Basis Data Peta Rencana
Basis Data Peta Rencana
I. KELENGKAPAN DATA
I. BASIS DATA
2
I. BASIS DATA (1)
3
I. BASIS DATA (1)
4
I. BASIS DATA (1)
5
I. BASIS DATA (1)
6
I. BASIS DATA (1)
Siapkan data Pola Ruang lalu di dissolve Apabila nilai luasan objek
kurang dari minimal yang
pada Nama Objek saja dapat tergambar maka
dianggap sebagai slivers
Hasilnya diselect kemudian diexplode
7
I. BASIS DATA (1)
Luas kegiatan/objek yang wajib tergambar menjadi sebuah kawasan
8
I. BASIS DATA (2)
a)
b)
9
I. BASIS DATA (2)
10
10
I. BASIS DATA (2)
11
11
I. BASIS DATA (2)
12
12
I. BASIS DATA (2)
13
13
I. BASIS DATA (2)
contoh
14
14
I. BASIS DATA (2)
15
15
I. BASIS DATA (2)
16
16
I. BASIS DATA (2)
17
17
I. BASIS DATA (2)
18
18
I. BASIS DATA (2)
19
19
I. BASIS DATA (2)
20
20
I. BASIS DATA (2)
21
21
I. BASIS DATA (2)
22
22
I. BASIS DATA (3)
A B Wilayah Perbatasan
23
I. BASIS DATA (3)
Nilai Minus
B pada FID A
24
I. BASIS DATA (3)
25
I. BASIS DATA (4)
Clip
26
I. BASIS DATA (5)
27
I. BASIS DATA (5)
4 5
28
I. BASIS DATA (5)
4 5
29
I. BASIS DATA (5)
6 7
30
I. BASIS DATA (5)
5. Mengikuti Penamaan Geodatabase dan Pengisian Atribut
a b c d
PENGISIAN WILAYAH ADMINISTRASI
NOMENKLATUR PADA KLASIFIKASI TURUNAN PENGISIAN KODE WP, SWP, BLOK, SUB-BLOK
NOMENKLATUR PADA NAMA OBJEK (KABUPATEN/KOTA, KECAMATAN, DAN
UNSUR (JIKA ADA)
KELURAHAN/DESA)
Wilayah Administrasi
Nama Zona Pola Ruang Kode WP Romawi
Sama dengan klasifikasi Provinsi
lampiran Permen 14
turunan unsur terakhir Wilayah Administrasi
Kode Zona halaman 151-166 Kode Sub-WP Huruf Kapital
Kabupaten/Kota Diawali dengan Nama
Nama Objek
Nama Sub-Zona untuk Wilayah Administrasi Tingkat Administrasi
Nama Sub-Zona Struktur Ruang lampiran Kode Blok Angka
Pola Ruang atau Ordo 4 Kecamatan
Permen 14 halaman 189-
untuk Struktu Ruang Wilayah Administrasi
Kode Sub-Zona 198 Kode Sub-Blok Huruf Kapital/Tidak Ada
Kelurahan/Desa
e g
PENGISIAN KETENTUAN KHUSUS PENGISIAN LUAS DALAM SATUAN HEKTAR
Kawasan Keselamatan
Klasifikasi KKOP/ Dihitung ulang dalam Ha
Operasi Penerbangan Kawasan Cagar Budaya Isian Bebas/Tidak Ada Kawasan Migrasi Satwa Ada/Tidak Ada
Tidak Ada menggunakan
(KKOP) Luas Area
(Cylindrical Equal Area -
Lahan Pertanian Pangan LP2B/LCP2B/
Kawasan Resapan Air Ada/Tidak Ada Ruang Dalam Bumi Ada/Tidak Ada World)
Berkelanjutan (LP2B) Tidak Ada
Klasifikasi dan Tingkat Klasifikasi Sempadan/
Kawasan Rawan Bencana Kawasan Sempadan f h
Bencana/Tidak Ada Tidak Ada
Kawasan Berorientasi Kawasan Pertahanan dan
Ada/Tidak Ada Ada/Tidak Ada PENGISIAN TPZ PENGISIAN SUMBER DATA
Transit (TOD) Keamanan
Tempat Evakuasi
Tempat Evakuasi Akhir/Tempat Evakuasi
Kawasan Karst Ada/Tidak Ada
Bencana Sementara/
Teknik Pengaturan Lihat lampiran Permen Diisi menggunakan asal
Tidak Ada Sumber Data
Zonasi 14 halaman 44-47 dan tahun data
Klasifikasi
Kawasan Pertambangan
Pusat Penelitian Isian Bebas/Tidak Ada Pertambangan/
Mineral dan Batubara
Tidak Ada
31
31
I. BASIS DATA (6)
Muatan CONTOH ILUSTRASI KETENTUAN UMUM PENGECEKAN BASIS DATA
6. Kesesuaian geodatabase rencana tata Penamaan GDB yaitu _[Kode Wilayah]_[Nama RDTR]_[Tahun]
ruang dengan Permen ATR/ Kepala BPN Contoh
No. 14 Tahun 2021 (termuat dalam tautan
bit.ly/basisdataRTRWdanRDTR) Penamaan Set Data Fitur Pola Ruang yaitu _[Kode Wilayah]_[Skala Peta]_[Jenis
a) GDB Permen ATR/ Kepala BPN No. 14 Rencana]_[Nama RDTR]_[Tahun]
Tahun 2021 Penamaan Set Data Fitur Struktur Ruang yaitu _[Kode Wilayah]_[Skala Peta]_[Jenis
b) Penamaan Set Data Fitur dan Kelas Fitur Rencana]_[Nama Unsur Rencana Struktur Ruang]_[Nama RDTR]_[Tahun]
Contoh
Penamaan selalu disesuaikan dengan kode
di Kemendagri nama legal RTR tersebut
32
32
I. BASIS DATA (6)
Muatan CONTOH ILUSTRASI KETENTUAN UMUM PENGECEKAN BASIS DATA
6. Kesesuaian geodatabase rencana tata Penamaan Kelas Fitur Pola Ruang yaitu _[Kode Wilayah]_[Skala Peta]_[Bentuk
ruang dengan Permen ATR/ Kepala BPN Geometri]_[Jenis Rencana]_[Nama RDTR]_[Tahun]
No. 14 Tahun 2021 (termuat dalam tautan Penamaan Kelas Fitur Struktur Ruang yaitu _[Kode Wilayah]_[Skala Peta]_[Bentuk Geometri]_
bit.ly/basisdataRTRWdanRDTR) [Jenis Rencana]_[Nama Unsur]_[Nama RDTR]_[Tahun]
a) GDB Permen ATR/ Kepala BPN No. 14 Contoh
Tahun 2021
b) Penamaan Set Data Fitur dan Kelas Fitur
33
33
I. BASIS DATA (5)
6 7
34
I. BASIS DATA (8)
35
35
I. BASIS DATA (8)
36
36
36
I. BASIS DATA (8)
• Untuk jenis ketentuan khusus yang memiliki kodefikasi domain harus diisi sesuai dengan kriteria pengkelasan
domain
• Untuk jenis ketentuan khusus isian bebas dapat diisi secara manual tanpa kode sesuai dengan ketentuan. 37
37
37
I. BASIS DATA (8)
38
38
38
I. BASIS DATA (8)
Tabel
kodefikasi
39
39
I. BASIS DATA (8)
b. PUSLIT
Ketentuan khusus PUSLIT harus diisi apabila daerah tersebut dalam perencanaannya akan difungsikan sebagai
wilayah yang akan dipertahankan karena memberikan nilai dalam hal pengembangan ilmu pengetahuan.
Contoh Isian Bebas:
• Plasma Nutfah
• Observatorium
c. CAGBUD
Ketentuan khusus CAGBUD harus diisi pada daerah yang dalam perencanaannya (Pola Ruang) memiliki fungsi
utama selain Cagar Budaya, namun memiliki SK cagar budaya atau memiliki fungsi cagar budaya yang perlu
dilestarikan sesuai dengan nilai-nilai pada daerah tersebut.
Contoh Isian Bebas:
• Kawasan Kota Tua
• Makam Kerajaan Majapahit 40
40
I. BASIS DATA (9)
41
41
I. BASIS DATA (10)
Pengisian sumber data mengikuti format : sumber data, tahun penerbitan data. Pengisiannya dapat dilakukan
dengan field calculator. Adapun contoh pengisian data atributnya adalah sebagai berikut:
42
42
I. BASIS DATA (10)
2. Mengikuti Penamaan Geodatabase dan Pengisian Atribut
a b c d
PENGISIAN WILAYAH ADMINISTRASI
NOMENKLATUR PADA KLASIFIKASI TURUNAN PENGISIAN KODE WP, SWP, BLOK, SUB-BLOK
NOMENKLATUR PADA NAMA OBJEK (KABUPATEN/KOTA, KECAMATAN, DAN
UNSUR (JIKA ADA)
KELURAHAN/DESA)
Wilayah Administrasi
Nama Zona Zona Hutan Produksi Kode WP I Provinsi Aaa
Provinsi
Hutan Produksi yang Wilayah Administrasi
Kode Zona KHP Kode Sub-WP A Kabupaten Bbb
dapat Dikonversi/ Kabupaten/Kota
Nama Objek
Tempat Evakuasi Hutan Produksi yang Wilayah Administrasi
Nama Sub-Zona Kode Blok 2 Kecamatan Ccc
Sementara dapat Dikonversi Kecamatan
Wilayah Administrasi
Kode Sub-Zona HPK/PL-1 Kode Sub-Blok Tidak Ada Desa Ddd
Kelurahan/Desa
e g
PENGISIAN KETENTUAN KHUSUS PENGISIAN LUAS DALAM SATUAN HEKTAR
Kawasan Keselamatan
Operasi Penerbangan Tidak Ada Kawasan Cagar Budaya Situs Megalitikum Kawasan Migrasi Satwa Tidak Ada
(KKOP) Luas Area 50
Lahan Pertanian Pangan
Tidak Ada Kawasan Resapan Air Tidak Ada Ruang Dalam Bumi Tidak Ada
Berkelanjutan (LP2B)
Rawan Bencana Longsor
Kawasan Rawan Bencana Kawasan Sempadan Tidak Ada f h
Tingkat Sedang
Kawasan Berorientasi Kawasan Pertahanan dan
Tidak Ada Tidak Ada PENGISIAN TPZ PENGISIAN SUMBER DATA
Transit (TOD) Keamanan
Tempat Evakuasi
Tidak Ada Kawasan Karst Tidak Ada
Bencana
Teknik Pengaturan
i,j Sumber Data Hasil Analisis Tahun 2022
Zonasi
Kawasan Pertambangan
Pusat Penelitian Tidak Ada Tidak Ada
Mineral dan Batubara
43
43
II. PENYAJIAN PETA
b INFORMASI
c c TEPI PETA
d e a. nama dan logo;
f b. keterangan
lampiran peta
c. judul;
MUKA PETA a g d. arah mata angin;
a. Simbolisasi; e. Skala;
b. unsur dasar; b f. keterangan
c. notasi peta; proyeksi;
d. koordinat (grid g. diagram lokasi;
peta dan h. keterangan peta;
gratikul); dan i. sumber data dan
e. inset peta. h riwayat peta; dan
j. tanda tangan.
d i
j
44
II. PENYAJIAN PETA (1)
Poin a: Judul Peta, terdapat beberapa bagian yang perlu dicek lebih dalam, diantaranya:
Nama Judul Peta RTRW pada file .PDF/.JPEG/.JPG Nama Judul Peta RDTR pada file .PDF/.JPEG/.JPG
Nama Judul Peta RTRW pada file .MXD Nama Judul Peta RDTR pada file .MXD
Nama Judul Peta RTRW pada Informasi Tepi Peta Nama Judul Peta RDTR pada Informasi Tepi Peta
Pasal 6 ayat 4
Nama Keterangan Lampiran Peta pada Informasi Tepi Peta
Pasal 7 ayat 16
46
46
II. PENYAJIAN PETA (2)
Poin e: Skala angka terdapat beberapa bagian yang perlu dicek lebih dalam, diantaranya:
– Skala angka dibulatkan
Contoh skala angka dan/atau skala batang yang belum Contoh skala angka dan/atau skala batang yang sudah
dibulatkan dibulatkan
– Skalaskala angka dan/atau skala batang tidak diperbolehkan di convert to graphics. Pilihan convert to
graphics masih aktif
47
47
II. PENYAJIAN PETA (2)
Poin e: Skala angka terdapat beberapa bagian yang perlu dicek lebih dalam, diantaranya:
– Untuk separator ribuan pada skala angka memakai tanda titik (.)
Untuk merubah tanda koma (,) menjadi titik (.) pada separator ribuan di windows 11 menggunakan
cara Windows > Settings > Time & language > Language & region > kemudian download dan install
Bahasa Indonesia menggunakan tool Add a language
48
48
II. PENYAJIAN PETA (3)
Poin h: Keterangan peta dan simbolisasi termasuk heading dan sub-heading, terdapat beberapa bagian
yang perlu dicek lebih dalam, diantaranya:
49
49
II. PENYAJIAN PETA (3)
Keterangan
Cara memberi heading tanpa menggunakan teks
50
II. PENYAJIAN PETA (3)
Keterangan
Cara memberi heading tanpa menggunakan teks
51
II. PENYAJIAN PETA (3)
Keterangan
Cara memberi heading tanpa menggunakan teks
52
II. PENYAJIAN PETA (3)
Muatan CONTOH ILUSTRASI PENYAJIAN PETA
❖ Transportasi Darat
Point: Terminal Penumpang, Terminal Barang, Jembatan,
Jembatan Timbang, Halte, Stasiun KA, Pelabuhan Sungai
& Danau, Pelabuhan Penyeberangan
Polyline: Jaringan Jalan Umum, Jaringan Jalan Khusus,
Jaringan Jalan Tol, Jaringan Jalur KA, Lintas
Penyeberangan, Alur Pelayaran Sungai & Danau
❖ Transportasi Laut
Point: Pelabuhan Laut, Pelabuhan Perikanan, Pangkalan
Pendaratan Ikan, Terminal Umum, Terminal Khusus
Polyline: Alur Pelayaran Laut
❖ Transportasi Udara
Point: Bandar Udara
Polyline: - 53
II. PENYAJIAN PETA (3)
Keterangan
Cara memunculkan kode pola ruang tanpa
menggunakan teks
54
II. PENYAJIAN PETA (3)
Keterangan
Cara memunculkan kode pola ruang tanpa
menggunakan teks
55
II. PENYAJIAN PETA (3)
Keterangan
Cara memunculkan kode pola ruang tanpa
menggunakan teks
56
II. PENYAJIAN PETA (3)
57
II. PENYAJIAN PETA (3)
58
II. PENYAJIAN PETA (4)
59
II. PENYAJIAN PETA (4)
60
II. PENYAJIAN PETA (4)
h) Simbol dan kondisi peletakkan Garis Simbol Garis Pantai yang direncanakan dalam RDTR
Pantai
Peletakkan simbol
Keterangan
Perbedaan simbol garis pantai dapat terjadi, jika garis
pantai berdasarkan data BIG tidak sama dengan garis
pantai yang direncanakan oleh daerah
61
II. PENYAJIAN PETA (5)
62
II. PENYAJIAN PETA (5)
63
II. PENYAJIAN PETA (6)
64
II. PENYAJIAN PETA (6)
a) Menampilkan kode subzona atau Klik kanan pada layer Pola Ruang → Properties → Labels → Centang
kawasan ‘Label features in this layer’ → Method : ‘Label all the features the same
way’ → Label Field : ‘Kode Sub-Zona’ → OK
Tampilan kode
subzona atau
kawasan
65
II. PENYAJIAN PETA (6)
b) Pengecualian tampilan kode subzona BA Apabila BA (Badan Air) dan BJ (Badan Jalan) tidak diatur dalam peraturan,
dan BJ maka label kode subzona atau kawasan tersebut tidak ditampilkan.
Klik kanan pada layer Pola Ruang → Labels → Method: Define classes of
features and label each class differently → SQL Query
Keterangan:
Kasus kode BA dan BJ tidak ditampilkan karena tidak
diatur
66
II. PENYAJIAN PETA (6)
Keterangan:
Kasus kode BA dan BJ tidak ditampilkan karena tidak
diatur
67
II. PENYAJIAN PETA (6)
c) Menampilkan TPZ Apabila subzona memiliki TPZ, maka ditampilkan dengan cara berikut
68
II. PENYAJIAN PETA (6)
c) Menampilkan TPZ
Function FindLabel ( [TPZ_00] , [KODSZN] )
If [TPZ_00] = "Tidak Ada" then
FindLabel = [KODSZN]
Else
FindLabel = [KODSZN] +"."+ [TPZ_00]
End if
End Function
69
Peta
adminis
trasi
Peta
rencana
struktur
ruang
Peta
rencana
pola
ruang
TERIMA KASIH
TERIMA KASIH