Anda di halaman 1dari 3

Analisis Kasus Pelanggaran Etika Digital

Penggiat media sosial Adam Deni merasakan dinginnya ruang tahanan, seperti yang
juga dirasakan I Gede Ari Astina atau yang dikenal dengan nama panggung Jerinx SID.
Sebelumnya Jerinx SID dipidanakan oleh Adam Deni terkait dugaan pengancaman melalui
media elektronik. Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Kamis (24/2) memvonis
Jerinx, satu tahun pidana penjara.

Jerinx dituntut pidana penjara selama dua tahun dan denda Rp 50 juta, subsider dua
bulan penjara. Ia didakwa dengan Pasal 29 jo Pasal 45 B Undang-Undang Nomor 19 Tahun
2016 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan
Transaksi Elektronik (selanjutnya disebut UU ITE) serta Pasal 27 ayat (4) jo Pasal 45 ayat (4)
UUU ITE.

Sedangkan dalam kasus Adam Deni diduga melakukan atau mentransmisikan


dokumen elektronik oleh orang yang tidak berhak. Adam Deni pun ditangkap dan dilakukan
penahanan di Rutan Bareskrim Polri pada tanggal 2 Februari 2022. Ia dijerat dengan Pasal 48
ayat (1), (2), dan (3) jo Pasal 32 ayat (1), (2), dan (3) UU ITE.

Ada juga kasus ujaran kebencian bermuatan SARA yang dilaporkan oleh Komite
Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) tehadap penggiat media sosial Ferninand Hutahaean, atas
cuitannya “Allah mu lemah”. Ia dijerat dengan Pasal 45A ayat (2) jo Pasal 28 ayat (2)
Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 11
Tahun 2008 tentang ITE dan/atau Pasal 14 ayat (1) dan (2) Undang-Undang Nomor 1 tahun
1946 tentang Peraturan Hukum Pidana, dan/atau Pasal 156a KUHP.

Awal Januari 2022, saat ramai pembahasan Ibu Kota Negara (IKN), mantan jurnalis
Edy Mulyadi melalui siaran podcast miliknya IKN di Kalimantan Timur, hingga menyatakan
wilayah tersebut “tempat jin buang anak”. Pernyataan tersebut memicu kemarahan
masyarakat setempat, Polri lantas menerima tiga laporan polisi dari sejumlah Polda, 16
pengaduan dan 18 pernyataan sikap.
Edy Mulyadi dijerat dengan Pasal 45A ayat (2) jo Pasal 28 ayat (2) Undang-Undang
ITE jo Pasal 14 ayat (1) dan ayat (2) jo Pasal 15 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1946
tentang Perhimpunan Hukum Pidana, jo Pasal 156 KUHP.

Penggunaan media digital haruslah tetap memperhatikan norma dan tutur kata, maka
dari itu budaya literasi digital menjadi penting. Bertutur kata dalam budaya literasi digital,
memerlukan kemampuan menggunakan media digital dan alat-alat komunikasi. Ketiadaan
tutur kata yang bijak dalam budaya literasi akan memunculkan Hate Speech dan Rasisme
dalam media digital. Ujaran yang bertujuan untuk menyerang atau menghasut kebencian yang
ditujukan oleh seseorang atau kelompok atas dasar ras, agama, asal suku, asal negara,
disabilitas, identitas, hingga gender.

Secara praktis Pembentukan Komite Etik Pengembangan teknologi di Indonesia,


misalnya, mungkin sudah dapat dipertimbangkan, seperti dilakukan oleh Prancis dan
beberapa negara Eropa. Ini semata membawa konsep tanggung jawab dan etika digital ke
permukaan, untuk mengambil langkah pertama menuju inovasi yang bertanggung jawab.

Berikut adalah Cara Beretika di ruang digital:


1. Hati-hati dalam menyebarkan informasi
2. Gunakan etika dan norma saat berinteraksi dengan orang yang baru dikenal
3. Berhati-hati terhadap akun yang tidak dikenal
4. Pastikan unggahan kita tidak mengandung unsur SARA
5. Manfaatkan media sosial untuk membangun jaringan atau relasi
6. Pastikan selalu cantumkan sumber konten yang diunggah
7. Tidak mengunggah informasi yang sumbernya belum jelas
8. Manfaatkan media sosial untuk menunjang proses pengembangan diri

Ketika berinteraksi di ruang digital kita perlu mengedepankan sikap sopan dan santun.
Kesopanan di dunia maya juga dapat diartikan sikap sopan di dunia online secara
keseluruhan, bukan hanya pada media sosial. Dengan demikian, kita perlu memahami tipe
media sosial, menggunakan etika saat berinteraksi, serta tidak mudah termakan hoaks
Sumber:
.https://makassar.antaranews.com/berita/360433/adam-deni-dan-karma-pelanggaran-uu-ite.

https://www.kompasiana.com/syam69097/5eec67f7d541df3af84e2af2/etika-digital-kompas-
moral-kehidupan-di-era-baru?page=all#section2

https://infobisnis.id/2021/10/07/cara-beretika-di-ruang-digital/

Nama: Gina Aulia Nurussyifa


Kelas: Jerman 2 A
NIM: 2102693

Anda mungkin juga menyukai