0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
5 tayangan2 halaman
Dokumen tersebut membahas analisis biaya dan metode perhitungan titik impas (break even point) untuk perusahaan roti PT Mira. Dokumen menjelaskan cara menghitung biaya tetap dan biaya variabel per kg roti dengan menggunakan data biaya produksi pada kapasitas yang berbeda. Selanjutnya dijelaskan contoh perhitungan metode kuadrat terkecil untuk menghitung biaya tetap dan variabel berdasarkan data biaya dan produksi selama setahun.
Dokumen tersebut membahas analisis biaya dan metode perhitungan titik impas (break even point) untuk perusahaan roti PT Mira. Dokumen menjelaskan cara menghitung biaya tetap dan biaya variabel per kg roti dengan menggunakan data biaya produksi pada kapasitas yang berbeda. Selanjutnya dijelaskan contoh perhitungan metode kuadrat terkecil untuk menghitung biaya tetap dan variabel berdasarkan data biaya dan produksi selama setahun.
Dokumen tersebut membahas analisis biaya dan metode perhitungan titik impas (break even point) untuk perusahaan roti PT Mira. Dokumen menjelaskan cara menghitung biaya tetap dan biaya variabel per kg roti dengan menggunakan data biaya produksi pada kapasitas yang berbeda. Selanjutnya dijelaskan contoh perhitungan metode kuadrat terkecil untuk menghitung biaya tetap dan variabel berdasarkan data biaya dan produksi selama setahun.
Contoh : Perusahaan roti PT Mira mengeluarkan sejumlah biaya sebesar Rp. 500.000 pada kapasitas 100 kg roti kering. Sedangkan pada kapasitas 400kg roti mengeluarkan biaya sebesar Rp. 1.100.000. Jadi jumlah biaya tetap dan variabel sbb: b = Yu – Ytr Xu – Xtr b = (1.100.000 – 500.000)/(400 – 100) b = Rp.2.000 per kg besarnya biaya tetap : Total biaya Rp.500.000 Dikurangi biaya variabel (2.000 x 100) 200.000 Total biaya tetap 300.000 Contoh metode kuadrat terkecil 1. Sebuah perusahaan roti, yaitu PT Mira mempunyai catatan biaya yang dikeluarkan selama satu tahun. Total biaya dan produksi PT Mira No. X (kg) Y (Biaya) X.Y X² 1 (Januari) 100 Rp. 100.000 10.000.000 10.000 2 105 100.000 10.500.000 11.025 3 110 101.000 11.110.000 12.100 4 115 101.000 11.615.000 13.225 5 120 102.000 12.120.000 14.400 6 125 102.000 12.750.000 15.625 7 130 103.000 13.260.000 16.900 8 140 105.000 14.420.000 19.600 9 145 105.000 14.935.000 21.025 10 150 105.000 15.750.000 22.500 11 155 105.000 16.275.000 24.025 12 (Desember) 160 105.000 16.880.000 25.600 Total 1.555 Rp. 1.228.000 159.615.000 206.025 Dari tabel disamping dapat dicari biaya tetap (a) dan biaya variabel (b) dengan cara sebagai berikut: b = (NΣXY) – (Σ X Σ Y) (nΣX²) – (nΣX)² = (12(159.615.000)) – ((1.555)(1.228.000)) = 108 (12(206.025)) – (1.555)² a = (Σ Y) – (b Σ X) n n = (1.228.000) – (108(1.555)) = 102.333 – 13.9555 = 88.378 12 12 Dengan demikian besarnya biaya tetap perusahaan roti adalah 88.378; dan biaya variabel per unit sebesar Rp. 108; 2. Perhitungan Impas (Break even point/BEP) • Analisis impas mempelajari hubungan antara biaya, volume, dan laba. Apabila perusahaan dalam keadaan impas menunjukkan penerimaan pendapatan sama dengan total biaya yang ditanggung oleh perusahaan atau dengan kata lain tidak mengalami rugi atau laba (perusahaan tidak dapat apa-apa). • Penentuan impas berdasarkan pada persamaan total pendapatan (total revenue/TR) dikurangi dengan total biaya (total cost/TC). Pada keadaan impas laba sama dengan nol atau total pendapatan sama dengan total biaya. • Persamaan:
Xunit = a atau Xrupiah = a
(p-b) (1-(b/p)) Keterangan : p = harga jual a = biaya tetap b = biaya variabel x = jumlah unit Perbedaan Xunit dan Xrupiah : Xunit = berapa unit impas/produksi perusahaan yang wajib dilaksanakan. Xrupiah = jumlah minimum target dasar yang harus dilakukan perusahaan