Uraikan mengenai definisi bangunan hidraulik, jenis-jenis bangunan hidraulik di hulu dan hilir, serta jenis-jenis bendungan.
Jawab :
Definisi bangunan hidrolik :
Bangunan hidraulik adalah suatu bangunan air yang dibangun di sungai untuk keperluan pendayagunaan sumber air dan peng
tingkah laku air akibat alami atau buatan, dan juga untuk menanggulangi kekurangan air waktu kemarau dan kelebihan waktu
unaan sumber air dan pengendalian daya rusak air, serta sebagai pengendali
marau dan kelebihan waktu penghujan, seperti waduk atau kolam air, bendungan dsb.
pisan batu (Rock Zones), lapisan batu teratur (Rip-rap) dan lapisan pengering (Filter zones).
nya diletakan di sebelah hulu bendungan, lapisan yang biasanya digunakan yaitu aspal dan beton bertulang.
Soal 2
Uraikan mengenai tahapan perencanaan bendungan, dasar-dasar survei investigasi untuk pengumpulan data perencanaan be
Jawab :
Tahapan perencanaan bendungan
A. Studi Kelayakan Pendahuluan
Pencarian informasi data perencanaan diperlukan kegiatan penyelidikan pada data-data yang akan dijadikan bahan analisis se
kelayakan pendahuluan terdiri dari : pengumpulan data, dan pengujian data yang sudah terkumpul, perencanaan pemetaan to
dan penelitian geologi di beberapa tempat. Kemudian diadakan perhitungan-perhitungan teknis dan ekonomis yang masih ber
lokasi proyek dan desain yang sederhana pula.
B. Studi Kelayakan
Di dalam tahap studi kelayakan ini diteliti kembali semua perhitungan dan desain yang telah dibuat terdahulu. Lalu melakukan
skala yang lebih kecil, memasang alat-alat pengukur parameter hidrologi dan klimatologi, serta penyelidikan geologi. Dari data
perhitungan teknis beberapa bangunan terutama yang diperlukan dan dalam perhitungan ekonomis proyek.
C. Perencanaan Teknis
1. Analisis Hidrologi
Analisis hidrologi yang dihasilkan dan sebagai informasi (data) perencanaan hidraulik dari bangunan yang akan dibuat adalah :
a. Evapotranspirasi
b. Infiltrasi
c. Curah hujan
d. Ketersediaan air
e. Kebutuhan air
f. Debit banjir
g. Patokan rancangan
h. Volume genangan
i. Sedimentasi
2. Analisis Hidroulik
Analisis disini dimaksudkan sebagai kegiatan untuk mendapatkan dimensi bangunan secara hidrolis dengan mendapatkan
parameter-parameter bangunan baik ukuran maupun parameter hidraulik lainnya.
Adapun bangunan-bangunan yang perlu direncanakan dalam rangka perencanaan bendungan yaitu :
a. Saluran pengelak
b. Cofferdam
c. Mein Bandungan
3. Perhitungan Stabilitas
Untuk mendapatkan tingkat stabilitas dari bendungan perlu dilakukan analisis gaya-gaya yang akan bekerja pada bendungan.
Gaya-gaya yang bekerja pada bendungan adalah akibat berat sendiri tubuh bendungan, beban seismis. Analisis stabilitas bend
biasanya dilakukan terhadap lereng beban hidrostatis, tekanan air pori, dan bendungan (tipe urugan) dan akibat filtrasi.
4. Bangunan pelengkap
Tanpa adanya bangunan pelengkap memungkinkan akan membahayakan konstruksi atau bendungan tidak dapat berfungsi de
Adapun bangunan pelengkap yang diperlukan adalah :
a. Bangunan pelimpah
Tujuannya adalah untuk mengalirkan air banjir agar tidak membahayakan keamanan bendungan. Jenis dan
model bangunan pelimpah biasanya disesuaikan dengan kondisi geologi dan tipe bandungan.
b. Bangunan penyadapan
Tujuan bangunan penyadapan adalah untuk mengeluarkan air dari bendungan dan memasukkannya ke dalam saluran
dan mengatur debit airnya agar dapat dipakai untuk memenuhi salah satu atau lebih keperluan (Soedibyo, 1993).
Pendimensian bangunan penyadapan didasarkan pada yang direncanakan kebutuhan air yang direncanakan.
5. Penggambaran
Hasil perhitungan dari perencanaan bendungan di atas ditranformasikan kedalam bentuk gambar dengan skala tertentu.
Hasil penggambaran tersebut merupakan informasi mengenai jenis bangunan, ukuran dan bahan yang akan digunakan pada p
6. Analisa Ekonomi
Hasil perhitungan anggaran biaya dari informasi gambar bestek didapatkan besaran tertentu. Hitungan ini juga dapat dijadikan
pembuatan jadwal kerja (time schedule), kebutuhan bahan dan material (material schedule) dan kebutuhan tenaga kerja (man
D. Pelaksanaan Pembangunan
Rencana pelaksanaan konstruksi dibuat sedemikian rupa sehingga urutan-urutan pelaksanaannya yang efektif dan efisien dan
tindih. Jadwal kerja yang telah dibuat dapat dijadikan pegangan dalam pelaksanaan konstruksi di lapangan. Walaupun demikia
terkadang akan merubah jadwal dan sistem kerja. Sehingga diperlukan pengawasan dan tata kerja yang disiplin.
mpulan data perencanaan bendungan, serta metode perancangan bendungan.
n. Jenis dan
n bendungan :
Tabel 1: Curah Hujan Maksimum Stasiun Uji
Curah Hujan Harian Maksimum (mm)
Tahun Stasiun Bajawa Stasiun Golewa MAX
2009 89 56 89
2010 90 82 90
2011 281.5 691 691
2012 358 691 691
2013 419 556 556
2014 358 269 358
2015 358 428 428
2016 807 490 807
2017 574 490 574
2018 654 383 654
CS -1.568
LOG XRT 2.599
S log X 0.31
K nilai yang didapat dari tabel
LOG X Log Xrt + K * SlogX
Jam (%) 2 th 5 th 10 th 25 th
1 0.59 98.92 156.56 182.16 203.24
2 0.15 25.53 40.41 47.02 52.46
3 0.11 18.09 28.64 33.32 37.17
4 0.09 14.37 22.75 26.47 29.53
5 0.07 12.18 19.27 22.42 25.01
Hujan Efektif (mm) 169.09 267.63 311.39 347.41
Koefisien (C) 0.42 0.42 0.42 0.42
Dari grafik diatas, dapat diketahui bahwa Debit banjir maksimum yang terjadi pada periode ulang 100 tahun adalah 940,42 m3
Floud Routing
t Inflow Outflow ψ ϕ Elevasi Q
(jam) (m3/detik) (m3/detik) (m3/detik)(m3/detik) (m) (m3/detik)
0 0,00 0,00 0,00 0,00 120,00 0,00
1 141,78 11,69 65,17 76,86 120,28 11,69
2 940,42 48,83 166,77 215,60 120,78 48,83
3 646,15 88,41 205,79 294,20 121,23 88,41
4 355,51 90,39 208,01 298,40 121,25 90,39
5 256,40 89,40 206,90 296,30 121,24 89,40
6 171,66 85,44 202,45 287,89 121,21 85,44
7 114,92 69,58 184,67 254,26 121,04 69,58
8 85,05 56,46 172,89 229,35 120,88 56,46
9 62,95 44,87 161,28 206,15 120,73 44,87
10 46,59 34,85 139,36 174,22 120,61 34,85
11 34,48 27,34 122,92 150,26 120,52 27,34
12 25,52 21,86 104,52 126,37 120,44 21,86
13 18,89 17,41 87,30 104,71 120,37 17,41
14 13,98 12,96 70,09 83,05 120,30 12,96
15 10,35 9,78 57,80 67,58 120,25 9,78
16 7,66 8,22 48,55 56,77 120,21 8,22
17 5,67 6,65 39,30 45,95 120,17 6,65
18 4,19 5,09 30,05 35,14 120,13 5,09
19 3,10 3,52 20,81 24,33 120,09 3,52
20 2,30 2,35 13,87 16,22 120,06 2,35
21 1,70 5,48 32,37 37,84 120,04 5,48
22 1,26 0,78 4,62 5,41 120,02 0,78
23 0,93 0,39 2,31 2,70 120,01 0,39
24 0,69 0,00 0,00 0,00 120,00 0,00
Dari perhitungan diatas didapatkan bahwa Inflow maks sebesar 940,42 m3 /detik dan Qmaks 90,39 m³/dt. Sedangkan pada Gam
Karena Hc < Do, maka diameter 4,5 m dapat diterima. Jadi total panjang konduit yang baru menjadi :
L1 = 20 m
L2 = (2𝜋D)/4 = (2𝜋4,5)/4 = 7,065 m
L3 = 185 m
1 89.00 163863.04
2 90.00 163054.44
3 691.00 38887.84
4 691.00 38887.84
5 556.00 3868.84
6 358.00 18441.64
7 428.00 4329.64
8 807.00 98094.24
9 574.00 6432.04
10 654.00 25664.04
Σ 561524
x̄ 493.80
n 13.00
S 216.32
Cs -0.818
Ck 3.93
Cv 0.44
Log X X (mm)
2.60492 402.6443
2.80429 637.2203
2.87006 741.4195
2.91761 827.1906
2.93839 867.7496
2.95186 895.0679
Dis Gumbel
Periode
Hujan Jam-Jaman (mm) Ulang Tr x Rerata S yn
(tahun)
Td waktu durasi
I Intensitas Hujan
R Hujan maks 24 jam
Delta T selisih durasi
tc waktu
,39 m³/dt. Sedangkan pada Gambar 5 dapat diketahui H maksimal pada elevasi +121,25 mdpl atau berada 1,25 m diatas puncak spillway.
ΣH = total selisih gaya horizontal
Perhitungan Parameter Statistik
Nilai asli
(xi-x̄)3 (xi-x̄)4
-66331758.59 26851095878.04
-65841382.87 26586750403.71
7668682.05 1512264099.87
7668682.05 1512264099.87
240641.85 14967922.95
-2504374.71 340094085.89
-284890.31 18745782.53
30723115.97 9622479921.18
515849.61 41371138.56
4111379.21 658642949.12
-84034056 67158676282
sn ytr xt Tata guna lahan Tipe tanah
CN = #DIV/0!
S = #DIV/0!
waktu durasi
ntensitas Hujan Distribusi Gumbel
Hujan maks 24 jam Periode Ulang Xt
elisih durasi 2 488.525897758515
5 521.881030853315
10 542.857256249366
25 556.728997698993
50 570.468368694415
100 582.721727137122
25 m diatas puncak spillway.
Nilai logaritma
xi (xi-x̄)2 (xi-x̄)3 (xi-x̄)4
1.949 0.4226 -0.2747 0.1786
1.954 0.4163 -0.2686 0.1733
2.839 0.0576 0.0138 0.0033
2.839 0.0576 0.0138 0.0033
2.745 0.0212 0.0031 0.0004
2.554 0.0021 -0.0001 0.0000
2.631 0.0010 0.0000 0.0000
2.907 0.0945 0.0291 0.0089
2.759 0.0254 0.0041 0.0006
2.816 0.0467 0.0101 0.0022
Σ 1.1451 -0.4694 0.3707
x̄ 2.599
n 13.00
S 0.31
Cs -1.568
Ck 5.21
Cv 0.12
Luas (km)2 %Luas CN CN.A %imp % L. Kedap Air C
0.0000000 0% 93 0 72% 0 0
0.0000000 0% 95 0 85% 0 0
0.0000000 0% 84 0 20% 0 0
0.0000000 0% 81 0 1% 0 0
0.0000000 0% 83 0 5% 0 0
0.0000000 0% 98 0 1% 0 0
0.0000000 0% 84 0 1% 0 0
0.0000000 0% 89 0 1% 0 0
0.0000000 0% 0.0000000 0.0000000 0
C (KOEFISIEN
#DIV/0!
LIMPASAN)
mbel
Pe (Hujan eff)
488.525897759
521.881030853
542.857256249
556.728997699
570.468368694
582.721727137
Dari Soal Tipe Tanah = 0