Anda di halaman 1dari 37

Bab 5 5-1

Analisa Hidrologi
5.1. Data Hidroklimatologi

Berdasarkan hasil observasi lapangan yang dilaksanakan bersama antara direksi dan
konsultan maka ditetapkan beberapa titik kegiatan desain sebagaimana ditunjukkan pada
Gambar 5.1 dan Tabel 5.1.
Beberapa kegiatan yang harus
dilaksanakan meliputi desain
bendung, desain jaringan pipa
distribusi, dan peningkatan
talago sebagai sumber air
irigasi. Hal tersebut sduah
sesuai dengan lingkup
pekerjaan yang tercantum
dalam Kerangka Acuan Kerja
(KAK). Dari Gambar 4.1.
tersebut maka pemilihan
stasiun hidroklimatologi
Gambar 5.1. Wilayah Lokasi Kegiatan DI Bt. Pensi diharapkan merupakan
stasiun yang terdekat dengan
lokasi studi. Pengambilan data hidroklimatologi berdasarkan peta stasiun hidroklimatologi
yang dikelola oleh Balai Wilayah Sungai Sumatera V (BWSS V) dan Dinas Pengelolaan
Sumber Daya Air (Dinas PSDA) Provinsi Sumatera Barat.

Peta Wilayah Sungai Akuaman (Gambar


4.2) menampilkan beberapa Daerah Aliran
Sungai antara lain : DAS A. Timbulun, Air
Dingin, Batang Arau, Batang Kuranji,
Anai, Antokan, Batang Kamumuan,
Gasang Gadang, Jirak, Kalampaian,
Mangau, Mangor, Naras, Paingan,
Pariaman, Sungai Limau, Sungai Sarik,
Tiku, Ulakan-Tapakis, Sungai Bunguih,
Sungai Baru dan Sungai Sirah.

Sesuai Gambar 5.1 dan Gambar 5.2 maka


wilayah lokasi kegiatan di DI Batang Pensi
masuk dalam Daerah Aliran Sungai Batang
Anai. Lebih detail tentang lokasi stasiun
hidroklimatologi dapat dilihat pada
Gambar 5.3 (Peta Lokasi Rehab Pos
Hidrologi Tahun 2014, BWSS V) dan
Gambar 5.4 Peta Pos Curah Hujan Provinsi
Gambar 5.2. Wilayah Sungai Akuaman Sumatera Barat (PSDA).
5-2

Gambar 5.3. Peta Lokasi Pos Hidrologi (BWSS V)


5-3

Gambar 5.4. Peta Pos Curah Hujan Provinsi Sumatera Barat (PSDA)

Data-data hidroklimatologi (data sekunder) yang digunakan dalam analisa kegiatan Survey
Identifikasi dan Detail Design Interkoneksi pada Daerah Irigasi Batang Pensi
sebagaimana Tabel 5.1.
Tabel 5.1. Jenis Data dan Stasiun Hidroklimatologi
5-4
Koordinat
Data Stasiun Lokasi Periode Data
Lintang Bujur
Debit Bt. Anai I Kayu Tanam 00° 29' 44'' LS 100° 20' 28'' BT
(m3/dt)
Hujan Kiamban 2x11 Enam 2010-2013
(mm) g Lingkung
Klimatologi Jambak Lubuk Alung 00° 42' 11'' LS 100° 17' 10'' BT

Gambar 5.5. Diagram Curah Hujan Sta. Kiambang Tahun 2010

Gambar 5.6. Diagram Curah Hujan Sta. Kiambang Tahun 2011


5-5

Gambar 5.6. Diagram Curah Hujan Sta. Kiambang Tahun 2012

Gambar 5.7. Diagram Curah Hujan Sta. Kiambang Tahun 2013


Tabel 5.2. Data Temperatur Udara Stasiun Jambak (Tahun 2008-2012)
Tempartur Udara Maksimum [oC] 5-6
Tahun Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust Sep Okt Nop Des
2008 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 30,0 36,0 39,0 35,0 35,0
2009 35,0 35,0 29,0 34,0 35,0 35,0 35,0 35,0 35,0 35,0 35,0 35,0
2010 35,0 35,0 35,0 35,0 35,0 35,0 35,0 35,0 36,4 37,5 36,0 37,5
2011 37,6 38,0 38,0 38,0 38,0 38,5 38,5 38,2 38,2 38,0 36,0 33,7
2012 34,3 35,0 34,5 33,9 34,1 33,7 33,6 34,1 34,0 34,1 34,1 33,7
Maks 37,6 38,0 38,0 38,0 38,0 38,5 38,5 38,2 38,2 39,0 36,0 37,5

Tempartur Udara Minimum [oC]


Tahun Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust Sep Okt Nop Des
2008 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 18,0 20,0 15,5 14,5 14,5
2009 20,0 29,0 28,0 18,0 16,0 21,0 23,0 25,0 24,0 25,0 26,0 27,5
2010 7,7 8,6 29,8 11,1 11,7 12,1 12,5 13,0 13,3 13,5 13,0 14,0
2011 7,7 14,0 14,0 14,0 14,0 13,5 13,5 13,4 13,0 13,0 13,0 14,9
2012 15,5 15,5 15,7 16,0 16,0 16,5 16,4 16,5 16,5 16,5 16,5 16,5
Maks 20,0 29,0 29,8 18,0 16,0 21,0 23,0 25,0 24,0 25,0 26,0 27,5

Tempartur Udara Rata-rata [oC]


Tahun Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust Sep Okt Nop Des
2008 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 14,6 25,3 25,6 24,7 24,7
2009 27,5 32,0 31,0 27,0 25,5 29,0 30,5 30,3 29,8 30,0 30,8 31,3
2010 21,4 21,8 32,4 23,1 23,3 23,6 23,7 24,0 24,9 25,5 24,5 25,7
2011 22,7 26,0 26,0 26,0 26,0 26,0 26,0 25,8 25,6 25,5 24,5 24,3
2012 24,9 25,2 25,1 24,9 25,0 25,1 25,0 25,3 25,2 25,3 25,3 25,1
Maks 27,5 32,0 32,4 27,0 26,0 29,0 30,5 30,3 29,8 30,0 30,8 31,3

Tabel 5.3. Data Kecepatan Angin Stasiun Jambak (Tahun 2008-2012)


Kecepatan Angin Maksimum [km/hari]
Tahun Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust Sep Okt Nop Des
2008 0,0 83,5 95,8 80,9 72,7 86,5 85,5 94,0 79,3 82,5 82,5 82,5
2009 88,2 86,0 81,8 78,2 102,9 71,6 74,7 87,8 74,0 69,7 121,3 91,2
2010 15,4 8,7 13,2 8,3 7,8 11,8 9,6 8,2 7,8 7,6 25,3 7,3
2011 10,5 7,0 7,0 11,9 7,4 9,3 7,3 105,4 9,0 8,1 8,1 9,3
2012 9,5 8,4 8,0 7,3 7,7 9,8 35,2 7,5 7,0 7,6 8,3 55,1

Kecepatan Angin Minimum [km/hari]


Tahun Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust Sep Okt Nop Des
2008 0,0 19,8 37,2 42,0 41,1 18,3 10,3 0,8 41,2 21,1 21,1 21,1
2009 29,7 9,6 23,0 24,2 28,1 33,1 34,8 33,0 31,0 26,8 33,2 32,2
2010 4,6 2,8 3,1 3,4 2,4 3,2 2,9 2,7 3,7 2,6 2,6 2,8
2011 4,6 2,8 3,1 3,4 2,4 3,2 2,9 2,7 3,7 2,6 2,6 2,8
2012 0,0 3,1 2,5 2,2 2,9 2,5 3,1 2,6 2,8 2,4 3,0 43,5

Kecepatan Angin Rata-rata [km/hari]


Tahun Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust Sep Okt Nop Des
2008 0,0 56,4 61,2 57,8 51,6 55,3 55,3 59,6 56,8 53,3 53,1 53,1
2009 59,5 54,6 54,5 52,3 53,5 51,2 52,2 53,4 52,8 49,7 57,2 55,7
2010 6,0 6,0 6,4 5,4 5,0 5,5 5,4 5,6 5,3 5,3 4,7 4,6
2011 5,1 4,7 5,4 5,9 4,9 5,0 4,8 4,1 5,3 5,5 1,9 5,3
2012 3,7 4,8 4,8 5,0 4,8 4,8 5,9 5,2 4,7 4,9 5,3 4,9
Maks. 59,5 56,4 61,2 57,8 53,5 55,3 55,3 59,6 56,8 53,3 57,2 55,7
Tabel 5.4. Data Sinar Matahari Stasiun Jambak (Tahun 2008-2012)
Sinar Matahari Maksimum [%] 5-7
Tahun Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust Sep Okt Nop Des
2008 0,0 85,0 100,0 100,0 95,0 104,0 100,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
2009 0,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 0,0 0,0
2010 79,6 89,6 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 82,1
2011 74,0 82,9 0,0 0,0 89,6 85,4 88,7 0,0 78,8 78,8 0,0 82,1
2012 86,2 80,4 85,4 92,0 87,1 88,7 87,9 86,2 84,6 83,8 77,9 77,9

Sinar Matahari Minimum [%]


Tahun Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust Sep Okt Nop Des
2008 0,0 24,0 9,0 10,0 5,0 10,0 7,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
2009 0,0 15,0 10,0 10,0 5,0 15,0 4,0 12,0 12,0 8,0 0,0 0,0
2010 14,1 1,7 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 8,3
2011 1,7 0,0 0,0 0,0 2,5 0,8 1,1 0,0 0,8 12,4 0,0 8,3
2012 0,8 1,7 0,0 7,5 0,0 1,7 9,1 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0

Sinar Matahari Rata-rata [%]


Tahun Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust Sep Okt Nop Des
2008 0,0 55,1 54,8 54,3 45,3 55,8 54,2 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
2009 0,0 57,0 57,1 48,3 64,0 66,1 64,9 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
2010 48,3 48,6 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 43,0
2011 40,3 41,1 0,0 0,0 61,7 53,9 61,0 0,0 43,8 48,9 0,0 43,0
2012 53,2 47,9 46,7 60,6 52,7 56,9 56,4 47,6 42,0 36,9 41,1 41,2
Maks 53,2 57,0 57,1 60,6 64,0 66,1 64,9 47,6 43,8 48,9 41,1 43,0
Jam 12,8 13,7 13,7 14,5 15,4 15,9 15,6 11,4 10,5 11,7 9,9 10,3

Tabel 5.5. Data Kelembaban Udara Stasiun Jambak (Tahun 2008-2012)


Kelembaban Udara Maksimum [%]
Tahun Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust Sep Okt Nop Des
2008 0,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0
2009 97,0 98,0 97,0 98,0 98,0 96,0 98,0 97,0 98,0 98,0 100,0 98,0
2010 80,0 80,0 80,0 80,0 80,0 80,0 80,0 80,0 80,0 80,0 80,0 80,0
2011 80,0 80,0 80,0 80,0 80,0 80,0 80,0 80,0 80,0 80,0 80,0 80,0
2012 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0

Kelembaban Udara Minimum [%]


Tahun Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust Sep Okt Nop Des
2008 0,0 9,0 92,0 98,0 98,0 100,0 98,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0
2009 95,0 96,0 96,0 96,0 96,0 96,0 95,0 96,0 96,0 98,0 98,0 98,0
2010 80,0 80,0 80,0 80,0 80,0 80,0 80,0 80,0 80,0 80,0 80,0 80,0
2011 80,0 80,0 80,0 80,0 80,0 80,0 80,0 80,0 80,0 80,0 80,0 80,0
2012 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0

Kelembaban Udara Rata-rata [%]


Tahun Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust Sep Okt Nop Des
2008 0,0 95,0 98,3 99,9 89,9 100,0 99,9 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0
2009 96,4 96,4 96,8 97,0 96,6 96,0 96,6 96,7 94,4 98,0 98,2 98,0
2010 80,0 80,0 80,0 80,0 80,0 80,0 80,0 80,0 80,0 80,0 80,0 80,0
2011 80,0 80,0 80,0 80,0 80,0 80,0 80,0 80,0 80,0 80,0 80,0 80,0
2012 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
Maks 96,4 96,4 98,3 99,9 96,6 100,0 99,9 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0

5.2 Analisis Evapotranspirasi Metode Penman Monteith

Pada penelitian ini, perhitungan evapotranspirasi menggunakan bantuan aplikasi


CROPWAT. Untuk contoh perhitungan secara manual, menggunakan langkah-langkah
sebagai berikut. Data klimatologi digunakan data pada tanggal 1 Januari 2000.
a. Tinggi DPL (z):80 m
b. Letak lintang () :00 36’ 03” LS = -0,00785 rad
c. Suhu udara rata-rata (T):26,9C
d. Kelembaban udara (RH):86 %
e. Kecepatan angin (U2):16,4 km/hari
f. Lama penyinaran (n/N):60 % 5-8

Sementara itu, beberapa nilai konstanta standar dan nilai asumsi yang diperlukan untuk
melakukan perhitungan evapotranspirasi dengan metode Penmann-Monteith ditampilkan
sebagai berikut:
a. Bilangan julian (J):1 (tabel bilangan Julian terlampir)
b. Elevasi acuan (z0):0 m
c. Suhu pada elevasi z0 (Tk0):293 K
d. Tekanan atmosfer pada permukaan laut (P0) : 101,3 kPa
e. Panas spesifik udara lembab (cP) : 1,013 kJ/kg/C
f. Gravitasi (g):9,81 m/s2
g. Konstanta lapse rate udara jenuh () : 0,0065 K/m
h. Konstanta gas spesifik (R): 287 J/kg/K
i. Nilai perbandingan berat molekul air dengan udara kering () : 0,622
j. Koefisien pantulan radaisi tajuk () : 0,23
k. Konstanta Stefan-Boltzman () : 4,90 x 10-9 MJ/m2/K4/hari
l. Nilai emisivitas oleh vegetasi dan tanah : 0,98

Penyelesaian :
Hitung besarnya nilai tekanan uap jenuh berdasarkan data suhu udara dengan persamaan:

e s=0,611exp( T17,27
+237,3 )
T

e =0,611exp (
26,9+237,3 )
17,27 x 26,9
s

e s=3,535 kPa

Hitung besarnya tekanan uap aktual berdasarkan data kelembapan udara dengan
persamaan:
e a=e s x RH
e a=e s x 86 %
e a=¿ 3,040 kPa

Hitung besarnya tekanan atmosfer dengan menggunakan persamaan:

( )
g
T k 0−τ ( z−z 0 ) τR
P=P 0
T k0

( )
9,81
293−0,0065 ( 80−0 )
P=101,3 0,0065 x 287
293
P=100,358 kPA

Hitung besarnya nilai panas laten berdasarkan data suhu udara dan menggunakan
persamaan:
λ=2,501−(2,361 x 10−3 )T
5-9
λ=2,501−( 2,361 x 10 ) 26,9=2,348 MJ/kg
−3

Hitung nilai konstanta psikrometrik dengan menggunakan persamaan:


c p P −3 P
γ= 10 =0,00163
ελ λ
100,358
γ=0,00163
2,348
γ=¿ 0,067 kPa/C

Hitung nilai kemiringan kurva tekanan uap () dengan mengunakan persamaan:
4098 e s
∆=
¿¿
4098 x 3,535
∆=
¿¿
∆=¿ 0,208 kPa/C

Hitung besarnya nilai sudut deklinasi () berdasarkan persamaan:


δ=0,409 sin(0,0172 J −1,39)
δ=0,409 sin( 0,0172 x 1−1,39)
δ=¿ -0,401 rad

Hitung besarnya jarak relatif matahari dengan bumi (dr) menggunakan persamaan:
d r =1+0,033 cos(0,0172 J )
d r =1+0,033 cos(0,0172 x 1)
d r =¿ 1,033
Berdasarkan data letak lintang stasiun, tentukan nilai sudut saat matahari terbenam (s)
dengan menggunakan persamaan:
ω s=arccos(−tan φ tan δ )
ω s=arccos(−tan(−0,00785) tan(−0,401))
ω s=¿ 1,574 rad
Tentukan nilai radiasi ekstraterestrial (Ra) berdasarkan persamaan
Ra =37,6 d r ¿
Ra =37,6 x 1,033 ¿
Ra =¿ 35,945 MJ/M2/hari
Hitung nilai radiasi matahari (Rs) berdasarkan data Ra dengan data lama penyinaran
matahari 5-10

(
R S= 0,25+0,5
n
R
N a)
R S=( 0,25+0,5 x 60 % ) 35,945
R S=¿ 19,770 MJ/m2/hari

Hitung faktor penutupan awan berdasarkan data lama penyinaran matahari mengunakan
persamaan:
n
f =0,9 +0,1
N
f =0,9 x 60 %+0,1
f =¿0,64

Hitung besarnya radiasi gelombang pendek (Rns) dengan menggunakan persamaan


Rns = (1−α ) R s
Rns= (1−0,23 ) 19,770
Rns=¿ 15,223 MJ/m2/hari

Hitung nilai emisivitas atmosfer berdasarkan persamaan:


ε =( 0,34−0,14 √ e a )
'

ε ' =( 0,34−0,14 √ 3,040 )


'
ε =¿ 0,096

Tentukan nilai radiasi gelombang panjang (Rnl) menggunakan persamaan


4
Rnl =f ( ε a−ε vs )σ T k
Rnl =f ( 0,096 ) x 4,90 x 10−9 x ( 26,9+273 )4
Rnl =¿ 2,431 MJ/m2/hari

Hitung besarnya nilai radiasi netto dengan menggunakan persamaan:


Rn =R ns −Rnl
Rn =15,223−2,431
Rn =¿ 12,792 MJ/m2/hari
5-11
Hitung besarnya nilai ETo dengan menggunakan persamaan:
900
0,408 ∆ R n +γ U (e −e )
( T + 273 ) 2 s a
ET 0 =
∆+ γ (1+ 0,34 U 2 )
900
0,408 ( 0,208 ) , 792+( 0,067) (16,4)(3,535−3,040)
( 26,9+273 )
ET 0 =
0,208+(0,067)(1+0,34 x 16,4)
ET 0 =¿ 3,96 mm/hari

Dari hasil perhitungan manual, didapat nilai et 0 sebesar 3,96 mm/hari.


Kemudian dibandingkan dengan nilai et 0 dari hasil perhitungan dengan
menggunakan aplikasi cropwat didapat nilai etsebesar 3,98 mm/hari. Selisih
nilai yang didapat dari kedua perhitungan itu hanya sekitar 0,02 mm/hari. Ini
artinya, hasil dari kedua perhitungan ii tidak berbeda jauh dan penggunaan
aplikasi cropwat dapat dipertanggunjawabkan. Nilai et 0 berdasarkan hasil
perhitungan menggunakan aplikasi cropwat dapat dilihat pada lampiran.

Cropwat merupakan program yang digunakan untuk mencari evapotraspirasi menggunakan


metode penman montheit. Input data yang diperlukan dalam cropwat antara lain: rerata
temperature, kelembapan udara (%), kecepatan angin (km/day) kadar penyinaran matahari
(%). Adapun prosesnya sebagai berikut:

a. Buka aplikasi Cropwat yang telah diinstal.


b. Klik pilihan Climate/Eto yang ada disisi kiri
c. Klik tanda panah yang terletak disebelah kanan pilihan New yang ada dibagian atas ,
pilih Daily Eto Penman Monteith.
d. Input data klimatologi (terlampir) pada layar Cropwat dan hasil perhitungan besarnya
penguapan di lokasi kegiatan seperti yang terlihat pada Gambar 4.8 berikut.
5-12

Gambar 5.8. Perhitungan ETo Menggunakan Cropwat


5.3 Analisis Hujan Efektif

Untuk irigasi pada curah hukan efektif bulanan diambil 70 persen dari curah hujan
minimum tengah bulanan dengan periode ulang 5 tahun dimana :
1
Re =0,7 × R
15 5

Re = Curah hujan efektif, mm/ hari


R (setengah bulan) 5 = curah hujan minimum tengah bulanan dengan periode ulang 5
tahun/ mm

Tabel 5.6. Analisis Hujan Efektif DI Batang Pensi


Jan Feb Mar Apr May Jun Jul
Tahun I II I II I II I II I II I II
15 16 15 13 15 16 15 15 15 16 15 15
2010 262,00 126,00 294,40 239,70 323,50 351,30 239,60 448,00 371,40 100,70 191,00 46,00
2011 86,00 68,00 142,00 172,00 41,00 232,00 116,00 177,00 3,00 133,00 81,00 217,00
2012 161,00 44,00 260,00 256,00 144,00 73,00 133,00 174,00 36,20 137,00 63,00 62,00
2013 4,00 196,00 206,00 195,00 121,60 351,60 122,80 153,60 175,20 78,30 143,40 97,60
Rata-rata 128,25 108,50 225,60 215,68 157,53 251,98 152,85 238,15 146,45 112,25 119,60 105,65
Probability 80%
Sequence 4
Eff. Rf (mm/hr) 4,0 44,0 142,0 172,0 41,0 73,0 116,0 153,6 3,0 78,3 63,0 46,0
70% 0,2 1,9 6,6 9,3 1,9 3,2 5,4 7,2 0,1 3,4 2,9 2,1
Probability 50%
Sequence 3
Eff. Rf (mm/hr) 86,0 68,0 206,0 195,0 121,6 232,0 122,8 174,0 36,2 100,7 81,0 62,0
70% 4,0 3,0 9,6 10,5 5,7 10,2 5,7 8,1 1,7 4,4 3,8 2,9
Jul August Sept Okt Nop Des
Tahun I II I II I II I II I II I II
15 16 15 16 15 15 15 16 15 15 15 16 5-13
2010 186,90 68,50 98,10 187,70 160,00 313,60 149,30 85,10 142,20 218,10 68,00 285,40
2011 104,00 10,00 86,00 201,00 173,00 163,00 41,00 264,00 384,00 419,00 259,00 274,00
2012 98,00 187,00 91,00 245,00 189,00 21,00 120,00 325,00 190,00 228,00 176,00 219,00
2013 77,00 58,80 98,80 164,33 351,04 95,60 117,00 191,00 158,00 244,00 80,00 165,00
Rata-rata 116,48 81,08 93,48 199,51 218,26 148,30 106,83 216,28 218,55 277,28 145,75 235,85
Probability 80%
Sequence 4
Eff. Rf (mm/hr) 77,0 10,0 86,0 164,3 160,0 21,0 41,0 85,1 142,2 218,1 68,0 165,0
70% 3,6 0,4 4,0 7,2 7,5 1,0 1,9 3,7 6,6 10,2 3,2 7,2
Probability 50%
Sequence 3
Eff. Rf (mm/hr) 98,0 58,8 91,0 187,7 173,0 95,6 117,0 191,0 158,0 228,0 80,0 219,0
70% 4,6 2,6 4,2 8,2 8,1 4,5 5,5 8,4 7,4 10,6 3,7 9,6

Selanjutnya berdasarkan
pola hujan tahunan dimana
berdasarkan data yang
tersedai (periode 2010-
2013) dimana awal musim
hujan berada di bulan
September atau Oktober,
maka awal tanam untuk
analisis kebutuhan air di
sawah dumlai November
Periode I hingga Desember
Periode I.

Gambar 5.9. Pola Hujan Daerah Studi


5.4 Kebutuhan Air
Tanaman

Kebutuhan air di sawah untuk padi ditentukan oleh faktor–faktor berikut : a) penyiapan
lahan; b) penggunaan konsumtif; c) perkolasi dan rembesan; d) pergantian lapisan air dan
e) curah hujan efektif. Kebutuhan total air di sawah (GFR) mencakup faktor 1 sampai 4.
Kebutuhan bersih air di sawah (NFR) juga memperhitungkan curah hujan efektif.
Kebuituhan air di sawah dinyatakan dalam mm/hari atau 1/dt/ha/ tidak disediakan
kelonggaran untuk efisiensi irigasi di jaringan tersier dan utama. Efisiensi juga dicakup
dalam memperhitungkan kebutuhan pengambilan irigasi (m3/dt).

Penyiapan Lahan untuk Padi


Kebutuhan air untuk penyiapan lahan umumnya menentukan kebutuhan maksimum air
irigasi pada suatu proyek irigasi. Faktor–faktor penting yang menentukan besarnya
kebutuhan air untuk penyiapan lahan adalah :
a. Lamanya waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan penyiapan lahan
b. Jumlah air yang diperlukan untuk penyiapan lahan

1. Jangka Waktu Penyiapan Lahan


Faktor-faktor penting yang menentukan lamanya jangka waktu penyiapan lahan adalah:
- Tersedianya tenaga kerja dan ternak penghela atau traktor untuk menggarap tanah
- Perlunya memperpendek jangka waktu tersebut agar tersedia cukup waktu untuk
menanam padi sawah atau padi ladang kedua
Faktor-faktor tersebut saling berkaitan. Kondisi sosial budaya yang ada di daerah
penanaman padi akan mempengaruhi lamanya waktu yang diperlukan untuk penyiapan 5-14
lahan. Untuk daerah-daerah proyek baru, jangka waktu penyiapan lahan akan ditetapkan
berdasarkan kebiasaan yang berlaku di daerah-daerah di dekatnya. Sebagai pedoman
diambil jangka waktu 1,5 bulan untuk menyelesaikan penyiapan lahan di seluruh petak
tersier. Bilamana untuk penyiapan lahan diperkirakan akan dipakai peralatan mesin secara
luas, maka jangka waktu penyiapan lahan akan diambil satu bulan. Perlu diingat bahwa
transplantasi (pemindahan bibit ke sawah) mungkin sudah dimulai setelah 3 sampai 4
minggu di beberapa bagian petrak tersier di mana pengolahan lahan sudah selesai.

2. Kebutuhan air untuk penyiapan lahan


Pada umumnya jumlah air yang dibutuhkan untuk penyiapan lahan dapat ditentukan
berdasarkan kedalaman serta porositas tanah di sawah. Rumus berikut dipakai untuk
memperkirakan kebutuhan air untuk penyiapan lahan. Untuk tanah berstruktur berat tanpa
retak-retak kebutuhan air untuk penyiapan lahan diambil 200 mm. Ini termasuk air untuk
penjenuhan dan pengolahan tanah. Pada permulaan transplantasi tidak akan ada laposan air
yang tersisa di sawah. Setelah transplantasi selesai, lapisan air di sawah akan ditambah 50
mm. Secara keseluruhan, ini berarti bahwa lapisan air yang diperlukan menjai 250 mm
untuk menyiapkan lahan dan untuk lapisan air awal setelah transpantasi selesai.

Bila lahan telah dibiarkan beda selama jangka waktu yang lama (2,5 bulan atau lebih),
maka laposan air yang diperlukan untuk penyiapan lahan diambil 300 mm, termasuk yang
50 mm untuk penggenangan setelah transplantasi. Untuk tanah-tanah ringan dengan laju
perkolasi yang lebih tinggi, harga-harga kebutuhan air untuk penyelidikan lahan bisa
diambil lebih tinggi lagi. Kebutuhan air untuk penyiapan lahan sebaiknya dipelajari dari
daerah-daerah di dekatnya yang kondisi tanahnya serupa dan hendaknya didasarkan pada
hasil-hasil penyiapan di lapangan. Walau pada mulanya tanah-tanah ringan mempunyai
laju perlokasi tinggi, tetapi laju ini bisa berkurang setelah lahan diolah selama beberapa
tahun. Kemungkinan ini hendaknya mendapat perhatian tersendiri sebelum harga-harga
kebutuhan air untuk penyiapan lahan ditetapkan menurut ketentuan di atas. Kebutuhan air
untuk persemaian termasuk dalam harga-harga kebutuhan air diatas.

3. Kebutuhan air selama penyiapan lahan


Untuk perhitungan kebutuhan irigasi selama penyiapan lahan, digunakan metode yang
dikembangkan oleh van de Goor dan Zijlstra (1968). Metode tersebut didasarkan pada laju
air konstan dalam 1/dt selama periode penyiapan lahan dan menghasilkan rumus berikut :
k
Me
IR=
( e k −1 )

dimana :
IR = Kebutuhan air irigasi di tingkat persawahan, mm/ hari
M = Kebutuhan air untuk mengganti/ mengkompensari kehilangan air akibat evaporasi
dan perkolasi di sawah yang sudah dijenuhkan

M = Eo + P, mm/ hari

Eo = Evaporasi air terbuka yang diambil 1,1, ETo selama penyiapan lahan, mm/ hari
P = Perkolasi
k = MT/S 5-15

T = jangka waktu penyiapan lahan, hari


S = Kebutuhan air, untuk penjenuhan ditambah dengan laposan air 50 mm, mm yakni
200 + 50 = 250 mm seperti yang sudah diterangkan di atas.

Untuk menyikapi perubahan iklim yang selalu berubah dan juga dalam rangka
penghematan air maka diperlukan suatu metode penghematan air pada saat pasca
konstruksi. Pada saat ini perhitungan kebutuhan air dihitung secara konvensional yaitu
dengan metode genangan,
Tabel 5.7. Kebutuhan Air Irigasi Selama Penyiapan Lahan
yang berkonotasi bahwa
metode genangan adalah
metode boros air. Metode
perhitungan kebutuhan air
yang paling menghemat air
adalah metode Intermitten
yang di Indonesia saat ini
dikenal dengan nama SRI
atau System Rice
Intensification. SRI adalah
metode penghematan air
dan peningkatan produksi
dengan jalan pengurangan
tinggi genangan disawah dengan system pengaliran terputus putus (intermiten). Tabel 4.7
memperlihatkan kebutuhan air irigasi selama penyiapan lahan yang dihitung menurut
rumus di atas.

Perkolasi
Laju perkolasi sangat bergantung kepada sifat-sifat tanah. Pada tanah tanah lempung berat
dengan karakteristik pengelolahan (puddling) yang baik, laju perkolasi dapat mencapai 1-3
mm/hari. Pada tanah-tanah yang lebih ringan; laju perkolasi bisa lebih tinggi. Dari hasil-
hasil penyelidikan tanah pertanian dan penyelidikan kelulusan, besarnya laju perkolasi
serta tingkat kecocokan tanah untuk pengolahan tanah dapat ditetapkan dan dianjurkan
pemakaian nya. Guna menentukan laju perkolasi, tinggi muka air tanah juga harus
diperhitungkan. Perembesan terjadi akibat meresapnya air melalui tanggul sawah.

Penggantian Lapisan air


a. Setelah pemupukan, usahakan untuk menjadwalkan dan mengganti lapisan air menurut
kebutuhan
b. Jika tiak ada penjadwalan semacam itu, lakukan penggantian sebanyak 2 kali, masing-
masing 50 mm (atau 3,3 mm/ hari selama ½ bulan) selama sebulan dan dua bulan
setelah transplantasi.

Dalam analisis kebutuhan air di sawah koefisien tanaman yang digunakan sesuai dengan
stnadar FAO baik untuk padi dan palawija. Harga koefisien tanaman padi dan palwija
metode FAO ditmapilkan pada Tabel 4.8 dan Tabel 4.9.

Tabel 4.8. Harga-harga Koef. Padi Metode FAO


Bulan
Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov
I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II

4
3
2
1

Kapas
Buncis
Jagung
Kedelai
3,5
2,5
1,5
0,5
15 14 15 16 15 15 15 16 15 15 15 16 15 16 15 15 15 16 15 15

Bawang

Catatan :
Bulan

Kcng tanah
Tanaman
KEDELAI JAGUNG

0
,95 0,50 0,75 1,00 1,00 0,82 0,45 0,50 0,59 0,96 1,05 1,02 0,95 LP LP 1,10 1,10
1,4
1,2
1,2

1,12
1,24
1,35
1,32
,05 0,95 0,50 0,75 1,00 1,00 0,82 0,45 0,50 0,59 0,96 1,05 1,02 0,95 LP LP 1,10
Biasa

75
70
80
85

195
130
,10 1,05 0,95 0,50 0,75 1,00 1,00 0,82 0,45 0,50 0,59 0,96 1,05 1,02 0,95 LP LP
Varietas

Jangka
,03 1,00 0,95 0,50 0,63 0,75 0,92 0,94 0,76 0,64 0,48 0,55 0,68 0,87 1,01 1,01 0,99 0,95 1,10 1,10

Tumbuh/hari
4,7 4,7 5,0 5,0 4,6 4,6 4,2 4,2 4,2 4,2 4,3 4,3 4,1 4,1 4,1 4,4 4,4 4,4 3,8 3,8

* untuk sisanya kurang dari 0,5 bulan


1
4,9 4,7 4,8 2,5 2,9 3,5 3,9 4,0 3,2 2,7 2,1 2,4 2,8 3,5 4,1 4,4 4,3 4,2 4,2 4,2
0

0,50
0,50
0,50
0,50
0,50
0,50
Nedeco/Prosida

1,3
1,3
1,2

1,33
1,27

3 2 1 1 2 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 2 1 1 2
Unggul

,00 0,67 0,33 0,33 0,67 1,00 1,00 1,00 1,00 0,67 0,67 0,67 1,00 1,00 1,00 1,00 0,67 0,33 0,33 0,67
Varietas

2
4,9 3,2 1,6 0,8 1,9 3,5 3,9 4,0 3,2 1,8 1,4 1,6 2,8 3,5 4,1 4,4 2,9 1,4 1,4 2,8

0,50
0,64
0,51
0,51
0,59
0,75
2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0
6,9 5,2 3,6 0,8 1,9 3,5 3,9 4,0 3,2 1,8 1,4 1,6 2,8 3,5 4,1 4,4 4,9 3,4 3,4 4,8

0,58
0,89
0,69
0,66
0,96
1,00
0
1,1
1,1
1,1
1,1
1,1

0,95
1,05
Biasa

4
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,02 0,02 0,02
Varietas

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,03 0,03 0,03


Sumber : Dirjen Pengairan, Bina Program PSA 010,1985

0,75
0,95
0,90
0,85
1,05
1,00
FAO

7,2 7,2 7,5 7,5 7,1 7,1 6,6 6,6 6,6 6,6 6,8 6,8 6,5 6,5 6,5 6,8 6,8 6,8 6,2 6,2
12,2 12,2

0,91
0,88
0,95
1,02
0,82

12,2 11,8 0.95*


0

11,8 11,8
1,1
1,1

6
0,95
1,05
1,05

Tabel 5.10. NFR untuk Awal Tanam November I


12,2 12,2 11,8 11,8

ini, dalam hal ini dipilih tanaman kedelai dan jagung.


Unggul

1,04
0,95
0,45
Varietas

1 2 2 1
0 0 0 0,00 0,00 0,00 0,00 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,333 0,67 1 0,33
0,0 0,0 0,0 0,00 0,00 0,00 0,00 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 4,1 8,16 7,87 3,94
7

1,05
1/2 bulan

1. Diambil dari FAO Guideline for Crop Water Requirements (Ref. FAO, 1977)
8

1,1
1,05
0,95 0,95 0,55

1,1
Tabel 4.9. Harga-harga Koef. Untuk Diterapkan Metode FAO

8,0 5,2 3,6 0,8 1,9 3,5 3,9 4,0 3,2 1,8 1,4 1,6 2,8 3,5 4,1 4,4 12,2 12,2 11,8 11,8
1 0,67 0,3333 0,3333 0,6667 1 1 1 1 0,6667 0,6667 0,6667 1 1 1 1 1 1 1 1
1,05
0.55*

6,6 9,3 1,9 3,2 5,4 7,2 0,1 3,4 2,9 2,1 3,6 0,4 4,0 7,2 7,5 1,0 1,9 3,7 6,6 10,2
10

9,6 10,5 5,7 10,2 5,7 8,1 1,7 4,4 3,8 2,9 4,6 2,6 4,2 8,2 8,1 4,5 5,5 8,4 7,4 10,6
0,78

,4 0,0 1,7 0,0 0,0 0,0 2,2 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 6,8 3,9 5,2 1,6
2. Untuk diterapkan dengan metode ET Prosida, kalikan harga-harga koefisien tanaman itu dengan 1,15

,16 0,00 0,19 0,00 0,00 0,00 0,25 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,78 0,45 0,60 0,19
11

0,65

2,1 0,0 2,6 0,0 0,0 0,0 3,4 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 10,5 6,0 8,0 2,5
2,4 0,0 3,0 0,0 0,0 0,0 3,8 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 12,0 6,9 9,1 2,9
12

0,65

,2 0 0,3 0 0 0 0,4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1,2 0,7 0,9 0,3


20 0 388 0 0 0 504 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1.570 959 1.197 377
13

6.191 504 3.726


0,65

yang terbesar dimana tanaman tersebut juga diusahakan oleh petani pada lokasi kegiatan
Koefisien palawija yang digunakan dalam Pola Tata Tanam untuk perhitungan Net Field
Requirement (NFR) atau kebutuhan air di sawah/lahan adalah dipilih koefisien tanaman
5-16
Bulan
Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov No. Uraian Satuan Nop Des Jan
I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II I
15 14 15 16 15 15 15 16 15 15 15 16 15 16 15 15 15 16 15 15 Decade 2 15 15 15 16 15
Pola Tata Tanam D
MT-1 1 Nopember
I KEDELAI JAGUNG MT-2 1 6 Maret PADI
MT-3 1 Juli

1,05 0,95 0,50 0,75 1,00 1,00 0,82 0,45 0,50 0,59 0,96 1,05 1,02 0,95 LP LP 1,10 1 Koefisien Tanaman c1 1,10 1,10 1,10 1,10 1,10 1,
1,10 1,05 0,95 0,50 0,75 1,00 1,00 0,82 0,45 0,50 0,59 0,96 1,05 1,02 0,95 LP LP c2 LP 1,10 1,10 1,10 1,10 1,
1,10 1,10 1,05 0,95 0,50 0,75 1,00 1,00 0,82 0,45 0,50 0,59 0,96 1,05 1,02 0,95 LP c3 LP LP 1,10 1,10 1,10 1,

1,08 1,03 1,00 0,95 0,50 0,63 0,75 0,92 0,94 0,76 0,64 0,48 0,55 0,68 0,87 1,01 1,01 0,99 0,95 1,10 2 Koefisien Tanaman Rerata C 1,10 1,10 1,10 1,10 1,10 1,
4,7 4,7 5,0 5,0 4,6 4,6 4,2 4,2 4,2 4,2 4,3 4,3 4,1 4,1 4,1 4,4 4,4 4,4 3,8 3,8 3 Evaporasi Potensial Eto mm/hr 3,8 3,8 4,0 4,0 4,2 4

CONSUMTIVE WATER
5,1 4,9 5,0 4,8 2,3 2,9 3,2 3,9 4,0 3,2 2,8 2,1 2,2 2,8 3,5 4,4 4,4 4,3 3,6 4,2 4 Evapotranspirasi mm/hr 4,2 4,2 4,4 4,4 4,6 4
3 3 2 1 1 2 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 2 1 5 Rasio Luas PAK A_PAK 1 2 3 3 3
1,00 1,00 0,67 0,33 0,33 0,67 1,00 1,00 1,00 1,00 0,67 0,67 0,67 1,00 1,00 1,00 1,00 0,67 0,33 0,00 0,33 0,67 1,00 1,00 1,00 1,
5,1 4,9 3,3 1,6 0,8 1,9 3,2 3,9 4,0 3,2 1,8 1,4 1,5 2,8 3,5 4,4 4,4 2,9 1,2 0,0 6 Consumtive Use Etc mm/hr 1,4 2,8 4,4 4,4 4,6 4

2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 7 Perkolasi P mm/hr 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2
7,1 6,9 5,3 3,6 0,8 1,9 3,2 3,9 4,0 3,2 1,8 1,4 1,5 2,8 3,5 4,4 4,4 2,9 1,2 0,0 8 Kebutuhan Air Tanaman (Etc+P) mm/hr 3,4 4,8 6,4 6,4 6,6 6

TRANSPLANTATION
9 Kebutuhan Air utk Pembibitan mm/hr 1,67
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,02 0,02 10 Rasio Luas Pembibitan 5% 0,02 0,02 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,03 0,03 11 Kebutuhan Air utk Pembibitan x Rasio Luas mm/hr 0,03 0,03 0 0 0

LAND PREPARATION
7,2 7,2 7,5 7,5 7,1 7,1 6,6 6,6 6,6 6,6 6,8 6,8 6,5 6,5 6,5 6,8 6,8 6,8 6,2 6,2 12 (1.1Eo+P) mm/hr 1,1 6,2 6,2 6,4 6,4 6,6 6
12,2 11,8 13 Kebutuhan Air utk Pengolahan LP-1 mm/hr
11,8 11,8 LP-2 mm/hr 11,8
11,8 LP-3 mm/hr 11,8 11,8
12,2 11,8 11,8 Avg.LP mm/hr 11,8 11,8

Tabel 5.11. NFR untuk Awal Tanam November II


1 2 3 2 1
0 0 0 0,00 0,00 0,00 0,00 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,33 1 1,00 14 Rasio Luas Pengolahan A_LP 0,67 0,33 0,00 0,00 0
0,0 0,0 0,0 0,00 0,00 0,00 0,00 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 4,08 7,87 11,81 15 Keb. Air Pengolahan x Rasio Luas LP mm/hr 7,87 3,94 0,00 0,00 0,0 0

REPLACEMENT
16 Kebutuhan Pergantian Lap.Air WLR-1 mm/hr 1,1 1,1
1,1 Volume (mm) 50,0 WLR-2 mm/hr 1,1 1
1,1 1,1 Periode (hr) 45,0 WLR-3 mm/hr 1
1,1 1,1 WLR (mm/hr) 1,1 WLR mm/hr 1,1 1,1 1

8,2 8,0 5,3 3,6 0,8 1,9 3,2 3,9 4,0 3,2 1,8 1,4 1,5 2,8 3,5 4,4 4,4 12,2 11,8 11,8 17 Kebutuhan Air di Sawah GFR mm/hr 11,8 11,8 6,4 7,5 7,7 7
1 1 0,6667 0,3333 0,3333 0,6667 1 1 1 1 0,6667 0,6667 0,6667 1 1 1 1 1 1 1 Cek rasio total luas dipakai 1,00 1 1 1 1

6,6 9,3 1,9 3,2 5,4 7,2 0,1 3,4 2,9 2,1 3,6 0,4 4,0 7,2 7,5 1,0 1,9 3,7 6,6 10,2 18 Curah Hujan Effektif Padi Re mm/hr 6,6 10,2 3,2 7,2 0,2 1
9,6 10,5 5,7 10,2 5,7 8,1 1,7 4,4 3,8 2,9 4,6 2,6 4,2 8,2 8,1 4,5 5,5 8,4 7,4 10,6 Curah Hujan Effektif Palawija 7,4 10,6 3,7 9,6 4,0 3

1,6 0,0 3,4 0,4 0,0 0,0 1,5 0,0 0,2 0,3 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 3,9 4,4 1,2 19 Kebutuhan Air Bersih di Sawah NFR mm/hr 5,2 1,6 3,2 0,3 7,6 5
0,19 0,00 0,40 0,05 0,00 0,00 0,17 0,00 0,02 0,03 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,45 0,51 0,14 l/dt/ha 0,60 0,19 0,38 0,04 0,87 0,

20 Penyediaan Air Irigasi :


2,5 0,0 5,3 0,6 0,0 0,0 2,3 0,0 0,3 0,5 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 6,0 6,8 1,8 Jar.tersier, sekunder, primer e1 mm/hr 0,65 8,0 2,5 5,0 0,5 11,7 8
2,9 0,0 6,1 0,7 0,0 0,0 2,6 0,0 0,3 0,5 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 6,9 7,8 2,1 di bendung e2 mm/hr 0,875 9,1 2,9 5,7 0,6 13,3 1

0,3 0 0,7 0,1 0 0 0,3 0 0,0 0,1 0 0 0 0 0 0 0 0,8 0,9 0,2 21 Kebutuhan Air Irigasi per Ha DR l/dt/ha 0,9 0,3 0,6 0,1 1,3 1
428 0 908 112 0 0 390 0 49 79 0 0 0 0 0 0 0 1.096 1.173 309 m3/ha 1.197 377 752 78 1.749 1.
7.744 519 2.269 Volume 4 bulan m3/ha
5-17
Bulan
Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov No. Uraian Satuan Nop Des Jan
I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II I
15 14 15 16 15 15 15 16 15 15 15 16 15 16 15 15 15 16 15 15 Decade 2 15 15 15 16 15
Pola Tata Tanam D
MT-1 16 Nopember
PADI KEDELAI JAGUNG MT-2 1 April
MT-3 16 Juli

,10 1,05 0,95 0,50 0,75 1,00 1,00 0,82 0,45 0,50 0,59 0,96 1,05 1,02 0,95 LP LP 1 Koefisien Tanaman c1 LP 1,10 1,10 1,10 1,10 1
,10 1,10 1,05 0,95 0,50 0,75 1,00 1,00 0,82 0,45 0,50 0,59 0,96 1,05 1,02 0,95 LP c2 LP LP 1,10 1,10 1,10 1
,10 1,10 1,10 1,05 0,95 0,50 0,75 1,00 1,00 0,82 0,45 0,50 0,59 0,96 1,05 1,02 0,95 c3 0,95 LP LP 1,10 1,10 1

,10 1,08 1,03 1,00 0,95 0,50 0,63 0,75 0,92 0,94 0,76 0,64 0,48 0,55 0,68 0,87 1,01 1,01 0,99 0,95 2 Koefisien Tanaman Rerata C 0,95 1,10 1,10 1,10 1,10 1
,7 4,7 5,0 5,0 4,6 4,6 4,2 4,2 4,2 4,2 4,3 4,3 4,1 4,1 4,1 4,4 4,4 4,4 3,8 3,8 3 Evaporasi Potensial Eto mm/hr 3,8 3,8 4,0 4,0 4,2

CONSUMTIVE WATER
,2 5,1 5,2 5,0 4,4 2,3 2,6 3,2 3,9 4,0 3,3 2,8 1,9 2,2 2,8 3,8 4,4 4,4 3,7 3,6 4 Evapotranspirasi mm/hr 3,6 4,2 4,4 4,4 4,6
3 3 3 2 1 1 2 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 2 1 5 Rasio Luas PAK A_PAK 1 1 2 3 3
,00 1,00 1,00 0,67 0,33 0,33 0,67 1,00 1,00 1,00 1,00 0,67 0,67 0,67 1,00 1,00 1,00 1,00 0,67 0,33 0,33 0,33 0,67 1,00 1,00 1
,2 5,1 5,2 3,3 1,5 0,8 1,8 3,2 3,9 4,0 3,3 1,8 1,3 1,5 2,8 3,8 4,4 4,4 2,5 1,2 6 Consumtive Use Etc mm/hr 1,2 1,4 2,9 4,4 4,6

,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 7 Perkolasi P mm/hr 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0
,2 7,1 7,2 5,3 3,5 0,8 1,8 3,2 3,9 4,0 3,3 1,8 1,3 1,5 2,8 3,8 4,4 4,4 2,5 1,2 8 Kebutuhan Air Tanaman (Etc+P) mm/hr 3,2 3,4 4,9 6,4 6,6

TRANSPLANTATION
9 Kebutuhan Air utk Pembibitan mm/hr 1,67
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,02 10 Rasio Luas Pembibitan 5% 0,02 0,02 0,02 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,03 11 Kebutuhan Air utk Pembibitan x Rasio Luas mm/hr 0,03 0,03 0,03 0 0

LAND PREPARATION
,2 7,2 7,5 7,5 7,1 7,1 6,6 6,6 6,6 6,6 6,8 6,8 6,5 6,5 6,5 6,8 6,8 6,8 6,2 6,2 12 (1.1Eo+P) mm/hr 1,1 6,2 6,2 6,4 6,4 6,6
11,8 11,8 13 Kebutuhan Air utk Pengolahan LP-1 mm/hr 11,8
11,8 LP-2 mm/hr 11,8 11,8
LP-3 mm/hr 11,8 12,0

Tabel 5.12. NFR untuk Awal Tanam Desember I


11,8 11,8 Avg.LP mm/hr 11,8 11,8 12,0
1 2 2 2 1
0 0 0 0,00 0,00 0,00 0,00 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,00 0 0,67 14 Rasio Luas Pengolahan A_LP 0,67 0,67 0,33 0,00 0
,0 0,0 0,0 0,00 0,00 0,00 0,00 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,00 3,94 7,87 15 Keb. Air Pengolahan x Rasio Luas LP mm/hr 7,87 7,87 3,99 0,00 0,0

REPLACEMENT
,1 16 Kebutuhan Pergantian Lap.Air WLR-1 mm/hr 1,1
,1 1,1 Volume (mm) 50,0 WLR-2 mm/hr
1,1 1,1 Periode (hr) 45,0 WLR-3 mm/hr
,1 1,1 1,1 WLR (mm/hr) 1,1 WLR mm/hr 1,1

,3 8,2 8,3 5,3 3,5 0,8 1,8 3,2 3,9 4,0 3,3 1,8 1,3 1,5 2,8 3,8 4,4 4,4 11,8 11,8 17 Kebutuhan Air di Sawah GFR mm/hr 11,8 11,8 12,0 6,4 7,7
1 1 1 0,6667 0,3333 0,3333 0,6667 1 1 1 1 0,6667 0,6667 0,6667 1 1 1 1 1 1 Cek rasio total luas dipakai 1 1 1 1 1

,6 9,3 1,9 3,2 5,4 7,2 0,1 3,4 2,9 2,1 3,6 0,4 4,0 7,2 7,5 1,0 1,9 3,7 6,6 10,2 18 Curah Hujan Effektif Re mm/hr 6,6 10,2 3,2 7,2 0,2
,6 10,5 5,7 10,2 5,7 8,1 1,7 4,4 3,8 2,9 4,6 2,6 4,2 8,2 8,1 4,5 5,5 8,4 7,4 10,6 Curah Hujan Effektif Palawija 7,4 10,6 3,7 9,6 4,0

,7 0,0 6,4 2,2 0,0 0,0 0,1 0,0 0,1 1,1 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 4,4 1,2 19 Kebutuhan Air Bersih di Sawah NFR mm/hr 4,4 1,6 8,8 0,0 7,6
,20 0,00 0,74 0,25 0,00 0,00 0,01 0,00 0,01 0,12 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,51 0,14 l/dt/ha 0,51 0,19 1,02 0,00 0,87 0

20 Penyediaan Air Irigasi :


,6 0,0 9,9 3,3 0,0 0,0 0,1 0,0 0,1 1,7 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 6,8 1,8 Jar.tersier, sekunder, primer e1 mm/hr 0,65 6,8 2,5 13,6 0,0 11,7
,0 0,0 11,3 3,8 0,0 0,0 0,1 0,0 0,2 1,9 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 7,8 2,1 di bendung e2 mm/hr 0,875 7,8 2,9 15,5 0,0 13,3 1

,3 0 1,3 0,4 0 0 0,0 0 0,0 0,2 0 0 0 0 0 0 0 0 0,9 0,2 21 Kebutuhan Air Irigasi per Ha DR l/dt/ha 0,9 0,3 1,8 0 1,5
49 0 1.689 608 0 0 18 0 23 284 0 0 0 0 0 0 0 0 1.173 309 m3/ha 1.173 431 2.326 0 1.999 1.
9.656 326 Volume 4 bulan m3/ha
5-18
Bulan
Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov No. Uraian Satuan Nop Des Jan
I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II I
15 14 15 16 15 15 15 16 15 15 15 16 15 16 15 15 15 16 15 15 Decade 2 15 15 15 16 15
Pola Tata Tanam
MT-1 1 Desember
PADI KEDELAI JAGUNG MT-2 16 April
MT-3 1 Agustus

1,10 1,10 1,05 0,95 0,50 0,75 1,00 1,00 0,82 0,45 0,50 0,59 0,96 1,05 1,02 0,95 LP 1 Koefisien Tanaman c1 LP LP 1,10 1,10 1,10 1,
1,10 1,10 1,10 1,05 0,95 0,50 0,75 1,00 1,00 0,82 0,45 0,50 0,59 0,96 1,05 1,02 0,95 c2 0,95 LP LP 1,10 1,10 1,
1,10 1,10 1,10 1,10 1,05 0,95 0,50 0,75 1,00 1,00 0,82 0,45 0,50 0,59 0,96 1,05 1,02 c3 1,02 0,95 LP LP 1,10 1,

1,10 1,10 1,08 1,03 1,00 0,95 0,50 0,63 0,75 0,92 0,94 0,76 0,64 0,48 0,55 0,68 0,87 1,01 1,01 0,99 2 Koefisien Tanaman Rerata C 0,99 0,95 1,10 1,10 1,10 1,
4,7 4,7 5,0 5,0 4,6 4,6 4,2 4,2 4,2 4,2 4,3 4,3 4,1 4,1 4,1 4,4 4,4 4,4 3,8 3,8 3 Evaporasi Potensial Eto mm/hr 3,8 3,8 4,0 4,0 4,2 4

CONSUMTIVE WATER
5,2 5,2 5,4 5,2 4,6 4,4 2,1 2,6 3,2 3,9 4,1 3,3 2,6 1,9 2,2 3,0 3,8 4,4 3,8 3,7 4 Evapotranspirasi mm/hr 3,7 3,6 4,4 4,4 4,6 4
3 3 3 3 2 1 1 2 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 2 5 Rasio Luas PAK A_PAK 2 1 1 2 3
1,00 1,00 1,00 1,00 0,67 0,33 0,33 0,67 1,00 1,00 1,00 1,00 0,67 0,67 0,67 1,00 1,00 1,00 1,00 0,67 0,67 0,33 0,33 0,67 1,00 1,
5,2 5,2 5,4 5,2 3,1 1,5 0,7 1,8 3,2 3,9 4,1 3,3 1,7 1,3 1,5 3,0 3,8 4,4 3,8 2,5 6 Consumtive Use Etc mm/hr 2,5 1,2 1,5 2,9 4,6 4

2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 7 Perkolasi P mm/hr 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2
7,2 7,2 7,4 7,2 5,1 3,5 0,7 1,8 3,2 3,9 4,1 3,3 1,7 1,3 1,5 3,0 3,8 4,4 3,8 2,5 8 Kebutuhan Air Tanaman (Etc+P) mm/hr 4,5 3,2 3,5 4,9 6,6 6

TRANSPLANTATION
9 Kebutuhan Air utk Pembibitan mm/hr 1,67
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 10 Rasio Luas Pembibitan 5% 0 0,02 0,02 0,02 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 11 Kebutuhan Air utk Pembibitan x Rasio Luas mm/hr 0 0,03 0,03 0,03 0

LAND PREPARATION
7,2 7,2 7,5 7,5 7,1 7,1 6,6 6,6 6,6 6,6 6,8 6,8 6,5 6,5 6,5 6,8 6,8 6,8 6,2 6,2 12 (1.1Eo+P) mm/hr 1,1 6,2 6,2 6,4 6,4 6,6 6
11,8 13 Kebutuhan Air utk Pengolahan LP-1 mm/hr 11,8 11,8
LP-2 mm/hr 11,8 12,0
LP-3 mm/hr 12,0 12,0
11,8 Avg.LP mm/hr 11,8 11,8 12,0 12,0

Tabel 5.12. NFR untuk Awal Tanam Desember II


1 1 2 2 1
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,33 14 Rasio Luas Pengolahan A_LP 0,33 0,67 0,67 0,33 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3,94 15 Keb. Air Pengolahan x Rasio Luas LP mm/hr 3,94 7,87 7,98 3,99 0,0 0

REPLACEMENT
1,1 1,1 16 Kebutuhan Pergantian Lap.Air WLR-1 mm/hr 1
1,1 1,1 Volume (mm) 50,0 WLR-2 mm/hr
1,1 1,1 Periode (hr) 45,0 WLR-3 mm/hr
1,1 1,1 1,1 1,1 WLR (mm/hr) 1,1 WLR mm/hr 1

8,3 8,3 8,5 8,3 5,1 3,5 0,7 1,8 3,2 3,9 4,1 3,3 1,7 1,3 1,5 3,0 3,8 4,4 3,8 11,8 17 Kebutuhan Air di Sawah GFR mm/hr 11,8 11,8 12,0 12,0 6,6 7
1 1 1 1 0,6667 0,3333 0,3333 0,6667 1 1 1 1 0,6667 0,6667 0,6667 1 1 1 1 1 Cek rasio total luas dipakai 1 1 1 1 1

6,6 9,3 1,9 3,2 5,4 7,2 0,1 3,4 2,9 2,1 3,6 0,4 4,0 7,2 7,5 1,0 1,9 3,7 6,6 10,2 18 Curah Hujan Effektif Padi Re mm/hr 6,6 10,2 3,2 7,2 0,2 1
9,6 10,5 5,7 10,2 5,7 8,1 1,7 4,4 3,8 2,9 4,6 2,6 4,2 8,2 8,1 4,5 5,5 8,4 7,4 10,6 Curah Hujan Effektif Palawija 7,4 10,6 3,7 9,6 4,0 3

1,7 0,0 6,6 5,1 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 1,0 0,0 0,7 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 1,2 19 Kebutuhan Air Bersih di Sawah NFR mm/hr 4,4 1,2 8,8 4,7 6,4 5
0,20 0,00 0,77 0,59 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,11 0,00 0,08 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,14 l/dt/ha 0,51 0,14 1,02 0,55 0,75 0,

20 Penyediaan Air Irigasi :


2,6 0,0 10,2 7,9 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 1,5 0,0 1,1 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 1,8 Jar.tersier, sekunder, primer e1 mm/hr 0,65 6,8 1,8 13,6 7,3 9,9 9
3,0 0,0 11,7 9,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 1,7 0,0 1,3 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 2,1 di bendung e2 mm/hr 0,875 7,8 2,1 15,5 8,4 11,4 1

0,3 0 1,4 1,0 0 0 0 0 0 0,2 0 0,1 0 0 0 0 0 0 0 0,2 21 Kebutuhan Air Irigasi per Ha DR l/dt/ha 0,9 0,2 1,8 1,0 1,3 1
449 0 1.756 1.440 0 0 0 0 0 258 0 201 0 0 0 0 0 0 0 309 m3/ha 1.173 309 2.326 1.340 1.705 1.
9.324 459 Volume 4 bulan m3/ha 1.482
5-19
No. Uraian Satuan Nop Des Jan
I II I II I

Site
Decade 2 15 15 15 16 15
Pola Tata Tanam
MT-1 16 Desember
MT-2 1 Mei
MT-3 1 6 Agustus

1 Koefisien Tanaman c1 0,95 LP LP 1,10 1,10


c2 1,02 0,95 LP LP 1,10
c3 1,05 1,02 0,95 LP LP

2 Koefisien Tanaman Rerata C 1,01 0,99 0,95 1,10 1,10

Lintang
3 Evaporasi Potensial Eto mm/hr 3,8 3,8 4,0 4,0 4,2

CONSUMTIVE WATER
4 Evapotranspirasi mm/hr 3,8 3,7 3,8 4,4 4,6
5 Rasio Luas PAK A_PAK 3 2 1 1 2
1,00 0,67 0,33 0,33 0,67 1
6 Consumtive Use Etc mm/hr 3,8 2,5 1,3 1,5 3,1

Koordinat
7 Perkolasi P mm/hr 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0
8 Kebutuhan Air Tanaman (Etc+P) mm/hr 3,8 2,5 1,3 3,5 5,1

5.5 Analisa Banjir Rencana


TRANSPLANTATION
9 Kebutuhan Air utk Pembibitan mm/hr 1,67

Bujur
10 Rasio Luas Pembibitan 5% 0 0 0,02 0,02 0,02
11 Kebutuhan Air utk Pembibitan x Rasio Luas mm/hr 0 0 0,03 0,03 0,03

LAND PREPARATION
12 (1.1Eo+P) mm/hr 1,1 6,2 6,2 6,4 6,4 6,6
13 Kebutuhan Air utk Pengolahan LP-1 mm/hr 11,8 11,8

Tabel 5.13. Koordinat dan Karakteristik DAS


LP-2 mm/hr 11,8 11,8
LP-3 mm/hr 12,0 12,0
Avg.LP mm/hr 11,8 11,8 11,9 12,0
1 2 2 1
14 Rasio Luas Pengolahan A_LP 0,00 0,33 0,67 0,67 0
15 Keb. Air Pengolahan x Rasio Luas LP mm/hr 0,00 3,94 7,87 7,92 4

REPLACEMENT
16 Kebutuhan Pergantian Lap.Air WLR-1 mm/hr
Volume (mm) 50,0 WLR-2 mm/hr

Luas [km2]
Periode (hr) 45,0 WLR-3 mm/hr
WLR (mm/hr) 1,1 WLR mm/hr

akan
17 Kebutuhan Air di Sawah GFR mm/hr 3,8 11,8 11,8 11,9 12,0
Cek rasio total luas dipakai 1,00 1 1 1 1

bendung
18 Curah Hujan Effektif Padi Re mm/hr 6,6 10,2 3,2 7,2 0,2
Curah Hujan Effektif Palawija 7,4 10,6 3,7 9,6 4,0

penyediaan

rencana site bendung yang akan direncanakan ditunjukkan pada Tabel 4.13.
19 Kebutuhan Air Bersih di Sawah NFR mm/hr 0,0 1,2 8,1 4,7 11,8
l/dt/ha 0,00 0,14 0,93 0,54 1,36

Karakteristik DAS
20 Penyediaan Air Irigasi :
Jar.tersier, sekunder, primer e1 mm/hr 0,65 0,0 1,8 12,5 7,2 18,2
di bendung e2 mm/hr 0,875 0,0 2,1 14,2 8,2 20,8

21 Kebutuhan Air Irigasi per Ha DR l/dt/ha 0 0,2 1,6 1,0 2,4


m3/ha 0 309 2.136 1.317 3.116 1
Volume 4 bulan m3/ha 2.445

Panjang Sungai [km]


Analisis banjir rencana berkaitan erat dengan suatu desain bangunan air. Sebagaimana

membelokkan air ke dalam


lingkup pekerjaan dalam kegiatan ini, terdapat perencanaan bangunan air berupa bendung.
Bendung tersebut nantinya

beberapa lahan pertanian

Selanjutnya titik koordinat


diharapkan dapat mengaliri

yang selama ini masih


jaringan irigasi. Desain

mengalami kesulitan dalam


berfungsi

airnya.
nantinya
5-20
1 00° 23' 50'' LS 100° 21' 58'' BT 2,0 4,0
2 00° 23' 54'' LS 100° 22' 38'' BT 0,4 1,2 5-21

Banjir rencana site weir 1

Luas DAS (km2) 2,0 km2


Panjang sungai utama (km) 4,0 km
Hujan netto (efektif ), Ro (mm) 1,0 mm
Parameter Hidrograf (α) 3,0
TIME LAG, tg 0,55 jam
tr = (0,5 sd. 1,0) tg.1-> 0 jam
Tp = tg + 0,8 * tr 0,776 jam
T0,3 = a * tg 1,663 jam
0,5 . T0,3 0,831 jam
1,5 . T0,3 2,494 jam
2 . T0,3 3,325 jam
Tp + T0,3 2,438 jam
Tp+T0,3+1,5T0,3 4,932 jam
Qp =A*Ro/(3,6*(0,3*Tp+T0,3)) 0,293 m3/dt/mm

Tabel 5.14. Ordinat Hidrograf Satuan Sintetik Nakayasu Site 1


60 5-22

50

40 Q1.01 Q2
Debit (m3/detik)

Q5 Q10
30
Q20 Q25
20
Q50 Q100

10

0
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24

Waktu (t)
Gambar 5.10. Hidrograf Banjir Berbagai Kala Ulang Pada Rencana Site 1

Tabel 5.15. Hidrograf Banjir Metode HSS Nakayasu Rencana Site 1


5-23

Banjir rencana site weir 2

Luas DAS (km2) 0,4 km2


Panjang sungai utama (km) 1,2 km
Hujan netto (efektif ), Ro (mm) 1,0 mm
Parameter Hidrograf (α) 3,0
TIME LAG, tg 0,24 jam
tr = (0,5 sd. 1,0) tg.1-> 0 jam
Tp = tg + 0,8 * tr 0,334 jam
T0,3 = a * tg 0,716 jam
0,5 . T0,3 0,358 jam
1,5 . T0,3 1,074 jam
2 . T0,3 1,432 jam
Tp + T0,3 1,050 jam
Tp+T0,3+1,5T0,3 2,123 jam
Qp =A*Ro/(3,6*(0,3*Tp+T0,3)) 0,129 m3/dt/mm
Tabel 5.16. Ordinat Hidrograf Satuan Sintetik Nakayasu Site 2
5-24

20
18
16
14 Q1.01 Q2
Debit (m3/detik)

12
Q5 Q10
10
Q20 Q25
8
6 Q50 Q100
4
2
0
0 2 4 6 8 10 12

Waktu (t)
Gambar 5.11. Hidrograf Banjir Berbagai Kala Ulang Pada Rencana Site 2

Tabel 5.17. Hidrograf Banjir Metode HSS Nakayasu Rencana Site 2


5-25

5.6 Analisa Aliran Rendah (Low Flow)

Model GR4J ini merupakan model transformasi data hujan-debit, dimana dalam kegiatan
ini data masukannya berupa data hujan hasil pencatatan Kiambang sedangkan data debit
diambil dari stasiun Kandang Ampek (Batang Anai). Periode tahun yang digunakan adalah
tahun 2010 hingga 2013. Kriteria efektifitas model GR4J menggunakan nilai Nash
Sutcliffe dan koefisien korelasi. Berikut adalah tampilan dari program excel dalam
pemodelan GR4J untuk mencari nilai optimum dari parameter pemodelan GR4J.
5-26

Gambar 3.5 Tampilan program excel model GR4J

Dari Perhitungan yang dilakukan dengan solver tanpa batasan. Solver merupakan aplikasi
yang terdapat pada Microsoft excel, solver keempat parameter tanpa dibatasi sehingga
mendapatkan nilai maksimum pada cell Nash Sutchliffe. Maka diperoleh nilai parameter
seperti yang dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 3.3. Nilai Optimum dari parameter GR4J dengan solver tanpa batasan
Koefisien Parameter R2 ( %) R
X1 485,96 mm
X2 1,02 mm
26,651 0,516
X3 2,81 mm
X4 21,88 hari

Program solver merupakan program yang telah terpasang pada aplikasi excel. Parameter
X1 memiliki batasan 100 s/d 1200, parameter X2 memiliki batasan -5 s/d 3, parameter X3
memiliki batasan 20 s/d 300. Masukkan Batas atas dan batas bawah pada setiap parameter,
seperti yang terlihat pada Gambar 3.6 berikut
5-27

Gambar 3.6 Proses solver pada excel

Batasan parameter X1 adalah ln(1200)≤X1≤ ln(100) dengan nilai 7.09≤ X1≤ 4,60 ,
batasan parameter X2 adalah asinh(-5)≤X1≤ asinh(3) dengan nilai 1,81≤X1≤ -2,31, batasan
parameter X3 adalah ln(20)≤X1≤ ln(300) dengan nilai 5.70≤X1≤ 2.99. Setelah melakukan
solve, maka parameter akan berubah dan nilai nash suctliffe akan menunjukkan angka
paling tinggi yang mampu diberikan oleh pemodelan GR4J ini, yaitu parameter X1 =
453,60 mm , parameter X2 = 2,89mm , parameter X3 = 20mm, paremeter X4 = 26,35 hari,
dengan nilai R2 = 25.288% dan R = 0,502.
Setelah parameter diperoleh, selanjutnya dilakukan analisis pemodelan. Proses untuk
memperoleh debit ini dilakukan dengan bantuan Microsoft Excel. Adapun contoh
perhitungannya sebagai berikut :
a. Input data curah hujan, evapotranspirasi dan debit observasi pada tanggal 1 januari
2002, sebagai berikut
Catchment area = 2308,69 km2
Hujan (P) = 0,00 mm
Evapotranspirasi = 3,94 mm
m3 86,4
Debit = 147 = 147 × = 5,501 mm/hari
dtk 2308,69
b. Input perbandingan antara tinggi tampungan dipermukaan tanah dengan tinggi
Production store,
S S
=0,6. Untuk perhitungan pada tanggal 2 Januari 2002,
X1 X1
S
=
( )
X1 X1
S ''
(1 januari 2002)

Kemudian mendefinisikan P menjadi Pn, Jika P ≥ E maka Pn = P – E dan En = 0, Jika P ≤


E maka En = E – P dan Pn = 0.
Pn = 0
En = E - P = 3,94 – 0 = 3,94
c. Mencari nilai Ps dan Es, yaitu nilai Pn yang mengisi production store,
( ( )) ( )
S
2
Pn

Ps =
X 1 1−
X1
tanh
X1
=
2
( 6,19 )
0
6,19 ( 1−( 0,6 ) ) tanh
=0
5-28

1+
S
( )
X1
P
tanh ⁡ n
X1
1+ 0,6 tanh ⁡(
6,19 )
0

( ) ( ) En
2

0,6 ×6,19 ( 2−0,6 ) tan h (


6,19 )
S 3,94
S 2− tan h 2
X1 X1
E s= ¿ =3,299
1+ ( 1−0,6 ) tanh (
( ) ( ) 6,19 )
S E 3,94
1+ 1− tanh n
X1 X1
Nilai Es merupakan evapotranspirasi yang masih bisa terjadi pada tampungan production
store. Nilai dari Es dipengaruhi oleh perbandingan dari volume kosong dari tapungan serta
perbandingan dari evapotranspirasi netto dan tinggi tampungan. Ps merupakan hujan yang
ada dalam tampungan. Salah satu dari nilai Ps dan Es akan menghasilkan nilai 0(nol)
karena pengurangan yang terjadi ketikan mencari nilai neto dari keedua variable ini. Jika
nilai ruang kosong atau perbandingan S terhadap X1 sama dengan 1 maka nilai Es sama
dengan nilai En yang artinya tidak terjadi evapotranspirasi dalam tampungan.
d. En mengurangi jumlah production store, Dalam pemodelan ini production store S
tidak pernah melebihi X1. sehingga production store dirumuskan sebagai berikut:
S’ = S –Es +Ps ≈
S '
X1 ( ) ( )
=
S
X1
+
Ps−Es
X1
=0,6 +
0−3,299
6,19
=0,593

e. Di dalam production store, perkolasi dirumuskan sebagai berikut:

{[ ( )] } { [ )] }
4 −1 4 −1
Perc=S 1− 1+
4 S
9 X1
4 4
=0,593× 6,19 1− 1+ 0,593
9 ( 4

= 0,347
f. Perc dianggap selalu lebih rendah dari S. Sehingga nilai tampungan bias
dirumuskan sebagai berikut:

( ) ( )
'' '
S S Perc 0,347
S” = S’ – Perc ≈ = + =0,593+ =0,592
X1 X1 X1 6,19
g. Sebagian Pn – Ps dari Pn dan sebagian perkolasi dari production store bergabung
dan mencapai routing store.
Pr = Perc + (Pn – Ps) = 0,347+(0−0) = 0,347
Ketika tidak ada hujan yang terjadi, jika nilai Perbandingan S denga X1 sama dengan 1
maka nilai perkolasi sama dengan nilai Pr, namun jika inut data hujan mempunyai nilai ,
maka nilai Pr akan mnjadi sangat besar, karena perkolasi yang dijumlahkan dengan
pengurangann anttara hujan neto dengan hujan dalam tampungan. Pr merupakan
penjumlahan dari perkolasi dengan hujan yang terjadi diluar tampungan, perkolasi adalah
pergerakan air ke bawah dari profil tanah. Ini menunjukan bahwa Pr merupakan aliran
dasar (base flow) yang mengurangi tinggi pada tampungan yang terisi air.
h. Input perbandingan antara tinggi tampungan dipermukaan tanah dengan tinggi
Production store,
R R
=0,7. Untuk perhitungan pada tanggal 2 Januari 2002,
X1 X1
R
=
X1 X1( )
R ''
(1 januari 2002)

i. Menghitung perubahan groundwater (F)


( )
7 7
R 2 2
F=X 2 =0,89 ( 0,7 ) =0,292 5-29
X2
Nilai F merupakan groundwater yang dipengaruhi oleh X2 yaitu fungsi dari perubahan air
tanah ang memperngau tinggi dari Routing storage. Jika nilai X2 bernilai negatif maka
nilai F akan menghasilkan nilai negatif, ini berarti air dari tampungan keluar dan masuk ke
aquifer. Serta nilai Qd (debit direct) menjadi nol aau menjadi sangat kecil.
j. Jumlah air yang mencapai routing store dibagi menjadi aliran cepat dan aliran
lambat. Aliran cepat di routing dengan unit hidrograf UH1 dan aliran lambat dengan UH2.
90% dari Pr dirouting oleh unit hidrograf UH1 dan sisanya di routing dengan UH2
Koefisien ini bukanlah angka yang tidak bisa dirubah, menurut penelitian yang telah
dilakukan Edijatno pada 144 das yang terdapat di Prancis memperlihatkan kerja model
yang optimal dengan koefisien tersebut. UH1 didefinisikan berdasarkan waktu, t sebagai
berikut:

( )
5
t 2
untuk t ≤ 0, SH1(t) = 0 , 0<t < X 4 , SH 1 ( t ) = .
X4

( 3,061 ) = 0,00045.
5
t = 1, SH 1 ( 1 )= 2

Seperti SH1, SH2 dicari sebagai berikut:

( )
5
1 t 2
Untuk 0<t < X 4 , SH 2 ( t )= , Untuk 0<t <2 X 4 ,
2 X4

SH 2 ( t )=1−
1
2
2−
(
t 52
X4
. )
( )
5
1 1 2
t = 1, SH 2 ( 1 )= =0,00022.
2 3,06
UH1 dan UH2 dirumuskan sebagai berikut:
UH 1=SH 1 j−SH 1 j−1.
UH1 = SH1 = 0,00045
UH1 pada ordinat t=2 , UH 1=0,0021−0,00045=0,002.
UH 2=SH 2 j −SH 2 j −1 .
UH2 = SH2 = 0,00022
UH2 pada ordinat t=2 , UH 2=0,0013−0,00022=0,00104 .
V 11=PR ×0,9 ×UH 1=0,347 ×0,9 × 0,00045=0,00014
Untuk perhitungan V 11 2 januari 2002,
V 11=V 12 + PR ×0,9 ×UH 1
1 januari 2002

= 0,00014+0,326×0,9×0,002 = 0,00078
V 21=PR ×0,1 ×UH 1=0,347 ×0,1 ×0,00045=0,0000078
Untuk perhitungan V 21 2 januari 2002,
V 21=V 22 + PR ×0,1 ×UH 1
1 januari 2002

= 0,0000078 +0,326×0,1×0,002 = 0,000043.


k. Menghitung nilai R yang merupakan ketinggian dari routing store, dengan catatan
R tidak pernah melebihi X3, ketinggian routing store berubah seiring bertambahnya Q9
dari UH1 dan F, sehingga dapat dirumuskan sebagai berikut:

R ' =max ( 0 ; R+Q 9+ F ) ≈ R '=max 0; R+


V 11 + F
X3 ( )
(
¿ max 0 ; 0,7+
0,00014+0,292
1,03
=0,804 )
Debit Qr dari tampungan dapat dihitung dengan persamaan:

{[ }
5-30
( )]
4 −1
{ }=0,189
−1
R
=0,804 × 1,03 1−[ 1+ ( 0,804 ) ]
4 4 4
Qr =R ' 1− 1+
X3

l. Dimana Qr selalu lebih rendah dari R. Ketinggian tampungan kemudian dapat


dihitung dengan persamaan
R '' R '
R” = R’ – Qr ≈ = −Qr=0,804−0,189=0,737
X3 X3
m. Menghitung nilai Qd, yang merupakan jumlah air yang berasal dari routing
(penelusuran) dihitung dengan persamaan:
Qd ¿ max ( 0 ;Q 1+ F )=max ( 0 ; V 21+ F )
¿ max ¿ ¿
n. Menghitung debit total
Q = Qr + Qd = 0,292 + 0,189 = 0,481 mm/hari
A. Evaluasi Ketelitian Model
Setelah memperoleh debit kalkulasi, debit tersebut diabandingkan dengan debit observasi
dengan persamaan R2 dan R
Diketahui :
QSi = Nilai Simulasi Model (0,481)
QMi = Nilai observasi (5,501)
Qm = Rata-rata nilai observasi (1,148)
N = Jumlah data (1825 hari)
1825

∑ ( 0,481−5,501 )2
2 i=1
R =1− 1825 × 100=26,651 %
∑ ( 5,501−1,148 ) 2

i=1
Sementara itu, hasil yang ditampilkan oleh koefisien korelasi adalah sebagai berikut:
R=
∑ xy =0,516
√ ∑ x2 y2
5-31

500,0 0

450,0 50

400,0 100

350,0 150

300,0 200
Debit [m3/dt]

Hujan [mm]
250,0 250

200,0 300

150,0 350

100,0 400

50,0 450

0,0 500
31/12/2009 19/02/2010 10/04/2010 30/05/2010 19/07/2010 07/09/2010 27/10/2010 16/12/2010
Waktu [hari]

Hujan Qmodel Qobs


250,0 0

5-32

200,0 50

150,0 100
Debit [m3/dt]

Hujan [mm]
100,0 150

50,0 200

0,0 250
31/12/2009 19/02/2010 10/04/2010 30/05/2010 19/07/2010 07/09/2010 27/10/2010 16/12/2010
Waktu [hari]

Hujan Qmodel Qobs

250,0 0

200,0 50

150,0 100
Debit [m3/dt]

Hujan [mm]

100,0 150

50,0 200

0,0 250
31/12/2009 19/02/2010 10/04/2010 30/05/2010 19/07/2010 07/09/2010 27/10/2010 16/12/2010
Waktu [hari]

Hujan Qmodel Qobs


5-33
250,0 0

200,0 50

150,0 100
Debit [m3/dt]

Hujan [mm]
100,0 150

50,0 200

0,0 250
31/12/2009 19/02/2010 10/04/2010 30/05/2010 19/07/2010 07/09/2010 27/10/2010 16/12/2010
Waktu [hari]

Hujan Qmodel Qobs


DATA DEBIT SUNGAI
BT. ANAI-KANDANG AMPEK No. 1-155-0-2 Tahun 2010
5-34
Induk Sungai BATANG ANAI
Data Geografi 00° 29' 44'' LS 100° 20' 28'' BT
Lokasi PROP. SUMATERA BARAT, KABUPATEN/KEC. 2X 11 KAYU TANAM, DESA KANDANG AMPEK
DARI PADANG +/- 75 KM KEARAH PDG. PANJANG BELOK KANAN +/- 200 M MEMASUKI
LOKASI OBJEK WISATA MALIBO ANAI POS TERLETAK SEBELAH KANAN ALIRAN.
Luas Daerah Pengaliran 71,90 KM² ELEVASI PDA =+ 348,80 M
Keterangan mengenai Pos Duga Air
Didirikan Tanggal 08-12-1978 Oleh DPUP
Periode Pencatatan Tanggal 08-12-1978 Sampai dengan 31-12-2010
Jenis Alat PESAWAT OTOMATIK MINGGUAN
Ringkasan Data Aliran Ekstrim
Aliran Terbesar M.A. = 1.65(+ 0.02) M Q= 351,89 M³/DTK TGL 16-04-2010
Aliran Terkecil M.A. = 0.08(- 0.04) M Q= 1,00 M³/DTK TGL 16-11-2010
Aliran Ekstrim yang Pernah Terjadi samoai dengan Tahun ini
Aliran Terbesar M.A. = 1.65(+ 0.02) M Q= 351,89 M³/DTK TGL 16-04-2010
Aliran Terkecil M.A. = 0.12(+ 0.02) M Q= 0,00 M³/DTK TGL -
Penentuan Besarnya Aliran BESARNYA ALIRAN DITENTUKAN BERDASARKAN RUMUS LENGKUNG Q = 62,1992(H-0,1820)^2.800,
HASIL ANALISA PAKET PROGRAM NEO PERDAS, MENGGUNAKAN DATA PENGUKURAN ALIRAN
DARI TAHUN 2008 SAMPAI DENGAN TAHUN 2010
Catatan PENGUKURAN ALIRAN MASIH KURANG TERUTAMA UNTUK MUKA AIR TINGGI, AIR TERTINGGI
YANG PERNAH DIUKUR PADA 0,51 M DENGAN Q = 23,66 M/DTK TANGGAL 12-05-2010
Pelaksana UPTD BALAI PSDA WILAYAH BUKIT TINGGI - DINAS PSDA PROVINSI SUMATERA BARAT

Tabel Besarnya Aliran Harian (m³/dtk)

Tanggal Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
1 12,40 86,60 6,97 14,30 18,00 7,27 9,10 2,23 3,22 3,79 4,53 6,43
2 8,12 22,90 8,64 13,00 16,40 7,29 12,40 2,19 3,68 13,40 4,34 2,06
3 14,00 11,50 9,26 19,40 15,50 7,29 9,85 2,86 4,16 26,00 4,85 1,96
4 11,40 9,54 12,50 16,00 13,90 7,29 7,76 1,78 3,72 12,20 3,59 1,93
5 7,74 11,60 12,10 14,30 18,10 7,29 6,56 1,60 3,24 8,14 2,53 1,90
6 6,86 17,70 12,10 18,70 17,40 7,29 6,15 1,47 3,22 6,75 1,69 1,87
7 6,09 12,00 8,37 15,90 18,80 6,92 7,24 7,15 6,35 5,97 1,65 1,84
8 5,70 10,20 10,90 8,75 17,20 6,90 7,29 4,14 4,27 5,23 1,96 1,81
9 5,70 8,49 13,20 10,10 16,30 6,90 5,81 3,52 3,25 4,48 1,63 1,79
10 6,45 7,95 11,70 17,00 15,40 6,90 5,00 3,49 3,22 4,14 1,36 4,06
11 7,97 11,10 10,00 13,70 14,60 6,90 5,71 3,70 3,22 5,97 1,34 1,87
12 9,65 7,71 7,92 15,70 22,00 6,53 5,00 3,69 2,76 6,07 1,32 1,17
13 36,40 7,20 7,10 14,30 13,50 6,52 4,97 3,44 2,51 7,57 1,18 1,75
14 23,90 6,83 13,10 13,00 15,10 6,52 7,20 3,41 2,74 6,18 1,04 1,98
15 11,90 6,45 14,70 10,80 14,50 6,52 5,06 3,40 3,25 5,03 1,14 1,78
16 10,40 6,07 12,90 338,00 13,20 6,52 6,45 3,38 2,53 4,64 1,01 3,37
17 11,40 6,07 11,80 220,00 10,90 6,52 4,66 3,36 2,50 4,65 1,48 2,51
18 10,40 6,82 9,58 197,00 9,78 6,52 4,59 3,34 2,75 4,67 1,60 2,93
19 9,29 6,12 7,59 163,00 8,66 6,52 4,22 3,32 2,51 4,70 1,23 2,95
20 21,00 5,35 7,52 39,30 8,08 6,52 7,16 7,60 3,49 9,73 1,68 2,03
21 11,90 7,19 7,90 17,00 8,06 8,00 5,81 5,16 3,04 5,70 1,44 1,99
22 8,84 11,20 7,93 17,00 8,06 9,14 5,00 3,80 3,78 5,17 1,18 1,78
23 7,43 7,82 15,40 22,50 7,32 8,10 4,97 3,27 14,70 7,03 2,90 1,65
24 7,38 6,57 10,40 20,90 6,92 5,84 4,60 3,00 12,60 6,40 1,45 1,53
25 9,79 6,16 8,52 13,60 6,53 5,74 4,22 7,08 6,76 6,02 1,37 1,64
26 7,87 8,02 14,00 10,60 6,52 7,23 4,20 2,92 4,29 6,03 4,28 1,77
27 7,06 9,18 9,22 37,90 6,15 11,30 3,28 4,85 3,74 5,65 2,45 2,44
28 6,66 7,14 7,99 24,00 6,13 20,90 10,00 8,96 4,18 5,44 1,49 1,68
29 5,92 6,83 21,30 5,76 10,20 3,04 3,68 3,51 4,16 1,32 1,98
30 26,80 7,16 19,70 7,97 7,39 2,72 3,00 4,57 4,59 63,90 2,91
31 19,70 14,70 6,95 2,71 3,21 4,09 2,49
Rata-rata 11,49 11,84 10,26 45,89 12,05 7,69 5,89 3,81 4,26 6,76 4,10 2,25
Aliran km² (l/dtk) 159,77 164,65 142,67 638,27 167,66 106,99 81,98 52,94 59,23 94,03 56,99 31,34
Tinggi Aliran (mm) 427,94 398,33 382,13 1654,40 449,05 277,31 219,58 141,80 153,53 251,86 147,72 83,94
Meter Kubik (10^6) 30,77 28,64 27,48 118,95 32,29 19,94 15,79 10,20 11,04 18,11 10,62 6,04

Data Tahunan
RATA-RATA 10,52 m³/dtk Aliran km² 146,4 l/dtk Tinggi Aliran 4587,58 mm Meter Kubik 329,85 x10^6
Keterangan
* = Tanggal Pengukuran
K = Debit Perkiraan Berdasarkan hydrograph
E = Debit Ekstrapolasi
DATA DEBIT SUNGAI
BT. ANAI-KANDANG AMPEK No. 1-155-0-2 Tahun 2011
5-35
Induk Sungai BATANG ANAI
Data Geografi 00° 29' 44'' LS 100° 20' 28'' BT
Lokasi PROP. SUMATERA BARAT, KABUPATEN/KEC. 2X 11 KAYU TANAM, DESA KANDANG AMPEK
DARI PADANG +/- 75 KM KEARAH PDG. PANJANG BELOK KANAN +/- 200 M MEMASUKI
LOKASI OBJEK WISATA MALIBO ANAI POS TERLETAK SEBELAH KANAN ALIRAN.
Luas Daerah Pengaliran 71,90 KM² ELEVASI PDA =+ 348,80 M
Keterangan mengenai Pos Duga Air
Didirikan Tanggal 08-12-1978 Oleh DPUP
Periode Pencatatan Tanggal 08-12-1978 Sampai dengan 31-12-2011
Jenis Alat PESAWAT OTOMATIK MINGGUAN
Ringkasan Data Aliran Ekstrim
Aliran Terbesar M.A. = 1.72(+ 0.00) M Q= 376,33 M³/DTK TGL 01-03-2011
Aliran Terkecil M.A. = 0.12(+ 0.02) M Q= 2,72 M³/DTK TGL 22-05-2011
Aliran Ekstrim yang Pernah Terjadi samoai dengan Tahun ini
Aliran Terbesar M.A. = 1.72(+ 0.00) M Q= 376,33 M³/DTK TGL 01-03-2011
Aliran Terkecil M.A. = 0.12(+ 0.02) M Q= 2,72 M³/DTK TGL 22-05-2011
Penentuan Besarnya Aliran BESARNYA ALIRAN DITENTUKAN BERDASARKAN RUMUS LENGKUNG Q = 62,1992(H-0,1820)^2.800,
HASIL ANALISA PAKET PROGRAM NEO PERDAS, MENGGUNAKAN DATA PENGUKURAN ALIRAN
DARI TAHUN 2008 SAMPAI DENGAN TAHUN 2010
Catatan PENGUKURAN ALIRAN MASIH KURANG TERUTAMA UNTUK MUKA AIR TINGGI, AIR TERTINGGI
YANG PERNAH DIUKUR PADA 0,51 M DENGAN Q = 23,66 M/DTK TANGGAL 12-05-2010
Pelaksana UPTD BALAI PSDA WILAYAH BUKIT TINGGI - DINAS PSDA PROVINSI SUMATERA BARAT

Tabel Besarnya Aliran Harian (m³/dtk)

Tanggal Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
1 3,71 3,86 54,70 7,40 10,30 4,89 13,30 7,95 5,55 3,24 8,01 21,10
2 8,90 3,83 39,80 7,62 7,05 4,89 13,20 6,68 5,92 3,47 35,01 26,10
3 14,10 3,81 20,70 9,82 5,43 5,64 13,20 7,75 4,83 3,48 70,60 17,80
4 9,77 3,79 16,20 9,91 4,62 5,30 13,20 8,49 4,78 3,48 118,00 12,20
5 16,90 6,12 14,50 9,37 3,99 4,91 13,20 8,50 6,26 3,48 130,00 9,83
6 13,00 5,08 15,90 8,80 3,96 4,53 13,20 7,55 4,84 3,25 63,70 9,74
7 7,69 3,79 27,60 7,64 3,72 4,19 12,70 8,91 4,11 3,47 64,50 10,80
8 6,71 3,49 20,70 7,60 3,48 5,62 12,70 12,80 4,38 18,40 66,40 8,71
9 5,90 3,00 14,50 9,82 3,24 4,21 13,20 8,16 4,05 7,02 31,70 8,62
10 5,84 2,73 56,80 9,91 3,23 5,59 13,20 7,54 29,60 6,15 21,70 7,34
11 5,81 2,70 45,20 6,47 3,23 6,63 16,70 7,52 6,69 9,06 34,40 18,50
12 5,41 2,68 23,70 7,96 3,68 10,40 29,80 7,52 5,27 5,14 36,20 11,20
13 5,00 2,66 25,60 6,39 3,01 14,20 22,80 10,30 4,10 4,23 28,60 9,25
14 4,58 2,65 22,70 9,21 2,75 9,25 13,30 5,52 5,09 4,20 23,50 25,60
15 4,18 2,63 13,10 26,10 3,20 11,20 13,60 4,48 15,40 4,20 25,20 35,80
16 5,23 2,61 31,90 24,70 2,98 8,42 11,10 4,09 5,27 3,97 21,50 22,90
17 4,18 2,59 12,90 32,30 4,85 10,40 10,40 4,08 3,32 4,93 21,30 16,20
18 4,11 4,21 7,89 22,80 6,40 9,93 10,40 4,08 9,97 5,71 19,80 17,40
19 4,09 3,31 11,30 16,30 4,98 8,27 10,40 6,23 6,30 4,26 15,40 13,30
20 5,48 2,56 10,40 15,30 3,50 7,19 10,40 4,47 5,31 20,60 30,60 13,10
21 7,36 2,28 7,08 14,50 5,22 9,63 10,40 3,63 6,91 28,00 28,40 10,40
22 7,04 2,02 5,46 13,80 2,82 20,00 11,10 4,06 6,97 11,60 15,70 27,50
23 5,51 2,00 4,28 12,60 7,04 21,50 11,10 4,38 4,52 10,30 12,10 14,20
24 4,68 1,98 3,99 12,60 5,73 17,10 11,10 4,76 13,70 12,50 10,90 16,60
25 4,25 5,10 3,75 12,60 5,30 15,40 9,85 5,52 3,38 8,78 9,78 15,20
26 4,20 7,05 6,07 12,60 6,02 14,60 8,01 5,18 7,86 7,71 9,74 10,50
27 4,18 18,20 3,61 12,60 7,54 18,20 7,94 5,17 9,14 7,67 11,40 9,22
28 4,16 9,79 3,04 12,60 6,86 14,70 7,94 5,17 5,14 6,93 18,70 8,64
29 4,15 3,25 12,60 5,71 15,30 8,48 5,91 3,77 6,53 10,60 7,71
30 4,13 2,81 10,40 5,30 14,60 7,96 5,57 3,26 6,52 17,20 7,67
31 4,11 2,33 4,91 8,49 5,55 6,89 6,56
Rata-rata 6,27 4,16 17,15 12,74 4,84 10,22 12,33 6,37 6,86 7,59 33,69 14,51
Aliran km² (l/dtk) 87,20 57,88 238,58 177,25 67,32 142,18 171,55 88,62 95,36 105,51 468,54 201,75
Tinggi Aliran (mm) 233,56 140,02 639,00 459,42 180,31 368,54 459,48 237,35 247,17 282,60 1214,45 540,38
Meter Kubik (10^6) 16,79 10,07 45,94 33,03 12,96 26,50 33,04 17,07 17,77 20,32 87,32 38,85

Data Tahunan
RATA-RATA 11,39 m³/dtk Aliran km² 158,5 l/dtk Tinggi Aliran 5002,28 mm Meter Kubik 359,66 x10^6
Keterangan
* = Tanggal Pengukuran
K = Debit Perkiraan Berdasarkan hydrograph
E = Debit Ekstrapolasi
DATA DEBIT SUNGAI

5-36
BT. ANAI-KANDANG AMPEK No. 1-155-0-2 Tahun 2012

Induk Sungai BATANG ANAI


Data Geografi 00° 29' 44'' LS 100° 20' 28'' BT
Lokasi PROP. SUMATERA BARAT, KABUPATEN/KEC. 2X 11 KAYU TANAM, DESA KANDANG AMPEK
DARI PADANG +/- 75 KM KEARAH PDG. PANJANG BELOK KANAN +/- 200 M MEMASUKI
LOKASI OBJEK WISATA MALIBO ANAI POS TERLETAK SEBELAH KANAN ALIRAN.
Luas Daerah Pengaliran 71,90 KM² ELEVASI PDA =+ 348,80 M
Keterangan mengenai Pos Duga Air
Didirikan Tanggal 08-12-1978 Oleh DPUP
Periode Pencatatan Tanggal 08-12-1978 Sampai dengan 31-12-2011
Jenis Alat PESAWAT OTOMATIK MINGGUAN
Ringkasan Data Aliran Ekstrim
Aliran Terbesar M.A. = 0.74(+ 0.04) M Q= 55,73 M³/DTK TGL 11-04-2012
Aliran Terkecil M.A. = 0.80(- 0.05) M Q= 2,40 M³/DTK TGL 11-10-2012
Aliran Ekstrim yang Pernah Terjadi samoai dengan Tahun ini
Aliran Terbesar M.A. = 1.50(+ 0.00) M Q= 266,75 M³/DTK TGL 05-02-2012
Aliran Terkecil M.A. = 0.08(- 0.05) M Q= 2,40 M³/DTK TGL 11-10-2012
Penentuan Besarnya Aliran BESARNYA ALIRAN DITENTUKAN BERDASARKAN RUMUS LENGKUNG Q = 62,1992(H-0,1820)^2.800,
HASIL ANALISA PAKET PROGRAM NEO PERDAS, MENGGUNAKAN DATA PENGUKURAN ALIRAN
DARI TAHUN 2008 SAMPAI DENGAN TAHUN 2010
Catatan PENGUKURAN ALIRAN MASIH KURANG TERUTAMA UNTUK MUKA AIR TINGGI, AIR TERTINGGI
YANG PERNAH DIUKUR PADA 0,51 M DENGAN Q = 23,66 M/DTK TANGGAL 12-05-2010
Pelaksana UPTD BALAI PSDA WILAYAH BUKIT TINGGI - DINAS PSDA PROVINSI SUMATERA BARAT

Tabel Besarnya Aliran Harian (m³/dtk)

Tanggal Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
1 4,83 6,07 11,30 8,02 10,60 7,64 5,36 2,52 1,80 3,27 4,61 13,20
2 4,86 6,53 8,87 7,57 28,30 6,82 5,73 2,52 1,80 3,32 4,29 9,45
3 4,52 5,09 7,12 7,56 18,50 6,01 4,63 3,21 1,80 4,71 6,87 6,33
4 4,53 6,17 6,70 7,93 13,20 6,31 4,22 3,01 2,03 2,98 13,50 6,21
5 4,93 29,60 7,09 7,17 10,80 5,91 3,51 2,77 3,20 2,70 9,47 4,35
6 9,02 24,90 7,50 11,20 10,20 6,22 3,71 5,62 4,58 2,72 7,44 5,02
7 5,92 8,97 12,10 11,40 8,07 5,46 2,57 3,80 2,66 2,75 6,25 5,79
8 5,44 7,90 11,20 18,30 7,98 5,75 2,52 2,80 2,38 3,24 6,95 5,82
9 4,71 7,54 7,67 10,60 8,49 6,10 2,75 2,76 3,55 3,52 10,30 6,19
10 5,45 5,70 6,78 12,50 10,70 5,70 3,68 2,53 3,63 2,41 27,70 6,21
11 8,71 5,65 6,75 54,00 13,40 4,90 5,29 2,52 3,20 2,39 19,50 6,58
12 12,10 7,54 19,60 39,20 7,46 4,83 3,32 4,13 3,21 3,11 12,90 6,96
13 9,06 6,53 23,80 36,10 5,73 4,42 3,01 2,82 3,01 3,17 12,70 6,98
14 7,59 12,30 20,50 40,80 4,56 4,36 3,69 2,53 2,80 4,47 9,43 7,35
15 5,71 15,90 14,40 36,20 4,17 4,32 2,80 2,75 2,36 3,28 8,75 7,74
16 4,21 30,80 13,50 29,30 6,35 4,02 4,88 2,76 2,37 2,80 8,19 8,69
17 4,71 18,20 10,80 25,20 4,96 3,75 3,08 4,51 2,40 3,50 8,17 8,73
18 4,18 23,40 10,10 28,90 6,38 3,71 2,54 3,06 3,35 3,30 7,77 8,19
19 4,20 18,00 9,09 25,20 5,70 3,69 2,29 2,54 2,96 3,29 7,75 6,66
20 4,23 13,00 10,20 34,40 4,56 3,66 4,12 2,29 2,27 4,61 6,64 6,96
21 4,26 11,80 9,17 26,40 5,25 5,90 3,05 2,74 2,97 4,66 5,85 4,76
22 4,66 21,50 9,12 19,90 6,02 3,47 3,23 2,76 3,03 6,52 7,67 5,03
23 4,06 21,10 8,59 18,90 5,68 3,34 2,32 2,76 2,82 7,70 11,90 16,40
24 4,03 20,40 8,04 28,60 5,25 3,09 2,51 4,88 4,00 7,38 16,70 20,50
25 4,38 13,30 7,65 30,00 4,83 2,82 2,29 3,31 3,38 5,88 32,10 17,00
26 4,41 14,30 7,15 25,30 13,00 3,02 2,51 2,55 2,92 11,80 23,90 9,60
27 4,44 15,10 7,54 42,80 41,80 6,38 4,13 2,29 2,93 5,70 22,50 7,07
28 4,47 13,20 7,15 27,70 12,30 5,77 3,51 2,05 2,96 5,44 24,40 10,80
29 4,50 18,10 7,19 21,40 8,26 6,11 5,28 2,04 2,76 3,83 18,60 8,28
30 4,53 7,95 19,70 7,71 5,39 3,79 2,04 2,78 4,26 14,00 9,25
31 4,56 9,02 8,54 2,57 1,81 3,33 12,00
Rata-rata 5,39 14,09 10,12 23,74 9,96 4,96 3,51 2,93 2,86 4,26 12,56 8,52
Aliran km² (l/dtk) 75,02 195,96 140,72 330,20 138,52 69,02 48,85 40,68 39,83 59,24 174,69 118,49
Tinggi Aliran (mm) 200,93 490,99 376,89 855,89 371,02 178,89 130,85 108,97 103,24 158,67 452,79 317,36
Meter Kubik (10^6) 14,45 35,30 27,10 61,54 26,68 12,86 9,41 7,83 7,42 11,41 32,56 22,82

Data Tahunan
RATA-RATA 8,58 m³/dtk Aliran km² 119,3 l/dtk Tinggi Aliran 3746,48 mm Meter Kubik 269,37 x10^6
Keterangan
* = Tanggal Pengukuran
K = Debit Perkiraan Berdasarkan hydrograph
E = Debit Ekstrapolasi
DATA DEBIT SUNGAI

5-37
BT. ANAI-KANDANG AMPEK No. 1-155-0-2 Tahun 2013

Induk Sungai BATANG ANAI


Data Geografi 00° 29' 44'' LS 100° 20' 28'' BT
Lokasi PROP. SUMATERA BARAT, KABUPATEN/KEC. 2X 11 KAYU TANAM, DESA KANDANG AMPEK
DARI PADANG +/- 75 KM KEARAH PDG. PANJANG BELOK KANAN +/- 200 M MEMASUKI
LOKASI OBJEK WISATA MALIBO ANAI POS TERLETAK SEBELAH KANAN ALIRAN.
Luas Daerah Pengaliran 71,90 KM² ELEVASI PDA =+ 348,80 M
Keterangan mengenai Pos Duga Air
Didirikan Tanggal 08-12-1978 Oleh DPUP
Periode Pencatatan Tanggal 08-12-1978 Sampai dengan 31-12-2013
Jenis Alat PESAWAT OTOMATIK MINGGUAN
Ringkasan Data Aliran Ekstrim
Aliran Terbesar M.A. = 1.34(+ 0.00) M Q= 202,32 M³/DTK TGL 29-12-2013
Aliran Terkecil M.A. = 0.10(- 0.04) M Q= 1,26 M³/DTK TGL 28-02-2013
Aliran Ekstrim yang Pernah Terjadi samoai dengan Tahun ini
Aliran Terbesar M.A. = 1.50(+ 0.00) M Q= 266,75 M³/DTK TGL 05-02-2012
Aliran Terkecil M.A. = 0.08(- 0.00) M Q= 1,46 M³/DTK TGL 11-10-2012
Penentuan Besarnya Aliran BESARNYA ALIRAN DITENTUKAN BERDASARKAN RUMUS LENGKUNG Q = 62,6305(H-0,1790)^2
HASIL ANALISA PAKET PROGRAM NEO PERDAS, MENGGUNAKAN DATA PENGUKURAN ALIRAN
DARI TAHUN 2008 SAMPAI DENGAN TAHUN 2013
Catatan PENGUKURAN ALIRAN MASIH KURANG TERUTAMA UNTUK MUKA AIR TINGGI, AIR TERTINGGI
YANG PERNAH DIUKUR PADA 0,51 M DENGAN Q = 23,66 M/DTK TANGGAL 12-05-2010
Pelaksana UPTD BALAI PSDA WILAYAH BUKIT TINGGI - DINAS PSDA PROVINSI SUMATERA BARAT

Tabel Besarnya Aliran Harian (m³/dtk)

Tanggal Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
1 18,70 5,86 1,74 3,08 2,24 2,02 2,72 5,58 5,63 7,89 31,10 0,00
2 12,00 4,63 1,63 3,17 2,65 3,40 2,71 5,52 3,74 7,95 31,20 0,00
3 7,97 3,26 2,17 3,68 3,98 3,48 2,71 5,46 3,48 7,97 27,50 0,00
4 6,68 3,64 1,94 3,52 3,75 3,50 2,71 5,03 4,54 7,63 23,60 0,00
5 6,23 4,10 2,14 3,55 2,77 3,07 2,71 5,32 10,60 7,64 25,40 0,00
6 4,71 2,27 2,36 3,60 3,36 2,62 2,71 4,54 12,50 7,30 23,60 0,00
7 3,53 2,17 2,12 3,65 2,43 3,08 2,71 4,82 6,37 12,40 31,30 0,00
8 3,24 4,67 3,92 3,69 2,40 3,35 2,71 4,40 5,37 23,10 36,60 0,00
9 2,75 2,93 2,38 3,51 2,65 3,15 2,71 6,17 6,07 22,60 23,20 0,00
10 2,48 3,29 1,84 3,55 3,60 3,16 2,71 5,45 6,84 15,70 27,70 0,00
11 2,23 2,15 1,66 3,37 2,52 3,41 7,03 4,26 9,59 12,30 40,30 0,00
12 2,20 2,31 2,46 2,95 2,04 3,65 3,81 6,73 14,20 19,80 33,70 0,00
13 2,41 2,98 2,03 2,98 2,50 3,66 2,75 6,78 11,50 15,80 35,80 0,00
14 1,94 2,76 2,04 3,02 2,54 13,20 2,48 6,72 11,90 17,10 36,00 0,00
15 1,90 2,51 7,52 2,61 2,56 5,99 2,47 6,29 8,70 27,50 38,50 0,00
16 1,88 2,02 3,96 2,86 2,59 7,89 2,47 6,58 9,63 19,20 39,90 0,00
17 1,70 9,31 2,71 2,82 2,61 4,29 3,39 6,17 10,70 15,20 41,30 0,00
18 1,68 4,67 2,71 2,53 2,40 3,68 2,97 6,46 7,73 18,80 42,60 0,00
19 1,67 12,50 2,53 2,47 2,65 3,66 2,26 6,78 6,86 17,50 45,50 0,00
20 1,80 5,85 7,17 4,71 2,45 3,44 2,24 3,73 6,12 15,30 38,10 0,00
21 1,79 3,88 5,95 2,45 2,92 3,20 2,24 3,34 5,75 26,00 28,90 0,00
22 2,22 3,33 5,97 3,21 2,96 3,19 2,24 5,38 5,39 28,40 24,80 0,00
23 4,41 2,38 3,98 2,96 6,36 3,19 2,24 3,81 7,61 26,60 30,40 0,00
24 2,75 1,71 3,94 2,44 4,33 2,96 2,23 3,28 7,36 26,60 21,30 0,00
25 2,21 1,55 6,85 2,59 4,00 5,57 2,20 3,25 9,79 20,30 45,20 0,00
26 12,40 1,54 4,16 2,31 3,55 3,52 2,85 6,05 6,76 20,90 43,50 0,00
27 12,80 1,41 3,17 2,70 3,10 3,43 3,30 6,53 7,03 26,60 37,40 0,00
28 7,64 1,27 2,72 5,11 2,87 3,20 3,73 6,17 7,81 45,50 40,90 0,00
29 6,65 3,21 2,70 2,89 3,19 4,20 6,15 9,96 31,50 50,90 0,00
30 6,59 3,27 2,09 2,68 2,96 4,90 7,62 7,24 33,40 84,80 0,00
31 8,09 1,95 2,47 5,61 29,40 29,30 0,00
Rata-rata 5,01 3,61 3,30 3,13 2,99 3,94 3,06 6,25 7,89 19,80 36,03 0,00
Aliran km² (l/dtk) 69,65 50,14 45,85 43,52 41,64 54,76 42,50 86,94 109,77 275,37 501,16 0,00
Tinggi Aliran (mm) 186,56 121,31 122,81 112,81 111,54 141,93 113,82 232,85 284,52 737,56 1299,00 0,00
Meter Kubik (10^6) 13,41 8,72 8,83 8,11 8,02 10,20 8,18 16,74 20,46 53,03 93,40 0,00

Data Tahunan
RATA-RATA 7,92 m³/dtk Aliran km² 110,1 l/dtk Tinggi Aliran 3464,71 mm Meter Kubik 249,11 x10^6
Keterangan
* = Tanggal Pengukuran
K = Debit Perkiraan Berdasarkan hydrograph
E = Debit Ekstrapolasi

Anda mungkin juga menyukai