Anda di halaman 1dari 31

AD/ART KOPRASI JEMAJA BAHARI BERTUAH

Anggaran Dasar Koprasi Jemaja Bahari Bertuah (KJBB)

MUKADDIMAH
Bahwa kemerdekaan merupakan jembatan emas untuk mencapai cita-cita kemerdekaan yaitu
masyarakat yang adil makmur.dan sejahtera
Bahwa para Bapak Pendiri Bangsa kita telah meletakkan dasar pembangunan ekonomi untuk
mencapai masyarakat adil dan makmur dan sejahtera seperti tertuang dalam Undang-Undang
Dasar 1945 Pasal 33 Ayat (1) dengan penjelasan : ” Didalam pasal tersebut tercantum dasar
demokrasi ekonomi, yaitu produksi dikerjakan oleh semua, untuk semua di bawah pimpinan
atau pemilikan anggota-anggota masyarakat. Kemakmuran masyarakatlah yang diutamakan,
bukan kemakmuran orang seorang. Sebab itu perekonomian disusun sebagai usaha bersama
berdasar atas asas kekeluargaan dan bangun perusahaan yang sesuai untuk itu ialah Koperasi.”
Bahwa setelah mengikuti dengan seksama jalannya pembangunan ekonomi pada masa lalu,
dan pembangunan Koperasi pada umumnya serta pembangunan Koperasi yang membidangi
perikanan nelayan pada khususnya, menunjukkan bahwa pembangunan tersebut belum sesuai
dengan amanah Pasal 33 Undang-Undang Dasar 1945. Koperasi adalah merupakan bangun
perusahaan yang sesuai dengan amanah Pasal 33 Undang-Undang Dasar 1945 dijadikan sebagai
pelaku ekonomi pinggiran atau dipinggirkan. Berdasarkan kondisi tersebut maka dalam era
reformasi ini Koprasi Jemaja Bahari Bertuah dengan seluruh jajarannya bertekad bulat untuk
tampil sebagai pelaksana pembangunan perekonomian nasional dengan memainkan peranan
yang sesungguhnya yang berorientasi pada pembangunan ekonomi kerakyatan yang berbasis
pada kelautan dan perikanan serta membuka pasar atau produk kelautan baik di dalam dan di
luar negeri dengan mengkaitkannya secara lengkap melalui kerjasama yang solid dan sinergik
dengan kegiatan ekonomi warga koperasi sebagai konsumen.
Bahwa berdasarkan jaringan organisasi dan asset meterial dan non-material yang telah dimiliki
Koprasi Jemaja Bahari Bertuah serta berbagai peluang usaha yang tersedia di era reformasi,
Koprasi Jemaja Bahari Bertuah beserta jajarannya bertekad untuk selalu tampil dan berada di
dalam ”PEMBANGUNAN EKONOMI KERAKYATAN” serta dapat menjadi salah satu pelaku utama
perekonomian nasional. Untuk mencapai tujuan tersebut, Koprasi Jemaja Bahari Bertuah akan
selalu berupaya memberdayakan anggotanya sebagai daya dukung utama bagi usaha-usaha
bersekala besar yang akan dibangun dan dikembangkan baik yang berada di hulu maupun di
hilir.
Bahwa berdasarkan paradigma tersebut di atas, maka dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa
disusunlah Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Koprasi Jemaja Bahari Bertuah yang
memuat ketentuan-ketentuan tentang jenis usaha yang berorientasi jauh ke depan serta
menetapkan perangkat Organisasi Kelembagaan yang lengkap dan memadai sehingga mampu
menjawab tantangan dunia usaha yang semakin kompetitif. Penyempurnaan Anggaran Dasar
dan Anggaran Rumah Tangga tersebut dimaksudkan pula untuk meningkatkan kemampuan
Koprasi Jemaja Bahari Bertuah menangkap peluang-peluang usaha yang muncul sebagai akibat
dari kebijakan Pemerintah di era reformasi ini yang diantaranya menyangkut kebijakan
redistribusi asset nasional dan kebijakan-kebijakan lain di bidang Kelautan dan perikanan,
Distribusi hasil Tangkapan, Industri hasil Periakanan, Sarana dan Prasarana Produksi Perikanan,
Permodalan, serta Perdagangan Ekspor dan Impor.

ANGGARAN DASAR
BAB I
NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN
Pasal 1
1) Koperasi ini bernama Koprasi Jemaja Bahari Bertuah, disingkat ”KJBB”, merupakan
Koperasi Primer dan selanjutnya dalam Anggaran Dasar ini disebut Koprasi Jemaja
Bahari Bertuah
2) Koprasi Jemaja Bahari Bertuah berkedudukan d kecamatan Jemaja kabupaten
Kepulauan Anambas
3) Koprasi Jemaja Bahari Bertuah dapat membuka perwakilan di Luar Daerah,
berdasarkan Keputusan Rapat Anggota.

BAB II
LANDASAN, ASAS DAN PRISIP
Pasal 2
Koprasi Jemaja Bahari Bertuah berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 serta
berdasarkan atas asas kekeluargaan.
Pasal 3

1. Koprasi Jemaja Bahari Bertuah melakukan kegiatannya berdasarkan prinsip-prinsip


Koperasi, yaitu :
2. Koprasi Jemaja Bahari Bertuah sebagai badan usah dalam melaksanakan usaha
berdasarkan prinsip-prinsip: kebersamaan, effisiensi, profesionalisme dan saling
menguntungkan serta meningkatkan kesejahteraan anggota dan masyarakat.

1. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka;


2. Pengelolaan dilakukan secara demokratis;
3. Pembagian SHU dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya jasa usaha masing-
masing anggota;
4. Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal;
5. Kemandirian;
6. Pendidikan perkoperasian bagi anggota;
7. Kerjasama antar koperasi;
8. Kerja sama antar pihak yang penanaman modal, baik itu dari pemerintah, perusahaan
dan peribadi

BAB III
MAKSUD, TUJUAN DAN USAHA
Pasal 4
Maksud dan tujuan dari Koprasi Jemaja Bahari Bertuah adalah memajukan kelembagaan dan
kegiatan usaha anggota dan jajarannya.
Pasal 5

1. Untuk mencapai maksud dan tujuan sebagaimana dimaksud Pasal 4, maka Koprasi
Jemaja Bahari Bertuah menyelenggarakan usaha yang berkaitan dengan kegiatan
usaha anggota antara lain:
2. Dalam hal kelebihan kemampuan pelayanan kepada anggota Koprasi Jemaja Bahari
Bertuah dapat membuka peluang usaha dengan non anggota.

1. Simpan pinjam sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku;


2. Pengadaan dan penyaluran barang-barang kebutuhan anggota;
3. Kegiatan usaha dalam bidang Usaha perikanan dan kelautan;
4. Kegiatan usaha lainnya sesuai dengan kebutuhan anggota;
5. Kegiatan penyuluhan, pendidikan dan pelatihan keterampilan bagi Pengurus dan
anggota.

3. Dalam melaksanakan kegiatan usaha Koprasi Jemaja Bahari Bertuah dapat membentuk unit-
unit usaha baik di dalam maupun di luar Daearh.
4. Dalam melaksanakan kegiatan usahanya sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) sampai
dengan (3) Pasal ini, Koprasi Jemaja Bahari Bertuah dapat melakukan kerjasama dengan
Koperasi dan Badan Usaha lain, baik di dalam maupun di luar negeri.
BAB IV
KEANGGOTAAN
Pasal 6
Yang dapat diterima menjadi anggota Koprasi Jemaja Bahari Bertuah, adalah Seluruh nelayan
dan Anggota Kelompok nelayan Kabupaten Kepulaan Anambas yang memenuhi syarat-syarat
sebagai berikut:

1. Menyetujui Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga dan Peraturan-peraturan yang


berlaku dalam Koprasi Jemaja Bahari Bertuah
2. Telah melunasi Simpanan Pokok sesuai dengan ketentuan dalam Anggaran Dasar dan
Simpanan Wajib sesuai dengan ketentuan dalam Anggaran Rumah Tangga Koprasi
Jemaja Bahari Bertuah.

Pasal 7

1. Keanggotaan Koprasi Jemaja Bahari Bertuah sah jika simpanan pokok telah dilunasi dan
menandatangani buku daftar anggota Koprasi Jemaja Bahari Bertuah, Keanggotaan
tidak dapat dipindah tangankan kepada Badan Hukum-badan hukum lain manapun
dengan cara apapun.

Pasal 8

1. Keanggotaan berakhir apabila:


1. Anggota yang diberhentikan oleh pengurus dapat membela diri dalam Rapat
Anggota
2. Berahirnya keanggotaan Koprasi Jemaja Bahari Bertuah sebagaimana tersebut
dalam ayat (1) Pasal ini setelah namanya dihapus dari Buku Daftar Anggota
Koprasi Jemaja Bahari Bertuah.
3. Anggota yang berhenti akan menerima kembali simpanan-simpanan yang telah
dibayar dan hak-hak lainnya setelah dikurangi kewajiban yang ditetapkan dalam
Anggaran Rumah Tangga atau Peraturan Khusus Koprasi Jemaja Bahari Bertuah
dan membayar penggantian keuangan yang ditimbulkan olehnya.

1. Koperasi yang bersangkutan bubar atau dibubarkan oleh pemerintah;


2. Berhenti atas kehendak sendiri;
3. Diberhentikan oleh pengurus karena tidak memenuhi lagi syarat keanggotaan dan atau
melanggar ketentuan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga dan Peraturan lainnya
yang berlaku dalam Koprasi Jemaja Bahari Bertuah.

Pasal 9
Setiap anggota berkewajiban:

1. Membayar simpanan pokok dan simpanan wajib pada Koprasi Jemaja Bahari Bertuah
sesuai ketentuan yang diputuskan Rapat Anggota;
2. Menggunakan jasa usaha Koprasi Jemaja Bahari Bertuah untuk memenuhi
kebutuhannya;
3. Berperan serta mengembangkan usaha Koprasi Jemaja Bahari Bertuah (berpartisipasi
aktif).
4. Mentaati ketentuan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, keputusan Rapat
Anggota dan ketentuan-ketentuan lainnya yang berlaku dalam Koprasi Jemaja Bahari
Bertuah Memelihara nama baik, persatuan dan kesatuan , keutuhan Koprasi Jemaja
Bahari Bertuah
5. Menanggung kerugian usaha Koprasi Jemaja Bahari Bertuah secara terbatas maksimal
sebesar simpanan pokok dan simpanan wajib.

Pasal 10
Setiap anggota berhak:

1. Mendapatkan pelayanan yang sama dalam memanfaatkan jasa usaha dan menikmati
hasil usaha Koprasi Jemaja Bahari Bertuah sesuai dengan partisipasi dan jasa pada
Koprasi Jemaja Bahari Bertuah
2. Menghadiri setiap Rapat Anggota Koprasi Jemaja Bahari Bertuah
3. Mempergunakan Hak bicara dan hak suara;
4. Memilih dan dipilih menjadi Pengurus atau Pengawas Koprasi Jemaja Bahari Bertuah
5. Mengetahui keadaan organisasi dan usaha Koprasi Jemaja Bahari Bertuah
6. Mengajukan pendapat, saran dan usul untuk memperbaiki Koprasi Jemaja Bahari
Bertuah

BAB V

RAPAT ANGGOTA
Pasal 11

1. Rapat Anggota merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam Koprasi Jemaja Bahari
Bertuah
2. Rapat Anggota berwenang menetapkan:
3. Rapat Anggota Koprasi Jemaja Bahari Bertuah terdiri dari:
4. Rincian tentang syarat-syarat dan tata tertib setiap jenis Rapat Anggota seperti tersebut
dalam ayat (3) pasal ini diatur dalam Anggaran Rumah Tangga (ART) Koprasi Jemaja
Bahari Bertuah
5. Setiap anggota mempunyai hak suara yang sama dalam Rapat Anggota yaitu satu
anggota satu suara.
6. Tempat, tanggal acara Rapat Anggota harus sudah disampaikan terlebih dahulu kepada
anggota sekurang-kurangnya 7 (tujuh) hari sebelum pelaksanaan Rapat Anggota.

1. Anggaran Dasar;
2. Kebijakan umum dibidang organisasi manajemen dan usaha Koprasi Jemaja Bahari
Bertuah
3. Pemilihan, pengangkatan dan pemberhentian pengurus dan pengawas;
4. Rencana kerja, rencana anggaran pendapatan dan belanja Koprasi Jemaja Bahari
Bertuah, serta pengesahan laporan keuangan;
5. Pengesahan pertanggung jawaban pengurus dan pengawas dalam pelaksanaan
tugasnya;
6. Pembagian Sisa Hasil Usaha;

1. Penggabungan, peleburan, pembagian dan pembubaran Koprasi Jemaja Bahari Bertuah


2. Rapat Anggota Tahunan
3. Rapat Anggota Program
4. Rapat Anggota Khusus
5. Rapat Anggota Luar Biasa

Pasal 12

1. Rapat Anggota sah jika dihadiri lebih dari setengah jumlah anggota Koprasi Jemaja
Bahari Bertuah
2. Apabila Rapat Anggota tidak dapat berlangsung karena tidak memenuhi ketentuan
sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) maka rapat ditunda untuk paling lama 7 (tujuh)
hari dan bila pada rapat kedua tetap tidak tercapai syarat tersebut ayat (1) dalam pasal
ini maka Rapat Anggota dapat berlangsung dan keputusannya sah serta mengikat
anggota.
3. Keputusan Rapat Anggota diambil berdasarkan musyawarah untuk mencapai mufakat.
4. Dalam hal tidak tercapai mufakat maka keputusan diambil berdasarkan suara terbanyak
dari anggota yang hadir.
5. Anggota yang tidak hadir tidak dapat mewakilkan suaranya kepada anggota yang lain.

Pasal 13

1. Perubahan Anggaran Dasar dilakukan dalam Rapat Anggota Khusus yang dihadiri oleh
sekurang-kurangnya 1/3 daripada jumlah anggota Koprasi Jemaja Bahari Bertuah dan
keputusannya harus disetujui oleh 2/3 dari jumlah anggota yang hadir.
2. Perubahan Koprasi Jemaja Bahari Bertuah dilakukan dalam Rapat Anggota Khusus yang
dihadiri oleh sekurang-kurangnya 3/4 daripada jumlah anggota Koprasi Jemaja Bahari
Bertuah dan keputusannya harus disetujui oleh 2/3 dari jumlah anggota yang hadir.

Pasal 14

1. Rapat Anggota dipimpin oleh pengurus Koprasi Jemaja Bahari Bertuah yang terdiri dari
Ketua Sidang dan Sekretaris Sidang;
2. Setiap Rapat Anggota harus dibuat Berita Acara Rapat yang ditandatangani oleh Ketua
dan Sekretaris Sidang.
3. Keputusan Rapat Anggota ditandatangani oleh Ketua dan Sekretaris Sidang.
BAB VI
PENGURUS
Pasal 15

1. Pengurus Koprasi Jemaja Bahari Bertuah terdiri dari unsur:


2. Pengurus Koprasi Jemaja Bahari Bertuah dipilih dari dan oleh anggota dalam Rapat
Anggota.
3. Yang dapat dipilih menjadi pengurus ialah yang memenuhi syarat-syarat antara lain:

1. Ketua
2. Sekretaris
3. Bendahara

1. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.


2. Memiliki sifat kejujuran dan keterampilan kerja.
3. Mempunyai pengetahuan yang luas tentang perkoperasian dan dunia usaha.
4. Tidak pernah melakukan tindakan atau kegiatan yang merugikan Negara Republik
Indonesia dan atau Gerakan Koperasi serta tidak pernah dihukum karena melakukan
tindak pidana ekonomi.
5. Mempunyai pengalaman minimal 2 (dua) tahun menjadi pengurus di Koperasi Anggota.
6. Syarat-syarat lain yang akan diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.

Pasal 16

1. Masa jabatan pengurus adalah 5 (lima) tahun dan setelah habis masa jabatannya dapat
dipilih kembali.
2. Rapat Anggota dapat memberhentikan pengurus setiap waktu bila terbukti bahwa:
3. Bilamana seorang anggota pengurus berhenti sebelum masa jabatannya berakhir, maka
Rapat Pengurus dapat mengangkat penggantinya dengan cara mengangkat dari
kalangan anggota Koprasi Jemaja Bahari Bertuah.
4. Pengangkatan pengganti Anggota Pengurus yang berhenti sebagaimana dimaksud ayat
(4) pasal ini dipertanggungjawabkan oleh pengurus dan dimintakan pengesahan dalam
Rapat Anggota berikutnya.

1. Pengurus melakukan kecurangan dan merugikan Koprasi Jemaja Bahari Bertuah.


2. Pengurus tidak mentaati Undang-undang Koperasi, Peraturan-peraturan
pelaksanaannya, Anggaran Rumah Tangga dan Peraturan khusus Koprasi Jemaja
Bahari Bertuah.
3. Pengurus baik dalam sikap maupun tindakannya menimbulkan pertentangan dalam
Gerakan Koperasi.
4. Pengurus tidak royal lagi kepada Koprasi Jemaja Bahari Bertuah dan anggota.
5. Ternyata dikemudian hari terbukti tidak memenuhi syarat sebagaimana yang tersebut
dalam pasal 15 ayat (3).

Pasal 17

1. Pengurus Koprasi Jemaja Bahari Bertuah berjumlah sekurang-kurangnya 3 (tiga) orang


dan sebanyak-banyaknya 9 (sembilan) orang.
2. Pengurus yang telah diangkat dicatat dalam Buku Daftar Pengurus.

Pasal 18

1. Tugas, Wewenang, Hak Kewajiban dan Tanggung jawab Pengurus:


1. Pengurus Koprasi Jemaja Bahari Bertuah mempunyai wewenang:
2. Pengurus Koprasi Jemaja Bahari Bertuah mempunyai hak:

1. Memimpin organisasi dan usaha Koprasi Jemaja Bahari Bertuah, melakukan segala
perbuatan hukum untuk dan atas nama Koprasi Jemaja Bahari Bertuah serta mewakili
Koprasi Jemaja Bahari Bertuah di hadapan dan di luar pengadilan.
2. Menyelenggarakan Rapat Pengurus dan Rapat Anggota serta mempertanggung
jawabkan kepada Rapat Anggota mengenai pelaksanaan tugas kepengurusannya.
3. Menyelenggarakan administrasi organisasi, yaitu antaralain:

1. Buku Daftar Anggota untuk mencatat masuk dan keluar anggota pada waktunya;
2. Buku Daftar Pengurus untuk mencatat saat mulai dan berhentinya jabatan pengurus;
3. Buku Daftar Pengawas untuk mencatat saat mulai dan berhentinya jabatan pengawas;
4. Kartu Tanda Anggota.
5. Menyusun, mengajukan dan melaksanakan Rencana Kerja dan Rencana Anggaran
Pendapatan dan Belanja Koprasi Jemaja Bahari Bertuah.
6. Menyelenggarakan pembukuan keuangan dan inventaris.
7. Mengadakan dan melaksanakan upaya-upaya lain untuk mengembangkan usaha
Koprasi Jemaja Bahari Bertuah sesuai keputusan Rapat Anggota sepanjang tidak
merugikan Koprasi Jemaja Bahari Bertuah dan anggota.
8. Memberikan penjelasan-penjelasan kepada anggota supaya ketentuan-ketentuan dala
Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, Peraturan Khusus, Keputusan Rapat
Anggota dan Keputusan Rapat Pengurus diketahui dan dimengerti oleh segenap
anggota.
9. Memelihara kerukunan antar anggota dan mencegah segala hal yang menyebabkan
timbulnya perselisihan paham.

1. Memutuskan penerimaan dan penolakan anggota baru serta pemberhentian anggota.


2. Mengangkat dan memberhentikan Direksi, Karyawan dan atau Pimpinan dari unit usaha
Koprasi Jemaja Bahari Bertuah.
3. Membuka cabang atau perwakilan usaha sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 5
Anggaran Dasar ini.
4. Pengurus dapat meminta jasa audit kepada Koperasi Jasa Audit atau Akuntan Publik
sesuai kemampuan dan tingkat perkembangannya.

Dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya. Pengurus menerima imbalan jasa sesuai
Keputusan Rapat Anggota.

1. Pengurus Koprasi Jemaja Bahari Bertuah berkewajiban untuk:


1. Pengurus mempunyai Tanggung jawab:

1. Melaksanakan Rapat Anggota untuk melaporkan pelaksanaan tugas kepengurusannya.


2. Membantu pengawas dalam pelaksanaan pengawasan antara lain memberikan
keterangan dan segala sesuatu tentang asset Koprasi Jemaja Bahari Bertuah.
3. Menanggung terhadap kerugian yang diderita oleh Koprasi Jemaja Bahari Bertuah
sebagai akibat karena kesengajaan dan kelalaiannya;

1. Jika kerugian yang timbul sebagai akibat kesengajaan dan kelalaian seorang atau
beberapa anggota pengurus maka kerugian ditanggung oleh anggota pengurus yang
bersangkutan.
2. Jika kerugian yang timbul akibat kebijaksanaan yang telah diputuskan dalam Rapat
Pengurus, maka semua anggota pengurus tanpa kecuali menanggung kerugian yang
diderita Koprasi Jemaja Bahari Bertuah.
3. Pengurus sebelum memangku jabatannya wajib mengucapkan sumpah atau janji
sebagaimana diatur dalam Anggaran Rumah Tangga Koprasi Jemaja Bahari Bertuah
4. Untuk melaksanakan Tugas, Wewenang dan Tanggung jawab seperti tersebut pada
pasal 18 ayat (1) s/d (3), Pengurus wajib menyusun ketentuan mengenai pembagian
tugas, wewenang dan tanggung jawab Anggota Pengurus.

1. Setelah tahun buku Koprasi Jemaja Bahari Bertuah ditutup, pengurus menyampaikan
laporan pertanggung jawaban kepada Rapat Anggota yang isinya sekurang-kurangnya:

1. Laporan keuangan yang terdiri dari neraca akhir tahun buku yang baru lampau dan
perhitungan Sisa Hasil Usaha serta arus kas dari tahun yang bersangkutan berikut
penjelasannya.
2. Keadaan dan usaha Koprasi Jemaja Bahari Bertuah serta hasil usaha yang dicapai.
3. Pertanggung jawaban sebagaimana dimaksud huruf a ayat (5) pasal ini ditandatangani
oleh semua pengurus.
4. Apabila salah seorang anggota pengurus tidak menandatangani laporan tahunan
tersebut, anggota yang bersangkutan menjelaskan alasannya secara tertulis.
5. Persetujuan terhadap laporan tahunan, termasuk pengesahan Laporan Keuangan,
merupakan penerimaan pertanggung jawaban pengurus oleh Rapat Anggota. Dengan
persetujuan ini membebaskan pengurus dari tanggung jawabnya pada tahun buku
yang bersangkutan.

BAB VII
PENGAWAS
Pasal 19

1. Pengawas dipilih dari dan oleh anggota dalam Rapat Anggota


2. Yang dapat dipilih menjadi pengawas Koprasi Jemaja Bahari Bertuah adalah anggota
yang memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:

1. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.


2. Anggota Koprasi Jemaja Bahari Bertuah
3. Mempunyai sifat kejujuran dan keterampilan kerja.
4. Mengetahui pengetahuan yang luas tentang perkoperasian.
5. Mempunyai pengetahuan dibidang keuangan dan audit.
6. Tidak pernah melakukan tindakan yang merugikan Negara Republik Indonesia dan atau
Gerakan Koperasi serta tidak pernah melakukan tindak pidana ekonomi.
7. Mempunyai pengalaman minimal 2 (dua) tahun manjadi pengurus di Koperasi Anggota.
8. Persyaratan lainnya sebagaimana diatur dalam Anggaran Rumah Tangga Koprasi Jemaja
Bahari Bertuah.

1. Pengawas terdiri sebanyak-banyaknya 3 (tiga) orang.


1. Masa jabatan pengawas adalah 5 (lima) tahun, dan setelah habis masa
jabatannya dapat dipilih kembali.

Pasal 20
Tugas, wewenang, hak, kewajiban dan tanggung jawab pengawas:

1. Pengawas Koprasi Jemaja Bahari Bertuah mempunyai tugas melakukan pengawasan


terhadap pelaksanaan kebijaksanaan dan pengelolaan Koprasi Jemaja Bahari Bertuah.
2. Pengawas Koprasi Jemaja Bahari Bertuah mempunyai wewenang:
1. Meneliti catatan dan pembukuan yang ada pada Koprasi Jemaja Bahari Bertuah.
2. Mendapat segala keterangan yang diperlukan.
3. Memberikan koreksi, saran, teguran,dan peringatan kepada pengurus.
4. Pengawas dapat meminta jasa audit kepada Akuntan Publik atau Koperasi Jasa
Audit yang biayanya ditanggung oleh Koprasi Jemaja Bahari Bertuah.
5. Biaya audit tersebut dimasukkan dalam Anggaran Biaya Koprasi Jemaja Bahari
Bertuah.
6. Pengawas Koprasi Jemaja Bahari Bertuah mempunyai hak:

Pengawas berhak menerima imbalan jasa sesuai Keputusan Rapat Anggota.

1. Pengawas Koprasi Jemaja Bahari Bertuah mempunyai kewajiban:


1. Merahasiakan hasil pengawasannya terhadap pihak ketiga.
2. Setelah melakukan pemeriksaan wajib melaporkan pemeriksaan atau hasil
temuannya kepada pengurus.
3. Membuat laporan tertulis hasil pengawasannya pada Rapat Anggota.
2. Pengawas mempunyai tanggung jawab:

Setelah Tahun Buku Koprasi Jemaja Bahari Bertuah ditutup pengawas menyampaikan laporan
pertanggung jawaban pengawas terhadap Rapat Anggota.
BAB VIII
PENASEHAT
Pasal 21

1. Pengurus dapat mengangkat penasehat demi kepentingan Koprasi Jemaja Bahari


Bertuah.
2. Penasehat memberi nasehat pada pengurus untuk kemajuan Koprasi Jemaja Bahari
Bertuah baik diminta atau tidak diminta.
3. Pengangkatan penasehat, sebagaimana dimaksud ayat (1) pasal ini, dilaporkan kepada
Rapat Anggota.
4. Ketentuan lebih lanjut mengenai penasehat diatur dalam Anggaran Rumah Tangga
Koprasi Jemaja Bahari Bertuah.

BAB IX
STAF AHLI
Pasal 22

1. Pengurus mengangkat Staf Ahli untuk membantu pengurus dalam menjalankan fungsi
dan tugas-tugas kepengurusannya.
2. Ketentuan lebih lanjut mengenai Staf Ahli diatur dalam Anggaran Rumah Tangga Koprasi
Jemaja Bahari Bertuah.
BAB X
DIREKSI DAN KARYAWAN
Pasal 23

1. Rencana pengangkatan direksi diajukan pada Rapat Anggota untuk memperoleh


persetujuan
2. Direksi diangkat oleh dan bertanggung jawab kepada pengurus.
3. Susunan, persyaratan, tugas, wewenang hak dan kewajiban direksi diatur dalam
Anggaran Rumah Tangga.
4. Pengangkatan direksi serta hubungan kerja antara pengurus dan direksi dituangkan
dalam Kontrak Kerja yang ditandatangani pengurus dan direksi yang bersangkutan.
5. Khusus untuk Unit Simpan Pinjam sebagai unit otonom Koprasi Jemaja Bahari Bertuah,
Direktur Unit Simpan Pinjam bertanggung jawab langsung kepada pengurus. Syarat-
syarat pengelola disesuaikan dengan Peraturan Khusus Koprasi Jemaja Bahari Bertuah
dengan tetap memperhatikan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 24

1. Karyawan Koprasi Jemaja Bahari Bertuah diangkat dan atau diberhentikan oleh
pengurus Koprasi Jemaja Bahari Bertuah atas usul direksi, sedangkan alih tugas
ditetapkan oleh direksi serta bertanggung jawab kepada direksi.
2. Syarat-syarat untuk diangkat menjadi karyawan Koprasi Jemaja Bahari Bertuah diatur
lebih lanjut dalam Peraturan Perusahaan Koprasi Jemaja Bahari Bertuah.

BAB XI
TAHUN BUKU DAN PEMBUKUAN
Pasal 25

1. Tahun Buku Koprasi Jemaja Bahari Bertuah adalah tanggal 1 Januari sampai dengan
tanggal 31 Desember.
2. Koprasi Jemaja Bahari Bertuah wajib menyelenggarakan pembukuan sesuai dengan
standar akuntansi keuangan.
BAB XII
MODAL
Pasal 26

1. Koprasi Jemaja Bahari Bertuah mempunyai modal yang diperoleh dari modal sendiri,
modal pinjaman dan modal penyertaan.
2. Modal sendiri bersumber dari:
3. Modal pinjaman dapat berasal dari:
1. Modal Koprasi Jemaja Bahari Bertuah yang berasal dari hibah atau donasi dari
pihak ketiga merupakan bagian dari simpanan khusus anggota yang tidak dapat
dibagikan dalam jangka waktu 15 tahun dan digunakan sebagai modal untuk
mengembangkan usaha.
2. Selain modal sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) dan (3) pasal ini Koprasi
Jemaja Bahari Bertuah dapat memupuk modal penyertaan yang berasal dari:
3. Sebagian modal yang dimaksud dalam ayat (2) pasal ini, ditempatkan sebagai
modal yang disetor pada Unit Simpan Pinjam Koprasi Jemaja Bahari Bertuah ,
yang besarnya ditatapkan sesuai keputusan Rapat Anggota.

1. Simpanan pokok
2. Simpanan wajib
3. Dana cadangan
4. Hibah

1. Anggota
2. Koperasi lainnya dan atau anggotanya
3. Bank dan lembaga keuangan lainnya
4. Penerbitan obligasi dan surat hutang lainnya
5. Sumber lain yang sah

1. Pemerintah
2. Anggota Koprasi Jemaja Bahari Bertuah
3. Masyarakat
4. Badan Usaha Milik Negara dan Swasta
5. Badan Usaha lainnya
6. Investasi Lainnya
7. Pasal 27

1. Setiap anggota wajib membayar simpanan pokok sejumlah Rp. 50.000,- (orang)
2. Simpanan pokok dapat dibayar sekaligus atau secara angsuran yang besarnya
ditetapkan di dalam Anggaran Rumah Tangga atau Peraturan Khusus.
3. Setiap anggota diwajibkan untuk membayar simpanan wajib pada Koprasi Jemaja
Bahari Bertuah yang besarnya ditetapkan dalam Anggaran Rumah Tangga atau
Peraturan Khusus.
4. Setiap anggota dapat menyimpan dalam bentuk simpanan sukarala atau simpanan
lainnya yang ketentuannya ditetapkan dalam Anggaran Rumah Tangga dan Peraturan
Khusus.
5. Uang simpanan pokok dan simpanan wajib tidak dapat diambil kembali selama masih
menjadi anggota.

Pasal 28

1. Dalam hal anggota berhenti karena bubar atau Koprasi Jemaja Bahari Bertuah bubar
atau dibubarkan oleh Pemerintah, simpanan pokok, simpanan wajib dan hak-hak
lainnya setelah dikurangi dengan bagian tanggungannya yang ditetapkan, dikembalikan
kepada anggota yang berhak selambat-lambatnya satu bulan semenjak Koprasi Jemaja
Bahari Bertuah bubar atau dibubarkan.
2. Dalam hal anggota berhenti karena kehandak sendiri atau diberhentikan oleh pengurus,
simpanan pokok dan simpanan wajib serta hak lainnya setelah dikurangi dengan
bagian tanggungannya yang ditetapkan dikembalikan kepada anggota selambat-
lambatnya dalam waktu satu bulan semenjak diberhentikan.

BAB XIII
JANGKA WAKTU BERDIRINYA
Pasal 29
Koprasi Jemaja Bahari Bertuah didirikan dalam jangka waktu yang tidak terbatas sesuai dengan
maksud dan tujuan sebagaimana dimaksud dalam pasal 5 Anggaran Dasar ini.
BAB XIV
SISA HASIL USAHA
Pasal 30

1. Sisa Hasil Usaha Koprasi Jemaja Bahari Bertuah merupakan pendapatan yang diperoleh
dalam satu tahun buku dikurangi dengan biaya-biaya, penyusutan dan kewajiban
lainnya termasuk pajak dalam tahun buku yang bersangkutan.
2. Sisa Hasil Usaha setelah dikurangi dana cadangan, dibagikan kepada anggota sebanding
dengan jasa usaha yang dilakukan oleh masing-masing anggota dengan Koprasi Jemaja
Bahari Bertuah, serta digunakan untuk keperluan lain dari Koprasi Jemaja Bahari
Bertuah, sesuai dengan keputusan Rapat Anggota.
3. Besarnya pemupukan modal dan cadangan ditetapkan dalam Rapat Anggota.
4. Pembagian Sisa Hasil Usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal ini,
prosentasinya diatur oleh Rapat Anggota sebagai berikut:

1. Untuk dana cadangan/operasional ( 10 %)


2. Untuk dana anggota Kelompok ( 10 %)
3. Untuk dana pengurus, pengawas dan anggota Koperasi ( 60 %)
4. Untuk dana direksi dan karyawan ( 10 %)
5. Untuk dana pendidikan( 5 %)
6. Untuk dana sosial ( 5 %)

Pasal 31
Dana cadangan untuk keperluan perluasan usaha anggota dan jajarannya diputuskan dalam
Rapat Anggota.

BAB XV
TABUNGAN ANGGOTA
Pasal 32

1. Seluruh Koprasi Jemaja Bahari Bertuah wajib menanggung kerugian Koprasi Jemaja
Bahari Bertuah yang timbul pada saat pembubaran dengan ketentuan
pembebanannya terbatas pada simpanan pokok dan simpanan wajib yang telah
dibayarkan.
2. Tanggungan anggota yang timbul akibat kerugian pada penutupan tahun buku
dibebankan kepada dana cadangan, apabila dan cadangan tidak mencukupi, maka
dibebankan terbatas pada simpanan pokok dan simpanan wajib.
3. Anggota yang telah keluar sebelum Koprasi Jemaja Bahari Bertuah dibubarkan wajib
menanggung kerugian, apabila kerugian tersebut terjadi dimana anggota yang
bersangkutan masih menjadi anggota Koprasi Jemaja Bahari Bertuah dan keluarnya
sebagai anggota belum lewat jangka 6 (enam) bulan.
BAB XVI
PEMBUBARAN DAN PENYELESAIAN
Pasal 33

1. Pembubaran Koprasi Jemaja Bahari Bertuah oleh Rapat Anggota Khusus didasarkan
pada:

1. Keputusan Rapat Anggota Khusus


2. Keputusan Pemerintah

1. Atas permintaan sekurang-kurangnya ¾ dari jumlah anggota Koprasi Jemaja Bahari


Bertuah
2. Tidak ada kegiatan usaha lagi.

Pasal 34

1. Dalam hal Koprasi Jemaja Bahari Bertuah hendak dibubarkan maka Rapat Anggota
mengangkat penyelesai yang terdiri dari unsur anggota, pengurus, pengawas dan
pihak lain yang dianggap perlu yang diberi kuasa untuk menyelesaikan pembubaran.
2. Penyelesai mempunyai hak, wewenang dan kewajiban:
3. Penyelesai membuat berita acara penyelesaian dan menyampaikan kepada Rapat
Anggota.
1. Pengurus menyampaikan keputusan pembubaran Koprasi Jemaja Bahari
Bertuah kepada Rapat Anggota serta kepada pejabat sesuai ketentuan yang
belaku.
2. Pembayaran biaya penyelesaian didahulukan daripada pembayaran hutang
lainnya.
3. Penyelesai memberitahukan keputusan pembubaran Koprasi Jemaja Bahari
Bertuah kepada semua kreditur maupun pemerintah.

1. Melakukan segala perbuatan hukum untuk dan atas nama Koprasi Jemaja Bahari
Bertuah dalam penyelesaian.
2. Mengumpulkan segala keterangan yang diperlukan.
3. Memanggil pengurus, anggota dan bekas anggota tertentu yang diperlukan, baik sendiri-
sendiri maupun bersama-sama.
4. Memperoleh, memeriksa dan menggunakan segala catatan dan arsip Koprasi Jemaja
Bahari Bertuah.
5. Menetapkan dan melaksanakan segala kewajiban pembayaran yang dilakukan dari
pembayaran yang dilakukan dari pembayaran hutang lainnya.
6. Menggunakan sisa kekayaan untuk menyelesaikan sisa kewajiban Koprasi Jemaja Bahari
Bertuah.
7. Membagikan sisa hasil penyelesaian pada anggota.
8. Membuat berita acara penyelesaian.

BAB XVII
SANKSI
Pasal 35

1. Apabila anggota, pengurus dan pengawas melanggar ketentuan Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga dan peraturan yang lainnya yang berlaku di Koprasi Jemaja
Bahari Bertuah dapat diberikan sanksi oleh Rapat Pleno Pengurus dan Pengawas
berupa:
2. Ketentuan lebih lanjut mengenai ayat (1) pasal ini diatur dalam Anggaran Rumah Tangga
Koprasi Jemaja Bahari Bertuah.
3. Apabila direksi dan staf ahli melanggar ketentuan kontrak kerja yang berlaku, dikenakan
sanksi sesuai dengan ketentuan dalam kontrak kerja tersebut.
4. Apabila karyawan melanggar ketentuan peraturan perusahaan dan peraturan lainnya
yang berlaku di Koprasi Jemaja Bahari Bertuah dikenakan sanksi sesuai ketentuan
dalam peraturan perusahaan.
5. Ketentuan sanksi sebagaimana dimaksud ayat (3) dan (4) pasal ini lebih lanjut akan
diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.

1. Peringatan
2. Pemberhentian sementara
3. Diajukan ke pengadilan
BAB XVIII
ANGGARAN RUMAH TANGGA DAN PERATURAN
Pasal 36
Rapat Anggota menetapkan Anggaran Rumah Tangga dan atau Peraturan Khusus, yang memuat
Peraturan Pelaksanaan ketentuan Anggaran Dasar Koprasi Jemaja Bahari Bertuah dan tidak
boleh bertentangan dengan Anggaran Dasar ini.
BAB XIX
PENUTUP
Pasal 37
Akta Perubahan Anggaran Dasar Koprasi Jemaja Bahari Bertuah dibuat, disetujui dan disahkan
oleh Rapat Anggota Khusus ( RAK) Koprasi Jemaja Bahari Bertuah tanggal 09 Februari 2023
dan ditandatangani oleh kami Pengurus, Pengawas Koprasi Jemaja Bahari Bertuah dan Isu
cahaya Ketua Umum Koprasi Jemaja Bahari Bertuah selaku Wakil Anggota yang diberi mandat
penuh oleh Rapat Anggota Khusus (RAK) Koprasi Jemaja Bahari Bertuah tanggal 09 Februari
2023
Ditetapkan di : Letung
Atas nama Pengurus dan Kuasa Anggota KJBB
ANGGARAN DASAR RUMAH TANGGA
KOPERASI JEMAJA BAHARI BERTUAH

BAB I
NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN
Pasal 1
1) Koperasi ini bernama Koperasi Jemaja Bahari Bertuah
2) Koperasi Jemaja Bahari Bertuah berkedudukan di (Kecamatan Jemaja Kabupaten Kepulauan
Anambas)

BAB II
MAKSUD DAN TUJUAN
Pasal 2
1) Koperasi Jemaja Bahari Bertuah bertujuan mewujudkan kesejahteraan anggota pada khususnya
dan masyarakat pada umumnya berdasar azas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.
2) Ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang
maju, adil, makmur dan sejahtera berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

BAB III
BIDANG USAHA
Pasal 3
Koperasi melaksanakan kegiatan usaha, yaitu :
- Usaha Utama :
a. Penangkapan Pisces/Ikan Bersirip di Laut (03111);
b. Penangkapan Crustacea di Laut (03112);
c. Penangkapan Mollusca di Laut (03113);
d. Penangkapan/Pengambilan Tumbuhan Air di Laut (03114);
e. Penangkapan/Pengambilan Induk/Benih Ikan di Laut (03115);
f. Penangkapan Echinodermata di Laut (03116);
g. Penangkapan Coelenterata di Laut (03117);
h. Pengelolaan pembekuan dan pemasaran hasil tangkapan laut (10213)
i. Pembesaran Tumbuhan Air Payau (03255)

- Usaha Pendukung :
1. Usaha bidang Perikanan, antara lain :
a. Jasa Sarana Prasarana Produksi Penangkapan Ikan di Laut (03131);
b. Jasa Produksi Penangkapan Ikan di Laut (03132);
c.Jasa Pasca Panen Penangkapan Ikan di Laut (03133);
d. Pembesaran Pisces/Ikan Bersirip Laut (03211);
e. Pembenihan Ikan di Laut (03212);
f. Budidaya Karang (Coral) (03214);
g.Pembesaran Mollusca Laut (03215);
h. Pembesaran Crustacea Laut (03216);
i. Pembesaran Tumbuhan Air Laut (03217);
j. Jasa Sarana Produksi Budidaya Ikan Laut (03231);
k.Jasa Produksi Budidaya Ikan Laut (03232);
l. Jasa Pasca Panen Budidaya Ikan Laut (03233);
m. Kapal/Pompong Tangkapan Nelayan Pesisir ( )
n. Kapal/PompongTangkapan Laut Lepas ( )
o. Kapal Anggkutan/cargo + cold storage ( )

2. Usaha bidang Perdagangan, antara lain :


a. Perdagangan Eceran Berbagai Macam Barang Yang Utamanya Makanan,
Minuman atau Tembakau Bukan di Minimarket/Supermarket/Hypermarket
(Tradisional) (47112);
b. Perdagangan Eceran Berbagai Macam Barang Yang Utamanya Bukan
Makanan, Minuman Atau Tembakau (Barang-barang Kelontong) Bukan di
Toserba (Department Store) (47192);
c. Perdagangan Eceran Hasil Perikanan (47215);
d. Perdagangan Eceran Daging dan Ikan Olahan (47245);
e. Perdagangan Eceran Alat Transportasi Air dan Perlengkapannya (47795);

f. Perdagangan Eceran Kaki Lima dan Los Pasar Komoditi Hasil Perikanan
(47815);
g. Perdagangan Eceran Kaki Lima dan Los Pasar Daging Olahan dan Ikan Olahan
(47825);
h. Perdagangan Eceran Atas Dasar Balas Jasa (Fee) Atau Kontrak (47920);
i. Perdagangan Expor-infor Hasil Tangkapan nelyan/perikanan ( )
j. Kedai/Warung Peralatan Nelayan ( )

3. Usaha bidang Penyediaan Makan Minum, antara lain :


a. Rumah/Warung Makan (56102);
b. Kedai Makanan (56103);
c. Jasa Boga Untuk Suatu Event Tertentu (Event Catering) (56210);
d. Penyediaan Jasa Boga Periode Tertentu (56290);
e. Rumah Minum/Kafe (56303);

- Usaha Tambahan :
- Unit Simpan Pinjam Koperasi Primer (USP Koperasi Primer) (64142)
BAB IV
KEANGGOTAAN
Pasal 4
(1) Anggota Koperasi adalah pemilik dan sekaligus pengguna jasa
(2) Keanggotaan Koperasi tidak dapat dipindahtangankan

Pasal 5
Syara tmenjadi anggota Koperasi ini adalah Warga Negara Republik Indonesia yang
memenuhi ketentuansebagai berikut :
a. Mempunyai kemampuan penuh untuk melakukan tindakan hukum (dewasa, tidak
dalam perwalian, dsb.);
b. Telah menyatakan kesanggupan tertulis untuk melunasi simpanan pokok dan
simpanan wajib sebagaimana yang dimaksudkan dalam pasal 28 ayat (1) dan (2) anggaran
dasar ini;
c. Telah menyetujui isi anggaran dasar dan peraturan-peraturan perkoperasian yang
berlaku

Pasal 6
Setiap anggota mempunyai kewajiban :
a. Mematuhi Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga dan Keputusan-keputusan Rapat Anggota;
b. Membayar Simpanan Pokok, Simpanan Wajib dan simpanan lainnya yang diputuskan oleh
Rapat Anggota;
c. Berpartisipasi dalam kegiatan usaha yang diselenggarakan oleh Koperasi;
d. Mengembangkan dan memelihara kebersamaan berdasarkan azas kekeluargaan
e. Menanggung kerugian sesuai dengan ketentuan pasal 32 ayat (1) Anggaran Dasar ini

Pasal 7
Setiap anggota mempunyai hak :
a. Menghadiri, menyatakan pendapat dan memberikan suara dalam Rapat Anggota
b. Memilih dan/atau dipilih menjadi anggota Pengurus atau Pengawas
c. Meminta diadakannya Rapat Anggota menurut ketentuan pasal 14 Anggaran Dasar ini
d. Mengemukakan pendapat dan saran kepada Pengurus di luar Rapat Anggota baik diminta
maupun tidak diminta
e. Mendapatkan pelayanan yang sama antara sesama anggota
f. Meminta keterangan mengenai perkembangan koperasi
g. Mendapat bagian SHU sesuai dengan jasa usaha masing-masing anggota terhadap Koperasi
h. Mendapat bagian sisa hasil Penyelesaian

Pasal 8
Keanggotaan Koperasi mulai berlaku dan hanya dapat dibuktikan dengan catatan dalam daftar
anggota

Pasal 9
Seseorang yang akan masuk menjadi anggota Koperasidiluaranggotapendiri, harus :
a. Mengajukan surat permintaan sebagai anggotakepada Pengurus;
b. Bilamana Pengurus menolak permintaan dimaksud pada huruf a, maka yang berkepentingan
dapat minta pertimbangan Rapat Anggota berikutnya;

Pasal 10
Keanggotaan berakhir, bilamana anggota :
a. meninggal dunia;
b. minta berhenti atas permintaan sendiri;
c. diberhentikan oleh Pengurus karena tidak memenuhi lagi syarat keanggotaan;
d. diberhentikan oleh Pengurus karena tidak mengindahkan kewajiban sebagai anggota, atau
berbuat sesuatu yang merugikan Koperasi

Pasal 11
1) Berakhirnya keanggotaan mulai berlaku dan hanya dapat dibuktikan dengan catatan dalam
Buku Daftar Anggota
2) Permintaan berhenti sebagai anggota harus diajukan secara tertulis kepada Pengurus
3) Seseorang yang diberhentikan oleh Pengurus dapat meminta pertimbangan dalam Rapat
Anggota berikutnya

Pasal 12
1) Selain anggota dimaksud dalam pasal 4, Koperasi dapat menerima Anggota Luar Biasa dengan
persyaratan sebagai berikut:

a. di setujui keanggotaanya oleh Rapat Pengurus Anggota pendiri Koperasi


b. bersedia membayar simpanan pokok
2) Keanggotaan Luar Biasa tidak dapat dipindah tangankan.
3) Anggota Luar Biasa mempunyai hak :
a. memperoleh pelayanan usaha;
b. mengajukan pendapat, saran dan usul untuk perbaikan dan kemajuan Koperasi tetapi tidak
mempunyai hak suara dalam rapat Anggota.
c. memperoleh bagian Sisa Hasil Usaha
4) Anggota Luar Biasa mempunyai kewajiban :
a. mematuhi ketentuan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga dan keputusan-keputusan
Rapat Anggota;
b. membayar simpanan pokok;
c. memelihara nama baik dan kebersamaan dalam Koperasi;
d. menanggung kerugian usaha Koperasi secara terbatas maksimal sebesar simpanan pokok
Pasal 13
1) Keanggotaan Luar Biasa berakhir, apabila :
a. Meninggal dunia;
b .Koperasi yang bersangkutan bubar atau dibubarkan oleh Pemerintah;
c. berhenti atas permintaan sendiri;
d. diberhentikan oleh Pengurus karena tidak mengindahkan kewajiban sebagai Anggota Luar
Biasa, atau berbuat sesuatu yang merugikan Koperasi .
2) Berakhirnya keanggotaan luar biasa mulai berlaku dan hanya dapat dibuktikan dengan catatan
dalam Buku Daftar Anggota Luar Biasa.
3) Permintaan berhenti sebagai Anggota Luar Biasa harus mengajukan secara tertulis kepada
Pengurus.
4) Anggota Luar Biasa yang diberhentikan oleh Pengurus dapat meminta pertimbangan secara
tertulis dalam Rapat Anggota berikutnya.

BAB V
RAPAT ANGGOTA
Pasal 14
1) apat Anggota merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam koperasi.
2) Rapat Anggota menetapkan :
a. Anggaran dasar;
b. Kebijaksanaan umum di bidang organisasi, manajemen dan usaha koperasi;
c. Pemilihan, pengangkatan dan pemberhentian pengurus dan pengawas;
d. Rencana kerja, rencana anggaran pendapatan dan belanja koperasi;
e. Pengesahan pertanggungjawaban pengurus dan pengawas dalam pelaksanaan tugasnya, serta
pengesahan laporan keuangan;
f. Pembagian sisa hasil usaha;
g. Penggabungan, peleburan, pembagian, dan pembubaran koperasi.

3) Rapat Anggota dilakukan/dilaksanakan sekurang-kurangnya sekali dalam 1 (satu) tahun.


4) Rapat Anggota Tahunan (RAT) dilaksanakan paling lambat tanggal 31 Maret tahun
berikutnya setelah tutup tahun buku (per 31 Desember)

Pasal 15
Rapat Anggota sah jika dihadiri lebih dari setengah jumlah anggota Koperasi;
1) Apabila kuorum sebagaimana dimaksud ayat (1) tidak tercapai, maka Rapat Anggota ditunda
untuk waktu paling lama 7 hari;
2) Apabila pada rapat kedua sebagaimana dimaksud ayat (2) kuorum tetap belum tercapai, maka
rapat dapat dilangsungkan dan keputusannya sah serta mengikat bagi semua anggota

Pasal16
3) Dalam Rapat Anggota Koperasi tiap anggota mempunyai hak suara yang sama yaitu
satu anggota satu suara.
4) Keputusan dalam Rapat Anggota diambil berdasarkan musyawarah untuk
mendapatkan mufakat, dalam hal tidak tercapai kata mufakat maka keputusan
diambil berdasarkan suara terbanyak dari jumlah anggota yang hadir.
5) Semua keputusan Rapat Anggota Koperasi harus dibuat dalam Berita Acara
Keputusan Rapat Anggota yang ditanda tangani oleh pimpinan rapat dan disahkan
oleh rapat anggota.

Pasal 17
Selain Rapat Anggota Tahunan, Koperasi dapat mengadakan Rapat Anggota yang diadakan
secara khusus untuk membahas rencana kerja, rencana anggaran pendapatan dan belanja
Koperasi yang diselenggarakan paling lambat 15 (lima belas) hari sebelum tahun buku
berikutnya berjalan.

Pasal 18
1) Rapat Anggota Luar Biasa diadakan apabila keadaan mengharuskan adanya keputusan segera
yang wewenangnya ada pada Rapat Anggota
2) Rapat Anggota Luar Biasa dapat diselenggarakan atas kehendak :
a. Pengurus;
b. Pengawas;
c. atas permintaan tertulis minimal 1/10 jumlah anggota

Pasal 19
Untuk mengubah Anggaran Dasar harus diadakan Rapat Anggota yang diadakan khusus untuk
mengubah anggaran dasar tersebut, yang harus dihadiri oleh sekurang-kurangnya 3/4 dari
jumlah anggota Koperasi dan keputusannya harus disetujui oleh sekurang-kurangnya 3/4 dari
jumlah
anggotayang hadir

Pasal 20
Untuk membubarkan Koperasi harus diadakan Rapat Anggota yang diadakan khusus untuk
pembubaran koperasi tersebut, yang harus dihadiri oleh sekurang-kurangnya 3/4 dari jumlah
anggota Koperasi dan keputusannya harus disetujui oleh sekurang-kurangnya 3/4 dari jumlah
anggota yang hadir

BAB VI
PENGURUS
Pasal 21

Syarat-syarat Pengurus adalah antara lain :


1) Tidak menjadi/ menjabat sebagai Pengurus Koperasi lain (Koperasi Primer).
2) Cakap dan memiliki kemampuan serta pengetahuan tentang perkoperasian.
3) Amanah dan memiliki jiwa kepemimpinan serta berkepribadian menarik.
4) Dapat dan mampu bekerjasama dengan sesama pengurus lainnya, dengan
pengawas, pengelola dan atau pihak lainnya.
5) Terpilih dalam fourom Rapat Anggota dan mendapat persetujuan/ disyahkan oleh pimpinan
Rapat dalam Rapat Anggota.
6) Mempunyai komitmen yang kuat untuk kemajuan koperasi dalam rangka
meningkatkan kesejahteraan dan pelayanan kepada anggotanya.
7) Sehat jasmani dan rohani.
8) Untuk kesinambungan kegiatan dan pengelolaan usaha koperasi, disaat
pergantian kepengurusan pengurus lama dipilih kembali minimal 1 (satu) orang.

Pasal 22

Tata cara pemilihan Pengurus Koperasi diatur berdasarkan keputusan Rapat Anggota
Tahunan .

BAB VII
PENGAWAS
Pasal 23
1) Susunan Pengawas Koperasi sesuai dengan kebutuhan organisasi dan usaha
Koperasi.
2) Susunan pengawas Koperasi berjumlah 2 (tiga) orang yang terdiri dari :
a. Ketua
b. Anggota

3) Masa jabatan Pengawas Koperasi selama 3 (tiga) tahun, dan dapat dipilih kembali.
4) Pengawas mendapatkan imbalan jasa sesuai dengan tugas pengawasannya pada tiap-
tiap periode yang ditetapkan, besarnya berdasarkan Rencana Kerja (RK) dan Rencana
Anggaran Pendapatan dan Biaya (RAPB) Koperasi.
5) Dalam pelaksanaan tugasnya Pengawas Koperasi menyampaikan laporan hasil
pengawasannya atas kegiatan dan asset/ keuangan Koperasi secara tertulis setiap triwulan
kontinu dan konsisten.
6) Bilamana periode jabatan Pengawas telah habis, maka untuk pemilihan pengawas
periode berikutnya baik sistem pemilihan, kriteria mengacu pada pasal 14.

BAB VIII
PENGELOLA USAHA
Pasal 24
1) Koperasi dapat mengangkat manajer/Pengelola usaha/kepala bagian dan karyawan
sesuai dengan kebutuhan organisasi dan usaha koperasi.
2) Manager/ Pengelola usaha/kepala bagian dan karyawan diangkat melalui Surat
Keputusan Pengurus Koperasi dan dilaporkan pada Rapat Anggota.
3) Dalam pelaksanaannya Manajer/ Pengelola usaha/kepala bagian dan
4) karyawan secara priodik dan kontinyo baik diminta ataupun tidak diminta
melaporkan tugas dan tanggung jawab penuh kepada pengurus Koperasi.
5) Manajer/ Pengelola usaha/kepala bagian dan karyawan berhak mendapatkan Gaji,
tunjangan atau imbalan lainnya sesuai dengan peraturan dan ketentuan yang berlaku
di Koperasi.
6) Untuk jabatan Manajer/ Pengelola usaha/kepala bagian masa kerja, hak dan
kewajibannya dibuatkan kontrak kerjanya dengan mengacu peraturan/ ketentuan
yang berlaku serta kebutuhan dan kemampuan Koperasi.
7) Kontrak kerja untuk jabatan Manajer/ Pengelola usaha/kepala bagian dibuat secara
tertulis diatas kertas bermaterai dan ditanda tangani oleh pengurus atas nama
Koperasi, dan pejabat yang bersangkutan.
8) Dalam kontrak kerja diatur hal-hal yang berkenaan dengan antara lain :
a. Gaji, dan atau Imbalan jasa lainnya.
b. Jangka waktu berlakunya kontrak kerja.
c. Hak dan kewajibannya.
d. Konsekwensi pelanggaran isi kontrak.
e. Dalam hal perpanjangan kontrak kerja minimal 3 (tiga) bulan
sebelumberakhirnya masa kontrak telah dibuat kesepakatan baru.

BAB IX
DEWAN PENASEHAT
Pasal 25
1) Apabila diperlukan, Pengurus dapat mengangkat Dewan Penasehat;
2) Anggota Dewan Penasehat adalah tokoh masyarakat yang mempunyai kewibawaan atau
keahlian sesuai kepentingan Koperasi;
3) Dewan Penasehat bertugas memberi saran/anjuran pada Pengurus untuk kemajuan
Koperasi baik diminta maupun tidak diminta;

BAB X
PEMBUKUAN KOPERASI
Pasal 26
1) Tahun buku Koperasi mulai dari tanggal 1 (satu) Januari sampai dengan 31 (tiga puluh satu)
Desember.
2) Untuk pertama kalinya buku Koperasi dimulai pada tanggal ditetapkannya Anggaran Dasar ini.
3) Koperasi wajib menyelenggarakan pembukuan sesuai Prinsip Akuntansi Indonesia dan Standar
Khusus Akuntansi.

BAB XI
MODAL KOPERASI
Pasal 27
1) Saat pendiriannya modal Koperasi sebesar Rp 3.100.000,-berasal dari simpanan pokok,
simpanan wajib, dan hibah
2) Modal sendiri Koperasi berasal dari :
a.simpanan pokok;
b.simpanan wajib;
c.dana cadangan;
d. hibah;
3) Untuk memperbesar usahanya, Koperasi dapat memperoleh modal pinjaman yang tidak
merugikan Koperasi berupa pinjaman dari :
a anggota;
b koperasi lain dan atau anggotanya;
c bank dan lembaga keuangan lainnya;
d penerbitan obligasi dan surat hutang lainnya;
e sumber lain yang sah
4) Koperasi dapat melakukan pemupukan modal yang berasal dari modal Penyertaan

BAB XII
SIMPANAN ANGGOTA
Pasal 28
1) Setiap anggota harus membayar Simpanan Pokok atas namanya kepada Koperasi sebesar
Rp Rp. 50.000 yang dibayar sekaligus
2) Setiap anggota diwajibkan untuk membayar Simpanan Wajib atas namanya kepada
Koperasi yang besarnya ditetapkan dalam Anggaran Rumah tangga atau Peraturan Khusus
3) Simpanan Pokok dan Simpanan Wajib tidak dapat diambil kembali selama masih menjadi
anggota Koperasi;
4) Pada waktu keanggotaan diakhiri, Simpanan Pokok dan Simpanan Wajib merupakan suatu
tagihan atas Koperasi sebesar jumlahnya secara kumulatif, jika perlu dikurangi dengan
bagian tanggungan kerugian;
5) Setiap anggota digiatkan untuk menyimpan dalam bentuk atau jenis lainnya atas dasar
keputusan Rapat Anggota

BAB XIII
SISA HASIL USAHA
Pasal 29
1) Sisa Hasil Usaha Koperasi merupakan pendapatan Koperasi yang diperoleh dalam satu
tahun buku dikurangi dengan biaya, penyusutan, dan kewajiban lainnya termasuk pajak
dalam tahun buku yang bersangkutan
2) Sisa Hasil Usaha Koperasi yang diperoleh dibagikan untuk :
a.cadangan;
b.anggota sesuai transaksi dan simpanannya;
c.pendidikan anggota dan karyawan;
d.insentif untuk Pengurus dan Pengawas;
e.insentif untuk Manajer dan karyawan;
f. sosial dan pembangunan daerah kerja
3) Pembagian dan presentase sebagaimana dimaksud ayat (2) ditentukan dan diputuskan
sesuai dengan Keputusan Rapat Anggota
Pasal 30
Bagian Sisa Hasil Usaha untuk anggota dapat diberikan secara langsung atau dimasukkan
dalam simpanan anggota yang bersangkutan

Pasal 31
Dana cadangan dipergunakan untuk pemupukan modal dan menutup kerugian Koperasi

BAB XIV
TANGGUNGAN ANGGOTA
Pasal 32
1) Bilamana Koperasi dibubarkan dan pada penyelesaiannya ternyata bahwa kekayaan Koperasi
tidak mencukupi untuk melunasi segala perjanjian dan kewajibannya, maka sekalian anggota
diwajibkan menanggung kerugian masing-masing terbatas pada Simpanan Pokok dan Simpanan
Wajib yang seharusnya telah dibayar oleh anggota yang bersangkutan pada Koperasi, serta
modal penyertaan yang dimilikinya
2) Kerugian yang diderita oleh Koperasi pada akhir suatu tahun buku ditutup dengan dana
cadangan
3) Bilamana kerugian tersebut dalam ayat (2) tidak terpenuhi maka Rapat Anggota dapat
memutuskan untuk membebankan bagian kerugian yang belum terpenuhi ditutup atau
diperhitungkan dengan SHU tahun-tahun yang akan datang

BAB XV
PEMBUBARAN DAN PENYELESAIAN
Pasal 33
(1) Pembubaran Koperasi dapat dilaksanakan berdasarkan :
a.keputusan Rapat Anggota;
b.keputusan Pemerintah
(2) Pembubaran Koperasi oleh Rapat Anggota didasarkan pada :
a.atas permintaan anggota secara tertulis sekurang-kurangnya 3/4 dari jumlah anggota;
b.koperasi tidak lagi mempunyai kegiatan
(3) Pembubaran Koperasi oleh Pemerintah didasarkan pada :
a.adanya bukti-bukti bahwa Koperasi tersebut tidak memenuhi ketentuan undang-undang
perkoperasian;
b.kegiatannya bertentangan dengan ketertiban umum atau kesusilaan;
c. kelangsungan hidupnya tidak dapat diharapkan lagi

Pasal 34
2) Untuk kepentingan pihak ketiga dan para anggota Koperasi, terhadap pembubaran Koperasi
dilakukan penyelesaian pembubaran yang selanjutnya disebut penyelesaian
3) Penyelesaian dilakukan oleh penyelesai pembubaran yang selanjutnya disebut Penyelesai
4) Selama dalam proses penyelesaian, Koperasi tersebut tetap ada dengan sebutan Koperasi
Dalam Penyelesaian
Pasal 35
1) Dalam hal Koperasi hendak dibubarkan berdasarkan keputusan Rapat Anggota maka Penyelesai
ditunjuk oleh Rapat Anggota terdiri dari unsur anggota, Pengurus, Pengawas, dan pihak lain
yang dianggap perlu dan bertanggung jawab kepada kuasa Rapat Anggota
2) Dalam hal Koperasi hendak dibubarkan berdasarkan keputusan Pemerintah maka Penyelesai
ditunjuk oleh Pemerintah dan bertanggung jawab kepada Pemerintah
3) Penyelesai mempunyai hak, wewenang dan kewajiban :
a) Melakukan segala perbuatan hukum untuk dan atas nama Koperasi Dalam Penyelesaian;
b) Mengumpulkan segala keterangan yang diperlukan;
c) Memanggil Pengurus, anggota dan bekas anggota tertentu yang diperlukan, baik sendiri-sendiri
maupun bersama-sama;
d) Memperoleh, menggunakan dan memeriksa segala catatan dan arsip Koperasi; menetapkan
dan melaksanakan segala kewajiban pembayaran yang didahulukan dari hutang lainnya;
e) Menggunakan sisa kekayaan Koperasi untuk menyelesaikan kewajiban Koperasi;
f) Membagikan sisa hasil penyelesaian kepada anggota;
g) Membuat berita acara penyelesaian dan menyampaikan kepada Rapat Anggota
4) Pengurus Koperasi menyampaikan keputusan pembubaran Koperasi oleh Anggota kepada
Pemerintah, sesuai ketentuan yang berlaku
5) Pembayaran biaya penyelesaian didahulukan dari pada pembayaran kewajiban lainnya

Pasal 36
1) Seluruh anggota wajib menanggung kerugian yang timbul pada saat pembubaran Koperasi
sesuai ketentuan pasal 33 ayat (1) Anggaran Dasar ini—
2) Anggota yang telah keluar sebelum Koperasi dibubarkan wajib menanggung kerugian, apabila
kerugian tersebut terjadi selama anggota yang bersangkutan masih menjadi anggota Koperasi
dan keluarnya sebagai anggota belum lewat jangka waktu 6 (enam) bulan

BAB X VI
KESEJAHTERAAN / SOSIAL
Pasal 37
1) Koperasi mengupayakan bantuan/tunjangan atau imbalan jasa kepada anggota,
Pengurus, Pengawas dan Manager/ karyawan antara lain seperti :
a. Jasa anggota koperasi.
b. Bingkisan/ paket.
c. Bantuanantuan pengobatan kesehatan dan atau santunan kepada anggota yang
meninggal dunia, dan yang mengalami musibah.
2) Besarnya jasa, bingkisan dan santunan pada tersebut diatas akan ditetapkan dalam
rapat pengurus dan disampaikan ke dalam Rapat Anggota untuk mendapatkan
pengesahan.

BAB XVII
SANKSI
Pasal 38
Anggota Koperasi yang melanggar ketentuan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga
maupun peraturan lain yang berlaku di Koperasi dikenakan sanksi sesuai dengan
peraturan yang berlaku.

Pasal 39
1) Anggota maupun anggota luar biasa yang mencemarkan nama baik dan merugikan
Koperasi serta tidak mengindahkan kewajibannya sebagai anggota/melalaikan
kewajibannya dalam membayar simpanan dan piutangnya sesuai dengan keputusan
Rapat Anggota, maka kepada anggota yang bersangkutan diberikan peringatan /
teguran.
2) Bilamana pada kurun waktu selanjutnya peringatan/ teguran tersebut tidak
diindahkan maka yang bersangkutan dapat diberhentikan oleh pengurus dan
selanjutnya keputusan dimaksud akan dilakukan pembahasan (disetujui atau ditolak)
pada forum Rapat Anggota berikutnya.
3) Simpanan pokok dan simpanan wajib dan simpanan lain/jasa lainnya dari anggota
yang diberhentikan dikembalikan setelah anggota tersebut menyelesaikan kewajiban
utang piutangnya.

Pasal 40
Pengurus, pengawas maupun pengelola/karyawan Koperasi yang melakukan pelanggaran atau
penyalahgunaan wewenang atas tugas dan tanggung jawab yang dibebankan kepadanya
dikenakan sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku dan untuk selanjutnya dapat dipecat
dari jabatannya berdasarkan hasil keputusan Rapat Anggota.

Pasal 41
1) Pengurus,pengawas maupun pengelola Koperasi yang dengan sengaja dan atau
karena kelalaiannya melakukan perbuatan yang menimbulkan kerugian Koperasi
dikenakan sanksi ganti rugi sebesar kerugian yang disebabkan oleh masing-masing
pengurus, pengawas maupun pengelola yang bersangkutan.
2) Apabila tersebut pada ayat 1 diatas tidak mendapat tanggapan untuk membayar
ganti rugi maka kepada yang bersangkutan berdasarkan hasil keputusan rapat
anggota dapat diajukan kepengadilan baik perkara pidana maupun perdata.

BAB XVIII
KETENTUAN LAIN-LAIN
Pasal 42
Ketentuan yang belum diatur dalam Anggaran Rumah Tangga ini akan diatur dengan
peraturan khusus atau peraturan lainnya atas persetujuan Rapat Anggota.
BAB XIX
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 43
1) Anggaran Rumah Tangga Koperasi ini disetujui/ disahkan oleh Rapat Anggota/ Rapat
Anggota Tahunan Koperasi.
Anggaran Dasar ini berlaku sejak tanggal disahkan/ ditetapkan untuk dapat dijadikan
pedoman kerja dalam menjalankan kegiatan Koperasi.

Anda mungkin juga menyukai