. Ali Imran ayat 159 )
A. Kita sebagai orang tua diminta untuk berlemah lembut dan tidak kasar kepada anak.
Tahapan komunikasi terhadap anak-anak ketika anak-anak melakukan kesalahan :
1. Dengan melihat sambil tersenyum, misalkan ketika anak kita makan dengan tangan kiri, aka
hal pertama yang kita lakukan adalah menatapnya dengan tersenyum.
2. Kalimat tidak langsung. Apabila dengan dilihat anak-anak belum melakukan yang benar,
berilah kalimat tak langsung : “Nak, makan sebaiknya dengan tangan yang mana ya?”
3. Pertanyaan : “Jika kita makan, kita harus menggunakan tangan yang mana ya?”
4. Pernyataan : “Nak, makan harus dengan tangan kanan”
5. Kontak fisik dengan penguatan value. Ini adalah langkah terakhir ketika keempat langkah
diatas belum bisa diterima. Kita pegang tanggannya dengan penuh kasih sayang kemudian kita
memberi tahu yang benar.
Kalimat perintah kepada anak harus menggunakan pola tang benar, yang mengandung S P O,
Misalnya : “ Hanan, silakan makan nasi”, hindari kalimat suruhan dengan satu kata perintah,
misalkan Makan!.
B. Tidak berkata kasar, bentakan orang tua bisa membuat anak trauma . yang akan terbawa ke
pola komunikasi selanjutnya. Bisa merenggangkan hubungan antara orang tua dan anak.
C. Menjadi orang tua yang pemaaf dan selalu memohonkan ampunan atas kesalahan-kesalahan
anak-anak kita.
D. Selalu berkhusnudhon kepada anak-anak kita
E. Doakan anak-anak kita dengan do’a kebaikan, do’a yang besar dan spesifik

5. Sesi tanya jawab, ada satu penanya, tapi tidak menyebutkan nama.
a. Apakah ada perbedaan pola komunikasi kepada anak laki-laki dan kepada anak perempuan?
b. Hukuman seperti apa yang diberikan kepada anak kurang dari 10 tahun?
c. Terapi apa yang bisa dilakukan oleh ortu apabila selama ini telah salah dalam berkomunikasi
kepada anak?
Jawaban :
a. Ada perbedaan cara berkomunikasi kepada anak laki-laki dan perempuan, anak laki-laki
cenderung visual, sedangkan perempuan cenderung auditori. Anak perempuan lebih banyak
membutuhkan kata-kata sedangkan anak laki-laki tidak menyukai banyak kata-kata. Anak
perempuan menjelang baliq dekatkan dengan ayahnya sedangkan anak laki-laki dekatkan
dengan ibunya.
b. Hukuman diberikan setelah ada kesepakatan yang disepakati bersama, kecuali dalam hal perintah
sholat, Allah memerintahkan kita untuk memukul anak-anak ketika tidak sholat di usia 10 tahun.
Lakukan hukuman dengan penuh kasih sayang dan sampaikan bahwa kita memukul karena
perintah Allah. Lakukan hukuman di tempat yang tidak berbahaya. Hindari menggunakan
kebaikan sebagai hukuman, misalnya, “ karena kamu sudah berbuat salah, maka kamu harus
istighfar 100x” Tapi sampaikan : “jika kamu melakukan kesalahan, maka ikutilah dengan
melakukan kebaikan untuk menghapus keburukan-keburukan yang telah kita lakukan.”
c. Yang pertama kita lakukan adalah meminta amaaf kepada anak kita, jangan membanding-
bandingkan anak kita dengan anak lain walaupun anak kandng, kita boleh membadingkan anak
kita hanya dengan membandingkan keadannya di waktu yang lain, dan apresiasilah sekecil
apapun kebaikan yang telah anak kita lakukan. Karena Allah saja mengapresiasi kita walaupun
amalan kita hanya sebesar zarra ( Q.S. Al-Zalzalah ayat 1 – 8)

6. Penutup oleh MC dengan bacaan Hamdalah dan Do’a Penutup Majelis

Anda mungkin juga menyukai