Anda di halaman 1dari 9

INSOLVENSI SEBAGAI PERSYARATAN

PERMOHONAN KEPAILITAN (STUDI


PERBANDINGAN DI INDONESIA DAN
SINGAPURA)
DAVID BRILIAN SUNLAYDI
032114153047
Latar Belakang

Rumusan Masalah

TABLE OF
Kerangka Konseptual
CONTENTS
Metode Penelitian

Sistematika Penulisan
Perbedaan Kepailitan dan Insolven
Tiga test untuk menentukan insolvensi
Latar Belakang - Balance Sheet Test
- Cash Flow Test/equity test
- Analisis Transaksional
Putusan Nomor 708 K/Pdt.Sus/2009 antara PT. Bank Danamon Indonesia
Tbk (Pemohon) dengan PT. Esa Kertas Nusantara (Termohon)

Termohon juga gagal memenuhi kewajiban pembayaran kepada pemohon dengan


tidak melakukan pembayaran sampai dengan tanggal jatuh tempo dari surat-surat
sanggup dan surat-surat promes. Dalam hal ini termohon telah berulang kali
menyatakan ketidakmampuannya untuk melunasi utang-utang yang telah jatuh
tempo yang muncul dari fasilitas L/C dan T/R dan selanjutnya mengajukan
permohonan agar pemohon melakukan restrukturisasi atau penjadwalan utang
atas utang-utangnya. Selanjutnya pada tanggal 20 April 2009, termohon
Latar Belakang menyatakan ketidakmampuannya membayar seluruh kewajiban fasilitas trade
finance kepada pemohon dan memohon agar pemohon melakukan penjadwalan
ulang atas kewajiban-kewajiban tersebutsi

Putusan No. 729 K/ Pdt.Sus/ 2010 antara PT. Citoputra Indoprima


(Termohon) terhadap PT. Bank Cimb Niaga Tbk (Pemohon)

PT. Citoputra Indoprima sebagai Termohon mengajukan


permohonan kredit kepada PT. Bank Cimb Niaga Tbk, namun
dalam hal ini Termohon tidak dapat menyelesaikan
kewajibannya yaitu terhadap utang yang telah jatuh waktu
dan dapat ditagih. Yang mana dalam perkara ini PT. Citoputra
Indoprima juga memiliki utang kepada kreditur lainnya, yaitu
PT. Bank BCA.
1. Mengapa insolvensi tidak menjadi persyaratan
dalam permohonan pailit di Indonesia sedangkan di
Singapura menjadi syarat?

Rumusan
Masalah
2. Apakah hakim dapat mempertimbangkan
perusahaan yang solven untuk menolak permohonan
pailit meskipun telah memenuhi syarat?
Kerangka Konseptual

Kepailitan
Syarat Pailit

Penundaan Kewajiban
Insolvensi
Pembayaran Utang
Statute Approach

Menelaah Undang-Undang No. 37 Tahun


2004 tentang ...., Singapore Insolvency, Case Approach
Restructuring And Dissolution Act 2018,
Singapore Insolvency, Restructuring And Menelaah pertimbangan
Dissolution Act 2020, Singapore Bankrupcy Majelis Hakim pada putusan
Act 1995, Singapore Bankruptcy Act Revised nomor 708 K/Pdt.Sus/2009
Edition 2009, Singapore Bankrupcy Act
dan putusan nomor 729
2015, dan Surat Edaran Mahkamah Agung
No. 109 Tahun 2020 tentang Pemberlakuan K/Pdt.Sus/2010.
Buku Pedoman Penyelesaian Perkara
Kepailitan dan Penundaan Kewajiban
Pembayaran Utang

Comparative Approach

Membandingkan
perbedaan dari syarat
insolvensi dan kepailitan
antara negara Singapura
dan Indonesia
SISTEMATIKA PENULISAN

BAB III BAB IV


BAB I BAB II

Pendahuluan Rumusan Masalah


Rumusan Masalah
-- Latar Belakang - Mengapa insolvensi tidak
- Apakah hakim dapat
menjadi persyaratan dalam
mempertimbangkan perusahaan Penutup
permohonan pailit di Indonesia,
yang solven untuk menolak
Sedangkan di Singapura menjadi
permohonan pailit meskipun telah
syarat?
memenuhi syarat?
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai