ABSTRACT
The aims of the study is to test empirically the effect of narcissism and empathy in accounting
students' ethical decisions. Narcissism is a behavior that shows a very high self-love.
Narcissism in this study used The Phares and Erskine Cells Test developed by Phares and
Erskine (1984). Empathy is a person's ability to understand the needs of others and society. The
study used accounting students in the city of Padang. In determining the effect of narcissism and
empathy in decision making, researchers used the case used by Frank (2004). This study uses
independent-samples t-test to determine differences in the level of narcissism and empathy in
accounting and management students in making ethical decisions. The results showed that there
was no difference in the level of narcissism between accounting and management students, but
there were differences in the level of empathy between accounting and management students in
making ethical decisions. This research is expected to contribute to ethical decision making
among accounting students in later work practices.
Keywords: narcissism, empathy, decision making
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empiris pengaruh narsisme dan empati dalam
pengambilan keputusan etis mahasiswa akuntansi. Narsisme merupakan perilaku yang
menunjukkan adanya kecintaan pada diri sendiri yang sangat tinggi. Narsisme dalam penelitian
ini menggunakan The Phares and Erskine Selfism Test yang dikembangkan oleh Phares dan
Erskine (1984). Empati merupakan kemampuan seseorang memahami kebutuhan orang lain dan
masyarakat. Penelitian menggunakan mahasiswa akuntansi yang ada di kota Padang. Dalam
menentukan pengaruh narsisme dan empati dalam pengambilan keputusan, peneliti
menggunakan kasus yang digunakan oleh Frank (2004). Penelitian ini menggunakan alat
independent-samples t-test untuk mengetahui perbedaan tingkat narsisme dan empatisme
mahasiswa akuntansi dan manajemen dalam pengambilan keputusan etis. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan tingkat narsisme diantara mahasiswa akuntansi
dan manajemen, namun terdapat perbedaan tingkat empati diantara mahasiswa akuntansi dan
manajemen dalam pengambilan keputusan etis. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan
kontribusi dalam pengambilan keputusan etis diantara mahasiswa akuntansi dalam praktek kerja
nantinya.
Kata kunci: narcissism, empathy, decision making
150
Jurnal Ekonomi dan Bisnis Dharma Andalas Volume 23 No 1, Januari 2021 P- ISSN 1693 - 3273
E- ISSN 2527 - 3469
151
Jurnal Ekonomi dan Bisnis Dharma Andalas Volume 23 No 1, Januari 2021 P- ISSN 1693 - 3273
E- ISSN 2527 - 3469
152
Jurnal Ekonomi dan Bisnis Dharma Andalas Volume 23 No 1, Januari 2021 P- ISSN 1693 - 3273
E- ISSN 2527 - 3469
Kesadaran moral tidak ditentukan oleh kali memanfaatkan sikap yang dimiliki
perasaan, melainkan oleh kemampuan individu lain untuk keuntungan mereka
intelektual, yaitu kemampuan untuk (Robbins dan Judge, 2008: 140).
memahami dan mengerti sesuatu secara Narsisme merupakan kekaguman
rasional (Suseno, 2000). pada diri sendiri yang ditandai dengan
Menurut Ponemon (1992), untuk kecenderungan ke arah ide-ide yang
mendalami perilaku profesi akuntan mengagumkan, kebiasaan berfantasi,
maka pertimbangan etis menjadi faktor eksibionisme, bersikap defensif dalam
penting yang harus diketahui. Hal ini menanggapi kritik, hubungan
disebabkan karena sebagian besar interpersonal yang ditandai dengan
penilaian professional seorang akuntan perasaan menuntut hak, bersikap
harus didasarkan pada kepercayaan dan eksploitatif, dan kurangnya empati
nilai-nilai individual. Candee dan (Raskin dan Terry, 1988: 896). Narsisme
Kohleberg (1987) dalam Richmond menurut Kartono dalam Apsari (2012: 5)
(2001) juga mengungkapkan bahwa diartikan sebagai cinta ekstrim, paham
terdapatnya hubungan yang positif yang mengharapkan diri sendiri sangat
antara pertimbangan etis dan perilaku superior dan amat penting, ada extreme
moral. self importancy menganggap diri sendiri
Dalam upaya meningkatkan sebagai yang paling pandai, paling hebat,
kepekaan mahasiswa akuntansi dalam paling berkuasa, paling bagus dan
menghadapi masalah-masalah etis dan segalanya.
tanggung jawab sosial, maka Narsisme menurut Lubis dalam
diperlukannya kajian yang mendalam Apsari (2012: 7) merupakan varietas
mengenai perilaku etis mahasiswa yang amat luas, bukan hanya mengenal
akuntansi. Hal yang serupa juga telah gejalanya saja melainkan penyebabnya.
dijelaskan oleh The American Penyebab narsisme dari faktor biologis,
Accounting Association (1986). Sudibyo psikoanalisa, dan sosiokultural seperti
(1995) menjelaskan bahwa pendidikan yang akan diuraikan sebagai berikut: (1)
akuntasi memiliki pengaruh yang besar Faktor psikologis, yangmana narsisme
terhadap perilaku etis auditor. Dengan terjadi karena tingkat aspirasi yang tidak
demikian, di dalam pendidikan akuntansi realistis atau berkurangnya penerimaan
diperlukan kurikulum yang dapat terhadap diri sendiri; (2). Faktor
menciptakan para professional akuntan biologis, yangmana secara biologis
yang memiliki pertimbangan etis yang gangguan narsisme lebih banyak dialami
baik. oleh individu yang orang tuanya
penderita neurotik. Selain itu jenis
Narsisme
kelamin, usia, fungsi hormonal dan
Menurut ilmu psikologi, struktur-struktur fisik yang lain ternyata
narsisme merupakan seseorang yang berhubungan dengan narsisme, dan (3).
mempunyai rasa kepentingan diri yang Faktor sosiologis, yangmana narsisme
berlebihan, membutuhkan pengakuan dialami oleh semua orang dengan
berlebih, mengutamakan diri sendiri dan berbagai lapisan dan golongan terhadap
arogan. Karena individu narsis seringkali perbedaan yang nyata antara kelompok
ingin mendapatkan pengakuan dari budaya tertentu dan reaksi narsisme yang
individu lain dan penguatan atas dialaminya.
keunggulan mereka, maka cenderung Menurut Santi (2017), kecintaan
memandang rendah dengan berbicara seseorang pada diri sendiri yang
kasar. Individu narsistik juga cenderung berlebihan merupakan perilaku yang
egois dan eksploitif dan mereka acap kurang wajar. Menurutnya, narsisme
153
Jurnal Ekonomi dan Bisnis Dharma Andalas Volume 23 No 1, Januari 2021 P- ISSN 1693 - 3273
E- ISSN 2527 - 3469
154
Jurnal Ekonomi dan Bisnis Dharma Andalas Volume 23 No 1, Januari 2021 P- ISSN 1693 - 3273
E- ISSN 2527 - 3469
155
Jurnal Ekonomi dan Bisnis Dharma Andalas Volume 23 No 1, Januari 2021 P- ISSN 1693 - 3273
E- ISSN 2527 - 3469
156
Jurnal Ekonomi dan Bisnis Dharma Andalas Volume 23 No 1, Januari 2021 P- ISSN 1693 - 3273
E- ISSN 2527 - 3469
157
Jurnal Ekonomi dan Bisnis Dharma Andalas Volume 23 No 1, Januari 2021 P- ISSN 1693 - 3273
E- ISSN 2527 - 3469
158
Jurnal Ekonomi dan Bisnis Dharma Andalas Volume 23 No 1, Januari 2021 P- ISSN 1693 - 3273
E- ISSN 2527 - 3469
rata yang lebih tinggi dibandingkan penelitian ini. Tak lupa penulis juga
dengan mahasiswa akuntansi. Dalam mengucapkan terimakasih kepada LPPM
pengambilan keputusan etis, mahasiswa Universitas Dharma Andalas atas
manajemen memiliki rata-rata yang lebih dukungannya dalam pelaksanaan
tinggi dibandingkan dengan mahasiswa penelitian ini sehingga penelitian
akuntansi. Dengan demikian dapat berjalan lancar.
disimpulkan, bahwa mahasiswa yang
memiliki tingkat empati yang tinggi akan DAFTAR PUSTAKA
lebih etis dalam pengambilan keputusan. Apsari, Fitri. 2012. Hubungan antara
Penelitian ini sejalan dengan Kecenderungan Narsisme dengan
penelitian yang dilakukan oleh Oktaviani Minat Membeli Kosmetik Merek
(2016) bahwa terdapat hubungan yang Asing pada Pria Metroseksual.
positif antara empati dengan perilaku (Jurnal). Surakarta: Universitas
prososial. Hal ini disebabkan karena, Sahid Surakarta.
seseorang yang memiliki empati yang Baron, R. A. & Byrne, D. (2005).
tinggi akan lebih peka terhadap Psikologi Sosial Jilid II: Edisi
lingkungan sosialnya. Mereka cenderung Kesepuluh. Jakarta: Erlangga
lebih berhati-hati dalam mengambil Brown, R. P., Budzek, K., & Tamborski,
keputusan, sehingga mereka akan M. (2009). On the meaning and
berusaha untuk membuat keputusan measure of narcissism. Personality
yang lebih etis. and Social Psychology Bulletin,
35(7), 951–964.
SIMPULAN Brown, T.A., Sautter, J.A., Littvay, L.,
Penelitian ini bertujuan untuk Sautter, Alberta. C. (2010). Ethics
mengetahui perbedaan tingkat narsisme and Personality: Empathy and
dan empatisme dalam pengambilan Narcissism as Moderator of Ethical
keputusan etis. Berdasarkan pengujian Decision Making in Business
statistik ditemukan bahwa tidak terdapat Students. Journal of Education For
perbedaan antara mahasiswa akuntansi Business, 85, 203 – 208.
dan manajemen dalam pengambilan Campbell, W. K., Bosson, J. K., Goheen,
keputusan. Namun demikian, terdapat T. W., Lakey, C. E., & Kernis, M.
perbedaan empatisme antara mahasiswa H. (2007). Do narcissists dislike
akuntansi dan manajemen dalam themselves “deep down inside”?
pengambilan keputusan etis. Psychological Science, 18, 227-
Penelitian ini memiliki beberapa 229.
keterbatasan berupa masih lemahnya Campbell, W. K., Hoffman, B. J.,
variabel ini menjelaskan mengenai Campbell, S., & Marchisio, G.
pengambilan keputusan etis. Diharapkan (2011). Narcissism in
pada penelitian selanjutnya agar organizational contexts. Human
penelitian ini dikembangkan dengan Resource Management Review, 21,
menambahkan variabel lain dalam 268-284.
mempergaruhi pengambilan keputusan Campbell, W. K., Rudich, E., &
etis seperti religious, moralitas, integritas Sedikides, C. (2002). Narcissism,
dan lainnya. self-esteem, and the positivity of
self-views: Two portraits of self-
UCAPAN TERIMAKASIH love. Personality and Social
Penulis mengucapkan Psychology Bulletin, 28, 358-368.
terimakasih kepada pihak – pihak yang Detert, J. R., Trevino, L. K., & Sweitzer,
telah membantu sampai selesainya V. L. (2008). Moral disengagement
159
Jurnal Ekonomi dan Bisnis Dharma Andalas Volume 23 No 1, Januari 2021 P- ISSN 1693 - 3273
E- ISSN 2527 - 3469
160
Jurnal Ekonomi dan Bisnis Dharma Andalas Volume 23 No 1, Januari 2021 P- ISSN 1693 - 3273
E- ISSN 2527 - 3469
161