Anda di halaman 1dari 13

INVESTIGASI POTENSI LONGSOR BERDASARKAN SIFAT

DAN KONDISI GEOLOGI BALIKPAPAN

Regita Puspa Nugraha, Gena Anastasia Brahim, Ravy Noviar Ramadhani, Librelis Agsel

Program studi S1 Teknik Geologi Sekolah Tinggi Teknologi Minyak Dan Gas Bumi
Balikpapan

ABSTRACT

The city of Balikpapan is an industrial city as the gateway to East Kalimantan, as the
city of Balikpapan continues to develop, to be precise in North Balikpapan as an industrial
city, the population density will also increase. Moreover, Balikpapan City has
geomorphological conditions consisting of beaches, lowlands, and undulating hills. So that
there is a great potential for landslides or landslides to occur, and Balikpapan city has a
tropical climate with an average rainfall reaching 2,887 mm/year.

Keyword: Landslide Disaster, Formation Kampung Baru (Tpkb)

ABSTRAK

Kota Balikpapan merupakan kota industri sebagai pintu gerbang Kalimantan Timur,
seiring terus berkembangnya kota Balikpapan tepatnya di balikpapan utara sebagai kota
industri, maka kepadatan penduduk pun akan semakin bertambah, dengan bertambahnya
kepadatan penduduk maka tata guna lahan kota Balikpapan pun sangan dibutuhkan. Terlebi
lagi Kota Balikpapan memiliki Kondisi geomorfologi yang terdiri dari pantai, dataran rendah,
hingga bukit-bukit bergelombang. Sehingga berpotensi sekali terjadinya pergerakan tanah atau
longsor, dan kota balikpapan memiliki iklim tropis dengan curah hujan rata-rata mencapai
2,887 mm/tahun.

Kata Kunci: Bencana Longsor, Formasi Kampung Baru (Tpkb)


PENDAHULUAN

Secara geografis wilayah Kota Balikpapan berada antara 1,0 LS - 1,5 LS dan 116,5 BT
- 117,5 yang luasnya sekitar 50.330,57 Ha atau sekitar 503,3 Km ². Dengan diberlakukannya
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 38 Tahun 1996, maka sejak 24 Pebruari 1997 .
Kota Balik-papan resmi dimekarkan dari 3 (tiga) Kecamatan menjadi 5 (lima) Kecamatan yaitu
:1.Kecamatan Balikpapan timur, 2. Kecamatan Balikpapan selatan, 3.Kecamatan Balikpapan
Tengah, Kecamatan Balikpapan Utara, Kecamatan Balikpapan Barat.

Gerakan tanah atau longsor adalah salah satu jenis gerakan massa tanah atau batuan,
atau campuran keduanya, menuruni atau keluar dari lereng akibat dari terganggunya kestabilan
tanah atau batuan penyusun lereng tersebut. Faktor Kegiatan manusia dalam pembangunan
dapat menjadi faktor yang mempercepat terjadinya bencana longsor.

Balikpapan merupakan wilayah yang sebagian besar merupakan perbukitan dan hanya
sebagian kecil yang merupakan dataran. Bencana alam geologi gerakan tanah atau longsor telah
terjadi pada beberapa lokasi di wilayah Kota Balikpapan dan sekitarnya, dan mengakibatkan
adanya kerugian baik harta benda maupun jiwa manusia. Sejalan dengan itu kegiatan
pembangunan Kota Balikpapan berkembang dengan pesat.

Untuk memenuhi kebutuhan ruang yang memadai nyaman dan aman, diperlukan
tersedianya informasi keteknikan, termasuk informasi keteknikan berkaitan dengan potensi dan
tingkat kerawanan bahaya longsor, khususnya data kawasan rawan bencana longsor.
Pergerakan tanah dapat diketahui dengan tanda–tanda seperti munculnya retak tarik dan
kerutan di permukaan lereng, miringnya pepohonan, hilangnya kelurusan fondasi bangunan
dan lainnya (Hardiyatmo,2012). Pembuatan peta rawan longsor dapat menggunakan Sistem
Informasi Geografis, sehingga dapat diketahui daerah yang terdampak (Firdaus dan Sukojo,
2015)
METODE PENELITIAN

Penelitian dilakukan pada daerah Balikpapan, pasca kejadian bencana tanah longsor di
Kawasan tersebut.

GAMBAR 1 PETA PENELITIAN BENCANA TANAH LAONGSOR

Pengamatan lokasi-lokasi longsor dilakukan di 2 tempat yang pernah terjadi bencana


tanah longsor, Pengamatan dilakukan meliputi karakter aktifitas manusia yang di pengamatan
lokasi tersebut.

Berdasarkan Keputusan Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral


No.1452/K/10/MEM/2000 tentang Pedoman Teknis Pemetaan Zona Kerentanan Gerakan
Tanah, pemetaan zona kerentanan tanah dapat dilakukan dengan pemetaan langsung, pemetaan
tidak langsung dan metoda gabungan

Tahap
Pengolahan Interprestasi
pengumpulan Analisa data
data data
data
1. Tahap Pengumpulan Data
Dalam tahapan ini dilakukan pengumpulan data data berupa data geologi, batas
wilayah, kemiringan lereng, dan curah hujan. Data data tersebut pada umumnya dalam
bentuk raster
2. Pengolahan Data
Pengolahan data meliputi konversi peta. Kegiatan konversi peta dimaksudkan
agar peta analog arau bentuk raster terkonversi menjadi peta digital atau vektor (shp)
yang lazim dinamakan digitasi.setiap obyek dalam peta digital baik berupa
titik.Contohnya titik ketinggian, unsur garis.contohnya jalan,sungai. Dan unsur poligon
contohnya pemukiman, hutan. Memuat data non grafis (atribut) berupa informasi-
informasi tekstual kedalam database.
3. Analisa
Kegiatan ini mencakup proses terjadinya penyebab longsor dengan melihat
langsung pada tempat kejadian, dalam kegiatan ini dilakukan analisa data berdasarkan
data yang tersedia dengan memperhatikan faktor-faktor pemicu terjadinya bencana.
Kemudian tahapan setelahnya pengumpulan data menggunakan analisis spasial.
Sebagai berikut:
• Analisis peta kemirigan lereng dengan melakukan pengolahan melalui software
arcGIS 10.8.
• Faktor Kelerengan
Kemiringan dan ketinggian suatu lereng,sangat memperngaruhi
kemantapannya. Semakin besar kemiringan dan ketinggian suatu lereng, maka
kemantapannya semakin berkurang

GAMBAR 2 PETA KELERENGAN BALIKPAPAN


• Faktor Curah Hujan
Iklim mempengaruhi kemantapan suatu lereng, hal ini disebabkan
karena iklim mempengaruhi perubahan temperatur,jumlah hujan per tahun,
iklim mempengaruhi tingkat pelapukan, maka kekuatan batuan atau tanah
menjadi semakin kecil.

GAMBAR 3 PETA CURAH HUJAN DAERAH BALIKPAPAN

4. Intreprestasi data
Dari hasil analisis di atas, dihasilkan peta zona kerentanan gerakan tanah dengan
skala dan warna tertentu untuk memperjelas unsur-unsur yang ditampilkan.

HASIL DAN PEMBAHASAN

➢ Struktur Geologi
Wilayah Balikpapan dan sekitarnya merupakan perbukitan yang dikontrol oleh
perlipatan. Perlipatan yang ada berupa antilklin dan sinklin yang berarah timurlaut dan
baratdaya.. Sumbu anklin umumnya berimpit dengan punggungan-punggungan yang
ada. Di bagian barat jurus perlapisan berrah tenggara baratlaut. Kekar yang terbentuk
mempunyai arah dengan sumbu lipatan tersebut.
➢ Data Curah Hujan Balikpapan tahun 2021
Bulan
tanggal
januari febuari maret april mei juni juli agustus september oktober november desember
1 5 0 0 8888 3.8 50.9 0.2 8888 2.2 60.9 60.9 1.1
2 34.1 0 1.5 34.6 0.2 2.8 17.2 6 2.3 15.3 15.3 0
3 4.7 0 17 0 1.5 0 13.5 2.1 28.8 8888 8888 4.9
4 8888 21.8 5.6 4.5 3.4 0 13.3 8888 32.8 14.3 14.3
5 16.7 1.2 3.1 0 3.5 0 5.5 0 8888 17 17 1.4
6 2 3.2 8888 1.9 0.3 0 0 7.5 34.8 0 0 0.5
7 0 2.5 0 0 26.6 11.1 1.5 21.3 8888 0 0 8888
8 34 1.1 0 5.4 0.1 7.5 0.6 0 1.7 7 7 3.8
9 12.1 7.1 13.5 7.2 1.1 0 18.8 1 38.2 0.6 0.6 8888
10 23.5 4.3 19.5 3.4 0 0 1 0 27.3 10 10 3.6
11 0 8888 8888 0.5 0 11.9 22.8 1.2 5.8 11.5 11.5 2.1
12 6.5 2 0 0.1 50.5 0 14.1 90.1 30.3 24.8 24.8 8888
13 25.5 3.7 0 0 10 10.5 1.9 32.7 22 0 0 6.3
14 5 24.7 19 0 4.7 0 2.5 8888 8888 0 0 17
15 18.9 2 3.6 1.3 34.1 7.1 9.3 0 42.8 0 0 3.2
16 1.4 0.4 0 12.5 2.7 9 19 31.6 23 8888 8888 2.5
17 0.3 9.5 0 69 33.5 0 1.7 18.6 8888 0 0 0
18 2.3 15.9 0.7 0 0 4.4 8888 9.5 14.1 21.1 21.1 4.5
19 0.3 0 1.4 0 0 7.4 8888 40 0 0 0 0
20 0 0 0 0 8 0 0 29.5 0 41 41 3.8
21 0 0 27.7 0 3.9 0 6.7 0 15.5 0.3 0.3 11.7
22 25.1 4.2 20.6 9.8 15 12.8 8888 26.3 0.3 1.7 1.7 0
23 5.8 12.1 14.3 0.1 28.5 0 0 30 0.2 67.5 67.5 42.8
24 2.3 12.9 9.9 8888 5.5 0 0 0 8888 20.1 20.1 0
25 4.5 0 0 0 0 6.4 0 11.7 69.9 8888 8888 3
26 8888 0 7.4 1 13 11.1 0 7.1 17.7 3.5 3.5 8888
27 1.1 4.6 8888 8888 0 0 2.2 0 0.8 0.8 33.2
28 15.5 0.2 8888 3 0 6.5 5.5 54.2 0 10.5 10.5 7.4
29 0 0.7 5.5 14.6 1.2 0 8.5 11.2 8888 8888 29.4
30 0 0.3 0 0 21.1 0 5.1 0 21.8 21.8 26.2
31 1.8 0 10.8 0 0 14.5 8 8 0

Data yang digunakan dalam menganalisa bencana tanah longsor yaitu menggunakan
data curah hujan balikpapan tahun 2021.dan dilakukan pengolahan grafik

Nilai Tepi Kelas Frekuensi Kumulatif


Frekuensi
Kelas Interval Frekuensi Nilai Tengah Kurang
Relatif(%) Lebih dari Kurang Dari Lebih dari
dari
1 0.1 10.1 131 56% 5.1 -0.4 15.1 0 235
2 11.1 21.1 53 23% 16.1 10.6 26.1 131 104
3 22.1 32.1 25 11% 27.1 21.6 37.1 184 51
4 33.1 43.1 15 6% 38.1 32.6 48.1 209 26
5 44.1 54.1 2 1% 49.1 43.6 59.1 224 11
6 55.1 65.1 3 1% 60.1 54.6 70.1 226 9
7 66.1 76.1 4 2% 71.1 65.6 81.1 229 6
8 77.1 87.1 1 0% 82.1 76.6 92.1 233 2
9 88.1 98.1 1 0% 93.1 87.6 103.1 234 1
235 100% 235 0
➢ Data Grafik Curah Hujan Kota Balikpapan
Histogram Polygon
Kelas Interval Kelas Frekuensi Kelas Nilai Tengah Frekuensi
1 0.1-10.1 131 1 5.1 131
2 11.1-21.1 53 2 16.1 53
3 22.1-32.1 25 3 27.1 25
4 33.1-43.1 15 4 38.1 15
5 44.1-54.1 2 5 49.1 2
6 55.1-65.1 3 6 60.1 3
7 66.1-76.1 4 7 71.1 4
8 77.1-87.1 1 8 82.1 1
9 88.1-98.1 1 9 93.1 1

Kurva Ogif Diagram Lingkaran


Frekuensi Kumulatif
Kelas Frekuensi Kelas Frekuensi Frekuensi Relatif %
Lebih dari Kurang dari
1 0.1-10.1 235 131 1 0.1-10.1 56%
2 11.1-21.1 104 184 2 11.1-21.1 23%
3 22.1-32.1 51 209 3 22.1-32.1 11%
4 33.1-43.1 26 224 4 33.1-43.1 6%
5 44.1-54.1 11 226 5 44.1-54.1 1%
6 55.1-65.1 9 229 6 55.1-65.1 1%
7 66.1-76.1 6 233 7 66.1-76.1 2%
8 77.1-87.1 2 234 8 77.1-87.1 0%
9 88.1-98.1 1 235 9 88.1-98.1 0%
➢ Jenis-Jenis Tanah Longsor
Gerakan tanah bisa dikelompokkan berdasarkan kecepatan gerak, material yang
terlibat dan jenis gerakan. Rayapan, gelinciran dan jatuhan adalah jenis gerakan tanah
yang dibedakan atas dasar kecepatan geraknya. Sedangkan debris slide adalah gerakan
tanah yang melibatkan material pelapukan maupun batuan. Dibawah ini ada beberapa
contoh gerakan tanah.

GAMBAR 4 JENIS JENIS TANAH LONGSOR

Kawasan longsor pada umumnya terjadi pada perbukitan curam dan daerah gunung api.
Pada kawasan ini sering dijumpai aluralur dan mata air, yang tersebar di lembah lembah
dekat sungai. Kawasan dengan kondisi seperti di atas, pada umumnya merupakan
kawasan subur, sehingga banyak dimanfaatkan untuk kawasan budidaya, terutama
pertanian dan pemukiman. Disamping kawasan dengan karak teristik di atas, kawasan
lain adalah lereng pada kelokan sungai, daerah tekuk lereng, yaitu peralihan antara
lereng curam ke lereng landai. Kawasan yang dilalui struktur patahan (sesar) juga
merupakan wilayah rawan longsor. Daerah ini dicirikan adanya lembah/sungai dengan
lereng curam dan batuan terkekarkan secara intensif atau rapat, serta munculnya
beberapa mata air pada sungai/lembah.Karakater yang menentukan tipologi tersebut
terdiri dari 2 faktor yaitu:
• Faktor kondisi Alam Meliputi:
-lereng relatif cembung dengan kemiringan lebih curam dari 20%-40%
-kondisi tanah atau batuan penyusun lereng
-curah hujan
-kemiringan lereng
-kegempaan
• Faktor Aktifitas Manusia Meliputi :
-kondisi pola tata guna lahan
-tata guna air
-penggalian
-pembuatan kolam
-keberadaan bagunan teknik beban besar
➢ Analisis Lokasi Pengamatan
1) Lokasi pengamatan pertama berada di jalan sungai wain RT 33 Kilometer 15,Kelurahan
karang Joang Balikpapan utara, Terjadi di pinggir jalan yang berada pada koordinat
1°13'8"LS 116°53'32"BT, Lokasi pengamatan ini berada di formasi kampung baru
(Tpkb). dengan tipe longsoran rotasi (slump)

GAMBAR 5 LOKASI PENGAMATAN PERTAMA

Pada lokasi ini pengamatan ini dijumpai kedudukan lapisan batuan relative miring
kearah timur dengan strike barat daya. Litologi yang terdapat pada lokasi pengamatan
berupa pasir dan lempung, Dampak dari bencana longsor tersebut menimbulkan
kerusakan pada badan jalan dan rumah warga yang Tekena dampak bencana longsor
tersebut.
2) Lokasi pengamatan kedua berada di Grand City Cluster Hayfield Blok VB6,kecamatan
Balikpapan selatan,kota Balikpapan,Kalimantan timur,terjadi dibagian belakang
perumahan dengan koordinat 1°08'38"S 116°52'06" E, Lokasi pengamatan ini berada
di formasi kampung baru (Tpkb). dengan tipe longsoran aliran bahan rombakan.

GAMBAR 6 LOKASI PENGAMATAN KEDUA

Pada lokasi ini pengamatan ini dijumpai kedudukan lapisan batuan relative miring kearah
timur dengan strike barat daya. Litologi yang terdapat pada loksi pengamatan yaitu berupa
batuLempung, BatuPasir,dan Batubara. Dampak dari bencana longsor tersebut
menimbulkan kerusakan pada lereng,tidak ada korban jiwa yang dihasilkan dari kejadian
bencana longsor tersebut lokasi terjadinya tanah longsor jauh dari tempat pemukiman
KESIMPULAN

Dari pengamatan pada lokasi pengamatan terdapat 2 faktor utama yang mempengaruhi
kejadian bencana longsor tersebut yaitu Kemiringan lereng dan sifat batuan atau litologi
dengan faktor pemicu adalah curah hujan tinggi dan aktivitas manusia. Morfologi pada lokasi
pengamatan merupakan perbukitan yang berarah umum timurlaut – baratdaya, merupakan
morfologi yang mendominasi akibat adanya perlipatan, lokasi pengamatan berada pada formasi
Kampung Baru (Tpkb), batuan penyusun pada lokasi pengamatan yaitu Batulempung pasiran,
pasir kuarsa, batulanau, sisipan batubara, napal, batugamping dan lignit. Struktuk geologi yang
berkembang di lokasi pengamatan berupa perlipatan kekar dan sesar.

UCAPAN TERIMA KASIH

Dengan selesainya Laporan Praktikum Geostatistika ini, kami kelompok 6


mengucapkan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Praktikum ini, Maka dari itu kami mengucapkan
terima kasih yang sebesar-sesarnya kepada semua pihak yang telah memberi bantuan dalam
proses pembuatan Laporan Pratikum ini.

1. Tuhan yang maha esa, yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya sehingga saya
dapat menyelesaikan laporan ini dengan baik.
2. Keluarga, yang senantiasa memberi motivasi dan do’a dalam pembuatan laporan.
3. Dosen pengampun mata kuliah Geostatistika

DAFTAR PUSTAKA

BMKG. BMKG | Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika. Bmkg.go.id.


Published 2023. Accessed April 12, 2023. https://www.bmkg.go.id/

Faza Habibah. Analisis Penyebab Tanah Longsor di Gunung Manggah, Jalan Otto
Iskandardinata, Kelurahan Sungai Dama, Kecamatan Samarinda Ilir, Kota Samarinda. Teknik
Geologi UNMUL. Published August 17, 2022. Accessed April 12, 2023.
http://geologi.ft.unmul.ac.id/index.php/2022/08/17/analisis-penyebab-tanah-longsor-di-
gunung-manggah-jalan-otto-iskandardinata-kelurahan-sungai-dama-kecamatan-samarinda-
ilir-kota-samarinda/

INVESTIGASI GEOLOGI POTENSI LONGSOR BERDASARKAN ANALISIS


SIFAT FISIK DAN MEKANIK BATUAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN,
KALIMANTAN TIMUR - PDF Download Gratis. Docplayer.info. Published 2014. Accessed
April 13, 2023. https://docplayer.info/35071455-Investigasi-geologi-potensi-longsor-
berdasarkan-analisis-sifat-fisik-dan-mekanik-batuan-daerah-kota-balikpapan-kalimantan-
timur.html
Moch., Rachman A, Putri Rida L, et al. Pemetaan Daerah Rawan Longsor Dengan
Menggunakan Sistem Informasi Geografis Studi Kasus Kabupaten Bondowoso. Jurnal
Geosaintek. 2017;3(3):161-166. Accessed April 12, 2023.
https://iptek.its.ac.id/index.php/geosaintek/article/view/3214/2501

Banjir dan Tanah Longsor di Kota Balikpapan, Prov. Kalimantan Timur (16032022) –
Pusat Pengendalian Operasi. Bnpb.go.id. Published 2022. Accessed April 12, 2023.
https://pusdalops.bnpb.go.id/2022/03/18/infografis-banjir-dan-tanah-longsor-di-kota-
balikpapan-prov-kalimantan-timur-16032022/
LAMPIRAN
➢ Peta Lokasi Penelitian Tanah Longsor Daerah Balikpapan
➢ Peta Kelerengan Kota Balikpapan

➢ Peta Curah Hujan Daerah Balikpapan

Anda mungkin juga menyukai