MUKADDIMAH
Bahwa kemerdekaan merupakan jembatan emas untuk mencapai cita-cita kemerdekaan yaitu
masyarakat yang adil makmur.dan sejahtera
Bahwa para Bapak Pendiri Bangsa kita telah meletakkan dasar pembangunan ekonomi untuk
mencapai masyarakat adil dan makmur dan sejahtera seperti tertuang dalam Undang-Undang
Dasar 1945 Pasal 33 Ayat (1) dengan penjelasan : ” Didalam pasal tersebut tercantum dasar
demokrasi ekonomi, yaitu produksi dikerjakan oleh semua, untuk semua di bawah pimpinan
atau pemilikan anggota-anggota masyarakat. Kemakmuran masyarakatlah yang diutamakan,
bukan kemakmuran orang seorang. Sebab itu perekonomian disusun sebagai usaha bersama
berdasar atas asas kekeluargaan dan bangun perusahaan yang sesuai untuk itu ialah Koperasi.”
Bahwa setelah mengikuti dengan seksama jalannya pembangunan ekonomi pada masa lalu,
dan pembangunan Koperasi pada umumnya serta pembangunan Koperasi yang membidangi
perikanan nelayan pada khususnya, menunjukkan bahwa pembangunan tersebut belum sesuai
dengan amanah Pasal 33 Undang-Undang Dasar 1945. Koperasi adalah merupakan bangun
perusahaan yang sesuai dengan amanah Pasal 33 Undang-Undang Dasar 1945 dijadikan sebagai
pelaku ekonomi pinggiran atau dipinggirkan. Berdasarkan kondisi tersebut maka dalam era
reformasi ini Koprasi Jemaja Bahari Bertuah dengan seluruh jajarannya bertekad bulat untuk
tampil sebagai pelaksana pembangunan perekonomian nasional dengan memainkan peranan
yang sesungguhnya yang berorientasi pada pembangunan ekonomi kerakyatan yang berbasis
pada kelautan dan perikanan serta membuka pasar atau produk kelautan baik di dalam dan di
luar negeri dengan mengkaitkannya secara lengkap melalui kerjasama yang solid dan sinergik
dengan kegiatan ekonomi warga koperasi sebagai konsumen.
Bahwa berdasarkan jaringan organisasi dan asset meterial dan non-material yang telah dimiliki
Koprasi Jemaja Bahari Bertuah serta berbagai peluang usaha yang tersedia di era reformasi,
Koprasi Jemaja Bahari Bertuah beserta jajarannya bertekad untuk selalu tampil dan berada di
dalam ”PEMBANGUNAN EKONOMI KERAKYATAN” serta dapat menjadi salah satu pelaku utama
perekonomian nasional. Untuk mencapai tujuan tersebut, Koprasi Jemaja Bahari Bertuah akan
selalu berupaya memberdayakan anggotanya sebagai daya dukung utama bagi usaha-usaha
bersekala besar yang akan dibangun dan dikembangkan baik yang berada di hulu maupun di
hilir.
Bahwa berdasarkan paradigma tersebut di atas, maka dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa
disusunlah Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Koprasi Jemaja Bahari Bertuah yang
memuat ketentuan-ketentuan tentang jenis usaha yang berorientasi jauh ke depan serta
menetapkan perangkat Organisasi Kelembagaan yang lengkap dan memadai sehingga mampu
menjawab tantangan dunia usaha yang semakin kompetitif. Penyempurnaan Anggaran Dasar
dan Anggaran Rumah Tangga tersebut dimaksudkan pula untuk meningkatkan kemampuan
Koprasi Jemaja Bahari Bertuah menangkap peluang-peluang usaha yang muncul sebagai akibat
dari kebijakan Pemerintah di era reformasi ini yang diantaranya menyangkut kebijakan
redistribusi asset nasional dan kebijakan-kebijakan lain di bidang Kelautan dan perikanan,
Distribusi hasil Tangkapan, Industri hasil Periakanan, Sarana dan Prasarana Produksi Perikanan,
Permodalan, serta Perdagangan Ekspor dan Impor.
ANGGARAN DASAR
BAB I
NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN
Pasal 1
1) Koperasi ini bernama Koprasi Jemaja Bahari Bertuah, disingkat ”KJBB”, merupakan
Koperasi Primer dan selanjutnya dalam Anggaran Dasar ini disebut Koprasi Jemaja
Bahari Bertuah
2) Koprasi Jemaja Bahari Bertuah berkedudukan d kecamatan Jemaja kabupaten
Kepulauan Anambas
3) Koprasi Jemaja Bahari Bertuah dapat membuka perwakilan di Luar Daerah,
berdasarkan Keputusan Rapat Anggota.
BAB II
LANDASAN, ASAS DAN PRISIP
Pasal 2
Koprasi Jemaja Bahari Bertuah berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 serta
berdasarkan atas asas kekeluargaan.
Pasal 3
BAB III
MAKSUD, TUJUAN DAN USAHA
Pasal 4
Maksud dan tujuan dari Koprasi Jemaja Bahari Bertuah adalah memajukan kelembagaan dan
kegiatan usaha anggota dan jajarannya.
Pasal 5
1. Untuk mencapai maksud dan tujuan sebagaimana dimaksud Pasal 4, maka Koprasi
Jemaja Bahari Bertuah menyelenggarakan usaha yang berkaitan dengan kegiatan
usaha anggota antara lain:
2. Dalam hal kelebihan kemampuan pelayanan kepada anggota Koprasi Jemaja Bahari
Bertuah dapat membuka peluang usaha dengan non anggota.
3. Dalam melaksanakan kegiatan usaha Koprasi Jemaja Bahari Bertuah dapat membentuk unit-
unit usaha baik di dalam maupun di luar Daearh.
4. Dalam melaksanakan kegiatan usahanya sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) sampai
dengan (3) Pasal ini, Koprasi Jemaja Bahari Bertuah dapat melakukan kerjasama dengan
Koperasi dan Badan Usaha lain, baik di dalam maupun di luar negeri.
BAB IV
KEANGGOTAAN
Pasal 6
Yang dapat diterima menjadi anggota Koprasi Jemaja Bahari Bertuah, adalah Seluruh nelayan
dan Anggota Kelompok nelayan Kabupaten Kepulaan Anambas yang memenuhi syarat-syarat
sebagai berikut:
Pasal 7
1. Keanggotaan Koprasi Jemaja Bahari Bertuah sah jika simpanan pokok telah dilunasi dan
menandatangani buku daftar anggota Koprasi Jemaja Bahari Bertuah, Keanggotaan
tidak dapat dipindah tangankan kepada Badan Hukum-badan hukum lain manapun
dengan cara apapun.
Pasal 8
Pasal 9
Setiap anggota berkewajiban:
1. Membayar simpanan pokok dan simpanan wajib pada Koprasi Jemaja Bahari Bertuah
sesuai ketentuan yang diputuskan Rapat Anggota;
2. Menggunakan jasa usaha Koprasi Jemaja Bahari Bertuah untuk memenuhi
kebutuhannya;
3. Berperan serta mengembangkan usaha Koprasi Jemaja Bahari Bertuah (berpartisipasi
aktif).
4. Mentaati ketentuan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, keputusan Rapat
Anggota dan ketentuan-ketentuan lainnya yang berlaku dalam Koprasi Jemaja Bahari
Bertuah Memelihara nama baik, persatuan dan kesatuan , keutuhan Koprasi Jemaja
Bahari Bertuah
5. Menanggung kerugian usaha Koprasi Jemaja Bahari Bertuah secara terbatas maksimal
sebesar simpanan pokok dan simpanan wajib.
Pasal 10
Setiap anggota berhak:
1. Mendapatkan pelayanan yang sama dalam memanfaatkan jasa usaha dan menikmati
hasil usaha Koprasi Jemaja Bahari Bertuah sesuai dengan partisipasi dan jasa pada
Koprasi Jemaja Bahari Bertuah
2. Menghadiri setiap Rapat Anggota Koprasi Jemaja Bahari Bertuah
3. Mempergunakan Hak bicara dan hak suara;
4. Memilih dan dipilih menjadi Pengurus atau Pengawas Koprasi Jemaja Bahari Bertuah
5. Mengetahui keadaan organisasi dan usaha Koprasi Jemaja Bahari Bertuah
6. Mengajukan pendapat, saran dan usul untuk memperbaiki Koprasi Jemaja Bahari
Bertuah
BAB V
RAPAT ANGGOTA
Pasal 11
1. Rapat Anggota merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam Koprasi Jemaja Bahari
Bertuah
2. Rapat Anggota berwenang menetapkan:
3. Rapat Anggota Koprasi Jemaja Bahari Bertuah terdiri dari:
4. Rincian tentang syarat-syarat dan tata tertib setiap jenis Rapat Anggota seperti tersebut
dalam ayat (3) pasal ini diatur dalam Anggaran Rumah Tangga (ART) Koprasi Jemaja
Bahari Bertuah
5. Setiap anggota mempunyai hak suara yang sama dalam Rapat Anggota yaitu satu
anggota satu suara.
6. Tempat, tanggal acara Rapat Anggota harus sudah disampaikan terlebih dahulu kepada
anggota sekurang-kurangnya 7 (tujuh) hari sebelum pelaksanaan Rapat Anggota.
1. Anggaran Dasar;
2. Kebijakan umum dibidang organisasi manajemen dan usaha Koprasi Jemaja Bahari
Bertuah
3. Pemilihan, pengangkatan dan pemberhentian pengurus dan pengawas;
4. Rencana kerja, rencana anggaran pendapatan dan belanja Koprasi Jemaja Bahari
Bertuah, serta pengesahan laporan keuangan;
5. Pengesahan pertanggung jawaban pengurus dan pengawas dalam pelaksanaan
tugasnya;
6. Pembagian Sisa Hasil Usaha;
Pasal 12
1. Rapat Anggota sah jika dihadiri lebih dari setengah jumlah anggota Koprasi Jemaja
Bahari Bertuah
2. Apabila Rapat Anggota tidak dapat berlangsung karena tidak memenuhi ketentuan
sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) maka rapat ditunda untuk paling lama 7 (tujuh)
hari dan bila pada rapat kedua tetap tidak tercapai syarat tersebut ayat (1) dalam pasal
ini maka Rapat Anggota dapat berlangsung dan keputusannya sah serta mengikat
anggota.
3. Keputusan Rapat Anggota diambil berdasarkan musyawarah untuk mencapai mufakat.
4. Dalam hal tidak tercapai mufakat maka keputusan diambil berdasarkan suara terbanyak
dari anggota yang hadir.
5. Anggota yang tidak hadir tidak dapat mewakilkan suaranya kepada anggota yang lain.
Pasal 13
1. Perubahan Anggaran Dasar dilakukan dalam Rapat Anggota Khusus yang dihadiri oleh
sekurang-kurangnya 1/3 daripada jumlah anggota Koprasi Jemaja Bahari Bertuah dan
keputusannya harus disetujui oleh 2/3 dari jumlah anggota yang hadir.
2. Perubahan Koprasi Jemaja Bahari Bertuah dilakukan dalam Rapat Anggota Khusus yang
dihadiri oleh sekurang-kurangnya 3/4 daripada jumlah anggota Koprasi Jemaja Bahari
Bertuah dan keputusannya harus disetujui oleh 2/3 dari jumlah anggota yang hadir.
Pasal 14
1. Rapat Anggota dipimpin oleh pengurus Koprasi Jemaja Bahari Bertuah yang terdiri dari
Ketua Sidang dan Sekretaris Sidang;
2. Setiap Rapat Anggota harus dibuat Berita Acara Rapat yang ditandatangani oleh Ketua
dan Sekretaris Sidang.
3. Keputusan Rapat Anggota ditandatangani oleh Ketua dan Sekretaris Sidang.
BAB VI
PENGURUS
Pasal 15
1. Ketua
2. Sekretaris
3. Bendahara
Pasal 16
1. Masa jabatan pengurus adalah 5 (lima) tahun dan setelah habis masa jabatannya dapat
dipilih kembali.
2. Rapat Anggota dapat memberhentikan pengurus setiap waktu bila terbukti bahwa:
3. Bilamana seorang anggota pengurus berhenti sebelum masa jabatannya berakhir, maka
Rapat Pengurus dapat mengangkat penggantinya dengan cara mengangkat dari
kalangan anggota Koprasi Jemaja Bahari Bertuah.
4. Pengangkatan pengganti Anggota Pengurus yang berhenti sebagaimana dimaksud ayat
(4) pasal ini dipertanggungjawabkan oleh pengurus dan dimintakan pengesahan dalam
Rapat Anggota berikutnya.
Pasal 17
Pasal 18
1. Memimpin organisasi dan usaha Koprasi Jemaja Bahari Bertuah, melakukan segala
perbuatan hukum untuk dan atas nama Koprasi Jemaja Bahari Bertuah serta mewakili
Koprasi Jemaja Bahari Bertuah di hadapan dan di luar pengadilan.
2. Menyelenggarakan Rapat Pengurus dan Rapat Anggota serta mempertanggung
jawabkan kepada Rapat Anggota mengenai pelaksanaan tugas kepengurusannya.
3. Menyelenggarakan administrasi organisasi, yaitu antaralain:
1. Buku Daftar Anggota untuk mencatat masuk dan keluar anggota pada waktunya;
2. Buku Daftar Pengurus untuk mencatat saat mulai dan berhentinya jabatan pengurus;
3. Buku Daftar Pengawas untuk mencatat saat mulai dan berhentinya jabatan pengawas;
4. Kartu Tanda Anggota.
5. Menyusun, mengajukan dan melaksanakan Rencana Kerja dan Rencana Anggaran
Pendapatan dan Belanja Koprasi Jemaja Bahari Bertuah.
6. Menyelenggarakan pembukuan keuangan dan inventaris.
7. Mengadakan dan melaksanakan upaya-upaya lain untuk mengembangkan usaha
Koprasi Jemaja Bahari Bertuah sesuai keputusan Rapat Anggota sepanjang tidak
merugikan Koprasi Jemaja Bahari Bertuah dan anggota.
8. Memberikan penjelasan-penjelasan kepada anggota supaya ketentuan-ketentuan dala
Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, Peraturan Khusus, Keputusan Rapat
Anggota dan Keputusan Rapat Pengurus diketahui dan dimengerti oleh segenap
anggota.
9. Memelihara kerukunan antar anggota dan mencegah segala hal yang menyebabkan
timbulnya perselisihan paham.
Dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya. Pengurus menerima imbalan jasa sesuai
Keputusan Rapat Anggota.
1. Jika kerugian yang timbul sebagai akibat kesengajaan dan kelalaian seorang atau
beberapa anggota pengurus maka kerugian ditanggung oleh anggota pengurus yang
bersangkutan.
2. Jika kerugian yang timbul akibat kebijaksanaan yang telah diputuskan dalam Rapat
Pengurus, maka semua anggota pengurus tanpa kecuali menanggung kerugian yang
diderita Koprasi Jemaja Bahari Bertuah.
3. Pengurus sebelum memangku jabatannya wajib mengucapkan sumpah atau janji
sebagaimana diatur dalam Anggaran Rumah Tangga Koprasi Jemaja Bahari Bertuah
4. Untuk melaksanakan Tugas, Wewenang dan Tanggung jawab seperti tersebut pada
pasal 18 ayat (1) s/d (3), Pengurus wajib menyusun ketentuan mengenai pembagian
tugas, wewenang dan tanggung jawab Anggota Pengurus.
1. Setelah tahun buku Koprasi Jemaja Bahari Bertuah ditutup, pengurus menyampaikan
laporan pertanggung jawaban kepada Rapat Anggota yang isinya sekurang-kurangnya:
1. Laporan keuangan yang terdiri dari neraca akhir tahun buku yang baru lampau dan
perhitungan Sisa Hasil Usaha serta arus kas dari tahun yang bersangkutan berikut
penjelasannya.
2. Keadaan dan usaha Koprasi Jemaja Bahari Bertuah serta hasil usaha yang dicapai.
3. Pertanggung jawaban sebagaimana dimaksud huruf a ayat (5) pasal ini ditandatangani
oleh semua pengurus.
4. Apabila salah seorang anggota pengurus tidak menandatangani laporan tahunan
tersebut, anggota yang bersangkutan menjelaskan alasannya secara tertulis.
5. Persetujuan terhadap laporan tahunan, termasuk pengesahan Laporan Keuangan,
merupakan penerimaan pertanggung jawaban pengurus oleh Rapat Anggota. Dengan
persetujuan ini membebaskan pengurus dari tanggung jawabnya pada tahun buku
yang bersangkutan.
BAB VII
PENGAWAS
Pasal 19
Pasal 20
Tugas, wewenang, hak, kewajiban dan tanggung jawab pengawas:
Setelah Tahun Buku Koprasi Jemaja Bahari Bertuah ditutup pengawas menyampaikan laporan
pertanggung jawaban pengawas terhadap Rapat Anggota.
BAB VIII
PENASEHAT
Pasal 21
BAB IX
STAF AHLI
Pasal 22
1. Pengurus mengangkat Staf Ahli untuk membantu pengurus dalam menjalankan fungsi
dan tugas-tugas kepengurusannya.
2. Ketentuan lebih lanjut mengenai Staf Ahli diatur dalam Anggaran Rumah Tangga Koprasi
Jemaja Bahari Bertuah.
BAB X
DIREKSI DAN KARYAWAN
Pasal 23
Pasal 24
1. Karyawan Koprasi Jemaja Bahari Bertuah diangkat dan atau diberhentikan oleh
pengurus Koprasi Jemaja Bahari Bertuah atas usul direksi, sedangkan alih tugas
ditetapkan oleh direksi serta bertanggung jawab kepada direksi.
2. Syarat-syarat untuk diangkat menjadi karyawan Koprasi Jemaja Bahari Bertuah diatur
lebih lanjut dalam Peraturan Perusahaan Koprasi Jemaja Bahari Bertuah.
BAB XI
TAHUN BUKU DAN PEMBUKUAN
Pasal 25
1. Tahun Buku Koprasi Jemaja Bahari Bertuah adalah tanggal 1 Januari sampai dengan
tanggal 31 Desember.
2. Koprasi Jemaja Bahari Bertuah wajib menyelenggarakan pembukuan sesuai dengan
standar akuntansi keuangan.
BAB XII
MODAL
Pasal 26
1. Koprasi Jemaja Bahari Bertuah mempunyai modal yang diperoleh dari modal sendiri,
modal pinjaman dan modal penyertaan.
2. Modal sendiri bersumber dari:
3. Modal pinjaman dapat berasal dari:
1. Modal Koprasi Jemaja Bahari Bertuah yang berasal dari hibah atau donasi dari
pihak ketiga merupakan bagian dari simpanan khusus anggota yang tidak dapat
dibagikan dalam jangka waktu 15 tahun dan digunakan sebagai modal untuk
mengembangkan usaha.
2. Selain modal sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) dan (3) pasal ini Koprasi
Jemaja Bahari Bertuah dapat memupuk modal penyertaan yang berasal dari:
3. Sebagian modal yang dimaksud dalam ayat (2) pasal ini, ditempatkan sebagai
modal yang disetor pada Unit Simpan Pinjam Koprasi Jemaja Bahari Bertuah ,
yang besarnya ditatapkan sesuai keputusan Rapat Anggota.
1. Simpanan pokok
2. Simpanan wajib
3. Dana cadangan
4. Hibah
1. Anggota
2. Koperasi lainnya dan atau anggotanya
3. Bank dan lembaga keuangan lainnya
4. Penerbitan obligasi dan surat hutang lainnya
5. Sumber lain yang sah
1. Pemerintah
2. Anggota Koprasi Jemaja Bahari Bertuah
3. Masyarakat
4. Badan Usaha Milik Negara dan Swasta
5. Badan Usaha lainnya
6. Investasi Lainnya
7. Pasal 27
1. Setiap anggota wajib membayar simpanan pokok sejumlah Rp. 50.000,- (orang)
2. Simpanan pokok dapat dibayar sekaligus atau secara angsuran yang besarnya
ditetapkan di dalam Anggaran Rumah Tangga atau Peraturan Khusus.
3. Setiap anggota diwajibkan untuk membayar simpanan wajib pada Koprasi Jemaja
Bahari Bertuah yang besarnya ditetapkan dalam Anggaran Rumah Tangga atau
Peraturan Khusus.
4. Setiap anggota dapat menyimpan dalam bentuk simpanan sukarala atau simpanan
lainnya yang ketentuannya ditetapkan dalam Anggaran Rumah Tangga dan Peraturan
Khusus.
5. Uang simpanan pokok dan simpanan wajib tidak dapat diambil kembali selama masih
menjadi anggota.
Pasal 28
1. Dalam hal anggota berhenti karena bubar atau Koprasi Jemaja Bahari Bertuah bubar
atau dibubarkan oleh Pemerintah, simpanan pokok, simpanan wajib dan hak-hak
lainnya setelah dikurangi dengan bagian tanggungannya yang ditetapkan, dikembalikan
kepada anggota yang berhak selambat-lambatnya satu bulan semenjak Koprasi Jemaja
Bahari Bertuah bubar atau dibubarkan.
2. Dalam hal anggota berhenti karena kehandak sendiri atau diberhentikan oleh pengurus,
simpanan pokok dan simpanan wajib serta hak lainnya setelah dikurangi dengan
bagian tanggungannya yang ditetapkan dikembalikan kepada anggota selambat-
lambatnya dalam waktu satu bulan semenjak diberhentikan.
BAB XIII
JANGKA WAKTU BERDIRINYA
Pasal 29
Koprasi Jemaja Bahari Bertuah didirikan dalam jangka waktu yang tidak terbatas sesuai dengan
maksud dan tujuan sebagaimana dimaksud dalam pasal 5 Anggaran Dasar ini.
BAB XIV
SISA HASIL USAHA
Pasal 30
1. Sisa Hasil Usaha Koprasi Jemaja Bahari Bertuah merupakan pendapatan yang diperoleh
dalam satu tahun buku dikurangi dengan biaya-biaya, penyusutan dan kewajiban
lainnya termasuk pajak dalam tahun buku yang bersangkutan.
2. Sisa Hasil Usaha setelah dikurangi dana cadangan, dibagikan kepada anggota sebanding
dengan jasa usaha yang dilakukan oleh masing-masing anggota dengan Koprasi Jemaja
Bahari Bertuah, serta digunakan untuk keperluan lain dari Koprasi Jemaja Bahari
Bertuah, sesuai dengan keputusan Rapat Anggota.
3. Besarnya pemupukan modal dan cadangan ditetapkan dalam Rapat Anggota.
4. Pembagian Sisa Hasil Usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal ini,
prosentasinya diatur oleh Rapat Anggota sebagai berikut:
Pasal 31
Dana cadangan untuk keperluan perluasan usaha anggota dan jajarannya diputuskan dalam
Rapat Anggota.
BAB XV
TABUNGAN ANGGOTA
Pasal 32
1. Seluruh Koprasi Jemaja Bahari Bertuah wajib menanggung kerugian Koprasi Jemaja
Bahari Bertuah yang timbul pada saat pembubaran dengan ketentuan
pembebanannya terbatas pada simpanan pokok dan simpanan wajib yang telah
dibayarkan.
2. Tanggungan anggota yang timbul akibat kerugian pada penutupan tahun buku
dibebankan kepada dana cadangan, apabila dan cadangan tidak mencukupi, maka
dibebankan terbatas pada simpanan pokok dan simpanan wajib.
3. Anggota yang telah keluar sebelum Koprasi Jemaja Bahari Bertuah dibubarkan wajib
menanggung kerugian, apabila kerugian tersebut terjadi dimana anggota yang
bersangkutan masih menjadi anggota Koprasi Jemaja Bahari Bertuah dan keluarnya
sebagai anggota belum lewat jangka 6 (enam) bulan.
BAB XVI
PEMBUBARAN DAN PENYELESAIAN
Pasal 33
1. Pembubaran Koprasi Jemaja Bahari Bertuah oleh Rapat Anggota Khusus didasarkan
pada:
Pasal 34
1. Dalam hal Koprasi Jemaja Bahari Bertuah hendak dibubarkan maka Rapat Anggota
mengangkat penyelesai yang terdiri dari unsur anggota, pengurus, pengawas dan
pihak lain yang dianggap perlu yang diberi kuasa untuk menyelesaikan pembubaran.
2. Penyelesai mempunyai hak, wewenang dan kewajiban:
3. Penyelesai membuat berita acara penyelesaian dan menyampaikan kepada Rapat
Anggota.
1. Pengurus menyampaikan keputusan pembubaran Koprasi Jemaja Bahari
Bertuah kepada Rapat Anggota serta kepada pejabat sesuai ketentuan yang
belaku.
2. Pembayaran biaya penyelesaian didahulukan daripada pembayaran hutang
lainnya.
3. Penyelesai memberitahukan keputusan pembubaran Koprasi Jemaja Bahari
Bertuah kepada semua kreditur maupun pemerintah.
1. Melakukan segala perbuatan hukum untuk dan atas nama Koprasi Jemaja Bahari
Bertuah dalam penyelesaian.
2. Mengumpulkan segala keterangan yang diperlukan.
3. Memanggil pengurus, anggota dan bekas anggota tertentu yang diperlukan, baik sendiri-
sendiri maupun bersama-sama.
4. Memperoleh, memeriksa dan menggunakan segala catatan dan arsip Koprasi Jemaja
Bahari Bertuah.
5. Menetapkan dan melaksanakan segala kewajiban pembayaran yang dilakukan dari
pembayaran yang dilakukan dari pembayaran hutang lainnya.
6. Menggunakan sisa kekayaan untuk menyelesaikan sisa kewajiban Koprasi Jemaja Bahari
Bertuah.
7. Membagikan sisa hasil penyelesaian pada anggota.
8. Membuat berita acara penyelesaian.
BAB XVII
SANKSI
Pasal 35
1. Apabila anggota, pengurus dan pengawas melanggar ketentuan Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga dan peraturan yang lainnya yang berlaku di Koprasi Jemaja
Bahari Bertuah dapat diberikan sanksi oleh Rapat Pleno Pengurus dan Pengawas
berupa:
2. Ketentuan lebih lanjut mengenai ayat (1) pasal ini diatur dalam Anggaran Rumah Tangga
Koprasi Jemaja Bahari Bertuah.
3. Apabila direksi dan staf ahli melanggar ketentuan kontrak kerja yang berlaku, dikenakan
sanksi sesuai dengan ketentuan dalam kontrak kerja tersebut.
4. Apabila karyawan melanggar ketentuan peraturan perusahaan dan peraturan lainnya
yang berlaku di Koprasi Jemaja Bahari Bertuah dikenakan sanksi sesuai ketentuan
dalam peraturan perusahaan.
5. Ketentuan sanksi sebagaimana dimaksud ayat (3) dan (4) pasal ini lebih lanjut akan
diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.
1. Peringatan
2. Pemberhentian sementara
3. Diajukan ke pengadilan
BAB XVIII
ANGGARAN RUMAH TANGGA DAN PERATURAN
Pasal 36
Rapat Anggota menetapkan Anggaran Rumah Tangga dan atau Peraturan Khusus, yang memuat
Peraturan Pelaksanaan ketentuan Anggaran Dasar Koprasi Jemaja Bahari Bertuah dan tidak
boleh bertentangan dengan Anggaran Dasar ini.
BAB XIX
PENUTUP
Pasal 37
Akta Perubahan Anggaran Dasar Koprasi Jemaja Bahari Bertuah dibuat, disetujui dan disahkan
oleh Rapat Anggota Khusus ( RAK) Koprasi Jemaja Bahari Bertuah tanggal 09 Februari 2023
dan ditandatangani oleh kami Pengurus, Pengawas Koprasi Jemaja Bahari Bertuah dan Isu
cahaya Ketua Umum Koprasi Jemaja Bahari Bertuah selaku Wakil Anggota yang diberi mandat
penuh oleh Rapat Anggota Khusus (RAK) Koprasi Jemaja Bahari Bertuah tanggal 09 Februari
2023
Ditetapkan di : Letung
Atas nama Pengurus dan Kuasa Anggota KJBB
ANGGARAN DASAR RUMAH TANGGA
KOPERASI JEMAJA BAHARI BERTUAH
BAB I
NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN
Pasal 1
1) Koperasi ini bernama Koperasi Jemaja Bahari Bertuah
2) Koperasi Jemaja Bahari Bertuah berkedudukan di (Kecamatan Jemaja Kabupaten Kepulauan
Anambas)
BAB II
MAKSUD DAN TUJUAN
Pasal 2
1) Koperasi Jemaja Bahari Bertuah bertujuan mewujudkan kesejahteraan anggota pada khususnya
dan masyarakat pada umumnya berdasar azas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.
2) Ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang
maju, adil, makmur dan sejahtera berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
BAB III
BIDANG USAHA
Pasal 3
Koperasi melaksanakan kegiatan usaha, yaitu :
- Usaha Utama :
a. Penangkapan Pisces/Ikan Bersirip di Laut (03111);
b. Penangkapan Crustacea di Laut (03112);
c. Penangkapan Mollusca di Laut (03113);
d. Penangkapan/Pengambilan Tumbuhan Air di Laut (03114);
e. Penangkapan/Pengambilan Induk/Benih Ikan di Laut (03115);
f. Penangkapan Echinodermata di Laut (03116);
g. Penangkapan Coelenterata di Laut (03117);
h. Pengelolaan pembekuan dan pemasaran hasil tangkapan laut (10213)
i. Pembesaran Tumbuhan Air Payau (03255)
- Usaha Pendukung :
1. Usaha bidang Perikanan, antara lain :
a. Jasa Sarana Prasarana Produksi Penangkapan Ikan di Laut (03131);
b. Jasa Produksi Penangkapan Ikan di Laut (03132);
c.Jasa Pasca Panen Penangkapan Ikan di Laut (03133);
d. Pembesaran Pisces/Ikan Bersirip Laut (03211);
e. Pembenihan Ikan di Laut (03212);
f. Budidaya Karang (Coral) (03214);
g.Pembesaran Mollusca Laut (03215);
h. Pembesaran Crustacea Laut (03216);
i. Pembesaran Tumbuhan Air Laut (03217);
j. Jasa Sarana Produksi Budidaya Ikan Laut (03231);
k.Jasa Produksi Budidaya Ikan Laut (03232);
l. Jasa Pasca Panen Budidaya Ikan Laut (03233);
m. Kapal/Pompong Tangkapan Nelayan Pesisir ( )
n. Kapal/PompongTangkapan Laut Lepas ( )
o. Kapal Anggkutan/cargo + cold storage ( )
f. Perdagangan Eceran Kaki Lima dan Los Pasar Komoditi Hasil Perikanan
(47815);
g. Perdagangan Eceran Kaki Lima dan Los Pasar Daging Olahan dan Ikan Olahan
(47825);
h. Perdagangan Eceran Atas Dasar Balas Jasa (Fee) Atau Kontrak (47920);
i. Perdagangan Expor-infor Hasil Tangkapan nelyan/perikanan ( )
j. Kedai/Warung Peralatan Nelayan ( )
- Usaha Tambahan :
- Unit Simpan Pinjam Koperasi Primer (USP Koperasi Primer) (64142)
BAB IV
KEANGGOTAAN
Pasal 4
(1) Anggota Koperasi adalah pemilik dan sekaligus pengguna jasa
(2) Keanggotaan Koperasi tidak dapat dipindahtangankan
Pasal 5
Syara tmenjadi anggota Koperasi ini adalah Warga Negara Republik Indonesia yang
memenuhi ketentuansebagai berikut :
a. Mempunyai kemampuan penuh untuk melakukan tindakan hukum (dewasa, tidak
dalam perwalian, dsb.);
b. Telah menyatakan kesanggupan tertulis untuk melunasi simpanan pokok dan
simpanan wajib sebagaimana yang dimaksudkan dalam pasal 28 ayat (1) dan (2) anggaran
dasar ini;
c. Telah menyetujui isi anggaran dasar dan peraturan-peraturan perkoperasian yang
berlaku
Pasal 6
Setiap anggota mempunyai kewajiban :
a. Mematuhi Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga dan Keputusan-keputusan Rapat Anggota;
b. Membayar Simpanan Pokok, Simpanan Wajib dan simpanan lainnya yang diputuskan oleh
Rapat Anggota;
c. Berpartisipasi dalam kegiatan usaha yang diselenggarakan oleh Koperasi;
d. Mengembangkan dan memelihara kebersamaan berdasarkan azas kekeluargaan
e. Menanggung kerugian sesuai dengan ketentuan pasal 32 ayat (1) Anggaran Dasar ini
Pasal 7
Setiap anggota mempunyai hak :
a. Menghadiri, menyatakan pendapat dan memberikan suara dalam Rapat Anggota
b. Memilih dan/atau dipilih menjadi anggota Pengurus atau Pengawas
c. Meminta diadakannya Rapat Anggota menurut ketentuan pasal 14 Anggaran Dasar ini
d. Mengemukakan pendapat dan saran kepada Pengurus di luar Rapat Anggota baik diminta
maupun tidak diminta
e. Mendapatkan pelayanan yang sama antara sesama anggota
f. Meminta keterangan mengenai perkembangan koperasi
g. Mendapat bagian SHU sesuai dengan jasa usaha masing-masing anggota terhadap Koperasi
h. Mendapat bagian sisa hasil Penyelesaian
Pasal 8
Keanggotaan Koperasi mulai berlaku dan hanya dapat dibuktikan dengan catatan dalam daftar
anggota
Pasal 9
Seseorang yang akan masuk menjadi anggota Koperasidiluaranggotapendiri, harus :
a. Mengajukan surat permintaan sebagai anggotakepada Pengurus;
b. Bilamana Pengurus menolak permintaan dimaksud pada huruf a, maka yang berkepentingan
dapat minta pertimbangan Rapat Anggota berikutnya;
Pasal 10
Keanggotaan berakhir, bilamana anggota :
a. meninggal dunia;
b. minta berhenti atas permintaan sendiri;
c. diberhentikan oleh Pengurus karena tidak memenuhi lagi syarat keanggotaan;
d. diberhentikan oleh Pengurus karena tidak mengindahkan kewajiban sebagai anggota, atau
berbuat sesuatu yang merugikan Koperasi
Pasal 11
1) Berakhirnya keanggotaan mulai berlaku dan hanya dapat dibuktikan dengan catatan dalam
Buku Daftar Anggota
2) Permintaan berhenti sebagai anggota harus diajukan secara tertulis kepada Pengurus
3) Seseorang yang diberhentikan oleh Pengurus dapat meminta pertimbangan dalam Rapat
Anggota berikutnya
Pasal 12
1) Selain anggota dimaksud dalam pasal 4, Koperasi dapat menerima Anggota Luar Biasa dengan
persyaratan sebagai berikut:
BAB V
RAPAT ANGGOTA
Pasal 14
1) apat Anggota merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam koperasi.
2) Rapat Anggota menetapkan :
a. Anggaran dasar;
b. Kebijaksanaan umum di bidang organisasi, manajemen dan usaha koperasi;
c. Pemilihan, pengangkatan dan pemberhentian pengurus dan pengawas;
d. Rencana kerja, rencana anggaran pendapatan dan belanja koperasi;
e. Pengesahan pertanggungjawaban pengurus dan pengawas dalam pelaksanaan tugasnya, serta
pengesahan laporan keuangan;
f. Pembagian sisa hasil usaha;
g. Penggabungan, peleburan, pembagian, dan pembubaran koperasi.
Pasal 15
Rapat Anggota sah jika dihadiri lebih dari setengah jumlah anggota Koperasi;
1) Apabila kuorum sebagaimana dimaksud ayat (1) tidak tercapai, maka Rapat Anggota ditunda
untuk waktu paling lama 7 hari;
2) Apabila pada rapat kedua sebagaimana dimaksud ayat (2) kuorum tetap belum tercapai, maka
rapat dapat dilangsungkan dan keputusannya sah serta mengikat bagi semua anggota
Pasal16
3) Dalam Rapat Anggota Koperasi tiap anggota mempunyai hak suara yang sama yaitu
satu anggota satu suara.
4) Keputusan dalam Rapat Anggota diambil berdasarkan musyawarah untuk
mendapatkan mufakat, dalam hal tidak tercapai kata mufakat maka keputusan
diambil berdasarkan suara terbanyak dari jumlah anggota yang hadir.
5) Semua keputusan Rapat Anggota Koperasi harus dibuat dalam Berita Acara
Keputusan Rapat Anggota yang ditanda tangani oleh pimpinan rapat dan disahkan
oleh rapat anggota.
Pasal 17
Selain Rapat Anggota Tahunan, Koperasi dapat mengadakan Rapat Anggota yang diadakan
secara khusus untuk membahas rencana kerja, rencana anggaran pendapatan dan belanja
Koperasi yang diselenggarakan paling lambat 15 (lima belas) hari sebelum tahun buku
berikutnya berjalan.
Pasal 18
1) Rapat Anggota Luar Biasa diadakan apabila keadaan mengharuskan adanya keputusan segera
yang wewenangnya ada pada Rapat Anggota
2) Rapat Anggota Luar Biasa dapat diselenggarakan atas kehendak :
a. Pengurus;
b. Pengawas;
c. atas permintaan tertulis minimal 1/10 jumlah anggota
Pasal 19
Untuk mengubah Anggaran Dasar harus diadakan Rapat Anggota yang diadakan khusus untuk
mengubah anggaran dasar tersebut, yang harus dihadiri oleh sekurang-kurangnya 3/4 dari
jumlah anggota Koperasi dan keputusannya harus disetujui oleh sekurang-kurangnya 3/4 dari
jumlah
anggotayang hadir
Pasal 20
Untuk membubarkan Koperasi harus diadakan Rapat Anggota yang diadakan khusus untuk
pembubaran koperasi tersebut, yang harus dihadiri oleh sekurang-kurangnya 3/4 dari jumlah
anggota Koperasi dan keputusannya harus disetujui oleh sekurang-kurangnya 3/4 dari jumlah
anggota yang hadir
BAB VI
PENGURUS
Pasal 21
Pasal 22
Tata cara pemilihan Pengurus Koperasi diatur berdasarkan keputusan Rapat Anggota
Tahunan .
BAB VII
PENGAWAS
Pasal 23
1) Susunan Pengawas Koperasi sesuai dengan kebutuhan organisasi dan usaha
Koperasi.
2) Susunan pengawas Koperasi berjumlah 2 (tiga) orang yang terdiri dari :
a. Ketua
b. Anggota
3) Masa jabatan Pengawas Koperasi selama 3 (tiga) tahun, dan dapat dipilih kembali.
4) Pengawas mendapatkan imbalan jasa sesuai dengan tugas pengawasannya pada tiap-
tiap periode yang ditetapkan, besarnya berdasarkan Rencana Kerja (RK) dan Rencana
Anggaran Pendapatan dan Biaya (RAPB) Koperasi.
5) Dalam pelaksanaan tugasnya Pengawas Koperasi menyampaikan laporan hasil
pengawasannya atas kegiatan dan asset/ keuangan Koperasi secara tertulis setiap triwulan
kontinu dan konsisten.
6) Bilamana periode jabatan Pengawas telah habis, maka untuk pemilihan pengawas
periode berikutnya baik sistem pemilihan, kriteria mengacu pada pasal 14.
BAB VIII
PENGELOLA USAHA
Pasal 24
1) Koperasi dapat mengangkat manajer/Pengelola usaha/kepala bagian dan karyawan
sesuai dengan kebutuhan organisasi dan usaha koperasi.
2) Manager/ Pengelola usaha/kepala bagian dan karyawan diangkat melalui Surat
Keputusan Pengurus Koperasi dan dilaporkan pada Rapat Anggota.
3) Dalam pelaksanaannya Manajer/ Pengelola usaha/kepala bagian dan
4) karyawan secara priodik dan kontinyo baik diminta ataupun tidak diminta
melaporkan tugas dan tanggung jawab penuh kepada pengurus Koperasi.
5) Manajer/ Pengelola usaha/kepala bagian dan karyawan berhak mendapatkan Gaji,
tunjangan atau imbalan lainnya sesuai dengan peraturan dan ketentuan yang berlaku
di Koperasi.
6) Untuk jabatan Manajer/ Pengelola usaha/kepala bagian masa kerja, hak dan
kewajibannya dibuatkan kontrak kerjanya dengan mengacu peraturan/ ketentuan
yang berlaku serta kebutuhan dan kemampuan Koperasi.
7) Kontrak kerja untuk jabatan Manajer/ Pengelola usaha/kepala bagian dibuat secara
tertulis diatas kertas bermaterai dan ditanda tangani oleh pengurus atas nama
Koperasi, dan pejabat yang bersangkutan.
8) Dalam kontrak kerja diatur hal-hal yang berkenaan dengan antara lain :
a. Gaji, dan atau Imbalan jasa lainnya.
b. Jangka waktu berlakunya kontrak kerja.
c. Hak dan kewajibannya.
d. Konsekwensi pelanggaran isi kontrak.
e. Dalam hal perpanjangan kontrak kerja minimal 3 (tiga) bulan
sebelumberakhirnya masa kontrak telah dibuat kesepakatan baru.
BAB IX
DEWAN PENASEHAT
Pasal 25
1) Apabila diperlukan, Pengurus dapat mengangkat Dewan Penasehat;
2) Anggota Dewan Penasehat adalah tokoh masyarakat yang mempunyai kewibawaan atau
keahlian sesuai kepentingan Koperasi;
3) Dewan Penasehat bertugas memberi saran/anjuran pada Pengurus untuk kemajuan
Koperasi baik diminta maupun tidak diminta;
BAB X
PEMBUKUAN KOPERASI
Pasal 26
1) Tahun buku Koperasi mulai dari tanggal 1 (satu) Januari sampai dengan 31 (tiga puluh satu)
Desember.
2) Untuk pertama kalinya buku Koperasi dimulai pada tanggal ditetapkannya Anggaran Dasar ini.
3) Koperasi wajib menyelenggarakan pembukuan sesuai Prinsip Akuntansi Indonesia dan Standar
Khusus Akuntansi.
BAB XI
MODAL KOPERASI
Pasal 27
1) Saat pendiriannya modal Koperasi sebesar Rp 3.100.000,-berasal dari simpanan pokok,
simpanan wajib, dan hibah
2) Modal sendiri Koperasi berasal dari :
a.simpanan pokok;
b.simpanan wajib;
c.dana cadangan;
d. hibah;
3) Untuk memperbesar usahanya, Koperasi dapat memperoleh modal pinjaman yang tidak
merugikan Koperasi berupa pinjaman dari :
a anggota;
b koperasi lain dan atau anggotanya;
c bank dan lembaga keuangan lainnya;
d penerbitan obligasi dan surat hutang lainnya;
e sumber lain yang sah
4) Koperasi dapat melakukan pemupukan modal yang berasal dari modal Penyertaan
BAB XII
SIMPANAN ANGGOTA
Pasal 28
1) Setiap anggota harus membayar Simpanan Pokok atas namanya kepada Koperasi sebesar
Rp Rp. 50.000 yang dibayar sekaligus
2) Setiap anggota diwajibkan untuk membayar Simpanan Wajib atas namanya kepada
Koperasi yang besarnya ditetapkan dalam Anggaran Rumah tangga atau Peraturan Khusus
3) Simpanan Pokok dan Simpanan Wajib tidak dapat diambil kembali selama masih menjadi
anggota Koperasi;
4) Pada waktu keanggotaan diakhiri, Simpanan Pokok dan Simpanan Wajib merupakan suatu
tagihan atas Koperasi sebesar jumlahnya secara kumulatif, jika perlu dikurangi dengan
bagian tanggungan kerugian;
5) Setiap anggota digiatkan untuk menyimpan dalam bentuk atau jenis lainnya atas dasar
keputusan Rapat Anggota
BAB XIII
SISA HASIL USAHA
Pasal 29
1) Sisa Hasil Usaha Koperasi merupakan pendapatan Koperasi yang diperoleh dalam satu
tahun buku dikurangi dengan biaya, penyusutan, dan kewajiban lainnya termasuk pajak
dalam tahun buku yang bersangkutan
2) Sisa Hasil Usaha Koperasi yang diperoleh dibagikan untuk :
a.cadangan;
b.anggota sesuai transaksi dan simpanannya;
c.pendidikan anggota dan karyawan;
d.insentif untuk Pengurus dan Pengawas;
e.insentif untuk Manajer dan karyawan;
f. sosial dan pembangunan daerah kerja
3) Pembagian dan presentase sebagaimana dimaksud ayat (2) ditentukan dan diputuskan
sesuai dengan Keputusan Rapat Anggota
Pasal 30
Bagian Sisa Hasil Usaha untuk anggota dapat diberikan secara langsung atau dimasukkan
dalam simpanan anggota yang bersangkutan
Pasal 31
Dana cadangan dipergunakan untuk pemupukan modal dan menutup kerugian Koperasi
BAB XIV
TANGGUNGAN ANGGOTA
Pasal 32
1) Bilamana Koperasi dibubarkan dan pada penyelesaiannya ternyata bahwa kekayaan Koperasi
tidak mencukupi untuk melunasi segala perjanjian dan kewajibannya, maka sekalian anggota
diwajibkan menanggung kerugian masing-masing terbatas pada Simpanan Pokok dan Simpanan
Wajib yang seharusnya telah dibayar oleh anggota yang bersangkutan pada Koperasi, serta
modal penyertaan yang dimilikinya
2) Kerugian yang diderita oleh Koperasi pada akhir suatu tahun buku ditutup dengan dana
cadangan
3) Bilamana kerugian tersebut dalam ayat (2) tidak terpenuhi maka Rapat Anggota dapat
memutuskan untuk membebankan bagian kerugian yang belum terpenuhi ditutup atau
diperhitungkan dengan SHU tahun-tahun yang akan datang
BAB XV
PEMBUBARAN DAN PENYELESAIAN
Pasal 33
(1) Pembubaran Koperasi dapat dilaksanakan berdasarkan :
a.keputusan Rapat Anggota;
b.keputusan Pemerintah
(2) Pembubaran Koperasi oleh Rapat Anggota didasarkan pada :
a.atas permintaan anggota secara tertulis sekurang-kurangnya 3/4 dari jumlah anggota;
b.koperasi tidak lagi mempunyai kegiatan
(3) Pembubaran Koperasi oleh Pemerintah didasarkan pada :
a.adanya bukti-bukti bahwa Koperasi tersebut tidak memenuhi ketentuan undang-undang
perkoperasian;
b.kegiatannya bertentangan dengan ketertiban umum atau kesusilaan;
c. kelangsungan hidupnya tidak dapat diharapkan lagi
Pasal 34
2) Untuk kepentingan pihak ketiga dan para anggota Koperasi, terhadap pembubaran Koperasi
dilakukan penyelesaian pembubaran yang selanjutnya disebut penyelesaian
3) Penyelesaian dilakukan oleh penyelesai pembubaran yang selanjutnya disebut Penyelesai
4) Selama dalam proses penyelesaian, Koperasi tersebut tetap ada dengan sebutan Koperasi
Dalam Penyelesaian
Pasal 35
1) Dalam hal Koperasi hendak dibubarkan berdasarkan keputusan Rapat Anggota maka Penyelesai
ditunjuk oleh Rapat Anggota terdiri dari unsur anggota, Pengurus, Pengawas, dan pihak lain
yang dianggap perlu dan bertanggung jawab kepada kuasa Rapat Anggota
2) Dalam hal Koperasi hendak dibubarkan berdasarkan keputusan Pemerintah maka Penyelesai
ditunjuk oleh Pemerintah dan bertanggung jawab kepada Pemerintah
3) Penyelesai mempunyai hak, wewenang dan kewajiban :
a) Melakukan segala perbuatan hukum untuk dan atas nama Koperasi Dalam Penyelesaian;
b) Mengumpulkan segala keterangan yang diperlukan;
c) Memanggil Pengurus, anggota dan bekas anggota tertentu yang diperlukan, baik sendiri-sendiri
maupun bersama-sama;
d) Memperoleh, menggunakan dan memeriksa segala catatan dan arsip Koperasi; menetapkan
dan melaksanakan segala kewajiban pembayaran yang didahulukan dari hutang lainnya;
e) Menggunakan sisa kekayaan Koperasi untuk menyelesaikan kewajiban Koperasi;
f) Membagikan sisa hasil penyelesaian kepada anggota;
g) Membuat berita acara penyelesaian dan menyampaikan kepada Rapat Anggota
4) Pengurus Koperasi menyampaikan keputusan pembubaran Koperasi oleh Anggota kepada
Pemerintah, sesuai ketentuan yang berlaku
5) Pembayaran biaya penyelesaian didahulukan dari pada pembayaran kewajiban lainnya
Pasal 36
1) Seluruh anggota wajib menanggung kerugian yang timbul pada saat pembubaran Koperasi
sesuai ketentuan pasal 33 ayat (1) Anggaran Dasar ini—
2) Anggota yang telah keluar sebelum Koperasi dibubarkan wajib menanggung kerugian, apabila
kerugian tersebut terjadi selama anggota yang bersangkutan masih menjadi anggota Koperasi
dan keluarnya sebagai anggota belum lewat jangka waktu 6 (enam) bulan
BAB X VI
KESEJAHTERAAN / SOSIAL
Pasal 37
1) Koperasi mengupayakan bantuan/tunjangan atau imbalan jasa kepada anggota,
Pengurus, Pengawas dan Manager/ karyawan antara lain seperti :
a. Jasa anggota koperasi.
b. Bingkisan/ paket.
c. Bantuanantuan pengobatan kesehatan dan atau santunan kepada anggota yang
meninggal dunia, dan yang mengalami musibah.
2) Besarnya jasa, bingkisan dan santunan pada tersebut diatas akan ditetapkan dalam
rapat pengurus dan disampaikan ke dalam Rapat Anggota untuk mendapatkan
pengesahan.
BAB XVII
SANKSI
Pasal 38
Anggota Koperasi yang melanggar ketentuan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga
maupun peraturan lain yang berlaku di Koperasi dikenakan sanksi sesuai dengan
peraturan yang berlaku.
Pasal 39
1) Anggota maupun anggota luar biasa yang mencemarkan nama baik dan merugikan
Koperasi serta tidak mengindahkan kewajibannya sebagai anggota/melalaikan
kewajibannya dalam membayar simpanan dan piutangnya sesuai dengan keputusan
Rapat Anggota, maka kepada anggota yang bersangkutan diberikan peringatan /
teguran.
2) Bilamana pada kurun waktu selanjutnya peringatan/ teguran tersebut tidak
diindahkan maka yang bersangkutan dapat diberhentikan oleh pengurus dan
selanjutnya keputusan dimaksud akan dilakukan pembahasan (disetujui atau ditolak)
pada forum Rapat Anggota berikutnya.
3) Simpanan pokok dan simpanan wajib dan simpanan lain/jasa lainnya dari anggota
yang diberhentikan dikembalikan setelah anggota tersebut menyelesaikan kewajiban
utang piutangnya.
Pasal 40
Pengurus, pengawas maupun pengelola/karyawan Koperasi yang melakukan pelanggaran atau
penyalahgunaan wewenang atas tugas dan tanggung jawab yang dibebankan kepadanya
dikenakan sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku dan untuk selanjutnya dapat dipecat
dari jabatannya berdasarkan hasil keputusan Rapat Anggota.
Pasal 41
1) Pengurus,pengawas maupun pengelola Koperasi yang dengan sengaja dan atau
karena kelalaiannya melakukan perbuatan yang menimbulkan kerugian Koperasi
dikenakan sanksi ganti rugi sebesar kerugian yang disebabkan oleh masing-masing
pengurus, pengawas maupun pengelola yang bersangkutan.
2) Apabila tersebut pada ayat 1 diatas tidak mendapat tanggapan untuk membayar
ganti rugi maka kepada yang bersangkutan berdasarkan hasil keputusan rapat
anggota dapat diajukan kepengadilan baik perkara pidana maupun perdata.
BAB XVIII
KETENTUAN LAIN-LAIN
Pasal 42
Ketentuan yang belum diatur dalam Anggaran Rumah Tangga ini akan diatur dengan
peraturan khusus atau peraturan lainnya atas persetujuan Rapat Anggota.
BAB XIX
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 43
1) Anggaran Rumah Tangga Koperasi ini disetujui/ disahkan oleh Rapat Anggota/ Rapat
Anggota Tahunan Koperasi.
Anggaran Dasar ini berlaku sejak tanggal disahkan/ ditetapkan untuk dapat dijadikan
pedoman kerja dalam menjalankan kegiatan Koperasi.