Anda di halaman 1dari 21

Birrul

Walidain
PESANTREN RAMADHAN 1444 H

SMP N 1 TEMPEL
Pengertian Birrul Walidain

Birrul, artinya kebenaran / ketaatan / kasih saying / kebaikan.

Walidain, gabungan dari kata al-walid (ayah) dan al-Walidah (ibu).

Birrul Walidain adalah berbakti kepada orang tua.


Siapakah
orang tua itu?

Orang tua adalah setiap orang yang memiliki


tanggung jawab mengasuh anak.
Tanggung jawab tersebut bisa didapatkan baik
karena adanya hubungan biologis maupun
adanya hubungan sosial.

Maka orang tua tidak terbatas hanya ayah dan ibu kandung
saja, namun bisa juga kakek / nenek / pakde / om / bude /
kakak / bahkan orang lain yg bukan dari keluarga kita.
Kenapa kita harus berbakti pada orang tua?
Coba jawab beberapa pertanyaan berikut sambil dihayati dari setiap pertanyaan ini.

1. Siapa yang melahirkan mu?


2. Siapa yang mengandung mu selama kurang lebih 9 bulan?
3. Siapa yang sudah memberi mu ASI agar kamu bisa bertumbuh dengan sehat saat masih bayi?
4. Siapa yang sudah merawatmu ketika sakit?
5. Siapa yang memberi mu makan setiap hari?
6. Siapa yang memberi mu tempat untuk bertinggal dan untuk pulang?
7. Siapa yang membayar segala kebutuhan hidup mu?
8. Siapa yang membantu kesulitan-kesulitan mu?
9. Siapa yang menjadi tempat mu berkeluh kesah?
10. Siapa yang membela mu ketika kamu berada dalam suatu masalah?
11. Siapa yang memperjuangkan kebahagiaan mu?

Pasti tidak mungkin jika dari 11 pertanyaan di atas sama sekali tidak terdapat peran orang tua kita.
Sekarang sudah paham kan kenapa kita harus berbakti kepada orang tua ?

Hmmmmm……
Tunggu dulu, sepertinya ada beberapa yang di dalam hatinya masih merasa belum bahagia.

Kira-kira kenapa yaaa ?

Untuk pertanyaan ini, pasti kalian sendiri yang tau jawabannya.


Tapi coba sekarang bayangkan jika kalian yang berada di posisi orang tua kalian, apakah kalian sudah puas dengan
diri kalian sendiri sebagai anaknya?
Mungkin kita akan menjawab TIDAK, karena kita merasa kita masih banyak kekurangan.

Namun, tentu saja orang tua kalian sesungguhnya selalu bersyukur dengan kalian sebagai anaknya, meskipun
mungkin kita banyak kekurangan namun orang tua selalu mensyukuri keberadaan kita dan bahagia dengan
keberadaan kita.

Hanya saja setiap orang tua memiliki bahasanya sendiri dalam mengungkapkan rasa syukurnya dan rasa cinta
kasihnya kepada kita.

Jadi, mulai sekarang harus bisa lebih menyayangi orang tua kita ya.
Bagaimana?
Sudah lebih bahagia sekarang? Sudah lebih bersyukur sekarang?

Masih kurang?
Kalau masih kurang, simak lagi materi berikut yaaa…
Bukan karena durhaka kok, hanya kita masih berproses.
Masih adakah ketidak-puasan dalam diri kita terhadap
orang tua?

Sebenarnya hal ini sangat penting untuk dibahas yaa, karena di usia SMP, banyak sekali hal-
hal yang sudah mulai kalian pahami dan bisa kalian sadari, dibanding ketika kalian masih SD
/ TK.

Namun terkadang hal-hal tersebut masih belum matang dalam kalian pahami.

Nah, hal ini menyebabkan muncul banyak pertanyaan dalam diri kalian dan mungkin banyak
protes juga dalam batin kalian yang membuat hati tidak tenang, mudah sedih, mudah
kecewa, sulit focus, malas berkegiatan, dll.

Bentuk protes dalam batin itu misalnya,


Kenapa kok keluarga ku tidak seperti keluarganya ?
Kenapa keadaan ku seperti ini ?
Masih adakah ketidak-puasan dalam diri kita terhadap
orang tua?

Dari bentuk-bentuk protes yang disebabkan oleh pemikiran yang berat dan belum matang tadi,

Biasanya orang akan mencari pelampiasan / pengalihan, dan bentuknya pun macam-macam.
Contohnya, mengalihkan pikiran dengan rajin belajar, semangat mengaji al-Qur’an, dan
semangat mengembangkan bakat.
Kemudian ada juga yang mengalihkan pikiran dengan cara bermain game terus-menerus,
marathon nonton drama korea, pacaran, main sampai larut malam, nongkrong tanpa tujuan
positif, dan lain-lain.

Jika pengalihannya cenderung bersifat negative / merugikan / tidak bermanfaat dan


berlebihan, maka sebaiknya mulai ditahan untuk tidak diteruskan.
Dan mulailah dengan mencari kesibukan lain yang lebih positif.
Misalnya menemukan bakat diri kemudian dikembangkan.
Masih adakah ketidak-puasan dalam diri kita terhadap
orang tua?
Tapi…….
Apakah mencari pelampiasan / pengalihan yang positif saja sudah cukup ?
Ternyata tidak cukup sampai di situ,
masih ada urusan yang belum selesai, yaitu urusan HATI.

Nahh.. Dalam hal ini lah kita semua harus berproses.


Kita harus mulai belajar untuk MENGHADAPI, MENERIMA, BERDAMAI, & IKHLAS.

Karena dengan hati yang ikhlas, kita bisa lebih tenang dan kuat dalam menghadapi kenyataan,
bukan hanya lari dari kenyataan saja.

Setelah itu, silahkan kalian tentukan tujuan hidup kalian.


Ingin menjadi seperti apa, ingin menjalani hidup yang bagaimana.
Dan wujudkan dengan praktik nyata untuk meraih apa yang menjadi cita-cita kalian,
pelan-pelan saja tidak apa-apa,
yang pasti harus terus berproses dan jangan berhenti.
Masih adakah ketidak-puasan dalam diri kita terhadap
orang tua?

Terkadang kita merasa tidak puas dengan orang tua kita karena kita tidak tau apa saja yang sudah
dilalui, dijalani, dan dikorbankan oleh orang tua kita.

cobalah sesekali menanyakan kabar orang tua kita,


Misalnya, setelah pulang sekolah, sapalah orang tua kita lalu tanyakan

Bagaimana kabarnya pak / bu / simbah / mas / mbak / pakde ?


Tadi dalam bekerja, apa saja yang dikerjakan, apakah lancar?
Apakah bapak / ibu / simbah / mas / mbak sehat?
Apakah hari ini menyenangkan?

Menanyakan kabar seperti hal yang sepele, tapi dampaknya besar loh…

Terkadang memperbaiki komunikasi, juga bisa membuat keadaan menjadi lebih


menenangkan dan masalah lebih mudah teratasi.
Masih adakah ketidak-puasan dalam diri kita terhadap
orang tua?

Setelah kalian ikhlas dengan apa yang kalian alami,


Jadikanlah ketidakpuasan mu dalam hal apapun itu sebagai pembelajaran.

Jadikan dirimu pribadi yang positif, ciptakan masa depan yang kamu impikan.

Tentukan tujuan hidup kalian.

Ingin menjadi seperti apa, ingin menjalani hidup yang bagaimana.

Dan wujudkan dengan praktik nyata untuk meraih apa yang menjadi cita-cita kalian,
pelan-pelan saja tidak apa-apa,

yang pasti harus terus berproses dan jangan berhenti.


: Perhatikan Hadist berikut

‫ضى‬ ‫ر‬ ‫ل‬ ‫ا‬َ


َ ِ َ َ َ َ ِ ‫ق‬ ‫م‬ َّ ‫ل‬‫س‬ ‫و‬ ‫ه‬ ْ
‫ي‬ َ ‫ل‬‫ع‬َ ُ ‫هَّللا‬ ‫ى‬َّ ‫ل‬‫ص‬ ‫ي‬
َ ِّ ِ ‫ب‬َّ ‫ن‬ ‫ال‬ ْ
‫ن‬ ‫ع‬
َ ‫و‬ ‫ر‬
ٍ ‫م‬ْ ‫ع‬
َ ‫ن‬
ِ ْ
‫ب‬ ِ ‫هَّللا‬ ‫د‬
ِ ْ
‫ب‬ ‫ع‬
َ ْ
‫ن‬ ‫َع‬
‫َّب فِي َس َخ ِط ْال َوالِ ِد‬ ِّ ‫ضى ْال َوالِ ِد َو َس َخطُ الر‬ َ ‫َّب فِي ِر‬ِّ ‫الر‬
Artinya: “Dari Abdullah bin Amr radliallahu `anhuma dari Nabi shallallaahu `alaihi wa sallam,
beliau bersabda: "Ridho Allah terdapat pada ridho orang tua, dan murka Allah juga terdapat pada
murkanya orang tua." (HR. Tirmidzi).
Keutamaan Birrul Walidain
1. Semakin dekat dengan Allah Swt
2. Mendapat Ridho dari Allah Swt
3. Dimudahkan dalam urusannya
4. Dilapangkan dari kesulitan
5. Kunci kebahagiaan dunia akhirat
6. Mendapatkan karma baik dalam hidup
7. Merupakan pintu masuk surga
8. Merupakan penyebab diampuninya dosa
9. Merupakan penyebab dilancarkannya rezeki
10.Merupakan sebab kelak meninggal khusnul khotimah, dll
Bentuk Birrul Walidain
1. Ath-Tha’am (memberi nafkah atau makan)

2. Al-Malbas (memberi pakaian)

3. Al-Maskan (memberi tempat berlindung)

4. Al-Himayyah (memberi perlindungan)

5. At-Tibaba (memberi pengobatan)

6. Ad-Dain (membayarkan hutangnya)

7. An-Nasab (garis keturunan—larangan menghina orangtuanya sendiri)

8. Al-Janazah (sholat jenazah jika orangtuanya wafat)

9. Al-Wasiyyah (memenuhi wasiat orangtuanya)

10. Ad-Du’a (mendoakan kedua orangtuanya)


Nah, kalau bentuk Birrul Walidain sebagai seorang anak yang masih
menjadi pelajar, kira-kira apa saja?

Coba sebutkan sebanyak mungkin…


Membangun sikap santun
dan rendah hati kepada
orang tua
Jika Berselisih dengan Orangtua

• Sabar menghadapi orangtua.

• Dahulukan keinginan orangtua (asal bukan hal prinsip dalam agama).


• Jagalah bahasa tubuhmu saat berkomunikasi dengan orangtua.
• Siapkan saran, bukan melulu permintaan.
• Andai harus bicara, pastikan tidak kasar. Sampaikan dengan terang, tenang, dan
ringkas.
• Pahami apa yang menjadi keresahan orangtua, dan berikan penjelasan yang mudah
dipahami orangtua.
Membahagiakan Orangtua

• Hormati sepenuh hati. Jangan ada benci dan dendam sedikit pun.
• Jangan pernah sakiti hati mereka.
• Membantu meringankan pekerjaan rumah, mulai dari hal yang sederhana, misalnya :
merapikan tempat tidur.
• Yakinkah bahwa kita sanggup menjadi baik dan bisa menjadi kebanggaan mereka.
• Tampilkan prestasi yang nyata, bermanfaat, benar dan baik di hadapan orangtua.
Bangga terhadap Orangtua

• Besarkan peduli kita kepada orangtua kita.


• Menjalin komunikasi yang sehat, benar, dan baik dengan orangtua.

• Jangan terjebak opini negatif dari orang lain tentang orangtua dan keluarga kita
sendiri.
• Jalani dengan rileks dan diri kita merasa cair ketika kondisi orangtua atau keluarga
kita belum ideal.
• Kita tetap menaruh empati dan simpati kepada orangtua kita.
Tugas Hari Ini…..
Menanyakan kabar orangtua / keluarga di rumah.
Kemudian ajaklah berfoto Bersama.
Kalian bisa berpose yang baik, misalnya : berpelukan, salim, berangkulan, bergandengan,
duduk bersama, melakukan kegiatan bersama, berselfie.
dan jangan lupa HARUS TERSENYUM yaaa..
Ajak orangtua / keluarga kalian untuk tersenyum dengan bahagia.

Barulah kalian ambil foto tersebut, lalu kirimkan di link berikut ini sebagai bukti kalau
kalian sudah berfoto bersama :

https://forms.gle/YVdv3EMxj9mByGZd7

Anda mungkin juga menyukai