Dosen Pengampu :
Dr. Syahriyah Semaun, S.E., M.M
KELOMPOK 2
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena segala
limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
risetpenelitian dengan judul ” PENGARUH KUALITAS LAYANAN
TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN PADA ANGKUTAN UMUM
DAMRI PAREPARE”. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini mendapat
bantuan dari berbagai pihak. Maka pada kesempatan ini dengan segala
kerendahan hati penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih atas segala
bantuan, bimbingan, dan dukungan yang telah diberikan sehingga riset penelitian
ini dapat selesai kepada :
i
DAFTAR ISI
D. Hipotesis ................................................................................ 11
ii
b. Uji Multikolonieritas ............................................... 16
c. Uji Heterokedastisitas .............................................. 17
d. Uji Linearitas ........................................................... 17
3. Uji Korelasi ..................................................................... 17
4. Uji Analisis Regresi Linear Sederhana ........................... 18
a. Uji Hipotesis ............................................................ 18
b. Uji Parsial (THitung) .................................................... 18
iii
DAFTAR TABEL
iv
DAFTAR GAMBAR
v
BAB I
PENDAHULUAN
1
Damri merupakan angkutan yang paling banyak dipilih oleh masyarakat di Kota
Parepare sebagai transportasi untuk umum di dalam kota khususnya jurusan
Parepare-makassar. Beberapa penyebab tersebut antara lain tariff angkutan yang
murah, hemat pengeluaran dibandingkan dengan menggunakkan kendaraan
pribadi, mengurangi dari kemacetan lalu lintas, bebas dari polusi lingkungan,
nyaman, dan waktu perjalanan yang lebih cepat. Menggunakkan jasa transportasi
kota merupakan salah satu solusi dalam mengurangi kemacetan lalu lintas di
perkotaan tetapi tetap tidak bisa menghindar dari kemacetan lalu lintas di
perkotaan karena masih sedikitnya kesadaran masyarakat menggunakkan jasa
transportasi umum dan lebih memilih untuk menggunakkan kendaraan pribadi.
Perwakilan bus damri parepare yang berlokasi di Jl. Poros Pinrang –
Polman No.10, Mallusetasi, Kec. Ujung, Kota Pare-Pare, Sulawesi Selatan
91111. Lokasi yang berada dekat dengan hotel grand kartika Kota parepare
dengan lalu lintas keramaian orang yang ingin pergi ke pusat kota sehingga
memudahkan para konsumen untuk pergi ke tempat tujuan. Beberapa usaha telah
ditempuh Pemerintah untuk memenuhi kebutuhan dan kesadaran masyarakat
untuk menggunakan jasa Transportasi Umum yang dari tahun ke tahun semakin
meningkat seperti menambah armada Bus Damri dan dalam bidang Traffic
manajemen untuk mendapatkan pengoprasian yang optimal. Factor yang penting
adalah masalah pelayanan kepada pelanggan. Dalam 1 tahun terakhir jumlah
penumpang bus mengalami penurunan dalam tiap bulannya karena para
konsumen semakin banyak yang lebih memilih memakai kendaran pribadi seperti
motor yang lebih efisien dan tidak adanya peningkatan pelayanan yang diberikan
kepada para penumpangnya, dan pemerintah pun mulai memperbaiki pelayanan
dan fasilitas yang diberikan untuk masyarakat karena faktor ini yang akan
menentukan daya tarik masyarakat untuk menggunakan Bus Damri daripada
menggunakan kendaraan pribadi. Pada dasarnya, pengertian kepuasan/ketidak
puasan pelanggan merupakan perbedaan antara harapan kinerja yang dirasakan.
Harapan yang diinginkan oleh seorang pelanggan sebagai penumpang yaitu mulai
dari menunggu ketepatan bus datang, pelayanan selama perjalanan hingga sampai
pada tempat tujuan. Terlepas dari banyaknya Bus Damri yang ada di kota
parepare khususnya di jl. Agussalim, bus Damri harus meningkatkan
pelayanannya kepada masyarakat untuk menjaga dan mengungguli persaingan
dengan angkutan umum lainnya guna menciptakan Loyalitas pelanggan yang ada
2
di Kota Parepare. Kualitas layanan atau kualitas jasa merupakan ukuran seberapa
bagus tingkat layanan yang diberikan mampu atau sesuai dengan ekspetasi
konsumen (Menurut Lewis dan Booms dalam Tjiptono dan Chandra,2005).
Berdasarkan pernyataan diatas, jika bus Damri ingin memuaskan para
konsumennya, maka sudah seharusnya tingkat pelayanan yang diberikan sama
atau bahkan melebihi ekspektasi mereka dalam memuaskan para konsumennya.
Fenomena yang terjadi adalah masih adanya keterlambatan yang mengakibatkan
penumpang menjadi terlantar dikarenakan kemacetan lalu lintas, Pelayanan yang
cendrung tetap bahkan menurun meskipun bus Damri kota parepare semua sudah
menggunakan regular AC, kemudian fasilitas yang sudah lama tidak
diperbaharui, Kurangnya kesadaran para pengguna jasa ini untuk tidak
membuang sampah di dalam bus. Melihat Potensi pengguna jasa transportasi bus
Damri reguler AC di Kota parepare yang tinggi, dirasa perlu untuk dilakukan
analisis berkaitan dengan kualitas pelayanan yang diberikan oleh pihak
Damrisebagai perusahaan penyedia jasa transportasi di Kota parepare.
Kualitas pelayanan yang tinggi saat ini juga dipandang sebagai sarana
bagi perusahaan jasa transportasi Bus Damri untuk memperoleh suatu
keunggulan bersaing dengan kompetitornya. Manfaat dari kualitas pelayanan
yang baik tersebut antara lain berkaitan dengan loyalitas penumpang Bus Damrir
eguler AC, menarik calon penumpang baru, komitmen dan kepuasan semua
karyawan armada Bus Damri, menaikan citra Bus Damri reguler AC di mata
masyarakat tersebut merasa nyaman atas fasilitas dan jasa yang diberikan Bus
Damrireguler AC dan Masyarakat merasa terkesan akan kinerja pelayanan Bus
Damri reguler AC.
B. Rumusan Masalah
Banyak usaha yang dilakukan perusahaan dalam menciptakan kepuasan
pelanggan, salah satunya yang dilakukan perum damri, namun belum ada
penelitian yang empiris mengenai hal itu, sehingga untuk membuktikan kepuasan
pelanggan, peneliti ingin membuktikan :
1. Apakah kualitas layanan berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan pada
angkutan umum damri parepare ?
2. Apakah ada hubungan kualitas layanan terhadap loyalitas pelanggan pada
angkutan umum damri parepare ?
3
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan permasalahannya yang dihadapi, maka penelitian ini
bertujuan sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengaruh kualitas pelayanan terhadap loyalitas pelanggan
pada angkutan umum damri Parepare
2. Untuk mengetahui adakah hubungan kualitas pelayanan terhadap loyalitas
pelanggan pada angkutan umum damri Parepare
D. Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian yang telah dijelaskan, maka manfaat
yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
a. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat
bagi pengembangan ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang
manajemen pemasaran.
b. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan
referensi bagi penelitian selanjutnya.
E. Kegunaan Praktis
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat dijadikan masukan serta
bahan pengembangan bagi pihak manajemen Bus Damri Kota Parepare
sebagai sumber informasi dan merumuskan strategi pemasaran yang tepat
dalam menghadapi masalah perusahaan, khususnya berkaitan dengan
membangun dan meningkatkan kepuasan pelanggan.
4
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Deskripsi Teori
1. Teori Kualitas Layanan
Menurut Tjiptono1, kualitas pelayanan adalah suatu keadaan dinamis
yang berkaitan erat dengan produk, jasa, sumber daya manusia, serta proses
dan lingkungan yang setidaknya dapat memenuhi atau malah dapat melebihi
kualitas pelayanan yang diharapkan. Menurut Tjiptono, definisi kualitas
pelayanan ini adalah upaya pemenuhan kebutuhan yang dibarengi dengan
keinginan konsumen serta ketepatan cara penyampaiannya agar dapat
memenuhi harapan dan kepuasan pelanggan tersebut. Dalam kualitas
pelayanan yang baik, terdapat beberapa jenis kriteria pelayanan, antara lain
adalah sebagai berikut :
a) Ketepatan waktu pelayanan, termasuk didalamnya waktu untuk
menunggu selama transaksi maupun proses pembayaran.
b) Akurasi pelayanan, yaitu meminimalkan kesalahan dalam pelayanan
maupun transaksi.
c) Sopan santun dan keramahan ketika memberikan pelayanan.
d) Kemudahan mendapatkan pelayanan, yaitu seperti tersedianya sumber
daya manusia untuk membantu melayani konsumen, serta fasilitas
pendukung seperti komputer untuk mencari ketersediaan suatu produk.
e) Kenyaman konsumen, yaitu seperti lokasi, tempat parkir, ruang tunggu
yang nyaman, aspek kebersihan, ketersediaan informasi, dan lain
sebagainya.
Kualitas layanan merupakan kunci sukses, sehingga kualitas layanan
harus menjadi fokus perhatian manajemen perusahaan ketika menjalankan
bisnisnya.“Layanan yang berkualitas dan memuaskan pelanggan perlu
dilakukan terus –menerus, meskipun pengaduan yang diterima relatif
rendah.Sekitar 95% konsumen yang tidak puas memilih untuk tidak
melakukan pengaduan, tetapi sebagian besar cukup
menghentikanpembeliannya.”. Philip Kotler (2000), mengatakan ”bahwa
sebuah perusahaan jasa dapat memenangkan persaingan dengan
1
Fandy Tjiptono,Ph.D. , strategi pemasaran edisi 4, (Yogyakarta: Andi, 2006), hlm 195
5
menyampaikan secara konsisten layanan yang bermutu lebih tinggi
dibandingkan para pesaing dan yang lebih tinggi dari pada harapan
pelanggan.”2 Harapan–harapan itu dibentuk oleh pengalaman di masa lalu,
pembicaraan dari mulut ke mulut, dan iklan perusahaan jasa. Setelah
menerima jasa itu, pelanggan membandingkan jasa yang dialami dengan jasa
yang diharapkan.Jika jasa yang dialami berada dibawah jasa yang
diharapkan, pelanggan tidak berminat lagi terhadap penyedia jasa itu. Dalam
model ini mengidentifikasi lima kesenjangan yang mengakibatkan kegagalan
penyampaian jasa, yaitu : kesenjangan antara harapan konsumen dan
persepsi manajemen dimana manajemen tidak selalu memahami secara tepat
apa yang diinginkan pelanggan, kesenjangan antara persepsi manajemen
dengan spesifikasi mutu jasa dimana manajemen mungkin memahami secara
tepat keinginan pelanggan tetapi tidak menetapkan satu kumpulan standar
kinerja tertentu, kesenjangan antara spesifikasi mutu jasa dan penyampaian
jasa dimana penyedia jasa mungkin kurang terlatih, tidak mampu atau tidak
memenuhi standar, kesenjangan antara penyampaian jasa dan komunikasi
eksternaldimana harapan konsumen dipengaruhi oleh pernyataan yang dibuat
perusahaan dan iklan perusahaan, serta kesenjangan antara jasa yang dialami
dan jasa yang diharapkan dimana kesenjangan ini terjadi bila pelanggan
memiliki persepsi yang keliru tentang mutu jasa yang disampaikan.
2
Philip Kotler dan Kevin L. Keller, Manajemen Pemasaran Jilid I, Edisi Ke 13, Terjemahan Bob
Sabran, (Jakarta: Erlangga, 2009), hlm 143
3
MANAJEMEN PEMASARAN JILID 2 / JOHN C. M OWEN AND MICHAEL MINOR ,
(J AKARTA :E RLANGGA, 2002), HLM 285.
6
Berdasarkan definisi tersebut terlihat bahwaloyalitas lebih ditujukan kepada
suatu perilaku yang ditunjukkan denganpembelian rutin didasarkan pada unit
pengambilan keputusan.
Timm (2005) menyatakan bahwa konsep kesetiaan pelanggan
(loyalitas)mencakup lima faktor, antara lain : Kepuasan keseluruhan yang
dialami pelanggan ketika berbisnis dengan perusahaan, kesediaan untuk
membangun hubungan dengan perusahaan, kesediaan untuk membeli
kembali, kesediaan untuk merekomendasikan perusahaan kepada orang lain,
enggan beralih ke produk pesaing.
a) Karakteristik loyalitas pelanggan
Menurut Griffin (2002), karakteristik pelanggan yang loyal adalah
sebagai berikut4 :
Melakukan pembelian ulang secara teratur (makes reguler repeat
purchase).Loyalitas lebih mengacu pada wujud perilaku dari unit-
unit pengambilankeputusan untuk melakukan pembelian secara
terus menerus terhadapbarang/jasa suatu perusahaan yang dipilih.
Tingkat kepuasan terhadap toko akan mempengaruhi mereka untuk
membeli kembali
Membeli di luar lini produk/jasa (purchases across product and
service lines). Membeli di luar lini produk dan jasa artinya
keinginan untuk membeli lebih dari produk dan jasa yang telah
ditawarkan oleh perusahaan.pelanggan yang sudah percaya pada
perusahaan dalam suatu urusan makaakan percaya juga untuk
urusan lain.
Mereferensi toko kepada orang lain, artinya menarik pelanggan
baru untuk perusahaan (Refers other). Pelanggan yang loyal
dengan sukarela merekomendasikan perusahaan kepada teman-
teman dan rekannya.
Menunjukkan kekebalan daya tarik dari pesaing (Demonstrates an
immunity to the full of the competition). Tidak mudah terpengaruh
oleh tarikan persaingan perusahaan sejenis lainnya.
4
Griffin, W, Ricky dan Ronald J Ebert.2002. Management, Erlangga, Jakarta. Puspopranoto,
Sawaldjo.2006. Manajemen Bisnis.Jakarta : Penerbit PPM. HLM.99.
7
b) Tahap loyalitas pelanggan
Brown dalam Hurriyati (2005)5 mengungkapkan bahwa loyalitas
pelanggan terdiri atas tiga tahap, yaitu sebagai berikut :
The Courtship. Pada tahap ini hubungan yang terjalin antara
perusahaan dengan pelanggan terbatas pada transaksi, pelanggan
masih mempertimbangkan produk dan harga. Apabila penawaran
produk dan harga yang dilakukan pesaing lebih baik maka mereka
akan berpindah.
The Relationship. Pada tahapan ini tercipta hubungan yang erat
antara perusahaan dengan pelanggan. Loyalitas yang terbentuk
tidak lagi didasarkan pada pertimbangan harga dan produk,
walaupun tidak ada jaminan konsumenakan melihat produk
pesaing. Selain itu pada tahap ini terjadi hubungan saling
menguntungkan bagi kedua belah pihak.
The Marriage. Pada tahapan ini hubungan jangka panjang telah
tercipta dan keduanya tidak dapat dipisahkan. Pelanggan akan
terlibat secara pribadi dengan perusahaan dan loyalitas tercipta
seiring dengan kepuasan terhadap perusahaan dan ketergantungan
pelanggan. Tahapan marriage yang sempurna diterjemahkan ke
dalam Advote customer yaitu pelanggan yang merekomendasikan
produk perusahaan kepada orang lain dan memberikan masukan
kepada perusahaan apabila terjadi ketidakpuasan.
8
teremajakan, iklim usaha yang tak menarik, kompetisi tidak sehat.
Muaranya, semuanya merugikan: pengguna merasa dirugikan akibatnya
angkutan umum makin ditinggalkan, masyarakat luas merasa cara operasi
cenderung mengganggu kelancaran lalulintas dan kemacetan yang makin
akut akibat berpindahnya pengguna ke kendaraan pribadi terutama sepeda
motor. (Sutomo: 2005)6
Sutomo (2005) menguraikan, lingkaran setan angkutan umum: akibat
makin macet – kecepatan menurun – jumlah rit berkurang – pendapatan
terancam – kualitas layanan menurun – ditinggalkan penumpang – berpindah
ke kendaraan pribadi – jalan makin macet.
Kualitas manajemen penyelenggaraan sistem angkutan kota, pada
umumnya tergantung dari model kelembagaan yang diterapkannya. Model
kelembagaan penyelenggaraan sistem angkutan kota berkaitan erat terhadap
pihak-pihak yang bertanggung jawab terhadap aspek-aspek yang relevan
dalam mekanisme kerja angkutan umum (Kelompok Bidang Kehlian
Transportasi Jurusan Teknik Sipil, ITB: 1997).
Agar bisa dicapai kebijakan transportasi yang efektif, sebaiknya
keberlanjutan transportasi memenuhi tiga kebutuhan utama (World Bank
dalam Sutomo, 1998), yaitu:
a) Kebijakan harus mampu menjamin terwujudnya suatu kemampuan
pelayanan yang kontinyu dalam rangka perbaikan standar kehidupan.
b) Kebijakan harus mampu membangkitkan segala bentuk perbaikan
dalam kualitas hidup secara keseluruhan, tidak lagi sebatas peningkatan
volume perdagangan.
c) Kebijakan harus menjamin bahwa manfaat yang muncul dari
transportasi bisa dinikmati secara merata oleh semua elemen dalam
masyarakat.
6
Sutomo, Heru (2005) Prioritas Angkutan Umum, hlm 31-32
9
Terdapat beberapa penelitian yang telah dilakukan berkaitan dengan
pengaruh Kualitas Jasa yang berdampak pada Loyalitas Pelanggan. Diantaranya
adalah sebagai berikut :
Pertama, Richa Widyaning tyas tahun 2010 dengan judul“Faktor–Faktor
yang mempengaruhi Loyalitas serta dampaknya pada kepuasan Konsumen
Dalam Menggunakan Jasa Kereta Api Harina ( Studi Pada PT. Kereta Api
Indonesia DAOP IV Semarang)” Penelitian ini menyebarkan 125 Kuesioner.
Path analysis digunakan untuk menganalisis pola hubungan antar variable dengan
tujuan untuk mengetahui pengaruh langsung seperangkat variable bebas terhadap
variable terikat.
Kedua, Okki Lutfi Kurniawan tahun 2010 “Pengaruh Kepuasan
Pelanggan, Reputasi Perusahaan dan Kualitas Pelayanan terhadap Loyalitas
Pelanggan (Studi pada perusahaan Otobus Raya Jurusan Solo – Jakarta)”
penelitian ini Regresi Linier Berganda Untuk menunjukkan adanya hubungan
antara variable dependen (Y) dan variable independen (X). Yaitu hubungan
pengaruh antara Kepuasan Pelanggan, Reputasi Perusahaan dan Kualitas
Pelayanan terhadap Loyalitas Pelanggan.
Ketiga, Andika Reza Retansa tahun 2009 dengan judul “Analisis
Pengaruh Tingkat Pelayanan, Kualitas Pelayanan dan Kepuasan Terhadap
Loyalitas Nasabah” Skala Likert Skala yang digunakan untuk mengukur sikap,
pendapat dan persepsi seseorang/sekelompok orang tentang fenomena sosial.
C. Kerangka Konseptual
Komponen utama pada kerangka konseptual dikembangkan adalah
independen variabel (variabel bebas), dan dependen variabel (variabel terikat).
Dalam kerangka konseptual dibawah peneliti mencoba untuk menguraikan
apakah terdapat hubungan antara variabel X (independen) terhadap Variabel Y
(dependen).
KualitasLayanan Loyalitas
pelanggan
(X)
(Y)
10
D. Hipotesis
Hipotesis merupakan pernyataan yang masih lemah kebenarannya, maka
perlu diuji kebenarannya. Kemudian para ahli menafsirkan bahwa hipotesis
adalah dugaan terhadap hubungan antara dua variabel atau lebih. Atas dasar
defenisi tersebut dapat diartikan bahwa hipotesis adalah jawaban atau dugaan
sementara yang harus diuji kebenarannya. 7 Hipotesis akan diterima apabila fakta-
fakta membenarkan, dan akan ditolak jika ternyata salah. Dimana hipotesis nol
atau tidak berpengaruh dilambangkan dengan H o dan hipotesis alternatif atau
berpengaruh dilambangkan dengan Ha.
11
c. Penampilan Karyawan Bus Damri yang menarik (memakai
seragam dinas/kerja)
d. Kenyamanan ruangan di dalam Bus Damri
e. Kebersihan dalam Bus Damri yang terjaga
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
12
A. Ruang Lingkup Penelitian
Pada penelitian ini responden yang dijadikan sample adalah para
pengguna jasa transportasi Damri Parepare. Penelitian ini dilaksanakan di rumah
masing-masing dikarenakan kondisi saat ini yaitu pandemi Covid-19, waktu
penelitian ini dimulai pada tanggal 21 Oktober 2020. Teknik pengumpulan data
yang digunakan dalam riset ini yaitu dengan mengirimkan kuisoner
menggunakan Google Forms secara online untuk mempermudah pengisian dan
penjelasan pernyataan-pernyataan yang peneliti ajukan kepada para pengguna
jasa Damri. Adapun yang akan dibahas pada riset ini yaitu mengenai seberapa
besar pengaruh kualitas pelayanan terhadap loyalitas pelanggan pengguna jasa
transportasi Damri Parepare.
Yang menjadi variabel independen pada penelitian ini adalah kualitas
pelayanan yang diberi lambang (X). Sedangkan variabel dependen pada
penelitian ini adalah loyalitas pelanggan yang diberi lambang (Y).
13
1. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh dari sumber pertama yaitu objek
penelitian.
Data primer dikumpulkan dengan menanyakan kepada responden secara
online dengan menyebar kuisoner kepada para pengguna jasa transportasi
Damri Parepare.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber kedua, contohnya
melalui orang lain, buku, atau dokumen-dokumen.
Dalam penelitian ini data sekunder yang digunakan diperoleh dari
berbagai literatur yang berkaitan dengan tema penelitian seperti buku, jurnal,
maupun karya ilmiah.
14
RG : Ragu-ragu diberi skor 3
TS : Tidak Setuju diberi skor 2
STS : Sangat Tidak Setuju diberi skor 1
b. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah untuk mengetahui sejauh mana hasil
pengukuran tetap konsisten, apabila dilakukan pengukuran dua kali atau
lebih terhadap gejala yang sama dengan menggunakan alat pengukur
yang sama pula.10
Dalam penilitian ini digunakan uji reliabilitas alat ukur secara
internal yaitu uji statistik Cronbanch Alpha. Suatu variabel dikatakan
reliabel dengan menggunakan teknik ini, jika nilai Cronbanch Alpha>
0,60.
15
a. Uji Normalitas
Data yang berdistribusi normal artinya data yang mempunyai
sebaran yang normal, dengan profil yang dapat dikatakan bisa mewakili
populasi. Sedangkan uji normalitas adalah uji untuk mengukur apakah
data kita memiliki distribusi normal.11Metode grafik yang akan
digunakan pada penelitian ini adalah dengan melihat normal probability
plot. Distribusi normal akan membentuk suatu garis lurus diagonal. Jika
data menyebar di sekitar garis diagonal, maka model regresi memenuhi
asumsi normalitas. Uji normalitas data juga dilakukan dengan uji
Kolmogorov-Smirnov. Adapun kriteria dalam uji Kolmogorov-Smirnov
adalah:
1) Jika nilai Asymp Sig (2-tailed)> 0,05 maka data
dinyatakan berdistribusi normal.
2) Jika nilai Asymp Sig (2-tailed)< 0,05 maka data
dinyatakan tidak berdistribusi normal.
b. Uji Multikolonieritas
Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi ditemukan adanya korelasi yang tinggi atau sempurna
antar variabel independen.12 Untuk menguji multikolonieritas dengan
cara melihat nilai Tolerancedan nilaiVariance Inflantion
Factor(VIF).Tolerance mengukur variabilitas variabel independen yang
terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jadi
nilai Tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi. Jadi, jika
nilai VIF < 10 atau nilai Tolerance> 0,10 maka dapat dinyatakan data
bebas dari gejala multikolonieritas.
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan lain. Pada penelitian ini menggunakan uji glejser. Uji
Glejser dilakukan dengan meregresikan nilai absolute residual (AbsUi)
11
V. Wiratna Sujarweni, Metodologi Penelitian Bisnis & Ekonomi, (Yogyakarta: Pustakabarupress,
2015), hal. 120
12
Dyah Nirmala Arum Janie, Statistik Deskriptif & Regresi Linier Berganda Dengan SPSS,
(Semarang: Semarang University Press, 2012), hal. 19.
16
terhadap variabel independen lainnya.13Jika nilai signifikansi > 0,05
maka data bebas dari Heteroskedastisitas.
d. Uji Linearitas
Uji linearitas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel
mempunyai hubungan yang linear atau tidak. Uji tersebut digunakan
sebagai prasyarat dalam analisis korelasi atau regresi linear. 14Dalam uji
linearitas pada penelitian ini akan digunakan uji linearitas scatter plot.
13
Dyah Nirmala Arum Janie, Statistik Deskriptif & Regresi Linier Berganda Dengan SPSS,
(Semarang: Semarang University Press, 2012), hal. 26.
14
Kasmadi dan Nia Siti Sunariah, Panduan Modern Penelitian Kuantitatif, (Bandung: Alfabeta,
2016), hal. 120.
15
Sugiyono, Statistika Untuk Penelitian, (Bandung: Alfabeta, 2002), hal. 228
17
Analisis regresi linear sederhana atau dalam bahasa inggris
disebut dengan nama simple linear regression digunakan untuk mengukur
besarnya pengaruh satu variabel bebas (independen) terhadap variabel
tergantung (dependen).
a. Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis pada penelitian ini menggunakan analisis
regresi linear sederhana. Analisis ini digunakan untuk mengetahui
pengaruh variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y).
Perhitungan linearitas regresi sederhana menggunakan persamaan:
Tabel 3.3 Rumus Persamaan Regresi Linear Sederhana
Y = α + β.X1
Keterangan:
Y = Linearitas regresi
a = Nilai linearitas regresi apabila variabel X dimanipulasi
β = Nilai koefisien regresi
X1 = Nilai variabel X116
16
Kasmadi dan Nia Siti Sunariah, Panduan Modern Penelitian Kuantitatif, (Bandung: Alfabeta,
2016), hal. 124.
18
2) Jika nilai Sig > 0,05 maka dapat disimpulkan H 0 diterima
dan Ha ditolak
19
BAB IV
HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Responden
Sebelum melakukan analisa dalam penelitian ini lebih dahulu
dikemukakan gambaran karakteristik responden yang digunakan untuk
melengkapi penelitian meliputi jenis kelamin dan usia.
Responden dalam penelitian ini adalah pengguna jasa transportasi Damri
kota Parepare. Adapun uraian gambaran umum responden pada penilitian ini
adalah sebagai berikut.
1. Karakteristik Responden Menurut Usia
Berdasarkan hasil penelitian mengenai karakteristik responden
berdasarkan usia dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.1 Usia Responden
Usia
Keterangan Jumlah Persentase
17 – 20 19 63,3%
21 – 24 10 33,3%
25 – 27 1 3,4%
Total 30 100%
20
2. Karakteristik Responden Menurut Jenis Kelamin
Berdasarkan hasil penelitian mengenai karakteristik responden
berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 4.2 Jenis Kelamin Responden
Jenis Kelamin
Keterangan Jumlah Persentase
Pria 5 16,7%
Wanita 25 83,3%
Total 30 100%
B. Analisis Data
1. Hasil Analisis Deskriptif
Tabel 4.3 Deskripsi Variabel
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Sum Mean Std. Deviation
Kualitas
30 23 40 919 30,63 4,106
Layanan(X1)
Loyalitas
30 11 24 515 17,17 3,514
Konsumen(Y)
Valid N (listwise) 30
Dari tabel di atas dapat kita ketahui bahwa pada penilitian ini
menggunakan 2 variable yaitu variable X = kualitas layanan dan Y = loyalitas
konsumen. Jumlah responden yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak
30 responden. Nilai minimum untuk variable X yaitu 23 dan nilai
maksimumnya adalah 40, jadi nilai rata-rata dari variable X yaitu 30,63.
Sedangkan nilai minimum untuk variable Y yaitu 11 dan nilai maksimumnya
adalah 24, jadi nilai rata-rata dari variable Y yaitu 17,17.
21
2. Hasil Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya suatu
kuisoner. Instrumen yang valid atau tepat dapat digunakan untuk mengukur
objek yang diukur. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan
Correlacted Item Total Correlation, dengan membandingan r hitung dengan r
table dimana:
1) Jika r hitung (tabel corrected item total correlation) > r tabel
(tabel product moment) maka data dikatakan valid.
2) Jika r hitung (tabel corrected item total correlation) < r tabel
(tabel product moment) maka data dikatakan tidak valid.
Dalam membandingkan r hitung dengan r tabel perlu diketahui
bagaimana menentukan r tabel yaitu dengan rumus :
df =N−2
df =30−2
df =28
Keterangan: df = derajat bebas
N = jumlah responden
22
Tabel 4.5 Hasil Uji Validitas Loyalitas Konsumen
Pernyataa R Keteranga
Variable R tabel
n hitung n
1 0,811 0,3610 Valid
2 0,712 0,3610 Valid
Loyalitas
3 0,720 0,3610 Valid
Konsumen(Y)
4 0,444 0,3610 Valid
5 0,643 0,3610 Valid
23
Tabel di atas menunjukkan nilai Cronbach Alpha atas
variabel kualitas pelayanan sebesar 0,663. Dengan demikian,
dapat di simpulkan bahwa pernyataan dalam kuisoner ini reliabel
karena mempunyai nilai Cronbach Alpha lebih besar dari 0,60.
24
Tabel 4.8 Hasil Uji Normalitas Secara Statistik
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 30
Mean ,0000000
Normal Parametersa,b
Std. Deviation 2,33430728
Absolute ,146
Most Extreme Differences Positive ,069
Negative -,146
Kolmogorov-Smirnov Z ,800
Asymp. Sig. (2-tailed) ,544
25
Berdasarkan tabel di atas, dari hasil uji nilai Variance Inflation Factor
(VIF) pada hasil output SPSS tabel coefficients, variabel independen kualitas
pelayanan memiliki VIF 1 yang berarti VIF 1 < 10 dan dapat disimpulkan
bahwa tidak terjadi multikolineritas. Sedangkan nilai Tolerance untuk
variabel independen kualitas pelayanan memiliki Tolerance 1 yang berarti
Tolerance 1 > 0,10 dapat disimpulkan tidak terjadi multikolineritas.
Model Sig.
(Constant) ,752
1
Kualitas Pelayanan (X) ,160
Dari hasil output pada tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai
signifikansi untuk variabel kualitas pelayanan sebesar 0,160. Karena nilai
signifikansi variabel kualitas pelayanan diatas dari nilai standar signifikansi
0,05. Sehingga dapat disimpulkan tidak ada masalah heteroskedastisitas atau
dengan kata lain bebas heteroskedastisitas.
26
Gambar 4.2 Grafik Scatter Plot
Kualitas Loyalitas
Pelayanan Pelanggan
N 30 30
Spearman's rho
Correlation Coefficient ,803** 1,000
N 30 30
27
Dari tabel di atas dapat, Koefisiensi korelasi yang bernilai 0,803**,
artinya tingkat kekuatan hubungan antara variabel kualitas layanan dengan
loyalitas pelanggan adalah sebesar 0,803 atau memiliki hubungan sangat kuat.
Diperoleh nilai koefisiensi korelasi sebesar 0,803 yang bernilai positif,
sehingga hubungan kedua variabel tersebut bersifat searah, dengan demikian
dapat diartikan bahwa semakin tinggi kualitas layanan maka loyalitas pelanggan
juga akan semakin meningkat.
Diperoleh nilai signifikansi atau Sig. (2-tailed) sebesar 0,000 < lebih
kecil dari 0,05, maka artinya ada hubungan yang signifikan antara variabel
kualitas layanan dengan loyalitas pelanggan.
Unstandardized
Coefficients
Model
B Std. Error
β = angka koefisien regresi. Dalam penelitian ini nilainya sebesar 0,640. Artinya
jika setiap penambahan 1% tingkat kualitas layanan (X), maka loyalitas
pelanggan (Y) akan meningkat sebesar 0,640
28
Karena nilai koefisien regresinya bernilai plus (+), dalam hal ini dapat
dinyatakan bahwa kualitas layanan (X) berpengaruh positif terhadap loyalitas
pelanggan (Y). Sehingga persamaan regresinya adalah:
Tabel 4.13 Hasil Persamaan Regresi
a -2,432 Persamaan Regresi
β 0,640 Y = -2,432 + 0,640 X1
Total 358,167 29
29
Tabel 4.15 Hasil Uji Nilai Sig.
Coefficientsa
Model Sig.
(Constant) ,470
1
Kualitas Pelayanan ,000
Model T
(Constant) -,733
1
Kualitas Pelayanan 5,955
30
Degree of freedom (df) = N – 2
= 30 – 2
df = 28
Didapat Nilai 0,025 ; 28 yang setelah dilihat pada tabel distribusi t tabel,
maka didapatkan nilai t tabel sebesar 2,048. Maka diketahui t hitung 5,955 >
t tabel 2,048, sehingga dapat kita simpulkan bahwaH 0 ditolak dan Ha
diterima, yang berarti “Kualitas layanan (X) berpengaruh positif dan
signifikan terhadap loyalitas konsumen (Y) pengguna jasa angkutan Damri
Parepare.
Dari tabel Model Summary di atas dapat diketahui nilai R Square sebesar
0,559. Nilai ini memiliki arti bahwa pengaruh kualitas layanan (X) terhadap
loyalitas pelanggan (Y) adalah sebesar 55,9% sedangkan 44,1% loyalitas
pelanggan dipengaruhi oleh variabel lainnya yang tidak diteliti.
F. Pembahasan
Berdasarkan hasil uji regresi linear berganda, maka dapat dihasilkan
penelitian sebagai berikut:
Berdasarkan dari tabel koefisien uji parsial, nilai t hitung untuk variabel
kualitas layanan (X) adalah sebesar 5,955 sedangkan t tabel sebesar 2,048. Maka
dapat diketahui t hitung > t tabel, dan nilai signifikan < 0,05. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa kualitas layanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap
loyalitas konsumen pengguna jasa angkutan Damri Parepare . Dapat diartikan
31
semakin baik kualitas pelayanan yang diberikan maka akan semakin
meningkatkan loyalitas pelanggan.
32
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Diketahui dari hasil riset uji korelasi, nilai koefisien korelasi 0,803,
artinya tingkat kekuatan hubungan antara variabel kualitas layanan dengan
loyalitas pelanggan adalah sebesar 0,803 atau memiliki hubungan sangat kuat.
Dapat kita simpulkan dalam penelitian ini hipotesis Ha diterima yang
berisi “Kualitas layanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas
konsumen pengguna jasa angkutan Damri Parepare”.
Hasil diterimanya Ha dapat dibuktikan dengan nilai t hitung 5,955 >
t tabel 2,048 dengan signifikansi (Sig.) sebesar 0,000 < 0,05. Sehingga H a
diterima dan H0 ditolak.
B. Saran
1. Bagi Perusahaan Jasa Transportasi Damri
Dari hasil penelitian dapat diketahui kualitas layanan mempunyai
pengaruh signifikan terhadap loyalitas pelanggan pengguna jasa transportasi
Damri. Perusahaan harus tetap menjaga kualitas layanan, baik dari segi
karyawan, bus yang digunakan, maupun layanan-layanan lainnya.
2. Bagi Pelanggan
Jika memang merasa kualitas layanannya kurang baik, pelanggan harus
lebih berani menyampaikan ke pihak perusahaan Damri agar pihak
perusahaan juga mengetahui apa saja yang kurang dari kualitas layanannya.
33
DAFTAR PUSTAKA
Janie, Dyah Nirmala Arum. 2012. Statistik Deskriptif & Regresi Linier
Berganda Dengan SPSS. Semarang: Semarang University Press.
34