Anda di halaman 1dari 18

JAYATUL KHAIRANI A.

Md TW
Akademi Terapi Wicara – YBW Jakarta

ASSESMEN AFONIA
ASESMEN PADA LARINGECTOMI
• Laringectomy akan mengangkat sebagian atau seluruh laring
• Perubahan fisiologi pada mekanisme bicara dan bernafas
• Prosedur asesmen meliputi kondisi pre operasi dan post
operasi
• Penting untuk mempelajari data medis mengenai
pembedahan yang terjadi
Kondisi pre operasi
• Inhalasi dan ekhalasi melalui mulut dan atau hidung
• Udara mengalir ke hidung dan di “saring” sebelum
masuk ke paru-paru
• Udara mengalir dari paru selanjutnya melewati
bronchi, trakea, dan laring sampai faring, mulut dan
hidung
• Suara yang dihasilkan dari aliran udara melewati
laring saat ekhalasi
• Lakukan konsultasi pre op. kepada klien
• Informasikan dengan jelas dampak dari
pembedahan pada kemampuan berkomunikasi
• Diskusikan pilihan berkomunikasi post op.
• PENTING perhatikan aspek psikologis klien,
gunakan bahasa yang mudah dimengerti klien
• Beberapa informasi mungkin perlu diulang
penyampaiannya atau ditunda sampai konsultasi
post op.
Kondisi post operasi
• Inhalasi dan ekshalasi terjadi hanya melalui stoma di
daerah leher
• Udara mengalir melalui stoma dan langsung menuju
ke paru-paru tanpa melewati alat respirasi atas
• Tidak ada “kerjasama” antara mulut, hidung, dan
paru-paru
• Kehilangan suara
• Laring diangkat dan udara dari paru dikeluarkan
langsung melalui stoma
Beberapa sasaran yang harus diperhatikan :

• Seberapa mengerti klien akan kondisinya


• Yakinkan bahwa post op. berdampak pada hal-hal
yang positif
• Minta klien bersabar saat belajar dengan :
“sumber suara baru”nya
• Bila ada kesalahpahaman informasi, segera
perbaiki
• Berikan informasi adanya perkumpulan/
kelompok (support grups)
• Dorong keterlibatan keluarga
• Jika klien setuju, lakukan kunjungan pada klien dan
atau keluarganya
• Diskusikan cara berkomunikasi
• Berikan informasi mengenai laringectomi, perawatan
post op, dan pilihan berkomunikasi pada kondisi
alaringeal
• Amati kemampuan kognitif, bahasa, dan menulis
• Konsultasi post op. difokuskan pada diskusi dan demonstrasi cara
berkomunikasi kondisi alaringeal
• Berikan informasi yang jelas sehingga klien dapat menentukan
pilihannya dengan benar
• Berikan contoh dan dorong klien untuk mencoba berbagai macam
cara berkomunikasi
• Saat memberikan informasi, perhatikan kebutuhan klien dan
kondisi pribadinya
• Beberapa jenis “sumber suara baru” belum tentu cocok pada
setiap klien post laringektomi
• Berikan rekomendasi pada klien untuk memilih “sumber suara
baru”
Beberapa macam komunikasi Afonia
Alaringeal
• Alat Electromechanical/ Artificial Laring
(Metode bicara elektrolaringeal)
• Esophageal speech (Metode bicara esofagus)
• Trakeoesophageal speech (Metode bicara
trakheosofangeal)
Metode bicara elektrolaringeal
• Suara dihasilkan dari luar tubuh dan diperjelas oleh
artikulator
• Elektrolaring terdiri dari 2 alat, yaitu pneumatic
devices (berisi udara) dan laring elektrik
• Alat yang berisi udara terdiri semacam buluh yang
akan bervibrasi saat ekshalasi
• Alat akan menutup stoma dan menggunakan selang
untuk membawa hasil vibrasi ke mulut untuk
produksi bicara
• Pneumatic devices baik digunakan setelah
operasi karena mudah digunakan dan tidak
mengganggu proses penyembuhan post op.
• Laring elektrik merupakan suatu alat yang
menciptakan vibrasi untuk menciptakan suara
• Produksi suara dari eksternal
• Instilah lain Artifial Larynx
Keuntungan bicara Elektrolaringeal

• Mudah digunakan
• Hasil bicara bagus
• Biaya alat pneumatic tidak terlalu mahal
• Laring elektronik memiliki kontrol volume dan
nada
• Alat pneumatic dapat segera digunakan post
op.
Kerugian bicara Elektrolaringeal

• Suara seperti “robot”


• Laring elektronik dengan bentuk yang modern
harga dan perawatan cukup mahal
• Rasa “canggung” saat menggunakan alat
intraoral
• Membutuhkan kemampuan artikulasi yang
baik
Metode Bicara Esofagus

• Sulit untuk dipelajari


• Memerlukan terapi atau latihan (4-6 bulan)
• Tidak semua klien post laringectomi dapat
menggunakan (hanya 1/3 populasi)
• Klien perlu beradaptasi untuk membiasakan bicara
pada tingkat kalimat pendek
• Kenyaringan inkonsisten
• Suara klien terkadang hoarseness
• Resiko terjadi kesalahan artikulasi
Metode bicara Trakeosofangeal

• Prosthesis suara diletakkan di dinding trakeosofangeal


• Pembedahan (Tracheosophangeal Punctur/ TEP atau
Fistula/TEF) membuat lubang kecil yang akan
menghubungkan trakea dan esofagus
• Lubang tersebut akan dipasang prosthesis suara
• Saat stoma ditutup, prosthesis akan melepaskan
udara langsung dari paru ke esophagus dengan
melakukan vibrasi
• Produksi suara internal
Keuntungan bicara Trakheosofangeal

• Suara paling mendekati normal


• Kemampuan nada dan kenyaringan lebih baik
dibandingkan dengan bicara esofagus
• Mudah dan cepat dipelajari dibandingkan
dengan bicara esofagus
• Klien dapat memproduksi kalimat panjang
Kerugian bicara Trakheosofangeal

• Memerlukan pembedahan tambahan


• Perawatan prothesis membutuhkan biaya mahal
• Jika katup tracheostoma tidak berfungsi
membutuhkan penutupan stoma secara manual
• Klien harus memiliki kemampuan pengontrolan
pernafasan yang baik untuk dapat menggunakan
katup trachestoma
• Resiko terjadi aspirasi

Anda mungkin juga menyukai