2. Gangguan Psikis
Gangguan psikis yang ditimbulkan akibat penyalahgunaan narkoba, antara
lain: gelisah, cemas, curiga dan waspada berlebihan, paranoid, disorientasi,
mudah tersinggung, depresi, halusinasi visual, agresif, gangguan daya ingat,
gangguan nalar, nilai dan konsentrasi, banyak bicara, gangguan kesadaran,
kognitif, afektif, persepsi, dan perilaku.
3. HIV dan Hepatitis
HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus yang menyebabkan
hilangnya kekebalan tubuh manusia. AIDS (Acquired Immunodeficiency
Syndrome), adalah tahap infeksi HIV lanjutan yang parah dimana sistem
kekebalan tubuh menjadi sangat rusak dan mudah terkena penyakit (infeksi
opurtunistik).
HIV ditularkan melalui cairan tubuh, transfusi darah, kontak badan dan
hubungan seksual.
Banyak kasus penularan HIV karena transfusi darah dan penggunaan jarum
suntik secara bergiliran diantara pecandu narkoba.
Komplikasi lain yang timbul akibat penggunaan jarum suntik adalah hepatisis
A, B, dan C. Hepatisis adalah peradangan hati yang ditandai oleh warna
kuning pada kulit, mata, dan air seni.
virus hepatisis juga dapat ditularkan melalui makanan, minuman, dan
hubungan seksual, bekas luka, atau selaput lendir.
Dalam kurun waktu 5 sampai dengan 15 tahun, hepatisis dapat mengakibatkan
sirosis dan kanker hati.
4. Kriminalitas
narkoba dapat mengakibatkan para pecandunya kehilangan kepribadian atau
dalam ilmu jiwa lazim disebut schophrenia (Al-Fanjari, 2015).
pecandu narkoba mempunyai kepribadian yang labil atau mudah goyah.
pecandu narkoba sulit melepastkan diri dari ketergantungan.
segala macam tindakan kriminal dapat dilakukan oleh pecandu narkoba demi
terpenuhinya kebutuhan akan narkoba.