Anda di halaman 1dari 4

Mengenal HCU dan Fungsinya untuk Pasien, Ini Penjelasan Lengkapnya

HCU adalah unit perawatan rawat inap bagi pasien dengan kondisi stabil dan sadar, tapi masih
memerlukan pengobatan dan perawatan secara ketat. Apakah biaya perawatan di sana ditanggung oleh
BPJS Kesehatan?

HCU adalah ruang rawat inap untuk pasien yang masih sadar, tapi butuh perawatan ketat.

HCU adalah salah satu jenis ruang rawat inap di rumah sakit.

Dibanding ICU, HCU adalah jenis ruangan di rumah sakit yang mungkin tidak terlalu populer di telinga
Anda. Padahal, fungsi ruangan ini tidak kalah pentingnya untuk memastikan pasien mendapat
perawatan yang maksimal selama berada di fasilitas kesehatan tersebut.

HCU adalah singkatan dari High Care Unit, merupakan unit perawatan rawat inap bagi para pasien
dengan kondisi stabil dan sadar, tapi masih memerlukan pengobatan dan perawatan secara ketat.

Dengan kata lain, kondisi kesehatan mereka tidak terlalu gawat hingga harus dirawat di ICU atau
Intensive Care Unit, tapi juga belum cukup sehat untuk ditempatkan di ruang rawat inap biasa.

HCU adalah ruang rawat inap dengan spesifikasi ini

Pasien ditempatkan di ruangan HCU agar lebih mudah dipantau dan dengan mudah dipindahkan ke ICU
bila kondisinya memburuk. Sebaliknya, jika kondisinya membaik, pasien bisa dirawat lebih lanjut di
ruang rawat inap biasa.

Berdasarkan keputusan Direktur Jenderal Bina Upaya Kesehatan Nomor HK.03.05/I/2063/11, ada 3 jenis
HCU yang disediakan rumah sakit, yaitu:

HCU terpisah (separated/conventional/freestanding), yakni HCU yang ruangannya terpisah dari lCU

HCU terintegrasi (integrated), yaitu HCU yang menjadi satu dengan ICU

HCU paralel, yaitu HCU yang letaknya berdekatan atau bersebelahan dengan lCU

Pasien dengan kondisi apa yang ditangani di HCU?

Bumil dengan pre-klampsia membutuhkan perawatan di HCU.

Tidak semua pasien bisa dirawat di HCU. Pasien membutuhkan perawatan di HCU jika mengalami:
Penyakit kardiovaskuler (jantung)

Penyakit pernapasan (gagal napas)

Masalah sistem saraf (cedera kepala atau sumsum tulang belakang)

Masalah saluran pencernaan

Masalah di kelenjar buntu (endokrin)

Masa pascapembedahan, termasuk wanita yang melahirkan secara Caesar dan memerlukan resusitasi
cairan

Masalah kebidanan, seperti pre-eklampsia pada ibu hamil

Contoh pasien yang perlu dirawat di HCU misalnya penderita kanker stadium akhir. Namun, pasien
dengan masalah di atas juga bisa tidak dirawat di HCU jika keluarga menolak.

Pelayanan kesehatan yang dilakukan di HCU

Kondisi kesehatan setiap pasien yang dirawat di HCU harus diawasi dengan ketat, dianalisis, dan
mendapat tindakan medis yang diperlukan. Tim medis akan mengawasi kondisi pasien di HCU dalam
aspek berikut ini.

Tingkat kesadaran

Fungsi pernapasan dan sirkulasi dengan interval waktu pemantauan minimal 4 jam atau disesuaikan
dengan kondisi pasien

Keseimbangan cairan dengan interval waktu pemantauan minimal 8 jam atau disesuaikan dengan
kondisi pasien

Pasien juga akan mendapatkan tambahan oksigen dengan menggunakan oksimeter secara terus-
menerus.

Tindakan medis bagi pasien di HCU

Sementara itu, tindakan medis yang dapat dilakukan di HCU adalah sebagai berikut ini.

1. Bantuan hidup dasar (BHD) dan bantuan hidup lanjut (BHL)

Dokter yang bertugas di HCU harus mampu membebaskan jalan napas pasien. Jika diperlukan, tim medis
akan menggunakan alat bantu seperti pipa oropharingeal atau nasopharingeal. Tim medis juga harus
bisa melakukan bantuan napas dengan kantung napas serta melakukan resusitasi cairan, defibrilasi, dan
kompresi jantung luar.

2. Terapi oksigen
Tindakan ini meliputi pemberian oksigen dengan berbagai alat, seperti kanul nasal, sungkup muka
sederhana, sungkup muka dengan reservoir, maupun sungkup muka dengan katup.

3. Pemberian obat-obatan

Dokter akan memberikan obat sesuai dengan kebutuhan pasien, misalnya obat antinyeri, aritmia
jantung, inotropik, serta vasoaktif.

4. Nutrisi enteral atau nutrisi parenteral campuran

Nutrisi enteral diberikan pada pasien yang tidak dapat mencukupi kebutuhan nutrisinya, dari mulut
menuju lambung, menggunakan tube khusus maupun bantuan pompa mesin. Sementara itu, nutrisi
parenteral campuran mengandung asam amino, glukosa, lemak, elektrolit, vitamin, serta trace
elements.

5. Fisioterapi

Jenis fisioterapi di HCU dilakukan sesuai dengan keadaan pasien.

6. Evaluasi

Seluruh tindakan dan pengobatan yang dilakukan di HCU harus terus dianalisis.

Untuk memastikan tindakan medis di HCU sesuai dengan standar, setiap rumah sakit harus
menyediakan minimal dokter spesialis, dokter, dan perawat yang stand by selama 24 jam setiap hari.
Idealnya, satu perawat hanya menangani maksimal 2 pasien.

Apakah perawatan HCU ditanggung BPJS Kesehatan?

Perawatan di HCU dijamin JKN dari BPJS Kesehatan.

Di Indonesia, HCU adalah salah satu fasilitas yang ditanggung oleh BPJS Kesehatan. Artinya, jika dirawat
di HCU menggunakan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), maka Anda tidak perlu membayar sepeser pun
saat keluar dari rumah sakit, dengan syarat berikut ini.

Telah membayar iuran BPJS Kesehatan (termasuk JKN-KIS) tepat waktu, sehingga kepesertaan tetap
aktif.

Melengkapi persyaratan administrasi, misalnya rujukan dari fasilitas kesehatan sebelumnya.

Membawa kartu BPJS saat hendak mendaftar di rumah sakit tujuan dan mengikuti sistem antrean yang
berlaku di sana.

Melalui pemeriksaan instalasi gawat darurat (IGD), klinik rawat jalan, kamar operasi, atau ruang rawat
inap

Mendapatkan persetujuan dari dokter penanggung jawab pasien (DPJP).


Pasien yang berada di ruang HCU biasanya bisa dijenguk 1 kali sehari. Namun, beberapa rumah sakit
mungkin tidak lagi membuka jam besuk bagi pengunjung umum selama masa pandemi Covid-19 ini.

Anda mungkin juga menyukai