Anda di halaman 1dari 9

Materi Bimbingan Kelompok

“Keterampilan Komunikasi”

A. Definisi Komunikasi Interpersonal


Komunikasi interpersonal merupakan proses komunikasi yang terjadi antara
dua orang yang dilakukan secara tatap muka maupun tidak, yang kemudian akan
menimbulkan respon baik verbal maupun non verbal (Mulyana, 2005). Devito
(dalam Suranto A.W., 2011) mendefinisikan komunikasi interpersonal sebagai
proses mengirim dan menerima pesan yang dilakukan oleh dua orang atau
kelompok kecil dan menerima feedback secara langsung. Bernard Berelson (dalam
Romli, K., & Si, M. 2017) komunikasi merupakan penyampaian pesan, gagasan,
emosi baik secara verbal maupun non verbal untuk mencapai tujuan tertentu.
Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpilkan bahwa komunikasi
interpersonal merupakan proses pertukaran pesan yang dilakukan oleh dua orang
atau lebih yang dilakukan secara verbal maupun non verbal untuk mencapai
tujuan tertentu.

B. Ciri-ciri Komunikasi Interpersonal


Burnlund (1968) mengemukakan ciri-ciri komunikasi interpersonal, antara lain:
1) Komunikasi terjadi secara spontan atau tiba-tiba sehingga topik pembicaraan
terjadi secara spontan pula.
2) Komunikasi interpersonal dilakukan secara timbal balik sehingga terjadinya
percakapan yang dialogis
3) Akibat yang diperolah dari komunikasi interpersonal dapat direncakan
maupun tidak direncakan
4) Komunikasi interpersonal cenderung terjadi secara akrab dan bersifat hangat
5) Pelaksanaanya lebih bersifat psikologis

Terdapat enam ciri lain dari komunikasi interpersonal yang dikeukakan oleh
Reardon dalam Liliweri (1997), antara lain: 1) Dilakukan berdasarkan berbagai
faktor pendorong; 2) Dampak yang ditimbulkan dapat disengaja maupun tidak
disengaja; 3) Bersifat dialogis atau percakapan; 4) Dilakukan paling sedikit oleh
dua orang; 5) Terjadi dalam situasi yang santai, bebas, dan saling mempengaruhi;
dan 6) Menggunakan bahasa non verbal seperti gesture.
C. Aspek Komunikasi Interpersonal
Terdapat beberapa aspek komunikasi interpersonal yang dikemukakan oleh
DeVito (dalam Suranto A.W., 2011), sehingga komunikasi yang terjadi menjadi
efektif, antara lain:
1) Keterbukaan (Openess), yaitu sikap mampu menerima kritik/ masukan dari
orang lain dan memiliki keinginan untuk menyampaikan informasi penting
kepada orang lain. Sikap seseorang yang memiliki keterbukaan dalam
komunikasi ditunjukkan dengan memperhatikan dan merespon lawan bicara
dengan baik, menerima dan memberikan masukan kepada lawan bicara.
2) Empati (Empathy), yaitu kemampuan untuk merasakan dan memahami
mengenai pengalam yang dirasakan oleh orang lain. Adapun sikap yang
ditunjukkan adalah mendengarkan lawan bicara dengan seksama, memberikan
solusi atas permasalahan yang disampaikan, memahami perasaan lawan
bicara.
3) Dukungan (supportiveness), yaitu memiliki komitmen untuk mendukung
komunikasi yang terbuka. Salah satu sikap ditunjukkan dengan keinginan
untuk memberikan solusi atas permasalahan.
4) Possitiveness, dilihat berdasarkan perilaku dan sikap dalam komunikasi.
Karakteristik yang dapat dilihat antara lain: menghargai dan menghormati
kepentingan orang lain dan diri sendiri, berpikir positif, memberikan apresiasi
atas prestasi orang lain, dan berkomitmen untuk bekerjasama.
5) Kesamaan (Equality), yaitu pengakuan atas kedua belah pihak memiliki
kepentingan, kebutuhan, dan saling membutuhkan satu sama lain. Terlepas
adari kesamaan gender, ras, golongan, dan agama.

D. Unsur-unsur Komunikasi
Terdapat beberapa unsur dalam komunikasi, antara lain 1) Komunikator atau
orang yang menyampaikan informasi; 2) Komunikan atau orang yang menerima
informasi; 3) Pesan atau informasi yang disampaikan; 4) Media Komunikasi seperti
gadget; 5) Feedback atau respon yang dilakukan oleh komunikan terhadap
komunikator (Mulyana, 2017).
E. Fungsi Komunikasi
Komunikasi merupakan elemen yang paling mendasar yang harus dimiliki
oleh manusia, karena dengan komunikasi dapat terjalinnya hubungan
interpersonal sehingga individu mampu memiliki hubungan yang baik. Dengan
komunikasi individu mampu menyesaikan permasalahan yang terjadi antar
individu. Hal tersebut sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Minarsi, dkk.
(2018) yang menyatakan bahwa komunikasi memiliki peran terhadap penyelesaian
permasalahan yang terjadi pada peserta didik.
Komunikasi interpersonal juga memiliki peran dalam motivasi belajar.
Munawaroh & Novianty (2020) yang melakukan penelitian dengan hasil yang
menyatakan bahwa komunikasi interpersonal berpengaruh terhadap motivasi
belajar mahasiswa. Selain itu Vance Packard (dalam Budiman, 2010)
mengemukakan bahwa komunikasi interpersonal memiliki pengaruh terhadap
peningkatan prestasi akademik, meningkatkan keterampilan dan hubungan sosial
yang baik.

F. Hambatan dalam Berkomunikasi


Hal tersebut sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Yusuf (2020)
yang menyatakan bahwa latar belakang budaya menjadi salah satu hambatan
dalam berkomunikasi. Selain itu, keadaan fisik, perbedaan persepsi, motivasi,
pengalaman, emosi, dan bahasa pula merupakan penghambat dalam proses
komunikasi (Stellarosa & Ikhsano, 2021).
G. Cara Komunikasi yang efektif
Komunikasi yang efektif merupakan kunci keberhasilan dalam pencapaian
tujuan komunikasi. Hutagalung (2007) mengemukakan bahwa terdapat beberapa
cara agar mampu berkomunikasi secara efektif, yaitu:
1) Melakukan kontak mata, kontak mata dilakukan dengan maksud
memberikan perhatian dan menghargai antara komunikator dengan
komunikan, sehingga tidak terjadinya ketersinggungan satu sama lain.
2) Suara dan artikulasi yang jelas, hal ini dilakukan dengan tujuan agar tidak
terjadinya salah arti dari percakapan yang dilakukan.
3) Menunjukkan ekpresi yang menyenangkan
4) Sesuaikan penggunaan tata bahasa dengan lawan bicara, misalnya gunakan
tata Bahasa yang sederhana ketika berkomunikasi dengan anak-anak
5) Gunakan Bahasa yang singkat, padat, dan jelas, hal ini dilakukan agar tidak
bertele-tele sehingga menimbulkan kebosanan pada lawan bicara.
Daftar Rujukan

Barnlund, C. 1968. Interpersonal of Communication. Boston: Hongtong Mefflin.

Budiman. (2010). Semiotika Komunikasi Visual. Yogyakarta: Penerbit Buku Baik.

Hutagalung, I. (2007). Pengembangan Kepribadian (Tinjauan Praktis Menuju Pribadi


Positif). Jakarta: Macanan Jaya Cemerlang,

Liliweri, A. (1997). Komunikasi Antar-Pribadi, Bandung: Citra Aditya Bakti.

Minarsi, dkk. (2018). Contribution of the interpersonal communication toward


problem solving strategies of high school students. International Conferences on
Education, Social Sciences and Technology, DOI:
https://doi.org/10.29210/2018112

Mulyana, D. (2017). Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Mulyana, Deddy. (2005). Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar. Bandung: Remaja Rosda
Karya

Munawaroh & Novianty, R. (2020). Interpersonal Communication Between Lecturers


And Students In Influencing Student’s Learning Motivation. Jurnal Matematika
Dan Pembelajaran P-ISSN: 2354-6883 ; E-ISSN: 2581-172X Vol. 8, No 1 (140-
152) DOI: Https://Doi.Org/10.24252/Mapan.2018v8n1a11

Stellarosa, Y. & Ikhsano, A. (2021). Pengembangan Keterampilan Komunikasi Melalui


Pelatihan Komunikasi Efektif Di Sekolah Menengah Kejuruan. Journal of
Servite, Vol. 3 No. 1, ISSN: 2714-5220 (cetak), ISSN: 2716-2133 (online) DOI :
https://doi.org/10.37535/102003120212

Suranto, A. W. (2011). Komunikasi Interpersonal. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Yusuf. S. (2020). Hambatan Komunikasi Antarbudaya (Studi Kasus pada Mahasiswa


Program Studi Magister Ilmu Komunikasi Gadjah Mada Angkatan 2019).
Komunikologi Jurnal Pengembangan Ilmu Komunikasi dan Sosial, 4(1), 39-52.
http://dx.doi.org/10.30829/komunikologi.v4i1.6745
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN
BIMBINGAN KELOMPOK
KELAS 11 – SEMESTER 1 – TA 2021/2022

I. IDENTITAS
A. Satuan Pendidikan : SMAN 10 Pandeglang
B. Tahun Ajaran : 2020/2021
C. Sasaran Pelayanan : Siswa Kelas XI
D. Pelaksana : Gawan Ribathi, S. Psi
E. Pihak Terkait : -

II. WAKTU DAN TEMPAT


A. Tanggal : Oktober 2022
B. Jam Pembelajaran : Di luar jam Pembelajaran
C. Volume Waktu (JP) : 1 x 45 menit
D. Spesifikasi Tempat Belajar: Gazebo SMAN 10 Pandeglang

III. MATERI PEMBELAJARAN


A. Tema/Subtema : Komunikasi Interpersonal / Berkomunikasi dengan
Warga sekolah
B. Sumber Materi : Fenomena komunikasi yang terjadi sehari-hari

IV. FUNGSI/ARAH PENGEMBANGAN


A. Pemahaman KES : Peserta didik mampu memahami komunikasi
secara
efektif dengan menggunakan bahasa Indonesia yang
baik dan benar.
B. Pencegahan KES-T : Peserta didik agar mampu berkomunikasi secara
efektif baik verbal maupun non verbal.

V. TUJUAN LAYANAN (umum dan Khusus)


A. Tujuan Umum : Peserta didik mampu melakukan komunikasi
secara efektif dengan menggunakan bahasa
Indonesia yang baik dan benar.
B. Tujuan Khusus :

VI. METODE DAN TEKNIK


A. Jenis Layanan : Layanan Bimbingan Kelompok
B. Metode/Teknik : Diskusi dan Permainan

VII. SARANA
A. Media :
B. Perlengkapan : Kertas, Puzzle
VIII. SASARAN PENILAIAN HASIL PEMBELAJARAN
Diperolehnya hal-hal baru oleh siswa dalam kaitanya dengan KES (Kehidupan
Efektif Sehari-hari) dengan unsur-unsur AKURS (Acuan, Kompetensi, Usaha,
Rasa, Sungguh-sungguh).

IX. LANGKAH KEGIATAN


A. LANGKAH PENGANTARAN: TAHAP PEMBENTUKAN
1. Mengucapkan salam, selamat datang dan berterima kasih kepada anggota
yang telah bersedia hadir untuk mengikuti kegiatan bimbingan kelompok
dengan topik keterampilan komunikasi dengan penuh semangat.
2. Mengajak anggota kelompok berdoa secara bersama, sesuai dengan agama
dan kepercayaan masing-masing anggota kelompok yang dipimpin oleh
pemimpin kelompok.
3. Menjelaskan pengertian, tujuan, asas, dan aturan kegiatan bimbingan
kelompok.
4. Melaksanakan perkenalan, dilanjutkan dengan game pengakraban.

B. LANGKAH PENJAJAKAN: TAHAP TRANSISI


1. Pemimpin kelompok menanyakan apakah para anggota kelompok pernah
mengikuti layanan bimbingan kelompok? Dalam hal ini pemimpin
kelompok menegaskan lagi tujuan, asas, dan kegiatan yang akan
dilaksanakan.
2. Pemimpin Kelompok mengemukakan permasalahan yang akan dibahas
dan menanyakan apakah peserta sudah siap membahasnya?
3. Anggota kelompok menjawab pertanyaan berkenaan dengan kesiapannya.

C. LANGKAH PENAFSIRAN: TAHAP KEGIATAN INTI


1. Konselor mengajak peserta didik bermain game “Puzzlecom” dengan
memberikan arahan dan petunjuk dalam permainan.
2. Konselor menanyakan apakah sudah dapat dimengerti dan dipahami
3. Anggota kelompok mulai melakukan game
4. Setelah game dinyatakan usai, konselor menanyakan apa yang mereka
pelajari dari game tersebut
5. Anggota kelompok mulai menjawab apa saja yang mereka pelajari dari
game yang dilakukan
6. Konselor sesekali menimpali pertanyaan untuk dijawab oleh anggota
kelompok yang lainnya
7. Koselor bertanya mengenai pola komunikasi yang terjadi di lingkungan
sekolah dan anggota kelompok menanggapi serta angoota kelompok
lainnya dapat memberikan pendapat masing-masing.
8. Konselor dengan anggota kelompok membuat komitmen tentang solusi
dari kegiatan yang telah dilakukan
D. LANGKAH PENILAIAN DAN TINDAK LANJUT: TAHAP KEGIATAN
PENUTUPAN
1. Penilaian Hasil
Diakhir proses pelayanan konseli diminta merefleksikan  apa yang konseli
peroleh dari pelaksanaan pelayanan.
a. Apa yang Ananda peroleh dan pelajari dari kegiatan yang telah
dilakukan?
b. Apa yang Ananda rasakan setelah mengikuti kegiatan bimbingan
kelompok?
c. Sikap apa yang akan Ananda lakukan setelah mengikuti kegiatan
bimbingan kelompok?
d. Apa yang hendak Ananda lakukan setelah mengikuti kegiatan
bimbingan kelompok?

2. Penutupan
a. Pemimpin kelompok mengemukakan bahwa kegiatan bimbingan
kelompok akan segera diakhiri.
b. Membahas rencana kegiatan lanjutan bersama anggota kelompok
yang akan dilakukan minggu depan pada hari, waktu dan tempat
yang sama sesuai kesepakatan bersama (apabila diperlukan)
c. Ucapan terima kasih oleh pemimpin kelompok kepada anggota
kelompok atas partisipasi dalam kegiatan bimbingan kelompok.
d. Do`a penutup.

3. Penilaian Proses
Melalui pengamatan dilakukan penilaian proses pelayanan untuk
memperoleh gambaran tentang aktivitas siswa dan efektifitas pelayanan
yang telah diselenggarakan.

4. LAPELPROG dan Tindak Lanjut


Setelah kegiatan pembelajaran atau pelayanan selesai disusun Laporan
Pelaksanaan Program Layanan (LAPELPROG) yang memuat data
penilaian hasil dan proses, dengan disertai arah tindak lanjutnya.

Pandeglang, Oktober 2022


Guru BK
Gawan Ribathi, S.Psi

Anda mungkin juga menyukai