Anda di halaman 1dari 29

TUGAS

EROSI DAN ANGKUTAN SEDIMEN

Dikerjakan Oleh :

Nama : Gabriella Ayu Kusuma, S.T.


No. Stb. F 112 21 004

PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TADULAKO
2022
ANALISA EROSI DAS POBOYA METODE USLE DAN GIS

A. PEDAHULUAN
Erosi adalah peristiwa pengikisan padatan (sedimen, tanah, batuan dan partikel
lainnya) akibat transportasi oleh air, angin, tanah dan material lain di bawah pengaruh
gravitasi. Partikel tanah yang lebih halus akan terkikis terlebih dahulu, membawa serta
sebagian besar kesuburan alami dan potensi produksi. Namun, dengan tanaman
penutup, akar mengikat partikel tanah (Soil Sciense Society of America, 2022).
Erosi lahan dan tanah menjadi salah satu masalah utama dalam pengelolaan
Daerah Aliran Sungai (DAS). Hal ini dapat dipicu oleh penggunaan lahan yang tidak
sesuai dengan pengaturannya terutama pembukaan lahan, baik untuk pemenuhan
kebutuhan pemukiman, perkebunan bahkan pertambangan yang menjadi mata
pencaharian masyarakat. Kota Palu menjadi salah satu primadona wilayah dengan
potensi hasil tambang terbaik berupa emas dan bahan mineral batuan. Salah satunya
berada dalam DAS Poboya. Potensi pertambangan ini dapat memberikan potensi yang
besar pula untuk peningkatan erosi di DAS Poboya, sehingga dirasa perlu untuk
menganalisa dan mengklasifikasikan Tingkat Bahaya Erosi (TBE) menggunakan
metode Universal Soil Loss Equation (USLE) dan Geographic Information System
(GIS) pada DAS Poboya.

B. BATASAN MASALAH
Pada penelitian ini dilakukan pembatasan masalah sebagai berikut :
1. Batas hilir DAS Poboya pada Jembatan Sisingamangaraja.
2. Menganalisa potensi erosi pada Tahun 2020.
3. Menggunakan data curah hujan harian pada stasiun terdekat.

C. PENYIAPAN DATA
Sesuai dengan persamaan USLE sebagai berikut :

E = R x K x LS x CP ... (Pers. I)

2
Dimana :
E = Potensi erosi (ton/ha/tahun)
R = Faktor Erosivitas
K = Faktor Erodibilitas Tanah
LS = Faktor Kemiringan Lereng
CP = Faktor Konservasi Lahan

Maka disiapkan data-data sebagai berikut :


1. Peta Digital Elevation Model (DEM) yang diunduh melalui
www.tanahair.indonesia.go.id milik Badan Informasi Geospasial.
2. Data posisi lokasi pos curah hujan dan data curah hujan harian per bulan Tahun
2020 pada stasiun/ pos curah hujan terdekat. Pada penelitian ini digunakan data dari
Stasiun Meteorologi Mutiara Sis Al-Jufri milik BMKG. Data diunduh melalui
www.dataonline.bmkg.go.id milik BMKG.
3. Data jenis tanah diperoleh dari data spasial Pola Pengelolaan Sumber Daya Air WS
Palu Lariang milik Balai Wilayah Sungai Sulawesi III Palu. Dapat juga diunduh
melalui www.tanahair.indonesia.go.id atau data spasial milik FAO-Unesco.
4. Kemiringan lereng dianalisa melalui data DEM dengan bantuan GIS.
5. Data tutupan/ penggunaan lahan diperoleh dari Kementerian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan.

D. ANALISA
1. DELINIASI DAS
Deliniasi DAS dilakukan dengan menggunakan data dasar DEM yang telah diunduh
melalui www.tanahair.indonesia.go.id. Pendugaan batas DAS Poboya termasuk
dalam 4 grid DEMNAS.
Setelah memperoleh peta DEM dilakukan beberapa analasis pada GIS yaitu :
a. Menentukan dan menginput koordinat outlet/ hilir DAS
b. Menggabungkan 4 raster DEM yang telah di download

3
c. Menghilangkan error pada raster DEM untuk kemudahan deliniasi DAS (tools
Fill)
d. Menentukan arah aliran dari hulu ke hilir (tools Flow Direction)
e. Menentukan/ deteksi sumber dan aliran sungai (tools Flow Accumulation)
f. Memperjelas aliran sungai kecil lainnya (tools Raster Calculator – Spatial
Analysist)
g. Mengecek kesesuaian koordinat outlet/ hilir dengan aliran sungai
h. Membuat batas DAS (tools Watershed)

Berdasar hasil analisis dengan GIS, diperoleh luas DAS Poboyo dengan batasan
outlet pada Jembatan Sisingamangaraja sebesar 64,82 Km2. Adapun data DEM
disajikan pada Gambar 1 dan Peta Deliniasi DAS Poboya disajikan pada Gambar 2.

4
Gambar 1. Peta DEM DAS Poboya
5
A = 64,82 Km2

Gambar 2. Peta Deliniasi DAS Poboya


6
2. EROSIVITAS (R)
Erosivitas adalah kemampuan air hujan untuk mengerosi tanah. Adapun persamaan
yang digunakan dalam analisa erosivitas adalah Rumus Bols (1978) sebagai
berikut :

R = 9,119Pm1,21 x D-0,47 x Pmax0,53 ..(Pers. 2)

Dimana :
R = Faktor erosivitas hujan bulanan
Pm = Jumlah curah hujan bulanan (cm)
D = Jumlah hari hujan bulnanan (hari)
Pmax = Curah hujan maksimum dalam 24 jam pada bulan yang bersangkutan (cm)

Dasar perhitungan erosivitas adalah data curah hujan harian per bulan dalam periode
satu tahun. Hanya terdapat 1 stasiun curah hujan yang kelengkapan datanya dapat
digunakan untuk analisa selanjutnya pada DAS Poboya yaitu Stasiun Meteorologi
Mutiara Sis Al-Jufri milik BMKG dengan data Tahun 2020 (disajikan pada Tabel
1).
Pada Tabel 2 disajikan hasil tabulasi perhitungan erosivitas (R) pada DAS Poboya.
Pada Gambar 3 disajikan Peta Lokasi Pos Curah Hujan dan Erosivitas. Tidak
dibuatkan polygon thiessen mengingat pos curah hujan terdekat dengan data yang
memnuhi syarat hanya terdapat 1 pos.
Analisa pada GIS dilakukan dengan memasukan koordinat posisi pos curah hujan
dan membuat pengaruh curah hujan terhadap DAS. Karena pada DAS Poboya hanya
1 pos maka keseluruhan DAS diperngaruhi oleh curah hujan dari Stasiun
Meteorologi Mutiara Sis Al-Jufri. Setelah memperoleh luas pengaruh curah hujan
terhadap DAS maka dimasukkan nilai R (Tabel 2) ke dalam attribute table.

7
Tabel 1. Data Curah Hujan Stasiun Meteorologi Palu
ID WMO : 97072
Nama Stasiun : Stasiun Meteorologi Mutiara Sis Al-Jufri
Lintang : -0,91589
Bujur : 119,90554
Elevasi : 79
Tahun Data : 2020

Curah Hujan Harian (mm)


Tangga
Februar Agustu Septembe Oktobe Novembe Desembe
l Januari Maret April Mei Juni Juli
i s r r r r
1 0,0 0,1 0,0 0,0 2,5 0,0 0,0 3,8 36,4 0,4 0,8 11,7
2 0,0 0,0 2,0 1,0 1,5 3,9 0,0 3,3 0,5 0,0 1,5 0,0
3 10,0 0,0 0,9 0,0 0,0 6,8 0,0 0,0 0,3 0,0 3,0 0,2
4 0,0 0,5 0,5 0,0 0,5 0,0 17,1 0,0 12,0 0,5 19,6 0,0
5 0,0 0,0 3,0 0,0 0,0 0,0 2,5 2,6 3,5 0,3 1,5 0,0
6 0,2 0,0 3,4 0,0 0,0 3,6 1,2 0,0 8,9 0,2 23,2 0,0
7 1,1 0,0 1,8 6,0 1,0 15,8 1,5 0,3 46,9 0,2 0,0 0,0
8 0,0 0,0 0,0 1,0 0,0 0,5 10,5 0,5 12,8 1,0 0,0 0,0
9 0,0 0,0 0,0 1,2 0,0 1,1 0,0 3,0 10,0 1,0 0,0 0,0
10 0,0 0,0 0,0 0,0 1,0 0,0 34,8 1,6 11,6 11,1 0,0 0,0
11 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 1,2 19,2 0,0 19,8 2,9 0,0 0,0
12 3,3 0,0 0,0 0,0 0,0 1,6 8,1 13,1 2,4 0,0 0,0 0,0
13 0,1 0,0 0,0 0,0 0,6 1,5 17,6 2,0 0,5 0,0 0,0 0,0
14 0,0 0,0 1,3 0,0 0,0 0,5 22,5 0,0 19,0 7,8 0,0 0,0
15 0,0 0,0 0,0 6,9 0,0 2,0 3,4 0,0 0,0 1,5 0,1 0,0
16 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,2 6,6 0,5 0,0 13,4 2,5 0,0
17 0,0 0,0 0,0 0,0 1,0 0,1 0,0 3,0 0,0 0,0 4,5 0,0
18 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 1,7 0,0 0,8 0,0 1,0 0,2 0,2
19 0,0 0,0 0,0 0,0 2,3 2,9 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
20 0,0 0,0 25,5 7,2 14,2 3,8 0,0 0,0 0,0 0,0 1,0 0,0
21 0,0 0,0 1,3 0,0 0,0 2,6 3,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,5

8
Curah Hujan Harian (mm)
Tangga
Februar Agustu Septembe Oktobe Novembe Desembe
l Januari Maret April Mei Juni Juli
i s r r r r
22 0,0 0,0 0,0 0,0 2,0 9,1 4,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
23 0,0 0,0 0,0 27,0 0,0 0,4 10,5 0,0 0,0 0,0 0,2 0,0
24 0,0 0,0 0,0 3,7 1,9 4,6 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
25 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 11,0 0,0 0,4 0,0 0,0 0,0 0,6
26 0,0 0,0 0,0 4,0 6,4 5,0 6,3 13,7 0,0 0,0 0,0 2,5
27 0,0 21,2 0,0 1,4 0,0 2,1 5,6 6,9 0,0 0,0 0,0 0,0
28 0,0 3,8 0,0 0,2 0,8 7,0 0,0 1,4 8,6 0,0 6,6 0,0
29 0,0 0,0 0,0 4,0 0,6 0,0 0,0 0,2 8,4 0,3 0,0 3,9
30 0,0   0,0 0,0 7,0 0,0 2,2 1,5 0,0 5,9 0,0 0,0
31 0,0   0,0   0,5   5,0 0,0   0,0   0,0
RMin 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
21,2
Pmax 10,00 25,50 27,00 14,20 15,80 34,80 13,70 46,90 13,40 23,20 11,70
0
0,8
Rrata2 0,47 1,28 2,12 1,41 2,97 5,86 1,89 6,72 1,53 2,16 0,63
8
25,6
Pm 14,70 39,70 63,60 43,80 89,00 181,60 58,60 201,60 47,50 64,70 19,60
0
Jumlah
Hari 11 14 16 16 26 26 25 25 16 26 23 15
Hujan (D)
Rtahunan 850,00
Keterangan :
0 :Dihitung sebagai hari hujan, hanya saja data tidak terukur karena jumlah curah hujan terlalu kecil

:Penyesuaian jumlah hari per bulan

9
Tabel 2. Erosivitas (R) DAS Poboya
Persamaa Bulan
n Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember
Pm                        
(mm) 14,70 25,60 39,70 63,60 43,80 89,00 181,60 58,60 201,60 47,50 64,70 19,60
(cm) 1,47 2,56 3,97 6,36 4,38 8,90 18,16 5,86 20,16 4,75 6,47 1,96
D (hari) 11 14 16 16 26 26 25 25 16 26 23 15
Pmax                        
(mm) 10,00 21,20 25,50 27,00 14,20 15,80 34,80 13,70 46,90 13,40 23,20 11,70
(cm) 1,00 2,12 2,55 2,70 1,42 1,58 3,48 1,37 4,69 1,34 2,32 1,17
Rbulanan 3,16 8,22 14,48 26,40 9,52 23,75 87,14 13,53 142,86 10,18 20,97 4,20
Rtahunan 364,41

10
2
No. x y Nama Pos Hujan Luas (Km ) R
1 823401 9898631 Sta. Metereologi Palu 64,82 364,410

11
Gambar 3. Peta Pos Curah Hujan dan Erosivitas DAS Poboya

12
3. ERODIBILITAS (K)
Erodibilitas adalah sifat kepekaan/ kemudahan tanah terhadap pengurai dan
pengangkut air atau angin pada proses erosi. Nilai erodibiltas tanah dipengaruhi oleh
jenis tanah pada suatu lahan. Adapun pendekatan faktor erodibilitas tanah (K)
sebagai berikut :
Tabel 3. Pendekatan Faktor Erodibilitas (K)
No. Jenis Tanah Nilai K
1 Podsolik 0,16
2 Grumosol 0,21
3 Mediteran 0,23
4 Litosol 0,29
5 Latosol 0,31
6 Regosol 0,40
7 Alluvial 0,47
8 Podsolik merah kuning 0,49
9 Organosol dan glehumus 0,47
10 Komplek rensing dan litosol 0,22
11 Komplek podsolik coklat, podsol dan litosol 0,30
12 Komplek Mediteran dan litosol 0,46
13 Komplek podsolik merah kuning dan litosol 0,36
14 Komplek podsolik coklat dan litosol 0,43
15 Kuning kemerahan latosol dan litosol 0,36

Data jenis tanah yang diperoleh dilakukan pemotongan (tools clip) terhadap batas
DAS guna mengetahui jenis-jenis tanah pada DAS Poboya. Setelahnya dimasukkan
Nilai K pada masing-masing jenis tanah yang telah sesuai dengan DAS Pada
Gambar 4 disajikan Peta Jenis Tanah DAS Poboya.

13
2
No. Jenis Tanah Luas (Km ) K
1 Brown Forest Soil, Aluvial 1,13 0,47
2 Podsolik Merah Kuning, Litosol 62,92 0,36
3 Podsolik 0,78 0,16
Jumlah 64,82

Gambar 4. Peta Jenis Tanah DAS Poboya

14
4. KELERENGAN (LS)
Kemiringan dan panjang lereng juga merupakan unsur topografi yang paling
berpengaruh terhadap aliran permukaan dan erosi. Pengaruh kemiringan lereng
terhadap erosi disebabkan oleh kecepatan aliran permukaan. Makin miring lereng
maka air yang mengalir lebih cepat.
Data dasar yang digunakan untuk analisis kemiringan lereng pada GIS adalah DEM.
Tahap pertama yang dilakukan adalah menggunakan tools slope, setelahnya adalah
mengklasifikasikan kemiringan lereng sesuai dengan kelas lerengnya menggunakan
tools reclassify (sesuai Tabel 4).
Tabel 4. Klasifikasi Kemiringan Lereng dan Nilai LS
Kemiringan
No. Kelas Lereng Keterangan Nilai LS
Lereng
1 I 0–8% Datar 0,40
2 II 8 – 15 % Landai 1,40
3 III 15 – 25 % Agak Curam 3,10
4 IV 25 – 40 % Curam 6,80
5 V > 40 % Sangat Curam 9,50

Pada Gambar 5 disajikan Peta Kemiringan Lereng DAS Poboya dan klasifikasinya.

15
Kelas Kemiringan Luas
No. Klasifikas 2 % LS
Lahan Lereng (Km )
1 I 0-8 % Datar 2,97 4,58 0,4
2 II 8-15 % Landai 2,81 4,34 1,4
3 III 15-25 % Agak Curam 6,18 9,53 3,1
4 IV 25-45 % Curam 17,10 26,38 6,8
5 V >45 % Sangat Curam 35,76 55,17 9,5
Jumlah 64,82

Gambar 5. Peta Kemiringan Lereng DAS Poboya


16
5. PENUTUPAN DAN KONSERVASI LAHAN (CP)
Faktor penentu besar erosi lahan yang terjadi pada suatu DAS dipengaruhi oleh jenis
tutupan lahan eksisting dan bagaimana cara penanganannya. Tutupan lahan
dianggap sebagai Faktor C yang dipengaruhi oleh vegetasi, kondisi permukaan
tanah dan cara pengelolaan lahan sebagai Faktor P . Berikut pendekatan Nilai CP :
Tabel 5. Tutupan Lahan dan Nilai CP
No. Jenis Tutupan Lahan Nilai CP
1 Belukar Rawa 0,01
2 Rawa 0,01
3 Semak / Belukar 0,30
4 Pertanian Lahan Kering Campur 0,19
5 Pertanian Lahan Kering 0,28
6 Perkebunan 0,50
7 Pemukiman 0,95
8 Hutan Lahan Kering Sekunder 0,01
9 Hutan Mangrove Sekunder 0,01
10 Hutan Rawa Sekunder 0,01
11 Hutan Tanaman 0,05
12 Sawah 0,01
13 Tambak 0,001
14 Tanah Terbuka 0,95
15 Pertambangan 1,00

Data tutupan lahan yang diperoleh dilakukan pemotongan (tools clip) terhadap batas
DAS guna mengetahui jenis-jenis tutupan lahan pada DAS Poboya. Setelahnya
dimasukkan Nilai CP pada masing-masing jenis tutupan lahan yang telah sesuai
dengan DAS. Pada Gambar 6 disajikan Peta Penggunaan Lahan DAS Poboya.

17
Luas
No. Kode Keterangan 2 % CP
(Km )
1 2001 Hutan Lahan Kering Primer 36,68 56,58 0,01
2 2002 Hutan Lahan Kering Sekunder 6,54 10,09 0,01
3 2007 Belukar 17,26 26,63 0,3
4 2012 Permukiman 0,63 0,98 0,95
5 20091 Pertanian Lahan Kering 1,85 2,86 0,28
6 20092 Pertanian Lahan Kering Campur 0,65 1,00 0,19
7 20093 Sawah 0,41 0,64 0,01
8 20141 Pertambangan 0,80 1,23 1
Jumlah 64,82

Gambar 6. Peta Penggunaan Lahan DAS Poboya

18
6. NILAI EROSI
Tingkat bahaya erosi diklasifikasi berdasar analisa nilai/ laju erosi yang dihitung
berdasar Rumus USLE (Persamaan I). Dengan GIS akan lebih mudah melakukan
analisa pada tiap kondisi lahan yang ada pada DAS dengan bantuan tools intersect.
Perintah ini akan menggabungkan seluruh data dan memilah kesesuaian pada
masing pias lahan. Setelahnya dengan bantuan tools field calculator, akan
mempermudah menghitung analisa nilai E (persamaan I). Berikut klasifikasi bahaya
erosi :
Tabel 6. Klasifikasi Bahaya Erosi
Kelas Bahaya Laju Erosi
No. Tingkat Bahaya Erosi
Erosi (ton/ha/tahun)
1 I < 15 Sangat Ringan
2 II 15 – 60 Ringan
3 III 60 – 180 Sedang
4 IV 180 – 480 Berat
5 V >480 Sangat Berat

Pada Gambar 7 diperlihat Peta Tingkat Bahaya Erosi DAS Poboya dan Tabel 7
menunjukan laju erosi pada DAS Poboya Tahun 2020.

19
Tabel 7. Klasifikasi Bahaya Erosi DAS Poboya
Pengaruh Pos Kemiringan Penggunaan Nilai Erosi, E Luas, A Erosi, E
R Jenis Tanah K LS CP KBE TBE
CH Lereng Lahan (ton/ha/tahun) (ha) (ton/tahun)
Sta. Metereologi Brown Forest Soil,
364,41 0,47 Datar 0,4 Permukiman 0,95 65,08 III Sedang 36,95 2.404,83
Palu Aluvial
Sta. Metereologi Brown Forest Soil, Pertanian Lahan
364,41 0,47 Datar 0,4 0,28 19,18 II Ringan 5,28 101,31
Palu Aluvial Kering
Sta. Metereologi Brown Forest Soil, Pertanian Lahan
364,41 0,47 Datar 0,4 0,28 19,18 II Ringan 6,07 116,49
Palu Aluvial Kering
Sta. Metereologi Brown Forest Soil, Sangat
364,41 0,47 Datar 0,4 Sawah 0,01 0,69 I 5,22 3,58
Palu Aluvial Ringan
Sta. Metereologi Brown Forest Soil, Sangat
364,41 0,47 Datar 0,4 Sawah 0,01 0,69 I 4,87 3,34
Palu Aluvial Ringan
Sta. Metereologi Brown Forest Soil,
364,41 0,47 Landai 1,4 Permukiman 0,95 227,79 IV Berat 15,08 3.434,74
Palu Aluvial
Sta. Metereologi Brown Forest Soil, Pertanian Lahan
364,41 0,47 Landai 1,4 0,28 67,14 III Sedang 3,60 241,42
Palu Aluvial Kering
Sta. Metereologi Brown Forest Soil, Pertanian Lahan
364,41 0,47 Landai 1,4 0,28 67,14 III Sedang 4,25 285,16
Palu Aluvial Kering
Sta. Metereologi Brown Forest Soil, Sangat
364,41 0,47 Landai 1,4 Sawah 0,01 2,40 I 1,34 3,21
Palu Aluvial Ringan
Sta. Metereologi Brown Forest Soil, Sangat
364,41 0,47 Landai 1,4 Sawah 0,01 2,40 I 0,74 1,77
Palu Aluvial Ringan
Sta. Metereologi Brown Forest Soil, Agak
364,41 0,47 3,1 Permukiman 0,95 504,40 V Sangat Berat 8,30 4.188,13
Palu Aluvial Curam
Sta. Metereologi Brown Forest Soil, Agak Pertanian Lahan
364,41 0,47 3,1 0,28 148,66 III Sedang 5,47 813,31
Palu Aluvial Curam Kering
Sta. Metereologi Brown Forest Soil, Agak Pertanian Lahan
364,41 0,47 3,1 0,28 148,66 III Sedang 5,89 875,13
Palu Aluvial Curam Kering
Sta. Metereologi Brown Forest Soil, Agak Sangat
364,41 0,47 3,1 Sawah 0,01 5,31 I 1,65 8,77
Palu Aluvial Curam Ringan
Sta. Metereologi Brown Forest Soil, Agak Sangat
364,41 0,47 3,1 Sawah 0,01 5,31 I 0,87 4,60
Palu Aluvial Curam Ringan
Sta. Metereologi Brown Forest Soil,
364,41 0,47 Curam 6,8 Permukiman 0,95 1106,42 V Sangat Berat 1,03 1.135,31
Palu Aluvial
Sta. Metereologi Brown Forest Soil, Pertanian Lahan
364,41 0,47 Curam 6,8 0,28 326,10 IV Berat 2,64 861,35
Palu Aluvial Kering
Sta. Metereologi Brown Forest Soil, Pertanian Lahan
364,41 0,47 Curam 6,8 0,28 326,10 IV Berat 1,56 508,07
Palu Aluvial Kering
Sta. Metereologi 364,41 Brown Forest Soil, 0,47 Curam 6,8 Sawah 0,01 11,65 I Sangat 1,12 13,04

20
Pengaruh Pos Kemiringan Penggunaan Nilai Erosi, E Luas, A Erosi, E
R Jenis Tanah K LS CP KBE TBE
CH Lereng Lahan (ton/ha/tahun) (ha) (ton/tahun)
Palu Aluvial Ringan
Sta. Metereologi Brown Forest Soil, Sangat
364,41 0,47 Curam 6,8 Sawah 0,01 11,65 I 0,15 1,75
Palu Aluvial Ringan
Sta. Metereologi Brown Forest Soil, Sangat
364,41 0,47 9,5 Permukiman 0,95 1545,74 V Sangat Berat 0,00 7,35
Palu Aluvial Curam
Sta. Metereologi Brown Forest Soil, Sangat Pertanian Lahan
364,41 0,47 9,5 0,28 455,59 IV Berat 0,35 161,54
Palu Aluvial Curam Kering
Sta. Metereologi Brown Forest Soil, Sangat Pertanian Lahan
364,41 0,47 9,5 0,28 455,59 IV Berat 0,02 9,54
Palu Aluvial Curam Kering
Sta. Metereologi Brown Forest Soil, Sangat
364,41 0,47 9,5 Sawah 0,01 16,27 II Ringan 0,15 2,51
Palu Aluvial Curam
Sta. Metereologi Brown Forest Soil, Sangat
364,41 0,47 9,5 Sawah 0,01 16,27 II Ringan 0,00 0,00
Palu Aluvial Curam
Sta. Metereologi Podsolik Merah Hutan Lahan Sangat
364,41 0,36 Datar 0,4 0,01 0,52 I 38,01 19,94
Palu Kuning, Litosol Kering Primer Ringan
Sta. Metereologi Podsolik Merah Hutan Lahan Sangat
364,41 0,36 Datar 0,4 0,01 0,52 I 0,69 0,36
Palu Kuning, Litosol Kering Sekunder Ringan
Sta. Metereologi Podsolik Merah Hutan Lahan Sangat
364,41 0,36 Datar 0,4 0,01 0,52 I 7,16 3,76
Palu Kuning, Litosol Kering Sekunder Ringan
Sta. Metereologi Podsolik Merah
364,41 0,36 Datar 0,4 Belukar 0,3 15,74 II Ringan 0,02 0,39
Palu Kuning, Litosol
Sta. Metereologi Podsolik Merah
364,41 0,36 Datar 0,4 Belukar 0,3 15,74 II Ringan 0,12 1,82
Palu Kuning, Litosol
Sta. Metereologi Podsolik Merah
364,41 0,36 Datar 0,4 Belukar 0,3 15,74 II Ringan 0,00 0,03
Palu Kuning, Litosol
Sta. Metereologi Podsolik Merah
364,41 0,36 Datar 0,4 Belukar 0,3 15,74 II Ringan 0,06 0,96
Palu Kuning, Litosol
Sta. Metereologi Podsolik Merah
364,41 0,36 Datar 0,4 Belukar 0,3 15,74 II Ringan 0,33 5,12
Palu Kuning, Litosol
Sta. Metereologi Podsolik Merah
364,41 0,36 Datar 0,4 Belukar 0,3 15,74 II Ringan 113,78 1.791,17
Palu Kuning, Litosol
Sta. Metereologi Podsolik Merah
364,41 0,36 Datar 0,4 Permukiman 0,95 49,85 II Ringan 0,04 2,11
Palu Kuning, Litosol
Sta. Metereologi Podsolik Merah
364,41 0,36 Datar 0,4 Permukiman 0,95 49,85 II Ringan 0,00 0,00
Palu Kuning, Litosol
Sta. Metereologi Podsolik Merah Pertanian Lahan Sangat
364,41 0,36 Datar 0,4 0,28 14,69 I 1,02 14,92
Palu Kuning, Litosol Kering Ringan
Sta. Metereologi Podsolik Merah Pertanian Lahan Sangat
364,41 0,36 Datar 0,4 0,28 14,69 I 27,00 396,70
Palu Kuning, Litosol Kering Ringan

21
Pengaruh Pos Kemiringan Penggunaan Nilai Erosi, E Luas, A Erosi, E
R Jenis Tanah K LS CP KBE TBE
CH Lereng Lahan (ton/ha/tahun) (ha) (ton/tahun)
Sta. Metereologi Podsolik Merah Pertanian Lahan Sangat
364,41 0,36 Datar 0,4 0,28 14,69 I 2,02 29,67
Palu Kuning, Litosol Kering Ringan
Sta. Metereologi Podsolik Merah Pertanian Lahan Sangat
364,41 0,36 Datar 0,4 0,28 14,69 I 0,12 1,73
Palu Kuning, Litosol Kering Ringan
Sta. Metereologi Podsolik Merah Pertanian Lahan Sangat
364,41 0,36 Datar 0,4 0,19 9,97 I 21,73 216,69
Palu Kuning, Litosol Kering Campur Ringan
Sta. Metereologi Podsolik Merah Sangat
364,41 0,36 Datar 0,4 Sawah 0,01 0,52 I 6,66 3,50
Palu Kuning, Litosol Ringan
Sta. Metereologi Podsolik Merah Sangat
364,41 0,36 Datar 0,4 Sawah 0,01 0,52 I 9,88 5,19
Palu Kuning, Litosol Ringan
Sta. Metereologi Podsolik Merah
364,41 0,36 Datar 0,4 Pertambangan 1 52,48 II Ringan 5,71 299,63
Palu Kuning, Litosol
Sta. Metereologi Podsolik Merah Hutan Lahan Sangat
364,41 0,36 Landai 1,4 0,01 1,84 I 76,43 140,37
Palu Kuning, Litosol Kering Primer Ringan
Sta. Metereologi Podsolik Merah Hutan Lahan Sangat
364,41 0,36 Landai 1,4 0,01 1,84 I 1,01 1,85
Palu Kuning, Litosol Kering Sekunder Ringan
Sta. Metereologi Podsolik Merah Hutan Lahan Sangat
364,41 0,36 Landai 1,4 0,01 1,84 I 16,01 29,41
Palu Kuning, Litosol Kering Sekunder Ringan
Sta. Metereologi Podsolik Merah
364,41 0,36 Landai 1,4 Belukar 0,3 55,10 II Ringan 0,05 2,62
Palu Kuning, Litosol
Sta. Metereologi Podsolik Merah
364,41 0,36 Landai 1,4 Belukar 0,3 55,10 II Ringan 0,15 8,49
Palu Kuning, Litosol
Sta. Metereologi Podsolik Merah
364,41 0,36 Landai 1,4 Belukar 0,3 55,10 II Ringan 0,02 1,35
Palu Kuning, Litosol
Sta. Metereologi Podsolik Merah
364,41 0,36 Landai 1,4 Belukar 0,3 55,10 II Ringan 0,19 10,41
Palu Kuning, Litosol
Sta. Metereologi Podsolik Merah
364,41 0,36 Landai 1,4 Belukar 0,3 55,10 II Ringan 0,49 27,12
Palu Kuning, Litosol
Sta. Metereologi Podsolik Merah
364,41 0,36 Landai 1,4 Belukar 0,3 55,10 II Ringan 106,58 5.872,59
Palu Kuning, Litosol
Sta. Metereologi Podsolik Merah
364,41 0,36 Landai 1,4 Permukiman 0,95 174,48 III Sedang 0,05 8,95
Palu Kuning, Litosol
Sta. Metereologi Podsolik Merah Pertanian Lahan
364,41 0,36 Landai 1,4 0,28 51,43 II Ringan 1,04 53,31
Palu Kuning, Litosol Kering
Sta. Metereologi Podsolik Merah Pertanian Lahan
364,41 0,36 Landai 1,4 0,28 51,43 II Ringan 19,18 986,35
Palu Kuning, Litosol Kering
Sta. Metereologi Podsolik Merah Pertanian Lahan
364,41 0,36 Landai 1,4 0,28 51,43 II Ringan 3,22 165,41
Palu Kuning, Litosol Kering
Sta. Metereologi 364,41 Podsolik Merah 0,36 Landai 1,4 Pertanian Lahan 0,28 51,43 II Ringan 0,15 7,86

22
Pengaruh Pos Kemiringan Penggunaan Nilai Erosi, E Luas, A Erosi, E
R Jenis Tanah K LS CP KBE TBE
CH Lereng Lahan (ton/ha/tahun) (ha) (ton/tahun)
Palu Kuning, Litosol Kering
Sta. Metereologi Podsolik Merah Pertanian Lahan
364,41 0,36 Landai 1,4 0,19 34,90 II Ringan 16,40 572,40
Palu Kuning, Litosol Kering Campur
Sta. Metereologi Podsolik Merah Sangat
364,41 0,36 Landai 1,4 Sawah 0,01 1,84 I 2,15 3,94
Palu Kuning, Litosol Ringan
Sta. Metereologi Podsolik Merah Sangat
364,41 0,36 Landai 1,4 Sawah 0,01 1,84 I 1,02 1,88
Palu Kuning, Litosol Ringan
Sta. Metereologi Podsolik Merah
364,41 0,36 Landai 1,4 Pertambangan 1 183,66 IV Berat 6,44 1.181,97
Palu Kuning, Litosol
Sta. Metereologi Podsolik Merah Agak Hutan Lahan Sangat
364,41 0,36 3,1 0,01 4,07 I 252,62 1.027,37
Palu Kuning, Litosol Curam Kering Primer Ringan
Sta. Metereologi Podsolik Merah Agak Hutan Lahan Sangat
364,41 0,36 3,1 0,01 4,07 I 1,67 6,79
Palu Kuning, Litosol Curam Kering Sekunder Ringan
Sta. Metereologi Podsolik Merah Agak Hutan Lahan Sangat
364,41 0,36 3,1 0,01 4,07 I 60,81 247,31
Palu Kuning, Litosol Curam Kering Sekunder Ringan
Sta. Metereologi Podsolik Merah Agak
364,41 0,36 3,1 Belukar 0,3 122,00 III Sedang 2,33 284,45
Palu Kuning, Litosol Curam
Sta. Metereologi Podsolik Merah Agak
364,41 0,36 3,1 Belukar 0,3 122,00 III Sedang 0,02 2,04
Palu Kuning, Litosol Curam
Sta. Metereologi Podsolik Merah Agak
364,41 0,36 3,1 Belukar 0,3 122,00 III Sedang 0,22 26,46
Palu Kuning, Litosol Curam
Sta. Metereologi Podsolik Merah Agak
364,41 0,36 3,1 Belukar 0,3 122,00 III Sedang 0,14 16,94
Palu Kuning, Litosol Curam
Sta. Metereologi Podsolik Merah Agak
364,41 0,36 3,1 Belukar 0,3 122,00 III Sedang 0,01 0,99
Palu Kuning, Litosol Curam
Sta. Metereologi Podsolik Merah Agak
364,41 0,36 3,1 Belukar 0,3 122,00 III Sedang 0,74 90,67
Palu Kuning, Litosol Curam
Sta. Metereologi Podsolik Merah Agak
364,41 0,36 3,1 Belukar 0,3 122,00 III Sedang 0,53 64,17
Palu Kuning, Litosol Curam
Sta. Metereologi Podsolik Merah Agak
364,41 0,36 3,1 Belukar 0,3 122,00 III Sedang 0,08 10,26
Palu Kuning, Litosol Curam
Sta. Metereologi Podsolik Merah Agak
364,41 0,36 3,1 Belukar 0,3 122,00 III Sedang 203,21 24.792,06
Palu Kuning, Litosol Curam
Sta. Metereologi Podsolik Merah Agak
364,41 0,36 3,1 Permukiman 0,95 386,35 IV Berat 0,27 104,16
Palu Kuning, Litosol Curam
Sta. Metereologi Podsolik Merah Agak Pertanian Lahan
364,41 0,36 3,1 0,28 113,87 III Sedang 1,50 170,99
Palu Kuning, Litosol Curam Kering
Sta. Metereologi Podsolik Merah Agak Pertanian Lahan
364,41 0,36 3,1 0,28 113,87 III Sedang 22,40 2.550,63
Palu Kuning, Litosol Curam Kering

23
Pengaruh Pos Kemiringan Penggunaan Nilai Erosi, E Luas, A Erosi, E
R Jenis Tanah K LS CP KBE TBE
CH Lereng Lahan (ton/ha/tahun) (ha) (ton/tahun)
Sta. Metereologi Podsolik Merah Agak Pertanian Lahan
364,41 0,36 3,1 0,28 113,87 III Sedang 8,07 919,07
Palu Kuning, Litosol Curam Kering
Sta. Metereologi Podsolik Merah Agak Pertanian Lahan
364,41 0,36 3,1 0,28 113,87 III Sedang 0,53 60,50
Palu Kuning, Litosol Curam Kering
Sta. Metereologi Podsolik Merah Agak Pertanian Lahan
364,41 0,36 3,1 0,19 77,27 III Sedang 15,65 1.209,11
Palu Kuning, Litosol Curam Kering Campur
Sta. Metereologi Podsolik Merah Agak Sangat
364,41 0,36 3,1 Sawah 0,01 4,07 I 1,71 6,96
Palu Kuning, Litosol Curam Ringan
Sta. Metereologi Podsolik Merah Agak Sangat
364,41 0,36 3,1 Sawah 0,01 4,07 I 1,08 4,40
Palu Kuning, Litosol Curam Ringan
Sta. Metereologi Podsolik Merah Agak
364,41 0,36 3,1 Pertambangan 1 406,68 IV Berat 10,27 4.176,50
Palu Kuning, Litosol Curam
Sta. Metereologi Podsolik Merah Hutan Lahan Sangat
364,41 0,36 Curam 6,8 0,01 8,92 I 875,46 7.809,81
Palu Kuning, Litosol Kering Primer Ringan
Sta. Metereologi Podsolik Merah Hutan Lahan Sangat
364,41 0,36 Curam 6,8 0,01 8,92 I 5,57 49,73
Palu Kuning, Litosol Kering Sekunder Ringan
Sta. Metereologi Podsolik Merah Hutan Lahan Sangat
364,41 0,36 Curam 6,8 0,01 8,92 I 191,92 1.712,04
Palu Kuning, Litosol Kering Sekunder Ringan
Sta. Metereologi Podsolik Merah
364,41 0,36 Curam 6,8 Belukar 0,3 267,62 IV Berat 7,41 1.981,98
Palu Kuning, Litosol
Sta. Metereologi Podsolik Merah
364,41 0,36 Curam 6,8 Belukar 0,3 267,62 IV Berat 0,69 184,10
Palu Kuning, Litosol
Sta. Metereologi Podsolik Merah
364,41 0,36 Curam 6,8 Belukar 0,3 267,62 IV Berat 0,22 58,70
Palu Kuning, Litosol
Sta. Metereologi Podsolik Merah
364,41 0,36 Curam 6,8 Belukar 0,3 267,62 IV Berat 1,67 447,99
Palu Kuning, Litosol
Sta. Metereologi Podsolik Merah
364,41 0,36 Curam 6,8 Belukar 0,3 267,62 IV Berat 0,67 179,55
Palu Kuning, Litosol
Sta. Metereologi Podsolik Merah
364,41 0,36 Curam 6,8 Belukar 0,3 267,62 IV Berat 3,38 904,68
Palu Kuning, Litosol
Sta. Metereologi Podsolik Merah
364,41 0,36 Curam 6,8 Belukar 0,3 267,62 IV Berat 0,80 214,32
Palu Kuning, Litosol
Sta. Metereologi Podsolik Merah
364,41 0,36 Curam 6,8 Belukar 0,3 267,62 IV Berat 0,17 44,50
Palu Kuning, Litosol
Sta. Metereologi Podsolik Merah
364,41 0,36 Curam 6,8 Belukar 0,3 267,62 IV Berat 1,77 474,03
Palu Kuning, Litosol
Sta. Metereologi Podsolik Merah
364,41 0,36 Curam 6,8 Belukar 0,3 267,62 IV Berat 514,89 137.795,96
Palu Kuning, Litosol
Sta. Metereologi 364,41 Podsolik Merah 0,36 Curam 6,8 Permukiman 0,95 847,47 V Sangat Berat 0,60 508,55

24
Pengaruh Pos Kemiringan Penggunaan Nilai Erosi, E Luas, A Erosi, E
R Jenis Tanah K LS CP KBE TBE
CH Lereng Lahan (ton/ha/tahun) (ha) (ton/tahun)
Palu Kuning, Litosol
Sta. Metereologi Podsolik Merah Pertanian Lahan
364,41 0,36 Curam 6,8 0,28 249,78 IV Berat 1,50 374,42
Palu Kuning, Litosol Kering
Sta. Metereologi Podsolik Merah Pertanian Lahan
364,41 0,36 Curam 6,8 0,28 249,78 IV Berat 10,91 2.725,43
Palu Kuning, Litosol Kering
Sta. Metereologi Podsolik Merah Pertanian Lahan
364,41 0,36 Curam 6,8 0,28 249,78 IV Berat 19,08 4.766,85
Palu Kuning, Litosol Kering
Sta. Metereologi Podsolik Merah Pertanian Lahan
364,41 0,36 Curam 6,8 0,28 249,78 IV Berat 2,05 512,33
Palu Kuning, Litosol Kering
Sta. Metereologi Podsolik Merah Pertanian Lahan
364,41 0,36 Curam 6,8 0,19 169,49 III Sedang 10,48 1.776,95
Palu Kuning, Litosol Kering Campur
Sta. Metereologi Podsolik Merah Sangat
364,41 0,36 Curam 6,8 Sawah 0,01 8,92 I 0,87 7,80
Palu Kuning, Litosol Ringan
Sta. Metereologi Podsolik Merah Sangat
364,41 0,36 Curam 6,8 Sawah 0,01 8,92 I 1,35 12,06
Palu Kuning, Litosol Ringan
Sta. Metereologi Podsolik Merah
364,41 0,36 Curam 6,8 Pertambangan 1 892,08 V Sangat Berat 23,54 2.1000,37
Palu Kuning, Litosol
Sta. Metereologi Podsolik Merah Sangat Hutan Lahan Sangat
364,41 0,36 9,5 0,01 12,46 I 2.344,73 2.9221,91
Palu Kuning, Litosol Curam Kering Primer Ringan
Sta. Metereologi Podsolik Merah Sangat Hutan Lahan Sangat
364,41 0,36 9,5 0,01 12,46 I 6,15 76,70
Palu Kuning, Litosol Curam Kering Sekunder Ringan
Sta. Metereologi Podsolik Merah Sangat Hutan Lahan Sangat
364,41 0,36 9,5 0,01 12,46 I 362,09 4.512,66
Palu Kuning, Litosol Curam Kering Sekunder Ringan
Sta. Metereologi Podsolik Merah Sangat
364,41 0,36 9,5 Belukar 0,3 373,88 IV Berat 4,66 1.740,75
Palu Kuning, Litosol Curam
Sta. Metereologi Podsolik Merah Sangat
364,41 0,36 9,5 Belukar 0,3 373,88 IV Berat 10,05 3.756,00
Palu Kuning, Litosol Curam
Sta. Metereologi Podsolik Merah Sangat
364,41 0,36 9,5 Belukar 0,3 373,88 IV Berat 0,08 28,34
Palu Kuning, Litosol Curam
Sta. Metereologi Podsolik Merah Sangat
364,41 0,36 9,5 Belukar 0,3 373,88 IV Berat 3,98 1.489,00
Palu Kuning, Litosol Curam
Sta. Metereologi Podsolik Merah Sangat
364,41 0,36 9,5 Belukar 0,3 373,88 IV Berat 8,30 3.101,72
Palu Kuning, Litosol Curam
Sta. Metereologi Podsolik Merah Sangat
364,41 0,36 9,5 Belukar 0,3 373,88 IV Berat 4,80 1.794,16
Palu Kuning, Litosol Curam
Sta. Metereologi Podsolik Merah Sangat
364,41 0,36 9,5 Belukar 0,3 373,88 IV Berat 1,43 535,03
Palu Kuning, Litosol Curam
Sta. Metereologi Podsolik Merah Sangat
364,41 0,36 9,5 Belukar 0,3 373,88 IV Berat 4,97 1.859,89
Palu Kuning, Litosol Curam

25
Pengaruh Pos Kemiringan Penggunaan Nilai Erosi, E Luas, A Erosi, E
R Jenis Tanah K LS CP KBE TBE
CH Lereng Lahan (ton/ha/tahun) (ha) (ton/tahun)
Sta. Metereologi Podsolik Merah Sangat
364,41 0,36 9,5 Belukar 0,3 373,88 IV Berat 9,73 3.637,53
Palu Kuning, Litosol Curam
Sta. Metereologi Podsolik Merah Sangat
364,41 0,36 9,5 Belukar 0,3 373,88 IV Berat 715,55 267.534,35
Palu Kuning, Litosol Curam
Sta. Metereologi Podsolik Merah Sangat
364,41 0,36 9,5 Permukiman 0,95 1183,97 V Sangat Berat 0,83 986,84
Palu Kuning, Litosol Curam
Sta. Metereologi Podsolik Merah Sangat Pertanian Lahan
364,41 0,36 9,5 0,28 348,96 IV Berat 0,28 97,66
Palu Kuning, Litosol Curam Kering
Sta. Metereologi Podsolik Merah Sangat Pertanian Lahan
364,41 0,36 9,5 0,28 348,96 IV Berat 4,48 1.563,77
Palu Kuning, Litosol Curam Kering
Sta. Metereologi Podsolik Merah Sangat Pertanian Lahan
364,41 0,36 9,5 0,28 348,96 IV Berat 20,85 7.274,22
Palu Kuning, Litosol Curam Kering
Sta. Metereologi Podsolik Merah Sangat Pertanian Lahan
364,41 0,36 9,5 0,28 348,96 IV Berat 4,67 1.629,14
Palu Kuning, Litosol Curam Kering
Sta. Metereologi Podsolik Merah Sangat Pertanian Lahan
364,41 0,36 9,5 0,19 236,79 IV Berat 0,75 177,45
Palu Kuning, Litosol Curam Kering Campur
Sta. Metereologi Podsolik Merah Sangat Sangat
364,41 0,36 9,5 Sawah 0,01 12,46 I 0,29 3,60
Palu Kuning, Litosol Curam Ringan
Sta. Metereologi Podsolik Merah Sangat Sangat
364,41 0,36 9,5 Sawah 0,01 12,46 I 0,12 1,53
Palu Kuning, Litosol Curam Ringan
Sta. Metereologi Podsolik Merah Sangat
364,41 0,36 9,5 Pertambangan 1 1246,28 V Sangat Berat 33,64 41.923,59
Palu Kuning, Litosol Curam
Sta. Metereologi Hutan Lahan Sangat
364,41 Podsolik 0,16 Datar 0,4 0,01 0,23 I 1,83 0,43
Palu Kering Primer Ringan
Sta. Metereologi Hutan Lahan Sangat
364,41 Podsolik 0,16 Landai 1,4 0,01 0,82 I 3,89 3,17
Palu Kering Primer Ringan
Sta. Metereologi Agak Hutan Lahan Sangat
364,41 Podsolik 0,16 3,1 0,01 1,81 I 10,53 19,04
Palu Curam Kering Primer Ringan
Sta. Metereologi Hutan Lahan Sangat
364,41 Podsolik 0,16 Curam 6,8 0,01 3,96 I 27,68 109,73
Palu Kering Primer Ringan
Sta. Metereologi Sangat Hutan Lahan Sangat
364,41 Podsolik 0,16 9,5 0,01 5,54 I 33,30 184,46
Palu Curam Kering Primer Ringan
Sta. Metereologi Podsolik Merah Hutan Lahan Sangat
364,41 0,36 Datar 0,4 0,01 0,52 I 0,000002 0,000001
Palu Kuning, Litosol Kering Primer Ringan
Sta. Metereologi Hutan Lahan Sangat
364,41 Podsolik 0,16 Datar 0,4 0,01 0,23 I 0,000002 0,000001
Palu Kering Primer Ringan
Sta. Metereologi Podsolik Merah Hutan Lahan Sangat
364,41 0,36 Landai 1,4 0,01 1,84 I 0,000005 0,000010
Palu Kuning, Litosol Kering Primer Ringan
Sta. Metereologi 364,41 Podsolik 0,16 Landai 1,4 Hutan Lahan 0,01 0,82 I Sangat 0,000005 0,000004

26
Pengaruh Pos Kemiringan Penggunaan Nilai Erosi, E Luas, A Erosi, E
R Jenis Tanah K LS CP KBE TBE
CH Lereng Lahan (ton/ha/tahun) (ha) (ton/tahun)
Palu Kering Primer Ringan
Sta. Metereologi Podsolik Merah Agak Hutan Lahan Sangat
364,41 0,36 3,1 0,01 4,07 I 0,000038 0,000155
Palu Kuning, Litosol Curam Kering Primer Ringan
Sta. Metereologi Agak Hutan Lahan Sangat
364,41 Podsolik 0,16 3,1 0,01 1,81 I 0,000038 0,000069
Palu Curam Kering Primer Ringan
Sta. Metereologi Podsolik Merah Hutan Lahan Sangat
364,41 0,36 Curam 6,8 0,01 8,92 I 0,000123 0,001095
Palu Kuning, Litosol Kering Primer Ringan
Sta. Metereologi Hutan Lahan Sangat
364,41 Podsolik 0,16 Curam 6,8 0,01 3,96 I 0,000123 0,000487
Palu Kering Primer Ringan
Sta. Metereologi Podsolik Merah Sangat Hutan Lahan Sangat
364,41 0,36 9,5 0,01 12,46 I 0,000194 0,002416
Palu Kuning, Litosol Curam Kering Primer Ringan
Sta. Metereologi Sangat Hutan Lahan Sangat
364,41 Podsolik 0,16 9,5 0,01 5,54 I 0,000194 0,001074
Palu Curam Kering Primer Ringan
Jumlah 6.476,08 619.632,87

27
Gambar 7. Peta Tingkat Bahaya Erosi DAS Poboya Tahun 2020

28
7. KESIMPULAN
a. Jenis tanah DAS Poboya (Gambar 4) didominasi oleh jenis podsolik merah
kuning bercampur litosol dari tengah hingga hulu DAS. Tanah podsolik
memiliki kesuburan tanah relatif rendah karena proses pencucian air hujan yang
disebabkan curah hujan tinggi dengan suhu yang sangat rendah. Litosol adalah
jenis berbatu. Jenis tanah ini sangat mudah tererosi.
b. Kemiringan lereng DAS Poboya (Gambar 5) didominasi klasifikasi sangat
curam pada daerah hulu. Ini mengindikasikan daerah yang mudah tererosi dalam
artian kemiringan curam akan mempercepat proses aliran permukaan.
c. Penggunaan lahan DAS Poboya (Gambar 6) didominasi oleh tutupan lahan
berupa hutan lahan kering lebih dari 60% pada daerah hulu DAS. Menjadi
perhatian pada daerah tengah DAS Poboya, mengingat tutupan lahan yang
didominasi semak/ belukar sehingga perlu upaya konservasi lahan yang sesuai
dan juga pada areal bekas pertambangan agar dikelola dengan baik.
d. Dengan luas DAS Poboya sebesar 64,82 Km 2 atau 6.482 Ha, besarnya dugaan
laju erosi sebesar 619.632,87 ton/tahun. Tingkat bahaya erosi DAS Poboya
didominasi oleh klasifikasi Sangat Ringan sebesar 68,11%. Namun besarnya
klasifikasi Berat cukup mendominasi sebesar 21,56% dan sumbangsih erosi
sebesar 457.321,71 ton/tahun yang terjadi di bagian tengah DAS Poboya.
Tabel 8. Tingkat Bahaya Erosi dan Nilai Erosi DAS Poboya
Kelas
Laju Erosi Tingkat Luas Nilai Erosi
No. Bahaya %
(ton/ha/tahun) Bahaya Erosi (Ha) (ton/tahun)
Erosi
1 I < 15 Sangat Ringan 4.410,57 68,11% 45.927,48
2 II 15 – 60 Ringan 279,05 4,31% 10.029,45
3 III 60 – 180 Sedang 322,11 4,97% 36.604,08
4 IV 180 – 480 Berat 1.396,41 21,56% 457.321,71
5 V >480 Sangat Berat 67,95 1,05% 69.750,15
Jumlah 6.476,08   619.632,87

e. Tingkat bahaya erosi berat akan terjadi pada daerah dengan tutupan lahan
terbuka (pertambangan, belukar). Pada daerah dengan tingkat kemiringan lereng
yang sangat curam sekalipun, jika tutupan lahannya baik (berupa hutan) akan
memiliki TBE sangat ringan.

29

Anda mungkin juga menyukai