Anda di halaman 1dari 23

11/20/2021

UIN RADEN INTAN LAMPUNG

SIKLUS SEL
By : Aulia Ulmillah, M.Sc

BIOLOGI SEL https://www.radenintan.ac.id

UIN RADEN INTAN LAMPUNG

OUTLINE

DISTRIBUSI
ORGANISASI
KROMOSOM DALAM FASE-FASE DALAM
SELULER MATERI
PEMBELAHAN SEL SIKLUS SEL
GENETIK
EUKARIOTIK

SEL KANKER-
TAHAP FASE SISTEM KONTROL HILANGNYA
MITOTIK SIKLUS SEL KONTROL SIKLUS
SEL

Source: albert et al., 2008


Campbell, 2002
BIOLOGI SEL https://www.radenintan.ac.id

1
11/20/2021

UIN RADEN INTAN LAMPUNG

Memahami bagaimana sebagai manusia Pada sel yang mampu membelah, siklus sel
bisa bertambah tinggi, bertambah berat merupakan periode dari awal satu
pembelahan ke awal pembelahan berikutnya
dan bertambah lebar

CELL CYCLE?
Keberlanjutan kehidupan didasarkan Regenerasi, perbanyakan atau
pada reproduksi sel, atau pembelahan perkembangbiakan individu,
sel (cell division) maupun pertumbuhan ukuran tubuh

BIOLOGI SEL https://www.radenintan.ac.id

UIN RADEN INTAN LAMPUNG

DNA yang dimiliki oleh sel, informasi genetiknya, disebut


genom (genome)

Genom dapat terdiri atas satu molekul DNA tunggal


(umum terdapat dalam sel prokariot) atau sejumlah
ORGANISASI molekul DNA (umum terdapat dalam sel eukariot)
SELULER MATERI
GENETIK Molekul DNA dalam suatu sel dikemas menjadi
kromosom (chromosome)

Setiap spesies eukariota memiliki jumlah kromosom yang


khas dalam setiap nukleus sel

BIOLOGI SEL https://www.radenintan.ac.id

2
11/20/2021

UIN RADEN INTAN LAMPUNG

Sel somatik (semua sel tubuh kecuali sel reproduksi)


memiliki dua set kromosom

ORGANISASI Gamet (gamete, sel-sel reproduksi: sperma dan sel


telur) memiliki kromosom yang berjumlah separuh
SELULER MATERI dari kromosom sel somatik
GENETIK

Kromosom eukariot terbuat dari kromatin


(chromatin), kompleks DNA dan protein yang
berkondensasi selama pembelahan sel

BIOLOGI SEL https://www.radenintan.ac.id

UIN RADEN INTAN LAMPUNG

• Kromosom (diwarnai
ungu) terlihat dalam
nukleus sel dari
tumbuhan blood lily Afrika
ini.
• Benang-benang merah
tipis pada sitoplasma yang
mengelilingi nukleus
merupakan sitoskeleton.
• Sel ini sedang bersiap-siap
untuk membelah.

BIOLOGI SEL https://www.radenintan.ac.id

3
11/20/2021

UIN RADEN INTAN LAMPUNG

Dalam persiapan untuk pembelahan sel, DNA direplikasi dan


kromosom berkondensasi

Setiap kromosom terduplikasi memiliki dua kromatid


saudara (sister chromatid), yang memisah selama
Distribusi Kromosom pembelahan sel
Selama Pembelahan
Sentromer (centromere) adalah “pinggang” sempit dari
Sel Eukariot kromosom terduplikasi, tempat kedua kromatid melekat
paling rapat

Setiap spesies eukariota memiliki jumlah kromosom yang


khas dalam setiap nukleus sel

BIOLOGI SEL https://www.radenintan.ac.id

BIOLOGI SEL https://www.radenintan.ac.id

4
11/20/2021

UIN RADEN INTAN LAMPUNG

DISTRIBUSI Pembelahan sel eukariota terdiri atas:


KROMOSOM - Mitosis, pembelahan nukleus
DALAM - Sitokinesis (cytokinesis), pembelahan sitoplasma, membentuk
2 sel
PEMBELAHAN
SEL Mitosis  masing-masing sel baru mengandung kromosom dalam
EUKARIOTIK jumlah dan jenis yang sama dengan induk
Gamet dihasilkan melalui variasi pembelahan sel yang disebut
meiosis

Meiosis menghasilkan sel anakan non-identik yang hanya memiliki


satu set kromosom, sehingga jumlah kromosomnya hanya separuh
dari sel induk

BIOLOGI SEL https://www.radenintan.ac.id

UIN RADEN INTAN LAMPUNG

FASE-FASE Pada tahun 1882, ahli anatomi Jerman bernama Walther


DALAM Flemming mengembangkan zat pewarna untuk mengamati
perilaku kromosom selama mitosis dan sitokinesis
SIKLUS SEL
Siklus sel terdiri atas:
- Fase mitotik (mitotic phase, M) yang mencakup
mitosis dan sitokinesis
- Interfase (interphase). Pada saat ini, sel bertumbuh
dan membuat salinan kromosom-kromosomnya sebagai
persiapan untuk pembelahan sel

BIOLOGI SEL https://www.radenintan.ac.id

5
11/20/2021

UIN RADEN INTAN LAMPUNG

FASE-FASE - Siklus sel terbagi menjadi 2 tahapan penting yaitu tahapan


pertumbuhan dan tahapan perkembangan.
DALAM - Tahapan pertumbuhan terdiri dari 3 fase yaitu fase
SIKLUS istirahat / G0 (Gap 0), fase G1, fase S (sintesis), fase G2.
SEL - Pada fase pertumbuhan sel  terjadi penggandaan
kromosom [pada fase G1, S, G2].
- Pada fase perkembangan yaitu fase M/Mitosis
(kariokinesis dan sitokinesis), terjadi pembelahan sel
menjadi dua secara sempurna dan setiap sel anakan
membawa kromosom yang jumlahnya sama dengan sel
induknya.

BIOLOGI SEL https://www.radenintan.ac.id

UIN RADEN INTAN LAMPUNG

FASE-FASE - Durasi fase siklus sel ini sangat bervariasi di berbagai jenis
DALAM sel.
SIKLUS SEL - Untuk sel manusia yang berkembang biak dengan cepat
dengan total waktu siklus 24 jam, t.d : G1 fase berlangsung
sekitar 11 jam, Fase S sekitar 8 jam, G2 sekitar 4 jam, dan
M sekitar 1 jam.
- Jenis sel lain dapat membelah lebih cepat tunas Ragi 
dapat berkembang melalui keempat tahap siklus sel hanya
dalam waktu sekitar 90 menit.
- Siklus sel yang lebih pendek (30 menit atau kurang) terjadi
pada sel embrio awal segera setelah pembuahan sel telur
(Cooper GM, 2000)

BIOLOGI SEL https://www.radenintan.ac.id

6
11/20/2021

UIN RADEN INTAN LAMPUNG

Interfase - Pada fase ini sel hasil dari mitosis mengalami pertambahan
ukuran baik volume maupun massanya, karena terjadi
pertambahan pada semua komponen sel
- Interfase dibagi menjadi fase G1 (gape 1), fase S
(sintesis) dan fase G2 (gap 2).
- Pada fase inilah yang disebut sebagai pertumbuhan, karena
sel bertambah besar ukurannya.
- Fase interfase pada manusia berlangsung selama 23-24 jam
- Pada tahap ini sel seperti tdk terlihat menjalankan
aktivitas apapun, ternyata pada fase ini sel
memperlsiapkan kebutuhan pembelahan , dimulai dari
perbanyakan organel, kromosom hingga siap membelah

BIOLOGI SEL https://www.radenintan.ac.id

• Interfase (sekitar 90% dari siklus


sel)
• Proses penggandaan kromosom
terjadi pada fase S membutuhkan
waktu sekitar 10 - 12 jam.
• Fase S merupakan fase terlama
karena membutuhkan waktu separo
dari waktu siklus sel.
• Pada saat sel memasuki fase S,
kromosom akan mengganda karena
terjadinya replikasi DNA.
• Bila pada manusia, replikasi sel yang
semula kromosom jumlahnya 46,
berubah menjadi dua kali lipatnya
(2X46).

BIOLOGI SEL https://www.radenintan.ac.id

7
11/20/2021

UIN RADEN INTAN LAMPUNG


• Fase G1 dan G2  juga
bertugas mengatur dan
memonitor lingkungan internal
maupun eksternal sel, serta
memastikan bahwa kondisi
sudah sesuai dan persiapan
sudah lengkap untuk sel
membelah.

• G1 memiliki peran untuk


memonitor lingkungan
eksternal. Jika lingkungan di
luar sel belum memungkinkan
untuk melakukan penggandaan
organel, maka sel akan masuk
ke fase istirahat atau G0

BIOLOGI SEL https://www.radenintan.ac.id

UIN RADEN INTAN LAMPUNG

Siklus sel pada Schizosaccharomyces pombe.


(A. Pembelahan sel, B. Membentuk tunas)
(Alberts et al., 2008)

• Schizosaccharomyces pombe yang mengalami pengaruh suhu ekstrem dari luar


(ekstraseluler) dalam siklus selnya akan bertahan pada G1.
• Pada suhu yang sesuai dengan sel, sel akan mengalami siklus yang lengkap

BIOLOGI SEL https://www.radenintan.ac.id

8
11/20/2021

UIN RADEN INTAN LAMPUNG

TAHAP FASE - Proses pembelahan sel induk menjadi dua sel anakan
MITOTIK secara sempurna
- Setiap sel anakan membawa kromosom yang jumlahnya
sama dengan sel induknya. Terdiri dari 2 peristiwa besar :
1. Mitosis  pembagian kromosom pada dua inti sel dari
calon sel anakan
2. Sitokinesis  terjadinya pembagian sitoplasma
menjadi dua bagian sama untuk dua sel anakan
- Fase mitosis terdiri atas beberapa fase, yaitu fase profase,
Prometafase, metafase, anafase, dan telofase.

BIOLOGI SEL https://www.radenintan.ac.id

Fase M ini terdiri dari empat tahapan,


1. Profase terjadi proses penebalan UIN RADEN INTAN LAMPUNG
pada benang-benang kromosom menjadi
kromatid, namun membran inti sel
masih menyelimuti kromatid tersebut.
2. Prometafase  dimulai dengan
rusaknya inti yang pecah menjadi
fragmen- fragmen membran yang tidak
dapat dibedakan dengan potongan-
potongan retikulum endoplasma.
Kromosom-kromosom bermigrasi ke
arah pusat spindel.
3. Metafase  yang ditandai dengan
hilangnya membran inti, kemudian
benang-benang kromatid berada pada
bagian ekuator.
4. Anafase  benang-benang kromatid Mitosis Pada Sel Eukaryot
ditarik pada posisi dua kutub yang (Bruce Alberts, Alexander Johnson, Julian Lewis, Martin Raff,
berlawanan oleh benang-benang spindel. Keith Roberts 2008)

BIOLOGI SEL https://www.radenintan.ac.id

9
11/20/2021

5. Telofase  Benang-benang UIN RADEN INTAN LAMPUNG


kromatid pada masing-masing
kutub kemudian dibungkus
oleh membran yang disebut
sebagai membran inti.
• Pada fase ini sudah terbentuk
dua inti sel (kariokinesis) yang
ditandai terbentuknya
membran inti dengan adanya
pemisahan sitoplasma
(sitokinesis), dan akhirnya
dihasilkan dua sel anakan yang
sempurna,
• Setiap sel anakan membawa 23
pasang kromosom yang sama
persis dengan jumlah
kromosom sel induknya.

BIOLOGI SEL https://www.radenintan.ac.id

UIN RADEN INTAN LAMPUNG

BIOLOGI SEL https://www.radenintan.ac.id

10
11/20/2021

UIN RADEN INTAN LAMPUNG

Gelendong Gelendong mitotik (mitotic spindle) adalah aparatus


mikrotubulus yang mengendalikan gerakan kromosom selama
Mitotik mitosis
Selama profase, perakitan mikrotubulus gelendong dimulai dari
sentrosom (centrosome), pusat pengorganisasi mikrotubulus
Sentrosom bereplikasi, membentuk dua sentrosom yang
bergerak ke ujung berseberangan dari sel, ketika mikrotubulus
gelendong tumbuh keluar dari sentrosom
Aster (susunan radial mikrotubulus pendek) membentang dari
setiap sentrosom
Gelendong mencakup sentrosom, mikrotubulus gelendong, dan
aster

BIOLOGI SEL https://www.radenintan.ac.id

• Selama prometafase,
beberapa mikrotubulus
gelendong melekat ke
kinetokor
(kinetochore)
kromosom dan mulai
bergerak ke kromosom
• Pada metafase,
kromosom berjajar di
lempeng metafase
(metaphase plate),
bidang tengah antara
kedua kutub gelendong
Gelendong Mitotik Saat Metafase

BIOLOGI SEL https://www.radenintan.ac.id

11
11/20/2021

UIN RADEN INTAN LAMPUNG

• Pada anafase, kromatid saudara memisah


dan bergerak di sepanjang mikrotubulus
kinetokor ke ujung sel yang berseberangan
• Mikrotubulus diperpendek oleh
depolimerisasi pada ujung kinetokor
• Mikrotubulus nonkinetokor dari kutub-
kutub berseberangan saling tumpang-
tindih dan terdorong memisah, sehingga
memperpanjang sel
• Pada telofase, nukleus anakan yang identik
secara genetik terbentuk di ujung-ujung
yang berseberangan dari sel

BIOLOGI SEL https://www.radenintan.ac.id

UIN RADEN INTAN LAMPUNG

• Pada sel hewan,


sitokinesis terjadi melalui
proses yang dikenal
sebagai penyibakan
(cleavage), membentuk
lekukan penyibakan
(cleavage furrow)
• Pada sel tumbuhan,
lempeng sel (cell plate)
terbentuk selama
sitokinesis

BIOLOGI SEL https://www.radenintan.ac.id

12
11/20/2021

Mitosis pada sel tumbuhan

• Profase  Kromatin berkondensasi dan nukleolus mulai lenyap. Walaupun belum terlihat pada mikrograf,
gelendong mitotik mulai terbentuk.
• Prometafase  Kromosom diskret kini terlihat; masing-masing terdiri atas dua kromatid saudara yang
identik dan berjejer. Nantinya dalam prometafase, selaput nukleus akan terfragmentasi.
• Metafase  Gelendong telah lengkap, dan semua kromosom, yang melekat pada mikrotubulus di bagian
kinetokornya, berada pada lempeng metafase.
• Anafase  Kromatid dari masing-masing kromosom telah terpisah, dan kromosom anakan bergerak ke
ujung-ujung sel saat mikrotubulus kinetokor memendek.
• Telofase  Nukleus anakan terbentuk. Sementara itu, sitokinesis mulai; Lempeng sel, yang akan membelah
sitoplasma menjadi dua, tumbuh ke arah tepi sel induk.

BIOLOGI SEL https://www.radenintan.ac.id

• Prokariota (bakteri dan arkea)


bereproduksi melalui sejenis
pembelahan sel yang disebut
pembelahan biner (binary fission)
• Pada pembelahan biner, kromosom
bereplikasi (di tempat asal replikasi
atau origo replikasi (origin of
replication)), dan kedua kromosom
anakan secara aktif bergerak menjauh

BIOLOGI SEL https://www.radenintan.ac.id

13
11/20/2021

SISTEM KONTROL SIKLUS SEL

• Urutan peristiwa siklus sel


diarahkan oleh sistem kontrol
siklus sel (cell cycle control
system) tersendiri, yang
menyerupai sistem sebuah jam
• Sistem kontrol siklus sel
diregulasi oleh kontrol internal
dan eksternal
• Jam siklus sel memiliki titik
pemeriksaan (checkpoint)
spesifik tempat siklus sel berhenti
sampai sinyal maju-terus diterima

BIOLOGI SEL https://www.radenintan.ac.id

SISTEM KONTROL SIKLUS SEL


• Sistem kontrol pada siklus sel memiliki pengaturan
yang sangat kompleks dengan melibatkan protein
untuk mengaktivasi setiap siklus
• Fase G1 dimulai checkpoint kontrol  kontrol
untuk mengecek kesiapan apakah sel sudah siap
memasuki fase berikutnya atau tidak
• Lanjut ke fase S  terjadi penggandaan materi
genetic
• Fase G2  checkpoint yang sangat penting, karena
fase ini menentukan apakah sel sudah siap
membelah atau belum.
• Jika terjadi mutasi pada sel dan tidak terjadi
perbaikan atau repair, maka harus di checkpoint
pada fase G2 dan diapoptosis atau sel tidak akan
membelah (Alberts et al., 2008)
BIOLOGI SEL https://www.radenintan.ac.id

14
11/20/2021

• Untuk banyak sel, titik


pemeriksaan G1 tampaknya
merupakan titik yang paling
penting
• Jika sel menerima sinyal
maju-terus pada titik
pemeriksaan G1, sel biasanya
akan menyelesaikan fase S,
G2, dan M dan akan
membelah
• Jika sel tidak menerima
sinyal maju-terus, sel akan
keluar dari siklus, beralih ke
kondisi tak membelah yang
disebut fase G0 (G0 phase)

BIOLOGI SEL https://www.radenintan.ac.id

Jam Siklus Sel: Siklin dan Kinase Bergantung-


Siklin
• Dua tipe protein peregulasi yang terlibat dalam
kontrol siklus sel: siklin (cyclin) dan kinase
bergantung-siklin (cyclin-dependent kinase,
Cdks)
• Aktivitas siklin dan Cdk berfluktuasi selama
siklus sel
• MPF (maturation-promoting factor) atau faktor
pendorong kedewasaan adalah kompleks
siklin-Cdk yang memicu lewatnya sel melalui
titik pemeriksaan G2 untuk memasuki fase M

BIOLOGI SEL https://www.radenintan.ac.id

15
11/20/2021

Kompleks Cyclin
Cdk Dari Sistem
Kontrol Siklus Sel

EMPAT MACAM PROTEIN CYCLIN


1. G1-Cdk
2. G1/S-cyclin mengaktivasi Cdks pada akhir fase G1, memicu sel untuk masuk ke tahap sintesis.
Konsentrasinya akan menurun pada fase S
3. S-cyclin berikatan dengan Cdk menstimulasi penggandaan kromosom, S-cyclin akan meningkat hingga
masuk ke fase mitosis, cyclin ini juga memiliki peran untuk mengontrol awal pembelahan mitosis (profase)
4. M-cyclin mengaktivasi Cdks untuk menstimulasi ke fase mitosis pada checkpoint G2/M, konsentrasi M-
cyclin akan menurun pada pertengahan mitosis.
BIOLOGI SEL https://www.radenintan.ac.id

• Contoh sinyal internal  kinetokor tidak melekat ke


mikrotubulus gelendong mengirim sinyal molekular
yang menunda anafase
• Beberapa sinyal eksternal  faktor pertumbuhan
(growth factor), protein yang dilepaskan oleh sel-sel
tertentu yang merangsang sel-sel lain untuk
membelah, contohnya:
• Faktor pertumbuhan dari keping darah (platelet-
derived growth factor, PDGF) merangsang
pembelahan sel fibroblas manusia dalam kultur
• Penghambatan bergantung-densitas (density-
dependent inhibition), yaitu fenomena saat sel-
sel yang berimpit-impitan berhenti membelah
• Sebagian besar sel hewan juga menunjukkan
ketergantungan tambatan (anchorage
dependence)  harus melekatnya sel-sel ke suatu
substrat agar dapat membelah

BIOLOGI SEL https://www.radenintan.ac.id

16
11/20/2021

BIOLOGI SEL https://www.radenintan.ac.id

BIOLOGI SEL https://www.radenintan.ac.id

17
11/20/2021

UIN RADEN INTAN LAMPUNG

• Sel kanker tidak merespons secara normal


terhadap mekanisme pengontrolan tubuh
• Sel kanker mungkin tidak membutuhkan faktor
pertumbuhan untuk tumbuh dan membelah:
• Sel kanker dapat membuat sendiri faktor
SEL KANKER-HILANGNYA pertumbuhan mereka
KONTROL SIKLUS SEL • Sel kanker dapat mengirimkan sinyal faktor
pertumbuhan tanpa kehadiran faktor
pertumbuhan
• Sel kanker dapat memiliki sistem kontrol
siklus sel yang tidak normal

BIOLOGI SEL https://www.radenintan.ac.id

UIN RADEN INTAN LAMPUNG

• Sel normal diubah menjadi sel kanker melalui


proses yang disebut transformasi
(transformation)
• Sel kanker kemudian membentuk tumor, yaitu
massa sel abnormal dalam jaringan yang
SEL KANKER- sebenarnya normal
HILANGNYA KONTROL • Jika sel-sel abnormal tetap berada di tempat
asalnya, maka benjolan itu disebut tumor jinak
SIKLUS SEL (benign tumor)
• Tumor ganas (malignant tumor) menginvasi
jaringan disekelilingnya dan dapat mengalami
metastasis (metastasize), menyebarkan sel
kanker ke bagian tubuh lainnya, tempat sel-sel
kanker mungkin membentuk tumor sekunder
BIOLOGI SEL https://www.radenintan.ac.id

18
11/20/2021

BIOLOGI SEL https://www.radenintan.ac.id

BIOLOGI SEL https://www.radenintan.ac.id

19
11/20/2021

BIOLOGI SEL https://www.radenintan.ac.id

BIOLOGI SEL https://www.radenintan.ac.id

20
11/20/2021

BIOLOGI SEL https://www.radenintan.ac.id

BIOLOGI SEL https://www.radenintan.ac.id

21
11/20/2021

BIOLOGI SEL https://www.radenintan.ac.id

BIOLOGI SEL https://www.radenintan.ac.id

22
11/20/2021

UIN RADEN INTAN LAMPUNG

APOPTOSIS • Apoptosis adalah program bunuh-diri


(KEMATIAN SEL terkontrol
• Sel dipotong dan dikemas dalam vesikel-
TERPROGRAM) vesikel yang dicerna oleh sel pemulung
MENGINTEGRASIKA • Apoptosis mencegah enzim bocor dari sel
N BANYAK JALUR yang sekarat yang dapat membahayakan sel
PENSINYALAN-SEL tetangganya

BIOLOGI SEL https://www.radenintan.ac.id

BIOLOGI SEL https://www.radenintan.ac.id

23

Anda mungkin juga menyukai