Anda di halaman 1dari 3

Nama : Thaliiqah

Kelas : 8A
TARI SAMAN

Tari Saman adalah sebuah tarian suku Gayo yang biasa ditampilkan untuk merayakan peristiwa-
peristiwa penting dalam adat. Syair dalam tarian Saman mempergunakan bahasa Arab dan bahasa
Gayo. Selain itu biasanya tarian ini juga ditampilkan untuk merayakan kelahiran Nabi Muhammad
SAW. Dalam beberapa literatur menyebutkan tari
Saman di Aceh didirikan dan dikembangkan oleh Syekh Saman, seorang ulama yang berasal dari Gayo.
Tari ini berasal dari dataran tinggi tanah Gayo. Di ciptakan oleh seorang Ulama Aceh bernama Syekh
Saman. Pada mulanya tarian ini hanya merupakan permainan rakyat biasa yang disebut Pok Ane.
Melihat minat yang besar masyarakat Aceh pada kesenian ini maka oleh Syekh disisipilah dengan
syair-syair yang berisi Puji-pujian kepada Allah SWT. Sehingga Saman menjadi media dakwah saat itu.
Dahulu latihan Saman dilakukan di bawah kolong Meunasah (sejenis surau, saat itu bangunan aceh
masih bangunan panggung). Sehingga mereka tidak akan ketinggalan untuk shalat berjamaah.
Sejalan kondisi Aceh dalam peperangan maka syekh menambahkan syair-syair yang manambah
semangat juang rakyat Aceh. Tari ini terus Berkembang sesuai kebutuhannya. Sampai sekarang tari ini
lebih sering di tampilkan dalam perayaan- perayaan keagamaan dan kenegaraan. Tarian ini pada
awalnya kurang mendapat perhatian karena keterbatasan komunikasi dan informasi dari dunia luar. Tari
ini mulai mengguncang panggung saat penampilannya pada Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) II dan
peresmian pembukaan
Tari saman merupakan salah satu media untuk pencapaian pesan (dakwah). Tarian ini mencerminkan
pendidikan, keagamaan, sopan santun, kepahlawanan, kekompakan dan kebersamaan. Sebelum saman
dimulai yaitu sebagai mukaddimah atau pembukaan, tampil seorang tua cerdik pandai atau pemuka
adat untuk mewakili masyarakat setempat (keketar) atau nasihat-nasihat yang berguna kepada para
pemain dan penonton.
Lagu dan syair pengungkapannya secara bersama dan kontinu, pemainnya terdiri dari pria-pria yang
masih muda-muda dengan memakai pakaian adat. Penyajian tarian tersebut dapat juga dipentaskan,
dipertandingkan antara group tamu dengan grup sepangkalan (dua grup). Penilaian ditititk beratkan
pada kemampuan masing-masing grup dalam mengikuti gerak, tari dan lagu (syair) yang disajikan oleh
pihak lawan.
Nama : Kayla ayista devi
Kelas : 8A
Tari Kecak

Tari Kecak merupakan salah satu seni tari nusantara terkenal yang berasal dari Bali. Seni tari ini
biasanya dipertunjukkan secara massal oleh puluhan bahkan ratusan penari laki-laki yang duduk
dengan pola melingkar. Dinamakan tari Kecak, karena pada saat irama musik dimainkan, para penari
akan mengangkat dan menggerakkan kedua lenganya sambil menyerukan kata "cak ke cak ke cak".
Para penari akan mengenakan kostum bermotif kotak-kotak putih hitam, mirip dengan pola papan
catur.
Fotografer Jerman Walter Spies dan antropolog Belanda yang meneliti soal budaya Bali de dalam
bukunya "Overzicht van Dans en Toneel in Bali" menyebut sejarah tari Kecak ini pada mulanya adalah
koor laki-laki tari Sanghyang atau tarian suci untuk ritual upacara di Bali.
Tari ini dipentaskan hanya pada saat-saat tertentu untuk mengusir wabah penyakit. Kesakralan tari itu
membuat masyarakat tidak bisa mementaskannya setiap saat. Diyakini apabila dipentaskan setiap saat
nilai kesakralan akan menjadi lemah serta aura magisnya akan hilang.
Ni Made Pira Erawati dalam artikelnya Pariwisata Dan Budaya Kreatif : Sebuah Studi Tentang Tari
Kecak Di Bali (2019) menuliskan Walter Spies dan penari sekaligus peneliti tari dari Inggris, Baryl de
Zoete menyadari orang asing yang berkunjung sangat berminat untuk menyaksikan seni sakral sebagai
ciri khas atau identitas etnis Bali.
Akhirnya mereka bekerja sama dengan penari Bali, Wayan Limbak dari Banjar Bedulu, Gianyar, untuk
mengemas koor laki-laki pada tari Sanghyang. Kemasan koor laki-laki tari Sanghyang itu dimodifikasi
menjadi tari Kecak yang akhirnya dapat di saksikan oleh wisatawan.
Tari Kecak awalnya menyisipkan cerita yang biasanya diambil dari epos Ramayana, tatkala Subali
bertempur dengan adiknya Sugriwa atau Rahwana menculik Dewi Sinta.
Dalam perkembangannya, tari Kecak yang berasal dari Bali ini ditawarkan dengan berbagai pilihan
antara lain, tari Kecak dengan cerita Mahabarata, Ramayana, Babad, dan termasuk juga Cak dengan
kapasitas seratus orang, lima ratus orang bahkan bisa mencapai seribu orang.
Nama : Zalfa
Kelas : 8A
Tari Tortor

Tari Tortor adalah jenis tarian purba dari suku Batak yang berasal dari
provinsi Sumatra Utara yang meliputi daerah kabupaten Tapanuli Utara, Humbang
Hasundutan, Toba, Samosir, dan Tapanuli Tengah. Dan saat ini, tari tortor menjadi
bagian penting dalam adat suku Batak Toba, baik dalam acara adat pernikahan
ataupun pentas seni di seluruh Indonesia. Melalui tarian ini lah masyarakat adat Batak
menyampaikan harapan dan seluruh doa-doanya. Peragaan sikap dan perasaan
melalui tortor selalu menggambarkan kondisi dan situasi yang dialami.

Namun, saat ini tema dan makna filosofi tortor sebagai sarana ritual keagamaan telah
beralih fungsi menjadi sarana hiburan sekaligus media komunikasi sesama warga.
akan tetapi, tari Tor- tor tidak hanya dilakukan untuk penyambutan tamu saja. Tari
Tor- Tor juga juga dilakukan pada saat ada yang meninggal. Tarian Tor- tor ini akan
disebut sebagai manortot matee (tarian mati). Adapun perbedaannya hanya terletak
pada ekspresi wajah penari. pada saat tor- tor untuk yang sudah meninggal ekspresi
penari akan terlihat sedih dan tarian akan dilakasanakan dengan khidmat, kebalikan
dengan tari Tor- tor untuk persembahan ataupun perkawinan. tidak semua orang yang
meninggal yang akan mengadakan tari Tor- tor. Hanya orang tua yang telah anak
yang sudah menikah semua atau sudah lepas tanggung jawab adalam hal mengurus
anak- anak mereka dan telah memiliki cucu dari anak- anak mereka dan disetujui oleh
keluarga dan kepala adat.[1]

Anda mungkin juga menyukai