Anda di halaman 1dari 21

TUGAS KELOMPOK

AFITA JIHAN SARI (1807010241 MAGDALENA GMAGALANE (1807011012)

DERFINA ANJELINA PADA (1807010206) SEMS APDU A. (1807010183)

LISMA ANGELINA A. (1807010251) ADELSY DAPAGAILO (1807010149)

RONNY SYAMUEL (1807010319) CHAIRUNISA P. PATTYRADJA (1807010204)

ANATASIA S. L KERAF (1807010449) AGATA PUTRY DIANA SARA (1807010256)

INDRI MONIKA RIWU (1807010024) ELISHABETH H. ASWAN (1807010100)

ALFRIDA TERSA NANUL (1807010031) LARSIA LUDWIWIN DOY (1807010363)

THYRONE ADITYA NABE (1807010356) MARIA ADENOVIAN (1807010062)

FIRMAYANTI ALIMUDDIN (1807010393) DAUD DJU NINA (1807010067)

MARDIYANTI Y. MIMA LENDE (1807010044) JESSISCHA J. TANGPEN (1807010375)

ERLIN YOSEFINA E. (1807010170)

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS NUSA CENDANA

2021

RUMUSAN MASALAH

1) Apakah terdapat hubungan antara status ekonomi masyarakat dengan kepemilikan


jamban keluarga di Desa Jehem?
2) Apakah terdapat hubungan anatara kebiasaan masyarakat dalam menggunakan jamban
dengan kepemilikan jamban keluarga di Desa Jehem?
3) Apakah terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan (terkait manfaat kepemilikan
jaban) dengan kepemilikan jamban keluarga di Desa Jehem?
4) Apakah terdapat hubungan antara tingkat pendidikan dengan kepemilikan jaban keluarga
di Desa Jehem?
5) Apakah terdapat hubungan antara sikap (setuju atau tidak setuju tentang manfaat
kepemilikan jamban) dengan kepemilikan jamban keluarga di Desa Jehem?
6) Apakah terdapat hubungan antara peranan petugas dengan kepemilikan jamban keluarga
di Desa Jehem?

MENETAPKAN SAMPEL
Sebagai populasi penelitian adalah kepala keluarga dengan jumlah sebanyak 1.850 kepala
keluarga. Dalam penelitian penentuan besar sampel di hitung dengan menggunakan
rumus Dahlan :

𝑍𝑎² 𝑥 𝑝 (1−𝑝)
N= 𝑑²
1,96² 𝑥 0,5 (1−0,5)
= 0,1²

= 96
Keterangan :
n= Besar Sampel
𝑍a= 1,96 (a-0,5)
P= estimasi proporsi kejadian p tidak diketahui digunakan 0,5
d= tingkat presesi = 10 % (0,1)
karena populasi kurang dari 10.000 maka perlu dilakukan koreksi sebagai berikut :
𝑛
nk = 1+𝑛
𝑁

96
= 96
1+
1.850

96
= 1+0,05

= 91,42 dibulatkan menjadi 90


Keterangan :
nk= bear sampel terkoreksi
N= populasi
n= besar sampel
Berdasarkan perhitungan tersebut maka besar sampel yang akan diteliti minimal 90 KK,
yang terpapar dan 90 KK yang tidak terpapar

MENENTUKAN VARIABEL PENELITIAN

- Variabel bebas : ekonomi masyarakat, kebiasaan, pengetahuan, pendidikan sikap dan


peran petugas.
- Variabel terikat : kepemilikan jamban

MENGAMATI TIMBULNYA EFEK


Mengamati timbulnya efek yang berhubungan dengan kepemilikan jamban

• Efek yang timbul


Rumah tangga di Desa Jehem Kecamatan Tembuku Kabupaten Bangli yang memiliki
tempat pembuangan tinja dengan tangki septic, sebanyak (17,27%) tanpa septic dan
sebanyak (8,44%) yang tidak punya jamban. Jadi masih ada (8,44%) tidak memiliki
fasilitas buang air besar, sehingga dapat dikatakan bahwa ekonomi, maupun teknologi
berpengaruh terhadap kondisi lingkungan.
Lingkungan mempunyai dua unsur pokok yang sangat erat terkait satu sama lain yaitu
unsur fisik dan sosial. Lingkungan fisik dapat mempunyai hubungan langsung dengan
kesehatan dan perilaku seperti polusi air akibat pembuangan limbah kesungai atau
ketempat yang tidak semestinya yang dapat menimbulkan bermacam-macam penyakit
seperti diare. Lingkungan sosial seperti ketidak adilan sosial yang dapat menyebabkan
kemiskinan yang berdampak terhadap status kesehatan masyarakat yang mengakibatkan
timbulnya penyakit berbasis lingkungan.

MENGANALISIS HASIL (HITUNG MANUAL. PAKAI SPSS, DAN TARIK


KESIMPULAN)

Menganalisis Hasil

1. Menghitung manual
1. Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
No Jenis Kelamin Jumlah Total
Memiliki Jamban Tidak Memiliki
Jamban
1. Laki-laki 66 67 133
2. Perempuan 24 23 47
Total 90 90 180

a. Perhitungan OR, RR, PR

𝑎. 𝑑 66 . 23
𝑂𝑅 = =
𝑏. 𝑐 24 . 67

1518
= = 0, 94
1608
Kesimpulan

Odds laki-laki untuk memiliki jamban adalah 0,94 kali daripada Odds perempuan.
Interpretasinya adalah laki-laki memiliki kecenderungan sebesar 0,94 kali untuk memiliki
jamban daripada perempuan.

𝑖𝑛𝑠𝑖𝑑𝑒𝑛𝑠𝑖 𝑘𝑒𝑗𝑎𝑑𝑖𝑎𝑛 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑘𝑒𝑙𝑜𝑚𝑝𝑜𝑘 𝑡𝑒𝑟𝑝𝑎𝑝𝑎𝑟


𝑅𝑅 =
𝑖𝑛𝑠𝑖𝑑𝑒𝑛𝑠𝑖 𝑘𝑒𝑗𝑎𝑑𝑖𝑎𝑛 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑘𝑒𝑙𝑜𝑚𝑝𝑜𝑘 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑡𝑒𝑟𝑝𝑎𝑝𝑎𝑟

66
𝑅𝑅 = 66+67
24
24+23

66
0,49
𝑅𝑅 = 133
24 = = 0,96
0,51
47

Kesimpulan

Jadi, laki-laki memiliki kemungkinan lebih besar untuk memiliki jamban dibandingkan
dengan perempuan yaitu sebesar 0,96 kali lebih besar.

𝑃𝑟𝑒𝑣𝑎𝑙𝑒𝑛𝑠𝑖 𝑘𝑒𝑗𝑎𝑑𝑖𝑎𝑛 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑘𝑒𝑙𝑜𝑚𝑝𝑜𝑘 𝑡𝑒𝑟𝑝𝑎𝑝𝑎𝑟


𝑃𝑅 =
𝑃𝑟𝑒𝑣𝑎𝑙𝑒𝑛𝑠𝑖 𝑘𝑒𝑗𝑎𝑑𝑖𝑎𝑛 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑘𝑒𝑙𝑜𝑚𝑝𝑜𝑘 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑡𝑒𝑟𝑝𝑎𝑝𝑎𝑟

66
66/133 0,49
𝑃𝑅 = 66+67
24 = = = 0,96
24/47 0,51
24+23

Kesimpulan

Jadi, laki-laki memiliki risiko 0,96 kali terhadap pemilikan jamban dibandingkan dengan
perempuan

2. Distribusi responden berdasarkan pekerjaan

Kepemilikan Buruh Petani K. Pedagang PNS/TNI Wiraswasta Total


Tani Swasta /POLRI
Memiliki 20 30 18 7 6 9 90
Jamban
Tidak 21 29 18 7 6 9 90
Memiliki
Jamban
Total 41 59 36 14 12 18 180

Penyelesaian
a. Menentukan Hipotesis
H0 = Pekerjaan Responden tidak mempengaruhi kepemilikan jamban di Desa Jehem
Kecamatan Tembuku Kabupaten Bangli
H1 = Pekerjaan Responden tidak mempengaruhi kepemilikan jamban di Desa
Jehem Kecamatan Tembuku Kabupaten Bangli
b. Pengujian

Kelompok F0 Fh ( F0 - Fh )2 ( F0 - Fh )2/ Fh
Memiliki Jamban-Buruh 20 20,5 0,25 0,01
Tani
Memiliki Jamban-Petani 30 29,5 0,25 0,008
Memiliki Jamban-K. 18 18 0 0
Swasta
Memiliki Jamban- 7 7 0 0
Pedagang
Memiliki Jamban- 6 6 0 0
PNS/TNI/POLRI
Memiliki Jamban- 9 9 0 0
Wirausaha
Tidak Memiliki Jamban- 21 20,5 0,25 0,01
Buruh Tani
Tidak Memiliki Jamban- 29 29,5 0,25 0,008
Petani
Tidak Memiliki Jamban- 18 18 0 0
K. Swasta
Tidak Memiliki Jamban- 7 7 0 0
Pedagang
Tidak Memiliki Jamban- 6 6 0 0
PNS/TNI/POLRI
Tidak Memiliki Jamban- 9 9 0 0
Wirausaha
Total X2 0,216
Cara menghitung Fh
- Misal, Memiliki Jamban-Buruh Tani = 41/180 х 90 = 20,5

c. Daerah Kritis
X2 Tabel 0,05 db = X2 Tabel 0,05 (K-1)(B-1)
X2 Tabel 0,05 (6-1)(2-1)
X2 Tabel 0,05 (5)
11,0705

d. Kriteria Pengambilan Sampel


- H0 di tolak apabila X2 hitung > X2 Tabel
- H0 di terima apabila X2 hitung < X2 Tabel
e. Kesimpulan
X2 hitung ( 0,216) < X2 Tabel ( 11,0705) maka H0 di terima. Kesimpulannya,
Pekerjaan Responden tidak mempengaruhi kepemilikan jamban di Desa Jehem
Kecamatan Tembuku Kabupaten Bangli

3. Distribusi responden berdasarkan ekonomi

No Ekonomi Memiliki Tidak Total


jamban memiliki
jamban
1 Mampu 31 38 69
2 Tidak mampu 59 52 111
Total 90 90 180

𝑎 .𝑑 31 . 52 1.612
𝑂𝑅 = = = = 0,71
𝑏 .𝑐 38 . 59 2.242

Kesimpulan
Jadi rasio responden yang mampu secara ekonomi memiliki risiko lebih besar terhadap
pemilikan jamban daripada responden yang tidak mampu yaitu sebesar 0,71 kali.
31
𝑃𝑅 = 31 + 38 = 0,44 = 0,83
59 0,53
59 + 52

Kesimpulan
Responden yang mampu secara ekonomi berisiko lebih besar untuk memiliki jamban dari
responden yang tidak mampu secara ekonomi, yaitu sebesar 0,83 kali

31
𝑅𝑅 = 31 + 33 = 0,44 = 0,83
59 0,53
59 + 52

Kesimpulan

Responden yang mampu secara ekonomi berisiko lebih besar untuk memiliki jamban dari
responden yang tidak mampu secara ekonomi, yaitu sebesar 0,83 kali. Jadi masyarakat
yang mampu secara ekonomi akan menurunkan persentasi masyarakat yang tidak
memiliki jamban.

4. Distribusi responden berdasarkan kebiasaan

No Kebiasaan Memiliki Tidak Total


masyarakat jamban memiliki
jamban
1 Baik 86 87 173
2 Tidak baik 4 3 7
Total 90 90 180

𝑎 .𝑑 86 . 3 258
𝑂𝑅 = = = = 0,74
𝑏 .𝑐 4 . 87 348

Kesimpulan

Jadi rasio responden yang memiliki kebiasaan yang baik memiliki risiko lebih besar
terhadap pemilikan jamban daripada responden yang memiliki kebiasaan yang tidak baik
yaitu sebesar 0,71 kali.

86 86
0,49
𝑅𝑅 = 86 + 87 = 73 = = 0,82
4 4 0,57
4+3 7
Kesimpulan

Responden yang memiliki kebiasaan yang baik memiliki risiko lebih besar terhadap
pemilikan jamban daripada responden yang memiliki kebiasaan yang tidak baik yaitu
sebesar 0,82 kali

86 86
86 + 87 173 0,49
𝑃𝑅 = = = = 0,82
4 4 0,57
4+3 7

Kesimpulan

Responden yang memiliki kebiasaan yang baik memiliki risiko lebih besar terhadap
pemilikan jamban daripada responden yang memiliki kebiasaan yang tidak baik yaitu
sebesar 0,82 kali.

5. Distribusi responden berdasarkan tingkat pengetahuan

No Pengetahuan Memiliki Tidak Total


Jamban memiliki
jamban
1 Baik 49 53 102
2 Tidak baik 41 37 78
Total 90 90 180

𝑎 .𝑑 49 . 37 1.813
𝑂𝑅 = = = = 0,83
𝑏 .𝑐 53. 41 2.173

Kesimpulan

Rasio responden yang memiliki tingkat pengetahuan yang baik memiliki risiko lebih
besar terhadap pemilikan jamban daripada responden yang memiliki tingkat pengetahuan
yang tidak baik yaitu sebesar 0,83 kali
49 49
49 + 53 0,48
𝑅𝑅 = = 102 = = 0,92
41 41 0,52
41 + 37 78

Kesimpulan

Responden yang memiliki tingkat pengetahuan yang baik memiliki risiko lebih besar
terhadap pemilikan jamban daripada responden yang memiliki tingkat pengetahuan yang
tidak baik yaitu sebesar 0,92 kali.

49 49
49 + 53 102 0,48
𝑃𝑅 = = = = 0,92
41 41 0,52
41 + 37 78

Kesimpulan

Responden yang memiliki tingkat pengetahuan yang baik memiliki risiko lebih besar
terhadap pemilikan jamban daripada responden yang memiliki tingkat pengetahuan yang
tidak baik yaitu sebesar 0,92 kali.

6. Distribusi responden berdasarkan tingkat pendidikan

Kepemilikan Tidak SD SMP SMA PT Total


Sekolah
Memiliki 3 42 21 22 2 90
Jamban
Tidak 6 44 17 21 2 90
Memiliki
Jamban
Total 9 86 38 43 4 180

Penyelesaian
a. Menentukan Hipotesis
H0 = Pendidikan Responden tidak mempengaruhi kepemilikan jamban di Desa Jehem
Kecamatan Tembuku Kabupaten Bangli
H1 = Pendidikan Responden tidak mempengaruhi kepemilikan jamban di Desa
Jehem Kecamatan Tembuku Kabupaten Bangli
b. Pengujian

Kelompok F0 Fh ( F0 - Fh )2 ( F0 - Fh )2/ Fh
Memiliki Jamban-Tidak 6 4,5 2,25 0,5
Sekolah
Memiliki Jamban-SD 44 43 1 0,02
Memiliki Jamban-SMP 17 18,9 3,61 0,19
Memiliki Jamban-SMA 21 21,5 0,25 0,01
Memiliki Jamban-PT 2 1,9 0,01 0,005
Tidak Memiliki Jamban- 3 4,5 2,25 0,5
Tidak Sekolah
Tidak Memiliki Jamban- 42 43 1 0,02
SD
Tidak Memiliki Jamban- 21 18,9 3,61 0,19
SMP
Tidak Memiliki Jamban- 22 21,5 0,25 0,01
SMA
Tidak Memiliki Jamban- 2 1,9 0,01 0,005
PT
Total X2 1,45

Cara menghitung Fh
- Misal, Memiliki Jamban-Tidak Sekolah = 9/180 х 90 = 4,5

c. Daerah Kritis
X2 Tabel 0,05 db = X2 Tabel 0,05 (K-1)(B-1)
X2 Tabel 0,05 (6-1)(2-1)
X2 Tabel 0,05 (5)
11,0705

d. Kriteria Pengambilan Sampel


- H0 di tolak apabila X2 hitung > X2 Tabel
- H0 di terima apabila X2 hitung < X2 Tabel
e. Kesimpulan
X2 hitung ( 1,45) < X2 Tabel ( 11,0705) maka H0 di terima. Kesimpulannya,
Pendidikan Responden tidak mempengaruhi kepemilikan jamban di Desa Jehem
Kecamatan Tembuku Kabupaten Bangli

7. Distribusi responden berdasarkan sikap

No Sikap Memiliki Tidak Total


jamban memiliki
jamban
1 Setuju 80 78 158
2 Tidak setuju 10 12 22
Total 90 90 180

𝑎 .𝑑 80 . 12 960
𝑂𝑅 = = = = 1,23
𝑏 .𝑐 78 . 10 780

Kesimpulan

Rasio responden yang memiliki sikap yang baik memiliki risiko lebih besar terhadap
pemilikan jamban daripada responden yang memiliki sikap yang tidak baik yaitu sebesar
1,23 kali.

80 80
20 + 78 158 0,50
𝑅𝑅 = = = = 1,11
10 10 0,45
10 + 12 22

Kesimpulan

Sikap memiliki hubungan terhadap kepemilikan jamban. Responden yang memiliki sikap
yang baik memiliki risiko lebih besar terhadap pemilikan jamban daripada responden
yang memiliki sikap yang tidak baik yaitu sebesar 1,11 kali.

80 80
80 + 78 158 0,50
𝑃𝑅 = = = = 1,11
10 10 0,45
10 + 12 22
Kesimpulan

Sikap memiliki hubungan terhadap kepemilikan jamban. Responden yang memiliki sikap
yang baik memiliki risiko lebih besar terhadap pemilikan jamban daripada responden
yang memiliki sikap yang tidak baik yaitu sebesar 1,11 kali.

8. Distribusi responden berdasarkan pesanan petugas

No Pesanan petugas Memiliki Tidak Total


jamban memiliki
jamban
1 Ada 65 72 137
2 Tidak ada 25 18 43
Total 90 90 180

𝑎 .𝑑 65 . 18 1.170
𝑂𝑅 = = = = 0,65
𝑏 .𝑐 72 . 25 1.800

Kesimpulan

Peranan petugas sangat penting dimana peranan petugas memiliki risiko yang besar
terhadap kepemilikan jamban yakni sebesar 0,65 kali.

65 65
65 + 72 137 0,47
𝑅𝑅 = = = = 0,81
25 25 0,58
25 + 18 43

Kesimpulan

Peranan petugas sangat penting dimana peranan petugas memiliki risiko yang besar
terhadap kepemilikan jamban yakni sebesar 0,81 kali daripada tidak ada peranan petugas.

65 65
65 + 72 137 0,47
𝑃𝑅 = = = = 0,81
25 25 0,58
25 + 18 43
Kesimpulan

Peranan petugas sangat penting dimana peranan petugas memiliki risiko yang besar
terhadap kepemilikan jamban yakni sebesar 0,81 kali daripada tidak ada peranan petugas.

2. Menggunakan aplikasi spss

a. Hubungan Ekonomi masyarakat dan kepemilikan jamban keluarga


OUTPUT SPSS

Kepemilikan Jamban * Ekonomi Crosstabulation


Count
Ekonomi
Tidak
Mampu Mampu Total
Kepemilikan Memiliki Jamban 31 59 90
Jamban Tidak Memiliki 38 52 90
Jamban
Total 69 111 180

Risk Estimate
95% Confidence
Interval
Value Lower Upper
Odds Ratio for ,719 ,393 1,314
Kepemilikan Jamban
(Memiliki Jamban /
Tidak Memiliki
Jamban)
For cohort Ekonomi = ,816 ,561 1,185
Mampu
For cohort Ekonomi = 1,135 ,900 1,430
Tidak Mampu
N of Valid Cases 180

- Odds Ratio
Nilai Odds Ratio : 0,719
Rasio masyarakat dengan tingkat ekonomi mampu mempunyai kecenderungan
untuk memiliki jamban sebesar 0,719 kali dibandingkan dengan masyarakat dengan
tingkat ekonomi tidak mampu.

- Relative Risk
Relative Risk cohort ekonomi masyarakat (mampu) : 0,816

Rasio kepemilikan jamban keluarga dengan ekonomi mampu adalah 0,816


dibandingkan kepemilikan jamban keluarga dengan ekonomi tidak mampu. Dengan
rentang terendah rasio keterjadian peluang hal tersebut adalah 0,561 dan rentang tertinggi
angka keterjadian tersebut adalah 1,185.

Relative Risk cohort ekonomi masyarakat (tidak mampu) : 1,135

Rasio kepemilikan jamban keluarga dengan ekonomi tidak mampu peluangnya


1,135 kali lebih besar dibandingkan kepemilikan jamban keluarga dengan ekonomi
mampu. Dengan rentang terendah rasio keterjadian peluang hal tersebut adalah 0,900 dan
rentang tertinggi angka keterjadian tersebut adalah 3,551.

b. Hubungan Kebiasaan masyarakat dengan kepemilikan jamban keluarga

Kepemilikan Jamban * Kebiasaan Masyarakat Crosstabulation


Count
Kebiasaan
Masyarakat
Tidak
Baik Baik Total
Kepemilikan Memiliki Jamban 86 4 90
Jamban Tidak Memiliki 87 3 90
Jamban
Total 173 7 180

Risk Estimate
95% Confidence
Interval
Value Lower Upper
Odds Ratio for ,741 ,161 3,411
Kepemilikan Jamban
(Memiliki Jamban /
Tidak Memiliki
Jamban)
For cohort Kebiasaan ,989 ,932 1,048
Masyarakat = Baik
For cohort Kebiasaan 1,333 ,307 5,788
Masyarakat = Tidak
Baik
N of Valid Cases 180

- Odds Ratio
Nilai Odds Ratio : 0,741

Rasio masyarakat dengan kebiasaan baik mempunyai kecenderungan untuk


memiliki jamban sebesar 0,741 kali dibandingkan dengan masyarakat dengan kebiasaan
tidak baik.

- Relative Risk
Relative Risk cohort kebiasaan masyarakat (baik) : 0,989

Rasio kepemilikan jamban keluarga dengan kebiasaan masyarakat yang baik


adalah 0,989 dibandingkan kepemilikan jamban keluarga dengan kebiasaan masyarakat
yang tidak baik. Dengan rentang terendah rasio keterjadian peluang hal tersebut adalah
0,932 dan rentang tertinggi angka keterjadian tersebut adalah 1,048.

Relative Risk cohort kebiasaan masyarakat (tidak baik) : 1,133

Rasio kepemilikan jamban keluarga dengan kebiasaan masyarakat yang baik


peluangnya 1,133 kali lebih besar dibandingkan kepemilikan jamban keluarga dengan
kebiasaan masyarakat yang baik. Dengan rentang terendah rasio keterjadian peluang hal
tersebut adalah 0,307 dan rentang tertinggi angka keterjadian tersebut adalah 5,788.

c. Hubungan Pengetahuan dengan kepemilikan jamban keluarga

Kepemilikan Jamban * Pengetahuan Crosstabulation


Count
Pengetahuan Total
Tidak
Baik Baik
Kepemilikan Memiliki Jamban 49 41 90
Jamban Tidak Memiliki 53 37 90
Jamban
Total 102 78 180

Risk Estimate
95% Confidence
Interval
Value Lower Upper
Odds Ratio for ,834 ,462 1,505
Kepemilikan Jamban
(Memiliki Jamban /
Tidak Memiliki
Jamban)
For cohort Pengetahuan ,925 ,716 1,194
= Baik
For cohort Pengetahuan 1,108 ,793 1,549
= Tidak Baik
N of Valid Cases 180

- Odds Ratio
Nilai Odds Ratio : 0,834

Rasio masyarakat dengan tingkat pengetahuan baik mempunyai kecenderungan


untuk memiliki jamban sebesar 0,834 kali dibandingkan dengan masyarakat dengan
tingkat pengetahuan tidak baik.

- Relative Risk
Relative Risk cohort pengetahuan masyarakat (baik) : 0,925

Rasio kepemilikan jamban keluarga dengan pengetahuan baik adalah 0,925


dibandingkan kepemilikan jamban keluarga dengan pengetahuan baik. Dengan rentang
terendah rasio keterjadian peluang hal tersebut adalah 0,716 dan rentang tertinggi angka
keterjadian tersebut adalah 1,194.

Relative Risk cohort pengetahuan masyarakat (tidak baik) : 1,108


Rasio kepemilikan jamban keluarga dengan pengetahuan baik peluangnya 1,108
kali lebih besar dibandingkan kepemilikan jamban keluarga dengan pengetahuan baik.
Dengan rentang terendah rasio keterjadian peluang hal tersebut adalah 0,793 dan rentang
tertinggi angka keterjadian tersebut adalah 1,549.

d. Hubungan Pendidikan dengan kepemilikan jamban keluarga

Correlations
Kepemilikan
Jamban Pendidikan
Spearman's rho Kepemilikan Correlation 1,000 ,057
Jamban Coefficient
Sig. (2-tailed) . ,451
N 180 180
Pendidikan Correlation ,057 1,000
Coefficient
Sig. (2-tailed) ,451 .
N 180 180

• Signifikansi hubungan
Sig. (2-tailed) = 0,451 yang berarti < 0,05
Berdasarkan output diatas, diketahui nilai signifikansi atau Sig. (2-tailed) sebesar
0,451 yang mana < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan
antara kepemilikan jamban keluarga dengan tingkat pengetahuan.

• Kekuatan hubungan
Correlation Coefficient = 0,057 (0,51 – 0,75) yang berarti kekuatan hubungan kuat
Berdasarkan output diatas, diperoleh angka koefisien korelasi sebesar 0,057 yang
berarti tingkat kekuatan hubungan antara kepemilikan jamban keluarga dengan tingkat
pengetahuan kuat.

• Arah hubungan
Nilai correlation coefficient menunjukan nilai positif yaitu 0,057, hal ini
menunjukan hubungan kedua variable tersebut bersifat searah. Dengan demikian dapat
diartikan bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan akan membuat semakin banyak
kepemilikan jamban keluarga.

e. Hubungan Sikap dengan kepemilikan jamban keluarga

Kepemilikan Jamban * Sikap Crosstabulation


Count
Sikap
Tidak
Setuju Setuju Total
Kepemilikan Memiliki Jamban 80 10 90
Jamban Tidak Memiliki 78 12 90
Jamban
Total 158 22 180

Risk Estimate
95% Confidence
Interval
Value Lower Upper
Odds Ratio for 1,231 ,503 3,013
Kepemilikan Jamban
(Memiliki Jamban /
Tidak Memiliki
Jamban)
For cohort Sikap = 1,026 ,920 1,144
Setuju
For cohort Sikap = ,833 ,379 1,830
Tidak Setuju
N of Valid Cases 180

- Odds Ratio
Nilai Odds Ratio : 1,231

Rasio masyarakat dengan sikap setuju mempunyai kecenderungan untuk memiliki


jamban sebesar 1,251 kali dibandingkan dengan masyarakat dengan sikap tidak setuju.

- Relative Risk
Relative Risk cohort sikap masyarakat (setuju) : 1,026
Rasio kepemilikan jamban keluarga dengan sikap setuju adalah 1,026
dibandingkan kepemilikan jamban keluarga dengan sikap tidak setuju. Dengan rentang
terendah rasio keterjadian peluang hal tersebut adalah 0,920 dan rentang tertinggi angka
keterjadian tersebut adalah 1,144.

Relative Risk cohort sikap masyarakat (tidak setuju) : 0,833

Rasio kepemilikan jamban keluarga dengan sikap tidak setuju peluangnya 0,833
kali lebih besar dibandingkan kepemilikan jamban keluarga dengan sikap setuju. Dengan
rentang terendah rasio keterjadian peluang hal tersebut adalah 0,379 dan rentang tertinggi
angka keterjadian tersebut adalah 1,830.

f. Hubungan Peranan petugas dengan kepemilikan jamban keluarga

Kepemilikan Jamban * Peranan Petugas Crosstabulation


Count
Peranan Petugas
Tidak
Ada Ada Total
Kepemilikan Memiliki Jamban 65 25 90
Jamban Tidak Memiliki 72 18 90
Jamban
Total 137 43 180

Risk Estimate
95% Confidence
Interval
Value Lower Upper
Odds Ratio for ,650 ,325 1,299
Kepemilikan Jamban
(Memiliki Jamban /
Tidak Memiliki
Jamban)
For cohort Peranan ,903 ,766 1,064
Petugas = Ada
For cohort Peranan 1,389 ,817 2,361
Petugas = Tidak Ada
N of Valid Cases 180
- Odds Ratio
Nilai Odds Ratio : 0,650

Rasio masyarakat dengan adanya peranan petugas mempunyai kecenderungan


untuk memiliki jamban sebesar 0,650 kali dibandingkan dengan masyarakat yang tidak
ada peranan petugas.

- Relative Risk
Relative Risk cohort peranan petugas (ada) : 0,903

Rasio kepemilikan jamban keluarga dengan adanya peranan petugas adalah 0,903
dibandingkan kepemilikan jamban keluarga dengan adanya peranan petugas. Dengan
rentang terendah rasio keterjadian peluang hal tersebut adalah 0,766 dan rentang tertinggi
angka keterjadian tersebut adalah 1,094.

Relative Risk cohort peranan petugas (tidak ada) : 1,389

Rasio kepemilikan jamban keluarga dengan tidak adanya peranan petugas


peluangnya 1,389 kali lebih besar dibandingkan kepemilikan jamban keluarga dengan
adanya peranan petugas. Dengan rentang terendah rasio keterjadian peluang hal tersebut
adalah 0,817 dan rentang tertinggi angka keterjadian tersebut adalah 2,361.

Anda mungkin juga menyukai