Mitigasi Bencana
Mitigasi Bencana
TUGAS KE - 1
PROGRAM PASCASARJANA
2021
TUGAS 1 MITIGASI BENCANA
Tugas Minggu 1
Ringkasan :
Mitigasi atau upaya meminimalkan resiko yang ditimbulkan dari bencana gempa bumi dan tsunami
meliputi beberapa hal, yaitu memprediksi gempa bumi, tindakan sebelum kejadian, tindakan saat
kejadian dan tindakan setelah kejadian. Bencana gempa bumi merupakan bencana yang tidak dapat
dicegah, terjadi secara tiba-tiba dan mengejutkan serta tidak dapat diperkirakan secara akurat lokasi
pusatnya, waktu terjadinya dan kekuatannya secara tepat dan akurat, namun gempa bumi dapat
diprediksi kisaran waktu yang memungkinkan untuk terjadi. Metode prediksi gempa bumi Sebelum
kejadian bencana gempa bumi perlu dilakukan persiapan dan pengetahuan mengenai kebencanaan. Hal
ini dimaksudkan untuk menumbuhkan pemahaman dan kesiapsiagaan dalam menghadapai bencana
sehingga diharapkan kerugian dan korban akan dapat dikurangi. Persiapan dan pengetahuan bencana tersebut
meliputi .Perlunya memahami daerah yang kita tinggali merupakan daerah yang dekat dengan jalur
gempa dan gunungapi sehingga perlunya sikap waspada dan kesiapsiagaan. Namun demikian tetap tenang
dan hidup wajar seperti biasa.Perlunya mengumpulkan informasi bencana yang diperkirakan terjadi di
daerah tempat tinggal kita dengan menghubungi instansi yang berwenang atau terkait.Perlunya memahami
tempat-tempat yang aman dan tempat yang tidak aman apabila terjadi bencana gempa. Hal ini cukup
TUGAS 1 MITIGASI BENCANA
penting dalam rangka tindakan penyelamatan diri saat kejadian bencana gempa.Mengaitkan benda-
benda berat yang membahayakan ke tempat yang kokoh sehingga bila terjadi gempa tidak mudah roboh
atau jatuh yang dapat mencelakakan kita.Membuat rencana jalur evakuasi bagi masing- masing anggota
keluarga menuju satu titik tempat aman diluar rumah. Begitupun anggota masyarakat menuju satu titik
tempat aman yang telah disepakati bersama. Melakukan latihan evakuasi bagi anggota keluarga
maupun masyarakat untuk menyelamatkan diri saat kejadian bencana. Hal ini penting untuk
membiasakan melakukan evakuasi dan untuk mengestimasi waktu serta melakukan koordinasi saat
kejadian bencana sebenarnya. Untuk mengurangi kerugian dan korban akibat bencana tsunami maka dari
itu Menjaga kelestarian alam pantai terutama hutan mangrove (bakau) di daerah pantai yang dapat berfungsi
sebagai penahan gelombang alamiah.Bakau yang mempunyai perakaran bercabang dan menancap ke dasar
batuan merupakan salah satu barier (penahan) gelombang alamiah. Ditinjau dari aspek geologis,
geografis, dan morfologis, Kalimantan Selatan merupakan salah satu provinsi yang rawan terhadap
bencana banjir. Hampir setiap tahun bencana banjir terjadi, khususnya di wilayah Kabupaten Banjar.
Banjir yang terjadi akibat luapan Sungai Riam Kiwa, Sungai Riam Kanan dan Sungai Martapura.
Sedikitnya 64 desa pada bulan Januari 2012 di enam wilayah kecamatan yang berada di sepanjang Sungai
Riam Kiwa dan Martapura terendam banjir. Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)
Kabupaten Banjar menyebutkan, banjir yang melanda di Kecamatan Astambul merendam 17 desa dari 22
desa yang ada, dihuni oleh 1.985 Kepala Keluarga atau 6.000 jiwa. Salah satu penyebab timbulnya korban
jiwa dan kerusakan/kerugian yang sering terjadi akibat bencana alam adalah karena masyarakat lalai dan
tidak mengetahui bahwa daerah tempat tinggal mereka termasuk daerah yang rawan bencana banjir, serta
kurangnya pengetahuan masyarakat tentang mitigasi dan kesiapsiagaan termasuk aparat/pihak-pihak yang
bertanggung jawab dalam penanganan bencana. Untuk itu melalui kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat
merupakan upaya nyata kepada Masyarakat Kecamatan Astambul untuk mengurangi resiko bencana banjir
antara lain dalam bentuk pelatihan dan pembinaan penanggulangan banjir. Kegiatan ini untuk memberikan
informasi kepada masyarakat tentang daerah rawan banjir. Oleh karena itu dilakukan analisis daerah
rawan banjir dengan sistem bobot menggunakan parameter curah hujan, bentuk lahan, gradient sungai,
kerapatan drainase, kemiringan lereng dan penggunaan lahan. Dari hasil analisa tingkat kerawanan di
Kecamatan Astambul, luas daerah yang masuk kategori sangat rawan sebesar 81.501,76 ha atau 17,94 %
dari luas wilayah dan kategori rawan 62.506,37 ha atau 13,76 % Tanah longsor dapat dipicu oleh berbagai
faktor, yaitu gempa, vegetasi dan iklim. Kenaikan muka air tanah menyebabkan tanah menjadi jenuh,
sehingga kuat geser tanah berkurang. Analisis kestabilan lereng dibutuhkan untuk mengetahui faktor
keamanan dari bidang longsor yang potensial. Analisis kestabilan menggunakan metode elemen hingga,
sehingga pemodelan dapat dilakukan lebih kompleks mulai dari tahapan konstruksi hingga kenaikan muka
air tanah. Pada saat melakukan analisis kestabilan lereng, kondisi lereng sebelum dan sesudah diberi
perkuatan akan dikombinasikan dengan muka air tanah yang bervariasi, muka air tanah dinaikan sebesar 1
m dan 2 m dari kondisi awal. Hal ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh fluktuasi muka air tanah
terhadap kestabilan. Dari hasil analisis yang dilakukan pada lereng alami di proyek jalan kerinci sangaran
agung, Provinsi Jambi, didapatkan nilai faktor keamanan 0,8779, hal ini menunjukkan lereng tersebut
tidak stabil sehingga membutuhkan perkuatan. Kemudian dilakukan perkuatan lereng menggunakan
terasering, bronjong, dan soil nailing. Dari hasil analisis faktor keamanan pada lereng yang sudah diberi
perkuatan, bronjong dipilih sebagai metode pengendalian tanah longsor yang sesuai. Bronjong dipilih
karena lebih stabil terhadap fluktuasi muka air tanah, hal ini dapat dilihat dari nilai faktor keamanan tetap
diatas 1,5. Kemudian pada permukaan yang tidak diberi perkuatan, ditanami rumput vetiver untuk
membantu pencegahan erosi pada tanah. Bumi sebagai tempat hidup dan kehidupan manusia menyimpan
TUGAS 1 MITIGASI BENCANA
sumber daya alam yang mensejahterakan dan juga menyimpan potensi bencana yang merusakkan.
Bencana kebumian yang sangat merusakan diantaranya adalah gempa bumi dan tsunami. Tsunami
merupakan ikutan dari gempa tektonik yang berpusat di laut. Gempa bumi dan tsunami dapat meluluh
lantakan sendi-sendi kehidupan manusia. Upaya meminimalkan resiko akibat gempa bumi dan tsunami
dengan melakukan mitigasi yang meliputi memprediksi gempa bumi, tindakan sebelum kejadian, tindakan
saat kejadian dan tindakan setelah kejadian.
TUGAS 1 MITIGASI BENCANA