Disusun oleh:
CAROLINE SUWANDI
NRP: 1421020
Pembimbing:
TAN LIE ING, S.T., M.T.
Caroline Suwandi
NRP: 1421020
Menyetujui,
Pembimbing
Mengetahui,
Ketua Program Studi S-1 Teknik Sipil
Apabila pada masa mendatang diketahui bahwa pernyataan ini tidak benar
adanya, saya bersedia menerima sanksi yang diberikan dengan segala
konsekuensinya.
(Caroline Suwandi)
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan untuk dapat
dipergunakan sebagaimana mestinya.
(Caroline Suwandi)
Sesuai dengan persetujuan dari Ketua Program Studi S-1 Teknik Sipil, Fakultas
Teknik, Universitas Kristen Maranatha, melalui surat No.
1607.rev/PSTS-TA/FTS/UKM/I/2018 tanggal 15 Januari 2018, dengan ini saya
selaku Pembimbing Tugas Akhir memberikan tugas kepada:
Nama : Caroline Suwandi
NRP : 1421020
Hal-hal lain yang dianggap perlu dapat disertakan untuk melengkapi penulisan
Tugas Akhir ini.
Yang bertanda tangan di bawah ini selaku Dosen Pembimbing Tugas Akhir dari
mahasiswa:
Nama : Caroline Suwandi
NRP : 1421020
menyatakan bahwa Tugas Akhir dari mahasiswa tersebut di atas dengan judul:
PERENCANAAN GEOMETRI JALAN TOL BOGOR OUTER RING ROAD
(BORR) SEKSI IIB RUAS KEDUNG BADAK-SIMPANG YASMIN
dinyatakan selesai dan dapat diajukan pada Ujian Sidang Tugas Akhir (USTA).
Puji dan syukur penyusun panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas
segala rahmat yang dilimpahkan oleh-Nya, sehingga dapat menyelesaikan
penyusunan Tugas Akhir. Tugas Akhir merupakan pembahasan laporan penelitian
dengan judul PERENCANAAN GEOMETRI JALAN TOL BOGOR OUTER
RING ROAD (BORR) SEKSI IIB RUAS KEDUNG BADAK-SIMPANG
YASMIN. Tugas Akhir diajukan sebagai syarat untuk menempuh ujian sarjana di
Program Studi S-1 Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Kristen Maranatha,
Bandung.
Dalam penulisan laporan penelitian ini, penyusun mengalami berbagai
kendala dan hambatan. Dengan doa dan dorongan yang diberikan oleh berbagai
pihak, akhirnya penyusun dapat menyelesaikan laporan penelitian ini. Oleh karena
itu, penyusun mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Ronald Suwandi dan Ibu Lenny Alam, selaku orang tua yang selalu
mendoakan, memberikan dukungan, dan semangat.
2. Karina Suwandi, S.Sn., selaku kakak yang selalu memberikan dukungan dan
semangat serta membantu dalam pengambilan data Tugas Akhir.
3. Ibu Tan Lie Ing, S.T., M.T., selaku dosen pembimbing.
4. Bapak Prof. Dr. Ir. Budi Hartanto Susilo, M.Sc., selaku dosen penguji USTA.
5. Bapak Dr. Ir. Samun Haris, M.T., selaku dosen penguji USTA.
6. Bapak Ir. Santoso Urip Gunawan, M.T., selaku dosen penguji USTA.
7. Ibu Dr. Ir. Asriwiyanti Desiani, M.T., selaku Ketua Program Studi S-1 Teknik
Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Kristen Maranatha.
8. Dosen-dosen Program Studi S-1 Teknik Sipil yang telah memberikan ilmu
selama masa perkuliahan.
9. Karyawan Tata Usaha Fakultas dan Program Studi S-1 Teknik Sipil yang telah
membantu mengurus segala keperluan selama masa perkuliahan.
10. Ibu Aulia Rahmi, selaku Assistan Manager Perencanaan Teknik PT. Marga
Sarana Jabar yang telah membantu perizinan dalam pengumpulan data
sekunder.
Caroline Suwandi
NRP: 1421020
ABSTRAK
Kota Bogor merupakan kota yang sedang berkembang, sehingga tingkat sosial
dan ekonomi di Kota Bogor semakin maju dan menyebabkan mobilitas
masyarakat menjadi bertambah untuk memenuhi kebutuhan hidup dan berelasi.
Bertambahnya jumlah sarana transportasi yang menggunakan ruas jalan di Kota
Bogor menimbulkan berbagai masalah transportasi, salah satunya adalah
kemacetan. Aktivitas masyarakat yang tinggi di Kota Bogor menyebabkan volume
lalu lintas semakin bertambah. Tujuan penelitian ini adalah merencanakan
geometri Jalan Tol Bogor Outer Ring Road (BORR) seksi IIB ruas Kedung
Badak-Simpang Yasmin. Analisis dilakukan pada jalan utama (main road) dengan
data sekunder yang didapatkan dari PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk. Analisis
dilakukan dengan menggunakan metode Bina Marga. Setelah analisis dilakukan,
tipe tikungan yang digunakan pada jalan utama adalah tipe Spiral-Circle-Spiral
(SCS), Full Circle (FC), dan Spiral-Spiral (SS). Tikungan tipe SCS digunakan
pada PI-1, PI-5, dan PI-6. Tikungan tipe FC digunakan pada PI-2 dan PI-4.
Tikungan tipe SS digunakan pada PI-3. Pada titik PI-3 terjadi overlap apabila
menggunakan Rc = 2000m, maka nilai Rc diperkecil menjadi Rc = 1000m.
Kata kunci: geometri jalan tol, alinemen horizontal, Full Circle, Spiral-Circle-
Spiral, Spiral-Spiral.
ABSTRACT
Bogor is an evolve city with the result that social and economy levels is become
more advance and it also leads the increasing of society mobility to supply human
needs and relation. The increasing amount of transportation which utilize Bogor
roads, inflict various transportation problem such as congestion. The high levels
of human activities in Bogor causing the volume of traffic to increase. The
research purpose is to plan geometry of Bogor Outer Ring Road (BORR) Toll
Road IIB Section Kedung Badak-Simpang Yasmin. The analysis was performed in
the main road with secondary data by PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk. Analysis
has done with Bina Marga method. From the analysis, the curve that used in the
main road were Spiral-Circle-Spiral (SCS), Full Circle (FC), dan Spiral-Spiral
(SS) type. SCS curve used in PI-1, PI-5, and PI-6. FC curve used in PI-2 an dPI-
4. SS curve used in PI-3. At PI-3 point is going to overlap if R c = 2000m.
Therefore, the Rc value is decreased to 1000m.
4)
HALAMAN JUDUL i
LEMBAR PENGESAHAN ii
PERNYATAAN ORISINALITAS LAPORAN PENELITIAN iii
PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN iv
SURAT KETERANGAN TUGAS AKHIR v
SURAT KETERANGAN SELESAI TUGAS AKHIR vi
KATA PENGANTAR vii
ABSTRAK ix
ABSTRACT x
DAFTAR ISI xi
DAFTAR GAMBAR xiii
DAFTAR TABEL xiv
DAFTAR NOTASI xv
DAFTAR SINGKATAN xvii
DAFTAR LAMPIRAN xviii
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Tujuan Penelitian 2
1.3 Ruang Lingkup Penelitian 2
1.4 Sistematika Penulisan 2
BAB II STUDI LITERATUR 3
2.1 Jalan 3
2.1.1 Fungsi Jalan 3
2.1.2 Klasifikasi Jalan 4
2.2 Geometri Jalan 5
2.3 Alinemen Horizontal 16
2.3.1 Spiral-Spiral (SS) 16
2.3.2 Spiral-Circle-Spiral (SCS) 18
2.3.3 Full Circle (FC) 21
2.4 Penentuan Jenis Tikungan 23
BAB III METODE PENELITIAN 24
3.1 Diagram Alir Penelitian 24
3.2 Lokasi Penelitian 25
3.3 Pengumpulan Data 26
BAB IV ANALISIS DATA 27
4.1 Perhitungan Alinemen Horizontal pada Jalan Utama (Main Road) 27
4.1.1 Perhitungan Lengkung Spiral-Circle-Spiral (SCS) 28
4.1.2 Perhitungan Lengkung Full Circle (FC) 31
4.1.3 Perhitungan Lengkung Spiral-Spiral (SS) 34
4.2 Perhitungan Stasioning (STA) 38
4.3 Diagram Superelevasi 38
4.4 Gambar Jalan Utama (Main Road) 40
4.5 Diskusi 41
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 44
5.1 Kesimpulan 44
2.1 Jalan
Menurut Undang-Undang Jalan Raya Nomor 13 Tahun 1980, jalan
merupakan suatu prasarana perhubungan darat dalam bentuk apapun meliputi
segala bagian jalan termasuk bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang
diperuntukkan bagi lalu lintas, jalan umum adalah jalan yang diperuntukkan bagi
lalu lintas umum, jalan khusus adalah jalan selain dari pada jalan umum, dan jalan
tol adalah jalan umum yang kepada para pemakainya dikenakan kewajiban
membayar tol.
Menurut Siga (2012), dalam perencanaan jalan, bentuk geometri jalan harus
dapat memberikan pelayanan optimum terhadap lalu lintas, sebab tujuan dari
perencanaan geometri jalan adalah menghasilkan infrastruktur yang aman. Faktor-
faktor penyebab kecelakaan lalu lintas adalah: manusia/pemakai jalan, kendaraan,
jalan, dan lingkungan. Faktor manusia adalah manusia sebagai pejalan kaki
maupun sebagai pengemudi. Faktor kendaraan adalah: kondisi rem, ban, dan
lampu kendaraan. Faktor jalan adalah: kerusakan pada permukaan jalan dan
tikungan yang terlalu tajam. Faktor lingkungan adalah: cuaca dan kurangnya
penerangan pada jalan.
Tipe I kelas 1 adalah jalan dengan standar tertinggi dalam melayani lalu
lintas cepat antar regional atau antar kota dengan pengaturan jalan masuk
secara penuh, sedangkan Tipe I kelas 2 adalah jalan dengan standar tertinggi
dalam melayani lalu lintas cepat antar regional atau di dalam melayani lalu
lintas cepat antar regional atau di dalam kota-kota metropolitan dengan
sebagian atau tanpa pengaturan jalan masuk.
2. Tipe II: Sebagian atau tanpa pengaturan jalan masuk
Jalan-jalan tipe II terbagi menjadi 4 kelas sesuai dengan klasifikasi
fungsional dan perencanaan volume lalu lintas. Kelas jalan tipe II dapat dilihat
pada Tabel 2.2.
2. Kecepatan
Kecepatan adalah besaran yang menunjukkan jarak yang ditempuh kendaraan
dibagi waktu tempuh, biasanya dinyatakan dalam km/jam. Kecepatan rencana
(Sukirman, 1999) adalah kecepatan yang dipilih untuk keperluan perencanaan
setiap bagian jalan seperti: tikungan, kemiringan jalan, jarak pandang, dan lain-
lain. Kecepatan yang dipilih tersebut adalah kecepatan tertinggi menerus, yaitu
suatu keadaan dengan kendaraan dapat berjalan aman dan keamanan tersebut
sepenuhnya tergantung dari bentuk jalan. Tikungan horizontal, kemiringan
melintang di tikungan, jarak pandang, lebar jalur, lebar bahu, dan kebebasan
melintang dipengaruhi oleh kecepatan rencana. Faktor-faktor yang
mempengaruhi besarnya kecepatan rencana (Sukirman, 1999):
a. Keadaan terrain, apakah datar, berbukit atau gunung
Medan dikatakan datar jika kecepatan kendaraan truk sama atau mendekati
kecepatan mobil penumpang. Medan dikatakan daerah perbukitan jika
kecepatan kendaraan truk berkurang sampai di bawah kecepatan mobil
penumpang, tapi belum merangkak. Medan dikatakan pegunungan jika
kecepatan kendaraan truk berkurang banyak sehingga truk tersebut
merangkak melewati jalan tersebut dengan frekuensi yang sering. Medan
datar, perbukitan, dan pegunungan dapat pula dibedakan dari data besarnya
kemiringan melintang rata-rata dari potongan melintang tegak lurus sumbu
jalan. Kemiringan melintang rata-rata untuk patokan kondisi medan dapat
dilihat pada Gambar 2.2.
iv. Kapasitas
Kapasitas adalah jumlah kendaraan maksimum yang dapat melewati suatu
penampang jalan pada jalur jalan selama 1 jam dengan kondisi serta arus lalu
lintas tertentu. Nilai kapasitas dapat diperoleh dari penyesuaian kapasitas
dasar/ideal dengan kondisi dari jalan yang direncanakan. Perbedaan antara VJP
dan kapasitas dapat dilihat pada Tabel 2.4.
Sudut azimut ialah sudut yang dimulai dari arah utara berputar searah jarum
jam ke titik yang ditinjau. Besarnya sudut azimut adalah 0º-360º. Sudut azimut
pada titik n dihitung menggunakan Persamaan 2.6.
Penentuan kuadran untuk sudut azimut dapat dilihat pada Tabel 2.6.
Tabel 2.7 Superelevasi Maksimum Berdasarkan Tata Guna Lahan dan Iklim
Superelevasi
Kondisi yang Digunakan
Maksimum
10% Maksimum untuk jalan tol antarkota
8% Maksimum untuk jalan tol antarkota dengan curah hujan tinggi
6% Maksimum untuk jalan tol perkotaan
4% Maksimum untuk jalan tol perkotaan dengan kepadatan tinggi
Sumber: Badan Standardisasi Nasional, 2008
0,0214 V 3
Lsmin3 ¿ (2.27)
Rc C
Keterangan: V = Kecepatan rencana, km/jam.
Rc = Radius tikungan, m.
C = Perubahan maksimum percepatan arah radial, digunakan
1,2m/detik3, m/detik3.
10. Koefisien gesekan dihitung menggunakan Persamaan 2.28 atau Persamaan
2.29.
fmaks = - 0,00065 V + 0,192, untuk V < 80km/jam (2.28)
fmaks = - 0,00125 V + 0,24, untuk 80km/jam ≤ V ≤ 112km/jam (2.29)
11. Jari-jari minimum dihitung menggunakan Persamaan 2.30.
2
V
Rmin ¿ (2.30)
127(e maks +f maks)
Mulai
Tujuan Penelitian
Studi Literatur
Selesai
Diketahui:
Tipe = Spiral-Circle-Spiral
Kecepatan rencana (V) = 80km/jam
Rc = 510m
Koordinat TS = (698858,3714;9274254,1090)
STA TS = (5+287,133)
Koordinat SC = (698774,7127;9274239,2178)
STA SC = (5+372,133)
Koordinat PI-1 = (698685,9240;9274218,4460)
Koordinat CS = (698642,3944;9274240,4748)
STA CS = (5+504,831)
Koordinat ST = (698487,3104;9274279,1145)
STA ST = (5+664,831)
edesain = 5,00%
Koordinat awal = (698943,6985;9274271,7551)
Koordinat PI-2 = (698046,4255;9274413,7872)
Sudut azimut dihitung berdasarkan data koordinat.
702
¿ −510¿
6 ( 510 )
= 0,401m
Ls 3
k ¿ Ls − – Rc sin θ s
40 R c2
3
70
¿ 70− 2
−510 sin 3,932°
40510
= 34,994m
∆
Ts ¿(R ¿¿ c+ p) tan +k ¿
2
28,670º
¿(510+ 0,401) tan +34,994
2
= 165,426m
∆
Es ¿( R ¿¿ c+ p) sec −Rc ¿
2
28,670º
¿(510+ 0,401) sec −510
2
= 16,803m
fmaks = - 0,00125 V + 0,24
= - 0,00125 (80) + 0,24
= 0,14
dAwal - PI-1 ¿ √( X Awal− X PI−1 )2+(Y Awal −Y PI −1 )2
¿ √(698943,6985−698685,9240) +(9274271,7551−9274218,4460)
2 2
¿ √(698685,9240−698046,4255) +(9274271,7551−9274413,7872)
2 2
Tabel 4.1 Hasil Perhitungan Manual Jalan Utama untuk Lengkung SCS
PI-1 PI-2 PI-3 PI-4 PI-5 PI-6
V (km/jam) 80 80 80 80 80 80
Tipe SCS SCS SCS SCS SCS SCS
edesain (%) 5 2 2 2 5 5
Tabel 4.1 Hasil Perhitungan Manual Jalan Utama untuk Lengkung SCS
(Lanjutan)
PI-1 PI-2 PI-3 PI-4 PI-5 PI-6
Δ (°) 28,670 0,492 9,172 5,512 13,646 57,103
Rc (m) 510 17500 2000 2875 600 560
Lc (m) 185,197 80,273 250,163 206,582 72,901 488,116
L (m) 325,197 220,273 390,163 346,582 212,901 628,116
Ls (m) 70 70 70 70 70 70
Ts (m) 165,426 110,137 195,432 173,401 106,827 339,901
Azimut (°) 258,316 259,316 260,316 261,316 262,316 263,316
Es (m) 16,803 0,173 6,526 3,400 4,623 77,947
fmaks 0,14 0,14 0,14 0,14 0,14 0,14
Ɵs (°) 3,932 0,115 1,003 0,698 3,342 3,581
Ɵc (°) 20,806 0,263 7,167 4,117 6,961 49,941
p (m) 0,401 0,012 0,102 0,071 0,341 0,365
k (m) 34,994 35,000 35,000 35,000 34,996 34,995
Tabel 4.3 Hasil Perhitungan Manual Jalan Utama untuk Lengkung SCS
Setelah Dilakukan Pengecekan Overlap
PI-1 PI-2 PI-3 PI-4 PI-5 PI-6
V (km/jam) 80 80 80 80 80 80
Tipe SCS SCS SCS SCS SCS SCS
edesain (%) 5 2 2 2 5 5
Δ (°) 28,670 0,492 9,172 5,512 13,646 57,103
Rc (m) 510 17500 1000 2875 600 560
Lc (m) 185,197 80,273 90,082 206,582 72,901 488,116
L (m) 325,197 220,273 230,082 346,582 212,901 628,116
Ls (m) 70 70 70 70 70 70
Ts (m) 165,426 110,137 115,227 173,401 106,827 339,901
Tabel 4.3 Hasil Perhitungan Manual Jalan Utama untuk Lengkung SCS
Setelah Dilakukan Pengecekan Overlap (Lanjutan)
PI-1 PI-2 PI-3 PI-4 PI-5 PI-6
Azimut (°) 258,316 259,316 260,316 261,316 262,316 263,316
Es (m) 16,803 0,173 3,417 3,400 4,623 77,947
fmaks 0,14 0,14 0,14 0,14 0,14 0,14
Ɵs (°) 3,932 0,115 2,005 0,698 3,342 3,581
Ɵc (°) 20,806 0,263 5,161 4,117 6,961 49,941
p (m) 0,401 0,012 0,204 0,071 0,341 0,365
k (m) 34,994 35,000 34,999 35,000 34,996 34,995
5.1 Kesimpulan
Data sekunder alinemen horizontal pada Jalan Tol Bogor Outer Ring Road
(BORR) Seksi IIB Ruas Kedung Badak-Simpang Yasmin menggunakan tikungan
tipe Spiral-Circle-Spiral (SCS), Full Circle (FC), dan Spiral-Spiral (SS). Setelah
dilakukan penentuan jenis tikungan, maka titik PI-1 sampai dengan PI-6
menggunakan tikungan Spiral-Circle-Spiral. Pada titik PI-3 terjadi overlap
apabila menggunakan Rc = 2000m, maka nilai Rc diperkecil menjadi Rc = 1000m.
5.2 Saran
Dalam perencanaan geometri jalan layang, diperlukan juga data elevasi
untuk perhitungan alinemen vertikal.