Anda di halaman 1dari 3

PENGARUH LATIHAN MULTIFUNGSI KURSI RODA

TERHADAP KONDISI FISIK DAN MOTIVASI OLAHRAGA SISWA


PENYAKIT LIMBS

Ita Dianawati, M.Pd


Universitas mitra karya

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh kebugaran dan motivasi siswa
tunagrahita yang menggunakan kursi roda multifungsi. Subjek penelitian adalah
pelajar penyandang disabilitas yang diklasifikasikan sebagai pelajar dengan
disfungsi tungkai bawah yang berjumlah 5 orang, dengan menggunakan total
sampling. ditentukan berdasarkan jumlah sampel. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode pra-eksperimen yang dirancang oleh kelompok sebelum
eksperimen. Pada penelitian ini jumlah siswa di beri Perlakuan 12 sesi, dengan
frekuensi 3 kali dalam seminggu, dan lama nya pelaksanaan 30 menit. Analisis data
menggunakan uji t-test untuk menguji dampak olahraga terhadap peningkatan
kebugaran jasmani dan motivasi berolahraga siswa difabel. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa penggunaan kursi roda multifungsi untuk olahraga dapat
meningkatkan kesehatan jasmani dan motivasi berolahraga siswa difabel. Untuk
penelitian lebih lanjut, disarankan untuk mengukur berbagai aspek kondisi fisik yang
lebih spesifik dan menggunakan lebih banyak objek.

Kata kunci: Kursi Roda, kebugaran jasmani, difabel

1. PENDAHULUAN kebutuhan warga negaranya, sebab


aksesibilitas fasilitas Publik sangat penting
demokrasi negara Dikelola oleh
terutama untuk penyandang disabilitas
pemerintahan negara yang mengatur
karena mereka Kesulitan dalam bergerak.
Kinerja dan perlindungan Hak warga
Berdasarkan hasil Survei Sosial Ekonomi
negara yang artinya negara menjadi
Nasional (Susenas) tahun 2004, jumlah
Lembaga Penyedia dan pelindung hak
penyandang disabilitas di indonesia
Semua warga negara. Salah satunya adalah
mencapai 6.047.008 orang, dalam Pasal
negara wajib menyediakan Layanan publik
139 Undang-Undang Nomor 36 tentang
yang tersedia Sepenuhnya untuk
Kesehatan tahun 2009 mengatur tentang

13
pelayanan kesehatan yang ditujukan kepentingan warga Negara, terutama bagi
kepada penyandang disabilitas. mereka Dipinggirkan bahkan Banyak
Dengan maksud untuk menjaga tempat dan fasilitas Publik yang tidak bisa
kesehatan dan kehidupan produktif dinikmati kalangan bawah termasuk
masyarakat dalam kondisi sosial, ekonomi penyandang cacat.
dan bermartabat. Pemerintah berkewajiban Dari hasil studi kasus yang dilakukn
untuk menjamin tersedianya fasilitas banyak ditemukan kejadian mereka yang
pelayanan kesehatan dan memotivasi termasuk dalam golongan orang yang
penyandang disabilitas untuk bisa hidup memerlukan kebutuhan khusus, menjadi
mandiri secara sosial dan mandiri yang gelandangan di jalanan, pengemis, namun
bertujuan untuk meningkatkan derajat ada juga dari mereka yang memiliki usaha
kesehatan bagi penyandang disabilitas sendiri seperti berjualan kelontongan dan
kemudian Pelayanan kesehatan yang sebagainya.
dibutuhkan saat ini masih cukup memadai, 2. METODOLOGI PENELITIAN
hendaknya penyandang cacat diberi Metode yang digunakan dalam penelitian
revitalisasi khusus untuk penyandang ini adalah metode pra-eksperimen yang
cacat salah satunya adalah dengan kegiatan dirancang oleh kelompok sebelum
olahraga. eksperimen. Pada penelitian ini jumlah
Jika mengacu kepada undang- siswa di beri Perlakuan 12 sesi, dengan
undang tersebut di atas, penyandang frekuensi 3 kali dalam seminggu, dan lama
disabilitas sebaiknya harus diberikan porsi nya pelaksanaan 30 menit. Instrumen
yang cukup baik secara tersurat maupun penelitian menggunakan Modifikasi
tersirat. Tapi hingga saat ini perhatian Fitnesgram tes (1999) untuk mengukur
diberikan kepada pengembangan olahraga kebugaran jasmani dan SelfMotivation
bagi difabel, seperti penyediaan fasilitas Inventory (SIM) yang diadopsi dari
kegiatan olahraga difabel, serta pembinaan Dishman dan Ickes (1981) untuk
dan pembinaan olahraga bagi difabel. mengukur tingkat motivasi siswa dalam
Apalagi dibandingkan dengan olahraga berolahraga.
biasa, mereka masih mengabaikan
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
perhatiannya. Tapi biasanya prinsip ini
Berdasarkan Analisis data menunjukkan
sulit untuk direalisasikan dikarenakan
bahwa penggunaan kursi roda multifungsi
Demokratisasi di berbagai daerah bahkan
memiliki pengaruh yang signifikan
tidak Jarang lengah dari berbagai
terhadap kesehatan jasmani siswa
14
penyandang disabilitas fisik dengan nilai t Derajat Kesehatan Nasional. Jakarta:
hitung <t table (t = 1,565, p = 0,01 <0,05). Kemenkes Direktorat Bina Gizi dan KIA.
Setelah menggunakan kursi roda Astati, dra. M.Pd. 2010. Karakteristik dan
multifungsi untuk kegiatan aktifitas fisik Pendidikan Anak Tunadaksa dan
kesehatan fisik para siswa menjadi Tunalaras. Bandung: Uninus
meningkat. Kemudian dari hasil Analisa Borg, Walter R dan Meredith Damien
motivasi belajar siswa yang menggunakan Gall. 1989. Education Research. New
"Daftar Periksa Motivasi Diri (SIM)" York: Longman.
diadopsi dari Dishman dan Ickes (1981)
Evans, Nick. Bodybuilding Anatomy,
untuk menilai motivasi, menunjukkan
2007. Champaign: Human Kinetics.
terdapat perbedaan yang signifikan
Sugiyono, Prof. Dr. 2010. Metode
motivasi olahraga siswa tunagrahita
Penelitian Kuantitatif Kualitatid
sebelum dan sesudah di beri perlakuan
dan R&D. Bandung: Alfabeta
dengan nilai (t = 5,271, p = 0,000 <0,005)
Undang-undang Republik Indonesia
Setelah menggunakan kursi roda untuk
Nomor 3 Tahun 2005 Tentang Sistem
berolahraga, motivasi siswa untuk
Keolahragaan
mengikuti olah raga meningkat secara
Nasional
signifikan.

t df sig Meaning

1.565 4 .001 H0 Rejected

4. KESIMPULAN
Penggunaan kursi roda pada siswa
penyandang disabilitas memberikan
peningkatan yang signifikan baik secara
motivasi ataupun kebugaran jasmani siswa
tersebut. Diharapkan pada penelitian
selanjutnya ada inovasi terbaru atau
pengembangan terbaru dari hasil
penelitian saat ini.

5. REFERENCES

15

Anda mungkin juga menyukai