NINA ANGRIANI A.
SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2017
ii
Tesis
Program Studi
NINA ANGRIANI A.
kepada
SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2017
3
iv
Wilayah
Yang menyatakan,
Nina Angriani A.
v
PRAKATA
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas
rahmat, nikmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
tesis dengan judul “Pemanfaatan Gas Metana sampah Sebagai Energi
Terbarukan” untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar
Magister pada Program Studi Perencanaan dan Pengembangan Wilayah
Universitas Hasanuddin dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Nina Angriani A.
vii
ABSTRAK
Kata Kunci : TPA Puwatu, gas landfill, gas metan, energi listrik, ekonomi
teknik, strategi.
viii
ABSTRACT
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
perbaikan kualitas hidup, namun energi ini terutama dihasilkan dari bahan
telihat dari bauran energi nasional 2015 yaitu Minyak 31,49 %, Gas 19,04
Konsumsi energi final di Indonesia meningkat dari 1,411 juta barel per
2
hari/ Barrel per day (bpd) pada tahun 2010 menjadi 1,615 juta barel per
hari/ Barrel per day (bpd) pada tahun 2016 atau tumbuh rata-rata sebesar
barel per hari/ Barrel per day (bpd) menjadi 881 ribu barel per hari/ Barrel
per day (bpd) atau turun rata-rata sebesar -2,6% (BP Statistical, 2017).
pemanfaatan energi terbarukan dengan porsi 23% dan menjadi 31% pada
3
listrik. (Gambar 1)
adalah energi yang berasal dari sumber energi terbarukan, yaitu sumber
energi yang dihasilkan dari sumber daya energi yang berkelanjutan jika
dikelola dengan baik, antara lain panas bumi, angin, bioenergi, sinar
matahari, aliran dan terjunan air, serta gerakan dan perbedaan suhu laut.
pengganti bahan bakar fosil dan mengurangi emisi gas rumah kaca dari
telah lama menjadi isu utama bagi banyak otoritas di dunia. Pertumbuhan
meningkat, teknologi proses yang tidak efisien dan tidak ramah lingkungan
(Sudrajat, 2009).
anaerobik dari bahan organik. Biogas dapat diproduksi dari limbah kotoran
5
15%. Salah satu kandungan biogas yaitu gas metana yang merupakan
mencegah perubahan iklim global (Dace et al, 2015). Oleh karena itu gas
energi listrik atau untuk bahan bakar. Timbulnya gas metana dapat
satu bentuk energi hijau, yang juga mendukung program nasional dalam
luas wilayah 295,89 Km2 dan jumlah penduduk di tahun 2016 sebanyak
179,7 ton per hari. Kebijakan pengelolaan sampah Kota Kendari meliputi
Pembuangan Akhir (TPA) Puwatu. Hingga saat ini ada 120 rumah warga
memasak.
7
terbarukan.
B. Rumusan Masalah
1. Berapa besar potensi energi listrik dari gas metana sampah di TPA
Puwatu?
Puwatu?
8
C. Tujuan Penelitian
Puwatu.
Puwatu.
D. Manfaat Penelitian
sampah.
9
E. Batasan Penelitian
dalam penelitian ini mencakup manfaat langsung proyek (listrik dan tipping
fee) serta manfaat tidak langsung proyek (reduksi emisi gas rumah kaca).
Penyerapan gas metana sebagai input produksi listrik akan dinilai untuk
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian Sampah
yang sudah tidak terpakai. Besarnya sampah yang dihasilkan dalam suatu
alam yang sudah tidak digunakan lagi karena sudah diambil unsur atau
fungsi utamanya.
padat terdiri dari bahan organik dan bahan anorganik yang dianggap tidak
berguna lagi dan harus dikelola agar tidak mambahayakan lingkungan dan
dan pasar tradisional. Sampah pasar khusus seperti pasar sayur mayur,
pasar buah, atau pasar ikan, jenisnya relatif seragam. Sebagian besar
minimal 75% sampah organik dan sisanya non organik (Sudrajat, 2006).
antara satu daerah atau negara dengan daerah atau negara lainnya.
Padmi, 2010).
Laju Pembentukan
No Tipe Kota Sampah Domestik
Ton/kapita/tahun
1 Kota Metropolitan (jumlah pendudk > 1.000.000 jiwa) 0,28
Kota Besar (umlah penduduk antara 500.000-1.000.000
0,22
2 jiwa)
Kota Sedang (jumlah penduduk antara 100.000-500.000
0,20
3 jiwa)
4 Kota Kecil (jumlah penduduk antara 20.000-100.000 jiwa) 0,19
Rata-rata 0,22
Sumber: Kementerian Lingkungan Hidup (2012)
wilayah, Asia Timur dan Pasifik memiliki proporsi tertinggi sampah organik
nappies, sampah taman, kayu, kain, karet dan kulit, platik, logam, kaca,
yang menunjukkan fraksi dari berat basah sampah atau berat kering dari
2015).
MSW
3. Pengelolaan Sampah
2006).
tahun 2013 tidak diperkenankan lagi operasi TPA secara open dumping.
landfill untuk kota sedang dan kota kecil, dan sanitary landfill untuk kota
lahan dan dibawah limbah padat terdiri atas beberapa lapisan media
padat antara lain granular, geotekstil, plastik, tanah liat dan batuan lain-
lain.
Penutupan sampah dilakukan setiap 5-7 hari sesuai dengan siklus lalat.
16
4. Gas landfill
bio reaktor dimana gas landfill dihasilkan dari proses biokimia dari
Komposisi gas landfill yang dihasilkan oleh deposit materi organik di TPA
lebih ringan dari udara. Seringkali gas landfill berbau tidak enak karena
potensi energi sebuah landfill yang tepat dan bermanfaat. (Krakow, 2010)
Oksigen 0,1-1,0
Ammonia 0,1-1,0
Sulfida, disulfide, merkaptan, dll 0-1,0
Hidrogen 0-0,2
Karbon monooksida 0-0,2
setelah sampah dibuang. Oleh karena itu, emisi CH4 oleh dekomposisi
3, terdiri dari lima tahap proses kimiawi dan biokimiawi yang menghasilkan
a. Hidrolisis
19
rantai pendek yang terlarut, seperti gula, asam lemak ratai panjang dan
asam amino. Proses ini dilakukan oleh selulosa, amilase, lipase atau
b. Asidogenesis
diurai oleh lactobacillus, asam lemak oleh acetobacer, dan asam amino
c. Asetogenesis
d. Metanogenesis
dibentuk melalui dua rute utama (gambar 5). Pada rute primer, fermentasi
produk utama yang berasal dari tahap pembentukan asam yaitu asam
dengan rumus kimia CH4. Metana murni tidak berbau, tapi jika digunakan
utama gas alam, metana adalah sumber bahan bakar utama. Pembakaran
satu molekul metana dengan oksigen akan melepaskan satu molekul CO2
(karbondioksida) dan dua molekul H2O (air): CH4 + 2O2 → CO2 + 2H2O.
merupakan satu dari enam gas rumah kaca yang terdaftar dalam Protokol
22
Ozon (O) adalah gas rumah kaca utama dalam atmosfir bumi. Laporan itu
30% dari laporan sebelumnya yaitu The Fourth Assessment Report (AR4)
dari IPCC. Potensi pemanasan global metana adalah 33 kali lipat dari
karbondioksida dengan rentang waktu 100 tahun (Wu & Ma, 2016). Hal ini
berarti bahwa jika jumlah CO2 dan CH4 yang sama masuk ke atmosfer
penting dalam bauran energi global hingga 2035. Sebagai gas rumah
kaca paling melimpah kedua, emisi tahunan CH4 global sebanyak 645 juta
metrik ton, terhitung 14,3% dari jumlah emisi gas rumah kaca
pertanian dan tambang batubara, dan emisi dari sektor limbah diharapkan
23
mencapai hampir 800 juta metrik ton CO2 ekuivalen (MMTCOe) pada
2015), untuk memanfaatkan gas landfill menjadi tenaga listrik secara garis
pembangkitan listrik.
pada tipe landfill yang lebih dalam dan pada area penimbunan yang aktif.
(a) (b)
listrik.
3. Pembangkit Listrik
ukuran proyek yaitu mesin pembakaran dalam, turbin gas dan mikroturbin.
Kebanyakan proyek pembangkit listrik energi gas landfill (lebih dari 70%)
dari 800 kW hingga 3 MW. Turbin gas lebih digunakan pada proyek besar,
kecil dari turbin dengan 1 unit tunggal berkapasitas antara 30 dan 250 kW
dan biasanya digunakan untuk proyek lebih kecil dari 1 MW. Mesin
pembakaran dalam kecil juga sesuai untuk proyek dengan ukuran kisaran
kecil.
variabel kondisi TPA, penilaian teoritis tingkat produksi gas menjadi terlalu
yang paling efisien untuk menghitung emisi gas rumah kaca dari landfill
emisi CH4 dari tempat pembuangan limbah padat. Model ini menggunakan
CH4 dan CO2 terbentuk. Jika kondisi konstan, laju produksi CH4
pembentukan gas CH4. Net emisi CH4 untuk satu tahun dapat diperkirakan
Emisi CH 4 CH 4 , x ,T
RT x 1 OX T
Dimana,
IPCC,2006).
survei di wilayah studi, atau data analogi dari wilayah yang memiliki
setara atau berkualitas lebih tinggi diatas seperti yang dirumuskan dalam
termasuk half life (waktu paruh) dan penghasil metana potensial (Lo) atau
kandungan DOC dalam limbah dan fraksi DOC yang melalui proses
dekomposisasi (DOCf).
emission dari sektor Agriculture, Forestry and Other Land Use (AFOLU).
signifikan jumlahnya.
30
D. Ekonomi Teknik
karena itu, ilmu ekonomi teknik sering juga dianggap sebagai sarana
mencakup beberapa parameter yaitu Benefit and Cost Ratio (B/C Ratio),
Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), dan Payback
Period (PBP).
Metode benefit cost ratio (BCR) adalah salah satu metode yang
dilakukan dengan metode lainnya. Metode ini sangat baik dilakukan dalam
31
dampak yang bersifat positif maupun yang negatif. Metode BCR ini
manfaat (benefit) yang akan diperoleh dengan aspek biaya dan kerugian
pengertian yang lebih luas daripada pengertian biasa, dimana benefit dan
cost itu sendiri seringkali ditemukan dalam bentuk manfaat dan biaya tidak
persamaan berikut:
Jika BCR ≥ 1 maka investasi layak secara ekonomis dan jika BCR ≤ 1
pendapatan total suatu proyek dilihat dari nilai sekarang (nilai pada awal
proyek) (Dodi dkk,2015). Secara matematik nilai NPV dapat dicari dengan
∑
32
Dimana:
bernilai positif (I>0) (Dodi dkk, 2015). Untuk menghitung nilai IRR dengan
( )
Dimana:
Dimana:
K : periode pengembalian
CFt : cash flow periode ke t
gas turbin engine. Metode yang digunakan untuk mengkaji tujuan tersebut
34
yang berasal dari landfill. Metode yang digunakan dalam penelitian ini
adalah metode Landfill Gas Emission (LandGEM), yaitu alat analisis yang
konversi energi dari produksi sampah kota medan. Penelitian ini meliputi
diolah sebagai bahan bakar pembangkit listrik tenaga sampah kota dan
dengan kriteria berupa NPV, IRR, (Net B/C) Net Benefit Cost dan Payback
Period.
pembangunan PLTSa dengan kriteria NPV, IRR, Benefit Cost Ratio dan
Payback Period.
gas rumah kaca dan isu energi. Masalah tersebut didasari dari
tentang potensi energi listrik yang dapat dihasilkan oleh gas metana TPA
Puwatu.
Pertambahan Penduduk
Regulasi :
Regulasi : 1. PP 79/2014 ttg Kebijakan energi Nasional,
1. UU 18/2008 tentang Pengelolaan Sampah mengamanatkan peningkatan persentase pemanfaatan
Pemanfaatan Gas Metan Sampah
2. Perpres 61/2011 tentang Rencana Aksi energi terbarukan dalam bauran energi nasional dan
sebagai energi alternatif untuk
Nasional Penurunan emisi Gas Rumah mengurangi pemanfaatan energi fosil
pembangkit listrik
Kaca (RAN-GRK) 2. Permen ESDM 19/2013 tentang Pembelian tenaga listrik
oleh PT. PLN (Persero) dari pembangkit listrik berbasis
sampah kota
BAB III
METODE PENELITIAN
gas metana sampah sebagai sumber energi listrik yang didukung dengan
pemanfatan gas metana sebagai sumber energi listrik di TPA Puwatu Kota
Kendari.
40
a. Data Primer
b. Data Sekunder
Data yang akan dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari dua
jenis yaitu data primer dan data sekunder. Adapun teknik pengumpulan
1. Observasi
2. Wawancara
energi.
pustaka.
1. Survei Institusional
2. Studi literatur
sampah TPA Puwatu. Estimasi potensi gas metana sampah TPA Puwatu
rumah kaca yang disebut metode IPCC 2006. IPCC 2006 dioperasikan
Berdasarkan metode FOD ini, total gas CH4 yang dihasilkan pada tahun T
dan dikoreksi jumlah gas CH4 yang dimanfaatkan atau dibakar. Metode ini
secara perlahan sehingga CH4 dan CO2 terbentuk. Jika kondisi konstan,
laju produksi CH4 bergantung pada jumlah karbon yang tersedia pada
sampah (IPCC,2006).
45
dimana:
sampah dan dapat dihitung melalui rata-rata nilai DOC dari masing-
DOC = Σ (DOCi x W i)
dimana:
Emisi CH 4 CH 4 , x ,T
RT x 1 OX T
Dimana,
T : tahun inventori
dibakar (flaring).
Pada sheet ini dibutuhkan data nama kota , negara dan wilayah
time (waktu rata-rata yang dibutuhkan sebelum reaksi), fraksi gas metana
dipermukaan.
1.2 Menghitung potensi energi listrik dari gas metana yang dihasilkan
oleh landfill
48
potensi energi gas metana ke dalam satuan energi listrik (kWh). Dalam
metana yaitu setara dengan 6,13 x 107 J dan 1 kWh listrik setara 3,6 x
Konversi Energi
investasi modal tetap dan modal kerja. Investasi modal tetap mencakup
a. Collection System
b. Treatment System
pada landfill dan pendinginan gas dari suhu 60˚C menjadi 25˚C.
c. Electricity Generation
yang menggunakan gas engine atau gas turbine engine dan trafo.
50
dan tidak ada hambatan baik dari segi mesin maupun faktor-faktor
lainnya.
dengan menggunakan parameter Net Benefit Cost (Net B/C) dan Net
Metode SWOT
yaitu:
1. Aspek Sumberdaya
d. Aspek geografis
52
lokasi.
e. Aspek infrastruktur
2. Aspek Kelembagaan
3. Aspek Regulasi
pemerintah.
dengan memahami kondisi situasi yang terkait politik, sosial, ekonomi dan
a. Aspek Politik
b. Aspek Ekonomi
53
c. Aspek Teknologi
PLTSa.
(Rangkuti, 2006).
bervariasi mulai mulai dari 3,0 (sangat baik) hingga 1,0 (sangat
buruk).
mulai dari 1,0 (sangat penting) sampai dengan 0,0 (tidak penting)
55
yang nilainya bervariasi mulai dari 3,0 (sangat baik) hingga 1,0
(sangat buruk).
Dimana :
metana sampah pada kuadran I, II, III, atau IV. Diagram SWOT dapat
yang agresif.
3. Kuadran III
Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang lemah namun
4. Kuadran IV
Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang lemah dan
a. Strategi SO
sebesar-besarnya.
b. Strategi ST
c. Strategi WO
d. Strategi WT
ancaman.
59
IFAS
Kekuatan Kelemahan
F. Definisi Operasional
6. Potensi energi listrik adalah jumlah listrik yang bisa dihasilkan oleh
G. Asumsi Dasar
diambil APBD Kota Kendari. Harga yang digunakan adalah harga yang
62
berlaku pada saat penelitian, yaitu pada bulan Januari - Maret 2017.
maintainance.
7. Bahan baku dari PLTSa adalah seluruh gas metana yang dihasilkan
sama.
12. Harga jual listrik dari pemanfaatan gas metana dengan teknologi
2015 tentang pembelian tenaga listrik oleh PT. PLN (Persero) dari
H. Matriks Penelitian
SUMBER PENGUMPULAN
RUMUSAN TUJUAN ANALISIS
NO KONSEP & VARIABEL DATA DAN INFORMASI DATA DAN DATA DAN
MASALAH PENELITIAN DATA
INFORMASI INFORMASI
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Berapa besar potensi Menghitung potensi Potensi Gas Metana Data Sekunder Kantor Studi dokumen Analisis
energi listrik dari gas energi listrik dari gas TPA Bappeda dan observasi Kuantitatif
metana sampah di metana sampah di 1 Data Proyeksi Prov. Sultra, Metode
TPA Puwatu Kendari TPA Puwatu - Timbulan sampah, -
penduduk IPCC
2 Data laju Dinas - Konversi
- Komposisi sampah
pembentukan Kebersihan energi
Konversi energi sampah domestik Kota Kendari, terbarukan
terbarukan 3 Data Timbulan
Sampah
4 Laju Pertumbuhan
Penduduk
Data Primer
1 Komposisi Sampah
2 Bagaimana biaya dan Menganalisis biaya Konsep Ekonomi Data Sekunder Dinas Studi Dokumen Analisis
manfaat yang dan manfaat yang Teknik Kebersihan dan observasi Kuantitatif
mungkin dihasilkan mungkin dihasilkan 1 Biaya Investasi Kota Kendari Ekonomi
dari pengembangan dari pengembangan pemanfaatan gas Teknik
energi listrik tenaga energi listrik tenaga metan - Analisis
gas metana sampah gas metana sampah 2 Biaya Operasional Benefit/Cost
di TPA Puwatu di TPA Puwatu. Pemanfaatan gas
- NPV
metan
3 Harga kredit reduksi - IRR
emisi
Data hasil analisa: - Payback
Period
Potensi energi listrik gas
metana sampah
65
SUMBER PENGUMPULAN
RUMUSAN TUJUAN ANALISIS
NO KONSEP & VARIABEL DATA DAN INFORMASI DATA DAN DATA DAN
MASALAH PENELITIAN DATA
INFORMASI INFORMASI
1 2 3 4 5 6 7 8
3 Bagaimana arahan Merumuskan arahan Konsep SWOT Data Primer Informan: Wawancara, Analisis SWOT
pengembangan pengembangan 1 Faktor Internal Dinas observasi dan
pemanfaatan gas pemanfaatan gas (Kekuatan dan Kebersihan studi dokumen
metana sampah metana sampah Kelemahan Kota Kendari,
sebagai energi listrik? sebagai sumber Dinas ESDM
energi listrik di TPA Prov. Sultra
Puwatu 2 Faktor Eksternal Hasil dari
(Peluang dan analisis
ancaman) tujuan 1 dan
3 Hasil dari analisis tujuan 2
tujuan 1 dan tujuan 2
66
BAB IV
kendari.
terkecil adalah Kecamatan Kadia dengan luas wilayah 7,61 km2 atau
Sumber: BPS,2017
bulan September yaitu 17,8°C dan suhu maksimum tertinggi pada bulan
September arus angin berasal dari Benua Australia dan tidak banyak
mengandung uap air yang berasal dari Benua Asia dan Samudera Pasifik
sedangkan rata-rata curah hujan dalam setahun adalah 1.595 mm3. Hari
hujan tertinggi yaitu pada bulan Januari, Februari dan Desember dengan
Curah
Temperatur (°C) Kelembaban
Hujan Hari
Bulan
Rata- Hujan
min maks (%) mm3
rata
Januari 23,2 34,4 27,5 83 243 24
Februari 23,2 33,4 26,8 83 277 24
Maret 22,8 33,6 26,9 87 252 22
April 23 33,8 27,4 84 172 20
Mei 22,2 32,6 27 85 136 15
Juni 23 32 26,4 87 213 20
Juli 20,8 31,2 25,8 83 42 12
Agustus 18,5 33,2 25,1 81 1 3
September 17,8 31,5 25,6 80 0 1
Oktober 20 32,4 26,7 79 5 1
November 23,4 35,4 28,9 78 5 3
Desember 24,2 35,4 28,8 81 249 24
Sumber: BPS (2015)
jiwa yang terdiri atas 175.337 jiwa penduduk laki-laki dan 172.159 jiwa
3,52 persen dan penduduk perempuan sebesar 3,39 persen. Rasio jenis
Presentase sampah
3 75,157 73,431 73,431 72,519 76,941
ditimbun di TPA
B. TPA Puwatu
laut Kota Kendari dengan luas wilayah 45,79 km2 atau 14,86 persen dari
Baruga, Kec. Wua-wua dan Kec. Kadia, sebelah timur berbatasan dengan
lahan TPA Puwatu bertambah secara bertahap, yaitu pada tahun 2002
Penggunaan lahan untuk TPA Puwatu sesuai dengan Perda No. 1 tahun
2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Kendari tahun 2012-
2032.
open dumping hingga tahun 2007. Sejak tahun 2008, operasional TPA
sampah perkotaan yang diolah di TPA berasal dari sampah rumah tangga,
dengan cara open dumping dan saat ini telah tertutup dan beralih fungsi
blok dimana pada blok 2 terdapat sumur LFG. Pada zona C yang dibagi
dalam 2 blok memiliki 12 sumur LFG pada blok 1 dan 7 sumur LFG pada
blok 2. Zona D merupakan zona baru yang dibangun dengan dana APBN
berupa geo membran dan geo tekstil yang saat ini aktip digunakan. Zona
sampah. Sarana prasarana yang dimiliki TPA Puuwatu dapat dilihat pada
tabel 11.
Kondisi
Jenis Jumlah Tidak Ket.
Baik Sedang
Berfungsi
Alat Berat
Landfill compactor 1 unit √
Dozer tipe D-31 1 unit √
Dozer tipe D-6 1 unit √
Excavator tipe 3200 1 unit √
Loader Bechu 1 unit
√
Bangunan 1 unit
Lab gas metan 1 unit √
Bangunan komposter 1 unit √
Tempat pencucian mobil 1 unit √
Pos jaga 1 unit √
Rumah penjaga TPA 1 unit √
Garasi alat berat 1 unit √
4 Kolam
Pengolahan Lindi stabilisasi √
Sumur Kontrol 3 unit √
Sumur LFG 43 unit √
Zona Penyangga 6 HA √
Hangar Kerja 1 unit √
Jembatan timbang 1 unit √
kedalam suatu titik dalam lokasi TPA sesuai dengan instruksi dan petunjuk
5000 watt. Pemanfaatan LFG TPA Puuwatu terus ditingkatkan dan hingga
kini telah dimanfaatkan oleh 120 KK yang bertempat tinggal disekitar TPA
listrik. Salah satu faktor yang mempengaruhi produksi LFG adalah jumlah
TPA Puwatu dibagi menjadi dua kategori, yaitu: sampah yang diangkut
oleh truk dinas kebersihan dan sampah yang diangkut secara mandiri
yang umumnya berasal dari pabrik, perusahaan swasta dan pasar. Berat
biodegradable maka akan semakin tinggi pula potensi LFG yang akan
di TPA Puwatu yang dilakukan pada bulan Agustus 2016 untuk mewakili
komposisi sampah musim kemarau dan pada bulan Januari 2017 untuk
15,1%; sampah taman 6,5%; kayu 6%; plastik 5%; kertas/karton 4,1%;
logam 2,4%; lain-lain 1,9%; karet dan kulit 1,1%; kain 0,9%; dan kaca
0,6% (tabel 12). Sampah yang bernilai ekonomis seperti kertas dan logam
79
sumber dan TPS sebelum diangkut oleh petugas kebersihan. Di TPA juga
sampah taman dan kayu 9,9%; plastik 7,2%, kaca 4%, logam 3,3%; kain
dan Tier 3. Metode yang digunakan dalam studi ini termasuk dalam Tier-2
IPCC. Proyeksi jumlah gas metan yang bisa dihasilkan dari penimbunan
1. Identifikasi Manfaat
menambah pendapatan bagi usaha dengan kata lain segala sesuatu yang
berasal dari penjualan listrik, tipping fee dan reduksi emisi gas rumah
kaca,
a. Penjualan listrik
Rp.13.200/USD).
proyek.
84.851,70
b. Tipping Fee
penerimaan tipping fee oleh PLTSa dapat dilihat pada tabel 15.
85
menyerap setidaknya satu dari enam jenis gas rumah kaca. Satuan
jumlah emisi gas rumah kaca yang bisa diturunkan atau diserap
yang telah disertifikasi. Nilai satu CER setara dengan satu ton CO2
berarti bahwa satu kredit CER yang berbentuk perjanjian kerja, sama
landfill.
emisi CO2 sebanyak 1.943,67 ton di tahun 2009 dari olahan 127.750
tahunnya sehingga semakin banyak pula emisi gas rumah kaca yang
ekonomi reduksi emisi gas rumah kaca dalam kurun waktu 20 tahun
2. Identifikasi Biaya
Puwatu, komponen arus biaya terdiri dari biaya investasi mesin dan
Handbook (US. EPA, 2015), secara umum biaya proyek energi LFG
a. Biaya investasi
habis dipakai jika umur ekonomis dari barang tersebut telah habis
90
tahun. (lampiran)
listrik. (lampiran)
biaya material dan suku cadang, biaya tenaga kerja, peralatan, biaya
dan flaring yaitu sebesar 4.500 USD/acre. Untuk sanitary landfill TPA
diperoleh dari laporan rugi laba yang telah dianalisis oleh pihak
pajak penghasilan badan usaha, lebih dari 100 juta dikenakan pajak
ini sulit untuk diklaim. Berikut adalah hasil dari pengolahan data pada
arus kas yang berupa BC Rasio, NPV, IRR dan Payback Period.
dibangun.
Nilai B/C rasio diperoleh sebesar 1,89 yang berarti setiap satu
sebesar Rp. 1,65. Proyek ini dikatakan layak karena Benefit yang
keuntungan.
yang berarti NPV proyek akan berada pada kondisi sama dengan nol
yang baik adalah proyek yang memiliki jangka waktu kurang dari
analisa SWOT. Analisa SWOT bertujuan untuk menilai faktor internal dan
faktor internal berupa kekuatan dan kelemahan yang dimiliki dengan faktor
eksternal.
96
1. Faktor Internal
a. Kekuatan (Strenghts)
TPA Puwatu.
2. Sistem pembiayaan
Kendari berasal dari APBN dan APBD. Dana yang berasal dari
jual listrik. Harga jual listrik dengan pemanfaatan gas metana dengan
4. Aspek Infrastruktur
5. Aspek Kelembagaan
menggunakan truk jenis dump truck kapasitas 6 m3 dan arm roll truk
sumur uji.
104
gas metan.
6. Aspek Regulasi
2013 tentang Bank Sampah dan Perwali No. 05 tahun 2014 tentang
b. Kelemahan
umum, teknisi dan operator, driver, security dan helper. Teknisi dan
di TPA Puwatu
107
ketika banjir.
kerusakan.
108
2. Faktor Eksternal
a. Peluang (Opportunities)
menyerap emisi setidaknya satu dari enam jenis gas rumah kaca.
berarti bahwa satu kredit CER yang berbentuk perjanjian kerja, sama
landfill.
yaitu reduksi emisi GRK dan penyerapan karbon. Salah satu tipe
proyek yang layak untuk menjadi proyek CDM adalah proyek energi
biogas, biomass, air, panas bumi, sistem hybrid dan sampah. Proyek
Penyiapan Dokumen
Konsultasi Publik
Rancangan Proyek (PDD)
Registrasi Ke CDM
Executive Board
Penerbitan CERs
(Executive Board)
2015).
b. Ancaman (Threats)
3. Analisis SWOT
Aspek Kelembagaan
8. Sudah ada SKPD Pengelola
Persampahan Kota Kendari
Sudah ada Sub bidang pengelola
persampahan dan TPA Puwatu
9. Sudah ada dokumen
perencanaan dan masterplan
116
Aspek Regulasi
10. Recovery energi dari sampah
sudah didukung oleh regulasi
daerah yaitu perda No. 4 Tahun
2015 Tentang Pengelolaan
Sampah, dan sudah
diimplementasikan
Hasil pengklasifikasian faktor internal dan eksternal selanjutnya
Faktor Internal
Kekuatan (Strengths)
Aspek Sumberdaya
1. Tersedianya potensi gas metana sebagai penghasil listrik
2. Selain sumber pembiayaan dari APBN dan APBD, ada peluang
pendapatan dari penjualan listrik
3. Letak geografis TPA Puwatu memungkinkan PLTSa terhubung dengan
jaringan listrik PLN
4. TPA Puwatu telah memiliki sanitary landfill, sistem pengumpulan gas
dan sarana pengolahan air lindi
Aspek Kelembagaan
5. Sudah ada SKPD Pengelola Persampahan Kota Kendari
Sudah ada Sub bidang pengelola persampahan dan TPA Puwatu
6. Sudah ada dokumen perencanaan dan masterplan persampahan
Aspek Regulasi
7. Recovery energi dari sampah sudah didukung oleh regulasi daerah yaitu
perda No. 4 Tahun 2015 Tentang Pengelolaan Sampah, dan sudah
diimplementasikan.
Kelemahan (Weaknesses)
117
Faktor Internal
Aspek Sumberdaya
1. Sumberdaya pengelola TPA puwatu masih kurang dari segi jumlah dan
kompetensi
2. Beberapa sarana prasarana di TPA Puwatu tidak berfungsi dengan baik
(alat berat dan jembatan timbang)
3. Teknologi pembangkitan energi listrik masih sederhana (menggunakan
mesin rakitan dari mesin mobil)
Tabel 23 Hasil pengklasifikasian faktor eksternal
Faktor Eksternal
Peluang (Opportunities)
Aspek Politik
1. Pemanfaatan landfill gas sebagai energi sejalan dengan program
nasional
Aspek Ekonomi
2. Pemanfaatan landfill gas sebagai energi berpeluang mendapatkan
manfaat ekonomi dari pengurangan emisi gas rumah kaca melalui
mekanisme pembangunan bersih Protokol Kyoto
Aspek Sumberdaya
3. Semakin langkanya energi fosil
4. Teknologi pembangkit energi listrik dari gas tersedia
Ancaman (Threats)
Aspek Ekonomi
5. Masih mahalnya biaya investasi pembangunan infrastruktur
pembangkit
b. Tahap analisis
6. Aspek Regulasi
Recovery energi dari sampah
sudah didukung oleh regulasi
daerah yaitu perda No. 4 Tahun
2015 Tentang Pengelolaan
7. Sampah, dan sudah
diimplementasikan.
B. Kelemahan (Weaknesses) D. Ancaman (Threats)
Aspek Sumberdaya Aspek Ekonomi
1. Sumberdaya pengelola TPA 1. Masih mahalnya biaya
puwatu masih kurang dari segi investasi pembangunan
119
kumulatif mulai 0,0 (tidak penting) sampai dengan nilai 1,00 (paling
Pemberian nilai rating pada faktor kekuatan yang paling besar diberi
nilai rating tiga, jika nilai kekuatannya kecil diberi nilai rating satu,
sedangkan nilai rating pada faktor kelemahan adalah sebaliknya. Jika nilai
kelemahannya besar nilai rating satu, tetapi jika kelemahannya kecil diberi
nilai rating tiga. Hal ini serupa dengan pemberian nilai skala rating faktor
eksternal, peluang yang paling besar diberi nilai tiga, peluang yang kecil
diberi nilai rating satu. Selanjutnya faktor ancaman yang besar diberi nilai
FAKTOR-FAKTOR INTERNAL
BOBOT RATING
A KEKUATAN (B) „(R)
BxR
0,24 0,54
121
FAKTOR-FAKTOR INTERNAL
BOBOT RATING
A KEKUATAN (B) „(R)
BxR
JUMLAH 1,00
rata-rata untuk faktor kekuatan sebesar 2,27 lebih besar daripada nilai
dimiliki.
FAKTOR-FAKTOR EKSTERNAL
BOBOT RATING
A PELUANG BxR
(B) „(R)
1 Pemanfaatan landfill gas sebagai energi 0,21 3 0,63
sejalan dengan program Provinsi dan
Nasional.
rata-rata untuk faktor peluang sebesar 5,58 lebih besar daripada nilai
pembangkit listrik tenaga gas landfill TPA Puwatu lebih besar daripada
Dari hasil analisis dari tabel 17 dan tabel 18, total skor terbobot
variabel kekuatan (S) adalah 2,27 dan skor kelemahan (W) adalah 0,54.
Sedangkan total skor terbobot variabel peluang (O) adalah 2,21 dan
antara (O) dan (T). Nilai koordinat sumbu x yang diperoleh adalah 1,73
-3 -2 -1 0 1
W 2 3
S
-1
-2
-3
T
Gambar 25 Diagram Kuadran Strategi SWOT
yang ada untuk merebut peluang. Kebijakan yang dihasilkan dari strategi
1. Tersedianya potensi gas metana sebagai penghasil 1. Sumberdaya pengelola TPA puwatu masih
INTERNAL listrik kurang dari segi jumlah dan kompetensi
2. Selain sumber pembiayaan dari APBN dan APBD, 2. Beberapa sarana prasarana di TPA Puwatu
ada peluang pendapatan dari penjualan listrik tidak berfungsi dengan baik (alat berat dan
3. Letak geografis TPA Puwatu memungkinkan PLTSa jembatan timbang)
terhubung dengan jaringan listrik PLN 3. Teknologi pemanfaatan gas metan yang
4. TPA Puwatu telah memiliki sanitary landfill, sistem digunakan masih sederhana (mesin rakitan dari
pengumpulan gas dan sarana pengolahan air lindi mesin mobil)
5. Sudah ada SKPD Pengelola Persampahan Kota
Kendari
Sudah ada Sub bidang pengelola persampahan dan
TPA Puwatu
6. Sudah ada dokumen perencanaan dan masterplan
persampahan
EKSTERNAL 7. Recovery energi dari sampah sudah didukung oleh
regulasi daerah yaitu perda No. 4 Tahun 2015
Tentang Pengelolaan Sampah dan sudah
dimplementasikan.
PELUANG [O]
1. Pemanfaatan landfill gas sebagai energi sejalan 1. Meningkatkan porsi pemanfaatan energi terbarukan 1. Meningkatkan kualitas dan kuantitas SDM
dengan program Provinsi dan nasional yang berasal dari gas metana TPA Puwatu pengelola TPA Puwatu di bidang pengelolaan
2. Pemanfaatan landfill gas sebagai energi 2. Akselerasi pengembangan pembangkitan energi persampahan dan energi
berpeluang mendapatkan manfaat ekonomi dari listrik TPA Puwatu hingga terkoneksi ke jaringan 2. Meningkatkan teknologi konversi energi listrik
pengurangan emisi gas rumah kaca melalui PLN 3. Meningkatkan sarana prasarana pengelolaan
mekanisme pembangunan bersih Protokol Kyoto 3. Memanfaatkan pembiayaan melalui skema CDM persampahan TPA Puwatu
3. Semakin langkanya energi fosil (Clean Development Mechanism)
4. Teknologi pembangkit energi dari gas tersedia
ANCAMAN [T]
1. Memanfaatkan peluang-peluang pendapatan dari 1. Menerapkan pengendalian dan pengawasan
1. Masih mahalnya biaya investasi pembangunan penjualan listrik dan CER untuk pengadaan teknologi dalam penggunaan infrastruktur yang tidak
infrastruktur dan teknologi pembangkit dan membangun infrastruktur sesuai standar yang telah ditentukan
125
sebagai berikut:
dimanfaatkan adalah:
Development Mechanism)
infrastruktur.
126
Puwatu
kegiatan-kegiatan berikut:
127
1. Meningkatkan porsi pemanfaatan energi 1. Pemanfaatan gas metan TPA Puwatu - Penyediaan sistem pengumpulan gas
terbarukan yang berasal dari gas sebagai energi alternatif dan flaring
metana di TPA Puwatu - Kerjasama pengolahan energi listrik gas
metan
2. Akselerasi pengembangkan
2. Kerjasama pendanaan pembangunan - Penyusunan rencana usaha (business
pembangkitan energi listrik TPA Puwatu
infrastruktur pembangkit energi di TPA plan) TPA Puwatu
hingga terkoneksi ke jaringan PLN
Puwatu - Penyediaan infrastruktur jaringan listrik
7. Meningkatkan sarana prasarana 7. Program Peningkatan Sarana dan - Pengadaan fasilitas operasional TPA
pengelolaan persampahan TPA Puwatu prasarana TPA - Rehabilitasi sarana prasarana TPA
(jembatan timbang)
A. KESIMPULAN
1. TPA Puwatu Kota Kendari memiliki potensi energi listrik dari gas
nilai NPV Rp. 19.348.514.956,71, B/C rasio 1,65, IRR 24% dan
B. SARAN
berikut :
masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmed, S. I., Johari, A., Hashim, H., Mat, R., Lim, J. S., Ngadi, N., & Ali,
A. (2015). Optimal landfill gas utilization for renewable energy
production. Environmental Progress & Sustainable Energy, Volume
34, Issue 1, Pages 289-296.
Arifin, M., Aep, S., & Arifin, S. (2011). Kajian Biogas Sebagai Sumber
Pembangkit Tenaga Listrik di Pesantren Saung Balong Al Baroqah,
Majalengka Jawa Barat. Journal of Mechatronics, Electrical Power,
and Vehicular Technology Vol. 02, No 2, pp 73-78.
BPS. (2016). Kota Kendari Dalam Angka 2016. Kendari: BPS Kota
Kendari.
132
Dace, E., Blumberga, D., Kuplais, G., Larissa Bozko, Z. K., & Khabdullin,
A. (2015). Optimization of landfill gas use in municipal solid waste
landfills in Latvia. Energy Procedia, Volume 72 Pages 293-299.
Feng, C. B., Liu Jian Guo, G. Q., Qin, N. X., Dong, C., Cui, L. L., Ying, Z.,
& Sheng, Z. Z. (2014). Estimation of methane emission from
municipal solid waste landfills in China based on point emission
sources. Advances in Climate Change research, Volume 5, Issue 2,
Pages 81-91.
GIZ, k. d. (2013). Studi Awal Potensi Emis Gas Rumah Kaca (GRK)
Sektor Persampahan Perkotaan Di Kota Kendari. GIZ.
Hong, J., Chen, Y., Wang, M., Ye, L., Qi, C., Yuan, H., . . . Li, X. (2017).
Intensification of municipal solid waste disposal in China.
Renewable and Sustainable Energy Reviews, Vol. 69 Pages 168-
176.
Pokja Sanitasi dan Air Minum Kota Kendari. (2012). Buku Putih Sanitasi
Kota Kendari 2012. Pokja Sanitasi dan Air Minum Kota Kendari.
Tan, S. T., Ho, W. S., Hashim, H., Lee, C. T., Taib, M. R., & Ho, C. S.
(2015). Energy, economic and environmental (3E) analysis of waste
to energy (WTE) strategies for municipal solid waste (MSW)
management in Malaysia. Energy Conversion and Management,
Volume 102 Pages 111-120.
2015)
IEA, 2014)
137
LAMPIRAN
140