Anda di halaman 1dari 16

Chapter 7

Ethical Decision Making:


Technology and Privacy
in the Workplace
Disusun oleh Kelompok 3

PROST!
P R O DUCTIVIT Y T R UST T E AMWORK

M. Alfin Zaini | Indra Prihatta | Ari Febrianto |


Irene Natasha D. S | Ferdy Adhiputra |
Sugeng Siswanto | Hasanah
Defining Privacy

A right to be “left alone” within a


personal zone of solitude and privacy

The right to control information about


oneself

PROST!
PRODUC TI VI TY
TRUS T TEAMW ORK Dipresentasikan oleh: Ferdy Adhiputra
Ethical Sources of a Right to Privacy
Hak atas privasi berada dalam dasar-dasar individu, hak universal untuk otonomi, hak
untuk membuat keputusan pribadi tanpa Batasan.
Reciprocal obligation: Sebuah konsep dimana seorang karyawan memiliki kewajiban
untuk menghormati tujuan dan property dari pemberi kerja. Pemberi kerja juga
berkewajiban untuk menghormati hak dari karyawan seperti hak karyawan untuk privasi.

Terdapat 2 nilai dalam pendekatan secara etika:


Hypernorms: Nilai yang berdasarkan budaya dan teori.
Moral free space: Lingkungan di mana hypernorms atau aturan universal tidak mengatur
atau berlaku untuk keputusan etis, tetapi budaya atau pengaruh lain mengatur keputusan,
selama mereka tidak bertentangan dengan hypernorms.
Property Right:
Batas-batas yang menentukan tindakan yang dapat dilakukan individu dalam kaitannya dengan individu
lain mengenai informasi pribadi mereka. Jika seseorang memiliki hak atas informasi pribadinya, orang
lain memiliki kewajiban yang sepadan untuk mematuhi hak itu.

PROST! PRODUC TI VI TY
TRUS T TEAMW ORK Dipresentasikan oleh: Ferdy Adhiputra
Legal Sources of a Right to Privacy
Privacy vs Technology
Private Dilema pekerja dengan dengan teknologi yang digunakan untuk monitor atau
Thoughts pengawasan di lingkung kerja.

Private Perlindungan secara legal untuk privacy


Communications
Konstitusi | Hukum Negara | Hukum adat
Intrusion into seclusion - Penyusupan pada pengasingan adalah salah satu
Private Life dari empat pelanggaran privasi yang dibuat berdasarkan hukum AS.
Contohnya: Menonton, mendengar, dan merekam kegiatan pribadi orang lain.

Pelanggaran
Reasonable expectation of Privacy privacy
Notifikasi untuk kegiatan monitor atau karyawan, jika:
pengawasan diberikan kepada setiap pribadi
di awal kegiatan. Hal ini membuat individu
tersebut mengetahui bahwa informasi akan 1 2
terbuka dan ada area yang tidak bersifat
pribadi. Pemberi kerja melanggar Informasi yang terkumpul,
atau melakukan pegawasan digunakan tanpa
yang tidak sesuai engan persetujuan karyawan
PROST! PRODUC TI VI TY
TRUS T TEAMW ORK
kontrak kerja
Dipresentasikan oleh: Irene Natasha D. S
Linking the Value of Privacy to the Ethical
Implications of Technology

Necessary Elements
Challenges
• Truthfulness and accuracy; Orang yang
• Harapan Pemberi kerja dan karyawan memberikan informasi harus
dalam waktu menggunakan memastikan bahwa itu benar dan
technology. akurat.
• Perbedaan antara penggunaan • Respect for privacy; Orang yang
teknologi untuk pekerjaan dan pribadi. menerima atau mengumpulkan
Opportunities informasi harus mempertimbangkan
• Perlindungan Informasi.
• Manajemen Kinerja. • Memungkinkan kerja dari rumah privasi dan etika.
• Privasi, kemajuan teknologi • Lebih produktif. • Respect for property and safety rights;
membawa impact tidak ada batas • Memberikan cara baru dalam Meningkatkan aspek keamanan
waktu untuk pekerja dalam bekerja. menyediakan informasi. terhadap hal-hal yang rentan.
• Perusahaan belum siap terhadap • Dapat membantu membuat • Accountability; Teknologi bisa
majunya teknologi. keputusan yang efektif. menyebabkan anonim/ tanpa nama
• Trust dalam menggunakan new sehingga butuh tanggungjawab secara
pribadi tiap individu.
technology.
PROST! PRODUC TI VI TY
TRUS T TEAMW ORK Dipresentasikan oleh: Hasanah
Managing Employees through Monitoring
Perkembangan terkini tentang employee monitoring:
• The European Union’s General Data Protection Regulation (GDPR)
• Adanya perkembangan teknologi memungkinkan terjadinya pelanggaran etik oleh perusahaan

Risiko jika gagal paham penggunaan teknologi:


• Aksesibilitas 24/7
• Berpotensi mengurangi empati

Alasan perusahaan memonitor pekerjaan karyawannya:


• Menyediakan tempat kerja yang lebih aman dan mengurangi pressure kepada karyawan
• Menempatkan karyawan pada posisi yang cocok
• Melindungi sumber daya perusahaan (tenaga kerja, data, peralatan, tanggung jawab hukum)

Etika monitoring dalam drug testing:


• Negara bagian Maine di USA membolehkan karyawan mengkonsumsi ganja jauh dari tempat kerjanya
• Di beberapa negara bagian USA, perusahaan memiliki kewenangan untuk terus mempekerjakan atau
memberhentikan karyawan atas ganja medis yang dikonsumsinya
• Drug testing kepada karyawan dimungkinkan sepanjang adanya job performance yang rendah atau
behavior yang mengkhawatirkan
• UU Disabilitas USA melarang perusahaan menanyakan obat resep yang dikonsumsi pegawai tanpa alasan
yang jelas

PROST! PRODUC TI VI TY
TRUS T TEAMW ORK Dipresentasikan oleh: Sugeng Siswanto
Other Forms of Monitoring (1)
Pemberi kerja diberikan batasan oleh Pengadilan atau Regulasi untuk melakukan
kegiatan yg terkait dengan ‘bentuk lain dari testing’, misal Polygraph atau medical
testing.
Pemberi kerja diwajibkan memenuhi standar legal tertentu (apa keterkaitannya
dengan bisnis atau apa yang menjadi dasar kecurigaan utk dilakukan tes poligraf).
Dalam beberapa tahun terakhir ini, tes poligraf, tes narkoba, pemantauan fisik dan
elektronik, 3rd party background check, dan tes psikologi telah dilakukan dalam
Pengadilan
konteks pekerjaan.
Bagaimana kemampuan ethical decision making kita bisa membantu untuk
menyelesaikan isu di masa mendatang yg semakin sulit? Misal Genetic Testing.
• GINA mendefinisikan informasi genetik lebih luas, tidak hanya mengenai diri sendiri
namun juga tentang keluarga. GINA melarang pemberi kerja utk meminta,
mempersyaratkan, membeli informasi genetik apapun.
• Informasi genetik bisa dibuka untuk comply pada Family Medical Leave Act (FMLA)
atau monitor efek biologis dari substance toxic di lingkungan kerja. Regulasi
PROST! PRODUC TI VI TY
TRUS T TEAMW ORK Dipresentasikan oleh: Ari Febrianto
Other Forms of Monitoring (2)
Meskipun GINA memberikan proteksi, namun ada
concern tentang efektivitas tes genetik. Studi pada 9 Alasan untuk membatasi Monitoring:
laboratorium berbeda dengan menganalisa sampel 1) Menciptakan lingkungan kerja yang
genetik yang sama, menunjukan hasil analisa yg mencurigakan dan agresif, 2) mengurangi kinerja
relatif sama, namun kesepakatan terkait disclosure yang efektif (stres/tekanan), dan 3) melewati
level kepada individu yg berbeda-beda (~ 22%). batas privacy dan melanggar human right.

Seiring dengan perkembangan teknologi, maka Ethics Bagaimana menyeimbangkan kebutuhan:


dan Laws harus segera menyesuaikan. Muncul praktik • Memberikan notify bahwa karyawan sedang
oleh pemberi kerja yang melakukan tes fingerprints, dilakukan monitoring,
voiceprints, pemindai mata/ wajah, yang tujuannya
• Tetap bersikap sensitive terhadap concern
bukan hanya untuk mengelola pekerjaan namun
karyawan, yang selain punya tanggung jawab thd
kontrol terhadap pemberian akses informasi rahasia.
perusahaan juga punya harga diri/privacy, dan
Illinois merupakan negara bagian yg pertama menetapkan
a Biometric Information Privacy Act pada 2008, dan tahun • Mengembangkan policy dan melaksanakan
2019 Mahkamah Agung-nya menetapkan keputusan yg monitoring secara integritas dan accountable
memberi dampak pada pemberi kerja, pada kasus dgn tujuan untuk mencapai visi perusahaan.
Rosenbach vs Six Flags Entertainment Corp.

PROST! PRODUC TI VI TY
TRUS T TEAMW ORK Dipresentasikan oleh: Ari Febrianto
Regulation of Off-Work Acts Issue

Marital and
Tobacco Use
Relationship Off-Work Use of
• Protection for Weight Status Technology
Sexual Orientation
workers who
smoked off-duty
Differences • Protected based and Gender Identity • How far company
• Encourage on marital status can control
• Permitted to make
nonsmoking among • Antinepotism and • Protection for employee social
employment
employees a conflict-of Sexual Orientation media activity
decisions on the
• Additional 50% interest policy and Gender Identity: • How far back in the
basis of weight vs
health insurance • Employee’s dating Ethical perspective past should we
ADA
policy for smoker relationship vs vs Freedom of consider when
• Body Mass Index
professional religious. evaluating a
(BMI)-for safety
responsibilities • Perspective of prospective
reason
Utilitarianism employee?
Theory

Presented by: M Alfin Zaini


Privacy Rights
APAKAH ANDA BERSEDIA UNTUK MENYESUAIKAN PENGGUNAAN ANDA? Jika diungkapkan
bahwa penggunaan Anda dapat dipantau oleh pemerintah, dan Anda perlu mengklik
“SETUJU" pada persyaratan penggunaan saat Anda mulai menggunakan layanan

USA PATRIOT Act of 2001


China - Social Credit System
Memperluas hak negara untuk memperkuat Amerika
dengan menyediakan alat yang diperlukan untuk
Memperluas hak negara China melalui
mencegat dan menghalangi Terorisme seperti:
sistem poin mencakup database terhadap
▪ Teknologi pengawasan internet
DIANGGAP nilai-nilai untuk perilaku seperti:
▪ Pengawasan tempat kerja GAGAL
▪ Mengubah Undang-Undang Privasi Komunikasi MEMASUKAN
▪ Perilaku pada denda pengadilan
Elektronik PERLINDUNGAN YANG
▪ Aktivitas game online
▪ Memberikan akses ke data sensitif hanya dengan MEMADAI UNTUK
▪ Kebiasaan berbelanja
perintah pengadilan KEBEBASAN SIPIL
▪ Mengemudi yang buruk
▪ Memberlakukan atau meningkatkan hukuman
▪ Merokok di area bebas rokok
karena secara sadar atau sengaja membantu teroris
▪ Aktivitas kriminal akan mengurangi skor
▪ Pembagian informasi pribadi antar lembaga
kepercayaan Anda sejalan dengan
pemerintah untuk memastikan tingkat perlindungan
prinsip Presiden Xi Jinping "sekali tidak
terbesar
dapat dipercaya, selalu dibatasi"
PROST! PRODUC TI VI TY
TRUS T TEAMW ORK Dipresentasikan oleh: Indra Prihatta
Privacy Rights
GREATEST LEVEL OF PRIVACY
SECURITY PROTECTION RIGHTS

PROS AND CONS CONCERNS


▪ Memungkinkan pemerintah memantau siapa pun di internet ▪ Social Credit System sebagai rujukan pengambilan keputusan,
hanya dengan menyatakan bahwa informasi tersebut tanpa meminta izin atau tanpa memberi tahu kandidat bahwa
"relevan" dengan penyelidikan yang berlangsung sedang dilakukan pemeriksaan latar belakang kandidat
▪ Tahun 2013, Badan Keamanan Nasional mengumpulkan ▪ 9 juta orang mengalami pembatasan pembelian tiket pesawat/
jutaan email dan daftar kontak pesan instan, mencari konten kereta api/ reservasi hotel
email, dan melacak dan memetakan lokasi ponsel dengan ▪ Universitas menolak masuk siswa karena nilai kredit sosial orang
kerjasama perusahaan telekomunikasi tuanya
▪ NSA memanfaatkan pusat data Yahoo! dan Google untuk ▪ Tidak ada jaminan bahwa data yang dikumpulkan telah lengkap/
mengumpulkan informasi “ratusan juta” pemegang akun di akurat, sementara penguna informasi berasumsi bahwa mereka
seluruh dunia melalui akses eksplisit yang disetujui telah mendapatkan informasi yang relevan tanpa ada kesempatan
pengadilan untuk memberikan bantahan atas laporan yang dihasilkan agen
▪ Sejumlah perusahaan muncul dan memanfaatkan teknologi pengumpul informasi
pengumpulan informasi dan menawarkan layanan ini kepada
sektor bisnis, layanan publik, dan keamanan
TIDAK
SETUJU
SETUJU
PROST! PRODUC TI VI TY
TRUS T TEAMW ORK Dipresentasikan oleh: Indra Prihatta
Screening Applicants via Social Media

Yea Nay
Hal – hal yang perlu diperhatikan?
Konteks Pekerjaan
1 Penilaian utama sehubungan dengan
peran dalam pekerjaan bukan dengan
kegiatan di media sosial.
Proses rekrutmen menggunakan media
social (Instagram, Facebook, Twitter, etc)
untuk menambah informasi untuk penilaian Informasikan ke kandidat
kandidat dalam proses rekrutmen.
2 Penilaian melalui media sosial
diinformasikan terlebih dahulu kepada
kandidat.

HINDARI KEPO
3 Menahan diri untuk tidak explore lebih jauh
berkaitan dengan hal pribadi yang tidak
berhubungan dengan konteks pekerjaan.

Dipresentasikan oleh: Irene Natasha D. S


RECRUITMENT THROUGH SOCIAL MEDIA
Utilitarianism:
An ethical theory that tells us that we can determine the ethical significance of any action by looking to
the consequences of that act. Utilitarianism is typically identified with the policy of “maximizing the
overall good” or, in a slightly different version, of producing “the greatest good for the greatest number.”

SOCIAL MEDIA HAL YANG MENJADI ISSUE(S)

• Menawarkan informasi • Tidak didukung oleh aspek


secara ‘cuma-cuma’ Psikometri sebagaimana workplace
mengenai hal-hal yang test dalam rekrutmen.
dilakukan, diminati, atau • Hasil yang bias karena sangat kecil
disukai oleh kandidat. bukti yang menunjukan adanya
hubungan antara informasi Medsos
• Memberikan tambahan
dengan kesuksesan kerja (less
informasi untuk menilai
workplace context).
apakah kandidat akan
sukses dalam pekerjaan. • Sebagian akun user Medsos dibuat
dalam mode ‘Private’.

PROST! PRODUC TI VI TY
TRUS T TEAMW ORK Dipresentasikan oleh: Ari Febrianto
Screening Applicants via Social Media
Deantoloy Ethics:
Ethical theory that says actions are good or bad according to a clear set of rules. Actions that align with these
rules are ethical, while actions that don’t aren’t

UU ITE pasal 26 ayat 1 :


“Kecuali ditentukan lain oleh Peraturan Perundang-undangan, penggunaan, setiap informasi melalui media
elektronik yang menyangkut data pribadi seseorang harus dilakukan atas persetujuan Orang yang
bersangkutan.”
Apabila mendapat

Sosial Media sebagai salah satu


Yea persetujuan dari kandidat

kriteria screening kandidat


Apabila tidak mendapat
persetujuan dari kandidat
Nay
PROST! PRODUC TI VI TY
TRUS T TEAMW ORK Dipresentasikan oleh: Ferdy Adhiputra
RECRUITMENT THROUGH SOCIAL MEDIA
Virtue Ethics:
An approach to ethics that studies the character traits or habits that constitute a good human life, a life
worth living. The virtues provide answers to the basic ethical question “What kind of person should I be?

Penilaian dari perpektif Virtue Ethics:

TIDAK BISA DIBENARKAN pengambilan informasi atau data2 kandidat tanpa


mengkonfirmasi sebelumnya kepada yang bersangkutan,

• Pemberi kerja seharusnya MENGHORMATI privacy karyawan dan MEMPERCAYAI


penjelasan kandidat/karyawan.

• Pemberi Kerja seharusnya ADIL dan BIJAKSANA dalam hal pengambilan


keputusan terhadap nasib dan hak kandidat/karyawan.

PROST! PRODUC TI VI TY
TRUS T TEAMW ORK Dipresentasikan oleh: M Alfin Zaini
Terima Kasih
PROST! P ROD UC TI V I TY
TRUS T TE A M W ORK

Anda mungkin juga menyukai