Anda di halaman 1dari 9

Vol 4 No 2 Tahun 2023

SPRINTER: Jurnal Ilmu Olahraga


http:// jurnal.icjambi.id/index.php/sprinter/index

Penerapan Tes Kebugaran Siswa Indonesia (TKSI) di SDN


Siwalan 1 Kabupaten Nganjuk

M. Yoga Dwi Risaldi1, Reo Prasetiyo Herpandika2, Budiman Agung Pratama3

Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi, Fakultas Ilmu Kesehatan Dan Sains, Universitas
1,2

Nusantara PGRI Kediri, Jawa Timur, Indonesia


3
Program Studi Magister Keguruan Olahraga Program Pascasarjana Universitas Nusantara PGRI
Kediri, Jawa Timur, Indonesia
Email: danurattack@gmail.com
Info Artikel Abstrak
____________________ _________________________________________________________
Kata Kunci: Pendidikan Jasmani adalah komponen penting dari pendidikan
Siswa, Tes Kebugaran Siswa menyeluruh yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan fisik, kebugaran
Indonesia (TKSI) mental, sosial, dan emosional masyarakat melalui kegiatan olahraga dan
aktivitas fisik lainnya. Tujuan dari Pendidikan Jasmani dapat dibagi ke
Keywords: dalam empat kategori, yaitu: (1) Pengembangan fisik, (2) Pengembangan
Student, Tes Kebugaran Siswa keterampilan gerak, (3) Pengembangan mental, dan (4) Pengembangan
Indonesia (TKSI) sosial. Peran guru Pendidikan Jasmani di SD Negeri Siwalan 1 Kecamatan
Sawahan Kabupaten Nganjuk masih belum optimal dalam meningkatkan
kebugaran jasmani siswa di sekolah disebabkan karena mengalami kendala
sarana dan prasarana untuk melaksanakan tes TKJI, serta kompleksitas
prosedur pelaksanaan tes yang membuat perbandingan antara jumlah siswa
dengan guru tidak seimbang, sehingga tes tidak dapat diselesaikan satu sesi.
Penelitian ini menggunakan Pendekatan kuantitatif dengan metode
deskriptif. Intrumen pengumpulan data menggunakan instrumen tes
kebugaran siswa Indonesia dibagi menjasi tiga fase, fase A untuk kelas I
dan II, fase B untuk kelas III dan IV, dan fase C untuk kelas V dan VI. Pada
seluruh kategori didapatkan rerata baik sekali berjumlah 32 dengan
persentase 11%, sedangkan kategori baik didapatkan rerata berjumlah 103
dengan persentase 34%, katagori sedang didapatkan rerata berjumlah 159
dengan persentase 53%, kategori kurang didapatkan rerata 6 dengan
persentase 2%. Dan kategori kurang sekali didapatkan rerata 0 dengan
persentase 0%. Berdasarkan hasil penelitian dapat ditarik suatu kesimpulan
penerapan TKJI pada siswa SD Negeri 1 Siwalan, memiliki kebugaran
yang baik dan sedang.

Abstract
_________________________________________________________
Physical Education is an important component of comprehensive education that
aims to improve the physical health, mental, social and emotional fitness of the
community through sports and other physical activities. The goals of Physical
Education can be divided into four categories, namely: (1) Physical development, (2)
Movement skill development, (3) Mental development, and (4) Social development.
The role of the Physical Education teacher at Siwalan 1 Public Elementary School,
Sawahan District, Nganjuk Regency is still not optimal in improving the physical
fitness of students at school because they experience problems with facilities and
infrastructure to carry out the TKJI test, as well as the complexity of the test
implementation procedure which makes the comparison between the number of
students and the teacher unequal , so the test cannot be completed in one session.
This study uses a quantitative approach with descriptive methods. The data
collection instrument using the fitness test instrument for Indonesian students was

224
M. Yoga Dwi Risaldi, Reo Prasetiyo Herpandika, Budiman Agung Pratama / SPRINTER: Jurnal Ilmu
Olahraga Volume 4 (2) (2023)

divided into three phases, phase A for grades I and II, phase B for grades III and IV,
and phase C for grades V and VI. In all categories, the average was very good,
amounting to 32 with a percentage of 11%, while the good category obtained an
average of 103, with a percentage of 34%, the moderate category obtained an average
of 159, with a percentage of 53%, the poor category obtained an average of 6, with a
percentage of 2%. And the very less category gets an average of 0 with a percentage of
0%. Based on the results of the study, it can be concluded that the application of
TKJI to Siwalan 1 Public Elementary School students has good and moderate
fitness.

© 2023 Author

Alamat korespondensi:
Universitas Nusantara PGRI kediri
E-mail: danurattack@gmail.com

PENDAHULUAN seperti berat badan, tinggi badan, kapasitas


Kebugaran Jasmani lebih merupakan paru-paru, dan kekuatan pergelangan tangan,
terjemahan dari Physiological fitness. Secara serta faktor-faktor kardiovaskular seperti
Fisiologis kemampuan fungsional jasmani denyut jantung, tekanan darah, dan
terdiri dari kemampuan anae-robik dan pemulihan detak jantung untuk mengevaluasi
kemampuan aerobic (Giriwijoyo & Zafar tingkat kesehatan fisik siswa. Menurut
Sidik, 2010). Dalam kehidupan sehari-hari Andiansyah, (2016), faktor-faktor yang
Kebugaran Jasmani dapat menggambarkan berpengaruh terhadap kesegaran jasmani
pada kehidupan seseorang secara harmonis, sangatlah beragam dan beraneka ragam.
bersemangat dan kreatif. Dengan kata lain, Namun, hal ini tidak dapat dipungkiri bahwa
orang yang bugar adalah orang yang mampu kesegaran jasmani memiliki peran penting
meningkatkan karyanya, berpandangan sehat, dalam meningkatkan kemampuan,
cerah terhadap kehidupannya baik untuk saat kebugaran, dan ketahanan tubuh, yang pada
ini maupun untuk masa depan (Sudiana, gilirannya dapat membantu meningkatkan
2014). Banyak pilihan aktivitas jasmani yang aktivitas belajar atau kerja.
dapat dilakukan oleh seseorang agar dapat Tes Kebugaran Siswa Indonesia
meningkatkan kualitas hidupnya agar (TKSI) merupakan satu paket rangkaian tes
senantiasa sehat dan bugar, antara lain kebugaran siswa Indonesia yang harus
dengan berjalan santai, jogging, besepeda, dilakukan secara keseluruhan tanpa
dan senam, fitnes, tetapi kebanyakan dari mengurangi dan menambahkan item tes lain
mereka melakukan aktivitas tersebut belum (Kemendikbud, 2023). Tujuannya adalah
mengetahui manfaatnya (Ardika & untuk menjadi panduan dalam pelaksanaan
Pardijono, 2015). tes dan latihan, serta sebagai alat pengolahan
Pendidikan Jasmani adalah komponen dan penyimpanan data, bahkan sebagai
penting dari pendidikan menyeluruh yang prediktor dalam pengembangan bakat peserta
bertujuan untuk meningkatkan kesehatan didik di bidang olahraga.
fisik, kebugaran mental, sosial, dan Peran guru Pendidikan Jasmani di SD
emosional masyarakat melalui kegiatan Negeri Siwalan 1 Kecamatan Sawahan
olahraga dan aktivitas fisik lainnya Kabupaten Nganjuk masih belum optimal
(Sukintaka, 2002). Pendidikan Jasmani dalam meningkatkan kebugaran jasmani
bertujuan untuk memfasilitasi perkembangan siswa di sekolah. Berdasarkan wawancara
motorik, kemampuan fisik, pengetahuan dan dengan guru penjas Mochammad Jaelani
penalaran, pemahaman nilai-nilai (termasuk bahwa hampir tidak pernah dan mengukur
sikap, kesehatan mental, emosional, spiritual, tingkat kebugaran jasmani siswa, menurut
dan sosial), dan membentuk kebiasaan hidup beliau hal ini disebabkan karena mengalami
sehat. Semua ini diarahkan untuk mendorong kendala dalam ketersediaan sarana dan
pertumbuhan dan perkembangan yang prasarana untuk melaksanakan tes TKJI,
seimbang (Mukholid, 2007). Sedangkan serta kompleksitas prosedur pelaksanaan tes
Menurut (Herlina & Suherman, 2020) Tujuan yang membuat perbandingan antara jumlah
dari Pendidikan Jasmani dapat dibagi ke siswa dengan guru tidak seimbang, sehingga
dalam empat kategori, yaitu: (1) tes tidak dapat diselesaikan dalam satu sesi.
Pengembangan fisik, (2) Pengembangan
keterampilan gerak, (3) Pengembangan METODE
mental, dan (4) Pengembangan sosial. Metode dan Desain
Prontenko et al., (2019) menjelaskan Pendekatan dalam penelitian ini
bahwa menggunakan indikator antropometri adalah Pendekatan kuantitatif dengan
225
M. Yoga Dwi Risaldi, Reo Prasetiyo Herpandika, Budiman Agung Pratama / SPRINTER: Jurnal Ilmu
Olahraga Volume 4 (2) (2023)

pendekatan metode deskriptif, yaitu Indonesia dibagi menjasi tiga fase, fase A
penelitian bertujuan untuk menjelaskan, untuk kelas I dan II, fase B untuk kelas III
meringkaskan berbagai kondisi, berbagai dan IV, dan fase C untuk kelas V dan VI
situasi atau berbagai variabel yang timbul (PPPPTK PENJAS & BK, 2021), sebagai
dimasyarakat yang menjadi objek penelitian berikut:
itu berdasarkan apa yang terjadi (Sugiyono, 1. Fase A kelas I dan II
2017). a. Tes fleksibilitas tes kaku
Bagian ini menjelaskan mengenai b. Tes kelincahan shuttle run
metode dan desain yang digunakan dalam memindahkan balok 4 X 10 meter,
penelitian. Penelitian ini penelitian deskriptif, c. Tes koordinasi tangan dan mata
yaitu suatu penelitian yang bertujuan untuk d. Tes keseimbangan berdiri dengan satu
mengetahui dan mendapatkan gambaran atau kaki,
kenyataan yang sesungguhnya dari keadaan e. Tes daya tahan kardiovaskular jalan
objek yang diteliti tanpa ada suatu maksud dan lari
untuk mengambil kesimpulan-kesimpulan 2. Fase B kelas III dan IV
yang berlaku secara umum. Metode yang a. Tes kelentukan V Sit and Reach
digunakan adalah survei dengan teknik b. Tes daya tahan otot half up test
pengumpulan data menggunakan tes dan c. Tes koordinasi hand and eye coordination
pengukuran. d. Tes kelincahan T Test
e. Tes daya tahan jantung paru lari
Partisipan keliling bangku
Populasi yang dimaksud dalam 3. Fase C kelas V dan VI
penelitian ini adalah seluruh siswa SD Negeri a. Tes koordinasi child ball
Siwalan 1 Kecamatan Sawahan Kabupaten b. Tes ketepatan tok tok ball
Nganjuk yang berjumlah 104 siswa. c. Tes shuttle run 4x10m get ball
Pengambilan sampel ada penelitian d. Tes kekuatan otot (otot perut): move the
menggunakan Purposive sampling, yaitu ball
teknik penentuan sampel dengan e. Tes daya tahan cardiovaskular: lari
pertimbangan tertentu dalam. Alasan 600m
meggunakan teknik purposive sampling ini
karena sesuai untuk digunakan untuk Prosedur
penelitian kuantitatif, atau penelitian- Urutan Prosedur penelitian ini yaitu:
penelitian yang tidak melakukan generalisasi. 1. Membuat proposal tentang permohonan
Pertimbangannya yaitu: izin untuk melakukan penelitian yang
1. Siswa yang menjadi sampel penelitian selanjutnya dikonsultasikan terlebih
harus sehat secara jasmani dan rohani dahulu kepada dosen pembimbing.
2. Siswa yang menjadi sampel penelitian 2. Mengajukan permohonan izin penelitian
adalah kelas I, II, III, IV, V karena kelas kepada Dekan yang ditujukan kepada
VI sudah lulus. kepala sekolah SD Negeri 1 Berbek
3. Hanya siswa yang bersedia dan mau Kecamatan Berbek Kabupaten Nganjuk.
untuk menjadi sampel peneltian. 3. Setelah mendapat persetujuan, peneliti
Jadi jumlah sampel dalam penelitian berkonsultasi dengan guru di SD Negeri 1
ini rinciannya sebagai berikut: Berbek Kecamatan Berbek Kabupaten
Nganjuk dan memberikan penjelasan
Tabel 1. Data Sampel Penelitian mengenai penelitian.
Kelas Jumlah 4. Menentukan jadwal dan waktu untuk
I 10 mengambil data.
II 10 5. Mempersiapkan instrument penelitian.
6. Pengambilan data.
III 10
IV 10 Analisis Data
V 10 Teknik analisis data yang digunakan
Total 50 adalah teknik statistik deskriptif, analisis data
yang digunakan dari penelitian ini
menggunakan teknik analisis deskriptif
Instrumen
kuantitatif dengan persentase. Data yang
Intrumen pengumpulan data
diperoleh pada setiap item tes merupakan
menggunakan instrumen tes kebugaran siswa

226
M. Yoga Dwi Risaldi, Reo Prasetiyo Herpandika, Budiman Agung Pratama / SPRINTER: Jurnal Ilmu
Olahraga Volume 4 (2) (2023)

data kasar dan di persentasekan sesuai deskriptif kuantitatif dengan persentase. Cara
masing-masing item tes. menghitung persentase dengan rumus yaitu:
Menurut Sudijono, (2012)
pengkelompokan pengkategorian dapat 𝑓
Persentase hasil (%) 𝑝 × 100
𝑛
dilakukan menjadi 5 kategori: baik sekali,
baik, cukup, kurang, kurang sekali acuan 5
Keterangan:
batas normal adalah sebagai berikut:
f : frekuensi yang sedang dicari
persentasenya
Tabel 2. Skor Kategori
n : Number of Cases (Jumlah
No. Rentang Norma Kategori
frekuensi/banyaknya individu)
1 x > M + 1,8SD Baik Sekali p : Angka persentase
2 M + 0,6SD ≤ x ≥ M + Baik
1,8SD Analisis statistik deskriptif yang
3 M - 0,6SD ≤ x ≥ M + Cukup dilakukan dengan menggunakan progam
SPSS versi 22 for Windows.
0,6SD
4 M - 1,8SD ≤ x ≥ M + Kurang HASIL DAN PEMBAHASAN
0,6SD Data diperoleh dari instrumen tes
5 Kurang TKSI yang terbagi menjadi tiga fase yaitu fase
x < M - 1,8SD a, b, dan c, diantaranya tes daya tahan paru,
Sekali
daya tahan otot kekuatan, kelentukan,
ketepatan, dan kecepatan di SDN 1 Siwalan.
Analisis data yang digunakan dari Deskripsi data hasil penelitian dijabarkan
penelitian ini menggunakan teknik analisis lebih lanjut dalam bentuk tabel sebagi berikut:

Tabel 3. Hasil Analisis Data Putra Dan Putri Semua Item Tes Fase A
Gender Item tes Kategori
BS B S K KS
Putra Kelentukan 0 3 7 0 0
kelincahan 0 3 7 0 0
koordinasi 0 3 7 0 0
Keseimbangan 0 4 6 0 0
Daya Tahan 1 3 6 0 0
Total 1 16 33 0 0
Persentase% 2% 32% 66% 0 0
Putri Kelentukan 0 3 7 0 0
Kelincahan 0 4 6 0 0
Koordinasi 0 5 5 0 0
Keseimbangan 0 2 8 0 0
Daya Tahan 0 4 6 0 0
Total 0 18 32 0 0
Persentase% 0 36% 64% 0 0

a. Fase A b) Hasil penelitian tes kelincahan yang


a) Hasil penelitian tes kelentukan yang diikuti 20 siswa dan siswa SD Negeri 1
diikuti 20 siswa dan siswa SD Negeri 1 Siwalan Kecamatan Sawahan diperoleh
Siwalan Kecamatan Sawahan diperoleh hasil nilai dengan kategori baik sekali 0
hasil nilai dengan kategori baik sekali 0 dengan persentase 0%, kategori baik 7
dengan persentase 0%, kategori baik 6 dengan persentase 35%, kategori sedang
dengan persentase 30%, kategori sedang 13 dengan persentase 65%, kategori
14 dengan persentase 70%, kategori kurang 0 dengan memiliki persentase 0%,
kurang 0 dengan memiliki persentase 0%, dan kategori kurang sekali 0 memiliki
dan kategori kurang sekali 0 memiliki persentase 0%.
persentase 0%.

227
M. Yoga Dwi Risaldi, Reo Prasetiyo Herpandika, Budiman Agung Pratama / SPRINTER: Jurnal Ilmu
Olahraga Volume 4 (2) (2023)

c) Hasil penelitian tes koordinasi yang 12 dengan persentase 60%, kategori


diikuti 20 siswa dan siswa SD Negeri 1 kurang 0 dengan memiliki persentase 0%,
Siwalan Kecamatan Sawahan diperoleh dan kategori kurang sekali 0 memiliki
hasil nilai dengan kategori baik sekali 0 persentase 0%.
dengan persentase 0%, kategori baik 8 f) Hasil penelitian secara keseluruhan item
dengan persentase 40%, kategori sedang tes di fase A yang diikuti 25 siswa SD
12 dengan persentase 60%, kategori Negeri 1 Siwalan Kecamatan Sawahan
kurang 0 dengan memiliki persentase 0%, diperoleh hasil nilai dengan kategori baik
dan kategori kurang sekali 0 memiliki sekali 1 dengan persentase 2%, kategori
persentase 0%. baik 16 dengan persentase 32%, kategori
d) Hasil penelitian tes keseimbangan yang sedang 33 dengan persentase 66%,
diikuti 20 siswa dan siswa SD Negeri 1 kategori kurang 0 dengan memiliki
Siwalan Kecamatan Sawahan diperoleh persentase 0%, dan kategori kurang sekali
hasil nilai dengan kategori baik sekali 0 0 memiliki persentase 0%.
dengan persentase 0%, kategori baik 6 g) Hasil penelitian secara keseluruhan item
dengan persentase 30%, kategori sedang tes di fase A yang diikuti 25 siswi SD
14 dengan persentase 70%, kategori Negeri 1 Siwalan Kecamatan Sawahan
kurang 0 dengan memiliki persentase 0%, diperoleh hasil nilai dengan kategori
dan kategori kurang sekali 0 memiliki kategori baik sekali 0 dengan persentase
persentase 0%. 0%, kategori baik 18 dengan persentase
e) Hasil penelitian tes daya tahan yang 36%, kategori sedang 32 dengan
diikuti 20 siswa dan siswa SD Negeri 1 persentase 64%, kategori kurang 0 dengan
Siwalan Kecamatan Sawahan diperoleh memiliki persentase 0%, dan kategori
hasil nilai dengan kategori baik sekali 1 kurang sekali 0 memiliki persentase 0%.
dengan persentase 5%, kategori baik 7
dengan persentase 35%, kategori sedang

Tabel 4. Hasil Analisis Data Putra Dan Putri Semua Item Tes Fase B
Gender Item Tes Kategori
BS B S K KS
Putra Kelentukan 0 4 6 0 0
kelincahan 2 4 4 0 0
koordinasi 3 4 3 0 0
Daya Tahan Paru 1 6 3 0 0
Daya Tahan Otot 2 4 4 0 0
Total 8 22 20 0 0
4 4
Persentase 16% 4% 0% 0 0
Putri Kelentukan 1 4 5 0 0
kelincahan 0 2 8 0 0
koordinasi 1 3 6 0 0
Daya Tahan Paru 0 3 7 0 0
Daya Tahan Otot 0 6 4 0 0
Total 2 18 30 0 0
Persentase 4% 36% 60% 0 0

b. Fase B persentase 0%, dan kategori kurang sekali


a) Hasil penelitian tes kelentukan yang 0 memiliki persentase 0%.
diikuti 20 siswa dan siswi SD Negeri 1 b) Hasil penelitian tes kelincahan yang
Siwalan Kecamatan Sawahan diperoleh diikuti 20 siswa dan siswi SD Negeri 1
hasil nilai dengan kategori kategori baik Siwalan Kecamatan Sawahan diperoleh
sekali 1 dengan persentase 5%, kategori hasil nilai dengan kategori kategori baik
baik 9 dengan persentase 45%, kategori sekali 2 dengan persentase 10%, kategori
sedang 10 dengan persentase 50%, baik 5 dengan persentase 25%, kategori
kategori kurang 0 dengan memiliki sedang 13 dengan persentase 65%,
kategori kurang 0 dengan memiliki

228
M. Yoga Dwi Risaldi, Reo Prasetiyo Herpandika, Budiman Agung Pratama / SPRINTER: Jurnal Ilmu
Olahraga Volume 4 (2) (2023)

persentase 0%, dan kategori kurang sekali dengan persentase 55%, kategori sedang 7
0 memiliki persentase 0%. dengan persentase 35%, kategori kurang 0
c) Hasil penelitian tes koordinasi yang dengan memiliki persentase 0%, dan
diikuti 20 siswa dan siswi SD Negeri 1 kategori kurang sekali 0 memiliki
Siwalan Kecamatan Sawahan diperoleh persentase 0%.
hasil nilai dengan kategori kategori baik f) Hasil penelitian secara keseluruhan item
sekali 4 dengan persentase 20%, kategori tes di fase B yang diikuti 25 siswa SD
baik 7 dengan persentase 35%, kategori Negeri 1 Siwalan Kecamatan Sawahan
sedang 9 dengan persentase 45%, kategori diperoleh hasil nilai dengan kategori
kurang 0 dengan memiliki persentase 0%, kategori baik sekali 8 dengan persentase
dan kategori kurang sekali 0 memiliki 16%, kategori baik 22 dengan persentase
persentase 0%. 44%, kategori sedang 20 dengan
d) Hasil penelitian tes daya tahan paru yang persentase 40%, kategori kurang 0 dengan
diikuti 20 siswa dan siswi SD Negeri 1 memiliki persentase 0%, dan kategori
Siwalan Kecamatan Sawahan diperoleh kurang sekali 0 memiliki persentase 0%.
hasil nilai dengan kategori kategori baik g) Hasil penelitian secara keseluruhan item
sekali 1 dengan persentase 5%, kategori tes di fase B yang diikuti 25 siswi SD
baik 9 dengan persentase 45%, kategori Negeri 1 Siwalan Kecamatan Sawahan
sedang 10 dengan persentase 50%, diperoleh hasil nilai dengan kategori baik
kategori kurang 0 dengan memiliki sekali 2 dengan persentase 4%, kategori
persentase 0%, dan kategori kurang sekali baik 18 dengan persentase 36%, kategori
0 memiliki persentase 0%. sedang 30 dengan persentase 60%,
e) Hasil penelitian tes daya tahan otot yang kategori kurang 0 dengan memiliki
diikuti 20 siswa dan siswi SD Negeri 1 persentase 0%, dan kategori kurang sekali
Siwalan Kecamatan Sawahan diperoleh 0 memiliki persentase 0%.
hasil nilai dengan kategori baik sekali 2
dengan persentase 10%, kategori baik 11

Tabel 5. Hasil Analisis Data Putra Dan Putri Semua Item Tes Fase C
Gender Item Tes Kategori
BS B S K KS
Putra Ketepatan 7 3 0 0 0
kelincahan 4 4 2 0 0
koordinasi 3 2 5 0 0
Daya Tahan Paru 0 1 7 2 0
Daya Tahan Otot Perut 1 3 6 0 0
Total 15 13 20 2 0
Persentase 30% 26% 40% 4% 0
Putri Ketepatan 2 7 1 0 0
kelincahan 2 4 4 0 0
koordinasi 2 1 6 1 0
Daya Tahan Paru 0 2 5 3 0
Daya Tahan Otot Perut 0 2 8 0 0
Total 6 16 24 4 0
Persentase 12% 32% 48% 8% 0

c. Fase C Siwalan Kecamatan Sawahan diperoleh


a) Hasil penelitian tes ketepatan yang diikuti hasil nilai dengan kategori baik sekali 6
20 siswa dan siswi SD Negeri 1 Siwalan dengan persentase 30%, kategori baik 8
Kecamatan Sawahan diperoleh hasil nilai dengan persentase 40%, kategori sedang 6
dengan kategori baik sekali 9 dengan dengan persentase 30%, kategori kurang 0
persentase 45%, kategori baik 10 dengan dengan memiliki persentase 0%, dan
persentase 50%, kategori sedang 1 dengan kategori kurang sekali 0 memiliki
persentase 5%, kategori kurang 0 dengan persentase 0%.
memiliki persentase 0%, dan kategori c) Hasil penelitian tes koordinasi yang
kurang sekali 0 memiliki persentase 0%. diikuti 20 siswa dan siswi SD Negeri 1
b) Hasil penelitian tes kelincahan yang Siwalan Kecamatan Sawahan diperoleh
diikuti 20 siswa dan siswi SD Negeri 1 hasil nilai dengan kategori baik sekali 5

229
M. Yoga Dwi Risaldi, Reo Prasetiyo Herpandika, Budiman Agung Pratama / SPRINTER: Jurnal Ilmu
Olahraga Volume 4 (2) (2023)

dengan persentase 25%, kategori baik 3 diperoleh hasil nilai dengan kategori baik
dengan persentase 15%, kategori sedang sekali 6 dengan persentase 12%, kategori
11 dengan persentase 55%, kategori baik 16 dengan persentase 32%, kategori
kurang 0 dengan memiliki persentase 0%, sedang 24 dengan persentase 48%,
dan kategori kurang sekali 0 memiliki kategori kurang 4 dengan memiliki
persentase 0%. persentase 8%, dan kategori kurang sekali
d) Hasil penelitian tes daya tahan paru yang 0 memiliki persentase 0%.
diikuti 20 siswa dan siswi SD Negeri 1
Siwalan Kecamatan Sawahan diperoleh PEMBAHASAN
hasil nilai dengan kategori baik sekali 0 Setelah melakukan tes kebugaran
dengan persentase 0%, kategori baik 3 jasmani pada siswa dan siswi SD Negeri 1
dengan persentase 15%, kategori sedang Siwalan Kecamatan Sawahan untuk
12 dengan persentase 60%, kategori mengetahui kebugaran jasmani yang
kurang 5 dengan memiliki persentase diperoleh nilai persentase untuk dijadikan
25%, dan kategori kurang sekali 0 sebagai hasil penelitian kebugaran jasmani
memiliki persentase 0%. siswa, Hasil penelitian siswa dan siswi SD
e) Hasil penelitian tes daya tahan otot perut Negeri 1 Siwalan Kecamatan Sawahan yang
yang diikuti 20 siswa dan siswi SD Negeri diteliti dengan teknik pengambilan data
1 Siwalan Kecamatan Sawahan diperoleh menggunakan tes dan pengukuran
hasil nilai dengan kategori baik sekali 1 menggunakan TKJI (Tes Kebugaran Siswa
dengan persentase 5%, kategori baik 5 Indonesia) yang di bagi menjadi 3 fase,
dengan persentase 25%, kategori sedang diantaranya, Fase A, fase B, dan fase C.
14 dengan persentase 70%, kategori Dengan kategori baik sekali, baik, sedang,
kurang 0 dengan memiliki persentase 0%, kurang, dan kurang sekali.
dan kategori kurang sekali 0 memiliki Pada seluruh kategori didapatkan
persentase 0%. rerata baik sekali berjumlah 32 dengan
f) Hasil penelitian secara keseluruhan item persentase 11%, sedangkan kategori baik
tes di fase C yang diikuti 25 siswa SD didapatkan rerata berjumlah 103 dengan
Negeri 1 Siwalan Kecamatan Sawahan persentase 34%, katagori sedang didapatkan
diperoleh hasil nilai dengan kategori rerata berjumlah 159 dengan persentase 53%,
kategori baik sekali 15 dengan persentase kategori kurang didapatkan rerata 6 dengan
30%, kategori baik 13 dengan persentase persentase 2%. Dan kategori kurang sekali
26%, kategori sedang 20 dengan didapatkan rerata 0 dengan persentase 0%.
persentase 40%, kategori kurang 2 dengan Berikut adalah tabel dan diagram kategori
memiliki persentase 4%, dan kategori yang diperoleh dan persentase dari masing-
kurang sekali 0 memiliki persentase 0%. masing kategori yang didapatkan.
g) Hasil penelitian secara keseluruhan item
tes di fase C yang diikuti 25 siswi SD
Negeri 1 Siwalan Kecamatan Sawahan

Tabel 6. Analisis Data Total Keseluruhan Siswa dan Siswi Fase A, B, dan C
Fase Kategori Jumlah Persentase
Baik Sekali 32 11%
Baik 103 34%
ABC Sedang 159 53%
Kurang 6 2%
Kurang Sekali 0 0%
Total 300 100%

230
M. Yoga Dwi Risaldi, Reo Prasetiyo Herpandika, Budiman Agung Pratama / SPRINTER: Jurnal Ilmu
Olahraga Volume 4 (2) (2023)

500
400
300
200 Series2
100
0 Series1

BS
B

TOTAL
S
K
KS
Gambar 1. Diagram analisis data total keseluruhan siswa dan siswi fase A, B, dan C

Penerapan adalah menginformasikan selama 1 hari selama satu minggu dengan


secara jelas terhadap gejala-gejala yang pembelajaran yang berbentuk aktivitas
dihadapi dalam suatu peristiwa yang terjadi. jasmani sehingga berkontribusi pada hasil
Kebugaran jasmani adalah keadaan kesiapan kebugaran jasnai yang dimiliki setiap siswa.
tubuh sesuai dengan energy yang dimiliki Pembelajaran yang efektif yang rutin, dan
atau jika dilihat dari segi fisiologi merupakan terencana menjadi salah satu cara yang
kemampuan seseorang yang dapat diketahui sangat penting untuk menjaga kesegaran
sampai sejauh mana kemampuan sebagai tubuh, dengan begitu secara otomatis dapat
pendukung aktivitas menjalankan kegiatan meningkatkan kebugaran jasmani disetiap
sehari-hari terutama pembelajaran penjas siswa. Kebugaran jasmani siswa SD Negeri 1
yang ada dilingkup sekolah. Kebugaran Siwalan yang baik dapat melakukan aktivitas
jasmani yang baik merupakan kebutuhan dan yang lebih berat tanpa mengalami kelelahan
harus dimiliki oleh setiap siswa dan siswi yang cepat.
yang ada di Indonesia, termasuk siswa dan Prinsip pembelajaran yang merupakan
siswi SD Negeri 1 Siwalan. Sama seperti proses perubahan ke arah yang lebih baik,
siswa dan siswi manapun, yang yakni meningkatkan kualitas fisik dan
membutuhkan kebugaran jasmani yang baik kemampuan fungsional tubuh, dan kualitas
diantaranya seperti kelentukan otot psikis seseorang. Pelaksanaan pembelajaran
punggung, kecepatan, kekuatan, daya tahan penjas yang baik dan tepat telak terbukti
jantung dan paru, dan kekuatan otot. berpengaruh besar terhadap peserta didik
Berdasarkan hasil penelitian dapat (Darmawan, 2017). Keterlibatan peserta didik
ditarik suatu kesimpulan penerapan TKJI dalam pembelajaran penjas berkontribusi
pada siswa SD Negeri 1 Siwalan, memiliki meningkatkan kemampuan fisik yang sangat
kebugaran yang baik dan sedang. Sedangkan bermanfaat ketika melakukan aktifitas sehari-
Hasil ini merupakan dari pemberian hari (Kerr et all., 2012).
pembelajaran penjas yang diberikan oleh guru Semakin baik aktivitas jasmani yang
mata pelajaran pada setiap proses dilakukan selama berhari-hari akan memiliki
pembelajaran. Hasil kebugaran jasmani kebugaran yang lebih baik. Semakin baik
merupakan hasil dari melakukan aktivitas keterampilan teknik dasar yang dilakukan
jasmani yang berasal dari program setiap hari akan menjadikan lebih baik lagi
pembelajaran dan selanjutnya setiap waktu dalam melakukan teknik. Untuk mencapai
perlu di lakukan tes kebugaran jasmani. kebugaran jasmani yang baik, perlu adanya
Seperti yang diungkapkan Trisnata et al., kegiatan yang harus dilakukan untuk
(2020) mengatakan, pada pembelajaran meningkatkan kebugaran jasmani siswa
penjas siswa dan siswi harus didukung atau misalnya dengan melakukan aktivitas fisik
diberikan motivasi selama proses secara rutin, terencana. Krotee & Bucher,
pembelajaran berlangsung. Dari (2007) menjelaskan melalui aktivitas fisik
pembelajaran yang dilakukan setiap hari tujuan yang akan dicapai meliputi kebugaran
perlu kiranya dilakukan pemantauan hasil fisik, keterampilan motorik, (sosial-
kebugaran jasmani dari pembelajaran yang emosional) perkembangan kognitif dan
dilakukan menurut program yang telah afektif. Jadi jelas tujuan penjas sendiri
direncanakan guru melalui tes kebugaran salahsatunya yaitu untuk mencapai
jasmani siswa dan siswi. kebugaran fisik.
Penerapan yang dilakukan peneliti Faktor-faktor lain seperti istirahat,
yang dilihat dari awal memperlihatkan siswa kebiasaan hidup sehat, faktor lingkungan,
dan siswi melakukan proses pembelajaran faktor gizi dan faktor lain seperti; umur, jenis

231
M. Yoga Dwi Risaldi, Reo Prasetiyo Herpandika, Budiman Agung Pratama / SPRINTER: Jurnal Ilmu
Olahraga Volume 4 (2) (2023)

kelamin, somatotipe atau bentuk badan, Sport: Thirteenth Edition. The Mcgraw-
keadaan kesehatan, kebutuhan gizi, dan berat Hill Companies.
badan juga mempengaruhi kebugaran Mukholid, A. (2007). Pengembangan
jasmani siswa dan siswi yang ada di Kurikulum Teori Dan Praktek. Pt. Rosda
Indonesia. Karya.
Pppptk Penjas, & Bk. (2021). Tes Kebugaran
KESIMPULAN Jasmani Siswa Indonesia.
Berdasarkan beberapa pandangan yang Prontenko, K., Griban, G., Dovgan, N.,
telah disampaikan, dapat disimpulkan bahwa Loiko, O., Andreychuk, V., P., T., &
secara umum kesegaran jasmani adalah Bloshchynskyi, I. (2019). Students’
kemampuan seseorang untuk melaksanakan Health And Its Interrelation With
tugas-tugas sehari-hari secara efisien tanpa Physical Fitness Level. Sport Mont,
merasa terlalu lelah sehingga masih dapat 17(3), 41–46.
menikmati waktu senggang. Terdapat Sudiana, I. K. (2014). Peran Kebugaran
beberapa komponen kesegaran jasmani, Jasmani Bagi Tubuh. Seminar Nasional
seperti kemampuan aerobik, kekuatan otot, Fmipa Undiksh, 4(1), 389–398.
daya tahan otot, fleksibilitas, dan komposisi Sudijono, A. (2012). Pengantar Evaluasi
tubuh yang terkait dengan kesehatan yang Pendidikan. Pt. Raja Grafindo Persada.
baik. Sugiyono. (2017). Metode
Kuantitatisugiyono. (2017). Metode
REFERENSI Kuantitatif. In Metode Penelitian
Andiansyah, B. (2016). Tingkat Kesegaran Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D (Pp.
Jasmani Siswa Kelas Iv, V Dan Vi Sd 13–19).F. In Metode Penelitian
Negeri Delegan 2 Kecamatan Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D.
Prambanan Kabupaten Sleman Sukintaka. (2002). Manajemen Pendidikan
Yogyakarta. Pgsd Penjaskes, 7(1). Jasmani. Universitas Negeri
Ardika, W. M., & Pardijono. (2015). Yogyakarta.
Hubungan Tingkat Kebugaran Trisnata, P. A., Hanief, Y. N., & Bekti, R. A.
Jasmani Siswa Terhadap Hasil Belajar (2020). ). Studi Hasil Tes Kebugaran
Pendidikan Jasmani, Olahrga Dan Jasmani Siswa Kelas Atas Di Sekolah
Kesehatan Di Sekolah. Jurnal Dasar Negeri 03 Talang Tulungagung
Pendidikan Olahraga Dan Kesehatan, Tahun Ajaran 2019. Jurnal Literasi
3(2), 581–585. Olahraga, 1(1).
Darmawan, I. (2017). Upaya Meningkatkan .
Kebugaran Jasmani Siswa Melalui
Penjas. Jip, 7(1), 143–154.
Giriwijoyo, H. Y. S. S., & Zafar Sidik, D.
(2010). Konsep Dan Cara Penilaian
Kebugaran Jasmani Menurut Sudut
Pandang Ilmu Faal Olahraga. Jurnal
Kepelatihan Olahraga, 2(1), 1–9.
Herlina, & Suherman, M. (2020). Potensi
Pembelajaran Pendidikan Jasmani
Olahraga Dan Kesehatan (Pjok) Di
Tengah Pandemi Corona Virus
Disease (Covid)-19 Di Sekolah Dasar.
Tadulako Journal Sport Sciences And
Physical Education, 8(1), 1–7.
Kemendikbud. (2023). No Title. Tksi
Kemendikbud.
Kerr Et All. (2012). Physical Education
Contributes To Total Physical Activity
Levels And Predominantly In Higher
Intensity Physical Activity. European
Physical Education Review, 1–13.
Krotee, L. ., & Bucher, A. . (2007).
Management Of Physical Education And

232

Anda mungkin juga menyukai