Anda di halaman 1dari 64

ANALISIS JUMLAH GARDU MASUK TOL PASTEUR

BANDUNG

Diajukan sebagai syarat untuk menempuh ujian sarjana


Di Program Studi S-1 Teknik Sipil Fakultas Teknik
Universitas Kristen Maranatha
Bandung

Disusun oleh:
KEVIN ANDREAS
NRP: 1521008

Pembimbing:
TAN LIE ING, S.T., M.T.

PROGRAM STUDI S-1 TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
BANDUNG
2019
LEMBAR PENGESAHAN

ANALISIS JUMLAH GARDU MASUK TOL PASTEUR BANDUNG

Dengan ini, saya menyatakan bahwa


Isi CD-Rom Laporan Penelitian sama dengan hasil revisi akhir.

Bandung, 24 April 2019

Kevin Andreas
NRP: 1521008

Menyetujui,
Pembimbing

Tan Lie Ing, S.T., M.T.


NIK: 210114

Mengetahui,
Ketua Program Studi S-1 Teknik Sipil

Dr. Ir. Asriwiyanti Desiani, M.T.


NIK: 210074

i Universitas Kristen Maranatha


PERNYATAAN ORISINALITAS LAPORAN PENELITIAN

Dengan ini, saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Kevin Andreas


NRP : 1521008
Fakultas/Program Studi : Teknik/S-1 Teknik Sipil

Menyatakan bahwa laporan penelitian ini adalah benar merupakan hasil


karya saya sendiri dan bukan duplikasi dari orang lain.

Apabila pada masa mendatang diketahui bahwa pernyataan ini tidak benar
adanya, saya bersedia menerima sanksi yang diberikan dengan segala
konsekuensinya.

Demikian pernyataan ini saya buat.

Bandung, 24 April 2019

Kevin Andreas
1521008

ii Universitas Kristen Maranatha


PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Kevin Andreas


NRP : 1521008
Fakultas/Program Studi : Teknik/S-1 Teknik Sipil

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1) Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya menyetujui untuk


memberikan kepada Universitas Kristen Maranatha Hak Bebas Royalti
noneksklusif (Non-Exclusive Royalty-Free Right) atas laporan penelitian
saya yang berjudul “Analisis Jumlah Gardu Masuk Tol Pasteur Bandung”

2) Universitas Kristen Maranatha Bandung berhak menyimpan,


mengalihmediakan/mengalihformatkan, mengelola dalam bentuk
pangkalan data (database), mendistribusikannya serta menampilkannya
dalam bentuk softcopy untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta
izin dari saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai
penulis/pencipta.

3) Saya bersedia dan menjamin untuk menanggung secara pribadi, tanpa


melibatkan pihak Universitas Kristen Maranatha Bandung segala bentuk
tuntutan yang timbul atas pelanggaran Hak Cipta dalam karya ilmiah saya
ini.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan untuk dapat
dipergunakan sebagaimana mestinya.

Bandung, 24 April 2019


Yang menyatakan,

Kevin Andreas
1521008

iii Universitas Kristen Maranatha


SURAT KETERANGAN TUGAS AKHIR

Sesuai dengan persetujuan dari Ketua Program Studi S-1 Teknik Sipil, Fakultas
Teknik, Universitas Kristen Maranatha, melalui surat No. 1761/SK-
TA/PSTS/UKM/I/2019 tanggal 21 Januari 2019, dengan ini saya selaku
Pembimbing Tugas Akhir memberikan tugas kepada:
Nama : Kevin Andreas
NRP : 1521008

untuk membuat Tugas Akhir bidang Transportasi dengan judul:


ANALISIS JUMLAH GARDU MASUK TOL PASTEUR BANDUNG

Pokok pembahasan Tugas Akhir adalah:


1. Pendahuluan
2. Tinjauan Literatur
3. Metode Penelitian
4. Analisis Data
5. Simpulan dan Saran

Hal-hal lain yang dianggap perlu dapat disertakan untuk melengkapi penulisan
Tugas Akhir ini.

Bandung, 21 Januari 2019

Tan Lie Ing, S.T., M.T.


Pembimbing

iv Universitas Kristen Maranatha


SURAT KETERANGAN SELESAI TUGAS AKHIR

Yang bertanda tangan di bawah ini selaku Dosen Pembimbing Tugas Akhir dari
mahasiswa:
Nama : Kevin Andreas
NRP : 1521008

menyatakan bahwa Tugas Akhir dari mahasiswa tersebut di atas dengan judul:
ANALISIS JUMLAH GARDU MASUK TOL PASTEUR BANDUNG

dinyatakan selesai dan dapat diajukan pada Ujian Sidang Tugas Akhir (USTA).

Bandung, 24 April 2019

Tan Lie Ing, S.T., M.T.


Pembimbing

v Universitas Kristen Maranatha


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penyusun panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas
segala rahmat yang dilimpahkan oleh-Nya, sehingga penyusunan Tugas Akhir
dapat diselesaikan. Tugas Akhir ini merupakan sebuah laporan penelitian dengan
judul ANALISIS JUMLAH GARDU MASUK TOL PASTEUR BANDUNG.
Tugas Akhir ini diajukan sebagai syarat untuk menempuh ujian sarjana di Program
Studi S-1 Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Kristen Maranatha, Bandung.
Ucapan syukur dan terimakasih kepada segenap pihak yang dianggap
berjasa oleh penyusun, khususnya kepada:
1. Tan Lie Ing, S.T., M.T., selaku dosen pembimbing.
2. Dr.Ir. Samun Haris, M.T., Ir. Santoso Urip Gunawan, M.T., dan Deni Setiawan,
S.T., M.T., selaku dosen-dosen penguji USTA.
3. Dr. Ir. Asriwiyanti Desiani, M.T., selaku Ketua Program Studi S-1 Teknik
Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Kristen Maranatha.
4. Orang tua yang selalu mendoakan dan mendukung selama masa kuliah.
5. Robinson, Eko, Firdaus, Rian, Yongky, dan Julien selaku teman dekat yang
tiada hentinya menyemangati.
6. Tommy Pratama selaku rekan kerja cashback yang selalu memberikan saran
yang membangun tentang Tugas Akhir ini.
7. Lusi, Vera, dan Ronna yang selalu ada jika merasa jenuh dengan Tugas Akhir
ini.
8. Trywandy selaku rekan kerja cashback yang menyelamatkan dari dompet
kering dan kebosanan.
9. Nadya dan Johan selaku rekan kerja Borang yang asik.
10. Harfan selaku teman SMA yang mengajarkan tentang kepedulian dengan
sesama.
11. David Andreas selaku adik kandung dan teman bermain masa kecil.
12. Seluruh keluarga Teknik Sipil 2015 yang telah bersama-sama saling membantu
hingga menyelesaikan perkuliahan.

vi Universitas Kristen Maranatha


Akhir kata penyusun berharap agar Tugas Akhir ini dapat memberikan
sumbangan nyata bagi kemajuan Teknik Sipil dan bagi pihak yang memerlukannya.

Bandung, 24 April 2019


Penyusun

Kevin Andreas
NRP: 1521008

vii Universitas Kristen Maranatha


ANALISIS JUMLAH GARDU MASUK TOL
PASTEUR BANDUNG
Kevin Andreas
NRP: 1521008

Pembimbing: Tan Lie Ing, S.T., M.T.

ABSTRAK

Jalan merupakan prasarana transportasi darat, salah satunya adalah jalan tol.
Jalan tol diperlukan untuk menunjang perekonomian masyarakat di Indonesia.
Seiring bertambahnya jumlah penduduk dan meningkatnya ekonomi masyarakat,
jalan tol memerlukan evaluasi dan perbaikan agar efektivitas jalan tol tersebut
tinggi, khususnya jalan Tol Pasteur. Pada tahun 2013 telah ada penelitian mengenai
estimasi jumlah gardu masuk Tol Pasteur, yang menyatakan bahwa diperlukannya
penambahan 2 gardu masuk Tol Pasteur. Pada tahun 2017 gardu masuk Tol Pasteur
mengalami perubahan posisi yang semula berada di KM 1 dipindahkan ke KM4,75
dekat simpang susun Baros, sehingga diperlukannya evaluasi ulang tentang jumlah
gardu masuk Tol Pasteur.
Untuk menganalisis jumlah gardu masuk Tol Pasteur. Diperlukan data
primer dan sekunder. Data primer yang dibutuhkan adalah waktu layan gardu tol
yang diambil sebanyak 84 dan jumlah antrean kendaraan pada gardu tol tersebut,
sedangkan data sekunder yang diperlukan adalah volume kendaraan yang masuk
gardu Tol Pasteur dari tanggal 11 Februari sampai dengan tanggal 17 Februari 2019.
Data tersebut digunakan untuk menganalisis waktu layan gardu tol dan panjang
antrean yang akan digunakan sebagai tinjauan kapasitas gardu masuk Tol Pasteur.
Berdasarkan hasil analisis, disimpulkan bahwa waktu pelayanan gardu tol
pada awal pekan dan akhir pekan adalah 5,54 detik dan 5,93 detik, menurut SPM
waktu maksimal yang dibutuhkan GTO adalah 4 detik, sehingga diperlukannya
peninjauan SPM kembali. Panjang antrean pada gardu masuk tol pada awal pekan
dan akhir pekan sebanyak 7 mobil dan 8 mobil, hal ini sudah sesuai dengan SPM
dan kapasitas gardu tol pada awal pekan dan akhir pekan sudah mencukupi karena
nilai ρ = 0,268 < 1 dan ρ = 0,306 < 1

Kata kunci: jalan tol, waktu layan, antrean, kapasitas gardu tol

viii Universitas Kristen Maranatha


THE ANALYSIS OF PASTEUR ENTRANCE
TOLLBOOTHS AMOUNT IN BANDUNG

Kevin Andreas
NRP: 1521008

Supervisor: Tan Lie Ing, S.T.,M.T.

ABSTRACT
Road is a ground transportation infrastructure; one is called highway.
Highway is required to support Indonesian economic, however as the population
and economic increase, the highway is needed to evaluate and an improvement in
order to increase effectiveness of highway. Particularly in Pasteur Highway. In
2013, there has been a research about estimated entrance tollbooths in Pasteur, it
said that the entrance tollbooths in Pasteur are needed to add 2 tollbooths. In 2017,
entrance tollbooths in Pasteur has been moved from kilometer one to kilometer 4,75
near Baros Interchange, so the entrance tollbooths in Pasteur are needed to re-
evaluate about amount of Pasteur Tollbooths.
Analysis about number of tollbooths in Pasteur requires primary and
secondary data. The primary data needed are service time of tollbooth with 84
samples and number of vehicle queues in that tollbooths. The secondary data
needed is number of vehicle entrance from 11 February until 17 February 2019.
The data are used for analyze tollbooth service time and queue length that can be
used to analyze amount of entrance tollbooth in Pasteur.
From analysis result, can be conclude that, the service time on weekday and
weekend are 5,54 seconds and 5,93 seconds and the maximal service time require
for automatic tollbooth is 4 seconds from SPM, with the result that SPM is needed
to judicial review. Queue length in entrance tollbooths on weekday and weekend
are 7 cars and 8 cars, so it’s corresponded with SPM and capacity of tollbooth is
sufficient on weekday and weekend since the value of ρ = 0,268 < 1and ρ =
0,306 < 1.

Keywords: highway, service time, queue, tollbooth capacity

ix Universitas Kristen Maranatha


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i
LEMBAR PENGESAHAN i
PERNYATAAN ORISINALITAS LAPORAN PENELITIAN ii
PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN iii
SURAT KETERANGAN TUGAS AKHIR iv
SURAT KETERANGAN SELESAI TUGAS AKHIR v
KATA PENGANTAR vi
ABSTRAK viii
ABSTRACT ix
DAFTAR ISI x
DAFTAR GAMBAR xii
DAFTAR TABEL xiii
DAFTAR NOTASI DAN SINGKATAN xiv
DAFTAR LAMPIRAN xv
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Tujuan Penelitian 2
1.3 Ruang Lingkup Penelitian 2
1.4 Sistematika Penulisan 2
BAB II TINJAUAN LITERATUR 4
2.1 Jalan Tol 4
2.2 Pengertian Antrean 5
2.2.1 Komponen Dasar Antrean 6
2.2.2 Struktur Antrean 8
2.3 Jenis-Jenis Jalan Tol 10
2.3.1 Jalan Tol Sistem Terbuka 11
2.3.2 Jalan Tol Sistem Tertutup 11
2.3.4 Jalan Tol Sistem Elektronik 12
2.4 Standar Pelayanan Minimum 13
2.5 Mean 15
2.6 Distribusi Statistik Poisson 16
2.7 Kebutuhan Gardu Tol 16
BAB III METODE PENELITIAN 18
3.1 Diagram Alir Penelitian 18
3.2 Lokasi Penelitian 19
3.3 Pengumpulan Data 21
BAB IV ANALISIS DATA 22
4.1 Data Sekunder Volume Kendaraan Masuk Tol Pasteur 22
4.2 Data Primer 25
4.2.1 Waktu Pelayanan Gardu Tol 26
4.2.2 Panjang Antrean pada Gardu Masuk Tol Pasteur 27
4.3 Analisis Data 29
4.3.1 Analisis Waktu Layan Pada Akhir
Pekan (Senin-Jumat) 29

x Universitas Kristen Maranatha


4.3.2 Analisis Panjang Antrean Pada Akhir
Pekan (Senin-Jumat) 31
4.3.3 Analisis Kapasitas Gardu Masuk Tol Pasteur
Pada Akhir Pekan (Senin-Jumat) 33
4.3.4 Analisis Waktu Layan Pada Akhir
Pekan (Sabtu-Minggu) 34
4.3.5 Analisis Panjang Antrean Pada Akhir
Pekan (Sabtu-Minggu) 36
4.3.6 Analisis Kapasitas Gardu Masuk Tol Pasteur
Pada Akhir Pekan (Sabtu-Minggu) 36
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 39
5.1 Simpulan 39
4.2 Saran 40
DAFTAR PUSTAKA 41
LAMPIRAN 42

xi Universitas Kristen Maranatha


DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Disiplin Antre FIFO 7


Gambar 2.2 Disiplin Antre LIFO 8
Gambar 2.3 Model Single Channel-Single Phase 9
Gambar 2.4 Model Single Channel-Multi Phase 9
Gambar 2.5 Model Multi Channe-Single Phase 10
Gambar 2.6 Multi Channel-Multi Phase 10
Gambar 2.7 JalanTol Sistem Tertutup 11
Gambar 2.8 Sistem Pembayaran Elektronik di Indonesia 12
Gambar 2.9 Gardu Tol Sistem Elektronik di Singapura 12
Gambar 2.10 Standar Pelayanan Minimum Jalan Tol 13
Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian 18
Gambar 3.2 Lokasi Penelitian 19
Gambar 3.3 Gerbang Tol Pasteur 1 20
Gambar 3.4 Gardu Masuk Tol Pasteur 20
Gambar 4.1 Kurva Kendaraan Masuk Tol Pasteur Periode
11 Februari 2019-17 Februari 2019 22
Gambar 4.2 Kondisi Lalu Lintas pada Tol Pasteur Hari Minggu
Tanggal 31 Maret 2019 25
Gambar 4.3 Kondisi Antrean pada Gardu Masuk Tol Pasteur
Hari Minggu Tanggal 31 Maret 2019 25
Gambar 4.4 Kondisi Antrean pada Gerbang Tol Pasteur 1 pada
Hari Minggu Tanggal 31 Maret 2019 28
Gambar 4.5 SPM tentang Durasi Maksimal Antre di Gardu Tol 30
Gambar 4.6 SPM Tentang Jumlah Antrean 31
Gambar 4.7 SPM tentang Durasi Maksimal Antre di Gardu Tol 35
Gambar 4.8 SPM Tentang Jumlah Antrean 37
Gambar 4.9 Kondisi Antrean Gardu Masuk Tol Pasteur 38

xii Universitas Kristen Maranatha


DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Data Volume Kendaraan Masuk Tol Pasteur Hari Minggu
Tanggal 17 Februari 2019 23
Tabel 4.2 Waktu Pelayanan Gardu Masuk Tol Pasteur Hari Minggu
Tanggal 31 Maret 2019 26
Tabel 4.3 Waktu Pelayanan Gardu Masuk Tol Pasteur Hari Senin
Tanggal 1 April 2019 26
Tabel 4.4 Panjang Antrean pada Gardu Masuk Tol Pasteur Hari Minggu
Tanggal 31 Maret 2019 28
Tabel 4.5 Panjang Antrean pada Gardu Masuk Tol Pasteur Hari Senin
Tanggal 1 April 2019 27

xiii Universitas Kristen Maranatha


DAFTAR NOTASI DAN SINGKATAN

g Jumlah gardu tol


n Jumlah data/responden
N Durasi survei kendaraan
W Waktu pelayanan gardu tol rata-rata
x̅ Mean (rata-rata)
y Tingkat pelayanan gardu tol
λ Tingkat kedatangan rata-rata jumlah kendaraan
μ Tingkat pelayanan rata-rata gardu
ρ Kapasitas gardu tol
∑x Jumlah kendaraan hasil survei
∑ Xi Jumlah dari nilai i sampai ke n
GTO Gardu Tol Otomatis
KM Kilometer
SPM Standar Pelayanan Minimum
WP Waktu pelayanan yang dibutuhkan

xiv Universitas Kristen Maranatha


DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN L.1 VOLUME KENDARAAN 42

xv Universitas Kristen Maranatha


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Jalan adalah prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan,
termasuk bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukkan bagi lalu
lintas, yang berada pada permukaan tanah, di atas permukaan tanah, di bawah
permukaan tanah dan/atau air, serta di atas permukaan air, kecuali jalan kereta api,
jalan lori, dan jalan kabel (Undang Undang Nomor 38 Tahun 2004 Tentang Jalan).
Perkembangan dibidang ekonomi dan sosial maka secara tidak langsung
memerlukan mobilitas masyarakat yang tinggi. Perkembangan tersebut ditentukan
oleh ketersediaan sarana dan prasarana transportasi yang ada, karena transportasi
berperan sangat penting dalam mobilitas. Mobilitas yang tinggi tersebut perlu
diimbangi dengan jumlah prasarana yang memadai.
Akibat bertambahnya jumlah penduduk dan meningkatnya ekonomi
masyarakat, diperlukan prasarana untuk menunjang aktivitas mobilitas masyarakat
yang tinggi, sehingga diperlukannya jalan tol. Akan tetapi, jalan tol yang dibuat
pada umumnya memiliki kendala-kendala sehingga diperlukannya evaluasi dan
perbaikan agar efektivitas jalan tol tersebut tinggi. Khususnya di jalan Tol Pasteur
yang akan dibahas pada penelitian ini.
Tol Pasteur diresmikan pada Tahun 2005. Tol tersebut menghubungkan
antara Purwakarta, Bandung, dan Cileunyi yang diharapkan mampu meningkatkan
pembangunan di daerah tersebut. Tol yang telah diresmikan pada Tahun 2005
tersebut mengalami banyak perubahan, salah satunya ialah penggunaan gardu tol
otomatis dan pemindahan gardu tol dari KM 1 ke KM 4,75 dekat simpang susun
Baros pada tahun 2017, sehingga perlunya dianalisis dan evaluasi mengenai
perubahan tersebut.
Permasalahan mengenai gardu masuk Tol Pasteur telah dibahas sebelumnya
oleh Yolanda, dkk. pada Tahun 2013 dengan judul Estimasi Jumlah Gardu Tol
Pasteur yang Optimal Menggunakan Model Antrean Tingkat Aspirasi, namun
gerbang tol pasteur masih menggunakan sistem manual dan gardu tol terletak pada
KM 1. Pada penelitian tersebut menyatakan bahwa diperlukannya penambahan

1 Universitas Kristen Maranatha


jumlah gardu tol sebesar 2 gardu dikarenakan antrean yang panjang dan waktu layan
yang cukup lama. Akan tetapi, penelitian tersebut berlangsung pada Tahun 2013
dan masih menggunakan karcis serta pembayaran dengan uang tunai, sehingga
diperlukan analisis ulang dan evaluasi ulang mengenai gardu masuk Tol Pasteur.

1.2 Tujuan Penelitian


Tujuan penelitan adalah:
1. menganalisis waktu layan gardu masuk Tol Pasteur untuk awal pekan (Senin-
Jumat) dan akhir pekan (Sabtu-Minggu);
2. menganalisis panjang antrean pada gardu masuk Tol Pasteur untuk awal pekan
(Senin-Jumat) dan akhir pekan (Sabtu-Minggu);
3. menganalisis kapasitas gardu masuk Tol Pasteur untuk awal pekan (Senin-
Jumat) dan akhir pekan (Sabtu-Minggu).

1.3 Ruang Lingkup Penelitian


Ruang lingkup penelitian adalah:
1. penelitian ini dilakukan pada gardu masuk Tol Pasteur;
2. data yang digunakan adalah data primer dari hasil survei dan data sekunder;
3. data primer merupakan panjang antrean dan waktu layan gardu tol pada gardu
masuk Tol Pasteur;
4. data sekunder merupakan jumlah kendaraan yang menggunakan layanan gardu
masuk Tol Pasteur.

1.4 Sistematika Penulisan


Sistematika penulisan adalah suatu penjabaran secara deskriptif tentang
materi yang akan ditulis.
Bab I, Pendahuluan, menguraikan tentang latar belakang, tujuan penelitian, ruang
lingkup penelitian, dan sistematika penulisan.
Bab II, Tinjauan Literatur, menguraikan teori-teori terkait yang berhubungan
dengan penelitian/penulisan Tugas Akhir.
Bab III, Metode Penelitian, berisi metode pengumpulan data.
Bab IV, Analisis data, berisi analisis data penelitian Tugas Akhir.

2 Universitas Kristen Maranatha


Bab V, Simpulan dan Saran, berisi simpulan yang diperoleh dari analisis data
penelitian dan saran untuk penelitian selanjutnya.

3 Universitas Kristen Maranatha


BAB II
TINJAUAN LITERATUR

2.1 Jalan Tol


Jalan tol merupakan singkatan dari Tax on Location yang berarti pengendara
mobil yang menggunakan jalan tertentu dikenakan pajak di tempat saat melewati
atau menggunakannya. Definisi jalan tol adalah jalan umum yang merupakan
bagian sistem jaringan jalan dan sebagai jalan nasional yang penggunaannya
diwajibkan membayar tol. Tol merupakan sejumlah uang tertentu yang dibayarkan
untuk penggunaan jalan tol (Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2005 Tentang
Jalan Tol).
Besarnya tarif tol berbeda untuk setiap golongan kendaraan dan ketentuan
tersebut telah ditetapkan berdasarkan keputusan presiden. Sedangkan ruas jalan tol
adalah bagian atau penggal dari jalan tol tertentu yang pengusahaannya dapat
dilakukan oleh badan usaha tertentu. Hal ini dikarenakan setiap kendaraan yang
lewat memiliki beban yang berbeda, dari jenis kendaraan berat hingga kendaraan
ringan.
Penyelenggaraan jalan tol dimaksudkan untuk mewujudkan pemerataan
pembangunan dan hasil-hasilnya serta keseimbangan dalam pengembangan
wilayah dengan memperhatikan keadilan yang dapat dicapai dengan membina
jaringan jalan yang dananya berasal dari pengguna jalan. Adapun tujuannya adalah
untuk meningkatkan efesiensi pelayanan jasa distribusi, guna menunjang
peningkatan pertumbuhan ekonomi terutama di wilayah yang sudah tinggi tingkat
perkembangannya. Wewenang penyelenggaraan jalan tol berada pada pemerintah,
yang berkaitan dengan pengaturan, pengusahaan, dan pengawasan badan usaha
dilaksanakan oleh Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) yang bertanggung jawab
kepada Menteri PUPR, sebagaimana telah diatur dalam Peraturan Menteri PUPR
Nomor 34 Tahun 2015.
Berdasarkan Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) Tahun 1997
dijelaskan mengenai definisi jalan tol sebagai jalan untuk lalu lintas menerus
dengan pengendalian jalan masuk secara penuh, baik merupakan jalan terbagi
ataupun tak-terbagi. Tipe jalan tol yaitu: dua-lajur dua-arah tak terbagi (2/2 UD),

4 Universitas Kristen Maranatha


empat-lajur dua-arah terbagi (4/2 D), dan jalan tol terbagi dengan lebih dari empat
lajur, yang bergantung pada kondisi lalu lintas dan geografis masing-masing jalan
tol tersebut.
Jalan bebas hambatan yang dikenal dengan jalan tol memiliki beberapa
kelebihan dibandingkan jalan biasa/jalan non-tol. Beberapa kelebihan ini meliputi:
1. berkurangnya waktu perjalanan jika dibandingkan pada jalan non-tol
Misalnya: Saat melewati persimpangan non-tol, pengguna jalan diharuskan
berhenti dan menunggu. Sehingga kondisi tersebut menyebabkan banyak waktu
yang terbuang dan jarak jalan tol untuk menghubungkan dua titik yang berbeda
pada umumnya memiliki jarak yang pendek sehingga dapat mengurangi waktu
perjalanan;
2. pertimbangan keselamatan lalu lintas diprioritaskan
Tingkat kecelakaan pada jalan tol dipengaruhi oleh faktor geometri jalan.
Sebagai contoh: pelebaran lajur, pelebaran bahu jalan, tersedianya lajur
pendakian dan pemisah tengah (median) dapat mengurangi tingkat kecelakaan
lalu lintas, dan geometri pada jalan tol lebih diprioritaskan daripada jalan non-
tol;
3. penghematan biaya operasi, konsumsi bahan bakar, polusi udara, dan
kebisingan. Pengoperasian kendaraan yang lebih halus dan penghentian
kendaraan operasi lainnya. Berkurangnya konsumsi bahan bakar selanjutnya
mengurangi polusi udara, dan apabila jarak yang ditempuh semakin pendek
maka polusi udara yang dikeluarkan dari asap knalpot lebih sedikit dibandingkan
menggunakan jalan non-tol;
4. kendaraan dapat bergerak tanpa rintangan sepanjang waktu tanpa terhalang
akibat adanya persimpangan atau perpotongan sebidang dengan jalan non-tol
yang dapat mengurangi waktu perjalanan.

2.2 Pengertian Antrean


Antrean ialah suatu garis tunggu dari nasabah (satuan) yang memerlukan
layanan dari satu atau lebih pelayan (fasilitas layanan) (Siagian, 1987). Pada
umumnya, sistem antrean dapat diklasifikasikan menjadi sistem yang berbeda-beda

5 Universitas Kristen Maranatha


dengan teori antrean dan simulasi sering diterapkan secara luas. Klasifikasi menurut
Hilier dan Lieberman adalah:
1. sistem pelayanan komersial;
2. sistem pelayanan bisnis-industri;
3. sistem pelayanan transportasi;
4. sistem pelayanan sosial.
Sistem pelayanan komersial merupakan aplikasi yang sangat luas dari
model-model antrean, seperti: restoran, kafetaria, toko-toko, salon, butik,
supermarket, dan sebagainya.
Sistem pelayanan bisnis-industri mencakup lini produksi, sistem material-
handling, sistem pergudangan, dan sistem-sistem informasi komputer. Sistem
pelayanan sosial merupakan sistem-sistem pelayanan yang dikelola oleh kantor-
kantor dan jawatan-jawatan lokal maupun nasional, seperti: kantor registrasi SIM
dan STNK, kantor pos, rumah sakit, puskesmas, dan lain-lain.

2.2.1 Komponen Dasar Antrean


Komponen dasar proses antrean adalah:
1. kedatangan
Setiap masalah antrean melibatkan kedatangan, misalnya: orang, mobil,
panggilan telepon untuk dilayani, dan lain-lain. Unsur ini sering dinamakan
proses input. Apabila proses input ini tidak ada, maka tidak ada antrean. Proses
dari input meliputi sumber kedatangan atau biasa dinamakan calling population,
dan cara terjadinya kedatangan yang umumnya merupakan variabel acak.
Menurut Levin, dkk. (2002), variabel acak adalah suatu variabel yang nilainya
dapat berapa saja sebagai hasil dai percobaan acak. Variabel acak dapat berupa
diskrit atau kontinu. Bila variabel acak hanya dimungkinkan memiliki beberapa
nilai saja, maka variabel acak merupakan variabel acak diskrit. Sebaliknya bila
nilainya dimungkinkan bervariasi pada rentang tertentu, variabel acak dikenal
sebagai variabel acak kontinu;
2. pelayan
Pelayan atau mekanisme pelayanan dapat terdiri atas satu atau lebih pelayan atau
satu atau lebih fasilitas pelayanan. Setiap fasilitas pelayanan kadang disebut

6 Universitas Kristen Maranatha


sebagai saluran (channel) (Schroeder, 1997). Apabila proses pelayanan
terhambat maka akan terjadi antre yang panjang. Contohnya, jalan tol dapat
memiliki beberapa pintu tol, apabila gardu tol tersebut memiliki masalah, maka
antrean kendaraan akan semakin panjang. Mekanisme pelayanan dapat hanya
terdiri atas satu pelayan dalam satu fasilitas pelayanan yang ditemui pada loket
seperti pada penjualan tiket di gedung bioskop;
3. antre
Inti dari analisis antrean adalah antre itu sendiri. Timbulnya antrean tergantung
dari sifat kedatangan dan proses pelayanan. Jika tak ada antrean berarti terdapat
pelayan yang menganggur atau kelebihan fasilitas pelayanan yang berakibat
tidak efektifnya fasilitas tersebut. Sebaliknya, jika antrean sangat panjang berarti
terdapat pelayanan yang memiliki masalah atau kekurangan fasilitas pelayanan
(Mulyono, 1991).
Penentu antrean lain yang penting adalah disiplin antre. Disiplin antre
adalah aturan keputusan yang menjelaskan cara melayani pengantre. Menurut
Siagian (1987), ada 4 bentuk disiplin pelayanan yang biasa digunakan, yaitu:
1. First Come First Served (FCFS) atau First In First Out (FIFO)
Pengertian FIFO adalah lebih dulu datang (sampai), lebih dulu dilayani (keluar).
Disiplin antrean FIFO sangat sering digunakan dalam bidang transportasi
dimana orang atau kendaraan pertama tiba pada suatu tempat akan dilayani
pertama. Contohnya seperti pada gardu tol, kendaraan yang pertama antre akan
dilayani terlebih dahulu kemudian selesai. Disiplin antre FIFO dapat dilihat pada
Gambar 2.1.

Gambar 2.1 Disiplin Antre FIFO


Sumber: Pradana F., 2017

7 Universitas Kristen Maranatha


2. Last Come First Served (LCFS) atau Last In First Out (LIFO)
Pengertian LIFO adalah yang tiba terakhir yang lebih dulu keluar. Misalnya,
sistem antrean dalam elevator untuk lantai yang sama dan sistem antrean pada
kapal penyeberangan. Disiplin antre LIFO dapat dilihat pada Gambar 2.2.

Gambar 2.2 Disiplin Antre LIFO


Sumber: Pradana F., 2017

3. Service In Random Order (SIRO)


Pengertian SIRO adalah panggilan didasarkan pada peluang secara random,
tidak soal siapa yang lebih dulu tiba.
4. Priority Service (PS)
Pengertian PS adalah prioritas pelayanan diberikan kepada pelanggan yang
mempunyai prioritas lebih tinggi dibandingkan dengan pelanggan yang
mempunyai prioritas lebih rendah, meskipun yang terakhir ini kemungkinan
sudah lebih dahulu tiba dalam garis tunggu. Kejadian seperti ini kemungkinan
disebabkan oleh beberapa hal, misalnya seseorang yang dalam keadaan penyakit
lebih berat dibanding dengan orang lain dalam suatu tempat praktek dokter.

2.2.2 Struktur Antrean


Struktur antrean dapat diklasifikasikan berdasarkan banyaknya gerbang atau
jalur dan banyaknya tahap pelayanan yang ada. Gardu masuk Tol Pasteur
menggunakan model antrean Single Channel-Single Phase.
1. Single Channel-Single Phase
Struktur antrean pada single channel-single phase ini hanya memilih satu jalur
pelayanan dan dalam jalur ini hanya memiliki satu tahap saja. Single channel –

8 Universitas Kristen Maranatha


single phase ini hanya ada satu pelayanan, contohnya pada gardu tol. Model
single channel-single phase dapat dilihat pada Gambar 2.3.

Gambar 2.3 Model Single Channel-Single Phase


Sumber: https://sites.google.com/site/operasiproduksi/teori-
antrean

2. Single Channel-Multi Phase


Struktur antrean pada single channel-multi phase ini hanya memiliki satu jalur
pelayanan dan dalam jalur ini memiliki dua tahap (lebih dari satu layanan) secara
berurutan, contohnya pada pencucian mobil. Model single channel-multi phase
dapat dilihat pada Gambar 2.4.

Gambar 2.4 Model Single Channel-Multi Phase


Sumber: https://sites.google.com/site/ operasiproduksi/teori-
antrean

3. Multi Channel-Single Phase


Multi channel-single phase terjadi apabila dua atau lebih fasilitas pelayanan
diakhiri oleh antrean tunggal. Sebagai contoh dari model ini antrean pada teller
sebuah bank. Model multi channel-single phase dapat dilihat pada Gambar 2.5.

9 Universitas Kristen Maranatha


Gambar 2.5 Model Multi Channel-Single Phase
Sumber: https://sites.google.com/site/ operasiproduksi/teori-
antrean

4. Multi Channe –Multi Phase


Multi channel-multi phase terjadi apabila terdapat lebih dari satu jenis layanan dan
terdapat lebih dari satu pemberi layanan dalam setiap jenis layanannya. Model
multi channel-multi phase dapat dilihat pada Gambar 2.6.

Gambar 2.6 Multi Channel-Multi Phase


Sumber: https://sites.google.com/site/operasiproduksi/
teori-antrean

2.3 Jenis-Jenis Jalan Tol


Jenis jalan tol dapat diklasifikasikan berdasarkan sistem pembayaran tol
tersebut. Untuk kasus ini, gerbang masuk Tol Pasteur menggunakan sistem
elektronik.

10 Universitas Kristen Maranatha


2.3.1 Jalan Tol Sistem Terbuka
Pada sistem terbuka, semua kendaraan berhenti di berbagai lokasi di
sepanjang jalan untuk membayar tol. Sistem ini tidak diperlukannya biaya untuk
membangun gerbang tol di setiap jalan keluar, hal ini dapat menyebabkan
kemacetan lalu lintas sementara lalu lintas antrean di gerbang tol jalur utama
(hambatan tol). Hal ini juga memungkinkan pengendara untuk memasuki jalan tol
terbuka setelah gerbang tol dan keluar sebelum gerbang tol yang berikutnya,
sehingga pengendara dapat menggunakan jalan tol, meskipun tidak membayar.

2.3.2 Jalan Tol Sistem Tertutup


Dalam sistem tertutup ini, kendaraan mengambil tiket tol saat akan
memasuki jalan tersebut. Saat akan keluar, pengemudi harus membayar jumlah
yang tercantum untuk keluar. Jika tiket hilang, pengendara harus membayar jumlah
maksimum yang mungkin untuk perjalanan di jalan itu. Jalan tol sistem tertutup
dapat dilihat pada Gambar 2.7.

Gambar 2.7 Jalan Tol Sistem Tertutup


Sumber: properti.kompas.com

Jalan tol dengan sistem tertutup ini, dapat menggunakan cara pembayaran
dengan sistem elektronik seperti pada Gambar 2.8. Dalam sistem tertutup,
hambatan arus utama yang hadir ada pada kedua ujung jalan tol.

11 Universitas Kristen Maranatha


Gambar 2.8 Sistem Pembayaran Elektronik di Indonesia
Sumber: metro.tempo.com

2.3.4 Jalan Tol Sistem Elektronik


Dalam sistem ini, tidak ada pengumpulan uang tunai yang dilakukan, tol
biasanya dikumpulkan dengan menggunakan transponder yang dipasang pada kaca
depan setiap kendaraan, yang terkait dengan rekening nasabah yang didebit untuk
setiap penggunaan jalan tol. Dengan rancangan pintu tol khusus pengumpulan
elektronik memungkinkan untuk menerapkan jalan tol terbuka, yaitu pelanggan
tidak perlu antre terlalu lama seperti pada Gambar 2.9.

Gambar 2.9 Gardu Tol Sistem Elektronik di Singapura


Sumber: kumparan.com

12 Universitas Kristen Maranatha


2.4 Standar Pelayanan Minimum
Standar Pelayanan Minimum (SPM) pada jalan tol merupakan ukuran jenis
dan mutu pelayanan dasar yang harus dicapai dalam pelaksanaan penyelengaraan
jalan tol mengenai gardu masuk tol berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan
Umum Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2014 Tentang Standar Pelayanan
Minimal Jalan Tol dapat dilihat pada Gambar 2.10.

Gambar 2.10 Standar Pelayanan Minimum Jalan Tol


Sumber: Peraturan Menteri Pekerjaan Umum, 2014

13 Universitas Kristen Maranatha


Gambar 2.10 Standar Pelayanan Minimum Jalan Tol (Lanjutan)
Sumber: Peraturan Menteri Pekerjaan Umum, 2014

14 Universitas Kristen Maranatha


Gambar 2.10 Standar Pelayanan Minimum Jalan Tol (Lanjutan)
Sumber: Peraturan Menteri Pekerjaan Umum, 2014

2.5 Mean
Mean adalah teknik penjelasan kelompok yang didasarkan atas nilai rata-
rata dari kelompok tersebut. Rata-rata (mean) ini didapat dengan menjumlahkan
data seluruh individu dalam kelompok itu, kemudian dibagi dengan jumlah individu
yang ada pada kelompok tersebut. (Sugiyono, 2003). Rata-rata dihitung
menggunakan Persamaan 2.1.
∑ Xi
x̅ = (2.1)
n

Keterangan:
x̅ = Mean (rata-rata)
∑ Xi = Jumlah dari nilai i sampai ke n
n = jumlah data/responden

15 Universitas Kristen Maranatha


2.6 Distribusi Statistik Poisson
Distribusi Poisson adalah distribusi peluang acak Poisson X, yang
menyatakan banyaknya sukses yang terjadi dalam suatu selang waktu atau daerah
tertentu (Walpole, 1995). Bilangan X yang menyatakan banyaknya hasil percobaan
dalam suatu percobaan Poisson disebut peubah acak Poisson dan sebaran
peluangnya disebut sebaran Poisson.

2.7 Kebutuhan Gardu Tol


Untuk menetapkan jumlah lajur atau jumlah gardu tol yang direncanakan,
ditentukan oleh 3 faktor yaitu:
a. volume lalu lintas;
b. waktu pelayanan di gardu tol;
c. standar pelayanan minimum (jumlah antrean kendaraan yang diperkenankan).
Semakin besar volume lalu lintasnya, semakin banyak gardu tol yang
dibutuhkan untuk memberikan pelayanan yang baik. Dilain pihak, semakin panjang
(lama) waktu pelayanan semakin banyak pula gardu tol yang diperlukan.
Jumlah gardu tol yang berlebihan tentunya tidak efisien dari sisi operasional
jalan tol. Sebaliknya, jumlah gardu tol yang tidak mencukupi kebutuhan lalu lintas
akan menyebabkan pemakai jalan terpaksa harus menunggu (antre) dalam
melakukan transaksi. Ini tentunya tidak efisien bagi pengguna jalan.
Kualitas pelayanan tergantung pada jumlah antrean atau waktu menunggu
rata-rata di gerbang tol. Untuk menyelesaikan masalah antrean ini dapat digunakan
teori antrean. Dalam teori tersebut, panjang antrean ditentukan oleh 3 faktor sebagai
berikut:
a. distribusi statistik dari kendaraan yang datang di gerbang tol dalam periode
waktu tertentu dianggap random (interval kedatangan kendaraan, probabilitas
Poisson);
b. distribusi statistik dari waktu yang dibutuhkan oleh setiap kendaraan untuk
melakukan transaksi di gardu tol (waktu pelayanan, distribusi eksponensial);
c. hubungan antara tingkat kedatangan kendaraan dan waktu pelayanan.
Kapasitas gardu tol dihitung menggunakan Persamaan 2.2 sampai dengan
Persamaan 2.6.

16 Universitas Kristen Maranatha


∑x
λ= (2.2)
N
λ
y=g (2.3)
3600
μ= (2.4)
W
1
WP = (2.5)
y
λ
ρ = g∗μ (2.6)

Keterangan
λ = Tingkat kedatangan rata-rata jumlah kendaraan (kendaraan/jam)
∑x = Jumlah kendaraan hasil survei (kendaraan)
N = Durasi survei kendaraan (jam)
y = Tingkat pelayanan gardu tol (kendaraan/jam)
W = Waktu pelayanan gardu tol rata-rata (detik/kendaraan)
μ = Tingkat pelayanan rata-rata gardu (kendaraan/jam)
g = Jumlah gardu tol
WP = Waktu pelayanan yang dibutuhkan (detik)
ρ = Kapasitas gardu tol
Pada Persamaan 2.5, apabila WP > W, maka antrean tol tidak terhingga,
sehingga diperlukan upaya sedemikian agar WP < W. Demikian juga dengan
Persamaan 2.6, apabila 𝜌 > 1 akan terjadi antrean yang panjang dan sudah
melebihi kapasitas, sehingga diperlukan upaya sedemikian agar 𝜌 < 1.

17 Universitas Kristen Maranatha


BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Diagram Alir Penelitian


Penelitian ini dimulai dari permasalahan yang ada, sehingga diperoleh tujuan
penelitian, dan dilanjutkan dengan tinjauan literatur. Lalu mengumpulkan data
primer berupa: panjang antrean, jumlah gardu masuk Tol Pasteur, dan waktu layan
gardu masuk Tol Pasteur. Selain itu, juga diperlukan data sekunder berupa: data
lalu lintas. Data tersebut diperoleh dari PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. Setelah
mendapatkan data primer dan sekunder, dilanjutkan dengan analisis data mengenai
kapasitas gardu masuk Tol Pasteur, dan diakhiri dengan membuat simpulan dan
saran. Diagram alir penelitian pada Tugas Akhir ini dapat dilihat pada Gambar 3.1.

Mulai

Tujuan Penelitian

Tinjauan Literatur

Pengumpulan Data Primer dan Sekunder


1. Panjang Antrean
2. Jumlah Gardu Masuk Tol Pasteur
3. Waktu Layan Gardu Masuk Tol Pasteur
4. Data Volume Kendaraan Masuk Tol
Pasteur

Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian

18 Universitas Kristen Maranatha


A

Analisis Data

Simpulan dan Saran

Selesai

Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian (Lanjutan)

3.2 Lokasi Penelitian


Penelitian Tugas Akhir ini dilakukan pada gardu masuk Tol Pasteur di kota
Bandung. Lokasi penelitian Tugas Akhir dapat dilihat pada Gambar 3.2. Gerbang
Tol Pasteur 1 dapat dilihat pada Gambar 3.3.

Gambar 3.2 Lokasi Penelitian


Sumber: maps.google.com

19 Universitas Kristen Maranatha


Gambar 3.3 Gerbang Tol Pasteur 1
Sumber: www.jasamarga.com

Kondisi gerbang tol yang akan diteliti dapat dilihat pada Gambar 3.3
terdapat 7 gardu masuk. Pada Gerbang Tol Pasteur 1 terdapat 7 gardu masuk seperti
pada Gambar 3.4.

Gambar 3.4 Gardu Masuk Tol Pasteur

20 Universitas Kristen Maranatha


3.3 Pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder.
Data primer diperoleh dengan cara:
1. mengajukan surat izin untuk melaksanakan pengukuran langsung di lokasi
penelitian;
2. mendapatkan surat izin dari PT. Jasa Marga (Persero) Tbk;
3. memberikan surat izin tersebut kepada petugas yang bertanggung jawab di
Gerbang Tol Pasteur 1;
4. melakukan survei untuk mendapatkan data waktu layan gardu tol dan panjang
antrean pada gardu tol.
Data sekunder yang digunakan diperoleh dari PT. Jasa Marga (Persero) Tbk.
Jalan Dr. Djundjunan No. 257, Bandung. Data sekunder ini didapatkan dengan cara:
1. memberikan surat permohonan data volume kendaraan masuk gardu Tol Pasteur
kepada PT. Jasa Marga (Persero) Tbk;
2. mendapatkan data sekunder berupa: volume kendaraan masuk gardu Tol Pasteur.

21 Universitas Kristen Maranatha


BAB IV
ANALISIS DATA

4.1 Data Sekunder Volume Kendaraan Masuk Tol Pasteur


Data sekunder diperoleh dari PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. Dapat dilihat
pada Gambar 4.1 Pada Hari Minggu tanggal 17 Februari 2019 banyak sekali
pengguna jalan Tol Pasteur, terutama gardu masuk Tol Pasteur sebesar 31.312
kendaraan.

Gambar 4.1 Kurva Kendaraan Masuk Tol Pasteur Periode 11 Februari


2019-17 Februari 2019
Sumber: PT. Jasa Marga (Persero) Tbk., 2019

Berdasarkan Gambar 4.1, volume kendaraan masuk Tol Pasteur terbesar


untuk awal pekan (Senin-Jumat) pada hari Jumat, tanggal 15 Februari 2019. Rincian
volume kendaraan pada setiap gardu tol pada hari Jumat tanggal 15 Februari 2019
dapat dilihat pada Tabel 4.1.
Berdasarkan Gambar 4.1, volume kendaraan masuk Tol Pasteur terbesar
untuk akhir pekan pada hari Minggu, tanggal 17 Februari 2019. Rincian volume
kendaraan pada setiap gardu tol pada hari Minggu tanggal 17 Februari 2019 dapat
dilihat pada Tabel 4.2.

22 Universitas Kristen Maranatha


Tabel 4.1 Data Volume Kendaraan Masuk Tol Pasteur Hari Jumat Tanggal
15 Februari 2019

Waktu G1 G2 G3 G4 G5 G6 G7 Total
00:30-01:29 36 9 66 30 8 42 6 197
01:30-02:29 22 5 53 32 12 35 3 162
02:30-03:29 20 9 55 33 17 32 4 170
03:30-04:29 18 13 85 51 13 54 7 241
04:30-05:29 43 22 111 67 44 71 16 374
05:30-06:29 100 72 222 131 63 194 56 838
06:30-07:29 229 178 341 153 78 294 241 1.514
07:30-08:29 211 167 332 169 92 302 204 1.477
08:30-09:29 231 192 327 228 80 317 244 1.619
09:30-10:29 227 170 340 186 114 330 266 1.633
10:30-11:29 225 171 327 203 128 325 269 1.648
11:30-12:29 184 147 301 174 97 281 198 1.382
12:30-13:29 188 141 302 141 90 274 185 1.321
13:30-14:29 243 214 348 196 121 336 267 1.725
14:30-15:29 254 249 360 220 152 354 322 1.911
15:30-16:29 296 272 363 225 158 312 339 1.965
16:30-17:29 293 263 359 213 160 354 325 1.967
17:30-18:29 280 245 335 183 137 337 294 1.811
18:30-19:29 232 181 313 153 82 295 249 1.505
19:30-20:29 234 177 314 152 75 302 229 1.483
20:30-21:29 246 196 332 157 94 307 260 1.592
21:30-22:29 216 171 322 128 70 292 202 1.401
22:30-23:29 142 88 221 95 34 195 113 888
23:30-00:29 72 36 115 53 17 144 48 485
Total 29.309
Sumber: PT. Jasa Marga (Persero) Tbk., 2019

23 Universitas Kristen Maranatha


Tabel 4.2 Data Volume Kendaraan Masuk Tol Pasteur Hari Minggu Tanggal
17 Februari 2019

Waktu G1 G2 G3 G4 G5 G6 G7 Total
00:30-01:29 59 18 77 24 5 69 20 272
01:30-02:29 41 19 63 24 4 42 6 199
02:30-03:29 34 11 53 31 11 32 3 175
03:30-04:29 41 14 82 30 12 59 8 246
04:30-05:29 51 19 98 45 22 81 15 331
05:30-06:29 93 62 212 111 32 170 74 754
06:30-07:29 121 80 199 122 71 194 143 930
07:30-08:29 157 102 259 105 66 228 128 1.045
08:30-09:29 190 154 295 128 53 266 198 1.284
09:30-10:29 235 178 327 158 86 301 233 1.518
10:30-11:29 267 218 339 175 105 341 295 1.740
11:30-12:29 299 268 359 212 139 354 349 1.980
12:30-13:29 303 252 359 200 138 366 344 1.962
13:30-14:29 318 289 366 240 175 389 375 2.152
14:30-15:29 354 363 361 325 259 387 395 2.444
15:30-16:29 373 372 353 315 267 361 374 2.415
16:30-17:29 377 390 350 319 307 369 384 2.496
17:30-18:29 336 297 357 251 200 376 366 2.183
18:30-19:29 266 213 337 173 95 336 284 1.704
19:30-20:29 260 213 351 154 91 342 319 1.730
20:30-21:29 234 197 325 150 75 305 267 1.553
21:30-22:29 177 107 284 95 43 265 166 1.137
22:30-23:29 62 80 196 74 28 171 75 686
23:30-00:29 66 10 122 44 18 88 28 376
Total 31.312
Sumber: PT. Jasa Marga (Persero) Tbk., 2019

Kondisi lalu lintas pada hari Minggu dapat dilihat pada Gambar 4.2 dan
Gambar 4.3. Pada gambar tersebut terlihat kemacetan jalan tol akibat banyaknya
kendaraan yang masuk ke jalan tol tersebut.

24 Universitas Kristen Maranatha


Gambar 4.2 Kondisi Lalu Lintas pada Tol Pasteur Hari Minggu Tanggal 31
Maret 2019

Gambar 4.3 Kondisi Antrean pada Gardu Masuk Tol Pasteur Hari
Minggu Tanggal 31 Maret 2019

4.2 Data Primer


Data primer pada penelitian ini adalah:
1. waktu pelayanan gardu tol;
2. panjang antrean pada gardu masuk Tol Pasteur.

25 Universitas Kristen Maranatha


Data primer ini dapat digunakan sebagai pembanding antara hasil analisis dan
survei.

4.2.1 Waktu Pelayanan Gardu Tol


Waktu pelayanan gardu masuk Tol Pasteur untuk awal pekan yang disurvei
pada hari Jumat tanggal 29 Maret 2019 dapat dilihat pada Tabel 4.3. Waktu
pelayanan gardu masuk Tol Pasteur untuk akhir pekan yang disurvei pada hari
Minggu tanggal 31 Maret 2019 dapat dilihat pada Tabel 4.4.
Data primer yang telah disurvei, dianalisis menggunakan Persamaan 2.1
dengan bantuan software Excell.

Tabel 4.3 Waktu Pelayanan Gardu Masuk Tol Pasteur Hari Jumat Tanggal
29 Maret 2019
No G1 G2 G3 G4 G5 G6 G7
(detik) (detik) (detik) (detik) (detik) (detik) (detik)
1 7 4,7 4,7 6,9 2,8 3,7 3,2
2 5,3 3,5 7 4,4 15,6 4,8 5,6
3 6,9 4,3 8,8 4,8 6,9 8,8 4,3
4 4,4 4,7 4,8 4,4 5,7 12,1 5,6
5 4,3 3,9 5,6 7,6 3,2 9,8 3,9
6 9,8 4,3 4,3 4,4 4,3 2,8 6,9
7 6,9 3,9 12,2 6,9 7,2 3,5 4,4
8 8 7 5,4 3,2 4,8 4,8 2,8
9 4 5,3 4,7 4,7 4,7 8 5,6
10 4,7 4,9 4,4 4,8 4,4 15,4 4,9
11 5,7 5,6 5,1 4,9 5,6 4,9 4,8
12 3,7 4,5 3,2 5,6 2,8 4,4 2,8

Berdasarkan data pada Tabel 4.3, didapatkan rata-rata dari waktu pelayanan
gardu masuk Tol Pasteur menggunakan Persamaan 2.1 dengan bantuan software
Excell ialah W= 5,54 detik/kendaraan.

26 Universitas Kristen Maranatha


Tabel 4.4 Waktu Pelayanan Gardu Masuk Tol Pasteur Hari Minggu Tanggal
31 Maret 2019
No G1 G2 G3 G4 G5 G6 G7
(detik) (detik) (detik) (detik) (detik) (detik) (detik)
1 8 7 4,8 4,8 5,4 4,2 4,8
2 4 5,3 16 5,6 4,7 4,7 4,7
3 4,7 4,9 15,4 4,9 4,4 4,8 4,4
4 5,7 5,6 4,9 4,8 5,1 4,9 5,6
5 4,7 4,5 4,4 4,8 4,2 5,6 5,8
6 5,8 4,7 4,2 7,2 4,7 4,7 6,9
7 15,6 4,8 5,6 5,3 3,5 7,9 4,4
8 6,9 8,8 4,3 6,9 4,3 8,8 4,8
9 5,7 12,1 5,6 4,4 4,7 4,8 4,4
10 5,9 9,8 4,9 4,3 4,9 5,6 7,6
11 4,3 4,8 6,9 9,8 4,3 4,3 4,4
12 7,2 4,5 4,4 6,9 4,9 12,2 6,9

Berdasarkan data pada Tabel 4.4, didapatkan rata-rata dari waktu pelayanan
gardu masuk Tol Pasteur menggunakan Persamaan 2.1 dengan bantuan software
Excell ialah W= 5,93 detik/kendaraan.

4.2.2 Panjang Antrean pada Gardu Masuk Tol Pasteur


Data panjang antrean pada gardu masuk Tol Pasteur untuk awal pekan yang
telah disurvei pada hari Jumat tanggal 29 Maret 2019 dapat dilihat pada Tabel 4.5.

Tabel 4.5 Panjang Antrean pada Gardu Masuk Tol Pasteur Hari Jumat
Tanggal 29 Maret 2019
G1 G2 G3 G4 G5 G6 G7
Panjang 6 Mobil 6 Mobil 6 Mobil 7 Mobil 7 Mobil 8 Mobil 8 Mobil
antrean

Berdasarkan data pada Tabel 4.5, didapatkan rata-rata panjang antrean


gardu masuk Tol Pasteur menggunakan Persamaan 2.1 dengan bantuan software

27 Universitas Kristen Maranatha


Excell sebanyak 6,85 Mobil ≈ 7 Mobil. Data tersebut digunakan untuk
menganalisis kapasitas gardu masuk tol untuk awal pekan
Data panjang antrean pada gardu masuk Tol Pasteur yang telah disurvei
pada hari Minggu tanggal 31 Maret 2019 dapat dilihat pada Tabel 4.6.

Tabel 4.6 Panjang Antrean pada Gardu Masuk Tol Pasteur Hari Minggu
Tanggal 31 Maret 2019
G1 G2 G3 G4 G5 G6 G7
Panjang 6 Mobil 6 Mobil 7 Mobil 8 Mobil 9 Mobil 11 Mobil 9 Mobil
antrean
Berdasarkan data pada Tabel 4.6, didapatkan rata-rata panjang antrean
gardu masuk Tol Pasteur menggunakan Persamaan 2.1 dengan bantuan software
Excell sebanyak 8 Mobil. Data tersebut digunakan untuk menganalisis kapasitas
gardu masuk tol untuk pada akhir pekan. Kondisi antrean pada gerbang Tol Pasteur
1 dapat dilihat pada Gambar 4.4.

Gambar 4.4 Kondisi Antrean pada Gerbang Tol Pasteur 1 pada Hari
Minggu Tanggal 31 Maret 2019

28 Universitas Kristen Maranatha


4.3 Analisis Data
Analisis data pada Tugas Akhir ini dibagi menjadi 6 bagian, yaitu:
a. perhitungan kapasitas gardu tol di hari normal (Senin-Jumat);
b. analisis panjang antrean di hari normal (Senin-Jumat);
c. analisis waktu layan gardu tol di hari normal (Senin-Jumat);
d. perhitungan kapasitas gardu tol di akhir pekan (Sabtu-Minggu);
e. analisis panjang antrean di akhir pekan (Sabtu-Minggu);
f. analisis waktu layan gardu tol di akhir pekan (Sabtu-Minggu).

4.3.1 Analisis Waktu Layan Pada Akhir Pekan (Senin-Jumat)


Dalam analisis waktu layan, diperlukan perhitungan tingkat kedatangan
menggunakan Persamaan 2.1.
∑x
λ=
N
29,309
λ= = 1221,2 ≈ 1222 kendaraan/jam
24

Tingkat kedatangan kendaraan di gardu masuk Tol Pasteur sebesar 1222


kendaraan/jam pada hari Jumat tanggal 15 Februari 2019.
Kapasitas gardu masuk Tol Pasteur dengan membandingkan antara WP dan
W dapat menggunakan persamaan 2.3 dan 2.5.
λ
y=
g
1222
y= = 174,57 ≈ 175 kendaraan/jam
7

Kondisi ideal waktu pelayanan (WP) yang dibutuhkan pada suatu gerbang
tol, diperhitungkan dari tingkat kedatangan rata-rata jumlah kendaraan (𝑦), maka
waktu pelayanan yang ideal pada gardu masuk Tol Pasteur dapat diketahui, yaitu:
1
WP =
y
1
WP = ∗ 3600 = 20,57 detik/kendaraan
175

Gardu masuk Tol Pasteur sudah memenuhi kapasitasnya dikarenakan WP >


W, dikarenakan sistem gardu masuk Tol Pasteur menggunakan gardu tol elektronik
(otomatis) dengan sistem tertutup yang dapat mempercepat proses pelayanan gardu
tol.

29 Universitas Kristen Maranatha


Akan tetapi, SPM menyatakan bahwa durasi maksimal antre bila
menggunakan gardu tol otomatis (GTO) adalah 4 detik/kendaraan, sedangkan
waktu antre hasil survei didapat 5,54 detik/kendaraan, maka waktu layan gardu tol
tidak memenuhi standar pelayanan minimum yang telah ditetapkan oleh
kementerian pekerjaan umum. Hal ini dapat dilihat pada Gambar 4.5.

Gambar 4.5 SPM tentang Durasi Maksimal Antre di Gardu Tol


Sumber: Peraturan Mentri Pekerjaan Umum, 2014

30 Universitas Kristen Maranatha


Hal ini dapat terjadi akibat berbagai faktor, seperti: pengemudi yang masih
merasa asing menggunakan e-toll, pengemudi yang tidak mempersiapkan e-toll
terlebih dahulu, jangkauan tangan ke mesin tidak sampai, dan lainnya yang dapat
memperlambat antrean.

4.3.2 Analisis Panjang Antrean Pada Akhir Pekan (Senin-Jumat)


Menurut Standar Pelayanan Minimum (SPM) dari Peraturan Menteri
Pekerjaan Umum Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2014 menyatakan bahwa
jumlah antrean kendaraan pada gardu tol maksimum adalah 10 kendaraan pada
kondisi normal, hal ini dapat dilihat pada Gambar 4.6.

Gambar 4.6 SPM Tentang Jumlah Antrean


Sumber: Peraturan Mentri Pekerjaan Umum, 2014

31 Universitas Kristen Maranatha


Gambar 4.6 SPM Tentang Jumlah Antrean (Lanjutan)
Sumber: Peraturan Mentri Pekerjaan Umum, 2014

32 Universitas Kristen Maranatha


Berdasarkan hasil survei, didapat jumlah antrean rata-rata sebanyak 7
kendaraan, sehingga kapasitas gardu tol tersebut memenuhi standar pelayanan
minimum.

4.3.3 Analisis Kapasitas Gardu Masuk Tol Pasteur Pada Akhir Pekan (Senin-
Jumat)
Dalam menghitung kapasitas gardu tol, diperlukan perhitungan tingkat
kedatangan menggunakan Persamaan 2.1.
∑x
λ=
N
29.309
λ= = 1221,20 ≈ 1222 kendaraan/jam
24

Tingkat kedatangan kendaraan di gardu masuk Tol Pasteur sebesar 1222


kendaraan/jam pada hari Jumat tanggal 15 Februari 2019.
Kapasitas gardu masuk Tol Pasteur dihitung menggunakan Persamaan 2.4.
3600
μ=
W
3600
μ= = 649,81 ≈ 650 kendaraan/jam
5,54

Berdasarkan Persamaan 2.4, dengan waktu antrean rata-rata setiap mobil


sebesar 5,54 detik, gerbang Tol Pasteur 1 dapat dilewati oleh 650 kendaran/jam.
Kapasitas gardu tol menggunakan Persamaan 2.6, dan variabel-variabel
tersebut dihitung menggunakan Persamaan 2.2 dan Persamaan 2.4.
λ
ρ=
g∗μ
1222
ρ = 7∗650 = 0,268 < 1

Dikarenakan perhitungan dengan Persamaan 2.4 lebih kecil dari 1, maka tidak
terjadi antrean yang panjang dan kapasitasnya terpenuhi, sehingga tidak
perlukannya penambahan gardu tol atau penggunaan mesin gardu tol otomatis yang
lebih canggih.

33 Universitas Kristen Maranatha


4.3.4 Analisis Waktu Layan Pada Akhir Pekan (Sabtu-Minggu)
Dalam analisis waktu layan, diperlukan perhitungan tingkat kedatangan
menggunakan Persamaan 2.1.
∑x
λ=
N
31.312
λ= = 1304,7 ≈ 1305 kendaraan/jam
24

Tingkat kedatangan kendaraan di gardu masuk Tol Pasteur sebesar 1381


kendaraan/jam pada hari Minggu tanggal 17 Februari 2019.
Kapasitas gardu masuk Tol Pasteur dengan membandingkan antara WP dan
W dapat menggunakan persamaan 2.3 dan 2.5.
λ
y=
g
1305
y= = 186,38 kendaraan/jam
7

Kondisi ideal waktu pelayanan (WP) yang dibutuhkan pada suatu gerbang
tol, diperhitungkan dari tingkat kedatangan rata-rata jumlah kendaraan (𝑦), maka
waktu pelayanan yang ideal pada gardu masuk Tol Pasteur dapat diketahui, yaitu:
1
WP =
y
1
WP = ∗ 3600 = 19,315 detik/kendaraan
186,38

Gardu masuk Tol Pasteur sudah memenuhi kapasitasnya dikarenakan WP >


W, dikarenakan sistem gardu masuk Tol Pasteur menggunakan gardu tol elektronik
(otomatis) dengan sistem tertutup yang dapat mempercepat proses pelayanan gardu
tol.
Akan tetapi, SPM menyatakan bahwa durasi maksimal antre bila
menggunakan gardu tol otomatis (GTO) adalah 4 detik/kendaraan, sedangkan
waktu antre hasil survei didapat 5,93 detik/kendaraan, maka waktu layan gardu tol
tidak memenuhi standar pelayanan minimum yang telah ditetapkan oleh
kementerian pekerjaan umum. Hal ini dapat dilihat pada Gambar 4.7.

34 Universitas Kristen Maranatha


Gambar 4.7 SPM tentang Durasi Maksimal Antre di Gardu Tol
Sumber: Peraturan Mentri Pekerjaan Umum, 2014

Hal ini dapat terjadi akibat berbagai faktor, seperti: pengemudi yang masih
merasa asing menggunakan e-toll, pengemudi yang tidak mempersiapkan e-toll
terlebih dahulu, jangkauan tangan ke mesin tidak sampai, dan lainnya yang dapat
memperlambat antrean.

35 Universitas Kristen Maranatha


4.3.5 Analisis Panjang Antrean Pada Akhir Pekan (Sabtu-Minggu)
Menurut Standar Pelayanan Minimum (SPM) dari Peraturan Menteri
Pekerjaan Umum Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2014 menyatakan bahwa
jumlah antrean kendaraan pada gardu tol maksimum adalah 10 kendaraan pada
kondisi normal. Berdasarkan hasil survei, didapat jumlah antrean rata-rata sebanyak
8 kendaraan, sehingga kapasitas gardu tol tersebut memenuhi standar pelayanan
minimum. Hal ini dapat dilihat pada Gambar 4.8.

4.3.6 Analisis Kapasitas Gardu Masuk Tol Pasteur Pada Akhir Pekan (Sabtu-
Minggu)
Dalam menghitung kapasitas gardu tol, diperlukan perhitungan tingkat
kedatangan menggunakan Persamaan 2.1.
∑x
λ=
N
31.312
λ= = 1304,7 ≈ 1305 kendaraan/jam
24

Tingkat kedatangan kendaraan di gardu masuk Tol Pasteur sebesar 1381


Kendaraan/jam pada hari Minggu tanggal 17 Februari 2019.
Kapasitas gardu masuk Tol Pasteur dihitung menggunakan Persamaan 2.4.
3600
μ=
W
3600
μ= = 607,08 ≈ 608 kendaraan/jam
5,93

Berdasarkan Persamaan 2.4, dengan waktu antrean rata-rata setiap mobil


sebesar 5,93 detik, gerbang Tol Pasteur 1 dapat dilewati oleh 608 kendaran/jam.
Kapasitas gardu tol menggunakan Persamaan 2.6, dan variabel-variabel
tersebut dihitung menggunakan Persamaan 2.2 dan Persamaan 2.4.
λ
ρ=
g∗μ
1305
ρ = 7∗608 = 0,306 < 1

Dikarenakan perhitungan dengan Persamaan 2.4 lebih kecil dari 1, maka


tidak terjadi antrean yang panjang dan kapasitasnya terpenuhi, sehingga tidak
perlukannya penambahan gardu tol atau penggunaan mesin gardu tol otomatis yang

36 Universitas Kristen Maranatha


lebih canggih. Kondisi antrean pada gardu masuk Tol Pasteur dapat dilihat pada
Gambar 4.9.

Gambar 4.8 SPM Tentang Jumlah Antrean


Sumber: Peraturan Mentri Pekerjaan Umum, 2014

37 Universitas Kristen Maranatha


Gambar 4.9 Kondisi Antrean Gardu Masuk Tol Pasteur

Pada perhitungan menggunakan Persamaan 2.4. didapat ρ = 0,306. Nilai tersebut


masih jauh dari batas kapasitas gardunya. Bila terjadi pengurangan gardu tol,
dikhawatirkan akan terjadi antrean yang sangat panjang dan tidak memenuhi
standar pelayanan minimum tentang panjang antrean pada gardu masuk tol.

38 Universitas Kristen Maranatha


BAB V
SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan
Dari hasil analisis data diperoleh simpulan sebagai berikut:

1. waktu pelayanan gardu tol rata-rata pada hari awal pekan (Senin-Jumat)
adalah 5,54 detik, sedangkan dengan Standar Pelayanan Minimum
diharuskan 4 detik. Hal ini dapat terjadi karena kebanyakan dari pengendara
tidak menyiapkan kartu e-toll terlebih dahulu, dan jangkauan tangan yang
tidak mencukupi untuk sampai ke mesin;
2. kapasitas gardu masuk Tol Pasteur pada awal pekan (Senin-Jumat) memenuhi
syarat kapasitas, dikarenakan nilai 𝜌 = 0,268 < 1, sehingga tidak
diperlukannya penambahan gardu tol atau penggunaan mesin gardu tol
otomatis yang lebih canggih seperti ERP (Electronic Road Pricing) yang
telah diterapkan di Singapura;
3. panjang antrean pada gardu masuk Tol Pasteur pada awal pekan (Senin-
Jumat) memenuhi syarat Standar Pelayanan Minimum (SPM), dikarenakan
panjang antrean rata-rata pada gardu masuk Tol Pasteur sebanyak 7
kendaraan, sedangkan dari Standar Pelayanan Minimum menyatakan bahwa
antrean maksimum adalah 10 kendaraan;
4. waktu pelayanan gardu tol rata-rata pada akhir pekan (Sabtu-Minggu) adalah
5,93 detik, sedangkan dengan Standar Pelayanan Minimum diharuskan 4
detik. Hal ini dapat terjadi karena kebanyakan dari pengendara tidak
menyiapkan kartu e-toll terlebih dahulu, dan jangkauan tangan yang tidak
mencukupi untuk sampai ke mesin;
5. kapasitas gardu masuk Tol Pasteur pada akhir pekan memeuhi syarat
kapasitas, dikarenakan nilai 𝜌 = 0,306 < 1, sehingga tidak diperlukannya
penambahan gardu tol atau penggunaan mesin gardu tol otomatis yang lebih
canggih seperti ERP (Electronic Road Pricing) yang telah diterapkan di
Singapura;

39 Universitas Kristen Maranatha


6. panjang antrean pada gardu masuk Tol Pasteur pada akhir pekan memenuhi
syarat Standar Pelayanan Minimum (SPM), dikarenakan panjang antrean
rata-rata pada gardu masuk Tol Pasteur sebanyak 8 kendaraan, sedangkan dari
Standar Pelayanan Minimum menyatakan bahwa antrean maksimum adalah
10 kendaraan.

4.2 Saran
Adapun saran yang dapat diberikan antara lain:
1. melakukan survei panjang antrean dan waktu layan tol bersamaan dengan
data volume lalu lintas;
2. merencanakan kapasitas gardu tol untuk masa yang akan mendatang, dengan
permohonan data sekunder tentang pertumbuhan lalu lintas setiap tahunnya.
3. meninjau kembali SPM mengenai durasi maksimal antre di gardu tol otomatis
(GTO), dikarenakan hasil survei didapat nilai sampel terendah dalam antrean
adalah 4 detik dengan jumlah 1 mobil dengan nilai rata-rata waktu antrean
adalah 5,93 detik per kendaraan, hal ini perlu dilakukan, dikarenakan ada
keterangan untuk melakukan tera ulang instrument transaksi setiap 180 hari,
sehingga perlu adanya pembaruan dari SPM tentang jalan tol.

40 Universitas Kristen Maranatha


DAFTAR PUSTAKA

[1] Adi K.S, 2015, Evaluasi Kapasitas dan Waktu Pelayanan Pada Gerbang Tol
Nusa Dua Badung-Bali, Bali
[2] Divisi Perencanaan PT Jasa Marga, 1999, Pedoman Perencanaan Bangunan
Fasilitas Tol, PT. Jasa Marga, Indonesia
[3] https://sites.google.com/site/operasiproduksi/teori-antrean
[4] Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia, 2014, Standar
Pelayanan Minimal Jalan Tol. Indonesia, Jakarta
[5] Pradana, dkk., 2017, Perencanaan Ulang Kebutuhan Gardu Tol pada
Gerbang Tol Cikande, Banten
[6] Prahita, dkk., 2012, Evaluasi Kinerja Dan Analisa Operasional Lalu Lintas
Pada Kondisi Kelandaian Khusus Terhadap Pengaruh Kendaraan Berat,
Semarang
[7] Siagian, P, 1987, Penelitian Operasional: Teori dan Praktek, Universitas
Indonesia Press, Jakarta.
[8] Sugiyono, 2003, Statistika Untuk Penelitian. Indonesia: CV. Alvabeta,
Bandung.
[9] Walpole, R.F., 1995, Pengantar Statistika edisi ke-3, PT. Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta.
[10] Winarsih, dkk, 2013, Analisis Kapasitas Gerbang Tol Karawang Barat,
Depok
[11] Yolanda, dkk., 2013, Estimasi Jumlah Gardu Keluar Tol Pasteur yang
Optimal Menggunakan Model Antrean Aspirasi, Indonesia

41 Universitas Kristen Maranatha


Tabel L.1.1 Volume Kendaraan yang Masuk ke Gerbang Tol Pasteur 1

Gardu Masuk Tol


Tanggal Waktu Total
GD 09 GD 11 GD 13 GD 15 GD 17 GD 19 GD 21
00:30-01:29 35 17 93 31 6 61 21 264
01:30-02:29 38 8 88 28 7 57 6 232
02:30-03:29 36 9 105 29 8 71 8 266
03:30-04:29 50 18 145 49 16 107 27 412
04:30-05:29 78 34 172 84 40 130 59 597
05:30-06:29 160 112 286 130 72 266 169 1.195
06:30-07:29 229 190 340 149 70 317 232 1.527
07:30-08:29 224 177 311 167 94 323 249 1.545
08:30-09:29 237 182 334 191 103 322 241 1.610
09:30-10:29 241 192 342 214 119 335 260 1.703
10:30-11:29 222 191 337 189 108 316 243 1.606
11 Feb 11:30-12:29 226 184 294 201 128 295 260 1.588

42
2019 12:30-13:29 220 186 336 143 114 318 217 1.534
13:30-14:29 243 209 353 182 136 343 270 1.736
14:30-15:29 260 205 345 202 122 315 280 1.729
LAMPIRAN L.1

15:30-16:29 271 236 359 205 131 352 300 1.854


16:30-17:29 294 273 358 228 155 340 309 1.957
17:30-18:29 274 236 341 200 111 341 297 1.800
VOLUME KENDARAAN

18:30-19:29 214 163 300 154 72 277 196 1.376


19:30-20:29 180 129 288 120 53 238 180 1.188
20:30-21:29 159 98 271 107 47 241 132 1.055
21:30-22:29 143 78 203 65 13 178 77 757
22:30-23:29 2 70 132 59 27 116 28 434
23:30-00:29 37 13 80 38 7 65 8 248
Total 3.836 3.124 5.610 2.944 1.682 5.298 3.948 28.213

Universitas Kristen Maranatha


Tabel L.1.1 Volume Kendaraan yang Masuk ke Gerbang Tol Pasteur 1 (Lanjutan)
Gardu Masuk Tol
Tanggal Waktu Total
GD 09 GD 11 GD 13 GD 15 GD 17 GD 19 GD 21
00:30-01:29 29 11 48 38 7 35 4 172
01:30-02:29 26 3 57 31 12 26 3 158
02:30-03:29 14 4 53 39 14 28 0 152
03:30-04:29 28 7 75 42 13 54 0 219
04:30-05:29 53 24 121 82 44 82 0 406
05:30-06:29 120 92 237 139 70 201 111 970
06:30-07:29 222 186 338 153 80 319 224 1.522
07:30-08:29 240 201 336 174 99 341 248 1.639
08:30-09:29 226 186 336 190 100 328 254 1.620
09:30-10:29 207 165 333 187 123 307 250 1.572
10:30-11:29 187 152 300 184 95 286 196 1.400
12 Feb 11:30-12:29 193 161 309 181 110 301 200 1.455
2019 12:30-13:29 215 154 309 161 92 292 179 1.402

43
13:30-14:29 224 199 339 183 110 316 204 1.575
14:30-15:29 244 190 323 170 103 307 257 1.594
15:30-16:29 253 209 326 188 123 320 237 1.656
16:30-17:29 279 259 358 204 133 353 300 1.886
17:30-18:29 291 244 356 208 147 364 312 1.922
18:30-19:29 238 195 325 133 121 301 235 1.548
19:30-20:29 202 138 292 131 59 250 157 1.229
20:30-21:29 179 114 264 105 57 270 106 1.095
21:30-22:29 138 88 245 90 33 129 142 865
22:30-23:29 70 30 154 55 21 124 25 479
23:30-00:29 41 16 99 47 13 69 10 295
Total 3.769 2.979 5.579 2.883 1.689 5.178 3.647 26.831

Universitas Kristen Maranatha


Tabel L.1.1 Volume Kendaraan yang Masuk ke Gerbang Tol Pasteur 1 (Lanjutan)

Gardu Masuk Tol


Tanggal Waktu Total
GD 09 GD 11 GD 13 GD 15 GD 17 GD 19 GD 21
00:30-01:29 20 11 58 33 6 38 2 168
01:30-02:29 17 8 39 29 7 22 1 123
02:30-03:29 20 5 56 32 8 25 2 148
03:30-04:29 37 14 81 41 14 43 3 233
04:30-05:29 43 22 114 85 29 80 21 394
05:30-06:29 109 76 252 132 66 210 106 951
06:30-07:29 204 160 318 145 71 295 200 1.393
07:30-08:29 237 205 338 167 102 330 254 1.633
08:30-09:29 225 188 337 197 120 326 236 1.629
09:30-10:29 247 121 336 199 111 313 234 1.561
10:30-11:29 246 86 311 198 127 270 196 1.434
13 Feb 11:30-12:29 218 158 319 174 95 282 209 1.455
2019 12:30-13:29 201 175 317 161 101 298 209 1.462

44
13:30-14:29 241 188 304 173 112 318 255 1.591
14:30-15:29 278 231 348 216 133 340 273 1.819
15:30-16:29 264 247 347 194 144 307 275 1.778
16:30-17:29 298 275 352 193 143 284 298 1.843
17:30-18:29 275 253 357 212 130 361 304 1.892
18:30-19:29 221 170 314 146 86 284 199 1.420
19:30-20:29 192 117 275 130 61 246 167 1.188
20:30-21:29 171 110 259 92 48 240 137 1.057
21:30-22:29 158 99 270 93 39 192 94 945
22:30-23:29 95 35 153 57 27 119 48 534
23:30-00:29 53 15 108 44 14 65 20 319
Total 3.933 2.909 5.615 2.923 1.730 5.080 3.714 26.970

Universitas Kristen Maranatha


Tabel L.1.1 Volume Kendaraan yang Masuk ke Gerbang Tol Pasteur 1 (Lanjutan)

Gardu Masuk Tol


Tanggal Waktu Total
GD 09 GD 11 GD 13 GD 15 GD 17 GD 19 GD 21
00:30-01:29 25 5 69 52 6 51 5 213
01:30-02:29 27 5 48 35 10 40 3 168
02:30-03:29 28 6 48 30 12 27 1 152
03:30-04:29 28 9 67 44 17 47 2 214
04:30-05:29 51 22 114 78 41 78 15 399
05:30-06:29 105 77 247 135 62 185 93 904
06:30-07:29 209 186 343 147 68 305 228 1.486
07:30-08:29 223 184 359 155 106 339 295 1.661
08:30-09:29 242 194 339 195 120 326 267 1.683
09:30-10:29 210 176 322 193 99 290 238 1.528
10:30-11:29 207 161 313 187 97 292 222 1.479
14 Feb 11:30-12:29 211 168 313 160 107 272 229 1.460

45
2019 12:30-13:29 213 165 310 163 95 296 204 1.446
13:30-14:29 240 187 336 199 108 343 267 1.680
14:30-15:29 262 218 361 217 149 361 289 1.857
15:30-16:29 271 226 334 205 131 349 294 1.810
16:30-17:29 300 264 369 214 159 347 326 1.979
17:30-18:29 262 212 352 179 123 340 276 1.744
18:30-19:29 229 190 309 155 84 282 195 1.444
19:30-20:29 193 135 278 121 56 236 154 1.173
20:30-21:29 169 119 263 123 53 243 152 1.122
21:30-22:29 142 111 263 107 36 229 134 1.022
22:30-23:29 79 65 209 99 42 184 101 779
23:30-00:29 54 18 110 35 15 70 14 316
Total 3.821 3.056 5.730 2.989 1.710 5.289 3.978 27.719

Universitas Kristen Maranatha


Tabel L.1.1 Volume Kendaraan yang Masuk ke Gerbang Tol Pasteur 1 (Lanjutan)

Gardu Masuk Tol


Tanggal Waktu Total
GD 09 GD 11 GD 13 GD 15 GD 17 GD 19 GD 21
00:30-01:29 36 9 66 30 8 42 6 197
01:30-02:29 22 5 53 32 12 35 3 162
02:30-03:29 20 9 55 33 17 32 4 170
03:30-04:29 18 13 85 51 13 54 7 241
04:30-05:29 43 22 111 67 44 71 16 374
05:30-06:29 100 72 222 131 63 194 56 838
06:30-07:29 229 178 341 153 78 294 241 1.514
07:30-08:29 211 167 332 169 92 302 204 1.477
08:30-09:29 231 192 327 228 80 317 244 1.619
09:30-10:29 227 170 340 186 114 330 266 1.633
10:30-11:29 225 171 327 203 128 325 269 1.648
15 Feb 11:30-12:29 184 147 301 174 97 281 198 1.382

46
2019 12:30-13:29 188 141 302 141 90 274 185 1.321
13:30-14:29 243 214 348 196 121 336 267 1.725
14:30-15:29 254 249 360 220 152 354 322 1.911
15:30-16:29 296 272 363 225 158 312 339 1.965
16:30-17:29 293 263 359 213 160 354 325 1.967
17:30-18:29 280 245 335 183 137 337 294 1.811
18:30-19:29 232 181 313 153 82 295 249 1.505
19:30-20:29 234 177 314 152 75 302 229 1.483
20:30-21:29 246 196 332 157 94 307 260 1.592
21:30-22:29 216 171 322 128 70 292 202 1.401
22:30-23:29 142 88 221 95 34 195 113 888
23:30-00:29 72 36 115 53 17 144 48 485
Total 4.103 3.330 5.874 3.160 1.842 5.545 4.311 29.309

Universitas Kristen Maranatha


Tabel L.1.1 Volume Kendaraan yang Masuk ke Gerbang Tol Pasteur 1 (Lanjutan)

Gardu Masuk Tol


Tanggal Waktu Total
GD 09 GD 11 GD 13 GD 15 GD 17 GD 19 GD 21
00:30-01:29 42 21 89 38 12 64 8 274
01:30-02:29 24 9 63 32 7 49 4 188
02:30-03:29 27 10 75 40 12 53 2 219
03:30-04:29 44 10 79 49 19 54 3 258
04:30-05:29 44 22 122 75 31 93 22 409
05:30-06:29 115 66 219 126 77 187 80 870
06:30-07:29 173 126 279 134 69 251 126 1.158
07:30-08:29 190 152 303 133 101 250 200 1.329
08:30-09:29 187 159 288 169 109 295 205 1.412
09:30-10:29 197 142 319 158 89 303 216 1.424
10:30-11:29 230 171 341 184 98 297 217 1.538
16 Feb 11:30-12:29 215 155 305 157 91 282 208 1.413

47
2019 12:30-13:29 263 220 350 215 153 354 307 1.862
13:30-14:29 256 223 347 208 148 353 314 1.849
14:30-15:29 264 218 348 186 111 351 293 1.771
15:30-16:29 290 241 363 219 133 363 333 1.942
16:30-17:29 275 238 352 175 129 340 279 1.788
17:30-18:29 279 222 341 192 113 327 299 1.773
18:30-19:29 248 182 321 155 73 299 234 1.512
19:30-20:29 220 153 309 140 73 283 209 1.387
20:30-21:29 215 151 305 133 62 284 202 1.352
21:30-22:29 221 149 294 114 43 268 202 1.291
22:30-23:29 146 108 275 77 22 228 173 1.029
23:30-00:29 84 29 161 13 39 126 41 493
Total 4.068 3.105 5.820 2.888 1.733 5.441 4.138 28.541

Universitas Kristen Maranatha


Tabel L.1.1 Volume Kendaraan yang Masuk ke Gerbang Tol Pasteur 1 (Lanjutan)
Gardu Masuk Tol
Tanggal Waktu Total
GD 09 GD 11 GD 13 GD 15 GD 17 GD 19 GD 21
00:30-01:29 59 18 77 24 5 69 20 272
01:30-02:29 41 19 63 24 4 42 6 199
02:30-03:29 34 11 53 31 11 32 3 175
03:30-04:29 41 14 82 30 12 59 8 246
04:30-05:29 51 19 98 45 22 81 15 331
05:30-06:29 93 62 212 111 32 170 74 754
06:30-07:29 121 80 199 122 71 194 143 930
07:30-08:29 157 102 259 105 66 228 128 1.045
08:30-09:29 190 154 295 128 53 266 198 1.284
09:30-10:29 235 178 327 158 86 301 233 1.518
10:30-11:29 267 218 339 175 105 341 295 1.740
17 Feb 11:30-12:29 299 268 359 212 139 354 349 1.980
12:30-13:29 303 252 359 200 138 366 344 1.962

48
2019 13:30-14:29 318 289 366 240 175 389 375 2.152
14:30-15:29 354 363 361 325 259 387 395 2.444
15:30-16:29 373 372 353 315 267 361 374 2.415
16:30-17:29 377 390 350 319 307 369 384 2.496
17:30-18:29 336 297 357 251 200 376 366 2.183
18:30-19:29 266 213 337 173 95 336 284 1.704
19:30-20:29 260 213 351 154 91 342 319 1.730
20:30-21:29 234 197 325 150 75 305 267 1.553
21:30-22:29 177 107 284 95 43 265 166 1.137
22:30-23:29 62 80 196 74 28 171 75 686
23:30-00:29 66 10 122 44 18 88 28 376
Total 4.488 3.845 5.751 3.351 2.248 5.609 4.797 31.312

Universitas Kristen Maranatha

Anda mungkin juga menyukai