Dalam membangun tim kerja yang solid dan harmonis, penelitian dan evaluasi
yang komprehensif perlu dilakukan. Salah satu metode yang sangat efektif
untuk mengumpulkan data adalah melalui kuesioner. Kuesioner SDM
memungkinkan Anda menggali lebih dalam tentang kekuatan, kelemahan,
kebutuhan, serta harapan anggota tim.
Berikut ini adalah contoh kuesioner SDM yang dirancang secara khusus
untuk membantu Anda mengevaluasi tim kerja Anda:
a. Sangat sering
b. Kadang-kadang
c. Jarang
d. Tidak pernah
a. Sangat puas
b. Cukup puas
c. Tidak puas
3. Sejauh mana Anda merasa diperhatikan dan dihargai oleh anggota tim?
b. Tergantung situasi
d. Tidak tahu
4. Seberapa efektif Anda merasa tim Anda dalam mencapai tujuan bersama?
a. Sangat efektif
b. Cukup efektif
c. Kurang efektif
d. Tidak efektif
a. Sangat percaya
b. Agak percaya
c. Kurang percaya
d. Tidak percaya
Kuesioner ini hanya sebagian contoh dari berbagai pertanyaan penting yang
dapat Anda sertakan dalam kuesioner SDM untuk tim kerja Anda. Namun,
pastikan bahwa setiap pertanyaan memiliki pilihan jawaban yang jelas dan
relevan dengan tujuan penelitian Anda.
Dengan hasil dari kuesioner SDM yang berhasil dikumpulkan, Anda dapat
melakukan analisis mendalam untuk menyusun rencana tindakan yang sesuai
dengan kebutuhan tim kerja Anda. Ingatlah bahwa evaluasi yang teratur dan
perbaikan berkelanjutan adalah kunci untuk mencapai tim kerja yang efektif
dan harmonis.
Jadi, jangan ragu untuk mencoba menggunakan kuesioner SDM ini sebagai
alat untuk membangun tim kerja yang solid. Dengan menggali lebih dalam
tentang kebutuhan dan harapan anggota tim, Anda dapat menciptakan
lingkungan kerja yang lebih produktif dan menyenangkan.
2. Apakah Anda merasa terampil dan kompeten dalam pekerjaan yang Anda
lakukan?
4. Apa yang Anda anggap sebagai kekuatan terbesar dalam pekerjaan Anda?
2. Apakah Anda merasa dihargai dan diakui atas kontribusi Anda di tempat
kerja?
5. Apakah Anda memiliki hubungan yang baik dengan rekan kerja dan
atasan?
2. Apakah Anda merasa memiliki komunikasi yang efektif dengan atasan dan
rekan kerja?
3. Apakah Anda merasa diberikan arahan yang jelas dan mendapat klarifikasi
ketika diperlukan?
5. Bagaimana penilaian Anda terhadap tim kerja Anda? Apakah ada perbedaan
pendapat atau konflik?
Kesimpulan
Kuesioner SDM merupakan alat yang efektif dalam mengumpulkan informasi
terkait dengan masalah SDM di suatu organisasi. Dengan mengikuti langkah-
langkah dalam membuat kuesioner SDM yang efektif, kita dapat memperoleh
data yang kredibel dan dapat diandalkan untuk mendukung pengambilan
keputusan terkait dengan manajemen SDM. Jadi, tidak ada alasan untuk
tidak memanfaatkan kuesioner SDM dalam meningkatkan performa dan
kepuasan karyawan serta mengidentifikasi potensi-potensi perbaikan di dalam
organisasi.
LINGGAR
November 23, 2023
Dalam perusahaan, salah satu faktor penting untuk pertumbuhan perusahaan
adalah kinerja karyawan. Hal ini tentu kemudian berhubungan dengan
banyak hal lain, mulai dari keterampilan yang dimiliki karyawan, hingga
sistem evaluasi kinerja karyawan.
Dalam artikel ini, akan dibahas pentingnya evaluasi kinerja karyawan baik
dari sudut pandang pemberi kerja maupun bekerja, tips membuat kuesioner
kinerja karyawan hingga contohnya.
Table of Contents
Pentingnya evaluasi kinerja karyawan
Metode evaluasi kinerja karyawan
Cara membuat kuesioner kinerja karyawan
o 1. Menentukan kriteria penilaian
o 2. Menurunkan dalam pertanyaan
o 3. Menggunakan skala pengukuran yang tepat
Contoh Kuesioner Kinerja Karyawan
Mulai Penilaian Kinerja Lebih Efektif
Pentingnya evaluasi kinerja karyawan
Bayangkan Anda adalah seorang atlet yang tidak pernah tahu skor
pertandingan. Frustrasi, bukan? Demikian pula dengan karyawan Anda.
Tanpa evaluasi, mereka tidak tahu seberapa baik mereka berprestasi. Evaluasi
kinerja yang efektif memberikan umpan balik penting – pujian yang mengakui
kerja keras dan dedikasi, serta saran konstruktif. Ini tidak hanya memuaskan
mereka secara profesional, tetapi juga memicu motivasi untuk berkinerja lebih
baik.
Setiap karyawan memiliki peta jalan keahlian dan area yang membutuhkan
peningkatan. Evaluasi kinerja membantu Anda menggambar peta ini. Dengan
mengetahui kekuatan dan kelemahan masing-masing karyawan, Anda dapat
merancang pelatihan yang lebih terfokus dan efektif, menyelaraskan
kebutuhan pengembangan mereka dengan tujuan strategis perusahaan.
3. Pengambilan Keputusan
Dalam dunia bisnis yang serba cepat, keputusan mengenai promosi, transfer,
atau kompensasi harus didasarkan pada data yang akurat dan objektif.
Evaluasi kinerja menyediakan data tersebut, memastikan bahwa keputusan
Anda bukan berdasarkan intuisi semata, tetapi didukung oleh fakta kinerja
aktual.
4. Pengembangan Karier
Karyawan Anda adalah aset berharga yang memiliki aspirasi karier. Evaluasi
kinerja membuka jalan bagi mereka untuk melihat secara jelas area mana
yang perlu mereka kembangkan untuk maju dalam karier mereka. Ini
menciptakan lingkungan kerja yang mendukung, di mana karyawan merasa
dihargai dan melihat peluang untuk berkembang.
5. Peningkatan Produktivitas
Evaluasi kinerja bukan hanya tentang menilai kinerja; itu juga tentang
merencanakan masa depan sumber daya manusia Anda. Dengan memahami
kebutuhan dan potensi karyawan, Anda dapat merancang program
pengembangan yang membantu mereka – dan perusahaan Anda – untuk
tumbuh bersama.
7. Perlindungan Hukum
Dalam lingkungan kerja yang semakin kompleks, aspek hukum tidak bisa
diabaikan. Evaluasi kinerja yang adil dan terdokumentasi dengan baik
memberikan lapisan perlindungan hukum dalam hal terjadi perselisihan kerja.
Ini membuktikan bahwa perusahaan Anda melakukan tindakan berbasis
kinerja yang adil dan transparan.
Traditional assessment
Management by objectives (MBO)
360-degrees feedback
Assessment center method
Behaviorally Anchored Rating Scale (BARS)
Psychological appraisals
Human Resource (cost) Accounting method
Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan memberikan pilihan
jawaban yang jumlahnya genap.
NAMA: ____________________
DIVISI: ____________________
BAGIAN: ____________________
JABATAN: ____________________
PETUNJUK PENGISIAN:
Pilih salah satu dari empat pilihan jawaban yang ada dengan memberi
tanda [x].
Pilihlah jawaban yang Anda anggap benar, sesuai dengan hati nurani
Anda atau mewakili pendapat Anda.
[ ] Sangat baik
[ ] Baik
[ ] Cukup
[ ] Kurang
[ ] Selalu
[ ] Sering
[ ] Jarang
[ ] Tidak pernah
[ ] Sangat harmonis
[ ] Harmonis
[ ] Netral
[ ] Konflik
[ ] Sangat terbuka
[ ] Terbuka
[ ] Sedikit terbuka
[ ] Tidak terbuka
[ ] Selalu
[ ] Sering
[ ] Jarang
[ ] Tidak pernah
[ ] Sangat aktif
[ ] Aktif
[ ] Pasif
[ ] Tidak pernah
Jawaban: __________________________________________________
2. Kualitas Hasil Kerja: Ceritakan tentang salah satu hasil kerja Anda yang
Anda anggap memiliki kualitas tinggi dan mengapa Anda berpikir demikian.
Jawaban: __________________________________________________
Jawaban: __________________________________________________
Jawaban: __________________________________________________
Jawaban: __________________________________________________
6. Pengembangan Diri dan Pembelajaran: Deskripsikan upaya yang telah
Anda lakukan untuk mengembangkan kompetensi kerja Anda, termasuk
mengikuti pelatihan atau aktivitas pembelajaran.
Jawaban: __________________________________________________
Performance appraisal ini bukan sesuatu yang statis, tapi dinamis mengikuti
pertumbuhan bisnis dan organisasinya. Karenanya, penting untuk Anda
memahami strategi mengeksekusi program penilaian kinerja yang efektif
untuk mendorong pengembangan kualitas SDM perusahaan.
Dapatkan tips dan insight menarik tentang penilaian kinerja dari berbagai
perusahaan berkembang seperti Amartha, GNFI dan Sayurbox
di ebook eksklusif dari Glints. Simak kisah sukses mereka dan mulai cerita
yang sama di perusahaan Anda!
7 Cara Mengukur Kinerja Karyawan dan Template Gratis
LINGGAR
November 22, 2023
Bagaimana cara mengukur kinerja karyawan menjadi kebutuhan bagi banyak perusahaan.
Evaluasi atas kinerja karyawan menjadi dasar kebijakan lain seperti penyesuaian gaji, kebutuhan
pelatihan dan pengembangan dan juga terkait produktivitas perusahaan itu sendiri.
Begitu pentingnya evaluasi kinerja karyawan, umumnya perusahaan melakukan penilaian secara
rutin, mungkin setiap tiga bulan, enam bulan atau setahun sekali.
Data dari Betterworks pada 2020, menyebutkan perusahaan yang memiliki proses evaluasi kinerja yang
berkelanjutan 39% lebih baik dalam menarik talenta terbaik dan 44% lebih baik dalam mempertahankan
karyawannya.
Statistik ini tentu menambah level urgensi dari pentingnya menyiapkan sistem untuk mengukur
kinerja karyawan yang terstruktur dan minim bias.
Dalam artikel ini, kita akan membahas evaluasi kinerja karyawan secara lengkap mulai dari apa
itu evaluasi kinerja karyawan, bagaimana cara mengukur kinerja karyawan dan ada juga template
gratis untuk Anda yang ingin melakukan evaluasi dengan metode 360 degree.
Table of Contents
Apa definisi evaluasi kinerja karyawan?
Bagaimana cara mengukur kinerja karyawan?
o Traditional assessment
o Management by Objectives (MBO)
o 360 Degree Feedback
o Assessment Center Method
o Behaviorally Anchored Rating Scale (BARS)
o Psychological Appraisals
o Human Resource (Cost) Accounting Method
Gratis template metode 360 degree
Apa definisi evaluasi kinerja karyawan?
Evaluasi kinerja karyawan merupakan sebuah proses yang dilakukan oleh perusahaan untuk
menilai dan mengevaluasi performa kerja karyawan.
Dalam proses ini, penilaian umumnya dilakukan berdasarkan target atau key performance
indicator yang dimiliki oleh masing-masing karyawan. Di kesempatan ini, karyawan
mendapatkan feedback atas hasil kerjanya dalam periode tertentu.
Proses penilaian kinerja ini umumnya akan terhubung dengan jenjang karir baik promosi maupun
terminasi, kompensasi seperti gaji dan tunjangan dan juga rencana pengembangan karir untuk
karyawan.
Traditional assessment
Metode penilaian tradisional menitikberatkan penilaian pada penilaian dari manajer atau atasan
langsung saja. Manajer dan karyawan dapat melakukan pertemuan untuk berdiskusi tentang hasil
kerja karyawan, tugas dan tanggung jawab yang sudah terlaksana atau ada kendala tertentu
termasuk pencapaian target.
Kelebihan dari metode ini adalah sederhana sehingga umumnya baik karyawan maupun manajer
sudah familiar.
Namun kekurangannya, kemungkinan bias dalam penilaian tinggi karena penilaian hanya
dilakukan oleh manajer saja. Selain itu, menurut Impraise, kekurangan dari sistem penilaian
tradisional adalah tidak efisien, menurunkan motivasi tim, menghambat kerja sama tim dan tidak
adanya fleksibilitas dalam prosesnya.
Dalam metode ini, penilaian karyawan dilakukan berdasarkan tujuan yang telah ditetapkan dalam
periode tertentu.
Proses MBO sendiri terbagi dalam 3 tahap yaitu, perencanaan, monitoring dan reviewing.
Keunggulan dari metode ini adalah komunikasi antara karyawan dan manajer tidak hanya
berjalan satu arah. Namun demikian, jika perusahaan ingin menilai culture fit, mungkin metode
ini kurang tepat.
Seperti namanya, metode ini mempertimbangkan penilaian dari semua orang yang bekerja sama
dengan karyawan, mulai dari manajer, rekan kerja termasuk diri sendiri.
Metode ini relatif lebih komprehensif dan dapat mengurangi kemungkinan adanya bias dalam
penilaian kinerja.
Dengan menggunakan metode ini, ada 5 komponen penting yang harus diperhatikan:
1. Self appraisal. Karyawan menilai kinerjanya sendiri untuk mengidentifikasi kekuatan dan
kelemahan dalam hasil kerjanya sendiri.
2. Manager review. Manajer langsung melakukan penilaian atas kinerja dan mungkin juga secara
budaya kerja.
3. Peer review. Rekan kerja memberikan nilai utamanya terkait budaya kerja dan karakter seperti
kemauan bekerja sama, inisiatif dan kontribusi terhadap tim.
4. Subordinate Appraising Manager (SAM). Di tahap ini, manajer penilai bawahan mengevaluasi
karyawan berdasarkan laporan langsung.
5. Customer/client review. Penilaian ini dilakukan berdasar ulasan dari pelanggan yang berinteraksi
dengan karyawan bersangkutan secara teratur.
Selain dapat meminimalisir bias, metode ini juga dapat meningkatkan kesadaran karyawan akan
perannya di dalam tim dari berbagai perspektif.
Metode mengandaikan bagaimana orang lain melakukan evaluasi kinerja karyawan dan
pengaruhnya pada kinerja karyawan. Di dalamnya terdapat metode partisipasi dalam simulasi
sosial, diskusi informal, latihan pencarian fakta, pengambilan keputusan dan permainan peran.
Metode ini memang mampu menilai kinerja individu bahkan hingga memperkirakan kinerjanya
di masa depan. Namun, untuk pelaksanaannya membutuhkan waktu dan biaya yang sulit
diprediksi.
Perusahaan yang mengukur kinerja karyawannya dengan menggunakan metode BARS, akan
mendapatkan hasil baik secara kualitatif maupun kuantitatif.
Hal ini karena BARS membandingkan kinerja karyawan dengan contoh perilaku spesifik yang
diberikan rating berupa angka.
Kelebihan metode ini adalah adanya standar yang jelas dan konkrit namun demikian perusahaan
perlu meluangkan waktu lebih untuk mendefinisikan setiap rating penilaian.
Psychological Appraisals
Penilaian psikologis banyak digunakan untuk mengidentifikasi potensi tersembunyi dalam diri
karyawan. Fokus metode ini adalah analisis kinerja karyawan di masa depan.
Dengan menggunakan metode ini, ada 7 komponen utama kinerja karyawan yang dapat dinilai:
1. Keterampilan interpersonal
2. Kemampuan kognitif
3. Kemampuan intelektual
4. Kepemimpinan
5. Karakter kepribadian
6. Kecerdasan emosional
7. Keterampilan terkait
Untuk melakukan evaluasi karyawan dengan metode ini, perusahaan perlu bekerja sama dengan
psikolog ahli. Hal ini juga yang menjadi kekurangan karena cukup rumit dan membutuhkan
waktu yang panjang.
Kelebihan menggunakan metode ini adalah dapat mengukur dengan efektif pertukaran nilai oleh
karyawan dan perusahaan.