Pengaruh Pendidikan Kesehatan Menggunakan Kombinasi Metode Audiovisual Dan Konseling Terhadap Motivasi Wanita Memilih KB Implan Di Kecamatan Sutojayan Kabupaten Blitar Edit 4
Pengaruh Pendidikan Kesehatan Menggunakan Kombinasi Metode Audiovisual Dan Konseling Terhadap Motivasi Wanita Memilih KB Implan Di Kecamatan Sutojayan Kabupaten Blitar Edit 4
Bab I
PENDAHULUAN
menyelamatkan ibu dan anak akibat melahirkan pada usia muda (fase menunda
atau mencegah kehamilan), jarak kelahiran yang terlalu dekat (fase menjarangkan
kehamilan), dan melahirkan pada usia tua (fase menghentikan atau mengakhiri
setiap pasangan atau individu. (Andriana, 2011). Berikut ini contoh alat kontrasepsi
yang banyak digunakan oleh masyarakat saat ini, yaitu: Kondom, KB Suntik, Pil
KB, Implan (Susuk KB), IUD, Vasektomi, dan Tubektomi. (Booklet BKKBN, 2014).
implan berada di urutan ketiga sebagai kontrasepsi yang digunakan oleh wanita di
26,81%, suntik KB 47,94%, kondom 7,51%, IUD 7,46%, dan kontrasepsi lainnya
menekan produksi ASI, praktis & efektif, masa pakai jangka panjang (3 hingga 5
tahun), kesuburan cepat kembali setelah pencabutan, dapat digunakan oleh ibu
menggunakan KB implan ini klien tidak perlu lagi repot menggunakan kondom.
Bagi klien yang sering lupa mengonsumsi pil KB, tidak perlu repot-repot
memasang alarm pil KB; Efektif. Klien tidak perlu bolak-balik melakukan
KB implan ini dimasukkan di bagian bawah lengan atas. Dengan bentuknya yang
kecil dan tipis, KB implan ini tidak akan nampak di permukaan kulit, sehingga tidak
akan mengganggu penampilan klien; Murah. Biaya KB implan ini dapat dikatakan
mengapa implan cukup disukai seperti yang telah diuraikan diatas, tentu implan
masih memiliki kekurangan dan kelebihan yang lain. Untuk meningkatkan motivasi
pada diri orang tersebut. (Sunaryo, 2010). Oleh karena itu, dalam rangka untuk
kelebihan dan kelemahan begitu pula dengan media audiovisual, dan konseling.
suatu proses secara tepat yang dapat disaksikan secara berulangulang jika perlu,
sikap-sikap dan segi afektif lainnya, mengandung nilai-nilai positif yang dapat
peristiwa yang berbahaya jika dilihat secara langsung, dapat ditujukan kepada
homogen, film yang dalam kecepatan normal memakan waktu satu minggu dapat
3
ditampilkan dalam satu atau dua menit; Kelemahan media audio visual:
Pengadaan film dan video umumnya memerlukan biaya mahal dan waktu yang
banyak, tidak semua peserta mampu mengikuti informasi yang ingin disampaikan
melalui film tersebut, film dan video yang tersedia tidak selalu sesuai dengan
kebutuhan dan tujuan belajar yang diinginkan, kecuali dirancang dan diproduksi
khusus untuk kebutuhan sendiri. Dari uraian yang sebelumnya dipaparkan, dapat
film dan video bukan merupakan suatu kendala dalam proses pembelajaran.
sebagai berikut: Lebih intensifnya interaksi klien dan konselor, pusat perhatian
klien terfokus pada masa lalu dan masa yang akan datang, memberikan
kesempatan bagi klien dan konselor untuk saling memberi dan menerima umpan
balik, Klien dapat berlatih tentang perilakunya yang baru, dapat digunakan untuk
cara berteman akrab. Kekurangan metode konseling antara lain sebagai berikut:
Solusi yang ditawarkan konselor tidak selalu sesuai dengan keinginan klien
mungkin karena kesalahan dalam analisis data; dalam proses klien bersifat pasif,
kurang inisiatif dan lebih banyak menjadi pendengar karena didominasikan oleh
pengetahuan, dalam hal ini adalah pengetahuan tentang KB implan, dan menilai
serta mengevaluasi pembelajaran yang telah diberikan kepada klien. (Potter dan
Blitar termasuk dalam peringkat 5 besar untuk daerah yang gagal program KB-nya
di Jawa Timur, Sutojayan merupakan salah satu daerah pinggiran di Blitar selatan
yang cukup banyak sampel Pasangan Usia Subur (PUS) yang belum ber-KB. Total
Pasangan Usia Subur (PUS) di Blitar adalah 223.236, namun angka Unmeetneed
masih mencapai 21.431 (Ingin Anak Tunda/IAT sebesar 11.204, dan Tidak Ingin
Kabupaten Blitar
Blitar
reproduksi perempuan.
Bab II
TINJAUAN PUSTAKA
segala upaya yang direncanakan untuk mempengaruhi orang lain, baik individu,
oleh pelaku pendidikan atau promosi kesehatan. Dan batasan ini tersirat
unsur-unsur input (sasaran dan pendidik dari pendidikan), proses (upaya yang
direncanakan untuk mempengaruhi orang lain) dan output (melakukan apa yang
diharapkan). Hasil yang diharapkan dari suatu promosi atau pendidikan kesehatan
2012).
untuk menyajikan prinsip, prosedur, dan teknik yang tepat tentang perawatan
Pendidikan kesehatan yang baik, selain terencana dengan baik, juga harus dapat
dievaluasi dan dapat dilakukan oleh semua petugas kesehatan (baik medik
kesehatan ditujukan pada seseorang atau kelompok, agar berperilaku sehat serta
menerapkan cara hidup sehat, sebagai bagian dari cara hidupnya sehari-hari atas
perilaku, yaitu :
sebagainya.
sendiri dengan tujuan agar sikap dan perilaku petugas dapat menjadi
(Notoadmojo, 2012).
8
Metode ini bersifat individual dan biasanya digunakan untuk membina perilaku
baru, atau membina seorang yang mulai tertarik pada suatu perubahan perilaku
atau inovasi. Dasar digunakannya pendekatan individual ini karena setiap orang
2. Wawancara
kelompok sasaran serta tingkat pendidikan formal dari sasaran. Ada 2 jenis
1. Kelompok besar
2. Kelompok kecil
kesehatan yang ditujukan kepada masyarakat. Sehingga sasaran dari metode ini
bersifat umum, dalam arti tidak membedakan golongan umur, jenis kelamin,
(Notoadmojo, 2012)
1. Alat bantu lihat (visual aid) yang berguna dalam membantu menstimulasi
indra penglihatan
10
2. Alat bantu dengar (audio aids) yaitu alat yang dapat membantu untuk
pendidikan/pengajaran
1. Alat peraga atau media yang rumit, seperti film, film strip, slide, dan
bahan setempat
1. Media Cetak
a. Leaflet
mencatat, sasaran dapat melihat isinya disaat santai dan sangat ekonomis,
yang mana tidak diberikan secara lisan, mudah dibuat, diperbanyak dan
ada beberapa kelemahan dari leaflet, yaitu: tidak cocok untuk sasaran individu
per individu, tidak tahan lama dan mudah hilang, leaflet akan menjadi percuma
jika sasaran tidak diikutsertakan secara aktif, serta perlu proses penggandaan
b. Booklet
dalam bentuk tulisan dan gambar. Booklet sebagai saluran, alat bantu, sarana
11
menyesuaikan dengan isi materi yang akan disampaikan. Menurut Kemm dan
Ewles dalam Aini (2010), media booklet memiliki keunggulan sebagai berikut :
disesuaikan.
7. Awet
cepat.
c. Flyer (selembaran)
mana tiap lembar berisi gambar peragaan dan lembaran baliknya berisi kalimat
menggunakan media ini antara lain : mudah dibawa, dapat dilipat maupun
digulung, murah dan efisien, dan tidak perlu peralatan yang rumit. Sedangkan
kelemahannya yaitu terlalu kecil untuk sasaran yang berjumlah relatif besar,
2. Media Elektronik
realita yang mungkin sulit direkam kembali oleh mata dan pikiran sasaran,
dapat memicu diskusi mengenai sikap dan perilaku, efektif untuk sasaran yang
jumlahnya relatif penting dapat diulang kembali, mudah digunakan dan tidak
profesional agar gambar mempunyai makna dalam sisi artistik maupun materi,
b. Slide
terbatas, cocok untuk sasaran yang jumlahnya relatif besar, dan pembuatannya
beresiko mudah rusak dan memerlukan ruangan sedikit lebih gelap. (Lucie,
2005)
3. Media Papan
detail materi yang dipaparkan dengan cara yang lebih fleksibel. (Lucie, 2005)
Istilah “Kontrasepsi” berasal dari kata kontra dan konsepsi. Kontra berarti
telur yang matang dengan sperma yang mengakibatkan kehamilan. Maksud dari
adanya pertemuan antara sel telur dengan sel sperma. Untuk itu berdasarkan
tidak direkomendasikan KB implan adalah apabila klien hamil atau diduga hamil,
penderita penyakit jantung, stroke, liver, darah tinggi, dan atau kencing manis.
Selain itu, pendarahan vagina tanpa sebab juga tidak direkomendasikan untuk
Sakit, Klinik KB, Puskesmas, Apotek, Dokter, dan Bidan. (BKKBN, 2014).
1. Tujuan Umum
14
2. Tujuan Khusus
kontrasepsi implan.
Tidak ada satupun metode kontrasepsi yang 100% aman dan efektif bagi semua
bagi setiap klien. Namun secara umum persyaratan metode kontrasepsi ideal
adalah sebagai berikut: Aman, artinya tidak akan menimbulkan komplikasi berat
jika digunakan; Berdaya guna, dalam arti jika digunakan sesuai dengan aturan
akan dapat mencegah kehamilan; Dapat diterima, bukan hanya oleh klien
(Kusumaningrum, 2009).
a. Kontrasepsi Sederhana
1) Kondom
senggama sehingga tidak tercurah pada vagina. Cara kerja kondom yaitu
mencapai saluran genital wanita. Sekarang sudah ada jenis kondom untuk
2) Coitus Interuptus
dengan mencabut penis dari vagina pada saat suami menjelang ejakulasi.
Kelebihan dari cara ini adalah tidak memerlukan alat/obat sehingga relatif sehat
3) KB Alami
KB alami berdasarkan pada siklus masa subur dan tidak masa subur, dasar
utamanya yaitu saat terjadinya ovulasi. Untuk menentukan saat ovulasi ada 3
cara, yaitu: metode kalender, suhu basal, dan metode lendir serviks.
4) Diafragma
reproduksi bagian atas (uterus dan tuba fallopi). Angka kegagalan diafragma 4-
8% kehamilan.
16
5) Spermicida
Spermicida adalah suatu zat atau bahan kimia yang dapat mematikan dan
sehingga tidak dapat membuahi sel telur. Spermicida dapat berbentuk tablet
vagina, krim dan jelly, aerosol (busa/foam), atau tisu KB. Cukup efektif apabila
1) Pil KB
Suatu cara kontrasepsi untuk wanita yang berbentuk pil atau tablet yang berisi
gabungan hormon estrogen dan progesteron (Pil Kombinasi) atau hanya terdiri
dari hormon progesteron saja (Mini Pil). Cara kerja pil KB menekan ovulasi
untuk mencegah lepasnya sel telur wanita dari indung telur, mengentalkan
lendir mulut rahim sehingga sperma sukar untuk masuk kedalam rahim, dan
Efektifitas pil sangat tinggi, angka kegagalannya berkisar 1-8% untuk pil
2) Suntik KB
Suntik KB ada dua jenis yaitu, suntik KB 1 bulan (cyclofem) dan suntik KB 3
bulan (DMPA). Cara kerjanya sama dengan pil KB. Efek sampingnya dapat
pemakaian jangka panjang bisa terjadi penurunan libido, dan densitas tulang.
3) Implant
17
levonorgestrel. Keuntungan dari metode implant ini antara lain tahan sampai 5
tembaga (Cu), dililit tembaga bercampur perak (Ag) dan ada pula yang
sehingga terjadi penumpukan sel darah putih yang melarutkan blastokista, dan
kegagalannya 1%.
1) Tubektomi
mengikat atau memotong pada kedua saluran tuba fallopi (pembawa sel telur
2) Vasektomi
keluarnya sperma dengan cara mengikat dan memotong saluran mani (vas
18
defferent) sehingga sel sperma tidak keluar pada saat senggama, efektifitasnya
99%.
Implan adalah alat kontrasepsi yang ditanamkan dibawah kulit lengan atas sebelah
dalam berbentuk kapsul silastik (lentur) panjangnya sedikit lebih pendek dan pada
batang korek api dan dalam setiap batang mengandung hormon levonorgestrel
1. Norplant terdiri dari 6 batang silastik lembut berongga dengan panjang 3,4
2. Implanon terdiri dari 1 batang putih lentur dengan panjang kira-kira 40 mm,
kerjanya 3 tahun.
Cara kerja implan yaitu, membuat lendir serviks menjadi kental, sehingga
Menurut (BKKBN 2014), angka kegagalan norplant kurang dari 1 per 100 wanita
pertahun dalam lima tahun pertama. Ini lebih rendah dibandingkan kontrasepsi
oral, IUD dan metode barier. Efektifitas norplant berkurang sedikit setelah 5 tahun
dan pada tahun ke 6 kira-kira 2,5-3 % akseptor menjadi hamil. Norplant-2 sama
efektifnya seperti norplant, juga akan efektif untuk 5 tahun, tetapi ternyata setelah
pemakaian 3 tahun terjadi kehamilan dalam jumlah besar yang tidak diduga
yang telah memilih anak ataupun yang belum, perempuan pada usia reproduksi
dapat menerima perubahan pola haid yang terjadi, perempuan dengan mioma
senggama, tidak mengganggu ASI, klien hanya perlu kembali ke klinik bila ada
keluhan, dapat dicabut setiap saat sesuai dengan kebutuhan; Keuntungan non
haid, serta amenorea. Sejumlah perubahan pola haid akan terjadi pada tahun
perubahan pada interval antar perdarahan, durasi dan volume aliran darah, serta
tetapi tidak sering, kurang dari 10% setelah tahun pertama. Perdarahan yang tidak
teratur dan memanjang biasanya terjadi pada tahun pertama. Walaupun terjadi
jauh lebih jarang setelah tahun kedua, masalah perdarahan dapat terjadi pada
(fenitoin dan barbiturat), insiden kehamilan ektopik sedikit lebih tinggi. (Elisia,
2012)
hamil. Bila tidak hamil tidak memerlukan penanganan khusus, khusus konseling
saja. Bila klien tetap saja tidak menerima, angkat implan dan angjurkan
menggunakan kontrasepsi lain. Bila terjadi kehamilan dan klien ingin melanjutkan
22
kehamilannya, cabut implan dan jelaskan, bahwa progestin tidak berbahaya bagi
janin. Bila diduga kehamilan ektopik, klien dirujuk. Tidak ada gunanya memberikan
pada tahun pertama. Bila tidak ada masalah dan klien tidak hamil, tidak diperlukan
tindakan apapun. Bila klien tetap saja mengeluh masalah perdarahan dan ingin
melanjutkan pemakaian implan dapat diberikan pil kombinasi satu siklus, atau
ibuprofen 3 x 800 mg selama 5 hari. Terangkan kepada klien bahwa akan terjadi
perdarahan setelah pil kombinasi habis. Bila terjadi perdarahan lebih banyak dari
biasa, berikan 2 tablet pil kombinasi untuk 3-7 hari dan kemudian dilanjutkan
dengan satu siklus pil kombinasi, atau dapat juga diberikan 50 µg estinilestradiol
atau 1,25 mg estrogen equin konjugasi untuk 14-21 hari; Ekspulasi. Cabut kapsul
yang ekspulsi, periksa apakah kapsul lain masih di tempat, dan apakah terdapat
tanda-tanda infeksi daerah insersi. Bila tidak ada infeksi dan kapsul lain masih
berada pada tempatnya, pasang kapsul baru 1 buah pada tempat insersi yang
berbeda. Bila ada infeksi cabut seluruh kapsul yang ada dan pasang kapsul baru
pada lengan yang lain, atau anjurkan klien menggunakan metode kontrasepsi lain;
Infeksi pada daerah insersi. Bila terjadi infeksi tanpa nanah, bersihkan dengan
sabun dan air, atau antiseptik. Berikan antibiotik yang sesuai untuk 7 hari. Implan
jangan dilepas dan klien diminta kembali satu minggu. Apabila tidak membaik,
cabut implan dan pasang yang baru. Pada sisi lengan yang lain atau cari metode
insisi dan alirkan pus keluar, cabut implan lakukan perawatan luka, dan berikan
antibiotik oral 7 hari; Berat badan naik/turun. Informasikan kepada klien bahwa
perubahan berat badan 1-2 kg adalah normal. Kaji ulang diet klien apabila terjadi
perubahan berat badan 2 kg atau lebih. Apabila perubahan berat badan ini tidak
2.3.14 Dosis
berisi etonogestrel sebanyak 68 mg, yang dilepas tiap hari kurang lebih 30
microgram/hari. Satu set Implan yang terdiri dari 6 kapsul dapat bekerja secara
efektip selama 5 tahun. Sedang Implanon yang terdiri dari 1 kapsul dapat bekerja
1. Akseptor aktif adalah akseptor yang ada pada saat ini menggunakan salah
kesuburan.
menggunakan kontrasepsi selama tiga bulan atau lebih yang tidak diselingi
karena hamil.
4. Akseptor KB dini adalah para ibu yang menerima salah satu cara
1. Pasangan
a. Umur
b. Dukungan Suami
c. Paritas
2. Kondisi Kesehatan
a. Status Kesehatan
b. Riwayat Menstruasi
Selain itu KB implan juga bisa mengurangi nyeri haid, dan melindungi
3. Metode Kontrasepsi
a. Efektif
b. Aman
dan sesudah pemberian implan mengenai fungsi, cara kerja, dan efek
2006).
keyakinan, akan ide, dan konsep terhadap suatu objek yaitu pentingnya
sikap yang utuh (total attitude). Dalam penentuan sikap yang utuh ini,
(Notoatmodjo, 2013).
sesuatu (Mohibbin, 2008). Motivasi adalah kecenderungan yang timbul pada diri
seseorang secara sadar maupun tidak sadar melakukan tindakan dengan tujuan
perubahan suatu energi yang ada pada diri manusia. Sehingga akan berhubungan
dengan persoalaan gejala kejiwaan. Perasaan dan juga emosi untuk kemudian
bertindak dan melakukan sesuatu. Semua dorongan itu karena adanya tujuan
kebutuhan, keinginan. Ada 3 sumber motivasi, antara lain: Motivasi instrinsik, yaitu
motivasi yang berasal dari dalam diri individu itu sendiri. Termasuk motivasi
intrinsik adalah perasaan nyaman pada ibu nifas ketika dia berada di rumah
bersalin; Motivasi ekstrinsik, yaitu motivasi yang datangnya dari luar individu,
misalnya saja dukungan verbal dan non verbal yang diberikan oleh teman dekat
atau keakraban sosial; Motivasi terdesak, yaitu motivasi yang muncul dalam
28
kondisi terjepit dan munculnya serentak serta menghentak dan cepat sekali
(Widayatun, 2008).
1. Teori hedonisme
anggapan bahwa orang akan cenderung menghindari hal-hal yang sulit dan
menyusahkan atau mengandung resiko berat dan lebih suka melakukan suatu
2. Teori naluri
Bahwa pada dasarnya manusia memiliki tiga dorongan nafsu pokok yang dalam
hal ini disebut juga dorongan nafsu (naluri) mempertahankan diri, dorongan
mempertahankan jenis.
dari kebudayaan di tempat orang itu hidup. Menurut teori ini, apabila seorang
pemimpin atau pendidik akan memotivasi anak buah atau anak didiknya,
4. Teori pendorong
29
Teori ini merupakan panduan antar teori naluri dengan "teori reaksi yang
dipelajari", daya dorong adalah semacam naluri tetapi hanya suatu dorongan
kekuatan yang luas terhadap suatu arah yang umum. Oleh karena itu, menurut
teori ini bila seseorang memimpin atau mendidik ingin memotivasi anak
buahnya, ia harus berdasarkan atas daya pendorong yaitu atas naluri dan juga
5. Teori kebutuhan
Teori motivasi sekarang banyak orang adalah teori kebutuhan. Teori ini
adalah kebutuhan fisik maupun psikis. Oleh karena itu menurut teori ini apabila
manusia secara fisiologis yang memiliki proporsi besar dalam bagian tubuh
hampir 90% dari total berat badan tubuh; Kebutuhan eliminasi urine dan alvi:
30
(Hidayat, 2006).
dan infeksi, bebas dari rasa takut dan kecemasan, bebas dari perasaan
Yang meliputi, antara lain: Memberi dan menerima kasih sayang, perasaan
dimiliki dan hubungan yang berarti dengan orang lain, kehangatan dan
dan ekspresi diri meliputi: Dapat mengenal diri sendiri dengan baik
31
(Mubarak, 2007).
kontrasepsi implan bagi Wanita Usia Subur (WUS) dipengaruhi oleh faktor
itu kegiatan advokasi, Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE), serta konseling
dan Edukasi (KIE), konseling, dan advokasi, sehingga calon akseptor baru dapat
Bab III
Audiovisual,
Post
dan
test
Konseling
Motivasi
Faktor yang mempengaruhi motivasi:
memilih KB
Faktor fisik, umur, tingkat pendidikan,
Implan
situasi dan kondisi ekonomi,
program/aktifitas, media, dukungan
keluarga/pasangan,
agama/kepercayaan, lingkungan, Tinggi Sedang Rendah
fasilitas kesehatan.
Keterangan:
Wanita Usia Subur (WUS) adalah wanita yang berumur 15-49 tahun baik
yang berstatus kawin maupun yang belum kawin atau janda. Pemberian
lebih mudah diingat dibandingkan dengan satu metode yang hanya berfokus
Ada dua faktor yang dapat mempengaruhi motivasi, yaitu faktor internal
dan eksternal. Faktor internal atau intrinsik adalah motivasi yang berasal dari
dalam diri manusia, biasanya timbul dari perilaku yang dapat memenuhi
ekstrinsik adalah faktor motivasi yang berasal dari luar yang merupakan
pengaruh dari orang lain atau lingkungan. Salah satu faktor eksternal dan
akan meningkat sehingga Wanita Usia Subur (WUS) memiliki motivasi untuk
memilih kontrasepsi Implan yang terdiri dari motivasi tinggi, sedang, dan rendah.
34
Kabupaten Blitar.
Kabupaten Blitar.
35
Bab IV
METODE PENELITIAN
pengukuran / observasi data variabel independen dan dependen hanya satu kali.
4.2.1. Populasi
4.2.2. Sampel
memiliki peluang yang sama untuk terpilih atau terambil. Rumus yang
n= N
1 + N (d)2
Keterangan:
N = Besar populasi
36
n = Besar sampel
(Nursalam, 2011)
n = 80
1 + 80 (5%)2
n = 80
1 + 80 (0,0025)
n = 80
1 + 0,2
n = 80
1,2
n = 66,667
n = 67
a. Kriteria Inklusi
Blitar.
b. Kriteria Eksklusi
Adapun kriteria eksklusi, yaitu ibu yang buta huruf, dan yang sedang memakai
KB Implan.
memilih KB implan.
4.4.1 Lokasi
September 2016
Rundown kegiatan
mendiskusikannya.
peserta
kelompok
untuk bertanya.
peserta
Implan
dipelajari
Maslow
Σ = 14 Soal
1. Uji Validitas
40
Keterangan:
N = Jumlah responden
(Hidayat, 2008)
2. Uji Reliabilitas
bila fakta atau kenyataan hidup diukur atau diamati berulang-ulang dalam
Rumusan Masalah
Desain: Eksperimental
1. Univariat
data motivasi Wanita Usia Subur (WUS) untuk memilih kotrasepsi implan.
satu dan jawaban yang salah diberi nilai nol. Hasil jawaban responden
yang telah diberi bobot itu dijumlahkan dan dibandingan dengan jumlah
Keterangan:
P = Sp x 100
Sm P : Prosentase
Sm : Skor maksimal
Favorabel 4 3 2 1
Tidak Favorabel 1 2 3 4
43
Keterangan:
SM : Sangat Mendukung
M : Mendukung
TM : Tidak Mendukung
merupakan skor standart yang digunakan dalam skala model Likert. Rumus
Keterangan :
xi : skor responden
negatif ditunjukkan dengan adanya perasaan tidak atau kurang tertarik dan
2007)
2. Bivariat
Whitney dengan tarap signifikan α < 0,05. Apabila α < 0,05 artinya H1
dependen, apabila α > 0,05 artinya H0 ditolak yaitu tidak ada hubungan
yang diteliti selama pengumpulan data. Jika subyek bersedia diteliti maka
kuesioner)
peneliti. Sehingga apa yang telah disampaikan oleh responden atau yang
seluruh subyek penelitian sesuai informed consent yang telah diajukan agar