MISI
Menyelenggarakan Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan nilai-nilai unggul dan Profesional,
meliputi :
1. Menyelenggarakan pendidikan akademik yang berkualitas dan terstandar untuk
menghasilkan lulusan yang cerdas, unggul, berdaya saing serta menjunjung tinggi nilai-
nilai moral dan etika kedokteran.
2. Mengembangkan riset ilmu dan teknologi kedokteran dalam bidang teknologi
informasi dan membangun kerja sama dengan institusi dan industri dalam negeri untuk
pengembangan sumber daya manusia.
3. Mengembangkan program pengabdian masyarakat dalam bidang ilmu pengetahuan dan
teknologi kedokteran yang dapat bermanfaat pada masalah kesehatan di masyarakat.
4. Mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul dan sejahtera dalam
menyelenggarakan kegiatan pendidikan, penelitian, pengabdian masyarakat.
BANTUAN HIDUP DASAR
Definisi
Bantuan hidup dasar adalah upaya untuk melakukan pijatan jantung luar untuk mengatasi
henti napas dan henti jantung.
Tujuan Pembelajaran :
Setelah mempelajari keterampilan triage dan bantuan hidup dasar (BHD) ini, diharapkan
mahasiswa dapat melakukan :
1. Penilaian kesadaran menggunakan AVPU
2. Pijat Jantung Luar (external cardiac massage)
3. Ventilasi mulut-mulut/mulut-hidung
4. Menilai kualitas dan kecukupan RJP
5. Mempersiapkan transport pasien
6. Pemakaian AED
Indikasi
Dilakukan pada penderita henti napas dan atau henti jantung dengan sebab apapun
Metode pembelajaran
Demostrasi kompetensi sesuai dengan penuntun belajar
Deskripsi kegiatan bantuan hidup dasar
Kegiatan Waktu Deskripsi
1. Pengantar 5 menit 1. Perkenalan dan mengatur posisi duduk
mahasiswa
2. Penjelasan singkat tentang prosedur kerja
dan peran masing-masing mahasiswa
serta alokasi waktu
2. Demostrasi singkat 10 menit 1. Seluruh mahasiswa melihat demonstrasi
tentang cara RJP oleh cara RJP oleh instruktur
instruktur 2. Diskusi singkat bila ada yang kurang
dimengerti
3. Praktek dan cara RJP 10 menit 1. Satu orang mahasiswa mempraktekkan cara
RJP. Mahasiswa lainnya menyimak dan
mengoreksi bila ada yang kurang
2. Instruktur memperhatikan dan memberikan
bimbingan bila mahasiswa kurang
sempurna melakukan praktek
3. Instruktur berkeliling di antara mahasiswa
dan melakukan supervise menggunakan
ceklis/ daftar tilik
4. Diskusi 10 menit 1. diskusi tentang kesan mahasiswa terhadap
praktek cara RJP, apa yang dirasa mudah,
apa yang sulit
2. Mahasiswa memberikan saran atau koreksi
tentang jalannya praktek. Instruktur
mendengar dan memberikan jawaban
3. Instruktur menjelaskan penilaian umum
tentang jalannya praktek RJP : apakah
secara umum berjalan baik, apakah ada
sebagian mahasiswa yang masih kurang.
Bila perlu mengumumkan hasil masing-
masing mahasiswa
Total waktu 35 menit
Konsep bantuan hidup dasar adalah :
1. Memulai memberikan bantuan segera mungkin
2. Memberikan kompresi dada dengan kualitas yang baik
3. Mengetahui lokasi dan cara penggunaan Automated External Defibrilator (AED)
4. Memberikan bantuan pernafasan bila perlu
Sistematika BHD disusun berdasarkan pedoman menurut American Heart Association (AHA)
2015 dan ACLS 2021:
• C-A-B sebagai pengganti A-B-C untuk RJP dewasa, anak, dan bayi. Pengecualian
untuk RJP neonates
• Tidak ditekankan lagi look, listen, feel. Kunci untuk menolong korban henti jantung
adalah aksi (action) tidak lagi penilaian (assessment)
• Tekan lebih dalam untuk melakukan kompresi. Dianjurkan melakukan penekanan dada
5-6 cm.
• Tekan lebih cepat dengan frekuensi 100-120x/menit diikuti dengan kembalinya (recoil)
dinding dada yang sempurna setelah kompresi.
• Jangan berhenti memompa/menekan dada semampunya, sampai AED dipasang dan
menganalisis ritme jantung. Bila perlu memberikan ventilasi mulut ke mulut, dilakukan
dengan cepat dan segera menekan jantung
• Rotasi penolong melakukan kompresi setiap 2 menit
• Jika tidak ada bantuan jalan nafas advance (missal intubasi), lakukan RJP dengan rasio
kompresi 30:2
Frekuensi 100-120x/menit
Kedalaman 5-6 cm 5 cm 4 cm
kompresi
Recoil dinding dada Recoil sempurna setelah setiap kompresi dada
RJP oleh tenaga kesehatan : rotasi setiap 2 menit
Gangguan pada Perkecil gangguan pada kompresi dada. Gangguan pada kompresi
kompresi dibatasi kurang dari 10 detik
Jalan nafas Head tilt – chin lift bila tenaga kesehatan mencurigai trauma
cervical lakukan jaw thrust
Ratio 30:2 30 : 2 seorang 30 : 2 seorang
penolong penolong