Poin per-Slide :
1. Cover
2. Latar Belakang
Pengabdian Kepada Masyarakat berupa Kuliah Kerja Nyata Tematik (PKM/KKNT) merupakan
kegiatan wajib yang harus diikuti mahasiswa Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya.
Kegiatan ini bertujuan untuk melatih kepekaan mahasiswa dengan cara mengidentifikasi
permasalahan yang dihadi oleh masyarakat desa. Dengan harapan dapat memberikan kontribusi
berupa alternatif solusi atas permasalahan di desa.
Dengan mengangkat tema “Sumberkradenan Tumbuh dan Bergerak Bersama Bangun Tata
Kelola dan Galang Ekonomi Desa”, lebih berfokus pada penguatan tata kelola desa dan
ekonomi lokal masyarakat. Fokus tema tersebut sesuai dengan disiplin Ilmu Administrasi yang
mencakup; Administrasi Publik, Administrasi Perpustakaan, Administrasi Pendidikan,
Administrasi Bisnis, Administrasi Perpajakan, dan Administrasi Pariwisata. Sehingga manfaat
yang diberikan akan lebih tepat dan sesuai.
Tentunya dengan kegiatan PKM/KKNT ini akan membawa manfaat dalam memberikan
alternatif solusi atas permasalahan yang dihadapi desa khususnya terkait penguatan tata kelola
dan ekonomi lokal masyarakat. Serta kontribusi manfaat yang dapat diberikan oleh mahasiswa
dan fakultas bagi mitra.
3. Analisis Situasi
Desa Sumberkradenan adalah salah satu desa yang terdapat di Kecamatan Pakis, Kabupaten
Malang. Berdasarkan hasil wawancara dan survei yang telah dilakukan, desa ini memiliki jumlah
penduduk sebanyak lebih dari 2000 kepala keluarga. Dimana Sebagian besar penduduk
berprofesi sebagai petani, peternak, dan pengusaha mandiri seperti produsen tahu, tempe, dan
lontong. Sebagian besar masyarakat desa ini beragama Islam sehingga banyak bangunan masjid
yang dijumpai di Desa Sumberkradenan. Terdapat pula beberapa fasilitas keagamaan lain seperti
yayasan pondok pesantren dan sekolah agama. Warga Desa Sumberkradenan terdiri dari dua
suku, yaitu Suku Jawa dan Suku Madura. Di Desa Sumberkradenan ini juga telah memiliki
beberapa lembaga pendidikan yang terdiri dari 1 SDN, 1 MI, 1 SMP swasta milik yayasan, dan 5
lembaga PAUD dan TK. Meskipun terdapat beberapa fasilitas sekolah namun tingkat pendidikan
mayoritas masyarakat desa masih tergolong rendah. Prosentase jumlah masyarakat yang
mengenyam pendidikan tinggi sangat minim dan kebanyakan masyarakat desa hanya merupakan
lulusan Sekolah Dasar.
Desa Sumberkradenan terdiri dari 4 Dusun yakni; Dusun Premban, Dusun Jebuk, Dusun
Bonangan, dan Dusun Krajan. Dalam struktur organisasi Desa Sumberkradenan terdapat total
perangkat desa sebanyak 12 dan 4 staff. Desa Sumberkradenan baru saja mengalami
restrukturisasi perangkat desa, pergantian ini menyebabkan arsip-arsip desa masih belum
lengkap.
A. Kondisi Wilayah
Desa Sumberkradenan terletak di Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang. Desa Sumberkradenan
terdiri dari 4 dusun. Batas-batas wilayah desa ini terdiri sebagai berikut:
Utara : Desa Pakiskembar, Kecamatan Pakis
Timur : Desa Pucangsongo
Selatan: Desa Cemoro Kandang, Kedungkandang
Barat : Desa Ampeldento
B. Kondisi Perekonomian
Desa Sumberkradenan memiliki lebih dari 2000 kepala keluarga yang tinggal di desa tersebut.
Dimana 800 kepala keluarga diantaranya masuk kedalam kategori penduduk miskin yang
menerima beberapa jenis bantuan dari pemerintah. Angka kemiskinan penduduk desa tersebut
tergolong tinggi. Angka tersebut diperoleh berdasarkan survei dan wawancara dengan
narasumber yang merupakan salah satu Perangkat Desa Sumberkradenan, yakni Bapak Rohmat
sehingga dapat diketahui bahwa tingkat penduduk miskin di Desa Sumberkradenan masih
tergolong tinggi.
Permasalahan kemiskinan yang masih tergolong tinggi di Desa Sumberkradenan ini disebabkan
oleh beberapa masalah yang terjadi dalam masyarakat desa tersebut. Pertama, tingkat pendidikan
masyarakat Desa Sumberkradenan masih sangat rendah. Berdasarkan data sebelumnya pada
tahun 2017 dari total jumlah penduduk desa sebanyak 6829 jiwa terdapat 3344 Jiwa diantaranya
yang hanya berupa lulusan Sekolah Dasar. Angka ini merupakan jumlah tertinggi jenjang
pendidikan penduduk desa Sumberkradenan. Tentunya dengan pendidikan yang rendah maka
kualitas masyarakat Desa Sumberkradenan juga rendah. Masyarakat yang berpendidikan rendah
juga akan sulit untuk bersaing dalam memperoleh pekerjaan yang layak. Pada akhirnya
mayoritas masyarakat desa hanya berprofesi sebagai petani, peternak, buruh harian, dan bahkan
tingkat pengangguran masyarakat desa masih tinggi.
Kedua, masyarakat desa kurang kreatif dan inovatif dalam mencari upaya keluar dari
permasalahan kemiskinan di desanya. Permasalahan ini masih berkaitan dengan tingkat
pendidikan yang rendah. Sebab SDM dengan tingkat pengetahuan yang minim juga kurang
inovatif dalam menyelesaikan masalah. Ketidaktahuan mereka juga berbuntut pada stagnansi
yang terjadi pada masyarakat desa. Sehingga tidak ada penambahan kapasitas oleh masyarakat
untuk bisa terbebas dari kemiskinan. Selama ini masyarakat hanya bertahan dengan apa yang
mereka miliki tanpa berusaha untuk mengembangkan diri secara lebih.
Ketiga, masih belum ada kebijakan atau program dari Desa Sumberkradenan dalam mengatasi
permasalahan kemiskinan di desanya. Sejauh ini ada perangkat desa yang bertugas menangani
masyarakat miskin di desa. Namun perangkat desa maupun dalam hal ini pihak desa sendiri
hanya menjadi pihak yang mengelola dan mendata masyarakat penerima bantuan BPNT saja.
Sehingga proses kerja perangkat desa ini hanya terbatas pada penyeluran dana bantuan BPNT
kepada masyarakat desa. Desa Sumberkradenan sendiri masih belum memiliki inovasi atau
program kebijakan dalam menangani permasalahan kemiskinan di desanya.
Beberapa upaya dalam menanggulangi kemiskinan di Desa Sumberkradenan juga dilakukan oleh
penduduk desa. Upaya tersebut seperti beberapa penduduk desa yang mendirikan usaha mandiri
berupa UMKM yang mereka tekuni sebagai mata pencaharian. Keberadaan UMKM penduduk
desa ini masih tergolong UMKM kecil yang kurang banyak dikenal masyarakat luas. Beberapa
diantaranya setelah penulis melakukan survei dan wawancara dengan pelaku UMKM di Desa
Sumberkradenan menghadapi beberapa permasalahan. Salah satu permasalahan yang terjadi
adalah masih minimnya pengetahuan pelaku UMKM terkait dengan ilmu pemasaran dan
keuangan bagi UMKM mereka.
4. Tujuan
a. Sebagai perwujudan dari Tri Dharma perguruan Tinggi yaitu pengabdian pada
masyarakat.
berkaitan dengan penguatan tata kelola desa dan ekonomi lokal desa.
5. Manfaat
desa terutama pada fokus tema yang diambil: tata kelola pemerintahan dan
perekonomian masyarakat.
b. Memperoleh umpan balik bagi pengembangan kurikulum materi kuliah dan disiplin ilmu
yang dikembangkan
Manfaat yang dapat diperoleh mitra dari program PKM/KKNT ini adalah
a. Memperoleh bantuan pemikiran, tenaga, dan ilmu pengetahuan di bidang terkait dalam
6. Jadwal Kegiatan
Tahap Persiapan
Pembentukan 19 Mei
1. Terbentuknya kelompok 24
Kelompok 2022
03 Juni
5. Pembekalan II Terlaksananya Pembekalan II
2022
12 Juni
6. Survei II Terlaksananya Survei II
2022
13 Juni
7. Pembekalan III Terlaksananya Pembekalan III
2022
13 Juni
8. Penyusunan Proposal Tersusunnya Proposal
2022
Pengumpulan 15 Juni
Proposal sudah dikumpulkan
Proposal 2022
Tahap Pelaksanaan
desa
2. Minggu Pertama :
20 – 26 Juni 2022
administrasi desa
administrasi desa
dan KUBE
3. Minggu Kedua :
27 Juni – 03 Juli 2022
4. Minggu Ketiga :
04 – 10 Juli 2022
tempat pelaksanaannya.
daring
5. Minggu Keempat :
11 – 18 Juli 2022
Berkah
pengelolaan keuangan.
baik.
administrasi desa
Lapangan.
Tahap Pelaporan dan Evaluasi
3.
7. Laporan Teknis
3. Raja Peduli
ulang
4. Jumat Berkah
9. Kendala - Kendala
3.4.1 Kendala Dari Mahasiswa
Besarnya anggaran yang diberikan oleh fakultas tidak berbanding seimbang dengan
pengeluaran dalam menjalankan program kerja yang telah disusun sehingga mahasiswa
harus mengeluarkan biaya tambahan yang cukup banyak demi mencukupi kebutuhan
program kerja
Minimnya fasilitas yang dimiliki oleh pihak mitra sehingga menyulitkan mahasiswa
dalam menjalankan program kerja
Masih kurangnya kelengkapan data yang dimiliki oleh desa sehingga ada beberapa data
yang dikumpulkan oleh penulis namun tidak tersedia dan belum bisa untuk diakses.
Selain itu data dan kearsipan yang dimiliki desa masih belum terorganisir dengan rapi
sehingga seringkali data dan arsip tersebut tidak berada pada tempat yang seharusnya
atau terselip
f. Digital Marketing
Perkembangan teknologi yang pesat pun memiliki dampak terhadap dunia pemasaran bisnis.
Sebelum teknologi berkembang pesat, orang-orang yang berbisnis lebih senang menggunakan
pemasaran secara konvensional (offline). Berbeda dengan sekarang, orang mulai berlomba-
lomba dalam menmpelajari serta menggunakan pemasaran secara digital karena banyak alasan
yang memudahkan serta menguntungkan penggunanya.
Pengguna pemasaran online (digital marketing) seringkali menggunakan media sosial sebagai
sarana pemasaran produk mereka karena media sosial memiliki pengguna dalam jumlah yang
besar serta karakteristik yang berbeda-beda. Dalam media sosial, banyak sekali jenis target pasar
yang tersebar. Contoh karakteristik pada media sosial ada yang bersifat sebagai media penjalin
pertemanan, contohnya seperti Facebook, Instagram, dan Whatsapp. Namun, ada pula yang
digunakan untuk mencari rekan kerja, menjalin relasi dalam pekerjaan seperti Linkedin.
Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) berperan krusial dalam meningkatkan laju ekonomi
Indonesia, utamanya pada perluasan lapangan pekerjaan bagi banyak pengangguran dan
meningkatkan pendapatan rumah tangga Indonesia. Eksistensi UMKM membuat negara menaruh
harapan padanya di tengah adanya hambatan ekonomi yang ada. Penggunaan pemasaran secara
digital membangun harapan bagi UMKM agar dapat berkembang dan menjadi hal krusial dalam
perekonomian negara.
Pada era yang terus berkembang ini, terutama pada bidang teknologi, menjadikan segala sesuatu
yang berkaitan dengan teknologi hampir mustahil dihindari dari kepentingan manusia yang hidup
di zamannya. Perkembangan dalam bidang digital membuat kemungkinan bagi para orang yang
bergelut dalam bisnis UMKM mempromosikan produknya hingga bertransaksi secara online.
Media sosial adalah pilihan yang tepat karena media sosial merupakan media yang sangat mudah
untuk dipelajari dan dipergunakan. Alasan lainnya yaitu biaya yang dikeluarkan tidak terlalu
banyak dan dapat mengenai target pasar secara tepat. Pemasaran segara digital ini dapat
mengenai konsumen yang berasal dari luar negeri sekalipun tanpa batasan waktu dan tempat.
11. Kesimpulan
6.1 Kesimpulan
Terlaksananya kegiatan PKM/KKNT membawa harapan bagi semua pihak agar tujuan awal
diadakannya kegiatan ini dapat terwujud dengan baik. Kegiatan PKM/KKNT ini memiliki tujuan
dalam mewujudkan Tri Darma Perguruan Tinggi yakni pengabdian kepada masyarakat, juga
sebagai sarana untuk melatih mahasiswa dalam meningkatkan kepekaan terhadap lingkungan dan
berkontribusi dalam membuat alternatif solusi yang dapat ditawarkan. Selain itu tujuan lain dari
kegiatan ini adalah untuk menjalin hubungan baik antara pihak fakultas dengan stakeholder yang
berkaitan, sehingga keberadaan fakultas bisa lebih memberikan kontribusi nyata terhadap
permasalahan masyarakat secara luas.
Dalam kegiatan PKM/KKNT ini Kelompok 24 telah melaksanakan beberapa program kerja yang
telah disusun sebelumnya;
Pertama, Program Kerja Penguatan Tata Kelola Pemerintah Desa, adapun bentuk kegiatan yang
telah dilakukan berupa pengisian buku administrasi Desa Sumberkradenan, Input data Letter-C
Desa, penataan ulang kearsipan SDG’s Desa, dan Input data SPPT Desa Sumberkradenan
kedalam format digital. Selain itu bentuk kegiatan lainnya yakni pengadaan banner yang berisi
informasi struktur organisasi dan alur pelayanan yang ada di Kantor Desa Sumberkradenan.
Kelompok juga melakukan beberapa kegiatan yang berkaitan dengan penguatan tata kelola
pemerintahan desa yakni dengan mengadakan piket harian di kantor desa untuk membantu
memberikan layanan kepada masyarakat luas.
Kedua, Program Kerja Sosialisasi UMKM Desa berkaitan dengan Pemasaran dan Keuangan bagi
UMKM di Desa Sumberkradenan. Kegiatan dilaksanakan dengan tujuan untuk membantu
memberikan tambahan pengetahuan kepada pelaku UMKM desa dalam hal pemasaran produk
UMKM dan Keuangan UMKM. Kegiatan berjalan dengan baik dan mendapat respon yang baik
pula oleh beberapa UMKM yang menjadi peserta dalam kegiatan sosialisasi ini.
Ketiga, Program Kerja Raja Peduli dilaksanakan dengan tujuan untuk memberikan edukasi
kepada anak usia dini terkait dengan pengelolaan sampah. Kegiatan ini terlaksana dengan baik
dan tingkat antusias peserta juga baik. Harapannya dengan adanya edukasi pengolahan sampah
ini dapat membentuk kebiasaan baik untuk membuang sampah pada tempatnya yang ditanamkan
sejak kecil kepada anak-anak Desa Sumberkradenan.
Keempat, Program Kerja Jumat Berkah dilaksanakan dengan tujuan sebagai upaya promosi
produk UMKM desa kepada masyarakat yang lebih luas. Kegiatan ini terlaksana dengan baik
dan antusias para jamaah sholat jumat juga responsive terhadap kegiatan yang dilaksanakan.
Harapannya dengan lebih dikenalnya produk UMKM desa ini maka bisa membantu membuka
peluang pasar yang lebih besar kepada UMKM di Desa Sumberkradenan.
12. Saran
6.2 Saran
Untuk meningkatkan tingkat ketercapaian program PKM/KKNT yang selanjutnya dan agar
potensi dari desa dapat digali lebih dalam, maka kami sebagai penulis ingin untuk memberikan
beberapa saran kepada pihak-pihak terkait sebagai berikut:
6.2.1 Saran Bagi Mahasiswa
Untuk lebih meningkatkan lagi kerjasama dalam kelompok karena dalam KKN semuanya
akan terus bersama dalam jangka waktu yang telah ditentukan dan agar tidak terjadi
miskomunikasi antar peserta
Untuk lebih mendalami karakter desa dan memaksimalkan apa yang bisa didapat saat
survei agar penggalian potensi desa dapat dimaksimalkan
Untuk bisa memaksimalkan pemanfaatan waktu yang tersedia selama KKN berlangsung
agar dapat terus produktif menghasilkan karya yang berguna bagi seluruh elemen
masyarakat desa terkait
Untuk meningkatkan koordinasi dengan pihak-pihak terkait demi kelancaran program
yang akan dilaksanakan