Anda di halaman 1dari 5

DAMPAK NEGATIF GADGET TERHADAP KEBUGARAN JASMANI PADA SISWA

SMA NEGERI 14 OKU

Anwar Mujahid1*) , Widya Handayani 2 , Farizal Imansyah3


1
SD Muhammadiyah 16 Palembang , Sumatera Selatan, Indonesia
2
Universitas PGRI, Palembang, Indonesia
*
Penulis yang sesuai. Email: anwar.2022152084.students@univpgri-palembang.ac.id

ABSTRAK
Banyak siswa yang masih memerlukan perhatian terkait aktivitas fisik, baik pada saat mengikuti pembelajaran PJOK
maupun aktivitas fisik lainnya, terlihat adanya penurunan tingkat aktivitas fisik siswa. Penelitian ini merupakan
penelitian deskriptif kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah 40 orang. Sampel dalam penelitian ini adalah 40
orang. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa hasil penelitian terlihat. Kesimpulan dari penelitian ini
menunjukkan bahwa tingkat penggunaan gadget dalam kategori sering sebesar 70,00% dan sebaliknya, tingkat
kebugaran fisik dalam kategori baik didominasi oleh kebugaran anak. hal ini menunjukkan bahwa jika penggunaan
Gadget lebih dikontrol dan diarahkan pada aktivitas fisik yang disukai anak, hal ini akan semakin meningkatkan
kebugaran jasmani anak dalam melakukan berbagai aktivitas. Gadget dapat menimbulkan kecanduan pada anak, maka
sebaiknya orang tua dan guru fokus untuk memberikan kontrol terhadap anak agar penggunaan gadget/smartphone
dapat dikurangi agar tidak mempengaruhi aktivitas sosial dan fisik anak termasuk olahraga. meskipun dalam hal ini
gadget bukanlah faktor utama penghambat anak dalam kegiatan olahraga. .
Kata kunci: Dampak negatif alat bantu, kebugaran jasmani siswa

1. PENDAHULUAN aktivitas jasmani dan olahraga. Menurut Dini


Rosdiani (2015:1) Pendidikan jasmani merupakan
Pembinaan kondisi jasmani melalui proses pendidikan melalui penyediaan pengalaman
olahraga merupakan dasar untuk meningkatkan belajar kepada siswa berupa aktivitas jasmani,
kebugaran jasmani agar dapat melakukan aktivitas bermain, dan berolahraga yang direncanakan secara
dengan baik. Siapapun dengan kebugaran fisik yang sistematik guna merangsang pertumbuhan dan
baik akan terhindar dari kemungkinan cedera saat perkembangan fisik, keterampilan motorik,
melakukan aktivitas fisik atau olahraga yang lebih keterampilan berfikir, emosional, sosial, dan moral.
sulit. [1] Kurangnya daya tahan, mobilitas sendi, Manusia dalam belajar pasti banyak melakukan
kekuatan otot, kecepatan dan kelincahan adalah kegiatan yang lebih dominan bergerak sehingga
penyebab utama cedera olahraga. Sebagai lembaga pendidikan jasmani juga merupakan bagian dari
pendidikan, sekolah berusaha menggali potensi proses belajar melalui gerak (Mulyanto, 2014:34).
kreatif siswa agar dapat mencapai kemampuan yang Pembekalan pengalaman belajar diarahkan untuk
optimal sesuai dengan kemampuan masing-masing membina, sekaligus membentuk gaya hidup sehat
individu. [2] dan aktif sepanjang hayat. Pengalaman tersebut
Salah satu upaya meningkatkan kualitas dilaksankan secara bertahap, terencana, dan
hidup manuasia adalah adanya mata pelajaran berkelanjutan agar dapat meningkatkan sikap positif
pendidikan jasmani, Olahraga dan Kesehatan yang bagi diri sendiri sebagai pelaku, dan menghargai
tujuannya adalah untuk meningkatkan kualitas manfaat aktivitas jasmani untuk peningkatan
hidup manusia, baik jasmani maupun rohani [3]. kualitas hidup seseorang. Sementara itu, ada
Pendidikan jasmani pada dasarnya merupakan pendapat lain yang mengatakan bahwa pendidika
bagian integral dari sistem pendidikan secara jasmani ialah proses pendidikan yang
keseluruhan, bertujuan untuk mengembangkan memanfaatkan aktivitas jasmani yang direncanakan
aspek kesehatan, kebukaran jasmani, keterampilan secara sistematis dengan tujuan untuk
berfikir kritis, stabilitas emosional, keterampilan mengembangkan kualitas individu secara kognitif,
sosial, penalaran dari tindakan moral melalui pemahaman, neuromuskuler, dan emosional dalam
rangka meningkatkan mutu pendidikan nasional menonton televisi, dan bermain playstation , atau
(Rosdiani, 2013:23). [4]. Penggunaan gawai yang juga bermain aplikasi yang ada dalam gadget.
tidak pada tempatnya dan tidak terkendali akan Aktivitas fisik yang dapat meningkatkan kebugaran
membawa dampak buruk bagi tubuh. Salah satu jasmani seperti berolahraga dengan bermain sepak
dampak tidak langsung adalah penurunan tingkat bola, bola voli, dan permainan tradisional sangat
kebugaran karena penurunan komponen-komponen kurang dilakukan oleh siswa, dengan
kebugaran dan penurunan aktivitas fisik. memperhatikan masalah di atas maka penulis
Kenyamanan dan kecanggihan gawai menyebabkan melakukan penelitian mengenai dampak negative
para pengguna terlena dan menjadi malas bergerak gadget tehadap kebugaran jasmani siswa di SMA
termasuk berolahraga. [5] Olahraga adalah kegiatan Negeri 14 OKU.
jasmani yang dilakukan secara terencana untuk Memeriksa kebugaran jasmani secara fisik
berbagai tujuan, antara lain kesehatan, kebugaran, bisa menggunakan tes kebugaran jasmani dengan
rekreasi, pendidikan, dan prestasi. Olahraga adalah menggunakan metode Tes Balke atau Tes Walk-Jog
cara yang bagus untuk menjaga tubuh tetap sehat 15 menit , Multistage Fitness Test (MFT), Harvard
dan bugar. Apabila dilaksanakan di sekolah, Test atau tes melanjutkan turun bangku , tes
kegiatan olahraga dilaksanakan secara sistematis Kebugaran Secara fisik lari 2,4 km , tes Kebugaran
dan terprogram melalui pembelajaran Penjasorkes, secara fisik Lari 12 menit Dan Tes Kebugaran
karena salah satu tujuan utama pembelajaran Jasmani Indonesia (TKJI). di dalam belajar ini
pendidikan jasmani adalah untuk meningkatkan peneliti Pilih menggunakan Tes Kebugaran Jasmani
kebugaran jasmani siswa [6] Kebugaran bagi siswa Indonesia (TKJI) , karena tes ini memiliki mata
sangat berpengaruh terhadap prestasi akademik. , pelajaran dengan format pengujian baterai yang
dengan kondisi fisik yang sesuai, siswa dapat dikandungnya dari untuk berlari cepat (sprint), vis
mengikuti proses pembelajaran dengan baik. Siswa siku membungkuk (pull-up), berbaring, duduk
pada umumnya memiliki tingkat kebugaran yang (perut), melompat tegak (melompat vertikal) dan
berbeda-beda. Mereka tidak memperhatikan untuk berlari jarak efisien sedang Untuk untuk
makanan yang mereka makan, aktivitas fisik dan mengetahui kebugaran secara fisik peserta untuk
istirahat yang mendukung kebugaran mereka. [7] belajar , untuk memulai dari kecepatan , kekuatan
Tingkat kebugaran jasmani merupakan otot , kekuatan berdiri otot , kekuatan berdiri hati ,
upaya untuk meningkatkan kemampuan pasien kekuatan berdiri paru-paru Dan pembuluh darah
untuk hidup mandiri di masyarakat dan melatih peserta mendidik dengan norma penilaian Tes
pasien agar terbiasa melakukan aktivitas sehari-hari Kebugaran Pendidikan Jasmani Indonesia (TKJI)
(Siregar, 2018). Satu faktor kemerdekaan dia dari usia 16 sampai 18 tahun .[8]
kebutuhan Dan kesehatan yang baik . Pentingnya Berdasarkan latar belakang di atas, perlu
olahraga Dan aktivitas angka dia Untuk adanya penelitian tentang dampak negatif gadget
mengembangkan atau tingkatkan proses koordinasi terhadap kebugaran jasmani siswa di SMA Negeri
yang baik Dan kebugaran . latihan kamu bisa 14 OKU.
memberi Laba Dan berpengaruh ke kesehatan Dan
keberuntungan dengan cara umum 2. METODE
Berdasarkan pengamatan di lapangan Penelitian ini merupakan penelitian
menunjukkan bahwa masih banyak siswa sekolah kuantitatif deskriptif yaitu penelitian yang hanya
yang masih memerlukan perhatian dari segi menggambarkan kondisi fasilitas dengan
aktivitas baik dalam pembelajaran PJOK maupun menggunakan metode survey, sedangkan teknik
dalam aktivitas fisik lainnya, tingkat aktivitas fisik pengumpulan datanya menggunakan non tes.
siswa semakin menurun. ini dapat dilihat dari Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMA
banyak siswa pergi ke sekolah dengan Negeri 14 OKU, dengan jumlah sampel sebanyak
menggunakan kendaraan meskipun jarak rumah ke 40 siswa yang digunakan dalam penelitian ini,
sekolah tidak terlalu jauh. Hanya beberapa siswa dengan menggunakan pedoman, angket. Angket
yang pergi kesekolah dengan berjalan kaki . skala likert digunakan untuk mengukur sikap,
fasilitas olahraga yang kurang, aktivitas pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok
ekstrakurikuler olahraga disekolah yang kurang orang. orang tentang fenomena sosial.[9] Tujuan
diminati, Aktivitas fisik tidak cukup hanya di penggunaan instrumen survei adalah untuk
sekolah, aktivitas fisik harus siswa lakukan juga di mengungkap hasil kegiatan siswa. dan instrumen
luar sekolah. Akan tetapi, banyak waktu siswa kebugaran jasmani yang digunakan dalam
terbuang dengan aktivitas beramain gadget, penelitian ini adalah Tes Kesegaran Jasmani
Indonesia (TKJI) untuk siswa umur 16-18 tahun. seorang anak melayani di dalam meja 4.2 Di bawah
Seri TKJI terdiri dari 5 tugas tes yaitu (1) lari 40 ini :
meter, (2) tekuk siku, (3) rebah selama 30 detik, (4)
Tabel 2 aktivitas olahraga siswa
lompat lurus, dan (5) lari 600 meter. Teknik analisis
data yang digunakan dalam penelitian ini
menggunakan teknik analisis deskriptif persentase N Kategori Jumlah siswa Persen
untuk menganalisis kuesioner, dimana persentase O
hasil penyebaran kuesioner akan memberikan
makna terhadap tanggapan yang dikumpulkan.
Hasil Persentase di sini adalah Kemudian kamu bisa 1. Banyak Tidak - -
ditarik sesuatu kesimpulan sekitar tingkat cukup
penggunaan alat bantu siswa .
2. Tidak cukup 1 2,5 %
Xi
P= x100 %
X max 3. Bagus 25 6 2,5 %
Deskripsi :
P = persentase hasil kuesioner — kuesioner 4. Banyak Bagus 14 35,0%

X i = jumlah jawabannya Akuisisi hasil penulis


utuh 40 100%

Sampel
Hasil ini menjelaskan ini pada aktivitas
X maks = jumlah jawabannya hasil maksimum penulis menggunakan Aksesori di dalam kategori aktivitas
utuh Sampel tinggi gunakan widget Sami di dalam aktivitas
Rumus di atas dia metode Untuk sehari-hari mahasiswa momen ini Sudah untuk
perhitungan persen dari hasil jawaban yang mereka menjadi biasa , Utilitas dengan mudah diberikan
miliki diberikan , oleh karena itu akan kamu bisa orang tua ke anak laki-lakinya dengan alasan begitu
dikenal tanda persen dari kuesioner kuesioner . membuatnya lebih mudah di dalam komunikasi Dan
Belajar seorang siswa . Penggunaan widget yang
bagus pada lingkaran siswa sekolah dasar , karena
3. HASIL DAN PEMBAHASAN aktivitas media sosial dan game online saat ini
dengan mudah diakses Dan terus menerus Di sini
Belajar ini mengungkap aktivitas kebugaran adalah pembaruan yang dilakukan mahasiswa lagi
fisik untuk siswa sekolah dasar Tingkat aktivitas ingin tahu . Kesadaran orang tua Untuk melakukan
menggunakan Gadget aktif siswa dapat dilayani kontrol di dalam Menggunakan gadget melawan
dalam tabel di bawah ini : siswa sekolah dasar menjadi faktor kontrol
penggunaan gadget yang bagus tinggi pada
lingkaran siswa SMA.
Tabel 1 aktivitas menggunakan alat bantu
Aktivitas olahraga pada siswa tingkat
TIDAK Kategori Jumlah Persen menengah ke atas ditampilkan di dalam kategori
siswa aktif , dengan itu adanya aktivitas ekstrakurikuler
1. Sangat - - dari sekolah dan aktivitas olahraga seperti , futsal,
jarang pencak silat , klub atletik Dan bulu tangkis . Dari
2. jarang 2 5,00 % studi ini , Anda bisa menyimpulkan bahwa faktor
3. sering 28 70,00 % yang utama menghalangi aktivitas olahraga adalah
penggunaan gadget yang berlebihan, Selain itu
4. Sangat 10 25,00 % penggunaan gadget yang berlebihan dapat
sering menjadikan seorang anak tidak cukup tertarik Untuk
40 100% berkomunikasi dengan lingkungan atau bermain
dengan teman-temannya sehingga mengganggu
proses perkembangan anak itu sendiri.

Pada tingkat kebugaran secara fisik


KESIMPULAN Mendeteksi gangguan kesehatan terkait
kecanduan video game menggunakan sistem
pakar. Jurnal Penelitian dan Pengembangan
Kesimpulan belajar ini memperlihatkan ini
Multidisi plin Dunia , 2 (9), 7–12.
tingkat Penggunaan widget diaktifkan kategori
sering itu adalah 70,00 % dan justru sebaliknya [ 6 ] Park, J., Park, M., Shin, J., Li, B., Thomas, D.,
tingkat kebugaran secara fisik seorang anak Yoo , J., & Dittmore , SW (2016). Kasetsart
dominan pada kategori oke soal ini memperlihatkan Journal of Social Sciences Pengaruh
jika Menggunakan widget bisa lagi kontrol Lagi partisipasi olahraga terhadap kecanduan
Dan dialihkan pada aktivitas angka yang diinginkan internet dimediasi oleh pengendalian diri :
seorang anak Karena itu akan lagi meningkatkan Kasus Remaja Korea, 37 , 164–169.
kebugaran seorang anak di dalam melakukan https://doi.org/10.1016/j.kjss.2016.08.003
berbeda aktivitas . Gadget bisa memberi pengaruh
bergantung pada seorang anak sehingga untuk [ 7 ] Anak babi Kusumo , M . (2020). Buku
menjadi fokus untuk orang tua dan guru untuk Pemantauan aktivitas secara fisik Penerbitan
memberi kontrol pada anak-anak, agar dalam Jurnal Yogyakarta
menggunakan gadget/smartphone tidak
mempengaruhi aktivitas sosial dan fisik seorang [ 8 ] Zulfitria (2017). Sebuah sampel orang tua
anak termasuk olahraga. asuh di dalam menggunakan smartphone
pada seorang anak sekolah dasar .
UCAPAN TERIMA KASIH Buku harian ilmiah PGSD 1 (2)

Terima kasih kami yang sebesar-besarnya [ 9 ] Sugiyona . (2017). Metode Belajar Kuantitatif,
kepada para guru di SMA Negeri 14 OKU , Rektor kualitatif dan penelitian dan pengembangan.
Universitas PGRI Palembang, Direktur Program Bandung: Alfabeta , CV
Pascasarjana Universitas PGRI Palembang, dan
[ 10 ] Nurhasan dan Abdul Narlan. (2015). Tes
Program Studi Pasca Sarjana Magister Pendidikan
Dan Pengukuran Pendidikan Olahraga.
Jasmani Universitas PGRI Palembang, yang telah
Program Studi Pendidikan Jasmani,
mendukung kami dalam hal yang luar biasa ini.
Kesehatan dan rekreasi. FKIP Universitas
Penelitian ini dibiayai sendiri. Kami juga ingin
Siliwangi Tasikmalaya.
berterima kasih kepada rekan-rakan, yang banyak
membantu kami dalam menyelesaikan penelitian [ 11 ] Ramli (2015). Hakikat Pendidikan Dan
ini. Peserta Didik. Jurnal Tarbiyah Islamiyah.
Volume 5, Nomor 1
BIBLIOGRAFI [ 12 ] Slameto, 2013. Belajar dan Faktor-faktor
yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka
[ 1 ] Burhan, B. (20 1 6). Analisis data penelitian Cipta.
Kualitas . Jakarta: Raja Grafindo Persada . [ 13 ] Uno, Hamzah B.2012. Teori Motivasi
[ 2 ] Brusco , JM (2010). Penggunaan smartphone dan Pengukuran. Jakarta: Bumi Aksara
digunakan dalam praktek perioperatif Jurnal [ 14 ] Alfathoni, R. (2016). Teknik latihan
AORN, 92(5), 503-508. kebugaran jasmani. [Onlline]. Diakses
dari :
[ 3 ] Derry, Iswidarmanjaya . (2014). Saat si kecil
http://rozaqalfathonisport.blogspot.co.id/
bermain dengan gadget Yogyakarta:
2016/01/teknik-latihan-
Bisakimia .
kebugaranjasmani.html?m=1 (19 Januari
[ 4 ] Muflih , M., Hamzah, H., & Puniawan , WA 2017).
(2017). Menggunakan dan berinteraksi
[ 15 ] Ardiyani, D. (2016). Hubungan Aktivitas
dengan smartphone Secara sosial Pada
Jasmani dengan Kesegaran Jasmani
Seorang gadis remaja di sekolah menengah
Siswa Puteri Kelas VII SMPN 3 Depok.
Negeri I Kalasan Yogyakarta . Jurnal
(Skripsi). Fakultas Ilmu Keolahragaan,
Keperawatan Ide , 8 (1), 12–18.
Universitas Negeri Yogyakarta.
[ 5 ] Naser, sistem SSA untuk mendiagnosis hewan
peliharaan, & Al-Bayed, MH (2015).
[ 16 ] Anggelia, D.A. (2015). Hubungan
aktivitas fisik dengan komposisi tubuh
(indeks massa tubuh) siswa kelas xi
SMK Negeri Se-Kota Bandung.
(Skripsi). Jurusan Pendidikan Jasmani
Kesehatan dan Rekreasi, Univeritas
Pendidikan Indonesia, Bandung.

Anda mungkin juga menyukai