Anda di halaman 1dari 8

ANALISIS ISU

MENINGKATKAN KESADARAN PASIEN PENDERITA HIPERTENSI TENTANG


PENYAKIT HIPERTENSI DI UPTD PUSKESMAS KALANGAN KABUPATEN
TAPANULI TENGAH

OLEH:
dr. Rahma Saenah Nasution
PENATA MUDA TINGKAT I (III/B)
NIP. 19940911 202203 2 008

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA


PROVINSI SUMATERA UTARA MEDAN 2022
BAB I
LATAR BELAKANG

Puskesmas merupakan ujung tombak kesehatan masyarakat. Oleh sebab itu perlu adanya
pelayanan kesehatan yang prima oleh puskesmas baik secara promotif, preventif, maupun kuratif.
Hal ini akan menimbulkan kesadaran dan kemauan pada masyarakat untuk berprilaku hidup sehat
demi meningkatkan kualitas derajat kesehatan masyarakat. Puskesmas Kalangan merupakan pusat
layanan kesehatan primer yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya
kesehatan perseorangan tingkat pertama di Kecamatan Pandan.
Berdasarkan pengalaman selama kurang lebih 5 Bulan bertugas sebagai Dokter Umum
Ahli Pertama di UPTD Puskesmas Kalangan, penulis menemukan beberapa permasalahan di
UPTD Puskesmas Kalangan, yaitu:
1. Kurang optimalnya kunjungan Ibu Hamil untuk melakukan ante natal care di UPTD
Puskesmas Kalangan.
Menurut data daftar ibu hamil bulan Desember tahun 2020 sampai dengan bulan Juli tahun
2022 di UPTD Puskesmas Kalangan terdapat 40 orang ibu hamil. Namun, kunjungan ibu
hamil ke UPTD Puskesmas Kalangan mulai bulan Januari tahun 2020 sampai dengan bulan
Juli tahun 2022 hanya 20 orang ibu hamil yang kontrol ke UPTD Puskesmas Kalangan. Hal
ini disebabkan karena masih kurangnya edukasi oleh bidan-bidan desa dalam hal pemberian
informasi tentang pentingnya melakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin bagi ibu hamil
ke fasilitas pelayanan kesehatan terutama ke UPTD Puskesmas Kalangan. Padahal kunjungan
antenatal care sangat penting dilakukan untuk mengetahui perkembangan kehamilan, menilai
ada tidaknya resiko selama kehamilan, serta mengontrol keadaan dan kondisi ibu selama
kehamilan sampai proses melahirkan.

2. Kurangnya tingkat kesadaran pasien hipertensi mengenai penyakit hipertensi di UPTD


Puskesmas Kalangan.
Hipertensi atau yang lebih dikenal dengan nama penyakit darah tinggi adalah suatu keadaan
di mana terjadi peningkatan tekanan darah sistolik ≥ 140 mmHg dan tekanan darah diastolik
≥ 90 mmHg. Hipertensi merupakan masalah kesehatan masyarakat yang umum terjadi di
negara berkembang dan negara maju. Perubahan gaya hidup modern, seperti merokok,
minuman alkohol, pola makan yang tidak seimbang dan kurangnya aktivitas dapat memicu
meningkatnya angka kejadian penyakit hipertensi. Akibat dari perubahan gaya hidup tersebut,
selain hipertensi juga dapat menimbulkan penyakit-penyakit lain, misalnya pembuluh darah
dan jantung. Penyakit ini disebut sebagai the silent killer, karena penyakit mematikan ini
sering sekali tidak menunjukkan gejala. Menurut data Penyakit Tidak Menular (PTM) di
UPTD Puskesmas Kalangan Januari tahun 2021 sampai dengan bulan Juli tahun 2022,
hipertensi merupakan penyakit tertinggi pada PTM dengan jumlah kasus baru sebanyak 94
orang. Setiap bulannya, kasus hipertensi semakin bertambah, namun kunjungan berulang bagi
pasien penderita hipertensi untuk kontrol tekanan darah, yaitu sebanyak 57 orang.

3. Kurangnya Kunjungan Berkala Penderita Diabetes untuk Kontrol ke Puskesmas Kalangan


Penderita diabetes diwajibkan untuk selalu mengontrol gula darahnya dengan rutin
mengkonsumsi obat setiap hari. Untuk itu perlu kontrol secara berkala ke Puskesmas untuk
dilakukan pemeriksaan cek gula darah dan pengambilan obat. Penulis menemukan beberapa
kendala yaitu, pasien belum mendapat edukasi dari petugas kesehatan, petugas kesehatan tidak
lagi memeriksa pasien dan ketersediaan obat diabetes terbatas. Penderita diabetes perlu
perhatian khusus mengingat mereeka harus datang secara berkala yang dapat menimbulkan
kejenuhan pada pasien.

4. Masih Tingginya Angka Rujukan Pasien Nonspesialistik ke Rumah Sakit dari UPTD
Puskesmas Kalangan.
Hal ini disebabkan karena kurangnya dilakukan sosialisasi terhadap pasien yang
berkunjung ke UPTD Puskesmas Kalangan mengenai penyakit yang dapat dirujuk maupun
penyakit yang tidak dapat dirujuk ke rumah sakit. Kemudian, yang menyebabkan angka
rujukkan yang tinggi juga disebabkan karena pasien kurang merasa puas akan pelayanan yang
dilakukan terhadap keluhan pasien dan fasilitas yang kurang lengkap dalam melakukan
pemeriksaan dan melakukan tindakan pengobatan. Sehingga, pasien lebih memilih untuk
dilakukannya pemeriksaan ke rumah sakit..

5. Belum Optimalnya kunjungan pasien TBC di UPTD. Puskesmas Kalangan


Terdapat beberapa pasien TBC yang belum optimal berkunjung ke Puskesmas Kalangan
dari tahun 2020-Tahun 2022.
BAB II
IDENTIFIKASI ISU DAN PENETAPAN ISU

Pada bagian ini penulis melakukan analisis isu dengan melakukan analisis isu dengan
metode APKL dan untuk menetapkan isu prioritas digunakan metode USG. Metode APKL
(Aktual, Problematik, Kekhalayakan dan Kelayakan) merupakan salah satu metode yang
digunakan untuk menguji kelayakan suatu isu untuk dicarikan solusinya dalam kegiatan
aktualisasi. Aktual, artinya isu atau pokok persoalan sedang terjadi atau akan terjadi dan
sedang menjadi pembicaraan orang banyak. Problematik, artinya isu itu memiliki dimensi
masalah yang kompleks, sehinggaperlu dicarikan segera solusinya. Kekhalayakan, artinya isu
yang secara langsung menyangkut hajat hidup orang banyak. Kelayakan, artinya isu bersifat
logis dan patut dibahas sesuai dengan tugas dan tanggungjawab. Untuk menentukan isu yang
memenuhi kriteria APKL dari 5 isu atau permasalahan yang telah diidentifikasi, dapat dilihat
pada tabel berikut:
Kriteria Isu
No Isu
A P K L
1. Kurang optimalnya kunjungan Ibu Hamil untuk melakukan √ √ √ √
ante natal care di UPTD Puskesmas Kalangan
2. √ √ √ √
Meningkatkan kesadaran pasien hipertensi mengenai penyakit
hipertensi di UPTD Puskesmas Kalangan
3. Kurangnya Kunjungan Berkala Penderita Diabetes untuk Kontrol √ √ √ √
ke Puskesmas Kalangan

4. Masih Tingginya Angka Rujukan Pasien Nonspesialistik ke √ √ √ √


Rumah Sakit dari UPTD Puskesmas Kalangan

5. Belum Optimalnya kunjungan pasien TBC di UPTD. Puskesmas √ √ √ √


Kalangan

Berdasarkan analisis kriteria isu dengan menggunakan alat analisis APKL (Aktual,
Problematika, Kekhalayakan, dan Kelayakan) tersebut diatas ternyata ke kelima isu tersebut
memenuhi kriteria. Namun karena terbatasnya sumber daya maka perlu dipilih satu isu untuk
diprioritaskan yang menjadi perhatian utama terdapat dan perlu segera dicari solusinya dalam
rangka mengatasi masalah-masalah yang nantinya akan mengganggu kinerja pelayanan
puskesmas dan memburuknya derajat kesehatan masyarakat. Langkah selanjutnya untuk
menetapkan isu terpilih dilakukan analisis isu dengan metode USG (Urgency, Seriousness dan
Growth). Metode USG adalah salah satu alat untuk menyusun urutan prioritas isu yang harus
diselesaikan. Caranya dengan menentukan tingkat urgensitas masalah, tingkat keseriusan dan
tingkat pertumbuhan masalah dengan menentukan skala 1-5 yaitu (1) tidak
mendesak/serius/berdampak, (2) kurang mendesak/ serius/berdampak, (3) cukup
mendesak/serius/berdampak, (4) mendesak/serius/berdampak dan (5) sangat
mendesak/serius/berdampak. Isu yang memiliki total skor tertinggi merupakan isu prioritas.

Berikut tabel skala nilai dengan menggunakan metode USG:


KRITERIA
NO ISU U S G JUMLAH PRIORITAS
1. Kurang optimalnya kunjungan Ibu
Hamil untuk melakukan ante natal care
di UPTD Puskesmas Kalangan 4 4 4 12 IV

2. Meningkatkan kesadaran pasien


hipertensi mengenai penyakit hipertensi di
UPTD Puskesmas Kalangan. 5 5 5 15 I

3. Kurangnya Kunjungan Berkala Penderita


Diabetes untuk Kontrol ke Puskesmas
Kalangan 5 4 5 14 II

4. Masih Tingginya Angka Rujukan 3 3 4 11 V


Pasien Nonspesialistik ke Rumah Sakit
dari UPTD Puskesmas Kalangan

5. Belum Optimalnya kunjungan pasien 4 4 4 13 III


TBC di UPTD. Puskesmas Kalangan

Berdasarkan hasil analisis isu dengan metode APKL dan USG, dari isu tersebut yang
mendapatkan nilai tertinggi untuk diangkat menjadi isu prioritas adalah “Kurangnya Kesadaran
Pasien Penderita Hipertensi tentang Penyakit Hipertensi di UPTD Puskesmas Kalangan.
Analisis penyebab dari isu terpilih yaitu “Kurangnya Kesadaran Pasien
Penderita Hipertensi tentang Penyakit Hipertensi di UPTD Puskesmas Kalangan
dengan menggunakan fishbone yaitu:

Pelayanan Kesehatan

Pelayanan Kurang
Prima

Kurangnya
kesadaran
Kurang edukasi dan pasien
informasi yang diberikan AKIBAT penderita
SEBAB
hipertensi
Kurang kesadaran tentang
mengenai penyakit penyakit
hipertensi yang hipertensi di
diderita UPTD
Kurang
mendapatkan
informasi atau
pengetahuan
Pasien Hipertensi

Diagram Fishbone Sebab Akibat “Kurangnya Kesadaran Pasien Penderita Hipertensi tentang
Penyakit Hipertensi di UPTD Puskesmas Kalangan
BAB III
PENETAPAN ISU TERPILIH DAN GAGASAN KREATIF

Berdasarkan isu yang terpilih, maka dirumuskan beberapa kegiatan yang dianggapdapat
membantu menyelesaikan isu yang terpilih, yaitu:
1. Membuat daftar pasien hipertensi berupa nama, usia, alamat tempat tinggal, nomor telepon
yang dapat dihubungi dan tanggal kembali untuk kontrol ke UPTD Puskesmas Kalangan.
2. Menetapkan SANTED, yaitu Sabtu Aksi Kontrol Tekanan Darah khusus pasien hipertensi
yang dilakukan setiap hari Sabtu di UPTD Puskesmas Kalangan.
3. Membuat poster mengenai penyakit hipertensi.
4. Membuat buku saku untuk pasien hipertensi, yang berisi informasi jadwal kontrol
kembali, hasil pemeriksaan tekanan darah pasien, keluhan yang dirasakan pasien
berhubungan dengan penyakit hipertensi, edukasi, dan terapi yang diberikan.
5. Sosialisasi kepada petugas Kesehatan di UPTD Puskesmas Kalangan.

Anda mungkin juga menyukai