Anda di halaman 1dari 7

EVALUASI PROGRAM METODE OPERASI WANITA /TUBEKTOMI DI

BALAI PENYULUHAN KELUARGA BERENCANA KECAMATAN


PARENGAN KABUPATEN TUBAN
(Studi kasus kecamatan parengan Tuban)

Risky Febrianto1, Rupiarsieh2*, Cahyo Lukito3


Program Studi Administrasi Publik, FISIP, Universitas Bojonegoro
JL. Lettu Suyitno, No.2, Kec, Bojonegoro
arsieh_sakti@yahoo.com

Abstrak :

Metode operasi wanita (MOW) / Tubektomi atau sterilisasi pada wanita merupakan
metode kontrasepsi modern dahulu dilakukan dengan cara pemotongan tuba falopi
(tubektomi) dengan berkembangnya kemajuan teknologi MOW sekarang dapat dilakukan
dengan cara pengikatan pada saluran tuba falopi (tubektomi), sehingga sel telur tidak dapat
bergerak menuju ampulla tuba dimana fertilisasi bisa terjadi. Rendahnya dalam pengguna
MOW dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah faktor dukungan suami
dalam pengambilan keputusan berkontrasepsi. Peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian Evaluasi Program Metode Operasi Wanita /Tubektomi Di Balai Penyuluhan
Keluarga Berencana Kecamatan Parengan Kabupaten Tuban .Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui

Kata Kunci : Tubektomi, keluarga berencana, fertilisasi.

Abstract :

Female operating method (MOW) / Tubectomy or sterilization in women is a modern


contraceptive method that was previously carried out by cutting the fallopian tubes
(tubectomy) with the development of technological advances MOW can now be carried out
by binding to the fallopian tubes (tubectomy), so that the egg cannot moves toward the
ampulla of the tube where fertilization can occur. The low number of MOW users is
influenced by several factors, one of which is the husband's support in making contraceptive
decisions. Researchers are interested in conducting research on the Evaluation of the
Women's Operation Method / Tubectomy Program at the Family Planning Counseling
Center, Parengan District, Tuban Regency. This study aims to find out.

Keywords: Tubectomy, family planning, fertilization.

40
PENDAHULUAN demikian sel telur tidak dapat bertemu
dengan sperma laki-laki sehingga tidak
Sebagaimana telah diketahui oleh terjadi kehamilan.Keuntungan MOW
masyarakat luas Keluarga Berencana sangat banyak, antara lain: tidak ada
(KB) bertujuan mengatur kelahiran anak efek samping dan perubahan dalm
dan meningkatkan kesejahteraan ibu fungsi hasrat seksual,dapat dilakukan
.Selanjutnya upaya penurunan tingkat pada perempuan diatas 26 tahun,tidak
kematian di laksanakan dengan mempengaruhi Air Susu Ibu (ASI),
memperluas dan meningkatkan perlindungan terhadap terjadinya
jangkauan serta mutu pelayanan kehamilan sangat tinggi, dapat digunakan
kesehatan dan gizi masyarakat .Dari seumur hidup, dan tidak mempengaruhi
berbagai pengalaman yang telah terjadi atau mengganggu kehidupan suami istri
nyata sekali bahwa dalam pelaksanaan (BKKBN, 2006).
upaya pembangunan kependudukan
peran serta masyarakat merupakan faktor MOW mempunyai keuntungan
yang sangat menentukan. yang lebih baik daripada kontrasepsi yang
Salah satu kunci keberhasialan lain diantaranya: lebih aman (keluhan
program Keluarga Berencana (KB) yaitu lebih sedikit), lebih efektif (tingkat
keterlibatan semua pihak baik dari kegagalannya sangat kecil) dan lebih
instiitusi pemerintah ,swasta dan ekonomis ( hanya memerlukan satu kali
masyarakat tindakan). Akan tetapi, menurut hasil
serta keterlibatan seluruh anggota SP pada tanggal 20 Januari 2010 di
keluarga itu sendiri .Pelayanan Puskesmas Butuh menunjukkan bahwa
Keluarga Berencana ditunjukkan kepada pengguna metode kontrasepsi MOW
Pasangan Usia Subur (PUS) ,yang berarti sangat sedikit. Hal inilah yang melatar
baik istri maupun suami harus ikut belakangi peneliti untuk meneliti tentang
terlibat didalamnya .Hal yang faktor-faktor yang mempengaruhi minat
mendasar dalam pelaksanaan wanita usia subur memilih metode
pembangunan program partisipasi suami kontrasepsi MOW.
maupun istri untuk mewujudkan
keadilan dan kesejahteraan gender Dukungan sosial diperlukan dalam
dalam bentuk perubahan kesadaran melaksanakan Keluarga
,sikap,dan perilaku suami atau istri Berencana.Bentuk dukungan terhadap
tentang Keluarga Berencana dan pemilihan metode kontrasepsi Medis
kesehatan reproduksi Operasi Wanita (MOW) salah satunya
(Siswosudarmo,2007) berasal dari dukungan suami. Hal
tersebut perlu dikaji lebih mendalam
Keluarga Berencana (KB) adalah Upaya sehingga dapat diketahui bentuk
mengatur kelahiran anak,jarak usia ideal dukungan sosial suami terhadap istri dan
melahirkan,mengatur kehamilan melalui faktor yang mempengaruhi suami
promosi perlindungan dan bantuan sesuai tidak memberikan dukungan sosial
dengan hak reproduksi untuk terhadap istri sehingga PUS tersebut
mewujudkan keluarga yang berkualitas. tergolong dalam unmet need dengan
alasan tidak ingin anak lagi.
Metode Operasi Wanita(MOW)
adalah tindakan penutupan terhadap Untuk mengetahui hubungan
kedua saluran telur kanan dan kiri,yang pengetahuan dengan minat pus terhadap
menyebabkan sel telur tidak dapat alat kontrasepsi MOW di Kecamatan
melewati saluran tersebut, dengan Parengan Kabupaten Tuban .Jumlah PUS
41
peserta KB Moderen di Kecamatan 1. Evaluasi Proses (Process Evaluation), dalam
Parengan Kabupaten Tuban pada tahun evaluasi program pengelolaan Bank Sampah
2021 sebanyak 7474 ,PUS peserta KB harus jelas bagaimana proses pengelolaan
dengan menggunkan kontrasepsi MOW dari awal hingga akhir. Proses wawancara
(Metode Operasi Wanita) TUBEKTOMI ini mencakup ; pengumpulan data,
Sebesar 304(4.07%) .Hasil table diatas wawancara dan pendataan .
menunjukkan bahwa sebagian besar 2. Evaluasi Manfaat (outcome evaluation),
Akseptor memiliki pengetahuan kurang , kegunaan program yang dirasakan
Hal ini menjelaskan sebagian besar masyarakat, dapat berupa tercegahnya
Akseptor kurangnya pengetahuan kehamilan yang dapat mengurangi
terhadap alat kontrasepsi MOW. kepadatan penduduk hal tersebut bisa
meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
3. Evaluasi dampak (impact evaluation),
METODELOGI PENELITIAN pengaruh yang terjadi, baik itu negative
atau positif dari sebuah tindakan atau
Penelitian ini merupakan penelitian kegiatan yang dilakukan. Dampak dapat
deskriptif dengan pendekatan kualitatif. menilai bagaimana evaluasi program yang
Menurut Sugiyono (2016:9) metode telah memberikan pengaruh terhadap
deskriptif kualitatif adalah metode pelaksanaan program keluarga berencana
penelitian yang berdasarkan pada yang dapat memberikan manfaat terhadap
filsafat postpositivisme digunakan untuk perekonomian keluarga dan terjaminnya gizi
meneliti pada kondisi objek yang alamiah terhadap anak.
(sebagai lawannya adalah eksperimen)
dimana peneliti adalah sebagai Pemilihan partisipan dalam
instrument kunci teknik pengumpulan penelitian ini ditetapkan secara
data dilakukan secara trigulasi langsung (purposive) dengan prinsip
(gabungan), analisis data bersifat kesesuaian (appropriatness) dan
induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kecukupan (adequancy). Pengambilan
kualitatif lebih menekankan makna sampel secara purposive didasarkan pada
daripada generalisasi. suatu pertimbangan tertentu yang dibuat
sendiri oleh peneliti berdasarkan ciri-ciri
Penelitian deskriptif kualitatif atau sifat populasi yang sudah diketahui
bertujuan untuk menggambarkan, sebelumnya.
melukiskan,menerangkan,menjelaskan
dan menjawab secara lebih rinci Teknik pengumpulan data yang
permasalahan yang akan diteliti dengan digunakan dalam penelitian ini adalah
mempelajari semaksimal mungkin dalam bentuk uraian kata-kata dan
seorang individu, suatu kelompok atau kutipan-kutipan langsng dari informan
suatu kejadian. Dalam penelitiankualitatif yang disesuaikan dengan bahasa dan
manusia merupakan instrumen penelitian pandangan informan pada saat
dan hasil penulisannya berupa kata-kata wawancara, memberikan daftar
atau pernyataan yang sesuai dengan pertanyaan dan melakukan pengamatan
keadaan sebenarnya. atau observasi.

Adapun fokus penelitian mengenai Evaluasi


Program Metode Operasi Wanita Analisis data Kualitatif dilakukan
/Tubektomi Di Balai Penyuluh Keluarga dengan cara mencari dan menyusun
Berencana Kecamatan Parengan Kabupaten secara sistematis data yang diperoleh
Tuban dari hasil wawancara,catatan Lapangan
42
dan bahan-bahan yang lain,sehingga Desa dan Kelurahan yaitu sebanyak
dapat mudah dipahami dan hasil 80.335, maka rasio PKB/PLKB terhadap
peneliatian temuannya dapat Desa/Kelurahan adalah 1:4 (satu PLKB
diinformasikan kepada orang lain agar membina rata-rata 4
bermanfaat. Desa/Kelurahan).Disisi lain, dukungan
operasional di lapangan, tidak tersedia
HASIL DAN PEMBAHASAN secara memadai. Sejak tahun 2008,
BKKBN telah memberikan dukungan
Kecamatan Parengan berada operasional bagi lini lapangan dalam
paling selatan kabupaten Tuban dan bentuk Dana Alokasi Khusus (DAK)
berbatasan dengan Kabupaten Bidang KB yang berupa infrastruktur
Bojonegoro. Di kecamatan ini, beroperasi (Motor, sarana kerja PLKB, PLKB Kit,
perusahaan negara 'KPH Parengan' Komputer, Pembangunan Balai
dengan produk utama tanaman kayu jati Penyuluhan KB). Meskipun hal tersebut
dan beberapa tanaman Industri lainnya. dapat mendukung lini lapangan masih
Selain kayu Jati, daerah ini juga diperlukan dukungan untuk kegiatan
bergantung dari pertanian dengan operasional KKBPK dengan melibatkan
adanya Sungai Keningmengalir dari mitra kerja disetiap tingkatan wilayah.
Jatirogo sampai Bengawan Solo. Sektor
peternakan juga menjadi tumpuan utama Balai Penyuluh KB (Keluarga
para petani dalam menambah penghasilan Berencana) Kecamatan Parengan Unit
keluarga. Pelaksana Teknis Daerah dari
BKKBN.Balai Penyuluhan Keluarga
Kecamatan ini berada di Jalan Berencana yang selanjutnya disebut
Raya Parengan-Jatirogo, yang saat ini Balai Penyuluhan KB adalah bangunan
menjadi jalur alternatif transportasi dari yang terletak di wilayah kecamatan,
Lasem Jawa Tengah ke Jalur Besar berfungsi sebagai tempat beraktifitas
Bojonegoro Jawa Timur. Dengan dalam merencanakan, melaksanakan,
perkembangan perekonomian yang pesat mengevaluasi, mengendalikan dan
di wilayah Bojonegoro maka menjadi pembinaan kepada petugas dan
kesempatan baik atas pembangunan di pengelola (PKB dan PLKB, Institusi
wilayah Kecamatan Parengan. Masyarakat Perdesaan/Perkotaan dan
mitra kerja) dalam operasional Program
Kecamatan yang memiliki luas KKBPK tingkat kecamatan.
114,45 km2 ini terdiri dari 18 desa antara Balai Penyuluhan KB Kecamatan
lain Desa Parangbatu (Kota Parengan dibangun tahun 2015 dengan
Kecamatan),Desa Sukorejo, Desa Dana Alokasi Khusus (DAK) Bidang KB.
Sembung, Desa Ngawun, Desa Terletak di jalan CokroKusumo No.20 di
Kemlaten,Desa Mergoasri,Desa Desa Parangbatu, Kecamatan Parengan,
Brangkal,Desa Suciharjo, Desa Kabupaten Tuban. Lokasi ini ditetapkan
Wukirharjo,Desa Selogabus,Desa oleh pemerintah agar Balai Penyuluh
Sendangrejo,Desa Mojomalang,Desa KB (Keluarga Berencana) Kecamatan
Sugihwaras,Desa Pacing,Desa Parengan menjalankan aktivitasnya pada
Cengkong,Desa Margorejo, Desa daerah atau tempat yang dianggap cukup
Kumpulrejo, Desa Dagangan. strategis, sehingga kinerja (PKB dan
Saat ini jumlah petugas lapangan PLKB, Institusi Masyarakat
(PKB/PLKB) sebanyak 22.481 orang Perdesaan/Perkotaan dan mitra kerja)
(Laporan Perwakilan BKKBN Provinsi, dapat berjalan lancar untuk mewujudkan
2013). Jika dibandingkan dengan jumlah visi dan misi dalam meningkatkan
43
kesejahteraan hidup masyarakat yang yang paling aman, bebas dari efek
berkelanjutan melalui program KKBPK. samping asal semua prosedur dan
Jumlah akseptor MOW Di persyaratan operasi terpenuhi. Metode ini
Kecamatan Parengan masih rendah di praktis artinya tidak membutuhkan
bandingkan dengan kontasepsi lain kunjungan ulang yang terjadwal, dan tidak
kontasepsi MOW manjadi nomer 3 mengganggu hubungan seksual. Metode ini
terbawah hal tersebut menunjukan bahwa bebas dari efek samping hormonal
kotrasepsi MOW kurang diminati oleh sebagaimana pil, KB suntik maupun
masyarakat. susuk. Sekarang sterilisasi.
Proses awal adalah dilakukan
penyuluhan dengan tujuan untuk merupakan tindakan operasi kecil di
mengenalkan MOW terhadap ibu atau mana klien hanya memerlukan istirahat
pasangan usia subur, kemudian dilakukan beberapa jam sebelum akseptor bisa
pendataan terhadap ibu yang memiliki meninggalkan tempat pelayanan dan dapat
anak lebih dari 2 yang sudah berusia dikerjakan di lapangan dengan
diatas 30 tahun atau tidak menginginkan memanfaatkan kamar operasi di puskesmas
keturunan lagi.Selanjutnya ibu yang .
minat dipersilakan mendaftar Dampak Negatif bagi akseptor
kemudian dilakukan pengecekan apakah adalah Resiko komplikasi kecil
memenuhi syarat untuk melakukan
MOW/Tubketomi,Setelah syarat (meningkat apabila digunakan anestesi
terpenuhi ibu bisa melakukan operasi umum).
MOW/Tubektomi.
Dampak positif mow sangat Sifat metode kontrasepsi ini permanen
dirasakan oleh akseptor mereka (tidak dapat dipulihkan kembali), kecuali
memilih mow sebagai kontrasepsi dengan operasi rekanalisasi, maka sebelum
karena sudah merasa cukup tindakan perlu pertimbangan matang dari
memiliki anak hal tersebut juga pasangan sehingga klien (akseptor) agar
dikatakan oleh beberapa narsum tidak menyesal dikemudian hari.Tidak
hampir semua orang mengatakan melindungi diri dari IMS, termasuk HIV
bahwa atau AIDS ,Adanya rasa sakit atau
“MOW sangat bermanfaat ketidaknyamanan dalam jangka pendek
bagi saya karena dengan setelah tindakan.
memilih kontrasepsi mow
saya sangat terbantu karena Berdasarkan data yang ada manfaat
saya sudah merasa cukup program mow hanya dirasakan oleh 30
memiliki dua anak dan juga keluarga,manfaat program mow
mow sangat minim efek dirasakan oleh akseptor yang sudah
samping jadi saya tidak berusia 30 tahun keatas serta akseptor
merasakan efek samping yang sudah memiliki anak lebih dari
apapun jadi tidak dua,Adapun aseptor yang memiliki 2 anak
mengganggu kegiatan saya memilih kontrasepsi mow itupun yang
sehari-hari”. benar-benar tidak menginginkan anak lagi.
Dampak positif bagi akseptor adalah
Tubektomi merupakan cara KB jangka KESIMPULAN
panjang yang tidak memerlukan tindakan Berdasarkan data yang diperoleh
ulang artinya cukup sekali dikerjakan, dan analisa terkait dengan Evaluasi
meskipun kontap harus ditempuh melalui Program Metode Operasi
sebuah operasi metode ini merupakan cara Wanita/Tubektomi Di Balai
44
Penyuluhan Keluarga Berencana and O. Emilia. "Teknologi
Kecamatan Parengan Kabupaten kontrasepsi." Edisi Pertama,
Tuban diketahui bahwa program Medika Fakultas Kedokteran
mow ini merupakan program dari Universitas Gajah Mada,
Pemerintah yang bertujuan untuk Yogyakarta (2001).
menekan akan kelahiran dalam rangka Notoadmdjo .S. (2006). Promosi
menekan angka kelahiran dapat Kesehatan dan Ilmu Perilaku.
memberikan manfaat pada
ekonomi masyarakat.

program Keluarga Berencana


menurut UU No.10 tahun 1992 (tentang
perkembangan penduduk dan
pembangunan keluarga sejahtera ) sesuai
dengan mekanisme kerja yang telah
ditetapkan sudah dilakukan dengan sangat
maskimal namun hasil dari proses yang
dilakukan masih sangat jauh dari
Maksimal karena banyak masyarakat
yang tidak berminat menggunakan
kontrasepsi MOW ,Dengan beberapa
alasan antara lain adalah tidak berani
melakukan operasi dan tidak mendapat
dukungan dari suami. dalam jangka
panjang ini bisa mengubah strata
kehidupan masyarakat dengan adanya
program mow dapat menekan angka
kelahiran hal ini tentu berdampak
terhadap masyarakat karena dengan 2
anak yang dimilki tentu bisa sekolah
hingga pendidikan tinggi hal tersebut
tentu bisa membuat perekonomian
meningkat.

DAFTAR PUSTAKA

BKKBN. 2006. Buku Panduan


Praktis Pelayanan Keluarga
Berencana. Jakarta.

BKKBN. Peningkatan Akses Dan


Kualitas Pelayanan KB. BKKBN
Bandung, 2007.
Sugiyono , Metode Penelitian
Kuantitatif Kualitatif Dan R&D
,Alfabeta ,Bandung ,2016

Siswosudarmo, H. R., H. M. Anwar,


45
46

Anda mungkin juga menyukai