Anda di halaman 1dari 3

1.

Apa yang menjadi persamaan pemikiran para pendiri bangsa


mengenai dasar negara Indonesia?

Jawaban: Para pendiri bangsa menyampaikan rumusan dasar negara


melalui lima konsep yang disampaikan dalam sidang BPUPKI.
Moh. Yamin, Soepomo, dan Soekarno sama-sama menyampaikan
rumusan dasar negara versi mereka sendiri-sendiri.
Persamaan dari pemikiran ketiga pendiri bangsa tersebut yaitu tujuan
rumusan dasar negara sebagai dasar hukum bagi sistem pemerintahan
dan negara Indonesia.

2. Apakah yang menjadi perbedaan cara pandang para pendiri


bangsa mengenai dasar negara Indonesia?

Jawaban: Ketiga pendiri bangsa menyampaikan rumusan dasar negara


yang berbeda-beda.
Perbedaan cara pandang pendiri bangsa bisa didapatkan dari cara
memaknai dasar negara atau Pancasila dari setiap orang.
Selain tu terdapat juga perbedaan rumusan kalimat, bentuk diksi, dan
susunan butir dalam rumusan dasar negara dari masing-masing orang.

3. Bagaimana kaitan antara agama dan negara dalam penentuan


dasar negara Indonesia?

Jawab: Agama dan negara dalam menentukan dasar negara Indonesia


menghadirkan konsekuensi hukum yang berlandaskan Ketuhanan Yang
Maha Esa.
Jadi, atas nama konstitusi, negara mengurus urusan agama sehingga
bangsa Indonesia menjadi bangsa yang memiliki keberagaman agama.
Hal inilah yang nantinya diatur dalam dasar negara agar tercipta
persatuan dan kesatuan.

4. Bagaimana argumentasi para pendiri bangsa untuk


menempatkan ajaran syariat Islam sebagai bagian dari dasar
negara?

Jawaban: Penempatan syariat Islam dalam dasar negara tertuang pada


sila pertama Piagam Jakarta.
Sila pertama tersebut bertulisnya Ketuhanan, dengan kewajiban
menjalankan syariat Islam bagi pemeluknya.
Akan tetapi hal ini kemudian dirubah karena adanya desakan dari
golongan Indonesia Timur bahwa negara Indonesia tidak hanya terdiri
dari satu agama.
Sehingga, Moh. Hatta memberikan saran bahwa agama Islam tidak perlu
masuk sebagai dasar negara secara formal.
Akan tetapi syariat Islam tetap menjadi semangar dan dasar moral bagi
bangsa Indonesia.

5. Apa yang menjadi alasan kuat untuk tidak menjadinya syariah


Islam sebagai dasar negara Indonesia?

Jawaban: Alasan kuat tidak menjadikannya syariat Islam sebagai dasar


negara karena bangsa Indonesia terdiri dari beragam agama dan
kepercayaan.
Sehingga, perlu adanya dasar yang bisa mewadahi, menampung, dan
memfasilitasi keberadaan agama dan kepercayaan di Indonesia.

6. Pesan moral apa yang dapat kalian gali dari perdebatan


panjang para pendiri bangsa, sampai akhirnya menuju pada
satu kesepatakan Pancasila yang kita kenal sampai saat ini?

Jawaban: Pesan moral yang bisa diambil adalah mengutamakan


persatuan dan kesatuan bangsa di atas kepentingan kelompok atau
golongan.
Hal ini penting karena dasar negara menjadi landasan hukum bagi
pemerintahan dan negara.
Sehingga, dasar negara bisa menampung segala perbedaan yang ada
dalam diri bangsa Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai