Sejarah Statiska
Sejarah Statiska
FAKULTAS PSIKOLGI
JURUSAN PSIKOLOGI
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
TAHUN PEMBELAJARAN 2022/2023
SEJARAH STATISKA
Statiska diawali sebagai ilmu untuk mengumpulkan data. Pada abad 17 statiska
deskriptif mulai berkembang begitu juga ilmu peluang yang awalnya di lahirkan dari
meja judi. Ilmu peluang ini melandasi berkembangnya statistika induktif yang terjadi
pada pertukaran abad 19 dan 20 dengan karl pearson sebagai pelopornya. Setelah R.A
Fisher memperkenalkan metode maximum like hood pada tahun 1922. Dengan adanya
perkembangan teknologi komputer, metode eksplorasi dan bootsrap berkembang pada
tahun 1970. Seiring perkembnagan statistika mulai di terapkan pada berbagai bidang
seperti ekonomi, pertanian sisiologi,psiklogi, dan lain-lain. Pada abad 21 di perkirakan
metode data mining akan banyak digunakan dalam bidang terapan.
Sejak tahun 1700-an analisis data yang di lakukan secara deskriptif berdasarkan
tabel-tabel frekeunsi, rataan, dan ragam untuk sampel. Tahun 1800-an merupakan awal
penggunaan grafik untuk penyajian data. Seperti histrogram, sejalan dengan penemuan
sebaran kurva.
Dalam statiska deskriptif tidak ada perbedaan antara data yang di peroleh dari
sampel dengan populasinya kemudian apa yang di hitung dari sampel di gunakan untuk
menandai populasi. Pada taraf selanjutnya orang tidak puas hanya mengumpulkan
angka-angka pengamatan sja. Timbullah usaha-usaha untuk memperbaiki kesimpulan
dalam ramalan-ramalan populasi berdasarkan angka-angka statistik yang di kumpulkan
dari sampel. Perkembangan statistik induktif tidak lepas dari pengetahuan peluang.
Sejarah Perkembangan Aplikasi Statistika
Di bidang industry peran statistic yang menonjol dalam pengendalian kualiatas dan
penerapan rancangan percobaan factorial sebagian (fractional factorial) yang berusaha
meminimuman. Hal ini dapat kita kenal pada metode Taguchi yang di temukan oleh Dr
Genichi Taguchi Jepang di sebut juga off line quality control.
Trend Perkembangan Statistika Di Abad 21
Karl Pearson, Fisher, Neyman, dan Wald selama setengah abad setelah meletakkan
dasar satatiska yang berbasis matematika sehingga penelitian - penelitian dan kuliah-
kuliah statistika di perguruan tinggi umumnya di dasarkan pada beberapa pedoman atau
dasar di temukan oleh tokoh-tokoh tersebut. Penggunaan statistika terkadang terkdang
timbul kontroversi di antara para ahli tentang pemilihan model data, pengunaan priot
probability, dan interprestasi data. Statistika induktif dapat di pakai untuk menangani
masalah di perolehan data di rasakan perlu efensiensi atau biaya mahal.
Di era millennium dengan dominasi teknologi informasi, data base yang besar,
interaksi dengan komputer dan informasi. Menurut C.R Rao dalam tulisannya (berjudul
Has Statistics a Future? If So In What From?) statistik yang berdasarkan pada model-
model probabilistik tidak mencukupi, sehingga metode -metode yang akan muncul
diarahkan untuk menjawab tantangan zaman yang di beri nama data mining. Pada
tahun1990-an metode data yang driven yang tidak terlalu ketata denagn asumsi sebaran
mulai di gunakan untuk analisis berbagai data, terutama untuk eksplorasi “data mining”.