Materi Kegiatan Quranic Parenting
Materi Kegiatan Quranic Parenting
Pujian
Pujian dinilai dapat menggerakan perasaan anak yang kemudian akan berpengaruh
terhadap perilaku dan perbuatannya. Pentingnya memberikan pujian ini didasarkan
pada sebuah kisah yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Ibnu Umar ra yaitu sebagai
berikut:
Ada orang di zaman Nabi Saw yang apabila dia bermimpi selalu menceritakan mimpi
tersebut kepada Rasulullah saw. Aku juga ingin bermimpi yang kemudian aku ceritakan
mimpi tersebut kepada Rasulullah saw. Saat itu aku masih belia. Aku tidur di masjid
pada zaman Rasulullah Saw, aku bermimpi seakan ada dua orang malaikat yang
membawaku ke neraka. Neraka itu bundar seperti sumur dan memiliki dua buah
tanduk. Di dalamnya kau melihat orang-orang yang aku kenali. Aku pun mengucapkan,’’
Aku berlindung kepada Allah dari neraka,’’ kemudian kami bertemu dengan malaikat
yang lain. Malaikat itu berkata kepadaku,’’ Jangan khawatir.’’ Aku pun menceritakan
mimpiku kepada Hafshah, dan Hafshah menceritakannya pada Rasulullah saw,
Kemudian beliau bersabda,’’ Sebaik-baik orang adalah Abdullah, kalau dia mau
mengerjakan shalat malam. Seetelah kejadian itu, aku jarang tidur malam.
Demikian lah Pujian Rasulullah Saw memberikan dampak yang cukup besar sehingga
seseorang dala hadits tersebut tergerak untuk melakukan shalat malam. Pujian,’’Sebaik-
baik orang adalah abdullah,’’. Yang kemudian diikuti dengan anjuran untuk melakukan
suatu amalan yang barang kali sebelumnya terlewat atau terlupa.
Berdasarkan hadits tersebut dapat dipahami bahwa salah satu cara memuji seorang
anak adalah dengan memberikan kalimat positif yang disertai dengan anjuran untuk
melakukan perbuatan baik tertentu. Dalam memberikan pujian tersebut, yang harus
dipertimbangkan adalah tempat dan waktu yang sesuai, tidak berlebihan, dan spesifik.
Pujian dapat dipahami pula sebagai ekspresi kasih sayang melalui kata-kata semisal,’’
Kau cantik, Kau Berbakat, Kau Lembut dan sebagainya. Meskipun tampak sederhana
tapi sebenarnya anak-anak tumbuh menjadi seperti yang kita katakna tentang mereka.
Menurut Biddulph dan Biddulph (1994: 21), anak-anak membutuhkan dua ungkapan
pujian. Yang pertama adalah pujian tanpa syarat-artinya, kita memberi tahu mereka
mengenai sesuatu c/,’’ Aku menyayangimu karena kau adalah kau. Dalam hal ini, kita
sadari bersama bahwa seorang anak perlu diterima tanpa syarat atau dicintai semata-
mata karena keberadaannya.
Yang kedua adalah pujian dengan syarat- artinya, kita meminta mereka untuk
melakukan sesuatu yang baik c/,’’ Aku menghargai tindakanmu itu atau Wah,
gambarmu bagus sekali. Kalimat pujian nyatanya adalah seni untuk mencari hal-hal
positif pada anak, jika kita terbiasa melihat kekurangan/kesalahan anak-anak maka kita
akan sulit mencari kalimat terbaik untuk memuji mereka.
Memerintah Meminta
Bereskan barang-barang itu Ayo rapikan kamar ini. Kamu mau
kan membereskan barang-barang
itu?
Jangan berbicara begitu dengan Ayo kita ingat untuk saling
adikmu menghormati. Coba gunakan kata-
kata yang enak kalau kamu
berbicara dengan adikmu
Jangan memukul adikmu Tolong mulai sekarang, jangan lagi
memukul adikmu. Ayo kita
berusaha hidup rukun
Ikat tali sepatumu Ayo kita siap-siap. Tolong ikatkan
tali sepatumu
Matikan TV Ayo kita kurangi menonton TV.
Kalau acara ini selesai sepuluh
menit lagi, tolong matikan TV ya.
Jangan Berbicara Terus Mari kita tenang sebentar dan
dengarkan kata ibu. Tolong jangan
bicara dulu
Contoh permintaan positif yang bisa digunakan orangtua terhadap anak (Gray, 2006:
48):