Anda di halaman 1dari 23

ANGGARAN DASAR

KOPERASI KUSA SEDANA


SMA NEGERI 1 TEGALLALANG
PROVINSI BALI
-------------------------------------------------------------------------
MUKADIMAH
 - Bahwa Koperasi, baik sebagai gerakan ekonomi rakyat maupun sebagai Badan Usaha berperan serta
untuk mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur berlandaskan Pancasila dan Undang –
Undang Dasar 1945, dalam tata perekonomian nasional yang disusun sebagai usaha bersama berdasar
atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi 

-  Bahwa Koperasi perlu lebih membangun dirinya dan dibangun menjadi -kuat dan mandiri
berdasarkan prinsip Koperasi, sehingga mampu berperan menjadi sokoguru perekonomian nasional

-  Bahwa Koperasi Karyawan Pegawai SMA negeri 1 Tegallalang sebagai wadah perjuangan ekonomi
bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan Anggota perorangan beserta keluarganya pada
khususnya dan masyarakat pada umumnya, dengan organisasi yang disusun secara bertingkat, mulai
dari-koperasi tingkat primer sampai tingkat induk dan merupakan satu kesatuan organisasi dan
kekuatan ekonomi dengan Induk Koperasi Pegawai Republik Indonesia serta sebaliknya yang-
berperan dalam pembangunan nasional.
   
- Bahwa untuk mewujudkan hal – hal tersebut dan untuk menyelaraskan dengan perkembangan
pembangunan nasional dan amanat yang diemban oleh Koperasi Pegawai Republik Indonesia, perlu
mengatur kembali ketentuan dan menyempurnakan landasan, asas dan tata kerja  sesuai dengan
Undang – Undang No. 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian, yang dituangkan dalam Anggaran
Dasar Koperasi Pegawai Republik Indonesia, sebagai berikut : 

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal  1
Yang dimaksud dengan Pegawai Republik Indonesia di dalam Anggaran Dasar ini adalah : 
-     a.   Pegawai Negeri Sipil beserta pensiunannya.
b.   Pegawai Bank Milik Negara atau Milik Daerah beserta pensiunannya.
c.   Pegawai Badan Usaha Milik Negara atau Milik Daerah beserta pensiunannya.
d.   Pejabat atau Petugas yang menyeleggarakan urusan pemerintahan dalam negeri.

Pasal  2
Anggota Koperasi Pegawai Republik Indonesia adalah Pegawai Republik Indonesia
sebagaimana  tersebut dalam Pasal 1 Anggaran Dasar

BAB II
NAMA, TEMPAT KEDUDUKAN, WILAYAH
KEANGGOTAAN DAN
JANGKA WAKTU BERDIRINYA
Pasal 3
1) Koperasi ini bernama Koperasi Kusa Sedana SMA Negeri 1 Tegallalang.
2) Koperasi Kusa Sedana ini berbentuk primer.   
3) Koperasi Kusa Sedana berkedudukan di SMA Negeri 1 Tegallalang
4) Wilayah keanggotaan Koperasi Kusa Sedana meliputi semua pegawai baik Asn maupun non
ASN di lingkungan SMA Negeri 1 Tegallalang
5) Sesuai dengan landasan, asas dan tujuannya, jangka waktu berdirinya Koperasi Kusa Sedana
tidak terbatas.  

BAB III
LANDASAN, ASAS DAN TUJUAN
Pasal 4
Koperasi Kusa Sedana berlandaskan Pancasila dan Undang - Undang Dasar 1945 serta berdasar atas
asas kekeluargaan  

Pasal 5
Koperasi Kusa Sedana bertujuan memajukan kesejahteraan Anggota beserta -keluarganya
pada khususnya dan kesejahteraan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan
perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur
berlandaskan Pancasila dan Undang – Undang Dasar 1945.

BAB IV
FUNGSI, PERAN DAN PRINSIP KPRI EKO KAPTI
Pasal 6
1) Koperasi Kusa Sedana berfungsi sebagai sarana ( wahana ) pembinaan, pembimbing
dan  penggerak anggota, dibidang perkoperasian.  
2) Koperasi Kusa Sedana berperan membangun, mengembangkan potensi,
kemampuan  ekonomi dan secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan
anggota  dan masyarakat.
3) Koperasi Kusa Sedana melaksanakan prinsip sebagai berikut :
a. keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka;   
b. pembagian Sisa Hasil Usaha dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya  jasa
masing – masing anggota:
c. pemberian jasa yang terbatas terhadap modal;
d. kemandirian  
e. pendidikan perkoperasian
f. kerjasama antar Koperasi dan Lembaga Perekonomian yang lain.
BAB V
KEANGGOTAAN, KEWAJIBAN DAN HAK ANGGOTA
Pasal 7
1) Yang dapat diterima menjadi anggota Koperasi Kusa Sedana adalah Seluruh Pegawai dalam
lingkungan / jajaran SMA Negeri 1 Tegallalang
2) Keanggotaan dinyatakan sah jika telah memenuhi Simpanan Pokok dan dicatat dalam  Buku
Daftar Anggota Koperasi Kusa Sedana .  
3) Keanggotaan tidak dapat dipindah tangankan kepada siapapun dengan cara apapun
4) Anggota Koperasi Kusa Sedana adalah pemilik  dan sekaligus pengguna jasa Koperasi Kusa
Sedana .

Pasal 8
Selain mereka yang tersebut dalam pasal 7 Anggaran Dasar ini, perorangan yang ingin
mendapatakan pelayanan dari Koperasi Kusa Sedana atau diperlukan oleh Koperasi Kusa
Sedana atau ingin menjadi Anggota, akan tetapi kurang memenuhi persyaratan Anggaran
Dasar, dapat diterima menjadi Anggota Luar Biasa. Ketentuan tentang Anggota Luar Biasa
ini akan diatur lebih lanjut dalam Anggaran Rumah Tangga dan atau Peraturan lainnya.

Pasal  9
1) Anggota berkewajiban : 
a. Mematuhi ketentuan Anggaran Dasar, Anggran Rumah Tangga,
Keputusan  Rapat  Anggota dan Peraturan – peraturan lain yang tidak bertentangan
dengan undang – Undang ;  
b. Memelihara nama baik dan keutuhan Koperasi Kusa Sedana pada  umumnya  
c. Menghadiri Rapat Anggta ;  
d. Berperan serta mengembangkan fungsi, usaha dan memelihara kebersamaan
berdasarkan atas azas kekeluargaan ;
e. Melaporkan kepada Koperasi Kusa Sedana tentang masalah dan kejadian
yang  mempengaruhi kelancaran jalannya Koperasi Kusa Sedana .  
2) Anggota berhak untuk :  
a. Menghadiri, menyatakan pendapat dan memberikan suara dalam Rapat Anggota
b. Memilih dan atau dipilih menjadi anggota Pengurus atau Pengawas
c. Meminta diadakan Rapat Anggota sesuai dengan ketentuan dalam Anggaran Dasar
d. mengemukakan pendapat atau saran kepada Pengurus di dalam maupun diluar Rapat
Anggota baik diminta maupun tidak diminta
e. Memanfaatkan setiap jasa Koperasi Kusa Sedana dan mendapat pelayanan yang
sama  antara  sesama Aggota
f. mendapatkan keterangan mengenai perkembangan Koperasi Kusa Sedana menurut
ketentuan  dalam Anggaran Dasar.
Pasal 10
1) Keanggotaan Koperasi Kusa Sedana berhenti karena :
a. Meninggal dunia;
b. Permintaan sendiri;
c. diberhentikan oleh Rapat Anggota
d. Pindah tugas dari SMA Negeri 1 Tegallalang
e. Pensiun sebagai Pegawai SMA negeri 1 Tegallalang
2) Berhentinya keanggotaan Koperasi Kusa Sedana sebagaimana disebut dalam ayat
( 1 ) pasal ini mulai berlaku sah padasaat penghapusan  dalam Buku Daftar Anggota
Koperasi Kusa Sedana .
3) Akibat berhentinya keanggotaan Koperasi Kusa Sedana sebagaimana  dalam ayat
( 1 ) pasal ini, akan diatur dalam  Peraturan Khusus.

Pasal 11
1) Pemberhentian keanggotaan sementara oleh pengurus.
2) Anggota yang diberhentikan sementara oleh Pengurus berhak membela diri dalam Rapat
Anggota guna memperolah keputusan .

BAB VI
RAPAT ANGGOTA
Pasal 12
1) Rapat Anggota Koperasi Kusa Sedana merupakan pemegang kekuasaan tertingg.
2) Rapat Anggota Koperasi Kusa Sedana terdiri dari :  
a. Rapat Anggota Tahunan ;
b. Rapat Anggota Biasa;
c. Rapat Anggota Khusus ;  
d. Rapat Anggota Luar Biasa
3) Dalam hal Anggota Koperasi Kusa Sedana berjumlah lebih dari 200 ( dua ratus ) orang,
Rapat  Anggota dapat menggunakan Sistem Perwakilan yang disebut Dewan  Anggota.

Pasal 13
1) Rapat Anggota Tahunan ialah Rapat Anggota yang diadakan selambat – lambatnya  3
(tiga) bulan setelah Tahun Buku untuk : 
a. membahas dan mengesahkan pertanggungjawaban Pengurus dan
Pengawas  untuk  Tahun Buku yang bersangkutan;  
b. menetapkan pembagian Sisa Hasil Usaha.
c. memilih dan memberhentikan Pengurus dan atau Pengawas.
2) Rapat Anggota Biasa ialah Rapat Anggota yang diadakan untuk membahas
dan  mengesahkan Rancangan Rencana Kerja dan Rancangan Rencana Anggaran
Pendapatan dan Belanja tahun berikutnya.
3) Rapat Anggota Khusus ialah Rapat Anggota yang diadakan khusus untuk
membahas  dan  menetapkan perubahan Anggran Dasar dan atau pembubaran
Koperasi Kusa Sedana .
4) Rapat Anggota Luar Biasa ialah Rapat Anggota yang diadakan apabila
sangat  diperlukan  dan mengharuskan adanya keputusan segera yang wewenangnya
ada pada Rapat Anggota.
5) Rapat Anggota Luar Biasa dapat diadakan atas permintaan sejumlah Anggota atau
atas keputusan Rapat Pengurus .

Pasal 14
1) Rapat Anggota Tahunan dan Rapat Anggota Biasa, dinyatakan sah jika dihadiri oleh
lebih dari ½ (setengah) jumlah anggota.
2) Keputusan Rapat Anggota tersebut pada ayat ( 1 ) diambil berdasarkan hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan untuk mencapai mufakat.
3) Dalam hal tidak tercapai mufakat, keputusan diambil berdasarkan suara terbanyak.

Pasal 15
1) Rapat Anggota Khusus dinyatakan sah jika dihadiri oleh sekurang – kurangnya 2/3-
(dua pertiga) dari jumlah anggota.
2) Keputusan Rapat Anggota Khusus dinyatakan sah apabila disetujui oleh sekurang
kurangnya ¾  (tiga Perempat ) dari jumlah suara anggota yang hadir.
3) Rapat Anggota Luar Biasa atas permintaan Pengurus dinyatakan sah jika sekurang
kurangnya oleh 1/3 (sepertiga) dari jumlah anggota.
4) Apabila kuorum tidak tercapai, maka Rapat ditunda paling lama 1 ( satu ) jam, dari
waktu yang telah ditetapkan, kemudian Rapat  dilangsungkan sekalipun kuorum tidak
tercapai.
5) Rapat Anggota Luar Biasa atas permintaan Anggota dinyatakan sah, jika diminta
sekurang – kurangnya oleh 1/3 ( sepertiga ) dari jumlah anggota dan dihadiri oleh
sekurang – kurangnya 3/4 ( tiga perempat ) dari jumlah anggota. Bilamana
setelah  ditunda selama 1 (satu) jam dari waktu yang telah ditetapkan kuorum tidak
tercapai maka Rapat Anggota Luar Biasa atas permintaan anggota dinyatakan batal.
6) Keputusan Rapat Anggota tersebut pada ayat 3 Pasal ini diambil berdasarkan Pasal
14  ayat ( 2 ), dengan ketentuan keputusan tersebut tidak merugikan anggota.-

Pasal 16
1) Tiap Anggota mempunyai hak suara yang sama, yaitu satu orang satu suara.
2) Hak suara anggota akan hilang apabila tidak memenuhi Simpanan Wajib dan atau
kewajiban – kewajiban organisasi lainnya secara tertib, yang akan diatur dalam
Anggaran  Rumah Tangga dan atau Peraturan lainnya. -

BAB VII
PENGURUS DAN PENASEHAT
Pasal 17
1)  Pengurus Koperasi Kusa Sedana terdiri dari :  
a. Pengurus Lengkap ( Paripurna ) dan ;
b. Pengurus Harian.
2) Pengurus Koperasi Kusa Sedana terdiri dari sekurang – kurangnya 3 ( tiga ) orang
dan  sebanyak – banyaknya 9 ( sembilan ) orang yang dipilih dari kalangan
Anggota  oleh  Anggota dalam Rapat Anggota untuk masa jabatan 3 ( tiga ) tahun.
3) Pemilihan Pengurus dilakukan melalui Formatur dengan kuasa penuh yang  dipilih
oleh  Rapat Anggota, kecuali Ketua I dipilih langsung oleh anggota  sekaligus sebagai
anggota formatur yang mewakili unsurnya.
4) Formatur dalam menyusun Pengurus, perlu memperhatikan asas kesinambungan.
5) Penyimpangan dari asas tersebut perlu menyebutkan alasan – alasannya .
6) Yang dapat dipilih menjadi Pengurus Koperasi Kusa Sedana ialah mereka yang
memenuhi syarat – syarat sebagai berikut  :
a. mempunyai sifat kejujuran dan ketrampilan kerja serta  pengertian tentang
perkoperasian.
b. tidak pernah dihukum akibat tindak pidana kejahatan
c. telah  menjadi  Anggota Koperasi Kusa Sedana sekurang – kurangnya 3
( tiga ) tahun  berturut – turut.  

Pasal 18
1) Pengurus sebelum memangku jabatannya wajib mengucapkan sumpah atau janji dihadapan
Rapat Anggota atau dihadapan wakil wakil Anggota dengan disaksikan oleh  Pengawas.  
2) Ketentuan lebih lanjut tentang pelaksanaan pengucapan sumpah atau janji diatur dalam
Anggaran Rumah Tangga dan atau Peraturan lainnya.  
Pasal 19
1) Pengurus dapat diberhentikan oleh Rapat Anggota bilamana terbukti:
a. melakukan kecurangan atau merugikan Koperasi Kusa Sedana .  
b. melanggar sumpah atau janji.
c. melakukan tindakan – tindakan yang merugikan Gerakan Koperasi Kusa
Sedana .
d. melakukan tindakan tercela yang dapat mencemarkan nama baik Koperasi
Kusa Sedana
e. tidak memenuhi ketentuan Pasal 17 ayat ( 3 ) Anggaran Dasar.
2) Bilamana seorang Pengurus berhenti sebelum masa jabatannya berakhir, maka untuk
mengangkat penggantinya dapat dilakukan pada Rapat Anggota berikutnya.
3) Pengurus yang masa jabatannya telah berakhir dapat dipilih kembali.

Pasal 20
1) Pengurus selaku Pemegang Kuasa Rapat Anggota bertugas untuk :
a. mengelola organisasi dan usaha Koperasi Kusa Sedana .
b. mengajukan Rancangan Rencana Kerja dan Rancangan Rencana Anggaran
Pendapatan Belanja Koperasi Kusa Sedana .
c. menyelenggarakan Rapat Anggota.    
d. mengajukan laporan keuangna dan pertanggungjawaban pelaksanaan  tugas.
e. menyelenggarakan pembukuan keuangan dan inventaris secara tertib.
f. memelihara Buku Daftar Anggota, Buku Daftar Pengurus dan Buku Daftar
Pengawas serta dokumen lain yang berhubungan dengan kehidupan Koperasi
Kusa Sedana .
g. membina dan membimbing Anggota.
2) Pengurus berwenang : 
a. mewakili Koperasi Kusa Sedana di dalam dan di luar Pengadilan.
b. memutuskan penerimaan dan penolakan Anggota baru serta pemberhentian
Anggota sesuai dengan ketentuan dalam Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga.
c. melakukan tindakan dan upaya bagi kepentingan dan kemanfaatan Koperasi
Kusa Sedana sesuai dengan tanggung jawabnya serta keputusan Rapat
Anggota
d. mengangkat dan memberhentikan Full Timer dan Karyawan Koperasi Kusa
Sedana
e. mengangkat dan memberhentikan Penasehat.  
f. membuat peraturan khusus dan peraturan lainnya
3) Pengurus bertanggung jawab kepada Rapat Anggota mengenai pelaksanaan tugas
kepengurusannya setiap Tahun Buku yang disajikan dalam Laporan
Pertanggungjawaban Tahunan.  
4) Laporan Tahunan tersebut ditanda tangani oleh semua Anggota Pengurus.
5) Tugas kewajiban masing – masing Anggota Pengurus dapat ditetapkan oleh
Rapat  Pengurus Lengkap dan disampaikan kepada seluruh Anggota.

Pasal 21
1) Dalam melaksanakan tugas dan wewenang, Pengurus wajib berpedoman pada : 
a. Rencana Kerja dan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja yang
telah  disahkan  oleh Rapat Anggota.
b. Ketentuan Undang – Undang dan Peraturan Pelaksanaannya, serta ketentuan
Anggaran  Dasar dan Anggaran Rumah Tangga dan atau Peraturan  lainnya.
2) Pengurus wajib mengajukan kepada Rapat Anggota tentang  Rancangan Rencana
Kerja  dan Rancangan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja tahun berikutnya
kepada Rapat Anggota untuk memperoleh pengesahan Rapat Anggota.
3) Pengurus wajib memberitahukan kepada Anggota tentang masalah dan kejadian yang
mempengaruhi kelancaran jalannya Koperasi Kusa Sedana .
4) Pengurus wajib memelihara kerukunan Anggota dan mencegah segala hal yang
menyebabkan timbulnya perselisihan.

Pasal 22
1) Pengurus menaggung kerugian yang diderita oleh Koperasi Kusa Sedana baik secara
bersama sama maupun secara sendiri – sendiri, apabila nyata – nyata diakibatkan
karena kesengajaan atau karena kelalaian dalam melakukan tugasnya.
2) Jika kesengajaan atau kelalaian mengenai sesuatu yang termasuk pekerjaan beberapa
orang pengurus, mereka secara bersama  menanggung kerugian untuk seluruhnya,
dengan  ketentuan bahwa seorang Pengurus bebas dari menanggung kerugian tersebut
jika dia dapat membuktikan bahwa : 
a. Kerugian yang timbul bukan karena kesalahan yang bersangkutan.
b. Yang bersangkutan telah berusaha dengan segera dan secukupnya untuk
mencegah kerugian tersebut.
3) Disamping penggantian kerugian tersebut, apabila tindakan itu dilakukan dengan
kesengajaan, tidak menutup kemungkinan bagi Penuntut Umum untuk melakukan
penuntutan.  

Pasal 23

1) Penasehat berhak menyampaikan nasehat kepada Pengurus baik diminta maupun


tidak.
2) Penasehat dapat menyampaikan pendapat kepada Rapat Anggota atas izin Pengurus
akan  tetapi tidak mempunyai hak suara.

Pasal 24
1) Penasehat sebagaimanan tersebut dalam pasal 23 Anggaran Dasar, menerima uang
kehormatan dan atau penggantian biaya menurut keputusan Rapat Anggota.
2) Petugas Full Timer sebagaimana tersebut dalam pasal 20 ayat ( 2 ) huruf d Anggaran
Dasar, menerima imbalan jasa sesuai dengan perjanjian yang ditanda tangani
Koperasi Kusa Sedana.

BAB VIII
PENGAWAS
Pasal 25
1) Pengawas terdiri dari sebanyak – banyaknya 3 ( tiga )  orang.
2) Pengawas dipilih oleh Anggota dari kalangan Anggota yang tidak menjadi pengurus
dalam Rapat Anggota.
3) Masa jabatan Pengawas paling lama 3 ( tiga ) tahun yang diatur secara bergilir,
pengawas yang masa jabatannya berakhir dapat dipilih kembali
4) Syarat – syarat untuk dapat dipilih menjadi Pengawas adalah : 
a. Anggota Koperasi Kusa Sedana
b. Memiliki sifat kejujuran dan kemampuan kerja.
c. Tidak pernah dihukum akibat tindak pidana kejahatan kecuali karena alpa.
d. Memiliki pengetahuan, pengertian dan ketrampilan dalam pemeriksaan
Koperasi Kusa Sedana .  
5) Pengawas bertanggungjawab kepada Rapat Anggota.
6) Pengawas dapat diberhentikan oleh Rapat Anggota sebelum masa jabatannya
berakhir, apabila :
a. tidak melaksanakan tugas dan kewajiban dengan sebaik – baiknya
b. melanggar sumpah.atau janji.
c. melanggar ketentuan  Pasal 26 ayat ( 3 ) Anggaran Dasar
d. tidak memenuhi ketentuan ayat ( 4 ) Pasal ini.

Pasal 26
1) Pengawas melakukan pengawasan dan pemeriksaan sekurang – kurangnya 3
( tiga )  bulan sekali atas tata kehidupan Koperasi Kusa Sedana yang meliputi
organisasi, usaha, keuangan, pembukuan dan pelaksanaan kebijaksanaan Pengurus.
2) Pengawas membuat laporan tertulis tentang hasil setiap pengawasan dan pemeriksaan
yang  dilakukannya dan disampaikan kepada Rapat Anggota.  
3) ( 3 ).  Pengawas merahasiakan hasil – hasil pemeriksaannya terhadap pihak ketiga.  

Pasal 27
1) Pengawas berwenang untuk :
a. meneliti pembukuan serta catatan yang ada pada Koperasi Kusa Sedana .  
b. mendapatkan segala keterangan yang diperlukan.
2) Pengawas berhak untuk :
a. menerima uang kehormatan dan atau penggantian biaya serta jasa tahunan
menurut Anggaran yang telah diputuskan oleh Rapat Anggota  
b. menghadiri semua Rapat Anggota    
c. menghadiri Rapat Pengurus atas undangan  Pengurus.
d. menyampaikan saran dan teguran kepada Pengurus demi perbaikan organisasi
dan kegiatan Koperasi Kusa Sedana
Pasal 28
1) Sebelum memangku jabatan, Pengawas wajib mengucapkan sumpah atau janji
dihadapan Rapat Anggota atau Pengurus Koperasi Sekundernya .
2) Bila seorang Pengawas berhenti sebelum masa jabatannya berakhir, maka untuk
mengangkat penggantinya dapat dilakukan pada rapat anggota berikutnya. 

BAB IX
USAHA DAN PERMODALAN
Pasal 29
1) Untuk mencapai tujuannya KPRI Eko Kapti bergerak dalam :
2) ( 1 ).  Bidang Usaha : 
- melakukan usaha disegala jenis kegiatan ekonomi, baik yang berhubungan
langsung maupun tidak langsung dengan kebutuhan dasar Anggota Koperasi
Kusa Sedana beserta keluarganya  antara lain:
3) Sub bidang jasa yang meliputi sektor-sektor usaha :
- Lembaga Keuangan
- Pengadaan, Penyaluran/pemasaran barang/ 
- Percetakan  
- Lain – lain yang mungkin dapat dilakukan
4) Sub bidang usaha berdasarkan prinsip – prinsip koperasi
- Penyelenggaraan usaha tersebut dalam angka 1 Pasal ini, dilakukan oleh
Koperasi Kusa Sedana baik langsung ataupun tidak  langsung untuk seluruh
Anggota.
- Kerjasama dengan Pihak Ketiga baik di dalam maupun di luar wilayah
Keanggotaan
- Apabila dipandang perlu Koperasi Kusa Sedana dapat mendirikan
Perwakilan, baik di dalam maupun di luar wilayah keanggotaan sesuai dengan
kebutuhan. Ketentuan lebih lanjut mengenai hal ini diatur dalam  Anggaran
Rumah Tangga dan atau Peraturan lainnya.-
5) Bidang Organisasi  : 
- melaksanakan kegiatan pendidikan untuk meningkatkan kesadaran,
pengetahuan dan  ketrampilan -Pengurus, Pengawas, Anggota, karyawan
Koperasi Kusa Sedana dan anggota  masyarakat
- melaksanakan pembinaan Anggota agar memiliki wawasan perkoperasian
yang luas, yang mencerminkan sikap mental dan perilaku persatuan dan
kesatuan yang integral jajaran Koperasi Pegawai Republik Indonesia
seutuhnya mulai tingkat Primer sampai  tingkat Induk.
- mengadakan kerjasama yang saling menguntungkan dengan instansi
Pemerintah, Swasta, organisasi – organisasi Profesi dan Gerakan Koperasi
lainnya didalam dan diluar wilayah Keanggotaan guna pengembangan gerakan
Koperasi  Pegawai Republik Indonesia dan kesejahteraan Anggota.

Pasal 30
1) Modal Koperasi Kusa Sedana terdiri dari modal sendiri dan modal pinjaman.   
2) Modal sendiri berasal dari :
a. Simpanan Pokok yang  ditetapkan  sebesar  Rp. ………,- ( …….. )
b. Simpanan Wajib.  
c. Dana Cadangan.  
d. Hibah.  
3) Modal pinjaman dapat berasal dari : 
a. Anggota   
b. Koperasi lain dan atau Keuangan lainnya.   
c. Bank dan Lembaga Keuangan lainnya.
d. Penerbitan Obligasi atau Surat Hutang lainnya.
4) Sumber lain yang sah.
5) Koperasi Kusa Sedana dapat pula melakukan pemupukan modal yang berasal dari
modal penyertaan, baik dari Pemerintah maupun dari masyarakat atau Lembaga
Keuangan  yang  lain.
6) Besarnya Simpanan Wajib diatur dalam Anggaran Rumah Tangga dan atau peraturan
lain.
7) Simpanan Pokok dan / atau Simpanan Wajib dapat berubah yang besarnya ditetapkan
oleh Rapat Anggota. Perubahan tersebut tidakdapat kurang dari besarnya Simpanan
Pokok dan Simpanan Wajib sebelumnya.
8) Simpanan Pokok, Simpanan Wajib , tidak dapat diambil selama yang bersangkutan
masih menjadi anggota.
9) Jenis dan besarnya pinjaman dari Anggota tersebut dalam ayat ( 3 ) huruf  a  pasal ini,
diatur dalam Anggaran Rumah Tangga dan atau peraturan lainnya.

BAB X
SISA HASIL USAHA
Pasal 31
Sisa Hasil Usaha ialah pendapatan hasil usaha dan pendapatan lainnya yang diperoleh
Koperasi Kusa Sedana dalam satu Tahun Buku, dikurangi dengan penyusutan dan beban –
beban yang dikeluarkan dalam Tahun Buku yang bersangkutan.

Pasal 32
Pembagian Sisa Hasil Usaha Koperasi Kusa Sedana ditetapkan sebagai berikut :
- 15 %  untuk Dana Cadangan.
- 7,5 % untuk Dana Pendidikan.  
- 50 % untuk Anggota menurut transaksi usaha dan partisipasi modal masing – masing :  
*   30 % atas jasa Simpanan   
*   20 % atas jasa Usaha  
- 10 % untuk Dana Pengurus.
-   5 % untuk Dana Kesejahteraan Karyawan.
- 7,5 % untuk Dana Sosial   
- 5 %    untuk Dana Pembangunan Daerah Kerja.

Pasal 33
1) Penggunaan Dana Pendidikan, Dana Pengurus, Dana Sosial dan Dana Kesejahteraan
Karyawan ditentukan oleh Rapat Pengurus.

2) Dalam hal Koperasi Kusa Sedana belum memiliki karyawan, rapat Anggota
memutuskan untuk menetapkan penggunaan Dana Kesejahteraan Karyawan sesuai
dengan kebutuhan pengembangan Koperasi Kusa Sedana.

BAB XI
DANA CADANGAN

Pasal 34
Dana Cadangan yang dimaksud dalam Pasal 32 Anggaran Dasar adalah kekayaan Koperasi
Kusa Sedana, boleh dibagikan kepada Anggota dan teknis pelaksanaannya diatur dalam
peraturan khusus.

Pasal 35
Penggunaan Dana Cadangan adalah untuk pengembangan usaha dan bilamana diperlukan untuk
menutup kerugian Koperasi Kusa Sedana sesuai dengan keputusan Rapat Anggota.  

BAB XII
PEMBUKUAN
Pasal 36
1) Tahun Buku Koperasi Kusa Sedana ialah Tahun Takwim.  
2) Koperasi Kusa Sedana wajib mengadakan pembukuan sesuai dengan  perkembangan
organisasi dan kegiatan .
3) Koperasi Kusa Sedana wajib mengadakan perhitungan keuangan, Neraca dan
perhitungan Hasil Usaha, pada tiap tutup Tahun Buku dan dapat memanfaatkan jasa
Akuntan Publik.  

BAB XIII
TANGGUNGAN ANGGOTA
Pasal 37
1) Jika kerugian KPRI Eko Kapti tidak cukup ditutup dengan Dana Cadangan sebagaimana
dimaksud dalam pasal 35, maka Rapat Anggota memutuskan untuk membebankan bagian
kerugian tersebut  kepada Anggota, sebatas Simpanan Pokok, Simpanan Wajib dan modal
Penyertaan yang dimiliki.  
2) Anggota Koperasi Kusa Sedana yang telah berhenti tetap ikut menanggung kerugian atas
usaha Koperasi Kusa Sedana yang terjadi pada tahun yang bersangkutan masih menjadi
anggota.

Pasal 38
Dalam hal terjadinya pembubaran Koperasi Kusa Sedana, Anggota hanya menanggung
kerugian sebatas Simpanan Pokok, Simpanan Wajib dan Modal Penyertaan yang dimilikinya .
---

BAB XIV
PEMBUBARAN
Pasal 39
Pembubaran Koperasi Kusa Sedana dapat dilakukan berdasarkan : -
a. Keputusan Rapat Anggota atau
b. Keputusan Pemerintah

Pasal 40
1) ( 1 ).  Dengan memperhatikan Pasal 13 ayat ( 3 ) Anggaran Dasar, maka Rapat
Anggota Khusus dapat mengambil keputusan untuk membubarkan Koperasi Kusa
Sedana.
2) ( 2 ).  Keputusan pembubaran tersebut dalam ayat ( 1 ) Pasal ini dilaksanakan dengan
membentuk Panitia Penyelesai.
BAB XV
PENYELESAIAN
Pasal 41
1) ( 1 ).  Penyelesaian pembubaran dilkukan oleh Panitia Penyelesai.
2) ( 2 ).  Panitia Penyelesai sebagaimana dimaksud ayat ( 1 ) pasal ini ditunjuk oleh
Rapat Anggota.  
3) ( 3 ).  Selama dalam proses penyelesaian, Koperasi Kusa Sedana tetap ada dengan
sebutan ” Koperasi Dalam Penyelesaian ”.

Pasal 42
Panitia Penyelesai mempunyai hak, wewenang dan kewajiban sebagai  berikut :  
a. melakukan segala perbuatan hukum untuk dan atas nama ” Koperasi Dalam
Penyelesaian ”.
b. mengumpulkan segala data dan keterangan yang  diperlukan.
c. mengumpulkan Pengurus, Anggota dan Mantan Anggota tertentu yang
diperlukan, baik sendiri – sendiri maupun bersama – sama.
d. memperoleh, memeriksa dan menggunakan segala catatan dan arsip ”
Koperasi Dalam Penyelesaian ”.
e. menetapkan dan melaksanakan segala kewajiban pembayaran yang harus
didahulukan dari pembayaran hutang lainnya.
f. menggunakan sisa kekayaan ” Koperasi Dalam Penyelesaian ”
untuk  menyelesaikan sisa kewajibannya.
g. membagikan sisa hasil penyelesaian kepada Anggota.--
h. membuat berita acara penyelesaian.

BAB XVI
PERUBAHAN ANGGARAN DASAR
Pasal 43
1) ( 1 ).  Agar KPRI Eko Kapti dapat memenuhi fungsinya sesuai dengan perkembangan
keadaan, Anggaran Dasar ini dapat diubah oleh Rapat Anggota Khusus untuk
perubahan Anggaran Dasar.
2) ( 2 ).  Bagi Rapat Anggota Khusus yang dimaksud dalam ayat (1) Pasal ini berlaku
ketentuan Pasal 15 ayat ( 1 ) dan ( 2 )  Anggaran Dasar serta  ketentuan – ketentuan
yang berlaku.  

BAB XVII
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 44
( 1 ).  Anggaran Rumah Tangga dan Peraturan – peraturan lainnya adalah Peraturan
Pelaksanaan Anggaran Dasar dan karenanya tidak boleh bertentangan dengan Anggaran
Dasar.
( 2 ).  Ketentuan – ketentuan yang sudah ada dinyatakan masih tetap berlaku sepanjang tidak
bertentangan dengan atau belum diganti berdasarkan Anggaran Dasar  ini.

BAB XVIII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 45
Hal – hal yang belum diatur dalam Anggaran Dasar ini akan diatur lebih lanjut dalam
Anggaran Rumah Tangga dan atau Peraturan lainnya.  
Pasal 46
Perubahan Anggaran Dasar ini disetujui dan disahkan oleh Rapat Anggota Koperasi Kusa
Sedana tentang perubahan Anggaran Dasar sesuai dengan Undang – Undang Republik
Indonesia Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian, yang  diselenggarakan  di  Aula
SMA Negeri 1 Tegallalang  pada tanggal ……..Pebruari …. dan selanjutnya menjadi
Anggaran Dasar Koperasi Kusa Sedana

Disahkan oleh Rapat Anggota


Pada Tanggal  : ......Pebruari ......
Di                    : Tegallalang 
Pimpinan Sidang

I Gusti Made Mertanadi


ANGGARAN RUMAH TANGGA
KOPERASI KUSA SEDANA

BAB I

NAMA, WAKTU, TEMPAT KEDUDUKAN DAN WILAYAH KEANGGOTAAN

Pasal 1
Koperasi ini bernama Koperasi Kusa Sedana

Pasal 2
Koperasi Kusa Sedana ini didirikan untuk waktu tidak terbatas.

Pasal 3
Koperasi ini didirikan di Tegallalang pada tangga .... September .... dengan nama PRIMER
KOPERASI KUSA SEDANA. Badan Hukum Nomor : .... / BH / II / 17 – 69  Tanggal 12 September
1969. Berkedudukan di Jalan .

Mengalami perubahan sebagai berikut :


a.       Tanggal 8 September 1980 dengan nama KPN EKO KAPTI KANTOR DEPARTEMEN AGAMA
KABUPATEN MALANG / KOTAMADYA MALANG.
Badan Hukum Nomor : 168 A / BH / II / 17 – 69 tanggal 8 September 1980. Berkedudukan di Jl.Aries
Munandar 35 Kecamatan Klojen Kotamadya Malang.
b.      Tanggal 10 September 1983 dengan nama KPN EKO KAPTI KANTOR DEPARTEMEN
AGAMA KABUPATEN MALANG. Badan Hukum Nomor : 168 B / BH / II / 17-69 tanggal 10
September 1983.
Berkedudukan di Jl. Mojopahit 3 Kecamatan Kedungkandang Kotamadya Malang.
Terhitung mulai tanggal 26 Oktober 1981 berkedudukan di Jl. Kolonel Sugiono Nomor.266 Malang.

 Pasal 4
Wilayah Keanggotaan KPRI Eko Kapti meliputi Pegawai Negeri Sipil dan Pensiunannya dalam
jajaran Kantor Departemen Agama Kabupaten Malang. 

BAB II
KEANGGOTAAN
Pasal 5
 (1).    Anggota KPRI Eko Kapti adalah perorangan sebagaimana tersebut pada Pasal 7 dan Pasal 8
Anggaran Dasar.
(2).    Dengan adanya perubahan Anggaran Dasar Koperasi. Pegawai Negeri Eko Kapti menjadi
Anggaran Dasar Koperasi Pegawai Republik Indonesia Eko Kapti, Anggota yang telah tercatat dalam
Buku Daftar Angota Primer Koperasi Pegawai Negeri Eko Kapti Kantor Departemen Agama
kabupaten Malang, secara langsung telah tercatat dan menjadi Angota KPRI Eko Kapti.
(3). Menunjuk Pasal 8 dan Pasal 9 Anggaran Dasar, syarat - syarat untuk menjadi Anggota KPRI Eko
Kapti adalah sebagai berikut :
a. Pegawai Negeri Sipil dalam lingkungan / jajaran Kantor Departemen Agama Kabupaten Malang
b. Pensiunan Pegawai Negeri Sipil dalam lingkungan / jajaran Kantor Departemen Agama Kabupaten
Malang yang belum pernah keluar atau mengundurkan diri dari keanggotaan KPRI Eko Kapti
c. Sanggup mentaati Anggaran Dasar / Anggaran Rumah Tangga serta Peraturan – peraturan lain yang
telah ditetapkan oleh KPRI Eko Kapti
d. Sanggup menjaga nama baik KPRI Eko Kapti pada khususnya dan KPRI pada umumnya
e. Sanggup memenuhi kewajiban – kewajiban yang telah ditetapkan oleh KPRI Eko Kapti secara
tertib -
f. Mengajukan permohonan tertulis kepada Pengurus sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh
KPRI Eko Kapti.
( 4 )      Penerimaan sebagai Anggota KPRI Eko Kapti diputuskan oleh Rapat Pengurus
( 5 )      Perorangan yang ingin mendapatkan pelayanan dari KPRI Eko Kapti atau karena keahlian /
kedudukannya diperlukan oleh KPRI Eko Kapti akan tetapi dalam beberapa hal kurang memenuhi
syarat Anggaran Dasar, dapat diterima menjadi Anggota Luar Biasa.
( 6 )      Kecuali bagi perorangan yang karena keahlian / kedudukannya diperlukan oleh KPRI Eko
Kapti, untuk dapat diterima menjadi Anggota Luar Biasa, perorangan yang bersangkutan harus
memenhi ketentuan pasal 5 ayat ( 3 ) huruf ( f ) Anggaran Rumah Tangga.
( 7 )      Penerimaan sebagai Anggota luar biasa yaitu yang tidak memenuhi persyaratan sebagaimana
ditetapkan pada  pasal  5 ayat (3) huruf ( a ) dan ( b ) Anggaran Rumah Tangga, diputuskan oleh
Rapat Pengurus Lengkap bersama Pengawas.
( 8 )      Perorangan yang permintaannya menjadi Anggota 
KPRI Eko Kapti diterima, dicatat dalam Buku Daftar 
Anggota setelah memenuhi Simpanan pokok disertai pembubuhan tanda tangan dan cap ibu jari
tangan kiri anggota.
( 9 )      Perorangan yang diterima menjadi Anggota KPRI Eko Kapti tetapi belum memenuhi
( melunasi ) Simpanan Pokok dicatat sebagai Calon anggota.
(10)      Calon Anggota KPRI Eko Kapti mempunyai kewajiban yang sama dengan anggota, kecuali
dalam hal menghadiri Rapat Anggota seperti diatur dalam pasal 9 ayat (1) huruf (c) dan dalam hal
tanggungan anggota sebagaimana diatur dalam Bab XII Anggaran  Dasar.
(11)      Anggota Luar Biasa mempunyai kewajiban yang sama dengan Anggota, kecuali dalam hal
menghadiri Rapat Anggota seperti yang diatur dalam Pasal 9 ayat (1) huruf (c) khusus Anggota Luar
Biasa yang keanggotaannya didasarkan kebutuhan akan pelayanan dan dalam hal tanggungan
Anggota sebagaimana diatur dalam bab XIII Anggaran Dasar. -
(12)      Kecuali Anggota Luar Biasa yang keanggotaannya diperlukan KPRI Eko Kapti, maka
Anggota Luar Biasa lainnya tidak memiliki hak-hak sebagaimana diatur dalam pasal 9 ayat (2)
Anggaran Dasar.

Pasal 6
Menunjuk Pasal 10 ayat ( 1 ) Anggaran Dasar, maka :
( 1 )      Keanggotaan berhenti karena :
a. Meninggal dunia
b. Permintaan sendiri
c. Diberhentikan oleh Rapat Anggota.
( 2 )      Pemberhentian anggota sebagaimana tersebut pada pasal 6 ayat (1) ini, maka dihapus
namanya dari Buku Daftar Anggota KPRI Eko Kapti.
( 3 )      Bagi anggota yang berhenti dengan alasan sebagaimana tersebut pada pasal 6 ayat (1) ini,
dikembalikan hak-haknya setelah diperhitungkan  kewajibannya.
( 4 )      Pemberhentian anggota sebagaimana tersebut pada pasal 6 ayat (1) huruf (c) apabila dalam
rapat anggota pembelaannya dapat diterima, maka keanggotaannya dikembalikan sebagaimana
mestinya.
Pasal 7
( 1 )      Menunjuk pasal 11 ayat (1) AD dilakukan setelah melalui proses sebagai berikut :
a. peringatan tertulis dengan tenggang waktu selama 4 bulan
b. diputuskan oleh pengurus lengkap dan pengawas.

( 2 )      Menunjuk pasal 11 ayat (2) AD, apabila tidak terbukti maka keanggotaannya diakui kembali
dan mempunyai kewajiban dan hak yang sama dengan anggota yang lain.
( 3 )      Apabila terbukti maka, keanggotaannya sebagaimana termaktub dalam pasal 6 ayat  ( 2 )
ART.

BAB III
RAPAT ANGGOTA
Pasal 8
( 1 )      Menunjuk pasal 12 Anggaran Dasar, Pengurus pada tiap-tiap akhir Tahun Buku
memberitahukan kepada masing-masing anggota tentang keadaan pemenuhan kewajiban –
kewajibannya pada tutup Buku Tahun yang bersangkutan yang terdiri dari :
a. Simpanan Pokok
b. Simpanan Wajib
c. Tabungan
d. Simpanan – simpanan yang telah menjadi keputusan Rapat Anggota
e. Jumlah hutang yang merupakan tanggungan /  tunggakan.
( 2 )      Anggota yang pada waktu penyelenggaraan Rapat Anggota Tahunan KPRI Eko Kapti ternyata
pada tahun sebelumnya belum memenuhi Simpanan Wajib dan simpanan – simpanan lain yang telah
diputuskan oleh Rapat Anggota, untuk selama 6 ( enam ) bulan mengakibatkan hapusnya hak bicara,
akan tetapi masih mempunyai hak suara atau hak untuk memilih dan dipilih sebagaimana
tersebut  pada  pasal  9 ayat (2) Anggaran Dasar, sepanjang ketentuan pasal 6 ayat 1 huruf ( b ) dan ( c
) Anggaran Rumah Tangga belum dilakukan.

( 3 )   a. Tunggakan  Simpanan  Wajib  untuk 1 (satu)  tahun atau


lebih  sebelum  tahun  penyelenggaraan  Rapat Anggota Tahunan KPRI Eko Kapti sebagaimana
tersebut ayat (1) pasal ini mengakibatkan hapusnya hak  bicara, hak   suara, hak  memilih  dan  dipilih
anggota yang bersangkutan.
b. Tunggakan Simpanan Wajib dan Simpanan lain pada waktu tahun penyelenggaraan Rapat Anggota
Tahunan KPRI Eko Kapti dapat dipenuhi dari bagian Sisa Hasil Usaha dari anggota yang
bersangkutan.
( 4 )   Tunggakan Simpanan – simpanan tersebut ayat ( 1 ) huruf b, c, dan d yang tidak dapat dipenuhi
dari bagian Sisa Hasil Usaha yang diterima oleh anggota yang bersangkutan serta pemenuhan
kewajiban (tunggakan) pada ayat ( 1 ) huruf e, akan diatur dengan peraturan  lain.
( 5 )   Pengingkaran pemenuhan kewajiban yang mengakibatkan hapusnya hak bicara, hak suara, hak
memilih dan hak untuk dipilih, sebagaimana tersebut pasal 9 ayat ( 2 ) huruf d, Anggaran Dasar
khususnya dalam mengemukakan pendapat atau saran kepada Pengurus diluar Rapat Anggota, akan
diatur dengan peraturan lain.

Pasal 9
( 1 )      Menunjuk pasal 12 ayat 2 dan 3 Anggaran Dasar, maka Rapat Anggota KPRI Eko Kapti
menggunakan system perwakilan yang disebut Dewan Anggota.
( 2 )      Syarat ketentuan sebagai Dewan Anggota diatur sebagai berikut:
a. Menjadi anggota KPRI Eko Kapti secara penuh sekurang – kurangnya 2 tahun ;
b. Seorang Dewan Anggota mewakili minimal 5 (lima) orang anggota di wilayah kerja masing–
masing
c. Apabila dalam satu Wilayah Kerja / kecamatan terdapat anggota kurang dari 5 (lima) orang, maka
dapat diwakili 1 (satu)  orang   Dewan  Anggota
d. Dewan Anggota dipilih langsung oleh anggota yang berada diwilayah kerja masing – masing secara
demokrasi.
( 3 )      Dewan Anggota berkewajiban menyalurkan aspirasi anggota yang diwakilinya dalam Rapat
Anggota dan menyampaikan hasil keputusan – keputusan Rapat Anggota.
( 4 )      Masa bakti Dewan Anggota selama 3 (tiga) tahun setelah itu dapat dipilih kembali.
( 5 )      Kedudukan sebagai Dewan Anggota berakhir apabila:
a. dikehendaki oleh minimal lebih dari separoh jumlah anggota yang ada diwilayahnya
b. mutasi ke Wilayah Kerja / Kecamatan lain
c. tidak melaksanakan fungsinya sebagai Dewan Anggota
d. meninggal dunia
e. permintaan sendiri
f. tidak memenuhi kewajibannya
g. melakukan hal – hal yang merugikan KPRI Eko Kapti atau pelanggaran terhadap norma – norma
agama atau norma susila.

Pasal 10

( 1 )      Dewan Anggota mempunyai hak suara sejumlah anggota yang ada diwilayahnya.,
( 2 )      Hak suara seorang anggota hilang apabila anggota tersebut tidak memenuhi Simpanan Wajib
dan atau kewajiban – kewajiban organisasi lainnya selama enam bulan atau lebih.

Pasal 11
( 1 )      Apabila penyelenggaraan Rapat Anggota dilaksanakan pada hari kerja, maka perlu
persetujuan Kepala Kantor Departemen Agama di wilayah masing - masing
( 2 )      Untuk menunjang kelancaran dan keberhasilan Rapat Anggota, undangan harus sudah
disampaikan kepada anggota dan pejabat yang berkepentingan paling lambat 4  ( empat ) hari sebelum
pelaksanaan Rapat Anggota dan dilampiri berkas – berkas bahan yang akan dibahas dalam Rapat
Anggota.
( 3 )      Guna menjamin peran serta anggota dan sifat demokrasi koperasi pengurus menyusun Tata
Tertib Rapat Anggota yang disahkan oleh Rapat Anggota.---

BAB IV
PENGURUS DAN PENASEHAT
Pasal 12
( 1 )      Pengurus KPRI Eko Kapti terdiri dari :
a. Pengurus Lengkap ( Paripurna )
b. Pengurus Harian.
( 2 )      Pengurus KPRI Eko Kapti terdiri dari sekurang –kurangnya 3 ( tiga ) orang dan sebanyak –
banyaknya 9 (sembilan) orang yang dipilih oleh Rapat Anggota dengan masa bakti 3 ( tiga ) tahun.
( 3 )      Pemilihan Pengurus dilakukan dengan menggunakan sistem formatur dengan kuasa penuh
yang dipilih oleh Rapat Anggota kecuali Ketua I dipilih secara langsung sekaligus sebagai anggota
formatur yang mewakili unsurnya.
( 4 )      Formatur sebagaimana dimaksudkan pada ayat ( 3 ) pasal ini terdiri dari 5 ( lima ) orang
yaitu :
a. 3 (tiga) orang dari unsur anggota
b. 1 (satu) orang dari unsur Pengurus lama
c. 1 ( satu ) orang dari unsur Pengawas yang masih aktif.
( 5 )      Pemilihan Pengurus Baru yang habis masa baktinya dipimpin oleh Ketua atau Pengurus
PKPRI Kabupaten Malang dan didampingi oleh :
a. Kepala Kantor Departemen Agama Kabupaten Malang atau wakilnya.
b. Kepala Dinas Koperasi Kabupaten Malang dan atau  wakilnya.
( 6 )      Untuk dapat dipilih menjadi anggota Pengurus harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
a. berkelakuan baik, jujur, amanah, dan memiliki keterampilan bekerja serta ilmu dan pengertian
tentang perkoperasian
b. tidak pernah dihukum akibat tindak pidana kejahatan
c. telah menjadi anggota KPRI Eko Kapti sekurang kurangnya 3 ( tiga ) tahun berturut-turut
d. memenuhi semua kewajiban yang telah ditetapkan oleh KPRI Eko Kapti
e. diutamakan dari  unsur Dewan  Anggota yang sedang / pernah menjabat.
( 7 )      Pengurus menerima uang gaji atau penggantian biaya setiap bulan yang besarnya sesuai
dengan anggaran yang telah diputuskan oleh Rapat Anggota.
( 8 )      Pengurus dapat menerima sebagian atau seluruhnya dari dana Pengurus tiap-tiap tahun  yang
besarnya diatur dalam Anggaran Dasar.

Pasal 13
( 1 )      Anggota Pengurus dapat diberhentikan oleh Rapat Anggota apabila terbukti :
a. melakukan kecurangan dan atau merugikan KPRI Eko Kapti
b. melanggar sumpah atau janji
c. melakukan tindakan-tindakan yang merugikan gerakan koperasi pada umumnya dan KPRI Eko
Kapti pada khususnya
d. tidak memenuhi  pasal 17 ayat (3) Anggaran Dasar
e. terbukti melakukan tindakan – tindakan tercela dan pelanggaran norma- norma agama dan atau
susila yang dapat mencemarkan nama baik KPRI pada umumnya dan KPRI Eko Kapti pada
khususnya.
( 2 )      Anggota Pengurus yang diberhentikan dengan sebab sebagaimana tersebut pada ayat ( 1 )
huruf ( a ) dan (c) pasal ini diwajibkan mengganti seluruh kerugian yang diakibatkan oleh tindakannya
tersebut dan tidak menutup kemungkinan bagi Penuntut Umum untuk melakukan penuntutan.

Pasal 14
( 1 )      Penasehat sebagaiman mestinya dimaksud pada pasal 23 Anggaran Dasar bukan merupakan
perangkat organisasi.
( 2 )      Secara Eks Offisio Kepala Kantor Departemen Agama Kabupaten Malang dan Kepala Sub
Bagian Tata Usaha diangkat sebagai anggota Penasehat untuk disahkan dalam Rapat Anggota.
( 3 )      Apabila dipandang perlu Pengurus dapat mengangkat anggota Penasehat diluar anggota atas
dasar keahlian.
( 4 )      Penasehat sebagaimana pada ayat ( 2 ) menerima uang kehormatan atau penggantian biaya
setiap bulan yang besarnya sesuai dengan anggaran yang telah diputuskan dalam Rapat Anggota.

BAB V
PENGAWAS
Pasal 15
( 1 )      Selain persyaratan sebagaimana telah ditetapkan dalam pasal 25 ayat (4) Anggaran Dasar,
maka untuk dapat dipilih menjadi Anggota Pengawas harus telah menjadi anggota KPRI Eko Kapti
minimal 3  ( tiga ) tahun berturut-turut diutamakan pernah menjadi Dewan Anggota.
( 2 )      Selain sebab – sebab sebagaimana disebutkan dalam pasal 25 ayat ( 6 ) Anggaran Dasar,
Pengawas dapat diberhentikan oleh Rapat Anggota apabila terbukti melakukan tindakan tercela
sebagaimana tersebut dalam pasal 12 ayat ( 1 ) huruf ( e ) Anggaran Rumah Tangga.
( 3 )      Pengawas menerima uang kehormatan atau penggantian biaya serta jasa tahunan yang
besarnya sesuai dengan anggaran yang telah diputuskan oleh Rapat Anggota.
( 4 )      Pengawas menetapkan seorang diantara mereka untuk menjadi Koordinator dan bertugas
mengkoordinasikan tugas – tugas anggota Pengawas.
( 5 )      Pemilihan Pengawas baru yang habis masa baktinya dipimpin oleh Ketua atau Pengurus /
Wakil PKPRI Kabupaten Malang.
( 6 )      Pemilihan Pengawas dilakukan dengan sistem formatur dengan kuasa penuh yang dipilih
langsung oleh rapat anggota.

BAB VI
MANAJER
Pasal 16
( 1 )      Apabila diperlukan Pengurus dapat mengangkat seorang Manajer yang diberi tugas
melaksanakan kepemimpinan di bidang usaha melalui persetujuan rapat anggota.
( 2 )      Syarat – syarat pengangkatan Manajer, hak dan kewajibannya serta tugas dan
pertanggungjawabannya ditetapkan oleh Pengurus.
( 3 )      Manajer diangkat oleh Pengurus dengan Surat Pengangkatan dan menandatangani Surat
Perjanjian Kontrak Kerja untuk masa tertentu.
( 4 )      Dalam melaksanakan tugasnya Manajer berpedoman kepada kebijaksanaan yang telah
digariskan oleh Pengurus.
( 5 )      Manajer bertanggungjawab kepada Pengurus.
( 6 )      Apabila karena sesuatu hal Pengurus tidak dapat mengangkat Manajer, maka Pengurus dapat
mengangkat atau menunjuk salah seorang anggota Pengurus sebagai Full Timer yang diberi tugas
melaksanakan tugas – tugas Manajer.
( 7 )      Manajer menerima gaji dan jasa tahunan yang besarnya sesuai anggaran yang telah
diputuskan oleh -Rapat Anggota.

BAB VII
KARYAWAN
Pasal 17

( 1 )      Pengurus dapat mengangkat Karyawan yang berstatus sebagai Pegawai Negeri atas ijin
Kepala Kantor Departemen Agama Kabupaten Malang kecuali Karyawan non Pegawai Negeri.
( 2 )      Bagi Karyawan Pegawai Negeri pengangkatannya mengikuti Peraturan Pemerintah khususnya
yang berlaku di lingkungan Kantor Departemen Agama Kabupaten Malang, sedangkan Karyawan non
Pegawai Negeri prosedur pengangkatannya sebagai berikut :
a. diadakan seleksi penerimaan Karyawan
b. diputuskan oleh Rapat Pengurus Lengkap bersama Pengawas
c. dibuatkan Surat Pengangkatan dengan menggunakan system Kontrak Kerja untuk jangka  waktu
tertentu
d. ketentuan kekaryawanan diatur lebih lanjut dalam peraturan khusus organisasi
( 3 )      Pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas karyawan menjadi tanggung jawab
Manajer atau Pengurus yang ditunjuk untuk itu.
( 4 )      Karyawan non Pegawai Negeri menerima gaji dan jasa tahunan yang besarnya sesuai dengan
anggaran yang telah diputuskan oleh Rapat Anggota, sedangkan karyawan yang berstatus sebagai
Pegawai Negeri hanya mendapatkan jasa tahunan.

BAB VIII
SIMPANAN ANGGOTA
Pasal 18
( 1 )      Selain Simpanan Pokok dan Simpanan Wajib, Pengurus dapat mengusulkan adanya simpanan
simpanan lain untuk disahkan oleh Rapat Anggota.
( 2 )      Simpanan-simpanan lain sebagaimana dimaksud pada pasal 18 ayat ( 1 ) dapat berupa :
a. Tabungan
b. Simpanan Wajib Pinjaman ( SWP )
c. Simpanan Wajib Khusus ( SWK )
d. Simpanan Manasuka
e. Simpanan Khusus Anggota ( SKA )
f. dan lain-lain.
( 3 )      Besarnya Simpanan-simpanan sebagaimana tersebut pada ayat ( 1 ) dan ( 2 ) pasal ini selain
huruf (d ), ( e ) dan ( f ) diputuskan oleh Rapat Anggota.
( 4 )      Terhadap Simpanan-simpanan sebagaimana tersebut pada ayat ( 1 ) dan ( 2 ) pasal ini
diberikan imbalan jasa sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
( 5 )      Simpanan Pokok, Simpanan Wajib, Tabungan dan Simpanan Wajib Pinjam dapat diambil
kembali apabila yang bersangkutan keluar atau berhenti dari keanggotaan KPRI Eko Kapti,
sebagaimana pasal 6 ayat  ( 3 ) ART.
( 6 )      Simpanan-simpanan selain tersebut pada ayat ( 5 ) pasal ini dapat diambil sesuai dengan
perjanjian dan atau sewaktu-waktu.
BAB IX
MANAJEMEN PERMODALAN / KEUANGAN
Pasal 19
( 1 )      Untuk menjamin keamanan, kelancaran dan pengawasan, maka lalu lintas keluar masuknya
uang KPRI Eko Kapti harus mendapat persetujuan Pengurus yang telah ditunjuk untuk itu dan
pelaksanaannya dapat menggunakan jasa Bank atas nama KPRI Eko Kapti.
( 2 )      Pengurus menetapkan jumlah maksimal uang yang diperkenankan ada di Kas Kecil KPRI Eko
Kapti dalam menunjang kelancaran kegiatan usaha sehari-hari.
( 3 )      Dalam hal Manajer, maka penggunaan uang tersebut pada ayat ( 2 ) pasal ini
dipertanggungjawabkan oleh Manajer kepada Pengurus.
( 4 )      Yang berhak menandatangani Cek atas rekening KPRI Eko Kapti adalah 2 ( dua ) orang
diantara 3 ( tiga ) orang unsur yaitu Ketua, Sekretaris dan Bendahara.
BAB X
SISA HASIL USAHA
Pasal 20
( 1 )      Sisa Hasil Usaha ( SHU ) yang menjadi hak anggota dibagikan kepada anggota secara fisik,
kecuali apabila keputusan RAT menghendaki lain.
( 2 )      Pada setiap penyelenggaraan RAT Pengurus menawarkan kepada anggota apakah SHU untuk
anggota dibagikan secara tunai / fisik atau dimasukkan kedalam Simpanan Manasuka anggota  yang
bersangkutan.
( 3 )      Keputusan dari ayat ( 2 ) ini diputuskan dengan suara  terbanyak.
 ( 4 )     Apabila sampai pada batas waktu 2 ( dua ) bulan setelah Keputusan RAT anggota tidak
mengambil bagian SHU nya, maka jumlah bagian anggota tersebut dimasukkan ke dalam Simpanan
Manasuka anggota yang bersangkutan.

BAB XI
PENUTUP
Pasal 21
Hal-hal lain yang dianggap belum cukup diatur dalam Anggaran Rumah Tangga ini akan diatur dalam
Peraturan Khusus sepanjang tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah
Tangga KPRI Eko Kapti.

Disahkan Oleh Rapat Anggota


Pada Tanggal  : 5 Nopember 2001
Di                    : MALANG
Pimpinan Sidang

                                         Saiful Jul Noerjanto,SH

Anda mungkin juga menyukai