Anda di halaman 1dari 2

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dari hasil Tugas Akhir “Trainer Pneumatik Mesin Penghitung serta Penyortir
Warna Apel Merah, Merah-Kuning, dan Hijau dengan Sensor Berbasis PLC
dan SCADA” ini dapat diambil beberapa kesimpulan, antara lain :
1. Trainer mesin penyortir warna apel berbasis PLC dan SCADA ini telah
menerapkan sistem electro-pneumatic dan dapat digunakan sebagai alat
praktikum pembelajaran mekatronika di Program Studi Teknik Listrik,
Politeknik Negeri Semarang.
2. Trainer mesin penyortir warna apel berbasis PLC dan SCADA ini adalah
salah satu pengaplikasian sistem pneumatik berupa lengan robot dari
perpaduan antara silinder pneumatik dengan gripper pneumatik.
3. Penerapan program PLC pada mesin penyortir warna apel ini berhasil dengan
baik, sehingga dapat memisahkan warna apel yang berjalan secara otomatis.
4. Penerapan SCADA pada mesin penyortir warna apel ini berhasil dengan baik,
sehingga dapat memisahkan warna apel yang dapat dimonitor dan dikontrol
menggunakan laptop/komputer.
5. Silinder pneumatik yang digunakan bisa berfungsi dengan baik sebagai
aktuator sesuai dengan perencanaan, sehingga bisa mendorong apel menuju ke
konveyor, mengarahkan gripper menuju wadah apel sesuai dengan warna
yang dideteksi oleh sensor.
6. Gripper pneumatik tidak berfungsi dengan baik, dikarenakan apel yang
berbeda-beda bentuknya.
7. Sistem komunikasi antara PLC, SCADA, dan laptop/komputer dapat bekerja
dengan baik.
8. Trainer mesin penyortir warna apel berbasis PLC dan SCADA ini dicoba
dalam waktu siklus kerja selama 3 menit menggunakan udara bertekanan 3 bar
dapat menghasilkan 8 sampai 9 buah apel.

105
106

5.1 5.2 Saran

Dalam pembuatan proyek akhir ini tentu terdapat banyak kekurangan, untuk itu
diperlukan saran–saran untuk pengembangan lebih lanjut. Saran–saran yang
disampaikan dalam penyusunan tugas akhir ini adalah sebagai berikut :
1) Trainer mesin penyortir warna apel berbasis PLC dan SCADA ini sebaiknya
dilengkapi lagi dengan dudukan gripper yang bagus, sehingga gripper dapat
menjepit apel dengan sempurna.
2) Trainer mesin penyortir warna apel ini sebaiknya menggunakan sensor warna
fiber amplifier E3X-DAC21B-S 2M karena dapat mendeteksi warna dengan
baik.
3) Berat dan bentuk apel sebaiknya menyesuaikan gripper sehingga dapat
diproses pada trainer mesin penyortir warna apel berbasis PLC dan SCADA
ini.
4) Karena menggunakan silinder pneumatik dan gripper pneumatik sebagai
penggerak benda maka sebaiknya tekanan kompresor yang masuk ke silinder
pneumatik harus sesuai yang dibutuhkan.
5) Speed control valve sebaiknya tidak diatur terlalu cepat karena dapat
menimbulkan hantaman yang terlalu keras pada silinder.
6) Valve yang digunakan sebaiknya berjenis COE (centre open exhaust),
sehingga angin yang tidak digunakan dapat dibuang dari valve dan tidak
mempengaruhi silinder pneumatik.

Anda mungkin juga menyukai