Anda di halaman 1dari 10

ANGGARAN DASAR ANGGARAN RUMAH TANGGA

KELOMPOK NELAYAN USAHA ETAM

KELOMPOK KELOMPOK NELAYAN USAHA ETAM


KAMPUNG PENYINGGAHAN ILIR
KECAMATAN PENYINGGAHAN
KABUPATEN KUTAI BARAT
ANGGARAN DASAR (AD)
KELOMPOK NELAYAN USAHA ETAM

BAB I
NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN
Pasal 1
Kelompok ini bernama K e l o m p o k N e l a y a n U s a h a E t a m Bersama dan
berkedudukan di Kampung Penyinggahan Ilir Kecamatan Penyinggahan, Kabupaten Kutai
Barat Kalimantan Timur Indonesia.
Pasal 2
Tanggal berdiri dan nomor registrasi

Kelompok Nelayan Usaha Etam berdiri pada tanggal 10 Maret 2020 dengan No
Registrasi/Surat Keputusan Kepala Kampung Penyinggahan Ilir No. 08 Tahun 2020

BAB II
MAKSUD DAN TUJUAN
Pasal 3
Maksud dan tujuan Kelompok Nelayan Usaha Etam ini adalah :
1. Berusaha meningkatkan sumber daya manusia sebagai pelaku utama pembangunan
pertanian/perikanan yaitu: nelayan serta pembudidaya ikan yang bekerja sama
dengan penyuluh pertanian setempat.
2. Membina rasa persaudaraan dikalangan para petani/nelayan serta mengabdi bagi
kepentingan Agama, Nusa dan Bangsa.
3. Meningkatkan kesejateraan anggota Kelompok Nelayan Usaha Etam.

BAB III SIFAT


Pasal 4
Kelompok Nelayan Usaha Etam ini tidak bersifat untuk untuk mencari keuntungan pribadi
tetapi untuk kepentingan bersama.
Pasal 5
Kelompok Nelayan Usaha Etam ini tidak bersifat politik dan tidak bernaung di partai politik
maupun aliran-aliran lainnya
BAB IV
USAHA-USAHA
Pasal 6
Untuk mencapai maksud dan tujuan sebagaimana tersebut dalam pasal
3 BAB II diatas, Kelompok Nelayan Usaha Etam berusaha :
1. Menggali ilmu tentang budidaya ikan yang baik melalui kegiatan penyuluhan
kelompok bekerja sama dengan Penyuluh Pertanian setempat
2. Berusaha menyediakan dan menyalurkan saprodi p ertanian/perikanan ke anggota.
3. Melakukan kegiatan ekonomi lainnya yang tidak bertentangan dengan agama, adat
istiadat dan Undang Undang serta peraturan peraturan Negara Republik Indonesia.

BAB V
KEKAYAAN
Pasal 7
Kekayaan KELOMPOK NELAYAN USAHA ETAM ini terdiri dari :

1. Kekayaan pokok yang di kumpulkan oleh pengurus Kelompok Nelayan Usaha Etam
2. Jumlah-jumlah yang kemudian di tambah pada kekayaan pokok tersebut terutama dari
pendapatan usaha-usaha kelompok.
3. Aset-aset yang diterima dari bantuan dari pihak lain, baik dari pemerintah
maupun badan-badan lainnya.
Pasal 8
Pendapatan-pendapatan Kelompok Nelayan Usaha Etam terdiri dari :
1. Bantuan/sumber apapun yang sifatnya tidak mengikat kelompok nelayan usaha etam
2. Bantuan dan faslitas dari pemerintah dan atau badan-badan lain.
3. Penghasilan-penghasilan dari usaha Kelompok Nelayan Usaha Etam yang sah.

Ditetapkan di : Penyinggahan Ilir


Pada tanggal : 10 Maret 2020

Pengurus
Kelompok Nelayan Usaha Etam

Sekretaris Ketua

Surni Masri Muhammad Nuur

Mengetahui

Kepala Kampung Penyinggahan Ilir Ketua Gapoktan Tani Sejahtera

Armansyah Adi Ivansyah


ANGGARAN RUMAH TANGGA (ART) KELOMPOK NELAYAN USAHA ETAM
KAMPUNG PENYINGGAHAN ILIR KEC. PENYINGGAHAN KABUPATEN KUTAI BARAT

BAB I
PRINSIP ORGANISASI
Pasal 1
Sebagai suatu organisasi Kelompok Nelayan Usaha Etam yang bergerak dibidang
perikanan, dibentuk atas kesadaran, keinginan dan I’tikad dari para nelayan yang
bertempat di Kampung Penyinggahan Ilir Kecamatan Penyinggahan Kabupaten Kutai
Barat. Selaku Kelompok Nelayan Usaha Etam selalu berusaha meningkatkan mutu dan
hasil perikanan dengan teknologi-teknologi yang diberikan dan dibina oleh
pemerintah. Secara aktif berpartisipasi turut membantu usaha pemerintah dalam
melaksanakan pembangunan di bidang perikanan. Sebagai Kelompok Nelayan Usaha
Etam mempunyai Badan Pengurus yang mengerti dan bertangung jawab serta
senantiasa dapat bekerja sama dengan pemerintah guna memelihara persatuan
dan kesatuan Bangsa dan Negara.

BAB II
KEANGGOTAAN
Pasal 2
Anggota Kelompok Nelayan Usaha Etam merupakan nelayan yang melakukan
kegiatan usaha perikanan diwilayah kelompok, yang bersedia bergabung secara
sukarela tanpa adanya unsur paksaan serta mematuhi AD/ART Kelompok Nelayan
Usaha Etam.
Pasal 3
Anggota Kelompok Nelayan Usaha Etam harus memenuhi persyaratan sekurang-
kurangnya sebagai berikut :
1. Warga Negara Indonesia yang mampu melakukan perbuatan hukum.
2. Memiliki kesamaan kepentingan sebagai seorang nelayan.
3. Memiliki usaha perikanan baik tangkap maupun budidaya yang sedang diusahakan
diwilayah Kelompok Nelayan Usaha Etam.
4. Sanggup melaksanakan dan menaati ketentuan yang telah ditetapkan oleh
Kelompok
5. Sanggup membayar lunas simpanan Pokok dan simpanan wajib serta iuran kas
yang besarnya ditetapkan dalam musyawarah kelompok.

Pasal 4

Keanggotaan Kelompok tani harus tercatat dalam daftar buku keanggotaan


BAB III
HAK DAN KEWAJIBAN ANGGOTA
Pasal 5
Anggota kelompok tani mempunyai kewajiban :

1. Mematuhi Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah tangga (AD/ART)


2. Berpartisipasi dalam kegiatan usaha kelompok.
3. Mengembangkan dan memelihara kebersamaan dalam pelaksanaan organisasi
dan usaha Kelompok Nelayan Usaha Etam berdasarkan azas kekeluargaan.

Pasal 6

Anggota Kelompok Nelayan Usaha Etam mempuyai hak :


1. Menghadiri, menyatakan pendapat, dan memberikan suara dalam rapat anggota
2. Memilih dan/atau dipilih menjadi pengurus Kelompok Nelayan Usaha Etam
3. Meminta rapat anggota bila diperlukan
4. Mengemukakan pendapat atau saran kepada pengurus di luar rapat, baik
diminta maupun tidak
5. Mendapat pelayanan yang sama dengan anggota lain
6. Mendapat keterangan mengenai perkembangan Kelompok Nelayan Usaha
Etam menurut ketentuan yang berlaku
7. Melakukan pengawasan atas jalannya organisasi dan usaha Kelompok Nelayan
Usaha Etam menurut ketentuan yang berlaku

Pasal 7
Berakhirnya keanggotaan Kelompok Nelayan Usaha Etam :
1. Meninggal dunia.
2. Mundur atas permintaan sendiri.
3. Tidak melakukan kegiatan usaha perikanan di hamparan Kelompok Nelayan
Usaha Etam.
4. Diberhentikan oleh pengurus, karena :
a. Melanggar ketentuan atau menyimpang dari ketentuan yang telah
disepakati dalam rapat anggota.
b. Tidak memenuhi kewajiban sebagai anggota, seperti :
- Tidak membayar simpanan pokok, simpanan wajib dan iuran kas.
- Tidak menghadiri rapat sebanyak tiga kali berturut-turut tanpa
pemberitahuan resmi.
c. Melanggar perundang-undangan dan keputusan rapat anggota. d.
Melakukan tindak pidana.
e. Mencemarkan nama baik Kelompok Nelayan Usaha Etam, pengurus, anggota
dan PPL
Pasal 8
Anggota berhenti berdasarkan alasan sebagaimana yang termaktub dalam pasal 7
Bab III dicoret dari buku daftar anggota dan keanggotaannya dihapus sejak
tanggal pencoretan.
Pasal 9
Anggota yang berhenti wajib segera menyelesaikan hutang- piutangnya dan tidak
dibenarkan lagi hadir atau memberikan suara dalam rapat anggota.

RAPAT ANGGOTA
Pasal 10
Rapat anggota merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam Kelompok
Nelayan Usaha Etam
Pasal 11
Dalam rapat anggota, tiap anggota mempunyai hak suara yang sama yaitu, satu
anggota satu suara.
Pasal 12

Rapat anggota di adakan sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam setahun dan


setiap waktu juga dapat mengadakan rapat jika dipandang perlu.

Pasal 13
Sahnya rapat anggota dan syahnya keputusan rapat anggota ditentukan oleh
quorum yang ditentukan oleh rapat anggota yang dihadiri minimal dua per tiga
dari anggota yang hadir.
Pasal 14
Dalam hal rapat anggota tidak dapat dilaksanakan karena tidak memenuhi
quorum yang ditetapkan maka dapat ditetapkan bahwa rapat anggota
tersebut ditunda dengan batas waktu penundaan tersebut dapat ditetapkan
sendiri oleh rapat anggota.

Pasal 15

Keputusan rapat anggota diambil berdasarkan musyawarah untuk mencapai


mufakat. Dan untuk mencapai kata mufakat maka keputusan diambil berdasarkan
suara terbanyak dari jumlah anggota yang hadir.

TUGAS, FUNGSI DAN WEWENANG


RAPAT ANGGOTA TAHUNAN DAN RAPAT ANGGOTA LUARA BIASA Pasal
16
Tugas, fungsi dan wewenang rapat anggota tahunan antara lain menetapkan :
1. Rencana kerja, Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja serta pengesahan
laporan keuangan.
2. Kewenangan pengesahan pertanggung jawaban pengurus dalam pelaksanaan
tugasnya.
Pasal 17

Tugas, fungsi dan wewenang rapat anggota luar biasa :


1. Kewenangan untuk menetapkan pinjaman kredit yang melebihi kewenangan
yang telah diputuskan rapat anggota sebelumnya.
2. Menetapkan perluasan usaha.
3. Memberi penyuluhan terkait masalah perikanan.
4. Memberhentikan sementara pengurus dan atau anggota atas tindakan yang
menyalahi Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) atau
keputusan rapat anggota dan sekaligus mengangkat caretaker atau pengganti
sementara pengurus.
BAB VI
PENGATURAN RAPAT ANGGOTA
Pasal 18
Dalam pengaturan rapat anggota perlu diatur ketentuan mengenai :
1. Undangan Rapat
2. Acara Rapat
3. Waktu Rapat
4. Notulen Rapat
Pasal 19
Semua keputusan rapat anggota harus dibuat dalam berita acara rapat anggota
dan disyahkan oleh rapat anggota.
Pasal 2 0
Untuk undangan dan kehadiran anggota dalam rapat anggota harus tertulis.

BAB VII
KEUANGAN ORGANISASI
Pasal 21
Keuangan organisasi Kelompok Nelayan Usaha Etam bersumber dari simpanan
pokok anggota, sumbangan lain yang sah, dan usaha Kelompok Nelayan Usaha
Etam yang sah yang tidak bertentangan dengan peraturan Pemerintah Republik
Indonesia.

BAB VIII WAKTU Pasal


22
Kelompok tani ini berlaku dan berjalan sejak tanggal direnovasinya Kelompok
Nelayan Usaha Etam sampai dengan batas waktu yang tidak ditetapkan.
BAB IX
PENGELUARAN DAN KENDALI KEUANGAN
Pasal 23
Pengeluaran Kelompok terdiri dari pengeluaran Rutin dan Insidental.
1. Pengeluaran rutin per tahun adalah pengeluaran yang dilakukan untuk pengurus
sebagai jerih payah sebesar 40 persen dari saldo kas terakhir.Dari 40 persen
tersebut 80 persennya di bagi rata pengurus dan 20 persennya dibagi lagi
kepada pengurus harian sebagai tunjangan jabatan.
2. Pengeluaran insidental adalah pengeluaran sejumlah kecil uang dan pengeluaran
sejumlah besar uang.
3. Besarnya pengeluaran insidental ditentukan menurut perkembangan dan
diputuskan dalam rapat pengurus.
BAB X
SISA HASIL USAHA
Pasal 24

Sisa hasil usaha yang diperoleh dari Kelompok dibagi sebagai berikut:

1.40 % untuk dana pengurus


2. 5 % untuk dana sosial
3.15 % untuk dana pembangunan
4. 40 % untuk kelangsungan kelompok.

BAB XI
SANKSI Pasal
25
Sanksi organisasi kelompok tani diperlukan untuk menegakkan disiplin organisasi
dan menjamin kepastian pelaksanaan organisasi Kelompok.

Adapun sanksi yang diberlakukan dalam Kelompok Nelayan Usaha Etam adalah
sebagai berikut :

1. Pencemaran nama baik Kelompok Nelayan Usaha Etam, pengurus anggota dan
PPL dan atau kelompok tani lain akan diberhentikan setelah diberi peringatan 3
(tiga) kali.
2. Tidak merawat atau memelihara usaha budidaya akan dikenakan sanksi
tidak mendapat pelayananan dari kelompok selama 1 (satu) tahun setelah
diberi peringatan 3 (tiga) kali
3. Mencuri hasil tani anggota lainnya akan dkenakan sanksi dikeluarkan dari
keanggotaan.
4. Mencuri alat perikanan orang lain atau sesama anggota akan dikenakan sanksi
dikeluarkan dari keanggotaan setelah di beri peringatan 3 (tiga) kali untuk
mengganti.
BAB XII
BADAN PENGURUS
Pasal 26
Pengurus mempunyai kedudukan yang strategis dalam manajemen Kelompok
Nelayan Usaha Etam. Dan bertanggung jawab dalam menjalankan organisasi dan
usaha Kelompok Nelayan Usaha Etam sesuai dengan mandat yang diberikan oleh
rapat anggota.

Pasal 27
Pengurus kelompok diusulkan dan dipilih oleh anggota serta diangkat atau
disahkan oleh pengurus dalam sebuah rapat anggota
.
Pasal 28
Pengurus Kelompok dipilih untuk masa jabatan 3 tahun.
Pasal 29
Rapat pengurus dapat memberhentikan pengurus setiap waktu bila terbukti:
1. Menyalah gunakan wewenang
2. Melakukan kecurangan yang merugikan kelompok
3. Tidak mentaati AD dan ART kelompok
Pasal 30

Pengurus yang masa jabatannya telah berakhir dapat dipilih kembali untuk masa
jabatan berikutnya.
Pasal 31

Apabila seorang Pengurus mengundurkan diri sebelum masa jabatannya berakhir


maka Pengurus Kelompok harus menginformasikan kepada setiap Petani Maju
untuk dimintai usulan nama yang pantas menggantikan, dan untuk selanjutnya
oleh Petani Maju disampaikan kepada Pengurus dalam rapat pengurus.
BAB XIII
PEMBAGIAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB BADAN PENGURUS
Pasal 32
Untuk mengelola kelompok nelayan usaha etam, dibentuk pengurus yang terdiri dari :

1. Seorang penanggung jawab (Keuchiek)


2. Seorang ketua dan Seorang wakil ketua
3. Seorang sekretaris
4. Seorang bendahara
5. Seluruh Petani (Sebagai Anggota)
BAB XIV
HAK DAN KEWAJIBAN PENGURUS
Pasal 33

1. Tugas penanggung jawab


1) Memberikan saran-saran demi perbaikan kelompok baik ditanya maupun
tidak.
2) Setiap saat pelindung dapat memeriksa hal-hal yang menyangkut
administrasi,keuangan, dan lain-lain, yang memang diperlukan untuk
memberikan masukan yang harapannya akan menjadi lebih baik.

2. Tugas Ketua dan Wakil Ketua


1) Bertanggung Jawab terhadap jalannya Kelompok Tani, baik langsung atau
tidak langsung.
2) Membagi tugas-tugas kepada pengurus
3) Membuat laporan kelompok setiap akhir tahun, yang disampaikan
dalam rapat pengurus akhir tahun
4) Berkonsultasi dengan Pelindung dan pihak atau institusi lain yang dianggap
perlu untuk kemajuan kelompok.

3. Tugas sekretaris
1) Membuat undangan dan daftar hadir rapat.
2) catatan/notulen rapat
3) Mengarsipkan segala surat menyurat termasuk nomor surat, tanggal
surat masuk/keluar, dan hal surat.
4) Bersama-sama Ketua membina hubungan baik dengan instansi yang
terkait.

4. Tugas Bendahara
1) Melakukan pembukuan dengan tata cara pembukuan yang baik.
2) Membuat laporan secara periodik tentang keadaan keuangan kelompok.

BAB XV
ATURAN TAMBAHAN

Pasal 41
1. Segala sesuatu yang belum diatur dalam Anggaran Rumah Tangga ini akan diatur
kemudian dengan peraturan tersendiri.
2. Anggaran Rumah Tangga ini telah disetujui dan disyahkan dan dikukuhkan oleh
peserta musyawarah kelompok Jaya Bersama di Kampung Loa Deras
Kecamatan Penyinggahan Kabupaten Kutai Barat pada Tanggal 3 Januari 2022.
3. Anggaran Rumah Tangga ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : Penyinggahan Ilir


Pada tanggal : 10 Maret 2020

Pengurus
Kelompok Nelayan Usaha Etam

Sekretaris Ketua

Surni Masri Muhammad Nuur

Mengetahui

Kepala Kampung Penyinggahan Ilir Ketua Gapoktan Tani Sejahtera

Armansyah Adi Ivansyah

Anda mungkin juga menyukai