Anda di halaman 1dari 13

SURVEI KEPUASAN KARYAWAN

DI BALAI TEKNOLOGI POLIMER (BTP) -


BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI (BPPT)

Diadjeng Laraswati Hanindyani


Universitas Indonesia
E-mail: d_laraswati_h@yahoo.co.id

Abstract
Employee Satisfaction Survey is an important component in the ISO 9001: 2008, to iden-
tify factors causing employee satisfaction and dissatisfaction. The survey is conducted
once a year to determine the level of employee satisfaction aims to a) Obtain information
about the level of employee satisfaction b) Obtain information about the factors that
cause employee satisfaction and dissatisfaction. The method of analysis used to assess
the results of this survey is descriptive method with a qualitative approach that is Cut
Off Value Method, CS Index and GAP Calculation Method and Employee Motivation
Method
The instrument is a questionnaire with 56 questions divided into 8 major aspects: Man-
agement, Leadership, Organizational Culture and Communication, Role in the Com-
pany, Work Environment, Training and Development, Remuneration and Pride of the
Organization. The survey was conducted by distributing questionnaires directly to 58
employees at the Staff Meeting on November 11, 2016. Fifty of the 58 employees, re-
sponded (94.80%).
The results of this study indicate that: the value of Employee Satisfaction is 3.286 of 5 in
2016 and the average value of Employee Reality is 3.286, The average value of Employ-
ee Expectation is 4,314 so the Average Difference (Gap) value of - 1,028
Keywords: employee satisfaction, cutoffvalue, CSI, motivation, GAP Calculation

Abstrak
Survei Kepuasan Karyawan merupakan komponen penting dalam ISO 9001: 2008,
untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang menyebabkan kepuasan dan ketidakpuasan
karyawan. Survei dilakukan setahun sekali untuk mengetahui tingkat kepuasan karyawan
yang bertujuan untuk a) Memperoleh informasi tentang tingkat kepuasan karyawan
b) Mendapatkan informasi tentang faktor-faktor yang menyebabkan kepuasan dan
ketidakpuasan karyawan Metode analisis yang digunakan untuk menilai hasil survei ini
adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif yaitu Metode Cut Off Value, CS
Index dan Metode Perhitungan GAP serta Metode Motivasi Karyawan.
Instrumen adalah kuesioner dengan 56 pertanyaan dibagi menjadi 8 aspek utama:
Manajemen, Kepemimpinan, Budaya Organisasi dan Komunikasi, Peran di Perusahaan,
Lingkungan Kerja, Pelatihan dan Pengembangan, Remunerasi dan Kebanggaan Organisasi.
Survei dilakukan dengan membagikan kuesioner langsung kepada 58 karyawan pada
Rapat Staf pada 11 November 2016. Lima puluh dari 58 karyawan, menjawab (94,80%).

83
Jurnal MSDM Vol. 5, No. 1/ Juni 2018: 83 – 95

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: nilai Kepuasan Pegawai adalah 3,286 dari 5
pada 2016 dan nilai rata-rata Realitas Pegawai adalah 3,286, Nilai rata-rata Ekspektasi
Pegawai adalah 4,314 sehingga rata-rata Selisih (Gap) nilai - 1,028
Kata kunci: kepuasan karyawan, nilai cutoff, CSI, motivasi, perhitungan GAP

PENDAHULUAN Mendapatkan informasi mengenai tren


kepuasan karyawan tahun 2016 dibanding
D alam rangka memperoleh masukan
dan saran dari karyawan sebagai
pelanggan internal organisasi kepada
tahun-tahun sebelumnya.

METODE PENELITIAN
manajemen dan organisasi untuk
mengevaluasi dan melakukan perbaikan Penelitian dilakukan melalui survey,
di masa yang akan datang dilakukan dengan sistem pendistribusian kuesioner
Survei Kepuasan Karyawan dengan secara langsung kepada seluruh karyawan
mengelompokkan ke dalam 8 kelompok pada saat Rapat Staf tanggal 11 November
besar, yaitu: Manajemen, Kepemimpinan, 2016. Dari 58 karyawan, terkumpul
Budaya Organisasi dan Komunikasi, Peran kembali sebanyak 34 kuesioner dari
di Perusahaan, Lingkungan Pekerjaan, karyawan tetap dan 16 kuesioner dari
Training dan Pengembangan, Remunerasi honorer, atau 50 dari total responden atau
dan Kebanggaan terhadap Organisasi. sejumlah 94,80 % (94,80% pada 2015,
Balai Teknologi Polimer (BTP) adalah 83,63% pada 2014 dan 90,47% pada
sebuah unit kerja di lingkungan Badan 2013)
Pengkajian dan Penerapan Teknologi Metode analisis yang digunakan
(BPPT) yang melakukan kegiatan adalah metode deskriptif dengan
pelayanan berupa jasa penelitian, jasa pendekatan kualitatif. Ditinjau
pengujian, jasa konsultasi, jasa pelatihan berdasarkan sumbernya data yang akan
dan sertifikasi LS Pro di bidang teknologi dianalisis termasuk dalam katagori data
polimer dan telah berdiri sejak tahun 2001. primer. Data primer adalah data yang
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan dihimpun langsung dari objek penelitian
agar dapat menghasilkan masukan sebagai menggunakan kuesioner yang diisi oleh
bahan pertimbangan manajemen guna para karyawan. Hasil survei setelah
merumuskan kebijakan periode mendatang dianalisis akan dinyatakan dalam angka
sehingga tercapai keseimbangan “Indeks Kepuasan” dalam skala prosentase
harapan antara pihak karyawan dengan yang menceminkan kepuasan karyawan
manajemen. Di samping itu penelitian ini secara keseluruhan, menurut kriterianya.
memiliki manfaat berupa: yang pertama, Ada 3 metoda Analisis yang digunakan
mendapatkan informasi mengenai tingkat dalam Survei ini, yaitu metoda Nilai Kritis
kepuasan karyawan. Kedua, Mendapatkan (Cut Off Value), metoda Penghitungan
informasi mengenai faktor yang menjadi GAP dan CSI Index dan metoda Motivasi
penyebab kepuasan dan ketidakpuasan Karyawan
karyawan. Ketiga, Mendapatkan Instrumen dalam penelitian ini adalah
informasi mengenai masukan-masukan kuesioner atau daftar pertanyaan untuk
yang diberikan karyawan Keempat, para karyawan, sebagai alat utama untuk

84
Survei Kepuasan Karyawan dI BTP ... (Diadjeng Laraswati Hanindyani)

menggali informasi secara mendasar 3. kepuasan karyawan terhadap atasan,


terkait dengan kepuasan karyawan, dan
dengan penekanan pada pemahaman 4. kepuasan karyawan terjadap kebijakan
faktor penentu kepuasan dan kebanggaan organisasi dalam memberikan
karyawan terhadap organisasi. Sementara remuneration and benefit pada
butir-butir pertanyaan kuesioner dibuat pegawainya.
dalam bentuk pilihan ganda di mana setiap
butir pertanyaan terdiri dari lima jawaban. Metoda Nilai Kritis Untuk Tingkat
Penilaian dilakukan dengan skala penilaian Kepuasan Karyawan
1-5, yang menunjukkan skala kepuasan Dalam melakukan analisis data
dari rendah sampai dengan tinggi. perlu ditentukan terlebih dahulu batasan
Penerapan uji reliabilitas dalam kuesioner nilai standard atau nilai kritis (cut off
dimaksudkan untuk mengetahui apakah value). Nilai kritis diperlukan untuk
kuesioner yang digunakan reliable atau memisahkan antara kelompok responden
handal, artinya jawaban yang diberikan yang dinyatakan puas dan tidak puas.
dalam kuesioner tersebut konsisten atau Lebih jelas mengenai pembagian daerah
stabil dari waktu ke waktu. kepuasan dapat dilihat pada tabel berikut.
Hasil Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Tabel 1.
kuesioner dalam Survei Kepuasan Klasifikasi dan Kriteria Nilai Kritis
Karyawan 2016 adalah sebagai berikut No Klasifikasi Kriteria
(Lihat Lampiran Tabel 1): 1. A x >= 20%
1. Dari hasil Uji Validitas, nilai signifikan 2. B 15% =<x< 20%
≤ 0,05 artinya item dapat dikatakan 3. C 10% =<x< 15%
valid, sehingga kuesioner tersebut 4. D x < 10%
dianggap sudah tepat untuk mengukur Keterangan:
kepuasan karyawan
• X adalah penilaian karyawan terhadap
2. Dari hasil Uji Reliabilitas, nilai suatu objek yag dinilai berkisar 1
Cronbach’s Alpha > 0,6 artinya reliable, – 2 dan kriteria 20% adalah jumlah
maka variabel kepuasan karyawan karyawan yang menilai 1-2 terhadap
dianggap konsisten (reliable) jika seluruh populasi karyawan
menggunakan kuesioner tersebut
• Pengklasifikasian ini lebih
Survei dilakukan menggunakan mengarahkan pada strategi apa yang
kuesioner atau daftar pertanyaan yang harus diambil oleh manajemen untuk
terdiri dari 56 pertanyaan menuju empat mencapai kepuasan seperti yang
elemen utama, yakni: diharapkan para karyawan.
1.
kepuasan karyawan terhadap
pekerjaannya (job content), Metode Analisis Kesenjangan (Gap)
2.
kepuasan karyawan terhadap dan Analisis CS Index
lingkungan kerja (baik lingkungan Rentang GAP digunakan untuk
fisik seperti tata ruangan ataupun mengukur kualitas layanan. Pengukuran
lingkungan non fisik seperti relasi nilai kualitas ini dilakukan dengan
dengan kerja, atau suasana kerja) membandingkan nilai-nilai yang

85
Jurnal MSDM Vol. 5, No. 1/ Juni 2018: 83 – 95

Tabel 2
Kepuasan Karyawan (Analisis Gap)

Rumus – Gap Komentar CSI


>0,00 Sangat Puas (SP) >100
-0,15 (H)<=Gap=< 0,00 Puas (P) 85 – 100
-0,30 (H)<= Gap < -0,15 (H) Cukup Puas (CP) 70 - < 85
-0,45 (H)<=Gap< -0,30 (H) Kurang Puas (KP) 55 - <70
Gap<-0,45 (H) Tidak Puas (TP) <55

memengaruhi tingkat persepsi kenyataan kriteria yang perlu diprioritaskan untuk di


yang dirasakan karyawan terhadap suatu tingkatkan kualitas pelayanannya. Melalui
kualitas layanan dibandingkan dengan metode “Analisis Gap” akan diketahui
harapan karyawan. kesenjangan antara Harapan karyawan
Definisi tingkat kepuasan di dalam dengan Kenyataan yang dirasakan
penelitian ini diambil dengan cara karyawan, selanjutnya akan didapatkan
membandingkan selisih/gap antara data jawaban responden sebagai berikut.
harapan dengan kenyataan. Adapun 1. Rata-rata harapan karyawan, dalam
rentang gap tingkat kepuasan kualitas skala 1 s.d. 5;
layanan dapat ditentukan dan dikaitkan 2. Rata-rata kenyataan yang dirasakan
dengan Customer Satisfaction Index (CSI) karyawan, dalam skala 1 s.d. 5;
sebagai berikut. 3. Selisih (gap) yang terjadi antara
Rentang GAP = K - H rata-rata harapan dengan rata-rata
K= Nilai Kenyataan kenyataan.
H = Nilai Harapan Manfaat Pengukuran Indeks Kepuasan
Apabila nilai rentang GAP positif Karyawan
berarti konsumen merasa pelayanan Terdapat beberapa manfaat dari
yang diterima telah sesuai dengan yang indeks kepuasan karyawan. Irawan
diharapkan. Namun bila nilai rentang GAP (2003) mengemukakan 3 manfaat indeks
negatif maka konsumen merasa kualitas kepuasan karyawan, yaitu
pelayanan yang diberikan belum sesuai 1. Hasil pengukuran selalu digunakan
atau tidak sesuai dengan harapannya. sebagai acuan untuk menentukan
Karena rata-rata Harapan adalah goal sasaran di tahun-tahun mendatang.
(KPI) yang diinginkan responden tercapai Tanpa ada indeks kepuasan karyawan,
maka batasan GAP mengikuti rata-rata top management sulit menentukan
Harapan (H), begitu juga Customer tujuan untuk meningkatkan kepuasan
Statisfaction Index (CSI) mengikuti Rata- karyawan. Misal, indeks pada ini
rata Harapan (H) responden sebagai goal adalah sekian, maka di tahun depan
(KPI) organisasi. haruslah sekian indeksnya.
Dari perhitungan nilai GAP tersebut 2. Indeks diperlukan karena proses
maka dapat diketahui tingkat kepuasan pengukuran kepuasan karyawan
karyawan, nilai GAP terendah merupakan bersifat kontinyu. Proses tracking

86
Survei Kepuasan Karyawan dI BTP ... (Diadjeng Laraswati Hanindyani)

ini baru menghasilkan sesuatu yang Beberapa orang lebih memperhatikan


bermanfaat bila dapat disimpulkan kebutuhan akan rasa aman daripada
bahwa apa yang dilakukan organisasi kebutuhan fisiologis demi kenyamanan
adalah sudah benar. Hal ini tercermin hidupnya.
dari indeks kepuasan karyawan Moroney (1977) mengelompokkan
yang meningkat atau menurun. Bila kebutuhan menjadi:
meningkat tajam, maka ada indikasi
1. Kebutuhan normatif (normative
awal bahwa program kepuasan
need), yaitu kebutuhan yang timbul
karyawan berjalan dengan efektif.
pada individu, yang pada umumnya
Bila turun, maka sebaliknya.
dipengaruhi oleh faktor nilai,
3. Indeks diperlukan juga karena lingkungan sosial dan hukum.
adanya keperluan untuk melakukan 2. Kebutuhan yang dirasakan (perceived
benchmarking antara tingkat kepuasan need), yaitu apa yang menjadi
karyawan suatu organisasi dan tingkat kebutuhan mereka. Perceived need ini
kepuasan dari karyawan pesaing. Suatu biasa disebut juga dengan felt need.
organisasi tahu bahwa indeks kepuasan
meningkat. Tetapi apa artinya apabila 3. Kebutuhan yang diekspresikan
ternyata indeks pesaing, rata-rata (expressed need), yaitu felt need
mengalami kenaikan 10%. yang berubah menjadi penggunaan
pelayanan. Expressed need ini biasa
disebut demand atau menurut Sukirno
TINJAUAN PUSTAKA
(1997) disebut permintaan yang efektif.
Kebutuhan Karyawan 4. Kebutuhan yang dalam pemenuhannya
Menurut Maslow (1998), setiap berbeda antara satu individu
manusia mempunyai kebutuhan yang dengan individu yang lainnya atau
besarnya tergantung pada kepentingan antardaerah yang satu dengan daerah
individu. Kebutuhan yang harus dipenuhi lainnya. Relative need ini disebut juga
merupakan faktor pendorong memotivasi comparative need.
seseorang menjalankan kegiatannya. Berdasarkan definisi kebutuhan
Kebutuhan tersebut terjadi secara yang dikemukakan Moroney, maka yang
bertahap, mulai kebutuhan yang paling dimaksudkan kebutuhan dalam penelitian
dasar, yaitu kebutuhan fisiologis, kebutuhan ini adalah kebutuhan yang dirasakan atau
rasa aman, kebutuhan akan rasa kasih perceived need (felt need).
sayang, kebutuhan akan harga diri sampai
pada kebutuhan yang paling tinggi yakni Harapan Karyawan
kebutuhan akan aktualisasi diri. Teori Harapan (expectation) merupakan
kebutuhan ini dikenal dengan five hierarchy dasar kepuasan konsumen. Dalam
of need dari Maslow (Maslow, 1998). pelayanan kesehatan harapan
Teori Maslow di atas mempunyai diformulasikan sebagai pelayanan yang
kelemahan karena manusia tidak selalu dipikirkan akan diterimanya (Berry,
harus memenuhi kebutuhan pada hirarkhi Pasuraman dalam Sumaryoto, 2002).
yang lebih rendah baru memenuhi Harapan menurut Zeithaml et al., dalam
kebutuhan pada hirarkhi yang lebih tinggi. Tjiptono (1997) merupakan perkiraan atau

87
Jurnal MSDM Vol. 5, No. 1/ Juni 2018: 83 – 95

keyakinan pelanggan tentang apa yang harapan bahwa tindakan tersebut akan
akan diterimanya. Harapan pelanggan diikuti dengan hasil yang ada dan pada
dapat disajikan standar prediksi atau daya tarik dari hasil itu terhadap individu
standar ideal yang merupakan tolok ukur tersebut. Teori yang dikembangkan oleh
dalam menentukan kualitas suatu produk. Victor Vroom (Work and Motivation, 1964)
Dengan demikian, harapan pelangganlah ini meskipun banyak dikritik, banyak juga
yang melatarbelakangi perbedaan bukti riset yang mendukungnya. Teori
penilaian pelanggan terhadap dua ini berargumen bahwa seorang karyawan
organisasi yang berbeda pada bisnis yang dimotivasi untuk menjalankan tingkat
sama. Faktor yang menentukan harapan upaya yang tinggi bila ia meyakini upaya
pelanggan menurut Tjiptono (1997) di akan menghantar ke suatu penilaian
antaranya adalah Kebutuhan pribadi, kinerja yang baik; penilaian yang baik
Pengalaman masa lalu, Rekomendasi dari akan mendorong ganjaran-ganjaran
mulut ke mulut, dan Iklan. organisasional seperti bonus, kenaikan
gaji, atau promosi; dan ganjaran itu akan
Kepuasan Karyawan memuaskan tujuan pribadi individu.
Secara sederhana, yang dimaksudkan Oleh karenanya, teori ini memfokuskan
dengan kepuasan kerja (job satisfaction) pada tiga hubungan:
adalah kondisi saat harapan dan kenyataan • Hubungan usaha – kerja.
yang dihadapi karyawan berada dalam Kemungkinan yang dirasakan oleh
posisi dan level yang sama. Berkaitan individu yang mengeluarkan sejumlah
dengan kepuasan karyawan di tempat kerja, usaha akan menghasilkan kinerja.
maka teori yang mendasari pembahasan
• Hubungan kinerja – penghargaan.
ini menggunakan Teori Kepuasan Kerja
Tingkat sampai mana individu
(Robbins, 1998).
tersebut yakin bahwa bekerja pada
Motivasi Karyawan tingkat tertentu akan menghasilkan
pencapaian yang diinginkan.
Motivasi adalah satu proses yang
• Hubungan penghargaan – tujuan-
meghasilkan suatu intensitas, arah, dan
tujuan pribadi. Tingkat sampai
ketekunan individual dalam usaha untuk
mana penghargaan-penghargaan
mencapai tujuan. Intensitas adalah seberapa
organisasional memuaskan tujuan-
kerasnya seseorang berusaha, namun
tujuan pribadi atau kebutuhan-
intensitas yang tinggi saja tidak akan
kebutuhan seorang individu dan daya
membawa ke hasil yang diinginkan kecuali
tarik dari penghargaan-penghargaan
disertai dengan sebuah usaha dengan arah
potensial bagi individu tersebut.
yang jelas. Sedangkan ketekunan adalah
ukuran seberapa lama seseorang dapat
Teori Harapan ini sangat membantu
mempertahankan usahanya.
menjelaskan mengapa banyak sekali
pekerja tidak termotivasi pada pekerjaan
Harapan mereka dan semata-mata melakukan
Kekuatan dari suatu kecenderungan yang minimum untuk menyelamatkan
untuk bertindak dalam cara tertentu diri. Namun, teori ini cenderung bersifat
bergantung pada kekuatan dari suatu idealistis karena sedikit individu yang

88
Survei Kepuasan Karyawan dI BTP ... (Diadjeng Laraswati Hanindyani)

mempersepsikan suatu korelasi yang Dari Tabel 3 tolok ukur Training


tinggi antara kinerja dan ganjaran dalam Pengembangan menunjukkan nilai rata
pekerjaan mereka. Jika organisasi benar- kinerja (realitas) yang paling rendah = 3,08
benar mengganjar individu untuk kinerja, dan yang paling tinggi adalah untuk tolok
bukannya menurut kriteria seperti ukur Kebanggaan terhadap Organisasi =
senioritas, upaya, tingkat keterampilan, 3,63, sementara nilai rata-rata harapan
dan sulitnya pekerjaan, maka validitas yang terendah adalah untuk tolok ukur
teori ini mungkin lebih besar. Lingkungan Pekerjaan sebesar 4,38 dah
harapan tertinggi untuk tolok ukur Budaya
PEMBAHASAN Organisasi dan Komunikasi.
Nilai gap antara rata-rata harapan
Evaluasi Nilai Rata-rata Harapan dan dan kinerja sebesar - 1,028. Apabila nilai
Rata-rata Realitas rentang GAP positif berarti konsumen
Berdasarkan hasil pengolahan data merasa pelayanan yang diterima telah
dari 50 orang responden yang terdiri dari sesuai dengan yang diharapkan. Namun
34 orang karyawan tetapnilaidan 16 harapan
orang karyawanbila nilai rentang GAP negatif maka
diperoleh bahwa rata-rata untuk seluruh tolok ukur adalah
honorer, diperoleh hasildansebagai konsumen merasa kualitas pelayanan
sebesar 4,314 rata-rata berikut,
kinerja (realitas) tingkat kepuasan karyawan 2016
diperoleh bahwa nilai rata-rata harapan yang diberikan belum sesuai atau tidak
adalah 3,286 sesuai dengan harapannya. Nilai –
karyawan untuk Dari seluruh tolok ukur
1,028 menunjukkan
Tabel 3.1, tolok ukur Training Pengembangan
adalah sebesar 4,314 dan rata-rata kinerja
menunjukkan nilaibahwa
rata karyawan
kinerja (realitas) yang paling rendah = 3,08 masih
dan yang merasa belum
paling tinggi puas
adalah untuk dengan apa
(realitas) tingkat kepuasan karyawan 2016
adalah 3,286
tolok ukur Kebanggaan terhadap Organisasi yang mereka
= 3,63, sementaraterima dibanding dengan
nilai rata-rata
harapan yang terendah adalah untuk tolok ukur Lingkungan Pekerjaan sebesar
Tabel
4,38 dah harapan tertinggi untuk tolok ukur 3 Organisasi dan Komunikasi
Budaya

Nilai Rata-rata Harapan dan Realitas, Gap dan CS Index


Tabel 3
Nilai Rata-rata
SurveiHarapan dan Realitas,
Kepuasan Karyawan Gap dan CS Index
2016
Survei Kepuasan Karyawan 2016

No
 Tolok Ukur Mean Harapan Mean Kinerja GAP CS Index Keterangan


1 Manajemen 4.28 3.22 -1.05 75.34 Cukup Puas


2 Kepemimpinan 4.35 3.12 -1.23 71.78 Cukup Puas

3 Budaya Organisasi dan
4.38 3.21 -1.17 73.38 Cukup Puas
Komunikasi

4 Peran Di Perusahaan 4.27 3.44 -0.83 80.57 Cukup Puas

5 Lingkungan Pekerjaan 4.26 3.28 -0.98 76.91 Cukup Puas

6 Training Pengembangan 4.33 3.08 -1.25 71.10 Cukup Puas



7 Remunerasi 4.33 3.31 -1.02 76.42 Cukup Puas
 Kebanggaan Terhadap
8 Organisasi
4.33 3.63 -0.69 83.98 Cukup Puas


Nilai CS Index Tolok Ukur 4.314 3.286 -1.028 76.169 Cukup Puas

CSIndex = Customer Satisfaction Index
Sumber : Diolah dari data primer, dengan program Excel
Nilai gap antara rata-rata harapan dan kinerja sebesar - 1,028. Apabila
nilai rentang GAP positif berarti konsumen merasa pelayanan yang diterima telah 89
sesuai dengan yang diharapkan. Namun bila nilai rentang GAP negatif maka
4.200
konsumen merasa kualitas pelayanan yang diberikan belum sesuai atau tidak
3.385
sesuai dengan harapannya. Nilai – 1,028 menunjukkan bahwa karyawan masih
-0.815
80.595
Cukup Puas
merasa belum puas dengan apa yang mereka terima dibanding dengan yang
Jurnal MSDM Vol. 5, No. 1/ Juni 2018: 83 – 95
mereka harapkan. Nilai gap yang terendah pada tolok ukur Kebanggaan terhadap
Organisasi sedangkan nilai gap tertinggi pada tolok ukur Training Pengembangan.
yang mereka harapkan.
Walau Nilainilai
berada pada gap– yang nilai
1, 028 yang harapan arti
memberikan terbesar sebesar 4,38.
“Cukup Puas”
terendah pada tolok ukur Kebanggaan Nilai harapan terendah untuk tolok ukur
karena berada dalam batas -1,20<P<-0,75 batas “Cukup Puas” sesuai dengan CS
terhadap Organisasi sedangkan nilai Lingkungan Pekerjaan sebesar 4,26
Index yang juga terletak diantara
gap tertinggi pada tolok ukur Training70<P<85.
Sedangkan nilai realitas kepuasan
Pengembangan.
Nilai Kepuasan Realita dan Harapan Hasil Survei
terbesar sebesar 3,63 untuk tolok ukur
Walau berada pada nilai
Berdasarkan hasil–olah
1, 028
datayang Kebanggaan
pada Tabel terhadap
3.1, nilai total harapan Organisasi
sebesar dan
memberikan arti “Cukup Puas” karena yang terendah adalah untuk Training
4,314 dan nilai total realitas sebesar 3,286. Nilai harapan dengan tolok ukur
berada dalam batas -1,20<P<-0,75 batas Pengembangan sebesar 3,08.
Budaya Organisasi dan Komunikasi,
“Cukup Puas” sesuai dengan CS Index memiliki nilai harapan terbesar sebesar 4,38.
yangNilai
jugaharapan
terletakterendah
di antara 70<P<85.
untuk Nilai Kepuasan
tolok ukur Lingkungan Realitas
Pekerjaan sebesar 4,26Menurut Tolok
Ukur
Sedangkan nilai realitas kepuasan terbesar sebesar 3,63 untuk tolok ukur
Nilai Kepuasan Realita dan Harapan Berdasarkan hasil olah data pada
HasilKebanggaan
Survei terhadap Organisasi dan yang terendah adalah untuk Training
Tabel 5, nilai rata-rata kepuasan realitas
Pengembangan sebesar
Berdasarkan 3,08. data pada
hasil olah karyawan dan honorer secara total adalah
Tabel 4 nilai
Nilai total harapan
Kepuasan Menurut4,314
Realitas sebesar Tolok Ukur sebesar 3,286, dengan kepuasan tertinggi
dan nilai total realitashasil
Berdasarkan sebesar 3,286.
olah data pada 3.2,
pada Tabel tolok ukur
nilai Kebanggaan
rata-rata kepuasan Terhadap
Nilai harapan dengan tolok ukur Budaya Organisasi (3,63) dan terendah Training
realitas karyawan
Organisasi dan honorer secara
dan Komunikasi, total adalah
memiliki sebesar 3,286,(3,08).
Pengembangan dengan kepuasan
tertinggi pada tolok ukur Kebanggaan Terhadap Organisasi (3,63) dan terendah
Training Pengembangan (3,08).
Tabel 4
NILAI KEPUASAN REALITA MENURUT TOLOK UKUR
Survei Kepuasan Karyawan 2016

No Tolok Ukur Total Rata-rata SD


1 Manajemen 2408 3.22 0.76
2 Kepemimpinan 936 3.12 0.80
3 Budaya Organisasi dan Komunikasi 1122 3.21 0.82
4 Peran Di Perusahaan 684 3.44 0.73
5 Lingkungan Pekerjaan 2122 3.28 0.73
6 Training Pengembangan 615 3.08 0.80
7 Remunerasi 661 3.31 0.76
8 Kebanggaan Terhadap Organisasi 545 3.63 0.71
3.286
Sumber : Diolah dari data primer, dengan program Excel

Nilai Kepuasan Harapan Menurut


Tolok Ukur sebesar 4,314, dengan harapan tertinggi
Berdasarkan hasil olah data pada pada tolok ukur Budaya Organisasi dan
Tabel 3.3, nilai rata-rata kepuasan harapan Komunikasi (4,38) dan terendah untuk
karyawan dan honorer secara total adalah Lingkungan Pekerjaan (4,26)

90
Nilai Kepuasan Harapan Menurut Tolok Ukur
Berdasarkan hasil olah data pada Tabel 3.3, nilai rata-rata kepuasan harapan
karyawan dan honorer secara total adalah sebesar 4,314, dengan harapan tertinggi
pada tolok ukur Budaya Organisasi dan Komunikasi (4,38) dan terendah untuk
Survei Kepuasan Karyawan dI BTP ... (Diadjeng Laraswati Hanindyani)
Lingkungan Pekerjaan (4,26)

Tabel 5
NILAI KEPUASAN HARAPAN MENURUT TOLOK UKUR
Survei Kepuasan Karyawan 2016

No Tolok Ukur Total Rata-rata SD


1 Manajemen 3196 4.28 0.61
2 Kepemimpinan 1304 4.35 0.60
3 Budaya Organisasi dan Komunikasi 1529 4.38 0.59
4 Peran Di Perusahaan 849 4.27 0.63
5 Lingkungan Pekerjaan 2759 4.26 0.62
6 Training Pengembangan 865 4.33 0.58
7 Remunerasi 865 4.33 0.53
8 Kebanggaan Terhadap Organisasi 649 4.33 0.56
4.314
Sumber : Diolah dari data primer, dengan program Excel

AnalisisAnalisa
FokusFokus Strategis
Strategis (delapan belas) tolok ukur yang lainnya
Seperti yangSeperti yang disampaikan,
disampaikan, dalamdalam(32%) masuk
melakukan dalamdata
analisis Klasifikasi Strategi D
survey perlu
melakukan analisis
ditentukan data
terlebih survei
dahulu perlu
batasan
yang artinya adalah peningkatan efektivitas
nilai standard atau nilai kritis (cut off values).
ditentukan terlebih dahulu batasan sistem, peningkatan efektivitas kinerja,
Nilai kritis diperlukan untuk memisahkan antara kelompok
pengembangan responden
sistem yang
atau komunikasi
nilai standard atau nilai kritis (cut off
values).dinyatakan Puas diperlukan
Nilai kritis dan Tidak Puas. yang intensif.
untukBerdasarkan hasil pengolahan data, maka
memisahkan
Analisaantara
Fokus kelompok responden
Strategis untuk Survei Kepuasan Kriteria kritis
Karyawan atau
pada awareness
tahun 2016 ini dalam
yang dinyatakan
berada dalamPuas dan Tidak
klasifikasi A untukPuas.
14 tolok survei ini yaitu
ukur (25%) adalah
berikutdengan
dibawah batas-batas
ini
Berdasarkan hasil pengolahan data, maka kriteria bahwa nilai yang dianggap cukup
dimaksud dengan masuk dalam Klasifikasi Strategi A – Strategi
Analisis FokusYangStrategis untuk Survei baik adalah 3. Dengan demikian penilaian
umum yang diambil untuk tolok
Kepuasan Karyawan pada 2016 ini berada ukur yang mempunyai
yang nilaiditindak
< 3 perlu score sama dengandengan
lanjuti
dalam klasifikasi A untuk
diatas 20% atau masuk14 dalam ukur Aprogram
tolokklasifikasi perbaikan.
adalah perubahan Di dan
strategi samping
sistem,kriteria
(25%) yaitu berikut di bawah ini nilai 3 tersebut, juga ditetapkan posisi
konsolidasi kekuatan internal, penerapan sistem baru, perbaikan sistem eksisting
Yang dimaksud dengan masuk dalam 5 ranking dari bawah atau dalam
atau komunikasi yang intensif. klasifikasi Strategi C dan D, perlu
Klasifikasi Strategi A – Strategi umum
yang diambil untuk tolok ukur yang mendapat perhatian khusus dan menjadi
mempunyai nilai score sama dengan di prioritas untuk ditindaklanjuti.
atas 20% atau masuk dalam klasifikasi
A adalah perubahan strategi dan sistem, Motivasi Karyawan
konsolidasi kekuatan internal, penerapan Dalam Survei Kepuasan Karyawan
sistem baru, perbaikan sistem eksisting 2016 ini diajukan juga pertanyaan
atau komunikasi yang intensif. kepada karyawan dengan mengurutkan
Enam tolok ukur masuk dalam dari nomor 6 sampai dengan nomor 10
Klasifikasi Strategi B (11%), 18 (delapan hal yang menjadi motivasi karyawan
belas) tolok ukur masuk dalam Klasifikasi dalam bekerja, dengan pilihan sebagai
Strategi C (32%) dan sedangkan untuk 18 berikut.

91
belas) tolok ukur masuk dalam Klasifikasi Strategi C (32%) dan sedangkan untuk
18 (delapan belas) tolok ukur yang lainnya (32%) masuk dalam Klasifikasi
Strategi D yang artinya adalah peningkatan efektifitas sistem, peningkatan
efektifitas
Jurnal MSDM
kinerja, pengembangan sistem atau komunikasi yang intensif.
Vol. 5, No. 1/ Juni 2018: 83 – 95
Tabel 6
Analisa Tabel
Fokus Strategis
6
(Hasil Survei Kepuasan Karyawan 2016)
Analisis Fokus Strategis (Hasil Survei Kepuasan Karyawan 2016)

Strategi Umum Kelompok


Tolok Ukur Score Eva Mean Prioritas
Strategis
Kriteria Klasikfikasi Uraian
Komunikasi Pimpinan BTP dengan karyawan
32.00% 2.92 5 1 25%
sering dilakukan

Saya puas terhadap sistem manajemen SDM 30.00% 2.96 1,3,4,5 2

Saya puas terhadap keterbukaan sistem


30.00% 2.88 1,3,4,5 3
manajemen keuangan terhadap individu
Saya puas dengan ketersediaan sumber daya
26.00% 2.96 1,3,5 4
manusia untuk mendukung pekerjaan

Pemimpin peduli terhadap bawahan 24.00% 3.00 1,3,5 5

BTP memperlakukan karyawan secara adil 24.00% 3.00 5 6

Perubahan strategi & Saya puas dengan ketersediaan dana untuk


24.00% 2.88 1,3,5 7
sistem ; Konsolidasi mendukung pekerjaan
kekuatan internal ; Saya puas terhadap pelayanan sistem
x>=20% A manajemen Pembinaan/Peningkatan 22.00% 2.96 1,3,4,5 8
Penerapan sistem baru ; kompetensi
Perbaikan sistem eksisting Saya puas bekerja karena ada kejelasan
22.00% 2.96 1,3,4,5 9
; Komunikasi intensif penugasan individu
Keselamatan merupakan prioritas utama bagi
22.00% 3.06 4,5 10
BTP
Saya puas terhadap pelayanan sistem
20.00% 2.98 1,3,4,5 11
manajemen Karir di BTP
Saya percaya BTP menaikan gaji/insentif
20.00% 2.98 1,3,5 12
apabila bekerja dengan baik

Kepemimpinan sesuai dengan harapan saya 20.00% 3.02 1,3,5 13

Saya puas terhadap kepemimpinan Top


20.00% 3.20 1,3,5 14
Manajer (Kepala BTP)

Kriteria kritis atau awareness dalam survei ini adalah dengan batas-batas
1. Pemberian Tunjangan Hari Raya 9. Adanya program rekreasi/liburan
kriteria bahwa nilai yang dianggap cukup baik adalah 3. Dengan demikian
(THR)/Sispek ke-13 (gathering) minimal 1 kali dalam
penilaian yang < 3 perlu ditindak lanjuti dengan program perbaikan.
setahun
2. Adanya Asuransi Jaminan Hari Tua
Disamping kriteria nilai
3. Penghargaan 3 tersebut,dari
(Reward) juga ditetapkan
Top posisi
10. 5 rankingTempat
Kenyamanan dari bawah
Kerja
atau Management untuk
dalam klasifikasi karyawan
Strategi C danyang Dari hasil
D, perlu mendapat pengolahan
perhatian khususdata,
dan dalam Ta-
berprestasi
menjadi prioritas untuk ditindaklanjuti. bel 6 diperoleh hasil untuk hal yang menjadi
4. Adanya Hubungan antara atasan dan motivasi karyawan. Pilihan pertama dengan
bawahan yang baik persentase tertinggi adalah Kenyamanan
5. Adanya kesempatan dalam pelatihan Tempat Kerja, yang termasuk fisik tempat
kompetensi kerja dan hubungan di tempat kerja, Moti-
vasi ke-2 adalah Adanya Hubungan yang
6. Pemberian program pendidikan untuk
baik antara atasan, diikuti dengan Pemberian
karyawan yang berprestasi
Tunjangan Hari Raya di posisi ke -3.
7. Peluang kenaikan jenjang internal
semakin besar
8. Adanya perlakuan yang adil dari atasan
kepada karyawan dalam bekerja

92
Survei Kepuasan Karyawan dI BTP ... (Diadjeng Laraswati Hanindyani)

Tabel 7
Persentase Pilihan Tertinggi Tabel
dari Hal
7 yang Memotivasi Karyawan
Persentase PilihanSurvei Kepuasan
Tertinggi Karyawan
dari Hal 2016
yang Memotivasi Karyawan
Survei Kepuasan Karyawan 2016
Tabel 7
No Persentase Pilihan Tertinggi dari
Rincian Hal yang Memotivasi Karyawan%
Motivasi
Survei Kepuasan Karyawan 2016
1 Kenyamanan Tempat Kerja 30%
No
2 Rincian
Adanya Hubungan antara atasan danMotivasi
bawahan yang baik %
28%
3 Pemberian Tunjangan Hari Raya (THR) 16%
1 Kenyamanan Tempat Kerja 30%
Penghargaan (Reward) dari Top dan
Management untukbaik
karyawan yang
42 Adanya Hubungan antara atasan bawahan yang 28%
6%
berprestasi
3 Pemberian Tunjangan Hari Raya (THR) 16%
5 Penghargaan
Adanya (Reward)
Asuransi dari (AsKes)
Kesehatan Top Management untuk
dan Asuransi karyawan yang
Kecelakaan 4%
4 6%
berprestasi
6 Peluang kenaikan jenjang internal semakin besar 4%
5 Adanya Asuransi
Adanya program Kesehatan (AsKes)
rekreasi/liburan dan Asuransi
(Gathering) Kecelakaan
minimal 1 kali dalam 4%
7 4%
setahun
6 Peluang kenaikan jenjang internal semakin besar 4%
8 Adanya kesempatan dalam pelatihan kompetensi 2%
Adanya program rekreasi/liburan (Gathering) minimal 1 kali dalam
7 Adanya 4%
9 setahun perlakuan yang adil dari atasan kepada karyawan dalam 2%
bekerja
8 Adanya kesempatan dalam pelatihan kompetensi 2%
10 Adanya perlakuan
Pemberian yang adil dari
program pendidikan untukatasan kepada
karyawan yang karyawan
berprestasidalam 0%
9 2%
bekerja
Grafik 1.
10 Pemberian program pendidikan
Hal Yang untuk karyawan
Paling Memotivasi yang berprestasi
Karyawan 0%

Grafik 1.
Motivasi Karyawan BTP
Hal Yang Paling Memotivasi Karyawan
dalam Bekerja
* SKK 2016
35%
Motivasi Karyawan BTP
dalam Bekerja
* SKK 2016
30%
35%

25%
30%

20%
25%
Pemilih

15%
20%
Pemilih

10%
15%

5%
10%

Jawaban Pertanyaan
0%
5%
Terbuka Adanya
Penghargaan
Adanya Asuransi Adanya program
Adanya
Pemberian
(Reward) dari Peluang Adanya perlakuan yang
Hubungan Pemberian Kesehatan rekreasi/liburan program

Pada bagian IV kuesioner, diajukan Pertanyaan Terbuka pada karyawan sebanyak 4


Kenyamanan Top kenaikan kesempatan adil dari atasan
antara atasan Tunjangan Hari (AsKes) dan (Gathering) pendidikan
Tempat Kerja Management jenjang internal dalam pelatihan kepada
dan bawahan Raya (THR) Asuransi minimal 1 kali untuk karyawan
untuk karyawan semakin besar kompetensi karyawan dalam
yang baik Kecelakaan dalam setahun yang berprestasi
yang berprestasi bekerja

(empat) pertanyaan
0% sebagai berikut.
Series2 30% 28%

Adanya
16% 6%
Penghargaan
4%

Adanya Asuransi
4% 4%

Adanya program
2% 2%
Adanya
0%

Pemberian
(Reward) dari Peluang Adanya perlakuan yang
Hubungan Pemberian Kesehatan rekreasi/liburan program

1. Menurut Saudara, apa yang perlu dilakukan Balai agar meningkatkan kepuasan
Kenyamanan Top kenaikan kesempatan adil dari atasan
antara atasan Tunjangan Hari (AsKes) dan (Gathering) pendidikan
Tempat Kerja Management jenjang internal dalam pelatihan kepada
dan bawahan Raya (THR) Asuransi minimal 1 kali untuk karyawan
untuk karyawan semakin besar kompetensi karyawan dalam
yang baik Kecelakaan dalam setahun yang berprestasi
yang berprestasi bekerja

karyawan? Series2 30% 28% 16% 6% 4% 4% 4% 2% 2% 0%

93
Jurnal MSDM Vol. 5, No. 1/ Juni 2018: 83 – 95

Pilihan Pertama dengan Presentase SIMPULAN DAN SARAN


Terbesar untuk Hal yang Memotivasi Simpulan
Karyawan dalam Bekerja
Sebagai simpulan dari penelitian ini
dapat dinyatakan bahwa
Jawaban Pertanyaan Terbuka
1. Terjadi penurunan kepuasan karyawan
Pada bagian IV kuesioner, diajukan dari 3.65 pada 2014 menjadi 3,385
Pertanyaan Terbuka pada karyawan pada 2015 dan menjadi 3,286 pada
sebanyak 4 (empat) pertanyaan sebagai 2016
berikut :
2. Sebanyak 8 tolok ukur (100%)
1. Menurut Saudara, apa yang perlu memiliki nilai kepuasan karyawan
dilakukan Balai agar meningkatkan dengan keterangan “Cukup Puas”
kepuasan karyawan ?
3. Nilai rata-rata Realitas karyawan
2. Menurut Saudara, sarana dan sebesar 3,286, Nilai rata-rata Harapan
prasarana yang perlu ditambahkan karyawan sebesar 4,314 dengan Nilai
agar karyawan lebih produktif selisih (Gap) rata-rata sebesar – 1,028
3. Menurut Saudara, pemimpin yang 4. Customer Satisfaction Index untuk
bagaimana yang dikehendaki? (Tidak tolok ukur sebesar 76,189%, yang
terbatas pada Kepala Balai dan Pejabat mana menurut teori masuk dalam
Struktural, tapi juga Manajer, Group kategori “Cukup Puas”
Leader atau Leader)
5. Berdasarkan Analisis Fokus Strategis,
4. Apa saran dan masukan Saudara 25% mempunyai kriteria klasifikasi A,
untuk kegiatan Seni dan Olah Raga B sebanyak 11%, dan sebanyak 32%
bagi karyawan? mempunyai kriteria klasifikasi C dan D

Dari pertanyaan di atas, terdapat


jawaban dan masukan atau saran seperti Saran
pada lampiran, yang dapat dirangkum Berikut diberikan beberapa saran tindak
sebagai berikut. lanjut bagi kepentingan pengembangan
1. Tersedianya Sarana OR yang memadai organisasi secara keseluruhan maupun
seperti lapangan untuk voli dan bulu peningkatan kualitas manajemen sumber
tangkis dan daya manusia. Adapun langkah perbaikan
2. Waktu untuk menyalurkan bakat yang wajib dilakukan berdasarkan hasil
Kesenian seperti karaoke Analisis Fokus Strategis dan Masukan
karyawan, diprioritaskan pada tolok ukur
3. Tersedianya Ruang Laktasi
yang mempunyai nilai terendah sebagai
4. Komunikasi terbuka antara Top berikut.
Manajemen dengan karyawan
1. Keterbukaan sistem manajemen
5. Kesempatan pelatihan (+ untuk keuangan terhadap individu
honorer)
2. Promosi perusahaan apabila bekerja
6. Pemimpin yang adil dan terbuka dengan baik
7. Peningkatan pendapatan sispek 3. Bekerja karena ada kejelasan
8. Kegiatan OR untuk kebersamaan penugasan individu

94
Survei Kepuasan Karyawan dI BTP ... (Diadjeng Laraswati Hanindyani)

4. Kenaikan gaji atau insentif apabila Ihsani, D. W. 2005. Analisis Kepuasan


bekerja dengan baik Konsumen Terhadap Atribut Wisata
Cangkuang Garut, Jawa Barat.
5. Tingkat keadilan pembagian
Skripsi. Departemen Ilmu-ilmu
Kegiatan yang disarankan untuk Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas
perbaikan kualitas sistem manajemen dan Pertanian, IPB, Bogor.
peningkatan kepuasan karyawan adalah Robbins, Stephen P. Organizational
1. Mencari penyebab ketidakpuasan Behavio: Concepts, Controversies,
Application, Prentice-Hall
2. Menghitung hasil Survei per Unit
International, Inc. New Jersey, 1998
sebagai bahan evaluasi Manajer tiap
unit kerja Robbins, Stephen P and Coulter, Marry,
Management 9th ed. Prentice-Hall
3. Meningkatkan program Coaching, International, Inc. New Jersey, 2007
Conselling dan Mentoring dalam unit Tjiptono. Fandy. 2005. Pemasaran Jasa. Andi,
4. Meningkatkan kualitas komunikasi Yogyakarta.
internal melalui Outlook dan Rapat Turkyilmaz, Ali & Ozkan, Coskun. 2007.
Staf “Development of a Customer
5. Meningkatkan kegiatan Gathering Satisfaction Index Model: An
Jumat Pagi (Outdoor) Application to the Turkish
Mobile Phone Sector”, Industrial
6. Meningkatkan keterlibatan Pimpinan Management & Data System, Vol.
dalam kegiatan Staf 107 No. 5, pp. 672 - 687.
7. Memfasilitasi keluhan internal
karyawan pada HRD Website
8. Program Internalisasi Values STP ke Customer Satisfaction Measurement:
dalam keseharian kerja satisfaction index. www.
leadershipfactor.com
Perencanaan Program Kegiatan untuk
tahun berikutnya adalah
1. Internalisasi Values 2017 setiap bulan,
dengan fasilitator yang kompeten
dan memahami permasalahan dari
organisasi
2. Diagendakan pertemuan Kepala Balai
dengan Honorer (selain Rapat Staf)
3. Peningkatan kompetensi Honorer
(MsWord, Excel dan Power Point)

DAFTAR PUSTAKA
Fornell, C., et al. 1996. “The American
Customer Satiafaction Index: Nature,
Purpose, and FIndings”. Journal of
Marketing 60, 7-18.

95

Anda mungkin juga menyukai