Anda di halaman 1dari 9

TARI SAMAN

Disusun oleh :
Kelompok 3
- Andika Setiawan
- Dwifa Ramdani
- Jibran Rusydiansyah
- Rindiani Putri Kowara
- Rivki Maulana
- Salma Tsamrotul Fuadah

SMAN 1 PARUNGKUDA
TUGAS SENI BUDAYA
BAB I
PENDAHULÙAN
1. Latar Belakang

Negara Kesatuan Republik Indonesia mempunyai aspek sosial budaya yang beragam
banyaknya. Sumber daya manusia dan sumberdaya budaya yang melimpah. Bangsa
kita merupakan bangsa yang serba multi, baik multi bangsa, multi agama, maupun
multi Budaya. Bahkan banyak dari budaya kita dipamerkan dan dipertontonkan di
pameran luar negeri. Kebudayaan mencangkup segala hal yang merupakan
keseluruhan hasil cipta, karsa, dan karya manusia, termasuk didalamnya benda-benda
hasil kreativitas dan ciptaan manusia, lagu daerah, dan kesenian daerah lainnya.
Sehubungan dengan hal itu,saya akan menyodorkan suatu informasi mengenai
kebudayaan tari Indonesia khususnya tari saman yang mungkin berguna sebagai
informasi bagi pembaca. Kami tertarik membahas kajian ini karena kita sama-sama
tau kalau saat ini kebudayaan Indonesia hampir kurang diminati oleh masyarakat,
khususnya para remaja. Mengingat kemajuan budaya barat dan globalisasi dengan
harapan masyarakat lebih dalam mengetahui tari saman dan akan terus
melestarikannya di generasi berikutnya

2. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah kami membuat makalah ini adalah :


1) Bagaimana latar belakang tentang tari saman?
2) Bagaimana sejarah tentang tari saman?
3) Apa saja ragam gerak yang ada didalam tari saman?

3. Tujuan

Tujuan kami membuat makalah ini adalah :


1) Dapat mengetahui latar belakang tentang tari saman
2) Dapat mengetahui sejarah tentang tari saman
3) Dapat mengetahui ragam gerak yang ada di tari saman.
BAB II
ISI
1. Latar Belakang Tari Saman

Pengertian

Tari Saman merupakan tarian yang berasal dari suku Gayo dan biasanya ditampilkan
dalam suatu perayaan penting di suatu peristiwa adat. Syair pada tariannya juga
mempergunakan Bahasa-bahasa Gayo. Selain itu tarian ini juga kerap ditampilkan
saat merayakan hari raya kelahiran Nabi Muhammad SAW.

Beberapa literatur menyatakan Syekh Saman yaitu seorang ulama yang berasal dari
Suku Gayo di Aceh Tenggaralah yang kemudian menemukan dan mendirikan tari
Saman hingga akhirnya ditetapkan oleh UNESCO sebagai Daftar Representatif
Budaya Takbenda  pada 24 November 2011 silam.

Sebelum Tari Saman dimulai dilakukan pembukaan dimana tampil pemuka adat atau
seorang tua cerdik pandai yang akan mewakili masyarakat setempat (keketar) dengan
nasihat-nasihat yang berguna bagi para penonton dan pemainnya sekaligus.

Syair dan lagu pengungkapannya sendiri dilakukan secara Bersama-sama dan


berkesinambungan, penari saman biasanya terdiri dari pria-pria muda yang
menggunakan pakaian adat. Penyajian tarian ini juga kemudian dipertandingkan antar
grup dan grup tamu. Penilaian pada tari saman akan dititik beratkan pada kemampuan
setiap grup dalam mengikuti berbagai gerakan, lagu (syair) dengan bentul tari yang
disajikan oleh pihak lawan. Sebab tari saman dapat dikreasikan dengan gerakan yang
berbeda-beda.

Asal usul
Tari saman sendiri berasal dari Aceh yang kemudian akan dibawa langsung oleh suku
Gayo sebagai suku tertua di wilayah Aceh. Sebagian besar suku ini kemudian
menempati wilayah Kabupaten Bener Meriah, Aceh Tengah, dan Kabupaten Gayo
Lues) saat merayakan peristiwa-peristiwa penting terkait berbagai adat setempat.
Syair yang mengiringi tarian ini juga diisi dengan menggunakan bahasa Gayo.Dalam
kesehariannya, suku Gayo juga terkenal dengan suku yang suka berkelompok. Tarian
asal Serambi Mekkah ini kemudian juga dikembangkan oleh ulama besar dari Gayo di
Aceh Tenggara, Syekh Saman.

Tari Saman juga merupakan pengembangan dari permainan rakyat, Tepuk Abe kian
diminati masyarakat Aceh pada saat itu. Kondisi ini jugalah yang membuat Syekh
Saman terinspirasi untuk mengembangkan tari Tepuk Abe dengan menyisipkan
berbagai syair-syair berisi pujian kepada Allah SWT. Tarian ini juga kemudian
menjadi salah satu media dakwah pada saat itu. Sumber lain juga menyebutkan,
kemungkinan-kemungkinan tari tradisional ini berasal dari kesenian Melayu Kuno.
Pendapat ini juga diperkuat dengan unsur gerak khas tepuk tangan dan tepuk dada
sebagai ciri khas kesenian dari Melayu Kuno. Pada mulanya tari saman hanya
dilakukan oleh kaum laki-laki dan tidak lebih dari 10 orang banyaknya.

2. Sejarah Tari Saman

Awalnya tarian saman hanya dibawakan oleh penari laki-laki. Namun, seiring
berkembangnya zaman kini banyak penari wanita yang sudah memainkannya. Sejak
awal, tari saman dibawakan sebagai sebuah bentuk kesenian pertunjukan dan hiburan
semata. Namun, di dalamnya sangat kental akan nilai-nilai ajaran islam. Tarian ini
sering dipentaskan pada acara-acara besar untuk memperingati hari lahir Nabi
Muhammad saw.

Sumber tertulis yang menjelaskan tentang kapan tari saman muncul dan bagaimana
asal usulnya, masih sangat sedikit. Kendati begitu, tari saman diyakini diciptakan oleh
seorang ulama Aceh bernama Syekh Saman sekitar abad XIV Masehi. Tari saman
berasal dari dataran tinggi Gayo, Aceh Tenggara. Tarian ini dijadikan sebagai media
dakwah dan awalnya dimainkan oleh penari pria. Dalam buku berjudul Saman
Kesenian dari Tanah Gayo, dijelaskan bahwa tari saman merupakan jenis tari
tradisional masyarakat Gayo. Suku Gayo sendiri diketahui menetap di Kabupaten
Gayo Lues, Kabupaten Aceh Tenggara, dan daerah Lungkup atau Serbejadi di
Kabupaten Aceh Timur.

Tari ini dinamakan tari saman karena merujuk pada penciptanya yakni Syekh Saman.
Berdasarkan buku ini pula, disebutkan kalau tari saman adalah bentuk kesenian yang
diadaptasi dari permainan masyarakat Gayo bernama Pok Ane. Permainan Pok Ane
dilakukan dengan cara tepuk kedua belah tangan dan tepuk ke paha sambil bernyanyi
riang. Permainan ini kemudian diadopsi oleh Syek Saman untuk menciptakan tari
saman. Beliau mengajak dan mengajarkan pemuda Gayo tarian tersebut, yang di
dalamnya sudah disisipkan nilai-nilai ketauhidan berupa pujian kepada Allah SWT
Tari saman kemudian berkembang dan digemari masyarakat di sana. Ucapan pujian
seperti “hemmm lailalaho, hemmm lailalaho, lahoya saré hala lemha hala lahoya hélé
lemhé hélé”, yang sudah ditambahkan kalimat “la ila hailallah”, kemudan dihafalkan
oleh masyarakat hingga mereka memeluk agama islam. Walaupun tari saman diyakini
diciptakan oleh Syekh Saman, namun bukti ilmiahnya sampai sekarang belum
ditemukan. Pendapat tersebut muncul karena berdasar pada penuturan dari masyarakat
asli Gayo.
Meski begitu, ada satu fakta yang tidak bisa dibantah, yaitu tari saman berasal dari
daerah Gayo. Hal ini diperkuat dengan bukti bahwa di setiap kampung khususnya di
Kabupaten Gayo Lues memiliki sedtidaknya beberapa kelompok tari saman.
Penjelasan di atas menandakan kalau tari saman sudah diwariskan secara turun
temurun oleh masyarakat Gayo kepada generasi penerusnya. Selain itu, tarian saman
juga menjadi idensitas yang tidak dapat dilepaskan dari kehidupan beragama
masyarakat Gayo.
Saat ini, tari saman sudah diakui sebagai warisan budaya dari Suku Gayo yang harus
dilestarikan. Keunikan serta harmonisasi gerak penarinya, menjadi pemikat yang
membuat takjub setiap orang yang menyaksikan pementasan tari saman. Tidak hanya
di Aceh, tari gayo kini sudah diajarkan di beberap sekolah dan universitas di
Indonesia. Tari saman menjadi kesenian bercorak islam yang mengandung nilai
filosofis serta pujian kepada Allah SWT.

3. Ragam Gerak Tari Saman


Ragam gerak tari ini memiliki dua unsur yaitu: gerak tepukan tangan dan tepuk dada.
Gerakan lain berupa gerak guncang, kirep, lingang, dan surang-surang. Nama gerak
ini diambil dari Bahasa Gayo. Gerakan lain berupa dua baris penari bernyanyi sambil
bertepuk dan penari lainya mengharmoniskan gerakan. Biasanya, tempo gerakan
tarian ini semakin lama semakin cepat.
Ragam gerak yang lain terdapat pada gerakan tangan yang dominan. Gerakan ini juga
berfungsi sebagai musik iringan khas. Terdapat berbagai macam gerakan,
diantaranya: cilok (gerakan ringan ujung jari seakan mengambil sejumput garam),
cerkop (kedua tangan berhimpit dan searah), tepok (gerakan tepuk dalam berbagai
posisi, bisa horizontal, bolak-balik dan gerakan seperti baling-baling). Gerakan
tepukan ini disusun dengan harmonis dan memperhatikan sistematika tempo: tepukan
kedua belah tangan (tempo sedang ke cepat),  tepukan kedua tangan (tempo cepat),
tepukan satu telapak dengan dada (tempo lambat) dan gesekan ibu jari dengan jari
tengah (tempo lamban). Selain itu, terdapat gerakan kepala seperti mengangguk dan
berputar sesuai tempo. Umumnya, seluruh gerakan hanya diiringi suara tepuk tangan
dan alunan syair.
Jenis nyanyian atau syair yang dilantunkan diantaranya rengum (auman oleh
pengangkat), dering (regnum yang diikuti oleh semua penari). syek (lagu melengking
sebagai pertanda peralihan gerak, yang dinyanyikan oleh perwakilan penari), redet
(lagu singkat dengan suara pendek dan dinyanyikan seorang penari dari barisan kiri),
saur (lagu yang dinyanyikan bersamaan setelah aba-aba dari penari solo). Syekh
menjadi penyebutan untuk orang yang menjadi koreografer sekaligus penjaga
keharmonisan tarian dan nyanyian syair. Syekh tersebut lazimnya memimpin puluhan
hingga ribuan penari.

Tarian ini menitikberatkan pada gerakan tangan dengan berbagai motif. Meskipun
terdapat pengulangan motif gerak yang sama, namun gerakan tersebut dilakukan
dengan kecepatan yang berbeda.

Nilai estetik yang berada pada harmoni gerakan menepuk tangan, memukul dada,
pangkal paha, dengan lantunan syair yang dinyanyikan oleh para penari. Gerakan-
gerakan tersebut dibagi menjadi beberapa bagian.
Gerakan pembuka (Persalaman)

Pada gerakan ini, adalah salam pembukaan ketika akan mementaskan tari ini. Posisi
para penari dimulai dari saat berdiri dan memberi salam dengan cara meletakkan
kedua tangan di depan dada  sembari perlahan-lahan menuju posisi bersimpuh. Ketika
dalam keadaan bersimpuh, mereka duduk dengan posisi kedua tangan ditangkupkan
di atas paha. Mereka duduk secara bersaf dengan keadaan masing-masing bahu
berdempetan antara satu dengan yang lainnya. 

Setelah itu, para penari meletakkan ikat kepala yang mereka kenakan sebagai tindakan
pencegahan agar tidak terjatuh saat melakukan gerakan kepala yang nantinya
memiliki tempo cepat. Namun, tidak semua tari saman melakukan hal ini, karena
tindakan tersebut tergantung koreografi dari kreatifitas masing-masing. Salam yang
dilantunkan berupa kata-kata “laa ilaha illallah” dan “Assalamualaikum” sebagai
isyarat kepada penonton bahwa pertunjukan telah dimulai.

Gerakan inti

Pada bagian inilah penggabungan bermacam gerakan badan dan tangan


bersinkronisasi. gerakan tersebut bergantian dari gerakan menepuk dada, paha, dan
tangan. Suara yang dihasilkan dari tepukan tersebut juga membentuk irama yang
selaras dan bergairah karena kecepatan yang bertambah seiring waktu. Irama tepukan
juga dibarengi dengan lantunan syair.

Selain gerakan tangan yang menepuk beberapa bagian badan, juga terdapat
pergerakan dari badan itu sendiri. Bentuk gerakan tari saman biasanya ada saatnya
badan membungkuk sekitar 45 derajat ke depan dan 40 derajat ke belakang. Ada juga
gerakan badan yang dalam posisi setengah berdiri. Selain itu, tidak lupa pula gerakan
kepala ke kiri dan ke kanan maupun ke atas dan ke bawah.

Gerakan Penutup

Gerakan penutup dengan posisi badan setengah berdiri ini diikuti dengan posisi
tangan yang ditangkupkan di depan dada dan pandangan mata fokus ke depan. Posisi
tersebut merupakan bentuk salam penghormatan kepada para penonton yang telah
bersedia meluangkan waktunya untuk menonton pertunjukan. Hal tersebut sekaligus
sebagai penanda bahwa pementasan tari saman sudah mencapai akhir. Setelah itu,
penari duduk kembali dalam keadaan bersimpuh dengan posisi tangan diletakkan di
atas paha dan penari mulai meninggalkan panggung pementasan.
Makna Gerakan Tari Saman

 Duduk di atas lutut dalam garis lurus horizontal memiliki makna selayaknya shaf
ketika umat muslim melaksanakan ibadah shalat. Shaf yang harus rapat tersebut
mengisyaratkan agar tidak ada celah untuk setan berada di tengah-tengah umat
muslim.
 Gerakan penghormatan di awal adalah sebagai pemberian salam dan penghormatan
kepada para penonton yang hadir di pementasan tersebut. Hal tersebut juga
merupakan nasihat untuk selalu menghormati siapapun dan meminta ijin untuk
melakukan sesuatu.
 Gerak Selalu dimana satu tangan menempel pada dada. Gerakan tersebut
melambangkan kepatriotan atau kepahlawanan juga memiliki arti sebagai
kerendahan diri terhadap Allah SWT.
1. Gerutup adalah gerakan yang mengandung unsur tepukan yang menggebu-gebu,
baik itu menepuk dada, atau paha. Gerakan ini melambangkan bahwa sebagai
penari saman mereka harus selalu fokus terhadap gerakan dan dalam kehidupan
sehari-hari dapat diinterpretasikan sebagai khusyuk dalam pekerjaan. Pekerjaan
tersebut dapat berupa dakwah atau pekerjaan yang lainnya yang apabila dilakukan
secara khusyuk akan ,mendapat hasil yang baik.
 Surang saring adalah gerakan selang-seling bergantian antar penari. biasanya
terdapat kesepakatan antara penari nomor ganjil dan genap. Gerakan ini
menyimbolkan baling-baling dan juga lambang dari dzikir dimana terdapat gerakan
kepala yang menoleh ke kanan dan ke kiri.

Pola Lantai Tari Saman


Tari ini menggunakan pola garis atau bersyaf. Pola ini digunakan dari awal tarian
hingga selesai. Pola garis merupakan pola dengan garis lurus mendatar ke samping.
Dilain hal, pola bersaf merupakan wujud dari tarian yang berlandaskan Islam. Posisi
kerapatan barisan dan shaf mencerminkan gerakan sholat, yaitu ibadah umat Islam.
BAB III

PENUTUP

1. Simpulan

Tari saman adalah kebudayaan yang sangat unik, berasal dari suku Gayo dan juga tari
saman ini sangat banyak mengandung unsur agama Islam. Selain itu tari saman juga
ditetapkan oleh UNESCO sebagai Daftar Representatif Budaya Takbenda  pada 24
November 2011 silam. Sangat keren dan kita harus mempertahankan budaya ini
jangan sampai terbawa oleh budaya luar sampai meninggalkan budaya sendiri. Karna
tari saman ini merupakan tarian yang sangat bagus, patut kita banggakan. Semoga
dengan dibuatnya makalah ini pembaca bisa termotivasi untuk lebih terbuka matanya
pada budaya di Indonesia.

DAFTAR PUSAKA

https://museumnusantara.com/tari-saman/

https://www.gramedia.com/literasi/tari-saman/

https://katadata.co.id/safrezi/berita/61a86a644d58d/sejarah-tari-saman-
dan-makna-filosofinya
DAFTAR ISI

Halaman Judul...................................................................................................................................1
KATA PENGANTAR.......................................................................................................................2
DAFTAR ISI.....................................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................4
A. Latar Belakang.........................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah....................................................................................................................5
C. Tujuan......................................................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................................6
A. Latar Belakang Tari Saman.....................................................................................................6
B. Sejarah Tentang Tari Saman....................................................................................................6
C. Ragam Gerak Tari Saman........................................................................................................8
BAB III PENUTUP...........................................................................................................................8
A. Kesimpulan..............................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................... 8

Anda mungkin juga menyukai