P102191007 - Tesis - 23-05-2022 1-2
P102191007 - Tesis - 23-05-2022 1-2
NUR RAHMI
P102191007
SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2022
EFEK PEMBERIAN MADU SEHAT TERHADAP KADAR HEMOGLOBIN
PADA IBU HAMIL ANEMIA RINGAN
Tesis
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar Magister
Program Studi
Ilmu Kebidanan
NUR RAHMI
SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2022
LEMBAR PENGESAHAN TESIS
, NUR RAHMI
Pl02191007
iE{.q${HIi tr4.l.'iff
Pembimbing Utama
nluddin J.om
NlP. {973 0831 2006 04 2001 1990 03 {001
PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN
Menyatakan dengan ini bahwa tesis saya yang beriudul "Efek Pemberian
Madu Sehat Terhadap Kadar Hemoglobin Pada lbu Hamil Anemia Ringan" yang
saya tulis benar-benar merupakan hasil karya sendiri. Apabila dikemudian hari
terbukti atau dapat dibuktikan bahwa sebagian atrau keseluruhan Tesis ini hasil
karya orang lain, maka saya bersedia merima sanksiatas perbuatan tersebut.
Makassar Mei2022
PRAKATA
Nur Rahmi
ABSTRAK
Kata kunci: madu sehat, kadar hemoglobin, ibu hamil, anemia ringan
12/05/2022
ABSTRACT
12/05/2022
DAFTAR ISI
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR Halaman
LAMPIRAN Halaman
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
serta kematian ibu dan perinatal. Komplikasi yang penting dari kehamilan
didefinisikan sebagai pemilik sel darah merah dibawah nilai normal atau
penderita anemia paling rentan adalah wanita hamil, wanita tidak hamil usia
anemia pada tahun 2025 sebesar 50 persen pada wanita usia subur (WUS)
ibu hamil di Indonesia mengalami anemia (Dinkes DIY, 2017). Data Dinas
dengan kadar hemoglobin 8-11 mg/dl sebesar 98,49% dan ibu hamil
(Asrini Safitri, Sri Wahyuni Gayatri, Arum Dwi Haerunnisa, et.al. 2019). Data
dari ibu hamil yang berkunjung pada tanggal 09 April – 09 Juni. Puskesmas
Bara Baraya Makassar tahun 2018 yang berjumlah 200 ibu hamil.
kontemprorer yang mencapai 24,8% dari total populasi manusia. Hal ini
mikronutrien (Zat besi, Folat, dan Vitamin B12) investasi parasit (Malaria
kesehatan dunia memperkirakan bahwa 30% dari kehamilan dan lebih dari
pada ibu dan dapat memberikan dampak yang buruk pada neonatus.
2012).
batas yang disebabkan oleh rendahnya produksi sel darah merah (eritriosit)
stamina. Madu juga mengandung magnesium dan zat besi, hal inilah yang
menyebabkan madu dapat mencegah terjadinya anemia (Oskouei, et.al.
mineral, vitamin, asam organik dan asam amino. Berbagai cara untuk
meningkatkan kadar besi dalam tubuh tidak hanya dengan konsumsi tablet
kimia yang kompleks. Komposisi madu terdiri dari karbohidrat, asam amino,
vitamin, elemen dan senyawa fenolik seperti quercetin, asam caffeic, chrisin
pemberian madu pada ibu hamil telah banyak dilakukan dengan hasil
madu Trigona sp. (Kelulut) dan jeruk siam sambas mendapati peningkatan
pemberian madu plus tablet Fe pada ibu hamil non anemia, sebanyak 10 ml
B. Rumusan Masalah
madu sehat pada ibu Terhadap Kadar Hemoglobin Pada Ibu Hamil Anemia
Ringan”
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
ringan.
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
pendidikan.
2. Manfaat Ilmiah
terhadap kadar hemoglobin pada ibu hamil anemia ringan yang dapat
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian
sel sperma pada sel telur yang dikenal dengan istilah fertilisasi atau
lamanya kehamilan berlangsung 280 hari (40 minggu) dan tidak lebih dari
2. Pembuahan
dapat berupa nukleus atau sel-sel bernukleus untuk membentuk sel tunggal
siklus seksual eukariota, dan pada dasarnya gamet yang melebur adalah
haploid.
Beberapa yang terkait dengan kehamilan Definisi (MOORE, 1973)
a. Zigot : sel yang dapat dihasilkan dari fertilisasi ovum oleh sebuah
spermatozoon.
3. Pembelahan zigot
Ovum yang sudah matang setelah itu fertilisasi di tuba Fallopi, menjadi
paling lambat selama 3 hari, jika blastomer terus membelah maka akan
hari setelah fertilisasi ovum. Akumulasi cairan secara pelan pelan di dalam
blastokista yang pada suatu kutubnya terdapat suatu massa sel kompak,
massa sel dalam, yang akan membentuk embrio, dan massa sel luar, yang
dikelilingi oleh suatu zona pelusida tebal, dan sebuah blastokista 58 sel,
sel-sel yang di luar dapat dibedakan, dan sel-sel ini agaknya ditetapkan
untuk pembentukan trofoblas dari sel dalam (sel yang membentuk embrio).
Blastokista 107 sel (versikel blastodermik) yang tidak lebih besar dari
tersebut dikelilingi oleh 99 sel trofoblastik. Sel telur yang sudah dibuahi
5. Implantasi
dan plasenta. Yang juga mencolok adalah bahwa wanita hamil akan
a. Uterus
dan cairan amnion. Volume total isi uterus pada aterm adalah sekitar 5
Liter meskipun dapat juga mencapai 20 liter atau lebih. Pada akhir
kehamilan, uterus telah mencapai kapasitas dari 500 sampai 1000 kali
juga setara sehingga pada aterm organ ini memiliki berat sekitar 1100
gram.
b. Serviks
c. Ovarium
progesteron.
kelahiran.
e. Payudara
f. Perubahan Hematologi
1) Volume Darah
2) Metabolisme Besi.
dari 2,0 sampai 2,5 gram atau sekitar separuh dari jumlah yang
muda normal berkisar 300 mg. Dari sekitar 1000 mg besi yang
h. Perubahan Metabolik
besar dan intens. Pada trimester III, laju metabolik basal meningkat
i. Traktus Urinarius
terasa penuh.
yang amat kritis. Kehamilan merupakan proses fisiologis dan normal yang
dialami pada setiap wanita yang telah menikah, kehamilan tidak hanya
melalui tiga fase adaptasi yakni adaptasi pada awal kehamilan. Bentuk
merubah konsep diri menjadi calon orang tua. Secara bertahap, dia
berubah dari seseorang yang bebas dan fokus pada diri sendiri, menjadi
tumbuh dan terpisah dari dirinya yang memerlukan asuhan. Dimana dia
merupakan awal hubungan peran ibu dan anak yang melibatkan sebuah
memperoleh info yang terbaik tentang peran barunya (Bobak, et.al. 2005;
negatif. Karena jika seorang ibu mengalami depresi dalam kehamilan dapat
badan lahir rendah (BBLR) dan kecatatan. Kondisi ini dipengaruhi juga oleh
gaya hidup, pemenuhan nutrisi dan aktifitas ibu hamil dengan depresi
dukungan keluarga, social dan tenaga kesehatan yang luas. Ibu hamil perlu
diberikan akses asuhan yang terintegrasi antara fisik dan psikologis, yaitu
8. Kebutuhan Ibu Hamil pada Trimeseter I, Trimester II, dan Trimester III
a. Oksigen
tidak juga meningkat dari 7,5 I/menit menjadi 10,5 I/menit diakhir
b. Nutrisi
teratogenik. Asupan vitamin dan mineral lebih dari dua kali dari pada
peningkatan kalori 100 sampai 300 kkal per hari (American Academy
d. Protein
plasma ibu turung mencolok, termasuk ornitin, glisin, taurin dan prolin.
keju, produk ayam, dan ikan karena protein hewani ini mengandung
e. Mineral
mg besi banyak besi yang dipindahkan kejanin dan plasenta dan 500
dan ekskresi ibu total mencapai sekitar 7 mg per hari. Hanya sedikit
wanita memiliki simpanan besi atau asupan besi dalam makanan yang
f. Kalsium
banyak sekitar 2,5 % dari kalsium ibu total, yang kebanyakan ada
dan hal ini tidak dianjurkan untuk digunakan secara rutin pada
g. Seng
h. Yodium
yang diteliti pada usia 7 tahun. Defisiensi yodium berat pada ibu
i. Magnesium
1) Trace Mineral
et.al. 2013).
2) Kalium
j. Vitamin
posisi ekstesi. Ukuran kepala bokong yang sesuai saat duduk, lebih akurat
2014) yaitu:
simfisis pubis dan panjang kepala bokong janin adalah 6-7 cm. Pusat
sudah timbul pada bagian tulang janin, jari tangan dan kaki sudah
memiliki berat lebih dari 300g, dan berat badan ini mulai bertambah
memiliki berat sekitar 630 gram kulit secara khas tampak keriput dan
penimbunan lemak di mulai, kepala masih relatif besar, alis mata dan
janin sekitar 1100 gram. Kulit janin yang tipis berwarna merah dan di
tutupi oleh verniks kaseosa dan membran pupil baru saja menghilang
tubuh menjadi lebih bulat, serta gambaran keriput pada wajah telah
menghilang.
10. Adapun tanda – tanda yang perlu diketahui yang pertama itu :
1) Berhentinya menstruasi
kehamilan.
terjadi pada waktu yang lain. Biasanya gejala ini muncul sekitar 6
minggu. Setelah menstruasi terakhir dan biasanya menghilang
4) Letih
sebabkan oleh aktivitas janin, pada saat gejala ini pertama kali
gestasi.
tanda Chadwick.
tetapi bukan bersifat diagnostik. Tanda ini boleh saja tidak ada
dan progestin.
9) Pembesaran abdomen
besar pada primipara dari pada wanita multipara yang tonus otot
lebih mirip dengan konsistensi bibir pada mulut dari pada dengan
berikut ini :
1) Pembesaran perut
keempat kehamilan.
2) Tanda hegar
uteri.
3) Tanda goodle
bibir.
4) Tanda chadwick
5) Tanda piscaseck
7) Teraba ballotment
2017).
B. Tinjauan Umum Tentang Anemia
1. Definisi Anemia
sebagai penyakit kurang darah, penyakit ini rentan dialami pada semua
siklus kehidupan (balita, remaja, dewasa, ibu hamil, ibu menyusui, dan
2012).
zat gizi, infeksi atau genetik. Anemia aplastic terjadi karena adanya
Kasus anemia hemolitik pada sel darah merah yang lebih cepat mengalami
kerusakan. Anemia sel sabit terjadi karena kelainan sel darah merah
absorpsi zat gizi. Selain itu infeksi pada penderita malaria dapat
menyebabkan anemia dengan cara merusak sel darah merah yang baru.
berjumlah sangat sedikit, yang paling sering terjadi adalah anemia yang
disebabkan oleh kekurangan asupan zat besi dan zat gizi lainnnya serta
1. Cepat Lelah
2. Pucat (kulit, bibir, gusi, mata, kulit, kuku, dan telapak tangan)
5. Nyeri dada
8. Tangan dan kaki dingin atau mati rasa (Briawan, et.al. 2002).
3. Penyebab Anemia
1. Rendahnya asupan zat besi dan zat gizi lainnya yang disebabkan oleh
rendahnya mengkonsumsi pangan sumber zat besi. Zat gizi lain yang
HIV/AIDS)
4. Klasifikasi Anemia
a. Anemia defisiensi besi terjadi akibat kekurangan zat besi dalam darah.
keperluan zat besi. Ciri-ciri anemia defisiensi besi yaitu cepat Lelah,
hemoglobin.
zat besi.
yang berumur < 20 tahun atau > 35 tahun, atau bisa juga disebut
wanita dengan usia hamil terlalu muda atau tua. Ibu hamil dengan usia
anemia dimana anemia dialami oleh ibu berusia > 25 tahun lebih
et.al. 2015).
b. Paritas
Ibu hamil dengan tingkat paritas tinggi memiliki resiko lebih besar
hamil kekurangan zat gizi makro seperti energi dan protein dalam
d. Jarak Kehamilan
anemia jarak kehamilan yang terlalu dekat. Hal ini disebabkan karena
karena cadangan zat besi ibu hamil belum pulih secara baik sehingga
e. Riwayat Persalinan
yang terjadi setelah bayi lahir pervaginam atau lebih dari 1000 ml
antara lain, atonia uteri (50- 60%), sisa plasenta (23-24%), retensio
plasenta (16- 17%), laserasi jalan lahir (4-5%), Kelainan darah (0,5-
f. Pendidikan
rendah. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian (Yanti, dkk 2015) yang
kebutuhan zat gizi dan pentingnya memiliki kondisi yang baik saat
2015).
6. Patofisiologi Anemia
merah dan mioglobin dalam otot yang mengandung sekitar 60% dari total
besi tubuh. Hal ini diperlukan untuk berfungsi mekanisme seluler, termasuk
orang dewasa, tubuh berisi 3-5 gr besi; 20-25 mg yang dibutuhkan setiap
hari untuk produksi sel darah merah dan metabolisme sel. Karena asupan
terbatas (1-2 mg per hari) sumber lain yang diperlukan untuk besi
pertukaran zat besi dalam enzim yang mengandung besi. Sekitar 1-2 mg
zat besi yang hilang setiap hari akibat perdarahan menstruasi, berkeringat,
deskuamasi kulit, dan ekskresi urin. Karena besi tidak memiliki regulasi jalur
ekskresi, asupan makanan, penyerapan usus, dan daur ulang besi harus
diatur. Itu semua terjadi karena zat besi tersedia dalam dua bentuk: heme
dan non heme. Adapun simbol besi adalah Fe² dalam bentuk hemoglobin,
yang berasal dari sumber makanan hewani seperti daging, unggas dan
makanan laut. Sementara zat besi non heme berasal dari tumbuh-
asupan zat besi dalam populasi pemakan daging, tapi karena umumnya
memiliki tingkat penyerapan 15-35% dari bese non heme (Lopez, et.al.
2016).
disekresikan oleh hepatosit dan pertama dijelaskan pada tahun 2001 pada
tikus dengan kelebihan zat besi memiliki peran penting dalam pengendalian
ketersediaan besi untuk jaringan. Diluar hati, jenis sel lain dan organ seperti
makanan yang kaya akan vitamin C seperti tomat, jeruk, manga dan lain-
lain. Hal ini berkaitan dengan fungsi vitamin C dalam penyerapan Zat Hasil
1. Definisi Madu
magnesium dan zat besi. Kandungan mineral magnesium yang ada dalam
serum darah. Selain itu, kandungan zat besi dalam madu juga dapat
Pemberian zat besi pada ibu hamil dapat mencegah terjadinya anemia
Madu adalah cairan kental yang dihasilkan oleh lebah madu dari berbagai
macam sumber nektar. Sudah sejak lama madu telah diketahui dapat
2015).
2013).
Menurut Nisbet ada 7 jenis madu yang beredar, diantaranya Manuka,
tetapi yang akan di gunakan dalam penelitian ini adalah madu hitam (Nisbet
3. Kandungan Madu
vitamin, air dan zat-zat organik lainnya (Qadriansyah A. Razak, et.al. 2021)
dari nektar berbagai jenis bunga. Nektar adalah suatu senyawa kompleks
gula yang bervariasi. Adapun komponen utama dari nektar adalah sukrosa,
fruktosa, dan glukosa serta terdapat juga dalam jumlah kecil sedikit zat gula
Selain dari itu juga madu banyak mengandung vitamin, mineral, asam
madu tersusun atas 17,1% air, 82,4% karbohidrat total, 0,5% protein, asam
amino, vitamin dan mineral. Selain asam amino nonesensial ada juga asam
amino esensial di antaranya lisin, histadin, triptofan, dll (wulandari P, et.al.
2015).
sukrosa, dan gula lain. Terdapat kandungan asam organik yang terkandung
dalam madu diantaranya asam glikolat, asam format, asam laktat, asam
sitrat, asam asetat, asam oksalat, asam malat, dan asam tartarat
Belerang (S), Kalsium (Ca), Tembaga (Cu), Mangan (Mn), Fospor (P), Klor
(Cl), Kalium (K), Magnesium (Mg), Yodium (I), Seng (Zn), Silikon (Si),
Natrium (Na), Molibdenum (Mo) dan Alum inium (Al). Madu juga
B1, vitamin B2, vitamin B3, vitamin B6 dan vitamin B12 yang komposisinya
berubah-ubah sesuai dengan kualitas nektar dan serbuk sari yang kaya
Komponen Rata-rata
Karbohidrat 82.4g
Fruktosa 38.5g
Glukosa 31g
Sukrosa 1g
Lemak 0g
Protein 0.3g
Air 17.1g
Vit. B2 0.038mg
Vit. B3 0.121mg
Vit. B5 0.068mg
Vit. B6 0.024mg
Vit. B9 0.002mg
Vit. C 0.5mg
Kalsium 6mg
Besi 0.42mg
Magnesium 2mg
Phosporus 4mg
Potassium 52mg
Sodium 4mg
Zinc 0.22mg
(Nisbet HO, et.al. 2010).
protein, asam amino, vitamin dan mineral. Vitamin yang terkandung dalam
madu antara lain Vit B1, B2, B3, B6, C, A, E, flavonoid, sedangkan untuk
kandungan mineralnya ada Na, Ca, K, Mg, Cl, Fe, Zn dan lain-lain. Ada
adalah vitamin C, B3, asam organik, enzim, asam fenolik, flavonoid, vitamin
menjadi kolesterol.
Saat madu dikonsumsi setiap hari, ibu penderita anemia dapat melihat
fosfor, dan kalium, ditambah lagi kandungan vitamin yang ada di dalamnya
seperti thiamin (B1), riboflavin (B2), asam askorbat (C), piridoksin (B6),
niasin, asam pantotenat, biotin, asam folat dan vitamin K dan sudah sejak
ribuan tahun yang lalu madu telah dikenal karena sifat gizi dan
meningkatkan kadar hemoglobin (Hb) darah secara in vitro pada tikus putih
kadar hemoglobin pada tikus putih jantan galur wisata yang diberikan diet
1. Definisi Hemoglobin
fungsi ini maka O2 (oksigen) akan di bawa dari paru-paru ke jaringan tubuh
(Hasanan,2018).
2. Struktur Hemoglobin
Molekul hemoglobin terdiri dari dua bagian, yaitu globin dan heme.
3. Katabolisme Hemoglobin
dalam hati (sel-sel kupffer), limpa dan sumsum tulang. Selanjutnya selama
besi yang didapat dari hemoglobin kembali ke dalam darah untuk diangkut
oleh transferin menuju sumsum tulang. Selain itu, juga menuju ke hati dan
porfirin dari molekul hemoglobin akan diubah oleh sel-sel makrofag melalui
> 11 g/dL. Menurut Roosleyn (2016), derajat anemia pada ibu hamil
1. Komponen yang berasal dari makanan terdiri dari: protein, glukosa, lemak,
vitamin B12, B6, asam folat dan vitamin C serta elemen dasar: Fe, Cu, dan
Zn.
3. Sumsum tulang
sel darah merah (eritrosit) terbatas sekitar 120 hari. Sel darah merah yang
sudah tua dihancurkan kembali menjadi bahan baku untuk membentuk sel
kekurangan zat besi. Kekurangan zat besi pada ibu hamil dapat menimbulkan
gangguan pada pertumbuhan janin baik sel tubuh maupun sel otak. Kadar Hb
abortus, cacat bawaan, BBLR dan risiko yang lain (Muazizah, 2011).
Untuk mencegahan risiko pada ibu hamil antara lain memenuhi kebutuhan
nutrisi yang kaya akan makro dan mikro nutrient. Hal ini telah diperkuat dengan
sebaiknya ibu hamil mengkonsumsi makanan sekitar dua porsi dari sebelumnya
untuk memelihara dan mempertahankan kehidupan dua orang yaitu ibu dan janin
yang ada dalam rahimnya, sehingga ibu hamil cenderung tidak membatasi
langsung diantaranya anemia pada ibu hamil disebut sebagai Potential Danger
To Mother and Children (Potensial membahayakan bagi ibu dan bayi) (Manuaba,
et.al.1998)
F. Penelitian Sebelumnya
2. Asrul Harjuna, PENGARUH TIVITAS Data di analisis dengan 24 responden didapatkan bahwa Memberikan treatment madu
Fatmawaty PEMBERIAN MADU menggunakan SPSS untuk terdapat pengaruh yang signifikan jenis madu hutan (Halal50
mallapiang, Fairus TERHADAP mendapatkan analisis univariat pemberian madu terhadap Honey) yang diperoleh dari
prihatin idris, PENINGKATAN dan bivariat menggunakan Uji peningkatan kadar Hemoglobin. halal center UNHAS dengan
KADAR Kolmogorov Smirnov, Uji Madu dosis rendah (madu 1 sendok) based on
HEMOGLOBIN Paired Sample T-test dan Uji p=0,034 < 0,05, madu dosis sedang research pada kelompok
(Hb)PADA PEKERJA Kruskal-Wallis Test. (madu 2 sendok) p=0,000 < 0,05, intervensi M1,
WANITA dan madu dosis tinggi (madu 3 M2, dan M3 selama 2
DI PT. MARUKI sendok) p=0,000< minggu (14 hari).
INTERNATIONAL 0,05, sedangkan kelompok kontrol Tempat penelitian PT.
INDONESIA p=0,328 > 0,05. MARUKI INTERNATIONAL
INDONESIA
3. Rista, Yuziani PENGARUH TIFITAS eksperimental dengan Persiapan hewan coba tikus putih Menyiapkan madu yaitu
MADU TERHADAP menggunakan tikus putih diaklimatisasi selama 7 hari sebelum dosis yang diberikan
PENINGKATAN HB (Rattus novergicus) yang diberikan perlakuan. Selama ditentukan berdasarkan hasil
PADA TIKUS PUTIH diberikan madu selama tujuh aklimatisasi tikus diberi makan pellet konversi dari manusia ke
hari. Madu diberikan sebanyak dan air minum Aqua, kemudian tikus tikus yang setara dengan
3 dosis yaitu dosis pertama dibagi menjadi 4 kelompok pemberian 1 sendok
0,25 ml, 0,5 ml dan 0,75 ml perlakuan, yaitu satu makan penuh (15 ml) dan 2
pada setiap kelompok tikus kelompok kontrol dan 3 kelompok sendok makan penuh (30 ml)
putih. Pengolahan data pada dengan pemberian madu dengan pada orang dewasa dengan
penelitian ini menggunakan uji dosis 0,25 ml, 0,5 ml, 0,75 ml berat badan 70 kg. Pada
ANOVA dimana diperoleh nilai disetiap masing-masing kelompok. manusia, konsumsi madu
p 0,568 (p > 0,05). Masing-masing kelompok terdiri dari untuk pencegahan
6 ekor tikus, selanjutnya diberi penyakit adalah 1-2 kali per
perlakuan. hari 1 sendok makan
(Suranto, 2007).
G. Kerangka Teori
Nektar
1. Kalsium
2. Jumlah Hemoglobin
3. Mengobati atau Energi Madu Madu Sehat Antioksidan Vitamin C
4. Mencegah Anemia Madu hitam
Tabel 3. Suranto, et.al. 2004, Oskouei, et.al. 2013, Wulandari P, et.al. 2015, Waspadji, et.al. 2003, Durrotun Munafiah, Eni Kusyati, et.al. 2019,
Nely Inayah, et.al. 2019, George Ashish, et.al. 2017)
H. Kerangka Konsep
Kadar
Pemberian Madu sehat pada Hemoglobin
ibu hamil anemia ringan
Umur
Paritas
Jarak Kehamilan
Riwayat Persalinan
Keterangan :
: Variabel Kontrol
3 Umur Usia responden yang dihitung dalam tahun, sejak lahir Kuesioner Berisiko 20-30 Nominal
hingga saat penelitian berlangsung, Tidak berisiko >30
4 Paritas Jumlah anak yang dilahirkan dan hidup hingga saat Kuesioner Primipara Interval
penelitian berlangsung Multipara
5 Jarak Interval kehamilan yang pertama dan kedua, dihitung Kuesioner < 2 tahun Nominal
Kehamilan dalam tahun >2 tahun
Kondisi persalinan yang dialami pada persalinan Kuesioner Baik: jika tidak mengalami Nominal
Riwayat sebelumnya gangguan/masalah selama persalinan
6 Persalinan
Jelek/buruk ; jika ibu mengalami
gangguan/masalah dalam persalinan
J. Hipotesis Penelitian