Anda di halaman 1dari 7

I.

Gambar 1

PENGORBANAN SEORANG IBU DEMI ANAK TERCINTA

Pengorbanan seorang ibu bukan hanya sewaktu anaknya telah lahir saja tapi ketika ibu
mengandung kita selama 9 bulan dan sampai melahirkan. Pengorbanan dan kasih sayang
seorang ibu tidak dapat terbalaskan walaupun dengan harta dan kekayaan. “Tidak ada cinta
yang dapat menandingi cinta ibu kepada anaknya”. Ketahuilah, bahwasanya ukuran terendah
mengandung sampai melahirkan adalah 6 bulan (pada umumnya adalah 9 bulan 10 hari),
ditambah 2 tahun menyusui anak, jadi 30 bulan. Sehingga tidak bertentangan dengan surat
Luqman ayat 14 (Lihat Tafsir Ibni Katsir VII/280)

Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu- bapanya;
ibunya telah mengandungnya dalam Keadaan lemah yang bertambah- tambah, dan
menyapihnya dalam dua tahun. bersyukurlah kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakmu,
hanya kepada-Kulah kembalimu. (Q.S. Luqman: 14)

Dalam ayat ini disebutkan bahwa ibu mengalami tiga macam kepayahan, yang
pertama adalah hamil, kemudian melahirkan dan selanjutnya menyusui. Karena itu kebaikan
kepada ibu tiga kali lebih besar daripada kepada ayah. Sebagaimana dikemukakan dalam
sebuah hadits:

Dari Abu Hurairah radhiyallaahu‘anhu berkata:“Seseorang datang kepada Rasulullah


shalallahu ‘alaihi wasallam dan berkata, ‘Wahai Rasulullah, kepada siapakah aku harus
berbakti pertama kali?’ Nabi shalallaahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Ibumu!’ Dan orang
tersebut kembali bertanya,‘Kemudian siapa lagi?’ Nabi shalallaahu ‘alaihi wasallam
menjawab,‘Ibumu!’ Orang tersebut bertanya kembali,‘Kemudian siapa lagi?’Beliau
menjawab,‘Ibumu.’ Orang tersebut bertanya kembali,‘Kemudian siapa lagi,’ Nabi shalallahu
‘alaihi wasallam menjawab,‘Kemudian Ayahmu.'” (HR. Bukhari no. 5971 dan Muslim no.
2548)

Hadist diatas dapat dipahami bahwa ibu merupakan orang yang paling berhak untuk
mendapatkan perhatian dan pelayanan, bahkan dibandingkan ayah sekalipun, atau orang lain
yang dekat. Kasih sayang dan cinta seorang ibu kepada anaknya tidak akan terbalas dan tidak
akan ternilai dengan apa pun.
Seorang ibu rela bekerja keras untuk bisa bertahan hidup demi memenuhi kebutuhan
anaknya. Pengorbanan dan perjuangan seorang ibu untuk seorang anak sangat luar biasa,
ketulusan dan kesabarannya dalam menjaga seorang anak sejak dari kandungan hingga anak
tersebut dewasa dan bahkan hingga si anak sudah berkeluarga tidak akan tergantikan. Tidak
akan ada habisnya jika menceritakan pengorbanan seorang ibu. Wajar jika ibu memiliki
keistimewaan. Dengan penuh kasih dan sayang ibu yang membesarkan kita, mendidik dengan
penuh sejuta perjuangan dia selalu berusaha menenangkan kita, karena seorang ibu selalu
berharap yang terbaik untuk anak-anaknya.
Dalam keadaan bagaimanapun seorang anak wajib berkata sopan, ramah tamah dan
menunjukkan wajah yang manis. Apalagi jika orangtua kita telah lanjut usianya, mereka
harus diperhatikan. Allah SWT berfirman:
Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan
hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang
di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka
sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah
kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.
(Q.S Al-Isra’: 23)
Seorang ibu tidak pernah mengeluh akan sakitnya, meskipun telah lanjut usia dia tetap
bertahan hidup demi keluarga tercinta. Selelah apapun seorang ibu takkan pernah mengeluh
dan takkan pernah berhenti merawat anak-anaknya. Sangatlah benar kata-kata yang
mengatakan bahwa seorang ibu bisa merawat 10 orang anak, tetapi seorang anak belum tentu
bisa merawat 10 orang ibu. Ibu selalu menagajari kita bagaimana caranya untuk ikhlas dan
selalu tersenyum meskipun hati dalam terluka. Ibu selalu memeluk ketika ada masalah,
walaupun dengan tanpa diminta ibu memenangkan kita dengan kasih sayangnya. Jika ibu
telah lanjut usianya anak wajib menjaga dan memelihara ibu dan juga ayah dengan penuh
kasih sayang.
Ibu adalah sosok wanita yang tangguh dimataku. Seorang ibu yang rela banting tulang
untuk menafkahi anak-anaknya. Ini bukan sekedar cerita tapi fakta dikehidupanku, ketika
ayah meninggal dunia saat aku masih kelas tiga di bangku sekolah dasar. Ketika ayah telah
tiada ibuku yang memenuhi kebutuhan kami berempat, ibuku beternak ayam, bebek dan
beternak sapi. Semua ternakan ibu yang mengurusi semuanya. Ibu rela berpanas-panasan
untuk memotong rumput untuk sapi ternakan dan terkadang ibu menggembala sapi agar sapi
dapat berkembangbiak. Ibu rela memakai pakaian rusuh agar anaknya bisa sekolah, ibu rela
menahan makanan yang terhidang agar anaknya bisa menikmati makanan yang seadanya.
Letih, lelah, pengorbanan dan kasih sayang seorang ibu tak bisa terbalaskan. Hal yang paling
indah sebagai hadiah kepada orang tua adalah akhlaq mulia seorang anak yang selalu
berusaha tidak menyakiti hatinya. Kita harus sadar bahwa muara kasih yang paling berharga
adalah kasih sayang orang tua yang selalu dipersembahkan untuk kita. Sesukses apapun
seorang anak jika lupa akan jasa orang tua yang sudah berjuang mengawali kesuksesannya,
maka sungguh tiada arti. Karena selain campur tangan Allah SWT adalah doa ibu yang selalu
mengiringi langkah anaknya.

Ya Allah..rendahkanlah suaraku baginya. Perindahlah ucapanku didepannya. Lunakkanlah


watakku terhadapnya dan lembutkan hatiku untuknya. Sampaikan maaf kami kepadanya,
sampaikan cinta kami kepadanya. Ya Allah..berilah dia balasan yang sebaik-baiknya atas
didikannya terhadap kami dan pahala yang besar atas kasih sayang yang dia limpahkan
padaku, peliharalah dia sebegaimana dia memeliharaku.
Ya Allah.. apa saja gangguan yang telah dia rasakan atau kesusahan yang dia derita karena
aku, atau hilangnya sesuatu haknya karena perbuatanku maka jadikanlah itu semua
penyebab susutnya dosa-dosanya dan bertambahnya pahala kebaikannya dengan
perkenan-Mu. Ya Allah hanya engkaulah yang berhak membalas kejahatan dengan kebaikan
berlipat ganda. Amin Ya Rabbal ‘Alamin.

Sosok seseorang ibu yang pengorbanannya tidak cukup direpresentasikan dengan


sebutan sebagai pahlawan. Gelar kepahlawanan diberikan kepada seseorang karena satu
pengorbanan yang dia berikan. Seorang ibu, bukan hanya satu pengorbanan, tetapi
pengorbanan yang tulus sepanjang masa yang dia berikan. Tidak ada gelar atau sebutan
apapun yang bisa diberikan kepada seorang ibu sebagai penghargaan atas pengorbanan yang
dia lakukan. Namun, pengorbanan seorang ibu akan tetap menjadi hal yang paling berharga
yang tidak akan pernah tergantikan. Pengorbanan seorang ibu akan tetap dikenang. Ada dan
tiada dirinya, seorang ibu akan selalu ada di hati anak-anak yang menyayanginya. Untuk
semua insan yang merasa sebagai seorang anak berbaktilah kepada orangtua, patuhilah
nasehatnya, jaga dan peliharalah dia, bersikap dan bertutur kata yang baiklah terhadapnya,
ketika mereka telah meninggal shalatkan jenazahnya, memohon ampun kepada Allah atas
dosa-dosa mereka, laksanakanlah janji atau wasiat mereka ketika masih hidup, hormatilah
sahabat-sahabat mereka ketika masih hidup dan menyambung tali persaudaraan yang telah
mereka rintis.
II. Gambar 2

“Indonesia bukan negara agama tapi negara beragama. Ada enam agama yang diakui di
Indonesia, jadi akui agama yang lain” (Gus Dur).

Gus Dur selalu menghormati setiap perbedaan dan keberagaman yang ada di
Indonesia. Dialah yang membuka keberagaman beragama di Indonesia sehingga minoritas
bisa merayakan hari rayanya masing-masing dengan bebas. Gus dur berpikiran bahwa semua
agama dan golongan harus saling menghormati. Indonesia memang bukan negara Islam.
Indonesia adalah negara pancasila yang mengakui enam agama yaitu Islam, Kristen,
Khatolik, Hindu, Budha dan Konghucu. Meskipun demikian Indonesia merupakan mayoritas
Islam terbanyak di dunia. Indonesia mempunyai beragam suku, ras dan adat akan tetapi,
tanpa agama tidak bisa berdiri kokoh tanpa ada yang mengikat dan membatasinya. Ibarat
bangunan tanpa pondasi. Meskipun demikian sebagai seorang muslim yang beragama Islam
secara kaffah pasti sudah mengetahui “bahwa agama yang diakui Allah hanyalah Islam”.
(QS. Ali Imran: 19)
Dari pengertian bahasanya, agama adalah: A (tidak), GAMA (kacau). Jadi AGAMA
(tidak kacau). Memang sejak dulu, manusia mengenal bermacam-macam agama. Tetapi
begitu nabi yang membawa agama itu meninggalkan mereka, kembalilah mereka kepada
semula, kacau-balau dan bermusuh-musuhan. (Kafie, 1981: 14).

Agama adalah undang-undang, peraturan (syariat) yang ditetapkan Allah untuk


manusia, agar ia memperoleh kesejahteraan lahir batin dan kebahagiaan dunia akhirat. Islam
ialah tunduk dan patuh lahir batin, kepada apa yang telah dibawa oleh Nabi Muhammad Saw
dari Allah Swt. Jadi agama Islam adalah Agama Allah yang diturunkan kepada Nabi
Muhammad Saw dan diperintahkan untuk mengajarkannya kepada manusia serta mengajak
mereka untuk memeluknya. (Kafie, 1981: 15)

"Serulah (manusia) kepada jalan Rabbmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan
bantahlah mereka dengan cara yang baik pula. Sesungguhnya Rabbmu, Dialah yang lebih
mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya, dan Dialah yang mengetahui
orang-orang yang mendapat petunjuk." (QS. Al-Nahl: 125)

Mengenang sosok Gus Dur semakin ingat statementnya “porno itu letaknya ada dalam
persepsi seseorang. Kalau orang kepalanya ngeres, dia akan curiga bahwa Al-Quran itu kitab
suci porno, karena ada ayat-ayat tentang menyusui. Bagi yang ngeres, menyusui berarti
mengeluarkan dan men-tetek, dan ada juga roman-romanan antara Zulaikha dan Yusuf."
(Lihat “Ustad, saya sudah di Surga”, M. Guntur Romli).
Pembelaan Gus Dur kepada kelompok minoritas adalah salah satu pemikiran dan
gagasan kontraversialnya, karena dirasakan sebagai suatu hal yang berani. Reputasi ini sangat
menonjol di tahun-tahun akhir era Orde Baru. Begitu menonjolnya peran ini sehingga ia
dituduh lebih dekat dengan kelompok minoritas daripada komunitas mayoritas muslim
sendiri.
Gus Dur ibarat kupu-kupu yang terbang dan hinggap dimanapun yang dia senangi.
Sejarah menyatakan bahwa Gus Dur dikenal sebagai bapak Pluralisme, dan sering timbul
spekulasi bahwa Gus Dur menganggap semua agama benar. Ulama yang pernah menjabat
sebagai Presiden Republik Indonesia ini, hanya memberi kita kesadaran bahwa kita hidup
ditengah-tengah multikulturalisme keragaman etnis, budaya, dan agama.
Sudah tidak diragukan lagi dan tidak ada yang menyangkal bahwa manusia
mempunyai tabiat mementingkan dirinya sendiri sebelum orang lain. Di Indonesia pada
dahulunya hanya lima agama yang diakui. Semakin tinggi ilmunya semakin berlebihan
toeransinya maka bertambahlah satu agama yaitu konghucu itulah masa periode
pemerintahan Gus Dur.
Indonesia bukanlah Negara Agama, tetapi Negara Beragama. Setidaknya ada
beberapa bukti bahwa Republik Indonesia adalah negara beragama. Pertama, dalam
pembukaan UUD 1945 alinea ketiga disebutkan, “atas berkat rahmat Allah Yang Maha
Kuasa… “. Hal ini menunjukkan bahwa bangsa Indonesia mengakui dan mengimani peranan
Tuhan dalam memerdekakan bangsa ini.

Kedua, alinea keempat menyebutkan, “….berdasar kepada Ketuhanan Yang Maha


Esa,… “. Hal ini menunjukkan bangsa ini meyakini hanya ada satu Tuhan, dan bangsa ini
menghendaki agar usaha mencapai tujuan bernegara melalui susunan negara mendasarkan
pada nilai yang salah satunya adalah ketuhanan.
Lalu, yang ketiga, pada pasal 29 UUD 1945, menyebutkan bahwa negara berdasar
atas Ketuhanan Yang Maha Esa, dan Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk
untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadah menurut agamanya dan
kepercayaannya itu. Hal ini mengandung arti bahwa setiap pemeluk agama dan kepercayaan
dijamin kemerdekaannya untuk menjalankan keyakinan dan ajaran yang diyakini dan
dianutnya tanpa campur tangan pihak manapun. Hal ini berarti juga perlunya prinsip saling
menghargai ajaran agama dan keyakinan masing-masing.
Keempat, banyak peraturan perundangan yang merupakan turunan konstitusi dasar
tersebut hendak mengatur kehidupan beragama, sebagai contoh: UU no 1 tahun 74 tentang
perkawinan,  UU no 23 tahun 2011 tentang pengelolaan zakat, UU 23 tahun 2006 jo 24 tahun
2013 tentang administrasi kependudukan pasal 64 ayat 5 mengakui 6 agama yang sah,
mengakomodasi zakat dalam UU perpajakan kita, dan masih banyak yang lain.
Kemudia kelima, pembentukan Kementerian Agama, adalah perwujudan amanat
alinea keempat UUD 45, yang menyatakan pembentukan susunan negara, salah satunya
berdasarkan ketuhanan YME.

Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam. Tiada berselisih
orang-orang yang telah diberi Al Kitab kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka,
karena kedengkian (yang ada) di antara mereka. Barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat
Allah maka sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya.(QS. Ali Imran: 19)

Sebagai pemeluk agama apakah salah melaksanakan ajaran yang diyakininya?


Apakah salah para pemuka agama mengajarkan dan mengingatkan kembali ajaran yang
diyakininya? Apakah salah seorang beragama lain mencampuri urusan agama orang lain yang
berbeda agama dengannya? Teringat kasus ahok yang beragama protestan mengatakan
“dibohongi dengan Al-Maidah 51” adalah berada didalam koridor konstitusi dan perlu
menjadi perhatian setiap warga negara yang mencintai tanah air, negara, bangsa dan
konstitusinya sebagai panduan keharmonisan kehidupan bersama. Untuk itu, kejadian
tersebut haruslah bisa diambil hikmahnya bagi seluruh bangsa Indonesia untuk tidak
mencontoh yang dilakukan Ahok, karena apa yang dilakukannya adalah pelanggaran
konstitusi dasar yaitu UUD 1945.

Anda mungkin juga menyukai