Anda di halaman 1dari 3

Nama : Hasnawati

NIM : 2105-1502081
Kelas : PBSI E
Teks Eksplanasi
Banjir

Kita sudah tidak asing lagi dengan kata banjir. Banjir merupakan fenomena alam yang
disebabkan oleh curah hujan yang tinggi dan berkepanjangan di cekungan hidrografi. Banjir
dapat terjadi karena alam dan ulah manusia. Penyebab alami banjir adalah erosi dan
sedimentasi, curah hujan, pengaruh fisiografis/geofisik sungai, kapasitas sungai, drainase
lahan dan pengaruh pasang surut. Penyebab banjir akibat ulah manusia adalah perubahan tata
guna lahan, pengumpulan sampah, pemukiman padat di sepanjang sungai, dan kerusakan
struktur penahan banjir.

Akibat perubahan penggunaan lahan, terjadi erosi, membawa sedimen ke sungai dan
mengurangi daya tampung sungai. Air hujan yang jatuh di rumah akan menjadi limpasan
permukaan (run-off) di tanah dan sebagian akan meresap ke dalam tanah, yang tentunya
tergantung dari kondisi tanah. Bila kawasan hutan diubah menjadi pemukiman, hutan yang
mampu menahan limpasan yang cukup besar diganti dengan pemukiman dengan hambatan
aliran yang rendah. Akibatnya, terjadi limpasan permukaan ke sungai, yang mengakibatkan
peningkatan debit sungai yang besar.

Perubahan penggunaan lahan merupakan penyebab utama banjir dibandingkan dengan


yang lain. Ketika hutan di sungai menjadi pemukiman, debit maksimum sungai meningkat 6
hingga 20 kali lipat. Angka 6 dan 20 tergantung pada tipe hutan dan tipe pemukiman.
Demikian pula, perubahan lain akan melihat peningkatan yang signifikan dalam unduhan
maksimum. Penggundulan hutan, degradasi lingkungan, dan pembangunan perkotaan yang
dipenuhi bangunan beton dan jalan beraspal tanpa memperhatikan drainase, daerah tangkapan
air, dan tanpa mempertimbangkan data intensitas curah hujan dapat mengakibatkan bencana
alam banjir.

Pembuangan sampah di DAS menyebabkan sungai tersumbat sampah. Saat air


melimpah, air mengalir keluar dari sungai karena kapasitas kanal berkurang. Daerah padat
penduduk di sepanjang sungai/saluran air dapat menjadi penghambat aliran dan kapasitas.
Masalah permukiman kumuh diketahui menjadi faktor sosial yang sangat penting dalam
masalah banjir perkotaan.

Banjir sebenarnya sudah menjadi salah satu bencana yang sangat merugikan
masyarakat. Sebagian besar kerusakan terjadi saat banjir melanda pemukiman penduduk,
sehingga menyeret menghancurkan semua yang ada di jalurnya. Oleh karena itu, kita harus
selalu waspada dan siap menghadapi bencana ini.
Teks Eksposisi
Bahaya Merekok
Teisi
Merokok adalah kebiasaan yang tidak sehat. Di Indonesia sendiri, data perokok
mencapai 60 juta orang pada 2018, menurut Riskedes. Sebagian besar adalah keluarga
miskin. Perokok sangat tahu dampak negatifnya bagi kesehatan. Kebanyakan perokok terkena
kanker paru-paru. Selain itu, sebagian besar lainnya memiliki penyakit jantung.

Kematian akibat merokok di Indonesia diperkirakan 200-300.000 orang per tahun.


Perokok biasanya memiliki penyakit paru-paru atau jantung. Kebanyakan dari mereka bisa
menghabiskan 20 klub sehari dalam sehari. Hal ini tentunya sangat buruk bagi dunia
kesehatan di Indonesia.

Argumentasi

Paparan asap rokok dapat mempengaruhi perokok aktif maupun pasif. Seseorang yang
merokok 10 batang sehari. Hal ini mengurangi harapan hidup rata-rata sekitar 5 tahun.
Tahukah Anda bahwa merokok dapat meningkatkan risiko kanker paru-paru sekitar 20%?
Belum lagi dampaknya terhadap orang-orang di sekitar Anda.

Berdasarkan data dari Departemen Kesehatan. Sekitar 600.000 orang telah meninggal
sejak 2010. Penyebabnya adalah paparan asap rokok. Mereka bukan perokok, hanya terpapar
asapnya. Bahkan jika mereka hanya terpapar asap, mereka juga berisiko. Oleh karena itu
perlu disiapkan area khusus untuk perokok.

Asap rokok mengandung 7000 zat karsinogenik, menurut penelitian. Zat ini
berbahaya bagi kesehatan. Risiko terendah adalah bronkitis. Terutama bagi ibu hamil, ibu
yang merokok selama kehamilan. Meningkatkan risiko cacat lahir pada bayi.

Reorientasi

Melihat banyak efek negatif terhadap kesehatan. Tentu kita semua butuh perhatian.
Bahwa merokok lebih berbahaya. Dibandingkan dengan cukai yang didapat dari perusahaan
rokok. Penjangkauan komunitas tidak akan berhasil. Tidak ada peraturan pemerintah yang
ketat. Mengurangi perokok aktif di Indonesia

Anda mungkin juga menyukai