Anda di halaman 1dari 5

SEJARAH STATISKA

DI SUSUN OLEH KELOMPOK 3:


ANWAR GANDI
ANDI NURHIDAYAH NAZHIFAH
RANI ALVIONITA

FAKULTAS PSIKOLGI
JURUSAN PSIKOLOGI
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
TAHUN PEMBELAJARAN 2022/2023
SEJARAH STATISKA

Awal perkembangan statiska secara Umum

Statistika berasal dari istilah-istilah Bahasa latin modern statiticum collegium


(“dewa negara”) dan Bahasa italia statista (“negarawan” atau “politikus”). Istilah
statistik pertama kali di gunakan oleh Gottfried Achenwal (1719-1772), seorang guru
besar dari universits Marlborough dan Gottingen. Gottfreid Achenwall (1749)
menggunakan statistik dalam Bahasa Jerman pertama Kali sebagai kegiatan kenegaraan,
dengan mengartikannya sebagai “ilmu tentang negara”.

Statiska diawali sebagai ilmu untuk mengumpulkan data. Pada abad 17 statiska
deskriptif mulai berkembang begitu juga ilmu peluang yang awalnya di lahirkan dari
meja judi. Ilmu peluang ini melandasi berkembangnya statistika induktif yang terjadi
pada pertukaran abad 19 dan 20 dengan karl pearson sebagai pelopornya. Setelah R.A
Fisher memperkenalkan metode maximum like hood pada tahun 1922. Dengan adanya
perkembangan teknologi komputer, metode eksplorasi dan bootsrap berkembang pada
tahun 1970. Seiring perkembnagan statistika mulai di terapkan pada berbagai bidang
seperti ekonomi, pertanian sisiologi,psiklogi, dan lain-lain. Pada abad 21 di perkirakan
metode data mining akan banyak digunakan dalam bidang terapan.

Perkembangan statistika diawali sebagai ilmu yang membahas cara-cara


mengumpulkan angka sebagai hasil pengamatan yang menjadi bentuk yang mudah
pahami. Sehingga pada awalnya statiska berkaitan dengan ilmu angka (keterangan) atas
perintah raja suatu negara, yang ingin mengetahui kekayaan nergaranya, jumlah
penduduk, hewan piaraan, dan hasil pertanian modal.

Sejak tahun 1700-an analisis data yang di lakukan secara deskriptif berdasarkan
tabel-tabel frekeunsi, rataan, dan ragam untuk sampel. Tahun 1800-an merupakan awal
penggunaan grafik untuk penyajian data. Seperti histrogram, sejalan dengan penemuan
sebaran kurva.

Dalam statiska deskriptif tidak ada perbedaan antara data yang di peroleh dari
sampel dengan populasinya kemudian apa yang di hitung dari sampel di gunakan untuk
menandai populasi. Pada taraf selanjutnya orang tidak puas hanya mengumpulkan
angka-angka pengamatan sja. Timbullah usaha-usaha untuk memperbaiki kesimpulan
dalam ramalan-ramalan populasi berdasarkan angka-angka statistik yang di kumpulkan
dari sampel. Perkembangan statistik induktif tidak lepas dari pengetahuan peluang.
Sejarah Perkembangan Aplikasi Statistika

Pada abad 20 statistika berekembang menjadi ilmu matang. Selain di bidang


pertanian, satatistika berkembang pada bidang psikologi, sisiologi, industri, dan lain-
lain.

Perkembangan statistika di bidang ekonomi yang di kenal dengan istilah


ekonometrika di mulai tahun 1920 dipelopori Ragnar Frisch dan Jan Tinbergen
ekonometrika adalah cabang dari ilmu ekonomi yang merupakan integrasi antara
ekonomi, matematik, dan statistika. Walaupun demikian powerful perkembangan
ekonometrika kurang mendapat sambutan hangat dari ekonom-ekonom besar yang
kurang setuju dengan pemodelan Jhon Mayard Kyenes. Keynes memandang
memandang keptis terhadap buku Tinbergen yang berjudul statistical Testing For
Bussines Cyle Theory. Baru di akhir tahun 1940 dan awal 1950 ekonometrika mulai
berkembang lagi di pelopori oleh Chernoff, Haavelmo, Koppmans, Rubin, dan Simon
yang berkerja pada cowls commission for research in economics.

Di bidang perternakan, industri pertenakan di USA berterimah kasih kepada


K.Pearson karena melalui teori Normal, kemajuan (genetic progress) pada produksi
susu meningkat 40% pada 1950-an analisi genetika kuantatis umumnya di gunakan
statistika ytingkat tinggi seperti Baysian Statistics.

Di bidang industry peran statistic yang menonjol dalam pengendalian kualiatas dan
penerapan rancangan percobaan factorial sebagian (fractional factorial) yang berusaha
meminimuman. Hal ini dapat kita kenal pada metode Taguchi yang di temukan oleh Dr
Genichi Taguchi Jepang di sebut juga off line quality control.
Trend Perkembangan Statistika Di Abad 21

Karl Pearson, Fisher, Neyman, dan Wald selama setengah abad setelah meletakkan
dasar satatiska yang berbasis matematika sehingga penelitian - penelitian dan kuliah-
kuliah statistika di perguruan tinggi umumnya di dasarkan pada beberapa pedoman atau
dasar di temukan oleh tokoh-tokoh tersebut. Penggunaan statistika terkadang terkdang
timbul kontroversi di antara para ahli tentang pemilihan model data, pengunaan priot
probability, dan interprestasi data. Statistika induktif dapat di pakai untuk menangani
masalah di perolehan data di rasakan perlu efensiensi atau biaya mahal.

Di era millennium dengan dominasi teknologi informasi, data base yang besar,
interaksi dengan komputer dan informasi. Menurut C.R Rao dalam tulisannya (berjudul
Has Statistics a Future? If So In What From?) statistik yang berdasarkan pada model-
model probabilistik tidak mencukupi, sehingga metode -metode yang akan muncul
diarahkan untuk menjawab tantangan zaman yang di beri nama data mining. Pada
tahun1990-an metode data yang driven yang tidak terlalu ketata denagn asumsi sebaran
mulai di gunakan untuk analisis berbagai data, terutama untuk eksplorasi “data mining”.

Menurut David M. Rocke dari university of California metode data mining


mempunyai 2 prinsip dasar yaitu data Clearning, dan Segnentation. Pada abad 21 di
perkirakan metode data mining, adalah metode yang akan banyak di gunakan dalam
berbagai bidang terapan. Metode data mining permasalahn di dasarkan pada bidang
ilmunya lebih di utamakan pada pendugaan parameter dan asumsi sebaran. Tetapi pada
pelaksanaan kedua “driven” tersebut harus di kuasai oleh statistikawan di abad
millennium ini. Emanuel Parzen menulis tentang “Data mining, Statical Methods
Mining and History of Statistic. Dalam tulisanya tersebut di bahas juga masalah
Pendidikan statistika menghadapi masa depan di mana data mining akan mengembang.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.google.com/url?
sa=i&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&cad=rja&uact=8&ved=0CAQQw7AJahcK
EwiI29-Y3PX5AhUAAAAAHQAAAAAQAg&url=https%3A%2F
%2Fjournal.ipb.ac.id%2Findex.php%2Fstatistika%2Farticle%2Fview
%2F5506%2F4049&psig=AOvVaw2-W_lqIZ7oo7-
36OE0P36w&ust=1662194738725694

Anda mungkin juga menyukai